• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapitalisme dalam Pembangunan Negara dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kapitalisme dalam Pembangunan Negara dalam"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Kapitalisme dan Pembangunan Negara:

Beberapa Permasalahan

Esai ini untuk melengkapi Tugasan Kursus Falsafah dan Teori Pembangunan (SKAD 6123)

RIDWAN WAHYUDI P77537

Program Sains Pembangunan Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan

(2)

Abstrak

Jika kita amati setakat ini, falsafah pembangunan dalam negara-negara banyak menganuti Kapitalisme. Hal ini telah banyak diajarkan oleh para sarjana-sarjana barat yang melahirkan para elimen negara bangsa. Sementara negara-negara berkembang senantiasa mengejar pembangunannya dengan berkiblat kepada negara-negara maju. Tulisan ini ingin mengeksplorasi mengenai pandangan kapitalisme dalam menubuhkan sebuah negara bangsa melalui kaedah analisa deskripsi. Kejayaan kapitalisme dalam tatanan global dirasa telah membuat pergeseran, kesenjangan dan kerosakan sosial dan budaya sesebuah negara.

Pendahuluan

(3)

dasar-dasar falsafah, mengajak orang untuk bekerja keras mengakumulasi modal atas usahanya sendiri. Kemudian dia mengamanatkan dalam jargon yang sangat fenomenal iaitu 'Waktu adalah Uang'. Kemudian tokoh selanjutnya ialah Adam Smith (1776) yang memberikan dasar-dasar ekonominya dan tercantum dalam buku An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth of Nations. Dia lebih menyatakan usaha

kapitalismenya dalam sesebuah konsep sebagai mekanisme pasar. Falsafah asasnya ialah laissez faire, laissez-passer. Dia mengatakan bahawa barang langka akan menyebabkan harga barang tersebut menjadi mahal sehingga menjadi sulit didapatkan terutama oleh mereka yang berpenghasilan rendah. Tetapi menurut Smith bahawa yang harus dilihat adalah perilaku produsen. Ketika harga barangan mahal, maka keuntungan akan meningkat. Ketika keuntungan yang dijanjikan atas barangan tersebut tinggi, maka banyak produsen yang memproduksinya. Sehingga dengan demikian kelangkaan barang tersebut akan terpenuhi dan menjadi murah dan keperluan masyarakan akan terpenuhi. Sehingga masalah yang terjadi di masyarakat akan diselesaikan oleh the invisible hand. Pada intinya ketiga tokoh tersebut ingin menekankan bahawa setiap individu pasti memiliki hasrat untuk mencapai kepuasan pribadi.

(4)

Dalam melihat realiti tersebut, Karl Max (1818 – 1883) seorang Jerman merasa prihatin dengan aktiviti sosial ekonomi yang dilakukan oleh para kapitalis yang merambah di negara-negara eropah. Hal ini terjadi pada awal revolusi industri di Prancis dan Inggeris. Max tidak ingin apa yang dikerjakan oleh kaum pekerja (proletariat) sebagian besar dinikmati oleh para pemodal. Untuk itu, A.Z. Abidin (1968) menyebutkan bahawa sumbangan besar Max bagi kaum buruh ialah konsep perjuangan kelas yang menjadi pemangkin kepada kaum buruh untuk bangkit mempertahankan hak dan kebebasan mereka dari terus menjadi 'kuda tunggangan' kaum kapitalis. Lantaran itu, ajaran Marxisme telah dijadikan perjuaangan buruh hampir ke seluruh dunia. Sebagai sebuah ideeologi, Marxisme merupakan inspirasi bagi sebahagian besar gerakan pembebasan sosial dan beransur-ansur menjadi gerakan politik dan sosial di pelbagai tempat dan negara. Konsep Historical Materalism dan Dialectical Materialism merupakan ideologi utama yang melahirkan konsep kelas,

hubungan antara kelas dan perjuangan kelas dalam gagasan pemikiran Marxisme. Kedua konsep di atas secara tidak langsung dapat dikatakan sebagai faktor ekonomi dan faktor sosial. Faktor ekonomi meliputi kaedah mengeluarkan produk keperluan hidup dalam menentukan segala perubahan kehidupan manusia. Sementara faktor sosial menggambarkan sifat semula jadi manusia yang suka bergaul. Namun, faktor sosial tidak lengkap tanpa berhubung terus dengan faktor ekonomi kerena kehidupan sosial manusia tidak akan bertahan lebih lama melainkan manusia menghasilkan barangan untuk memenuhi keperluan hidup manusia dan masyarakatnya.

Pengertian Ekonomi Kapitalis

(5)

David Ricardo yang melakukan kritik terhadap Adam Smith, terutama sekali yang berkait dengan nilai komoditi. Menurutnya, nilai komoditi terdapat pada kerja manusia berikut bahan-bahan mentah dan alat-alat kerja. Ricardo menemukan bahawa komoditi yang dijual pada harganya, berkira akan setara dengan jumlah kerja yang diperlukan untuk memproduksinnya. Asumsinya satu-satunya nilai tukar, berawal dari jumlah kerja yang digunakan untuk memproduksi, Karenanya dari Ricardo-lah sifat parasit dari seluruh pendapatan yang tidak diperoleh dari kerja terbongkar, sebab darinya, kelak akan ditemukan apa yang dinamai dengan nilai lebih dan kerja lebih.

Kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh hak milik pribadi atas alat-alat produksi dan distribusi yang pemanfaatannya untuk mencapai keuntungan dalam kondisi yang sangat kompetitif (Milton H. Spencer, 1990; Giddens, 1990). Selajutnya pengertian sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atas sumberdaya-sumberdaya ekonomi atau faktor-faktor produksi. Pada sistem ekonomi ini terdapat keleluasaan bagi perorangan untuk memiliki sumberdaya, seperti kompetisi antar individu dalam memenuhi keperluan hidup, persaingan antar badan usaha dalam mencari keuntungan. Prinsip 'keadilan' dalam sistem ekonomi kapitalis adalah setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya. Dalam hal ini campur tangan kerajaan sangat minim, sebab kerajaan berkedudukan sebagai 'pengamat' dan 'pelindung' dalam perekonomian (Subandi, 2005). Dari beberapa pengertian tersebut diatas tidak ada yang luput dari apa yang diajarkan oleh nabi pertamanya iaitu Adam Smith melalui bukunya yang terbit pada tahun 1776 dengan tajuk An Inquiry the nature and Cause of the wealth of nation yang menghendaki setiap orang diberi

kebebasan untuk bekerja dan berusaha dalam persaingan sempurna dengan meniadakan sama sekali intervensi kerajaan.

1. Hak Milik Swasta (Private Property)

(6)

daya melalui cara yang rasmi, mengadakan perjanjian-perjanjian sehubungan dengan hak alami terlepas dari kuasa Negara. Pemberian hak pemilikan atas harta kekayan memenuhi fungsi-fungsi ekonomi penting, iaitu: Para individu memperoleh perangsang agar aktiva mereka dimanfaatkan seproduktif mungkin. Hal tersebut sangat memengaruhi agihan kekayaan serta pendapatan karena individu-individu diperkenankan untuk menghimpun aktiva dan memberikannya kepada ahli waris mereka apabila mereka meninggal dunia. Selanjutnya memungkinkan laju pertukaran yang tinggi oleh karena orang perlu memiliki hak pemilikan atas barangan sebelum hak tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain. Konsekuensi sosial dan ekonomi fungsi-fungsi tersebut sangat memengaruhi perkembangan kapitalisme.

2. Dibina oleh Tangan Tidak Terlihat (The Invisible Hand)

Prinsip tersebut menyatakan bahawa untuk mencapai hal yang terbaik untuk masyarakat. Setiap individu dalam sebuah masyarakat kapitalistik dimotivasi oleh kekuatan-kekuatan ekonomi sehingga ianya akan bertindak sedemikian rupa untuk mencapai kepuasan terbesar dengan pengorbanan atau biaya yang sekecil-kecilnya.

3. Individualisme Ekonomi (Laissez-Faire)

Pernyataan ini menjadi kata kunci kapitalisme. Dalam erti bahawa tiadanya campur tangan kerajaan akan menyebabkan timbulnya individualism ekonomi dan kebebasan ekonomi. Campur tangan kerajaan dibatasi pada aktivitas-aktivitas tertentu.

4. Persaingan dan Pasar Bebas (Free Market Mechanism)

(7)

penjual dalam jumlah yang ramai menjebabkan mereka tidak dapat memengaruhi harga barang yang bersangkutan kemudian kebebasan para pembeli serta penjual yang tidak dihalangi oleh pembatasan-pembatasan ekonomi atas permintaan dan penawaran.

Beberapa Permasalahan daripada Impak Sistem Ekonomi Kapitalis

Doktrin utama dari sistem ekonomi kapitalis 'Laissez-Faire' dan pasar bebas yang merujuk kepada pemikiran ahli ekonomi klasik dimana digambarkan bahawa perekonomian akan berjalan tampa campur tangan kerajaan, model pemikiran ini bertahan cukup lama dari kwartal terakhir abad ke-18 dan pertengahan pertama abad ke-19, pandangan dan pemikiran para tokoh ekonomi pada zaman ini sangat berpengaruh di Eropah dan Amerika Serikat hampir satu abad lamanya (Bachrawi Sanusi, 2004). Akan tetapi dengan terjadinya depressi dunia pada tahun 1930-an akan memaksa orang ramai untuk menyadari bahwa telah terjadi perubahan-perubahan dan mengakui bahawa pemikiran-pemikiran lama ternyata sudah tidak sesuai lagi dengan perekonomian pada zaman itu, oleh karena depressi mengakibatkan beberapa Negara industri yang maju, menciptakan banyak pengganguran basar-besaran, berbagai perbankan dan perusahaan menjadi bangkrut, para petani banyak yang kehilangan tanah, penghasilan dan pengeluaran merosot. Akibat tersebut muncul pendapat kebanyakan orang utamanya ahli-ahli ekonomi pada zaman itu, mereka berpendapat bahawa satu-satunya obat yang paling mujarab adalah perlunya kebijaksanaan kerajaan dalam belanja besar-besaran. Pendapat kebanyakan orang soal depressi dan obat mujarabnya benar, karena terbukti dari cacatan sejarah bahwa kebanyakan Negara-negara industri termasuk Amerika Serikat kesulitan akibat depressi dan pengangguran dapat diatasi dengan kebijaksanaan pembelanjaan kerajaan yang cukup besar untuk membangun proyek prasarana. Pakar ekonomi klasik yang merupakan penganjur dari sistem ekonomi kapitalis tidak mampu menemukan solusinya pada waktu itu.

(8)

Dalam konsep pasar bebas, swasta dibebaskan dari keterikatannya terhadap Negara dan tanggung jawap terhadap permasalahan sosial yang terjadi kerena aktiviti perusahaan mereka. Pengurangan tingkat upah dengan menghapus serikat-serikat pekerja dan memotong hak-hak buruh Harga dibiarkan bergerak tampa campur tangan kerajaan. Kebebasan total dalam perpindahan modal, barang, jasa. Para pengusung pasar bebas senantiasa menyatakan: pasar yang tidak diatur ialah jalan terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan memberikan keuntungan bagi setiap orang.

2. Pembatasan Anggaran Belanja Negara

Anggaran negara seperti kesihatan, pendidikan, pemenuhan air bersih, listrik, jalan awam, fasiliti awam, dan bantuan untuk orang miskin harus dikurangi dan dibatasi sehingga tidak membebani anggaran negara. Pandangan ini sama ada dengan mengurangi peranan kerajaan dalam perekonomian dan pemenuhan keperluan awam. Namun dibalik paham neoliberal ini, kalangan perusahaan dan pemilik modal sangat mendukung subsidi dan pengurangan pajak yang menguntungkan perniagaan mereka.

3. Deregulasi

Mengurangi atau bahkan menghapus peraturan-peraturan yang menghambat kepentingan perniagaan perusahaan dan pemilik modal. Jika ada peraturan, maka kewenangan daripada peraturan tersebut diberikan kepada swasta.

4. Privatisasi

(9)

5. Menghilangkan Konsep Barangan Awam

Pemindahan tanggung jawap pengadaan barangan dan perkhidmatan awam dari tangan Negara menjadi tanggung jawap individu. Dengan kata lain, masyarakat harus menemukan sendiri solusi dalam pemenuhan keperluan hidup mereka berkenaan dengan barangan awam. Kelahiran neoliberalisme memang tidak dapat dipisahkan dengan dari keberadaan ideologi kapitalisme. Karakter liberal yang bertumpu pada kebebasan dan menonjolkan kepentingan individu senantiasa menjadikan kegiatan ekonomi berjalan seperti hukum rimba. Philosuf Inggeris Herber Spencer memandang seleksi alam (survival of the fittest) sebagai prinsip wajib kegiatan ekonomi dalam sistem kapitalisme. Konsekwensinya, perekonomian berjalan dengan cara menindas yang lemah dan memfasilitasi yang kuat (pemilik modal) agar alokasi sumber daya (resources) dan penguasaan pasar berada di tangan pemilik modal. Fenomena yang terjadi dengan lahirnya system ekonomi neoliberalis ini adalah ditandai kian merajalelanya perusahaan yang menembus batas antar Negara, yang dikenal dengan Trans National Coorporate (TNC) dan Multi National Coorporate (MNC). Menurut Tony Clarke dalam Winardi (2000), saat ini, 70 persen dari perdagangan dunia dikontrol oleh hanya sekitar 500 TNC/MNC. Setengah dari investasi di dunia ini sahamnya dimiliki oleh hanya satu persen TNC. Lebih lanjut, dari 500 TNC/MNC terkaya didunia tersebut, sebanyak 443 perusahaan, yang berasal dari AS 185, Eropah 158 dan Jepun 100.

Kesimpulan

(10)

semakin miskin sedangkan yang kaya semakin kaya. Hal ini terjadi kerena kapitalis mengeksplotasi pekerja untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Pada akhir dekade ini, sistem ekonomi kapitalis berubah jubah menjadi sistem ekonomi neoliberal.

Rujukan

Abidin, A.,Z & Loppa, Baharuddin. 1968. Bahaya Komunisme. Jakarta: Bulan Bintang Abduh, Ghanim. 2003. Kritik atas Sosialisme Marxisme. Surabaya: Al Izzah

Giddens, Anthony. 1990. The Consequence of Modernity. Polite Press, Cambridge. Giddens, Anthony. 1985. The Nation State and Violence. Vol. II of a Contemporary

critique of History Materialism. Polite Press, Cambridge Heilbroner, Robert. 1993. 21st Century Capitalism. W.W. Norton

Marcuse, Herbert. 2000. Manusia Satu Dimensi, terj. Silvester G., Sukur dan Yusup Priyasudiarja. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya

Sanusi, Bachrawi. 2004. Tokoh Pemikir Dalam Mazhab. Jakarta: PT Rineka Cipta Sjahrir. 1995. Formasi Mikro-Makro Ekonomi Indonesia. UI Press

Sudono, Sukirno. 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses, Makalah dan dasar Kebijaksanaan. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI

Suseno, Frans Magin. 2000. Pemikiran Karl Marx. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Winardi. 2000. Kapitalisme versus Sosialisme. Bandung: Remaja Karya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan debit air pada setiap elemen pipa dan beberapa kandidat diameter pipa yang akan dipakai, maka dapat dihitung kehilangan energi pada setiap elemen pipa

Analisis optimasi dilakukan dengan asumsi: pasok air berasal dari aliran sungai Pemali yang tercatat di AWLR Notog; harus ada aliran untuk pemeliharaan morfologi sungai,

Angkutan Wisata Seruni telah menjalankan pelaksanaan perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja dengan melindungi pekerjanya (dalam hal ini sopir

Kepadatan individu kukang jawa yang tinggi secara umum terdapat pada talun yang memiliki struktur vegetasi yang baik, yakni ditunjukkan dari struktur vegetasi

Baca petikan di bawah dengan telitinya, kemudian buat satu rumusan tentang langkah- langkah meningkatkan pencapaian mata pelajaran Sains dan Matematik dan kebaikan

diperoleh nilai p value (0,034) < α (0,05) dan nilai odds ratio = 2,62, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara status spiritual dengan kualitas

yang cukup dan merata bagi pelayanan kesehatan yang baik; (3) merencanakan transisi Universal Health Coverage bagi warga/penduduk sehingga berkontribusi terhadap