• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi dan Sosial Kerajaan Kutai dan Ta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ekonomi dan Sosial Kerajaan Kutai dan Ta"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

A. KERAJAAN KUTAI 1. Kehidupan Ekonomi

Kehidupan ekonomi masyarakat Kutai diperkirakan ditunjang dari sektor pertanian, baik sawah maupun ladang. Selain itu, melihat letaknya yang strategis, yaitu di sekitar Sungai Mahakam yang menjadi jalur perdagangan Cina dan India, membuat Kerajaan Kutai menarik untuk disinggahi para pedagang. Dengan begitu, bidang perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai.

Kehidupan ekonomi masyarakat Kutai meningkat dengan diangkatnya Raja Mulawarman. Beliau adalah raja yang mulia dan dermawan. Terbukti dengan memberi sedekah kepada rakyatnya berupa 20.000 ekor sapi yang diletakkan di Waprakeswara. Oleh karena itu, salah satu sector ekonomi kerajaan Kutai yaitu peternakan yang sangat besar.

2. Kehidupan Sosial

Berdasarkan terjemahan prasasti-prasasti bukti peninggalan Kerajaan Kutai, dapat diketahui bahwa masyarakat di Kerajaan Kutai tertata, tertib dan teratur. Diperkirakan masyarakat Kutai telah terbagi menjadi beberapa kasta.

Dari bukti prasasti yupa yang ditemukan, tulisan yang digunakan merupakan huruf Pallawa dengan menggunakan bahasa Sanskerta serta dengan pemberian hadiah sapi, disimpulkan bahwa dalam masyarakat Kutai terdapat golongan brahmana, yang sebagaimana memegang monopoli penyebaran dan upacara keagamaan.

Selain golongan brahmana, terdapat pula golongan ksatria. Golongan ini terdiri dari kerabat dekat raja dan raja itu sendiri. Dikatakan dalam satu sumber bahwa keluarga Kudungga (selain dia) pernah melakukan upacara Vratyastima, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta ksatria. Terbukti dari arti nama nama raja yang memerintah Kerajaan Kutai (kecuali Kudungga ) yaitu adanya kata ‘warman’ di akhir nama raja yang berasal dari bahasa Sanskerta. Penambahan nama ”warman” biasanya melalui upacara atau penobatan raja secara agama Hindu.

B. KERAJAAN TARUMANEGARA

1. Kehidupan Ekonomi

Masyarakat Tarumanegara mengutamakan bidang pertanian sebagai sumber mata pencaharian mereka. Mereka juga bercocok tanam dan berladang secara berpindah-pindah. Selain itu, bidang pelayaran dan perdagangan tidak kalah penting dalam perekonomian Tarumanegara.

(2)

dibangun oleh golongan budak dan kaum sudra. Pada akhirnya terusan ini selain berfungsi sebagai sarana pencegah banjir, juga berfungsi sebagai sarana lalu lintas pelayaran perdagangan antar daerah di Kerajaan Tarumanegara dengan daerah lain di luar kerajaan. Berdasarkan catatan Fa-Hien, seorang musafir Cina, masyarakat Tarumanegara memperdagangkan beras dan kayu jati.

2. Kehidupan Sosial

Masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah menanamkan sikap gotong royong,berdasarkan isi dari prasasti Tugu. Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya Raja Purnawarman untuk terus meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Beliau sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil temuan peneliti dalam tulisan ini, adanya bukti-bukti kuat yang meunjukkan bahwa liberalisasi ekonomi serta India look east policy menjadi faktor pendorong

Kata sandang dalam Bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-lam, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf “al’’, terpisah dari kata yang

Bahasa berfungsi sebagai alat yang digunakan oleh manusia dalam.. berinteraksi

Pemberian makanan padat atau tambahan terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi, selain itu tidak ditemukan bukti

Prasasti ini ditulis dalam dua bahasa, bagian pertama terdiri dari 6 baris, tiga baris berbahasa Sangsekerta dengan tulisan Pranegari dan tiga baris kemudian berbahasa

Sesuai dengan bahasa yang digunakan dalam prasasti, maka kedua istilah tersebut mungkin merupakan kata yan berasal dari bahasa Melayu Kuno (lihat [2] dan [5]). Perlu dikemukakan lebih

Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca 9 Oleh karena itu, penggunaan tanda seru umumnya tidak digunakan di dalam. tulisan ilmiah

Tulisan pada data (2) masih terdapat beberapa kesalahan, baik kesalahan dalam penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, maupun ejaan.. Kemampuan berbahasa yang baik