KASUS MANAJEMEN
STRATEGI
(ANALISA STRATEGI)
IBNU SHOLEH KURNIAWAN NIM: 55315120008 / MTI-18 / APR 2016 MATA KULIAH: STRATEGI DAN DAYA SAING INDUSTRI (TUGAS UTS)
I. LATAR BELAKANG
PT Mahakam Beta Farma (MBF) dimana sebagai tempat saya bekerja adalah industri manufacture yang memproduksi produk Farmasi. Salah satu brand produk yang menjadi andalannya adalah Betadine antiseptic. Volume penjualan Betadine antiseptic adalah terbesar di Indonesia untuk kategori produk antiseptic, serta digunakan oleh banyak ahli kesehatan di Rumah Sakit, Apotik, dan Toko Obat. Saat ini sedang menjajaki untuk pengembangan ekspor produk ke Malaysia dan Singapura.
Produk Betadine antiseptic adalah produk lisensi dari Mundipharma AG (Swiss), dan sudah 35 tahun diperkenalkan dan dibesarkan oleh PT MBF sampai menjadi merek yang terkenal dan dipercayai masyarakat Indonesia, serta didukung oleh PT. Daya Muda Agung (DMA) sebagai distributor eksklusif yang mempunyai jaringan distribusi di seluruh Indonesia.
II. TUJUAN
1. Mengetahui gambaran eksternal dan internal perusahaan PT Mahakam Beta Farma dalam tata kelola strategi yang akan diterapkan
III. ANALISA STRATEGI
VISI & MISI PERUSAHAAN:
VISI : Menjadi perusahaan publik yang berskala international dengan
manajemen yang
berfokus pada profesionalisme
MISI : Mengembangkan bisnis di bidang antiseptik dan Farmasi melalui
pengembangan produk
TAHAP INPUT : Evaluasi Faktor Internal & Eksternal
TAHAP PENCOCOKAN
MATRIX SWOT (STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, THREATS) MATRIX STRATEGI BESAR (GRAND STRATEGY)
III.A. TAHAP INPUT
1. FAKTOR-FAKTOR INTERNAL A. STRENGTH / KEKUATAN
Brand produk sudah populer & menguasai sekitar 60% market di Indonesia
Harga produk terjangkau segala lapisan masyarakat
Pemegang lisensi utama dari Mundipharma AG Swiss sampai 2019 (review lisensi setiap 15 tahun)
Memiliki 30 varian produk yang dibutuhkan masyarakat dalam dan luar negeri
Mempunyai tim manufacturing yang solid
B. WEAKNESS / KELEMAHAN
Kapasitas produksi yang belum mencukupi permintaan
Proses produksi 70% masih dikerjakan secara manual / padat karya (kurang efisien)
III.A. TAHAP INPUT
2. FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL A. OPPORTUNITIES / PELUANG
Melakukan ekspansi ke luar negeri
Sudah banyak supplier mesin-mesin produksi untuk mengefisienkan
proses
Melakukan diversifikasi produk lain
B. THREAT/ ANCAMAN
Mulai banyaknya pesaing / produsen yang memproduksi cairan antiseptik
jenis lain
III.B. TAHAP PENCOCOKAN
STRENGTH–S (KEKUATAN)
1. Brand produk sudah populer & menguasai sekitar 60% market di Indonesia
2. Harga produk terjangkau segala lapisan masyarakat
3. Pemegang lisensi utama dari
Mundipharma AG Swiss sampai 2019 4. Memiliki 30 varian produk yang
dibutuhkan masyarakat dalam dan luar negeri
5. Mempunyai tim manufacture yang solid
WEAKNESS–W (KELEMAHAN)
1. Kapasitas produksi yang belum mencukupi permintaan
2. Proses produksi 70% masih dikerjakan secara manual / padat karya (kurang efisien)
3. Belum memiliki cabang distributor di Luar Negeri
OPPORTUNITIES–O (PELUANG)
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri 2. Sudah banyak supplier mesin-mesin
produksi untuk mengefisienkan proses
3. Melakukan diversifikasi produk lain
STRATEGI SO
1. Menjajaki kerjasama dengan distributor di kawasan Asia dan Timur Tengah (S1, S2, S3, S4, O1)
2. Melakukan pengembangan produk yang sesuai dengan masyarakat international (S4, O3)
STRATEGI WO
1. Meningkatkan kapasitas produksi baik dengan penggantian proses manual dengan mesin otomatis berkapasitas besar maupun penambahan line produksi (W1, W2, O2) 2. Membuka cabang / agen distribusi di luar
negeri seperti Asia dan Timur Tengah (W3, O1)
THREATS-T (ANCAMAN)
1. Mulai banyaknya pesaing / produsen yang memproduksi cairan antiseptik jenis lain
2. Peraturan regulasi (Badan POM) yang semakin ketat
STRATEGI ST
1. Menjaga brand produk dengan promosi yang efektif dan menjaga harga tetap kompetitif (S1, S2, T1)
2. Proposal pembaruan lisensi untuk 15 tahun ke depan dengan Mundipharma AG (S3, T1)
3. Up-dating regulasi oleh tim manufacture (S4, S5, T2)
STRATEGI WT
1. Menjaga pasar potensial agar jangan sampai terjadi stock out yang menyebabkan diisi oleh pesaing (W1, T1)
2. Melakukan efisiensi proses agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor (S2, T1)
III.B. TAHAP PENCOCOKAN
2. MATRIKS STRATEGI BESAR /GRAND STRATEGYNote:
III.C. TAHAP KEPUTUSAN
Dari Analisa strategi (Internal dan Eksternal) yang dilakukan menggunakan 2
Matriks (SWOT dan Grand Strategy) dapat diputuskan strategi-strategi yang bisa diambil sebagai berikut:
a. Melakukan pengembangan pasar dengan merambah pasar ekspor khususnya
ke Asia dan Timur Tengah
b. Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah line produksi maupun
penyediaan mesin-mesin dengan kapasitas tinggi untuk mendukung kebutuhan pasar ekspor tersebut
c. Menjaga pangsa pasar domestik dengan melakukan efisiensi proses untuk
IV. KESIMPULAN DAN PENUTUP
Dari Analisa strategi yang dilakukan menggunakan 2 Matriks (SWOT dan Grand Strategy) dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. PT MBF berada pada posisi kuadran I dimana mempunyai pertumbuhan pasar yang tinggi dan posisi kompetitif yang kuat, sehingga strategi yang sesuai adalah dilakukan pengembangan dan penetrasi pasar dari pasar domestik merambah ke pasar ekspor