Apa manfaat dan tantangan Indonesia dalam menghadapi AFTA? AFTA mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Meningkatkan kerjasama antar anggota ASEAN dalam
bidang ekonomi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan ekonomi negara ASEAN.
b. Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.
c. Mempermudah melakukan perdagangan antar anggota ASEAN seperti ekspor/impor
Manfaat dan tantangan AFTA bagi IndonesiaDengan
terlaksananya kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara akan mempunyai dampak terhadap Indonesia, apakah akan menjadi suatu keuntungan atau malah akan menjadi suatu kemunduran. Penulis berpendapat bahwa sangat banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan manfaat dari AFTA tetapi jika negeri ini belum siap atau tidak mempunyai strategi dalam menghadapi AFTA maka akan menjadi “pembunuh” bagi negeri ini. Ada beberapa manfaat AFTA yang dapat kita peroleh :
1. Peluang pasar yang semakin besar dan luas bagi produk Indonesia, dengan penduduk sebesar ± 500 juta dan tingkat pendapatan masyarakat yang beragam
2. Biaya produksi yang semakin rendah dan pasti bagi pengusaha/produsen Indonesia yang sebelumnya
membutuhkan barang modal dan bahan baku/penolong dari negara anggota ASEAN lainnya dan termasuk biaya
pemasaran
pasar domestik semakin banyak dengan tingkat harga dan mutu tertentu
4. Kerjasama dalam menjalankan bisnis semakin terbuka dengan beraliansi dengan pelaku bisnis di negara anggota ASEAN lainnya
5. Berkurangnya pengangguran, karena mudahnya tenaga kerja untuk bekerja di negara ASEAN. Setelah membaca manfaat dari AFTA bagi Indonesia yang sangat
menguntungkan tidak lepas dari adanya tantangan bagi Indonesia yang juga menjadi
suatu ancaman bagi negeri ini jika pemerintah atau swasta tidak bisa mengkoordinir dengan baik.
Tantangan bagi Indonesia yaitu dari berbagai segi :
1. Segi pemerintah, pemerintah dituntut tetap mengawasi jalannya AFTA agarperdagangan bebas tersebut tidak disalahgunakan oleh pengusaha ilegal yang dapat merugikan negara ASEAN lain. Dan kemudian, pemerintah juga harus mendukung UMKM (Usaha Kecil Menengah Mikro) agar tidak kalah saing dengan pengusaha- pengusaha “kelas kakap” dari negara ASEAN.
2. Segi pengusaha, pengusaha dituntut meningkatkan produktifitas Indonesia dituntut terus menerus dapat meningkatkan kemampuan dalam menjalankan bisnis secara profesional guna dapat
memenangkan kompetisi dari produk yang berasal dari negara anggota ASEAN lainnya baik dalam memanfaatkan peluang pasar domestik maupun pasar negara anggota ASEAN lainnya.
(bahasa Inggris) agar dapat berkomunikasi dengan orang-orang dari anggota negara ASEAN yang lain.
Persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia
1. Membangun SDM yang berkualitas
2. Kurangnya kesiapan SDM Indonesia dalam menghadapi AFTA
3. Peran pengusaha terhadap SDM Indonesia 4. Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
5. Solusi agar SDM dapat bersaing dengan negara ASEAN
Untuk mengatasi pengangguran, pemerintah menempuh cara-cara berikut:
1. Meningkatkan mobilitas modal dan tenaga kerja.
2. Mengadakan pelatihan kerja yang sesuai dengan formasi kerja yang tersedia.
3. Mendirikan industri padat karya yang melibatkan banyak tenaga kerja.
4. Menyukseskan pembangunan proyek-proyek umum yang dilakukan olehpemerintah.
Dampak AFTA terhadap tenaga kerja profesional Indonesia
