Kode Modul : D-8
MENGELOLA KARTU UTANG
( AK-JS-006A;AK-DG-007A;AK-MN-007A)
1. Mempersiapkan pengelolaan kartu utang
2. Mengidentifikasi dan membukukan data mutasi utang ke kartu utang 3. Melakukan pengecekan saldo utang dan membuat laporan utang
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU
KEJURUAN BISNIS DAN MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Dalam upaya meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) bidang Bisnis dan Manajemen menyelenggarakan beberapa program pendidikan dan praktek kerja dunia usaha dan dunia industri bagi peserta diklat.
Guna mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan ( Diklat ) tersebut,perlu disiapkan materi atau bahan berupa modul atau bahan ajar tentang mengelola kartu utang yang relevan dengan program pendidikan dan pelatihan.
Materi/bahan pendidikan dan diklat akuntansi keuangan dengan judul “ MENGELOLA KARTU UTANG “ yang disusun oleh kelompok V peserta diklat akuntansi angkatan II tanggal 6 Februari sampai dengan 10 Februari 2006 merupakan komponen pendidikan dan pelatihan sebagai bentuk kegiatan nyata peningkatan kualitas pemelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) bidang Bisnis dan Manajemen.
Diharapkan materi ini dapat pula di sajikan referensi bagi guru – guru Akuntansi Keuangan di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari – hari di sekolah.
Bandar Lampung, 23 Februari 2006 Penulis,
DAFTAR ISI
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi
4. Produk / Benda Kerja sesuai kriteria standar 5. Batasan waktu yang telah di tetapkan 6. Kunci Jawaban
PETA MODUL
A1 A2 A3
B1
B2
C1
C2
C.3.1
C.3.2
D1 D3 D7 D9 D11 D13 D14
D2 D4 D8 D10 D12
D5
D6
D15 D18
D16
D17
GLOSARIUM
Kredit : Cara menjual barang dengan pembayaran secara tidak tunai ( Pembayaran di tangguhkan atau di angsur ).
Bilyet : Kertas berharga seperti yang di keluarkan oleh Bank.
Giro : Simpanan kepada bank yang penarikannya dapat di lakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau surat perintah pembayaran lain.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang akan datang yang di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun menstransfer aktiva kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yang sudah lalu.
Untuk mengelola kartu utang memerlukan pengidentifikasian, pengelompokan dan membukukan data mutasi utang ke kartu utang. Dalam aktivitas pencatatan akuntansi untuk mengelola utang adalah kartu utang, jurnal pembelian dan pengeluaran kas.
Modul ini di harapkan memberikan pemahaman tentang Mengelola Kartu Utang, oleh sebab itu modul ini harus di kuasai secara mendalam karena penguasaan terhadap modul ini akan memberikan landasan yang kuat untuk mempelajari modul – modul berikutnya.
B. PRASYARAT
1. Perlu pengetahuan Akuntansi yang mendasar tentang mengelola administrasi pembelian kredit. 2. Pemahaman tentang jurnal pengeluaran kas
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Penjelasan bagi siswa :
1. Bacalah baik-baik dan pahami dengan benar apa tujuan mempelajari modul ini.
2. Baca dan pahami lembar informasi yang berisi teori, konsep prosedur dan lain sebagainya. 3. Bertanyalah pada guru untuk memperjelas materi lembar informasi.
4. Baca dan pahami ilustrasi dan contoh langkah kerja untuk melatih keterampilan anda.
6. Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban jika masih banyak yang salah ulangi lagi membaca lembar informasi.
7. Bertanyalah kepada guru apabila soal latihan masih belum jelas menurut anda.
8. Apabila anda sudah merasa yakin bahwa semua kegiatan belajar dalam modul ini telah anda pahami semua lapor pada guru yang membimbing dan minta untuk dievaluasi.
2. Peran guru antara lain :
1. Memberikan penjelasan singkat tentang mengelola kartu hutang.
2. Memberikan penjelasan tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh setiap kelompok. 3. Menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi kelompok.
D. TUJUAN AKHIR
1. Peserta diklat mampu menunjukkan kompetensi mengelola kartu hutang.
2. Peserta diklat mampu menuangkan kompetensi tersebut kedalam bahan ajar (modul) untuk pelaksanaan kurikulum SMK 2004 Program Keahlian Akuntansi.
E. KOMPETENSI
Terlampir
F. CEK KEMAMPUAN
Berilah Tanda Cek ( x ) apabila peserta diklat telah menguasai sub kompetensi berikut ini:
NO. Sub Kompetensi Ya Tidak
1. 2.
3.
Dapatkah anda mempersiapkan pengelolaan kartu hutang ?
Dapatkah anda mengidentifikasi dan membukukan data mutasi hutang ke kartu hutang ?
BAB II
PEMELAJARAN SISWA YANG AKTIF
A. RENCANA BELAJAR SISWA
Kompetensi : Mengelola Kartu Hutang
Sub Kompetensi : 1. Mempersiapkan pengelolaan kartu hutang 2. Mengidentifikasi data mutasi hutang
3. Membukukan data mutasi hutang ke kartu hutang 4. Melakukan pengecekkan saldo hutang
5. Membuat laporan hutang
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Mempersiapkan pengelolaan kartu utang a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran I
Peserta diklat mampu :
1. Menguraikan prosedur penanganan utang 2. Mengelompokan utang
Ada dua metode pencatatan utang yaitu account payable procedure dan voucher payable procedure. Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa kartu utang yang di selenggarakan untuk tiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang. Dalam voucher payable procedure, tidak diselengarakan kartu utang, namun di gunakan asip voucher (bukti kas keluar) yang di simpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.
Dokumen yang di gunakan dalam account payable procedure adalah : 1. Faktur dari pemasok
2. Kwitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat pemberitahuan yang di kirim ke pemasok, yang berisi keterangan untuk apa pembayaran tersebut di lakukan.
Catatan akuntansi yang di gunakan dalam account payable procedure adalah :
1. Kartu utang,digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada tiap kreditur 2. Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
3. Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan pengeluaran kas yang lain.
Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure adalah sebagai berikut: Pada saat faktur dari pemasok telah di setujui untuk di bayar
1. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
Pada saat jumlah dalam faktur di bayar 3. Cek di catat dalam jurnal pengeluaran kas
4. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran hutang di posting kedalam kartu hutang. Berikut prosedur pencatatan hutang dengan account payable prosedure
CATATAN HUTANG DENGAN ACCOUNT PAYABLE PROCEDURE
Pencatatan transaksi timbulnya hutang Faktur dari pemasok Jurnal pembelian
Jurnal Pengeluaran Kas Kuitansi dari pemasok Jurnal Pengeluaran kas
Pencatan transaksi pembayaran hutang
Voucher Payable Prosedure
Jika dalam account payable procedure, pencatatan utang melalui 4 tahap, sedangkan dalam voucher payable procedure, pencatatan utang melalui dua tahap dalam register bukti kas keluar dan jurnal pengeluaran kas.
Dokumen yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure adalah :
Bukti kas keluar atau kombinasi bukti kas keluar dan cek. Bukti kas keluar ini merupakan formulir pokok dalam voucher payable procedure.
Dimana bukti kas keluar ini , mempunyai tiga fungsi yaitu :
1. Sebagai surat perintah kepada bagian kassa untuk melakukan pengeluaran kas sejumlah yang tercantum di dalamnya.
Seperti hal nya harta perusahaan, maka utang perusahaan pun di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu hutang lancar dan hutang jangka panjang. Utang lancar adalah hutang – hutang yang harus dilunasi dalam jangka pendek atau tidak lebih dari satu tahun. Termasuk hutang jangka pendek:
1. Hutang dagang yakni hutang yang terjadi karena pembelian barang di lakukan secara kredit. Hutang dagang biasanya tidak di jamin dengan surat perjanjian, terjadi karena semata – mata karena atas dasar kepercayaan.
2. Utang wesel ( notes payable ) yaitu utang dengan jaminan surat perjanjian khusus dalam bentuk wesel yang di atur dengan undang – undang.
3. Beban – beban yang masih harus di bayar ( accrual payable ) yaitu beban yang sudah terjadi dan harus di catat, tetapi pada saat menyusun neraca belum di bayar. Termasuk kelompok ini : utang bunga, utang sewa dan utang gaji
4. Utang pajak yaitu pajak yang belum di setor kekas negara
5. Pendapatan diterima dimuka yaitu penerimaan – penerimaan dari pihak lain untuk jasa yang belum di serahkan oleh pihak perusahaan. Misalnya : Bunga diterima dimuka atau sewa diterima dimuka.
Utang jangka panjang ( long term liabilities ) adalah hutang yang jatuh tempo pelunasan lebih dari satu tahun. Termasuk kelompok hutang jangka panajang :
1. Hutang oblgasi ( Bond payable ) yaitu hutang kepada pemegang obligasi yang di keluarkan oleh perusahan
C. Rangkuman
Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang akan datang yang di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun menstransfer aktiva kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yang sudah lalu.
D. Tugas
Siswa disuruh mengamati treansaksi yang ada ditoko, kemudian mencatat bagaimana mencatat pembayaran hutang!
E. Tes formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud account payable procedure dan voucher payable procedure 2. Dokumen apa yang digunakan dalam account payable procedure
2. Kegiatan belajar 2 : 1. Mengidentifikasi data dan mutasi utang 2. Membukukan data mutasi utang kekartu utang a. Tujuan kegiatan pemelajaran 2
Peserta diklat mampu :
1. Menghitung mutasi utang
2. Mencocokan mutasi utang dengan buktinya
b. Uraian Materi
Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum. Seperi kita ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk itu perlu di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang di buku besar dan rekening – rekening hutang kepada masing – masing kreditur dalam buku pembantu hutang. Jadi satu kreditur, satu buku pembantu hutang ( kartu hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
Adapun bentuk dari kartu hutang tersebut adalah :
Nama :
Alamat :
File:
Tanggal Keterangan Ref Saldo Debet Kredit
bersangkutan berhubungan dengan catatan pada jurnal pembelian halaman satu . Catatan dlam jurnal pembelian dalam buku besar pembantu utang berasal dari sumber yang sama yaitu faktur pembelian. Jurnal pembelian di perguanakn untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian yang sederhana hanya memiliki stu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan akan tetapi jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan ( tidak hanya mencatat pembelian barang dagangan ). Bentuk dari pada jurnal pembelian adalah sbb:
Tanggal No
Perkiraan
Ref
Debet Kredit yang dikredit Pembelian Perlk toko Serba-serbi Utang dagang
Perk Ref Jml
Keterangan :
1. Lajur tanggal di isi dengan tanggal terjadinya transaksi pembelian
2. Lajur ini di faktur di isi dengan nomor faktur yang diterima dari penjual sehingga nomor dalam lajur ini tidak berurut
3. Lajur perkiraan yang dikredit diisi dengan nama penjual. Nama penjual yang bersangkutan dibuka dalam buku besar pembantu utang
4. Lajur referansi dengan tanda (check mark) setelah data yang bersangkutan dicatat dalam buku besar pembantu, pada perkiraan penjual yang bersangkutan.
5. Lajur pembelian diisi dengan jumlah pembelian
6. Lajur perlengkapan toko diisi dengan jumlah (harga) perlengkapan toko yang dibeli secara kredit. Jika transaksi perlengkapan toko jarang terjadi lajur ini tidak perlu disediakan tersendiri, cukup dengan mencatat dalam lajur serba-serbi yaitu dengan menuliskan “perlengkapan toko” dalam lajur perkiraan dan nomor perkiraan yang bersangkutan, ditulis dalam lajur ref pada saat diposting ke buku besar
7. Lajur hutang dagang diisi dengan jumlah hutang yang terjadi akibat terjadinya transaksi yang bersangkutan.
PD. Rima Melati selama bulan Juni 2004 terjadi transaksi sebagai berikut:
Juni 5 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 1.200.000 dengan faktur No. Mo 1 Syarat
n/30
Juni 8 : Dibeli perlengkapan toko dari UD Laksana Rp 600.000 faktur No. L 15
Juni 12 : Dibeli barang dagangan dari UD Mekar faktur No. 25 syarat 2/10, n/30 seharga Rp 2.000.000
Juni 15 : Dibeli dari Toko Mawar perlengkapan toko Rp 600.000 no. faktur No. 204
Juni 22 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 2.300.000 faktur No. M 35 syaat 2/10, n/30 Juni 24 : Dibeli dari PT Eka barang dagangan Rp 3.000.000 syarat 2/10, n/30 faktur No. E 065 Juni 28 : Dibeli dari UD Laksana perlengkapan toko Rp 400.000 faktur No. L 065
Juli 1 : Dikeluarkan cek untuk gaji karyawan Rp 2.800.000 Juli 5 : Dibayar tunai premi asuransi Rp 90.000
Juli 27 : Dibayar kepada UD Laksana faktur No. L0075 dan diserahkan cek No. 053 Rp 600.000 Juli 30 : Dibayar kepada UD Maju faktur No. M35 dengan penilaian
Jumlah faktur Rp 2.300.000,00 Potongan 2% Rp ( 46.000,00) Diserahkan Cek No. C093 Rp 2.254.000,00
Dari transaksi diatas, apabila dicatat dalam jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas maka nampak sebagai berikut :
PD. RIMA MELATI
Pembelian Perlk Tk Akun Ref Jumlah Serba/I dagang Hutang 2004
Juni 5 M 01 UD Maju 1.200.000 1200000 Juni 8 L 15 UD Laksana - 600000 600000 Juni 12 025 UD Mekar 2.000.000 2000000 Juni 15 204 Toko Mawar - 600000 600000 Juni 22 M 35 UD Maju 2.300.000 2300000 Juni 24 E 065 PT Eka 3.000.000 3000000 Juni 28 L 065 UD Laksana - 400000 400000 8.500.000 1600000 10100000
511 117 211
jurnal pengeluaran kas
Pembelian Hutang Serba- serbi Potongan Kas dagang Akun Ref Jumlah Pembelian
2004
Juli 1 B. Gaji 601 2.800.000 2.800.000
Juli 5 B. Ass 602 90000 90000
Juli 27 053 UD Laksana 600000 600000 Juli 30 093 UD Maju 2300000 46000 2254000
2900000 2890000 46000 5744000
211 512 101
Dari jurnal diatas diposting ke akun buku besar sebagai berikut :
Perlengkapan Toko No. 117
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit 2004
Juni 30 J. Pembelian 01 1600000 1600000
Pembelian No. 511
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit 2004
Juni 30 J. Pembelian 01 8500000 8500000
Hutang dagang No. 211
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit DebetSaldoKredit 2004
Juni 30 J. Pembelian 01 10100000 10100000 Juli 31 JPLK 01 2900000 7200000
Untuk kepentingan informasi mengenai kepada siapa perusahaan mempunyai hutang dan berapa besarnya, perusahaan harus menyediakan buku besar pembantu untuk hutang yang berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada setiap kreditur. Sehingga setiap kali transaksi pembelian kredit, faktur yang di terima dari penjual akan di catat sbb:
1. Dalam jurnal pembelian, untuk keperluan posting ke perkiraan pembelian dan perkiraan hutang 2. Dalam buuku besar pembantu hutang, pada perk kreditur yang bersangkutan
Kegiatan posting dari bulan jurnal pembelian ke perk pembelian dan hutang dilakukan setiap akhir periode tertentu, sedang dalampencatatan buku besar pembantu hutang di lakukan setiap terjadi transaksi yang mengakibatkan perubahan hutang. Dari contoh diatas, maka buku besar pembantunya akan tampak sbb:
PT EKA
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit DebetSaldoKredit 2004
Juni 24 3000000 3000000
UD MAJU
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit 2004
Juni 5 JPB 1200000 1200000 Juni 22 JPB 2300000 3500000 Juli 31 JKK 2300000 1200000
UD Laksana
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit 2004
Toko Mawar
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit 2004
Juni 15 JPB 600000 600000
Untuk mengecek kesamaan antara total saldo perkiraan – perkiraan kreditur dlam buku besar hutang dengan saldo perkiraan hutang dagang, pada tanggal 31 juli dari buku besar hutang di buat daftar saldo hutang sbb:
PD RIMA MELATI REKAPITULASI HUTANG
Nomor Nama Kreditur Saldo hutang
1 PT Eka 3000000
2 UD Laksana 400000
3 UD Maju 1200000
4 UD Mekar 2000000
5 Toko Mawar 600000
7200000
Saldo perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum harus sama dengan total saldo perkiraan-perkiraan kreditur dalam buku besar pembantu hutang. Jika terjadi perkiraan-perkiraan menunjukkan adanya kesalahan pencatatan. Kesalahan pencatatan dapat terjadi pada saat mencatat transaksi dalam jurnal pembelian atau terjadi pada saat mencatat dalam buku besar pembantu hutang. Untuk mencek persamaan antara saldo perkiraan hutang dagang dengan total saldo buku besar pembantu huatng disusun daftar saldo hutang. Dalam hubungannya dengan buku besar pembantu hutang, perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum berfungsi sebagai perkiraan pengendali atau perkiraaan kontrol.
Dari contoh soal diatas yang termasuk dalam jurnal pengeluaran kas adalah transaksi tanggal 1,5,27,30 Juli.
D. TUGAS
1. Lakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasi apakah perusahaan tersebut melakukan pencatatan utang sebagaimana yang telah dijelaskan.
2. Dapatkan bukti belajar yang terkait dengan transaksi utang perusahaan
3. Buatlah bagan yang menunjukkan kesesuaian proses pencatatan uayng menurut uraian yang telaah dijelaskan dengan yang dilakukan oleh perusahaan.
4. Apabila terdapat perbedaan proses pencatatan diskuksikan dengan teman saudara penyebeb perbedaan tersebut.
5. Laporkan hasil diskusi tersebut dengan guru.
E. TES FORMATIF
1. Buku besar pembantu utang, berfungsi sebagai kontrol terhadap a. Pihak yang berhutang
b. Buku besar
c. Kelengkapan catatan d. Pihak perusahaan e. Manager
2. Dalam mencatat kedalam buku besar pembantu, akan di lakukan cara a. Harian
b. Jika utang sudah terkumpul c. Bulanan
d. Secara tahunan e. Jika di butuhkan
3. Untuk mengecek saldo terutang dengan sldo buku besar pembantu dapat di lakukan dengan cara a. Membuat rekapitulasi saldo hutang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai hutang c. Mengecek barang dagangan
4. Berikut ini transaksi pembelian kredit barang dagang yang terjadi selama bulan januari 2004 di toko simpang lima Semarang:
Januari 4 : Dibeli dari UD ABADI pakaian wanita seharga Rp.800.000 Faktur No.065 Januari 8 : Diterima faktur No. 215 dari toko Anita untuk barang yang di pesan tanggal 3
Januari 2004 sebesar Rp. 600.000
Januari 10 : Dibeli dari perusahaan Garmen “ Pusaka “ 200 potong kemeja seharga Rp. 1200000 di tambah biaya angkut Rp. 50000 dengan faktur No. 116
Januari 18 : Diterima dari UD Citra Busana barang yang dipesan tanggal 10 Januari berupa seratus potong celana Jeans seharga Rp. 750.000 ditambah biaya angkut Rp. 25000 Faktur No. 425
Januari 22 : Di beli dari toko Pioner peralatan kantor dengan faktur No. C. 300 sebesar Rp. 400.000
Januari 25 : Dibeli dari Jono Co. macam – macam kaos Rp. 700.000
Januari 27 : Diterima faktur dari PD Sekawan untuk barang yang di pesan tanggal 20 Januari 50 jaket seharga Rp. 400.000 dengan faktur 117
Januari 28 : Dibeli dari toko ABC perlengkapan toko Rp. 300.000 dengan faktur No. 378 Januari 30 : Diterima dari UD Abadi barang yang di pesan tanggal 26 Januari berupa pakaian
wanita Rp. 700.000 faktur No. 138
Januari 31 : Diterima garment dari Garment pusaka untuk 300 potong kemeja yang di pesan tanggal 24 Januari seharga Rp. 1.800.000 ditambah biaya angkut Rp. 600.000 No. faktur 285
Diminta : Catatlah transaksi kedalam jurnal pembelian toko Simpang Lima Semarang, dengan kolom tanggal, No. faktur, Perkiraan yang di kredit, ref, debet yang berisi pembelian, serba – serbi ( per. Ref jumlah ) , kredit utang dagang.
F. KUNCI JAWABAN (Terlampir)
3. Kegiatan Belajar 3: 1. Melakukan pengecekkan saldo hutang 2. Membuat lapoan hutang
a. Tujuan kegiatan pembelajaran 3:
Peserta diklat mampu :
1. Menguraikan prosedur pengecekkan saldo hutang 2. Menjelaskan syarat pembayaran
3. Menentukan status hutang
Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar bagi akuntansi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka dengan terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga dapat secara cepat diketahui kapan hutang tersebut harus dilunasi.
Rekening hutang usaha
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo 2004
Januari 1 Pembelian CV. Anita 3000000 K 3000000 Januari 4 Pelunasan CV. Anita 500000 K 2500000 Januari 8 Pembelian CV. Gema 1000000 K 3500000 Januari 15 Pelunasan CV. Anita 2000000 K 1500000 Januari 17 Pembelian CV. Anita 3000000 K 4500000 Januari 20 Pembelian CV. Anita 800000 K 5300000 Januari 22 Pembelian CV. Anita 500000 K 5800000 Januari 25 Pelunasan CV. Anita 1000000 K 4800000 Januari 30 Pelunasan CV. Anita 2000000 K 2800000 Januari 31 Pelunasan CV. Anita 200000 K 2600000
Rekening hutang usaha CV. Anita Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 1 Pembelian 3000000 K 3000000 Januari 4 Pelunasan 500000 K 2500000 Januari 15 Pelunasan 2000000 K 500000 Januari 20 Pembelian 800000 K 1300000 Januari 25 Pelunasan 1000000 K 300000
Rekening hutang usaha CV.Gema Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari Pembelian 1000000 K 1000000
Rekening hutang usaha CV. Angkasa Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 17 Pembelian 3000000 K 3000000 Januari 30 Pelunasan 2000000 K 1000000
Rekening hutang usaha CV. Nusa Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 22 Pembelian 500000 K 500000 Januari 31 Pelunasan 200000 K 300000
Jika pembelian di lakukan secara kredit maka srat pembayaran harus di tentukan secara jelas, sehingga kedua belah pihak baik pembeli maupun penjual mengetahui jumlah yang harus di lunasi pada saat jatuh tempo dan saat atau kapan pembayaran harus dilakukan. Syarat pembelian umumnya di cantumkan dalam faktur pembelian dan merupakan bagian dari perjanjian pembelian. Dalam perusahaan tertentu, kadang kala diinginkan agar pembeli segera menyelesaikan kewajibannya secara cepat. Syarat pembelian tersebut misalnya dinyatakan dengan symbol n/30, yang artinya keseluruhan harga faktur harus di bayar oleh pembeli dalam waktu 30 hari setelah tanggal faktur syarat pembelian yang lain dlam faktur pembelian yang di tetapkan oleh penjual, misalnya n, 15/EOM ( EOM artinya end of mounth atau bulan ). Hal ini berarti faktur pembelian tersebut menyatakan bahwa hutang harus dibayar dalam waktu 15 hari setelah akhir bulan, dihitung daribulan yang tertuang pada faktur dimaksud.
Apabila jangka waktu kredit yang diberikan oleh penjual cukup lama, maka penjual umumnya menawarkan potongan tunai agar pembeli mau melunasi hutang nya secepat mungkin. Potongan tunai yang di tawarkan oleh penjual kepada pembeli di cantumkan dalam faktur dengan berbagai cara, misalnya, 2/10, n/30 atau 2/EOM, n/90dan sebagainya.
Syarat pembelian 2/10, n/30 berarti, jika pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperolah potongan 2 % dari harga faktur bruto, apa bila pembayaran di lakukan dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur
2. Menunda dan membayar secara penuh separuh harga faktur bruto pada setiap waktu yang di kehendaki setelah lewat 10 hari, tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
Sedangkan syarat 2/EOM, N/60 bahwa pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperoleh potongan 2% dari harga faktur bruto jika ia membayar tidak melewati akhir bulan 2. Atau menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu yang di
kehendaki setelah akhir bulan namun tidak lebih dari 60 hari sejak tanggal faktur.
Misalnya pada tanggal 1 oktober PT. MAKMUR membeli barang dagangan dari PT ASIA seharga Rp.12000.000 secara kredit, dengan syarat 2/10, n/30. Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah : 1 Okt. Pembelian Rp. 12.000.000
Utang dagang Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30 )
Syarat pembelian tersebut bahwa pembeli alkan memperoleh potongan 2%.Jika melakukan pelunasan tidak melewati tanggal 30 oktober atau pembeli harus membangun penuh jika pembayaran di lakukan setelah tanggal 10 oktober, tetapi tidak lewat tanggal 30 Oktober jika pembeli melakukan pembayaran pada tanggal 30 Oktober ( masih dalam periode potongan ) maka jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan utang adalah sebagi berikut :
10 Okt. Utang dagang Rp. 12.000.000
Potongan pembelian Rp. 240.000
Kas Rp. 11.760.000
(Jurnal untuk mencatat pelunasan utang dengan memperoleh potongan sebesar 20 % )
Andaikata membeli melakukan pengembalian barang ( retur pembelian ) sebelum pembayaran di lakukan maka potongan pembelian hanya di kenakan pada harga barang yang di beli ( tidak di kembalikan ). Sebagai contoh pembelian barang tersebut diatas dari PT ASIA sebesar Rp. 12.000.000 pada tanggal 1 oktober syarat 2/10,n/30. Pada tanggal 5 Oktober pembeli mengembalikan barang karena rusak di jalan senilai Rp.2.000.000 maka harga faktur bruto atas barang yang di beli adalah sebesar Rp. 10.000.000 ( Rp. 12.000.000 – Rp. 2.000.000 ).
Dengan demikian potongan tunai harus di hitung atas dasar harga Rp. 10.000.000.Misalnya PT MAKMUR melakukan pembayaran pada tanggal 9 Oktober, maka PT MAKMUR akan memperoleh potongan sebesar Rp. 200.000 ( 2% x Rp. 10.000.000 ). Jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan utang tesebut adalah :
9 Okt. Utang dagang Rp. 10.000.000
Potongan pembelian Rp. 200.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang dagang di kurangi potongan 2 % )
Jika pembeli tidak memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh potongan yang di tawarkan oleh penjual, maka PT MAKMUR harus membayar penuh sebesar harga faktur bruto.
Misalnya PT MAKMUR melakukan pembayaran atau pelunasan utang pad tanggal 12 Oktober, maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pelunasan utang adalah sebagi berikut:
12 Okt. Utang Dagang Rp. 12.000.000
Kas Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang tanpa memperoleh potongan dan selam pembelian tidak ada retur pembelian )
C. RANGKUMAN
Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar bagi akunatnsi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka dengan terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga dapat secara cepat diketahui kapan hutang tersebut harus dilunasi.
D. TUGAS
E. TES FORMATIF
1. Apakah yang di maksud dengan syarat pembayaran tunai 2. Jelaskan maksud dari syarat pembayaran 2/10, n/30 3. Apakah artinya n/ EOM dalam pembelian kredit 4. Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang pembeli 5. Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang penjual
F. KUNCI JAWABAN
BAB III
EVALUASI
KOGNITIF SKILL
Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, d atau e!
1. Dalam pencatatan utang ada dua yaitu account payable procedure dan voucher payable procedure. Dalam accuont payable procedure pencatatan utang berupa :
a. Kartu utang b. Kartu kredit c. Voucher register d. Cek register e. Memo
2. Dalam voucher payable procedure pencatatan utang di gunakan : a. Kartu utang
b. Kartu kredit c. Voucher register d. Cek register e. Memo
3. Dalam account payable procedure yang di pakai sebagai alat distribusi debet transaksi pembelian adalah:
a. Jurnal pembelian b. Faktur dari pemasok c. Register bukti kas keluar d. Register cek
e. Semuanya salah
4. Dalam account payable procedure, bagian utang akan mencatat kewajiban perusahaan di dalam buku pembantu utang, jika dokumen pendukung berikut ini telah di terimanya:
a. Tembusan surat order pembelian b. Tembusan laporan penerimaan barang c. Faktur dari pemasok
d. Jawaban a, b, c, benar e. Jawaban a, b, c, salah
5. Catatan akuntansi yang di gunakan dalam account payable procedure : a. Kartu utang
6. Timbulnya utang karena adanya : a. Pembelian secara kredit b. Penerimaan utang c. Pembayaran utang d. Pembelian tunai e. Semua salah
7. Sebagai dasar di dalam pencatatan utang dalam kartu utang adalah : a. Jurnal pembelian dan jurnal penjualan
b. Jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas c. Jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas d. Jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum
e. Jurnal penerimaan kas dan jurnal umum
8. Dalam kartu utang ada kolom reff, kolom ini di gunakan untuk : a. Mencatat nomor rekening
b. Tanda bahwa jurnal tersebut telah di posting c. Mencatat nama akun
d. Mencatat dari mana data tersebut di peroleh e. Mencatat jurnal pembelian
9. Dalam mencatat kedalam buku besar pembantu akan di lakukan secara : a. Harian
b. Jika utang sudah terkumpul c. Bulanan
d. Tahunan
e. Jika di butuhkan
10. Untuk mengecek saldo utang dengan saldo buku besar pembantu dapat di gunakan dengan cara; a. Membuat rekapitulasi saldo utang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai utang c. Mengecek barang dagangan
d. Menjual barang dagangan e. Membuat buku besar
PSIKOMOTOR SKILL
1. Tuliskan fungsi prosedure utang dagang / utang voucher! 2. Jelaskan fungsi kartu utang
3. Kapankah dilakukannya pencatatan pada kartu utang
ATTITUDE SKILL
Berikut adalah data sehubungan dengan pencatatan utang secara konvensional pada CV. AKASIA JAYA yang beralamat di jalan mawar no. 33 Jakarta
Tanggal Bukti Transaksi
Dibeli 10000 kg beras Cianjur dari CV Tani Maju Cianjur dengan harga Rp. 900/kg, syarat 2/10; n/30 Dibeli 20000 kg beras pandan wangi dari UD. Rezeki Karawang dengan harga Rp. 850,00 / kg, syarat 2/10, n/ 30.
Dikirimkan nota debet kepada UD Rezeki atas
penembalian 1000 kg beras Pandan Wangi karena rusak Dibeli 15000 kg beras Cisadane dari Koperasi Tani Mandiri dengan harga Rp 800,00/kg, syarat 2/10 n/30. Dibayar kepada CV. Tani Maju atas pembelian beras tanggal 1 Peberuari 2005
.
Dibayar kepada UD. Rezeki atas pembelian beras tanggal 2 Pebruari 2005.
Dibeli 15000 kg beras Cianjur dari CV Tani Maju Rp. 900/kg, syarat 1/10 n/30
Dibeli 18000 kg beras dari UD Rezeki Krawang dengan harga Rp. 800/kg, syarat 1/10, n/30
Dibayar pelunasan atas pembelian beras tanggal 5 Peberuari 2005 kepada Koperasi Tani Mandiri
Diminta :
1. Catat transaksi di atas dalam jurnal !
Kunci Jawaban:
KOGNITIF
1. C 6. A
2. A 7. B
3. A 8. B
4. D 9. A
5. B 10. A
PSIKOMOTOR
1. Fungsi Menjaga agar utang kepada Prosedur Utang adalah :
a. pemasok dikelola sebaik-baiknya dan apabila uatng telah jatuh tempo, segera dapat dilakukan pembayaran
b. Melakukan verifikasi sedemikian rupa, sehingga dapat dijamin bahwa pembeyaran- pembayaran dilakukan dengan benar.
2. Fungsi Kartu Utang adalah, adalah sebagai alat kontrol, dan untuk mengetahui berapa besar utang kepada setiap pemasok.
3. Pencatatan transaksi pada kartu utang dilakukan setiap hari, saat terjadinya transaksi utang agar saldo utang pada masing-masing pemasok dapat berubah sesuai dengan terjadinya transaksi.
4. Organisasi funghsi utang dalam perusahaan kecil :
 Dalam perusahaan kecil fungsi utang dapat diarangkap oleh kepala bagian keuangan ( dengan dibantu satu orang staf )
 Dalam perusahaan besar, fungsi ini dilakukan oleh pejabt dengan beberapa staf yang khusus menangani masalah tersebut.
5. Mekanisme prosedur utang ( tulis tangan ) adalah :
a. Mencatat faktur kedalam jumlah jurnal pembelian
b. Memindah bukukan dari jurnal pembelian ke akun buku besar serta akun buku pembantu masing – masing pemasok
 Saat jumlah dalam faktur di bayar
a. Membukukan pembayaran ke jurnal pengeluaran kas
b. Memindah bukukan dari jurnal pembelian ke akun buku besarserta akun buku pembantu masing – masing pemasok
UTANG (K) PEMBELIAN (D) AKUNSERBA SERBIJUMLAH
½
TGL BUKTINO KETERANGAN REF
AKUN DI DEBET KREDIT UTANG PEMBELIAN AKUNSERBA/IJUMLAH PEMPOT KAS
11/2
TGL BKTNO KETERANGAN REF DEBET KREDIT
3/2 Utang Dagang
Retur Pembelian
850000
850000
BUKU BESAR UTANG DAGANG
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
5/2
DAFTAR SALDO UTANG
No Keterangan Saldo
1 2. 3.
CV. Tani Maju, Cianjur UD. Rezeki
Koperasi Tani Mandiri
Rp 13.500.000,00 Rp. 14.400.000,00 Rp
-Jumlah Rp 27.900.000,00
KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR 1
1. Acconut Payable Procedure atau catatn utang adalah berupa kartu utang yang diselenggarakan untuk tiap kreditur yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari pemasok jumlah yang terutang, jumlah pembayaran saldo utang
Voucher payable procedure adalah tidak di selenggarakan kartu utang namun di gunakan arsip voucher ( bukti kas keluar ). Yang di simpan dalam arsip menurut abzad atau menurut tanggal jatuh temponya arsip bukti kas ini berfungsi sebagai catatan utang.
2. Dokumen yang digunakan dalam account payable procedure yaitu : 1) Faktur dari pemasok
2) Kwitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat pemberitahuan yang dikirim ke pemasok yang berisi ketetrangan untuk apa pembayaran tersebut dilakukan
3. Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure yaitu :  Pada saat faktur dari pemasok telah disetujui untuk dibayar :
1) Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
 Pada saat jumlah dalam faktur dibayar : 3) Cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
4) Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran utang diposting ke dalam kartu utang
4. Dokumen yang digunakan dalam pencatatan voucher Payable Procedure yaitu, Bukti Kas keluar dan cek bukti kas keluar ini merupakan formulir pokok dalam voucher payable procedure.
5. Utang perusahaan di bagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Utang lancar adalah utang – utang yang harus di lunasi dalam jangka pendek atau tidak lebih dari satu tahun
Contoh: Hutang dagang, hutang wesel, beban – beban yang masih harus dibayar, hutang pajak,dan pendapatan diterima dimuka.
2. Utang jangka panjang adalah utang yang jatuh tempo pelunasan lebih dari satu tahun Contoh : hutang hipotik, hutang obligasi
KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR II
Tgl FakturNo Keterangan
Akun Yang di Debet Akun di
31 285 Garmen
Pusaka 1.800.000 Beban Angkut 60.000 1.860.000
KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR 3
1. Syarat pembayaran tunai yaitu pembayaran dilakukan oleh pembeli pada saat transaksi terjadi 2. Syarat pembayaran 2/10, n/30 yaitu pembeli pembeli dimungkinkan untuk :
1) Pembeli memperoleh potongan 2% dari harga faktur bruto, apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur.
2) Menunda dan membayar secara penuh separoh harga faktur bruto pada setiap waktu yang dikehendaki setelah lewat 10 hari tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
BAB IV
PENUTUP
Setelah mempelajari Modul mengelola Kartu Utang secara tuntas, maka peserta diklat mampu melakukan kegiatan mempersiapkan penelolaan kartu utang mengenai identifikasi dan membukukan data mutasi utang ke kartu utang dan melakukan pengecekan saldo utang dan membuat laporan utang secara baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
1. KRISMIAJI, 2002, SIA YOGYAKARTA; UPP AMP YKPN.
2. MUHAMMAD FAKHRI HUSEIN, 2004, SIA YOGYAKARTA; UPP AMP YKPN 3. MULYADI, UGM, 2001, SISTEM AKUNTANSI, JAKARTA, PENERBIT SALEMBA
EMPAT
4. NARKO, 2002, SISTEM AKUNTANSI, YOGYAKARTA, YAYASAN PUSTAKA NUSANTARA
5. WILKINSON, J.W. 1995, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI EDISI KE TIGA, JILID 1 & 2 JAKARTA, BINA RUPA AKSARA
6. MODUL ENAM UNTUK SMK, PENERBIT MEDIATAMA ; SRI RAHAYU, 2004 7. Drs. NARKO, MM, AKT 2004 SISEM AKUNTANSI DILENGKAPI DENGAN SOAL