• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAHAN EKONOMI RENTE DAN KEADILAN EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAHAN EKONOMI RENTE DAN KEADILAN EKONOMI"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAHAN, EKONOMI RENTE DAN KEADILAN EKONOMI

Ade Parlaungan Nasution

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan Batan

Di Batam persoalan lahan saat ini menjadi begitu serius. Kebijakan pengalokasian lahan

untuk sektor industri ternyata tidak berpengaruh positif terhadap keadilan ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat. Batam yang dalam kelahiraannya memang dirancang sebagai

kawasan industri. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya hubungan yang signifikan antara sektor

industri manufaktur dengan sektor usaha kecil menengah. sektor ekonomi kecil bertumbuh

kembang dengan sendirinya sebagai akibat trickle down effect yang tidak sempurna dari

keberadaan sektor industri.

Usaha kecil ini di Batam cukup banyak jumlahnya, data sementara dari Dinas PMK &

UKM Kota Batam, menunjukkan angka lebih kurang 10 ribu pelaku usaha kecil dan Menengah

yang meliputi pedagang kecil, bengkel, wartel, home industri dan sektor lainnya. Karakteristik

lainnya dari pelaku usaha kecil dan menengah ini biasanya belum mempunyai badan hukum dan

tempat usahanya selalu berpindah-pindah

Menurut pengamatan kami, keberadaan sektor industri manufaktur yang ada di Kota

Batam sampai saat ini hanya mempunyai manfaat sekedar penyerapan tenaga kerja murah saja,

namun dalam fungsi mensejahterakan masyarakat, manfaat tersebut belum begitu signifikan

dirasakan terutama bagi masyarakat pelaku usaha kecil dan menengah. Walaupun ada beberapa

pengamat dan pengusaha pernah mengklaim bahwa keberadaan industri manufaktur yang ada di

Batam banyak membantu keberadaan pelaku usaha kecil dan menengah, yang menurut mereka

ditandai banyaknya pedagang-pedagang di sekitar pabrik, tukang ojek dan rumah kost. Memang

betul telah terjadi interaksi ekonomi, namun interaksi ekonomi yang terjadi adalah antara pekerja

dan pedagang / pelaku usaha kecil lainnya, namun interaksi ini adalah seluruhnya pengeluaran

(2)

2 dimaksud trickle down effect yang ideal adalah perusahaan yang ada dengan kegiatan pembelanjaannya dapat memberikan “tetesan” keuntungan bagi pelaku usaha kecil.

Secara faktual, banyaknya lahan yang dialokasikan kepada sektor Industri tenyata tidak

sebanding dengan lahan yang dialokasikan kepada komplek pertokoan yang menjamur di Batam.

Sekarang kita dapat saksikan deretan ruko yang tersebar di seluruh wilayah Batam ada yang

berisi penuh tetapi lebih banyak yang kosong melompong. Keberadaan Ruko-ruko yang

menjamur di Batam tidak terlepas dari aspek spekulasi untuk mencari keuntungan yang luar

biasa, mengingat semakin hari jumlah lahan semakin berkurang, yang tentunya mempunyai

proyeksi pada tahun berikutnya harga ruko tersebut semakin mahal. Bahkan santer terdengar,

bahwa banyak ruko yang masih kosong ternyata dimiliki oleh pemilik modal yang berasal dari

luar Kota Batam

Kondisi ini tentu saja sangat tidak menguntungkan pelaku usaha kecil yang relatif

mempunyai modal kecil dan ketiadaan akses terhadap kepemilikan lahan. Pelaku usaha kecil

ini biasanya kerap terjebak dalam perangkap ekonomi rente. Akibat ketiadaan akses mereka

terhadap kepemilikan lahan dan tempat usaha, maka mereka biasanya membuka usaha dengan

menyewa ruko-ruko yang dimiliki oleh orang-orang yang menguasai lahan dengan sewa yang

terkadang mencekik leher. Sebagian pelaku usaha kecil, akibat minimnya modal sehingga tidak

mampu menyewa ruko. Mereka memilih membuka usahanya di lahan-lahan ilegal (liar) dan di

komplek perumahan mereka tinggal. Namun keputusan ini juga mempunyai risiko yang cukup

besar, bagi pelaku usaha di lahan-lahan liar, penggusuran adalah musuh utama mereka, dan bagi

pelaku usaha di rumah-rumah, malah pejabat pemerintah dan oknum aparat keamanan yang

menjadi musuh mereka walaupun usaha kecil dan menengah ini biasa mampu menyerap tenaga

kerja 2-5 orang.

Padahal dari sisi hitungan ekonomis, margin keuntungan mereka banyak terserap untuk

membayar sewa yang cukup mahal dan biaya sosial lainnya yang tentunya akan mengancam

(3)

3 Pemerintah Kota Batam, baik secara politik maupun teknis, mempunyai kewajiban untuk

mensejahterakan masyarakatnya. Sementara pekerjaan sektor formal yang diciptakan industri

dan pemerintahan tidak bisa menyerap tenaga kerja lagi, maka sektor informal seperti usaha kecil

menjadi alternatif untuk penyerapan tenaga kerja yang cukup besar. Sudah semestinya

pemerintah Kota Batam dan BP Batam yang mempunyai wewenang pengalokasian lahan untuk

memberikan space (ruang) lahan bagi pelaku usaha kecil dengan memperhatikan aspek pasar dan

letak strategis. Sangat sia-sia sekali apabila peruntukan lahan bagi usaha dan pedagang kecil di

pinggiran atau yang jauh dari akses jalan, sebagaimana kebijakan selama ini yang menempatkan

pelaku usaha kecil pada posisi jauh dari konsumen.

Kebijakan untuk pendistribusian lahan bagi pelaku usaha kecil saat ini dipandang belum

terlambat, karena secara kasat mata, kita melihat masih banyak lahan tidur yang sampai saat ini

belum dibangun. Dan menurut informasi banyak lahan-lahan tidur tersebut yang belum di bayar

UWTO-nya kepada BP Batam.

Tujuan menciptakan kesejahteraan masyarakat sudah merupakan tujuan wajib dari semua

tingkatan pemerintahan. Pemerintah pusat misalnya, mencantumkannya dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang di ikuti oleh Daerah-daerah

dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kota Batam misalnya, di

dalam RPJMD tahun 2011-2016 dalam dua dari enam misinya menyebutkan:

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi pengembangan dan pembinaan

usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM), koperasi dan investasi yang didukung oleh

iklim / situasi usaha yang kondusif dan berlandaskan supremasi hokum dan

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat hinterland dan masyarakat

miskin melalui penyediaan fasilitas infrastruktur dasar, penataan dan pembinaan usaha

sektor informal serta penanggulangan masalah sosial.

Berdasarkan misi ini, suka tidak suka Pemerintah Kota Batam harus mulai berbenah untuk

mengatasi permasalahan kesenjangan ekonomi yang menyebabkan kemiskinan masyarakatnya.

(4)

4 Keputusan masyarakat untuk memulai usaha kecilnya adalah untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya dan berupaya lepas dari kemiskinan. Dari berbagai survei yang

dilakukan, pedagang kecil di jalan –jalan dan di lahan liar, semata-mata menggantungkan

hidupnya pada usaha kecilnya. Penggusuran-penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota

Batam yang mengatas namakan keindahan kota tanpa pernah memikirkan solusinya, justru

menjadikan Pemko Batam dan BP Batam sebagai suatu lembaga pemiskinan rakyat secara

massal dan sistematis.

Pembangunan suatu daerah, tujuan utamanya bukan penghargaan Adipura tetapi yang

berorientasi memanusiakan manusia itu sendiri. Kalau proses kelangsungan hidup masyarakat

disumbat, bisa menimbulkan ekses-ekses negatif yang berkaitan disfungsi hubungan sosial dan

ekonomi yang kerap berulang di negeri ini yang berbuah kekacauan dalam tatanan struktur sosial

yang apatis dan merusak

Reference :

Nasution, A. P. (2016). LAHAN, EKONOMI RENTE DAN KEADILAN EKONOMI. Politik,

Referensi

Dokumen terkait

Inspirasi dari kutipan ilmiah yang dituangkan ke dalam suatu kreasi, disusun dan digunakan untuk mendukung kegiatan kerja di kantor... TABEL PENGHITUNG ANALISIS

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada keyboard di Unit Pelayanan Penunjang Medik Rumah Sakit Ratu ditemukan Staphylococcus aureus sebanyak 68,75% Disarankan

Tesis yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Sugestopedia Terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi Ditinjau dari Motivasi Belajar (Penelitian Eksperimen Peserta

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Terapi kombinasi Analgetik dan Relaksasi Benson berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri pada pasien Acute Myocardial Infarc

Jika dilihat dari Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2030, Rawa Buaya dijadikan sebagai lokasi potensial dalam penyediaan fasilitas Park and

mempunyai fungsi korektif karena pembelajaran ini dilakukan dalam rangka perbaikan dalam proses pembelajaran. b) fungsi pemahaman, dalam pelaksanaan remedial terjadi

Tujuan ini adalah tujuan pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan tertentu, baik berkaitan dengan cita-cita pembangunan suatu bangsa, ataupun bakat kemampuan peserta