• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN TULISAN DALAM BUKU PENERAPAN P (17)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RINGKASAN TULISAN DALAM BUKU PENERAPAN P (17)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN TULISAN DALAM BUKU

Setiap negara terus melakukan modernisasi peralatan perangnya dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini. Salah satu teknologi perang yang dikembangkan saat ini yaitu Unmanned Aircraft Systems atau sering disebut ‘pesawat tanpa awak’. Adanya pesawat tanpa awak ini tak luput dari timbulnya pro-kontra sampai saat ini. Pada satu sisi, penggunaaan pesawat tanpa awak ini dapat mengurangi korban dan bahayanya konflik bagi militer di medan perang. Namun, di sisi lain penggunaan pesawat tanpa awak ini dipandang sebagai sesuatu yang dilaang untuk digunakan dalam medan perang karena akurasi penggunaannya dalam konflik masih dipertanyakan. Negara seperti Amerika Serikat, Israel, dan Inggris sering menggunakan pesawat tanpa awak ini.

Negara-negara yang melakukan modernisasi senjata perang dan digunakan untuk menundukkan lawan memiliki dasar yaitu mendasarkan pada asas kepentingan militer (military doctrine). Banyak negara yang melakukan pembaharuan teknologi perangnya agar bisa menyaingi negara lain. Namun, ada senjata yang dioperasikan secara otomatis tanpa dikendalikan oleh manusia, dan ini dianggap tidak sesuai dengan spirit hukum humaniter internasional. Sehingga agar sejalan dengan hukum humaniter, maka teknologi yang diciptakan harus tetap dikendalikan oleh manusia melalui alat kendali.

Pesawat tanpa awak merupakan hasil dari pengembangan teknolgi modern. Ada sebagian pengamat mendukung pengembangan teknologi pesawat tanpa awak karena sangat efisien dalam penggunaannya. Hal ini dikarenakan pesawat tanpa awak ini dapat digunakan untuk menentukan target secara tepat maupun untuk mencegahnya korban jiwa khususnya penduduk sipil. Selain itu, pesawat tanpa awak ini dapat menghindari serangan secara langsung terhadap tentara.

1 Heriyanto, Dodik S.N., “Penerapan Prinsip Proporsionalitas terhadap Penggunaan Pesawat Tanpa Awak dalam Konflik Bersenjata”, dalam Denny Ramdhani, et. al, Konteks dan Perspektif Politik Terkait Hukum Humaniter Internasional Kontemporer, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2015, hlm.211-224.

(2)

Pesawat ini juga digunakan untuk mencari informasi di lapangan dengan cepat dan segala aksi tempur yang dilakukan tergantung pada kepustusan oleh yang mengendalikannya.

Adanya pesawat tanpa awak dalam penerapannya harus disesuaikan dengan ketentuan yang ada pada hukum humaniter. Ketentuan tersebut terdapat pada amanat Pasal 36 Protokol Tambahan I Konvensi Jenewa tentang Perlindungan Korban-korban Pertikaian-Pertikaian Bersenjata Internasional Tahun 1977 yang mengatur: “Di dalam penyelidikan, pengembangan menghasilkan atau mendapatkan suatu senjata baru, alat-alat atau cara peperangan, suatu negara (Peserta Perjanjian) berkewajiban menetapkan apakah di dalam keadaan tertentu atau segala keadaan penggunannya tidak akan dilarang oleh Protokol ini atau oleh sesuatu peraturan lain dari hukum internasional yang berlaku terhadap peserta perjandian”.3 Dengan demikian, penggunaan

pesawat tanpa awak harus disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam hukum humaniter internasional.

Hukum humaniter internasional secara jelas mengatur perkembangan teknologi perang sehingga ketika perang terjadi sangat dilarang untuk membunuh penduduk sipil. Penggunaan senjata pun memiliki ketentuan-ketentuan agar tidak semenah-menah dalam menggunakan senjata pemusnah massal seperti senjata gas beracun dan senjata biologis. Begitupun penggunaan pesawat tanpa awak harus disesuaikan, yang mana selama ini dalam penggunaannya masih dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian, penggunaan pesawat tanpa awak dalam konflik bersenjata harus sesuai dengan prinsip proposional karena prinsip proporsional ini digunakan untuk menghindari konban dari pihak sipil.

DAFTAR PUSTAKA

(3)

Heriyanto, Dodik S.N., “Penerapan Prinsip Proporsionalitas terhadap Penggunaan Pesawat Tanpa Awak dalam Konflik Bersenjata”, dalam Denny Ramdhani, et. al, Konteks dan Perspektif Politik Terkait Hukum Humaniter Internasional Kontemporer, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengukuran logam Pb dalam susu asal sapi perah Kelurahan Kebon Pedes yang menggunakan tiga jenis pakan yaitu rumput lapangan, klobot jagung serta

Nias Barat Tahun 2009 maka tidak selalu Kepala Dinas bersama dengan Berdahara mengembalikan dana tersebut sesuai dengan Petunjuk Teknis Pemanfaatan Dana Bantuan

Asisten Deputi Urusan Penguatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, pada Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan, Kependudukan, dan Keluarga Berencana, Kementerian Koordinator

Layanan informasi dalam penelitian bermaksud untuk memberikan pengetahuan bagi siswa mengenai pemahaman tentang seks bebas melalui layanan informasi dengan media film pada

Penelitian menemukan bahwa tanpa melewati fase word of mouth dan brand awareness terlebih dahulu maka internet marketing yang dilakukan oleh perusahaan tidak akan dapat

 Semua kriteria pelayanan MIS memerlukan perbaikan dengan menghasilkan nilai di bawah 0 atau belum baik, serta secara keseluruhan pelayanan MIS menghasilkan

dapat diimplementasikan jika ada kelebihan anggaran. MoSCoW merupakan sebuah aturan untuk mengelompokkan kebutuhan perangkat lunak sehingga pihak pengembang mengetahui

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar yang didapat belum mencapai indikator yang ditentukan untuk hasil belajar (≥50% dari