• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Tata Kerja Organisasi lembaga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Tata Kerja Organisasi lembaga "

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ORGANISASI DAN TATA KERJA

KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA UNIT III UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

PERIODE 2014 - 2015

KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA UNIT III UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(2)

ORGANISASI DAN TATA KERJA

KORPS SUKARELA PMI UNIT III UPN “VETERAN” YOGYAKARTA PERIODE 2014 – 2015

PEMBUKAAN

Sebagai dasar pembentukan mental dan kepribadian generasi muda, manusia sebagai makhluk sosial serta sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa pada hakekatnya mempunyai derajat dan hak-hak yang sama dan saling memerlukan satu sama lainnya. Oleh karena itu generasi muda merupakan potensi dalam mengisi pembangunan bangsa dan negara khususnya dalam bidang sosial, sesuai dengan jiwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

UPN "Veteran" Yogyakarta sebagai monumen hidup kemerdekaan, maka dalam rangka membina dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia dibentuklah Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta, sebagai organisasi yang merupakan wadah aktivitas mahasiswa yang berorientasi pada pengabdian dan pelayanan tugas-tugas kemanusiaan, dengan tidak membedakan warna kulit, golongan, suku bangsa, bahasa, bangsa, agama dan kebudayaan.

Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta merupakan wadah untuk berlatih organisasi bagi mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta, maka disusunlah Organisasi dan Tata Kerja sebagai berikut:

BAB I

LANDASAN HUKUM Pasal 1

Organisasi dan Tata Kerja ini berlandaskan pada:

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI tahun 2009.

2. Pedoman Umum Korps Sukarela PMI yang diterbitkan oleh Markas Besar PMI tahun 2004.

3. Surat Keputusan Rektor UPN "Veteran" Yogyakarta tentang berdirinya Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta tahun 1983.

4. Manajemen Relawan tahun 2008

Pasal 2

1. Organisasi dan Tata Kerja ini disahkan dalam Musyawarah Anggota XXVIII Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta tanggal 9 Juli 2013.

(3)

BAB II

NAMA, WAKTU DAN TEMPAT Pasal 3

1. Organisasi ini bernama Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit III Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

2. Organisasi ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 21 November 1983 untuk batas waktu yang tidak ditentukan.

3. Organisasi ini berkedudukan di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

BAB III

ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI Pasal 4

Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta berasaskan Pancasila.

Pasal 5

Korps sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta bertujuan:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mahasiswa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, semangat kebangsaan dan cinta tanah air, berbudi pekerti yang luhur serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2. Menyiapkan mahasiswa agar menjadi sarjana yang sujana (Bijaksana dan pandai) dan mampu mandiri.

3. Ikut berperan aktif pada kegiatan kepalangmerahan di dalam dan di luar perguruan tinggi. 4. Menyiapkan mahasiswa sebagai kader Palang Merah Indonesia.

Pasal 6

Korps sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta berfungsi:

1. Sebagai wadah aktivitas mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta yang berorientasi pada pengabdian dan pelayanan tugas kemanusiaan baik di dalam maupun di luar perguruan tinggi dengan melaksanakan Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, yaitu: kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan. 2. Memberikan pembinaan pada umumnya kepada generasi muda yang bergerak dalam bidang sosial

kemanusiaan.

3. Sebagai wadah pengkaderan generasi muda dalam bidang sosial kemanusiaan.

(4)

LAMBANG DAN ATRIBUT Pasal 7

1. Lambang Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta berbentuk segi lima dengan gambar tengah berbentuk burung merpati disertai lambang PMI, topi baja berbintang, padi, kapas dan tulisan KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA UNIT UPN "VETERAN" YOGYAKARTA serta angka romawi tiga.

2. Arti lambang Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah:

a. Merpati yang berjiwa palang merah menoleh kekanan mengembangkan sayapnya demi perdamaian, dengan berorientasi pada kegiatan sosial terlambang pada pemberian bantuan pangan dan sandang (padi dan kapas), serta memegang teguh patriotisme dan bermental baja (topi baja), dengan tetap menjunjung tinggi satu kemuliaan yaitu menyembah dan berlindung kepada Tuhan Yang Maha Esa (bintang).

b. Warna:

1). Merah adalah keberanian 2). Putih adalah kesucian 3). Hijau adalah harapan 4). Kuning adalah kemuliaan c. Dasar:

1). Segilima adalah Pancasila

2). Sayap (7) adalah Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional

3). Ekor (9) adalah sembilan pelopor berdirinya KSR PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta

4). Topi baja adalah patriotisme dan bermental baja 5). Bintang adalah Ketuhanan

6). Padi (21) adalah tanggal lahir 7). Kapas (11) adalah bulan lahir

8). Angka romawi tiga adalah melambangkan Unit III 9). Lingkaran adalah satu kesatuan keluarga

10). Merah Putih adalah bendera Indonesia

Pasal 8 1. Pakaian Seragam adalah:

a. Pakaian seragam Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah pakaian yang dilengkapi dengan tanda pengenal dan atribut tertentu yang dipakai dan digunakan oleh anggota Korps Sukarela PMI Unit III dalam melaksanakan tugas organisasi.

b. Macam dan bentuk pakaian seragam Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta ada lima macam, yaitu:

(5)

2). Pakaian seragam harian II (PSH II) 3). Pakaian seragam Lapangan I (PSL I) 4). Pakaian seragam lapangan II (PSL II) 5). Rompi lapangan

c. Penggunaan pakaian seragam Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta adalah: 1). PSH I digunakan pada saat menjalankan tugas resmi di luar lingkungan UPN yang tidak bersifat lapangan, misalnya: upacara, rapat, di kantor, belajar mengajar, undangan atau pada keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

2). PSH II digunakan pada saat menjalankan tugas resmi di dalam lingkungan UPN yang tidak bersifat lapangan, misalnya : upacara, rapat, di kantor, belajar mengajar ,undangan dan keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

3). PSL I digunakan pada saat menjalankan tugas yang bersifat khusus, misalnya: penjagaan intern UPN, piket posko, latihan bersama dengan organisasi lain diluar PMI, atau pada keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

4). PSL II digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas di lapangan atau pada keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

5). PSL III digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas di lapangan dari PMI

6). Rompi lapangan digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas yang bersifat khusus, misalnya: piket posko, penjagaan insidentil atau pada keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

7). Pakaian seragam dan tanda pengenal Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta hanya dibenarkan dipakai pada waktu menjalankan tugas. Kepada mereka yang sengaja melanggar ketentuan ini, pengurus akan mengambil tindakan seperlunya setelah sebelumnya memberikan peringatan.

d. Untuk keperluan pakaian seragam anggota Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta yang telah ditentukan penyediaan dan pembiayaannya menjadi kebijaksanaan pengurus.

2. Penggunaan Atribut Pakaian Seragam Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta Atribut tambahan yang tidak menunjukkan tanda kualifikasi/keahlian/penghargaan tidak diperkenankan untuk dipakai.

BAB V

PEMBINA DAN PENANGGUNG JAWAB Pasal 9

Pembina Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah: a. Rektor UPN "Veteran" Yogyakarta

b. Ketua PMI Daerah Istimewa Yogyakarta

(6)

Penanggung jawab Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah Wakil Rektor I UPN "Veteran" Yogyakarta.

Pasal 11

Pembina teknis Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah: 1. Ketua PMI Cabang Kota Yogyakarta.

2. Tenaga Dosen, Tenaga Administratif dan atau Tenaga profesional yang ditunjuk oleh Perguruan Tinggi.

BAB VI

DEWAN PERTIMBANGAN PENGURUS Pasal 12

Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta membentuk Dewan Pertimbangan Pengurus (DPP) yang bertugas:

1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Komandan baik diminta maupun tidak.

2. Memberikan laporan kepada Komandan tentang jalannya kepengurusan untuk dijadikan bahan evaluasi.

3. Memberikan laporan hasil kerja secara lisan dan tertulis pada saat Musyawarah Anggota.

Pasal 13

1. Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus dipilih dan diangkat dalam Musyawarah Anggota.

2. Jangka waktu keanggotaan Dewan Pertimbangan Pengurus sesuai dengan masa bakti kepengurusan.

3. Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus berjumlah sekurang – kurangnya dua orang dengan salah seorang diantaranya sebagai koordinator.

Pasal 14 Kriteria Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus adalah:

1. Minimal aktif dalam dua periode masa pengabdian di Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta.

2. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta.

3. Mampu dan tahu seluk beluk organisasi kepalangmerahan pada umumnya dan Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta pada khususnya.

4. Tidak menjabat di kepengurusan Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta pada periode tersebut.

5. Belum pernah mendapat sanksi organisasi.

6. Berdomisili di Yogyakarta selama periode kepengurusan.

(7)

KEANGGOTAAN Pasal 15

Keanggotaan Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta terdiri dari: 1. Anggota

2. Anggota Istimewa

Pasal 16 1. Syarat-syarat Calon Anggota:

a. Warga negara Indonesia.

b. Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta. c. Mendaftarkan diri secara sukarela.

d. Lulus tes seleksi Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta. 2. Syarat-syarat Anggota:

a. Telah memenuhi syarat calon anggota.

b. Bersedia menjadi anggota Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta. c. Telah mengikuti Pemantapan Tahap Awal.

d. Telah dilantik menjadi anggota Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta. 3. Anggota adalah masih berstatus mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta.

4. Bersedia menjalankan tugas-tugas kepalangmerahan dengan sukarela di lingkungan UPN "Veteran" Yogyakarta pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Pasal 17

Anggota Istimewa adalah anggota yang telah menyelesaikan kuliah (lulus) atau keluar dengan hormat dari UPN "Veteran" Yogyakarta.

Pasal 18 Keanggotaan akan berakhir karena:

1. Meninggal dunia.

2. Diberhentikan karena melakukan perbuatan yang merugikan nama baik dan kedudukan KSR PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta atau civitas akademika, setelah mempertanggungjawabkan dalam Musyawarah Luar Biasa.

BAB VIII

HAK DAN KEWAJIBAN

ANGGOTA DAN ANGGOTA ISTIMEWA Pasal 19

1. Anggota:

a. Anggota berhak mengikuti Musyawarah anggota.

b. Anggota berhak mengemukakan pendapat untuk kemajuan organisasi yang diatur dalam ketentuan-ketentuan yang berlaku.

(8)

2. Anggota Istimewa

a. Anggota Istimewa berhak mengikuti Musyawarah sebagai nara sumber. b. Anggota Istimewa berhak memberi masukan untuk kemajuan organisasi.

Pasal 20 1. Anggota berkewajiban:

a. Menjalankan Organisasi dan Tata Kerja dan menjaga nama baik civitas akademika. b. Menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi.

2. Anggota Istimewa berkewajiban turut menjaga nama baik Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta di dalam dan di luar UPN ”Veteran” Yogyakarta.

BAB IX

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 21

1. Bentuk dan struktur organisasi Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah lini dan staf.

2. Komandan adalah pimpinan tertinggi organisasi dan dibantu sepenuhnya oleh staf dibawahnya.

3. Bagan struktur organisasi terlampir.

BAB X

MUSYAWARAH DAN RAPAT Pasal 22

Musyawarah terdiri dari:

1. Musyawarah Anggota (Musyang). 2. Musyawarah Luar Biasa (MLB).

Pasal 23

1. Musyawarah Anggota memegang kekuasaan tertinggi di dalam organisasi Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.

2. Musyawarah Anggota diadakan sekali pada akhir periode kepengurusan. 3. Musyawarah Anggota bertugas:

a. Membahas, mengevaluasi, mengesahkan, dan menetapkan laporan pertanggungjawaban Komandan.

b. Mengesahkan dan menetapkan Laporan Hasil Kerja Dewan Pertimbangan Pengurus.

c. Membahas, mengesahkan, dan menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta periode berikutnya.

d. Membahas, mengesahkan, dan menetapkan Program Kerja Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta periode berikutnya.

e. Memilih dan menetapkan pimpinan untuk masa bhakti satu periode kepengurusan berikutnya. f. Memilih Dewan Pertimbangan Pengurus untuk masa bhakti satu periode kepengurusan

(9)

Pasal 24 1. Musyawarah Luar Biasa diadakan bila dianggap perlu.

2. Musyawarah Luar Biasa memusyawarahkan masalah-masalah yang dianggap penting dan luar biasa.

Pasal 25

1. Keputusan sidang diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.

2. Bila tidak mendapatkan keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat, maka dapat dilakukan pengambilan suara terbanyak.

Pasal 26

1. Rapat adalah pertemuan resmi untuk mengkordinasikan jalannya kegiatan – kegiatan organisasi. 2. Rapat Kerja adalah pertemuan resmi yang diselenggarakan pada awal kepengurusan dan diikuti

oleh seluruh pengurus dalam rangka konsolidasi, koordinasi, dan menjabarkan Program Kerja organisasi serta penjelasan kebijakan Komandan untuk pelaksanaan program kerja Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.

3. Rapat Pengurus adalah pertemuan resmi yang diselenggarakan dan diikuti oleh seluruh pengurus Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta dalam rangka melaporkan hasil kegiatan kepada Komandan secara tertulis dann lisan.

4. Rapat Anggota adalah pertemuan resmi yang dipimpin oleh Komandan dan diikuti seluruh anggota Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta dalam rangka penjelasan dan evaluasi kegiatan.

BAB XI KEPENGURUSAN

Pasal 27

Kepengurusan Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta sedikitnya terdiri atas,yaitu : 1. Komandan (Dan)

2. Wakil komandan (Wadan) 3. Kepala Seksi (Kasi) 4. Kepala Bidang (Kabid)

Pasal 28 1. Pimpinan terpilih membentuk staf pengurus.

2. Staf pengurus yang terbentuk terdiri dari Kepala Seksi, dan Kepala Bidang.

(10)

Komandan

1. Membuat keputusan umum.

2. Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas KSR PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta baik ke dalam maupun ke luar.

Wakil komandan (Wadan)

1. Mengkoordinir pelaksanaan tugas pengurus

2. Meneruskan instruksi Komandan kepada staf pengurus

3. Menggantikan tugas-tugas Komandan apabila Komandan berhalangan

Pasal 30 Tugas dan tanggung jawab staf pengurus:

1. Kepala Seksi

a. Memberikan masukan berupa informasi atau laporan berdasarkan situasi dan kondisi serta pertimbangan yang ada kepada Komandan.

b. Berkoordinasi menyiapkan rencana detail atas dasar kebijaksanaan Komandan.

c. Menyampaikan informasi tentang penjabaran kebijaksanaan Komandan kepada stafnya. d. Mengawasi pelaksanaan instruksi komandan.

e. Secara bersama-sama berkoordinasi dan mengawasi kegiatan staf dibawahnya.

f. Bertanggung jawab terhadap inventarisasi keuangan dan logistik di masing-masing jajaran seksi

g. Bertanggung jawab atas tugas stafnya. h. Bertanggung jawab kepada Komandan. 2. Kepala Bidang

a. Melaksanakan tugas-tugas seksi sesuai bidangnya.

b. Mengawasi pelaksanaan kegiatan organisasi secara langsung sesuai bidangnya.

c. Memberikan laporan tentang pelaksanaan tugas-tugas bidang dan pengawasan pelaksanaan kegiatan organisasi kepada kepala seksi.

d. Selalu mengadakan koordinasi antar bidang untuk melaksanakan tugas di bawah pengawasan Kepala Seksi.

e. Menyampaikan informasi tentang penjabaran kebijaksanaan organisasi dan pengurus kepada anggota sesuai dengan bidangnya.

f. Bertanggung jawab kepada Kepala Seksinya. Pasal 31

Apabila Komandan tidak ada ditempat dan Wakil Komandan berhalangan maka Wakil Komandan harus menunjuk salah satu Kepala Seksi untuk mewakili.

BAB XII

(11)

1. Perbendaharaan Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta adalah seluruh harta kekayaan yang berupa barang inventaris serta surat-surat berharga termasuk uang milik Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.

2. Pengadaan perlengkapan pendukung aktivitas diperoleh dari: a. UPN "Veteran" Yogyakarta

b. PMI Cabang Kota Yogyakarta c. Donatur yang tidak mengikat

d. Iuran dari anggota

3. Sumber dana berasal dari: a. UPN "Veteran" Yogyakarta b. Palang Merah Indonesia c. Iuran Anggota

d. Donatur yang tidak mengikat e. Usaha – usaha positif

BAB XIII PENERTIBAN

Pasal 33

1. Komandan dapat memberhentikan pengurus apabila melanggar Organisasi dan Tata Kerja serta ketentuan–ketentuan yang berlaku dan dapat mengangkat pengurus pengganti, setelah memperhatikan pertimbangan–pertimbangan yang ada.

2. Komandan dapat memberhentikan anggota apabila melanggar Organisasi dan Tata Kerja serta ketentuan-ketentuan yang berlaku setelah memperhatikan pertimbangan–pertimbangan yang ada. 3. Pengurus dan anggota yang diberhentikan diberi hak untuk mempertanggungjawabkan pada

Musyawarah Luar Biasa atau rapat yang diadakan.

BAB XIV

PERUBAHAN ORGANISASI DAN TATA KERJA Pasal 34

1. Organisasi dan Tata Kerja hanya dapat diubah oleh Musyawarah Anggota atau Musyawarah Luar Biasa.

2. Keputusan perubahan Organisasi dan Tata Kerja adalah sah apabila disetujui dalam sidang sedikitnya 2/3 dari jumlah suara yang sah.

BAB XV PENUTUP

(12)

1. Hal-hal yang belum diatur oleh Organisasi dan Tata Kerja ini akan diatur dalam ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Organisasi dan Tata Kerja.

2. Organisasi dan Tata Kerja ini berlaku terhitung mulai saat disahkan dan ditetapkan.

Dibuat di : Yogyakarta Tanggal : 17 Juni 2014 K E T U A K O M I S I A

(13)

KETENTUAN – KETENTUAN

KORPS SUKARELA PMI UNIT III UPN "VETERAN" YOGYAKARTA PERIODE 2014 – 2015

I. PENDAHULUAN

Organisasi Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik dibidang keorganisasian maupun operasional disegala bidang. Perkembangan yang ada juga tidak lepas dari beberapa permasalahan sehingga diperlukan penyempurnaan. Penyempurnaan yang dilakukan dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan kejelasan tentang pola kerja sistem birokrasi, rentang kontrol, antisipasi serta perencanaan struktur organisasi yang sederhana dengan mobilitas yang tinggi. Naskah ketentuan – ketentuan ini merupakan penjabaran lebih terinci dari Organisasi dan Tata Kerja Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta dengan maksud supaya pengurus dapat lebih jelas dari apa yang dimaksud dalam Organisasi dan Tata Kerja tersebut.

II. LANDASAN

1. Surat Keputusan Istimewa Musyawarah Anggota XXVIII Nomor: 005/SKEP/IST/VI.2013 tentang pembentukan komisi – komisi.

2. Laporan pertanggungjawaban Komandan Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta periode 2013 – 2014.

III. TUJUAN

1. Menyempurnakan dan memperbaharui tata organisasi Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta sesuai dengan perkembangan keadaan organisasi.

2. Membakukan pemecahan permasalahan yang ada dalam tubuh organisasi guna lancarnya tugas kepengurusan yang akan datang.

3. Sebagai dasar penentu kebijakan organisasi.

IV. KETENTUAN – KETENTUAN

1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pengurus. 2. Ketentuan tentang Pakaian Seragam Unit III.

3. Ketentuan tentang Pemakaian dan Penggunaan Lambang dan Atribut Unit. 4. Ketentuan tentang Struktur dan Jalur Organisasi.

5. Prosedur Tetap Satuan Pelaksana Tugas Piket. 6. Ketentuan tentang Calon Anggota.

1. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGURUS

1.1.Struktur Organisasi Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta

(14)

1.2. Tata Kerja Pengurus 1.2.1. Kepala Seksi Operasi

a. Membuat gambaran atas kebijakan komandan yang meliputi: - Perencanaan operasional kegiatan pelayanan.

- Perencanaan operasional kegiatan pembinaan organisasi.

- Perencanaan operasional kegiatan pembinaan gugus satuan tugas. - Perencanaan pendidikan dan pelatihan calon anggota dan anggota.

b. Dalam pembuatan perencanaan menyangkut didalamnya Organisasi dan Tata Kerja. c. Mengadakan pengawasan, pelaksanaan terhadap rencana operasional, pendidikan

dan pelatihan dan mengevaluasinya serta hasilnya diserahkan kepada Komandan untuk diolah lebih lanjut.

d. Bertanggung jawab atas kegiatan dan tugas operasional, pendidikan dan pelatihan kepada Komandan

e. Bertanggung jawab atas tugas pengorganisasian, pelayanan dan gugus satuan tugas. f. Bertanggung jawab terhadap inventarisasi keuangan dan logistik operasi.

1.2.1.1. Kepala Bidang Operasi

a. Bertanggung jawab atas pengelolaan tugas-tugas operasional berupa:  Pelayanan Donor darah dan penjagaan Pertolongan Pertama.

 Piket Posko.

 Bantuan bencana alam.

 Pengendalian terhadap kedisiplinan dan tata sikap anggota.

b. Berkoordinasi dengan Kepala Bidang Personalia dalam pendistribusian personil dan bidang lain yang terkait untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas operasional. c. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan sistem komunikasi dan

pemeliharaannya.

d. Bertanggung jawab terhadap inventarisasi barang dan administrasi Seksi Operasi.

1.2.1.2. Wakil Kepala Bidang Operasi

a. Membantu Kepala Bidang Operasi dalam melaksanakan tugasnya

b. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan sistem komunikasi dan pemeliharaannya.

c. Bertanggung jawab atas inventarisasi barang dan administrasi Seksi Operasi.

1.2.1.3. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan

a. Bertanggung jawab atas seluruh program Pelatihan dan Peningkatan Kualitas anggota b. Mengawasi, mengadakan analisa dan evaluasi atas suatu kegiatan program dan

(15)

c. Bertanggung jawab atas tugas stafnya yaitu bidang pendidikan dan pelatihan. d. Bekerja sama atas inventarisasi barang dan administrasi.

1.2.1.4. Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan

a. Membantu tugas-tugas kepala bidang pendidikan dan latihan dalam pelaksanaan program diklat.

b. Bertanggung jawab atas inventarisasi barang dan Administrasi Bidang Pendidikan dan Latihan.

1.2.2. Kepala Seksi Administrasi dan Hubungan Masyarakat a. Perencanaan pelayanan administrasi meliputi :

 Pembuatan surat – surat yaitu : SPRINT, surat keluar, surat tugas, surat jalan, surat keterangan Nota Dinas, surat panggilan, dan SKEP.

 Pengadaan blangko – blangko, yaitu :daftar inventaris administrasi dan blangko disposisi surat.

 Penataan , pengarsipan dan pengagendaan surat.

b. Membuat perencanaan kehumasan atas kebijaksanaan komandan yang meliputi informasi organisasi baik keluar maupun kedalam.

c. Memberi penjelasan a.n. Komandan kepada anggota dan pihak yang berkompeten atas hal : rapat, kunjungan dan hasil kegiatan program kerja.

d. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan tugas adminisrtasi, serta informasi Organisasi baik keluar maupun kedalam.

e. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan adminisrtasi, serta informasi Organisasi baik keluar maupun kedalam

f. Bertanggungjawab atas publikasi dan informasi organisasi baik keluar maupu kedalam

g. Mengawasi, mengevaluasi hasil kerja kehumasan kepada komandan apb. Wakil komandan

1.2.2.1.1. Kepala Bidang Administrasi Umum

a. Bertanggung jawab atas tugas-tugas administrasi yang berupa: - Pembuatan surat keluar.

- Pembuatan surat tugas dan surat jalan. - Pembuatan surat edaran.

b. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan administrasi organisasi. c. Bertanggung jawab atas herregistrasi anggota.

d. Bertanggung jawab atas pengagendaan administrasi organisasi,pelaksanaan administrasi organisasi dan pengelolaan dokumen-dokumen administrasi organisasi

(16)

f. Bertanggung jawab atas inventarisasi barang-barang Administrasi

g. Bertanggung jawab terhadap pemantauan administrasi kepanitiaan dan atau staf pelaksana.

1.2.2.2. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat

a. Bertanggung jawab atas pengelolaan publikasi dan organisasi baik keluar maupun kedalam

b. Bertanggung jawab atas pendistribusian surat-surat organisasi

c. Bertanggung jawab atas pendokumentasian kegiatan organisasi baik media elektronik maupun media cetak diluar kepanitiaan.

d. Mengarahkan teknis pelaksanaan dokumentasi dan dekorasi dalam kegiatan kepanitiaan maupun staf panitia sesuai dengan prosedur.

e. Bertanggung Jawab atas Pengelolaan dokumen – dokumen organisasi baik yang visual maupun non visual.

f. Bertanggung jawab atas informasi dari luar.

1.2.3. Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan

a. Menganalisa aplikasi atas kebijaksanaan hasil kerja Seksi secara terus - menerus selama satu periode.

b. Mengembangkan dan merencanakan suatu konsep di kegiatan sesuai dengan kondisi.

c. Mengajukan hasil penelitian: - Aktifitas operasi dan anggota.

- Study banding dengan organisasi lain.

- Meningkatkan motivasi dan kemampuan anggota. - Meninjau kepemimpinan dalam rangka regenerasi.

d. Mengadakan penelitian dan pengembanagan atas jalannya keorganisasian sebagai bahan untuk periode berikutnya.

e. Mengadakan pengawasan dan analisa terhadap hasil kerja selama satu periode kepada Komandan dan a.p.b. Wakil Komandan.

1.2.3.1. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan

a. Secara terus – menerus mencari, mengumpulkan dan menyampaikan informasi kepada Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan.

b. Membantu Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan dalam menjalankan tugas – tugasnya.

(17)

d. Mengembangkan dan merencanakan suatu konsep kegiatan dan atau program sesuai situasi dan kondisi.

e. Mengajukan hasil penelitian meliputi :  Aktifitas organisasi dan anggota

 Studi banding dengan organisasi lain kerjasama dengan seksi Hubungan Masyarakat

 Tingkat motivasi dan kemampuan anggota  Tinjauan kepemimpinan dalam rangka regenerasi

f. Mengadakan penelitian dan pengembangan atas jalannya keorganisasian sebagai bahan periode berikutnya.

g. Bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan anggota.

h. Secara terus menerus mencari, mengumpulkan dan menyampaikan informasi yang menyangkut organisasi kepada kepala seksi personalia

i. Mengadakan kegiatan dalam hal mencakup pengembangan anggota.

1.2.4. Kepala Seksi Keuangan dan Logistik

a. Membuat perencanaan keuangan yang meliputi : - Kebutuhan kesekretariatan dan kegiatan organisasi - Kebutuhan kesejahteraan organisasi

- Pencarian dana

b. Bertanggungjawab atas bidang keuangan yaitu : - Pembukuan keuangan organisasi

- Pendistribusian keuangan

- Mengkoordinir keuangan pada kebutuhan lain

c. Membuat perencanaan logistik dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan organisasi

d. Bertanggungjawab atas hasil investigasi logistik yang meliputi : - Kesekretariatan dan alat operasional

- Obat-obatan dan perlengkapan organisasi

e. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pengunaan keuangan keuangan dan logistik kepada komandan apb. Wakil komandan

1.2.4.1. Kepala Bidang Keuangan dan Logistik a. Bertanggungjawab atas keuangan harian b. Bertanggung jawab atas iuran anggota.

c. Bertanggung jawab atas inventarisasi logistik dan keuangan di masing-masing jajaran seksi.

d. Membuat perencanaan keuangan yang meliputi: - Kebutuhan kesekretaraiatan dan kegiatan organisasi - Kebutuhan kesejahteraan organisasi

- Pencarian dana

e. Bertanggung jawab atas bidang keuangan yaitu: - Pembukuan keuangan organisasi

- Pendistribusian keuangan

(18)

f. Bertangungjawab dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan organisasi

g. Bertanggung jawab atas hasil inventarisasi logistik yang meliputi : - Kesekretariatan dan alat operasional

- Obat-Obatan dan perlengkapan organisasi

1.2.5. Kepala Seksi Personalia

a. Membuat perencanaan kepersonaliaan yang meliputi: - Pengelolaan personil.

- Pembinaan personil.

b. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas-tugas Personalia kepada Komandan apb. Wakil Komandan.

c. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan program pembinaan anggota. d. Bertanggungjawab atas penerimaan anggota baru

e. Bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan calon anggota dan anggota

1.2.5.1. Kepala Bidang Personalia

a. Bertanggung jawab atas tugas-tugas personalia yang meliputi: - Pendistribusian personil.

- Penerimaan calon anggota.

b. Bekerja sama dangan Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan dalam peningkatan kemampuan anggota.

c. Berkoordinasi dengan Kepala Bidang Operasi dalam pendistribusian personil. d. Bertanggung jawab atas tugas-tugas pendataan yang berupa:

- Pendataan pasien.

- Pendataan anggota istimewa

- Pendataan keaktifan dan kualifikasi anggota

e. Bertanggung jawab atas inventarisasi barang dan administrasi seksi Personalia. f. Merencanakan, mengembangkan suatu konsep kegiatan Pendidikan dan Latihan.

1. KETENTUAN TENTANG PAKAIAN SERAGAM UNIT III 2.1. Pakaian Seragam Harian I (PSH I)

2.1.1. PSH I berwarna biru tua untuk celana dan rok, serta warna putih untuk kemeja. 2.1.2. PSH I terdiri atas:

1.Tutup kepala pria dan wanita:

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 2.Baju untuk pria dan wanita:

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 3.Celana untuk pria:

(19)

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 5.Sepatu:

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 6.Ikat pinggang :

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 7.Pita nama:

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 8.Pita nama unit:

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 9.Badge unit:

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta

10. Pita nama lokasi:

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 11. Badge Lokasi

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 12. Atribut PMI:

Atribut PMI sesuai dengan Petunjuk Pelaksana KSR PMI Unit Perguruan Tinggi tahun 1996, Bab IV point c, halaman 22.

13. Tanda Tingkatan:

Dibuat dari kain berwarna merah, berbentuk segitiga sama kaki dengan tingkatan A (untuk KSR Tingkat Dasar) atau B (untuk KSR Tingkat Lanjutan) warna hitam disablon atau dibordir.

14. Tali keur:

- Warna merah model staf memakai pen dipakai oleh Komandan dan Wakil Komandan.

- Warna biru model lini tidak memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi Operasi - Warna biru model staf memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi non-Operasi. - Dikenakan dibahu sebelah kanan.

15. Tanda Jabatan:

Dari logam berwarna emas dan berbentuk lingkaran bergambar lambang unit hanya dipakai oleh Komandan.

2.1.3. PSH I digunakan di luar lingkungan UPN pada waktu: - Upacara

- Rapat

- Bekerja di kantor - Menghadiri undangan - Waktu belajar dan mengajar

(20)

2.2. Pakaian Seragam Harian II (PSH II)

2.2.1. PSH II berwarna biru tua untuk celana dan rok serta warna biru muda untuk kemeja.

2.2.2. PSH II terdiri atas:

1. Tutup kepala pria dan wanita:

Topi pet warna biru tua dengan lambang KSR PMI Unit III di depan dan tulisan KSR PMI Unit III di samping kiri.

2. Baju untuk pria dan wanita:

Kemeja lengan panjang warna biru memakai lep pundak dengan model terlampir. 3. Celana untuk pria:

Celana panjang model biasa warna biru tua, tidak berploi, bersaku samping miring dan saku belakang satu buah tertutup dan berkancing.

4. Rok untuk wanita:

Rok warna biru dengan panjang 5–10 cm dibawah lutut, bersaku dalam, longgar jahitan samping, model span, bawah longgar, dengan belahan tertutup.

5. Sepatu:

Untuk pria sepatu rendah warna hitam (bukan kets) dan untuk wanita sepatu dengan tumit maksimal setinggi 3 cm warna hitam.

6. Ikat pinggang:

Warna hitam dengan mata sabuk lambang KSR PMI Unit III dan/atau atas kebijakan komandan

7. Pita nama:

Dari kain dengan dasar berwarna putih dan tulisan berwarna hitam serta dijahit diatas saku sebelah kanan, dengan bingkai warna hitam.

8. Pita nama unit:

Dari kain dengan model melengkung warna dasar putih dan tulisan KSR PMI UPN berwarna hitam dijahit 2 cm dibawah jahitan lengan kanan dan 2 cm diatas badge unit.

9. Badge unit:

Gambar badge sesuai dengan lambang KSR PMI Unit III yang dijahit 2 cm di bawah pita nama unit.

10. Pita nama lokasi:

Dari kain dengan model melengkung warna dasar putih dan bertulisan Unit Kegiatan Mahasiswa berwarna hitam dijahit 2 cm diatas badge lokasi.

11. Badge lokasi

Gambar badge sesuai dengan lambang UPN “Veteran” Yogyakarta yang dijahit 2 cm di bawah pita nama lokasi

(21)

Atribut PMI sesuai dengan Petunjuk Pelaksana KSR PMI Unit Perguruan Tinggi tahun 1996, Bab IV point c, halaman 22.

13. Tali keur:

 Warna merah model staf memakai pen dipakai oleh Komandan dan Wakil Komandan

 Warna merah model lini tidak memakai pen dipakai oleh Ketua Panitia, Komandan Latihan, Komandan Kompi, Komandan Pleton, dan Koordinator Pelaksana dalam suatu kegiatan.

 Warna biru model lini tidak memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi Operasi  Warna biru model staf memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi non-Operasi.  Dikenakan dibahu sebelah kanan.

14. Tanda Jabatan:

Dari logam berwarna emas dan berbentuk lingkaran bergambar lambang unit hanya dipakai oleh Komandan.

2.2.3. PSH II digunakan di dalam lingkungan UPN pada waktu: - Upacara

- Rapat

- Bekerja di kantor - Menghadiri undangan - Waktu belajar dan mengajar

- Dan keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

2.3. Pakaian Seragam Lapangan I (PSL I)

2.3.1. PSL I berwarna biru tua untuk celana dan biru muda untuk kemeja. 2.3.2. PSL I terdiri dari:

1.Tutup kepala untuk pria dan wanita: Sama dengan PSH II

2.Baju untuk pria dan wanita:

Kemeja lengan panjang warna putih memakai lep pundak dengan model terlampir, lengan digulung sampai diatas siku.

3.Celana untuk pria dan wanita:

Celana panjang model lapangan warna biru tua dengan model terlampir. 4.Sepatu:

Untuk pria sepatu jungle warna hitam dan untuk wanita sepatu kets dan/atau jungle warna hitam.

(22)

Kopel rim kecil warna hitam dan/atau atas kebijakan Komandan 6.Tali keur:

 Warna merah model staf memakai pen dipakai oleh Komandan dan Wakil Komandan

 Warna merah model lini tidak memakai pen dipakai oleh Ketua Panitia, Komandan Latihan, Komandan Kompi, Komandan Pleton, dan Koordinator Pelaksana dalam suatu kegiatan.

 Warna biru model lini tidak memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi Operasi  Warna biru model staf memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi non-Operasi.  Dikenakan dibahu sebelah kanan.

7.Tanda jabatan:

Sama dengan PSH I …

PSL I digunakan pada waktu sedang menjalankan tugas yang bersifat khusus, misalnya : penjagaan intern UPN, latihan bersama dengan unit/organisasi/instansi lain di luar PMI atau keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu dan wajib untuk Kepala Seksi Operasi dan Kepala Bidang Operasi dalam setiap kegiatan.

2.4. Pakaian Seragam Lapangan II (PSL II)

2.4.1. PSL II berwarna biru tua untuk celana dan berwarna biru untuk kaos. 2.4.2. PSL II terdiri dari:

1.Tutup kepala untuk pria dan wanita. Sama dengan PSH II

2.Baju untuk pria dan wanita:

 Kaos lengan panjang berwarna biru, berkaret dan berkerah warna hitam, tanpa saku serta model leher tanpa kancing, memiliki pelindung pada bahu dan siku.

 Di dada sebelah kiri tertera lambang KSR PMI Unit III dan tulisan KSR PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta berwarna putih

 Di punggung tertera tulisan KORPS SUKARELA yang dapat dilihat dari jauh berwarna putih

 Di lengan kiri terdapat lambang UPN “Veteran” Yogyakarta  Di lengan kanan terdapat bendera Indonesia

3.Celana untuk pria dan wanita: Sama dengan PSL I.

4.Sepatu:

(23)

Sama dengan PSL I.

2.4.3. PSL II digunakan pada waktu menjalankan tugas di lapangan dan pada keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

2.5. Pakaian Seragam Lapangan III ( PSL III )

2.5.1. PSL III berwarna biru tua untuk celana dan berwarna biru muda untuk kaos. 2.5.2. PSL III terdiri dari:

1. Tutup kepala pria dan wanita:

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 2. Baju untuk pria dan wanita:

Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta 3. Celana untuk pria dan wanita:

Sama dengan PSL I 4. Sepatu:

Sama dengan PSL I 5. Ikat pinggang :

Sama dengan PSL I

2.5.3. PSL III digunakan pada waktu menjalankan tugas di lapangan dari PMI.

2.6. Pakaian Seragam Muslim

2.6.1. Pakaian Seragam Muslim Harian I:

1.Baju lengan panjang berwarna putih seperti model terlampir dengan panjang 5 cm diatas lutut.

2.Jilbab berwarna putih dengan tutup kepala sama dengan ketentuan yang telah ada. 3.Rok berwarna biru tua seperti model terlampir dengan panjang sampai mata kaki. 4.Sepatu sama dengan PSH I untuk wanita.

2.6.2. Pakaian Seragam Muslim Harian II:

1.Baju lengan panjang berwarna biru seperti model terlampir dengan panjang 5 cm diatas lutut.

2.Jilbab berwarna biru tua dengan tutup kepala sama dengan ketentuan yang telah ada.

3.Rok sama dengan Pakaian Seragam Muslim Harian I. 4.Sepatu sama dengan PSH I untuk wanita.

2.6.3. Pakaian Seragam Muslim Lapangan I:

1. Baju sama dengan Pakaian Seragam Muslim Harian II.

2. Jilbab dan tutup kepala sama dengan Pakaian Seragam Muslim Harian II. 3. Celana panjang dan sepatu sama dengan PSL I untuk wanita.

2.6.4. Pakaian Seragam Muslim Lapangan II:

(24)

2. Jilbab dan tutup kepala sama dengan Pakaian Seragam Muslim Lapangan I. 3. Celana panjang dan sepatu sama dengan PSL I untuk wanita.

2.7. Rompi Lapangan

2.7.1. Rompi lapangan berwarna biru tua, tanpa kerah, memakai resleting, lep pundak, bersaku 4, di dada kiri tertera lambang dan logo UPN “Veteran” Yogyakarta berwarna hitam, dan di dada kanan tertera tulisan UKM KSR berwarna hitam, serta di punggung tertera lambang dan tulisan KSR PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta dengan warna merah yang dapat dilihat dari jauh. Dengan model terlampir.

(25)

3. KETENTUAN TENTANG PEMAKAIAN & PENGGUNAAN LAMBANG UNIT 3.1. Pemakaian

Sebagai lambang dan identitas Korps Sukarela PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta. 3.2. Lambang digunakan untuk:

1. Keperluan Anggota. 2. Surat menyurat. 3. Acara seremonial. 4. Harta benda Unit. 5. Seragam/atribut.

6. Cindera mata/penghargaan.

3.3. Diluar penggunaan tersebut diatas tidak diperkenankan.

4. KETENTUAN TENTANG STRUKTUR DAN JALUR ORGANISASI 4.1. Surat Perintah (SPRINT)

SPRINT adalah surat dari Komandan untuk memerintahkan tentang penugasan dan diberikan kepada yang termaktub di dalamnya serta masa berlakunya sejak tanggal ditetapkannya hingga kegiatan tersebut berakhir.

4.1.1. SPRINT Operasional:

1. Diberikan kepada Koordinator.

2. Isi SPRINT ditujukan pada Koordinator dan memberikan perintah kepada Koordinator untuk mengkoordinir anggota dalam penugasan.

3. Setelah penugasan selesai selambat-lambatnya satu bulan, Koordinator memberikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis kepada Komandan apb. Kepala Seksi Operasi.

4.1.2. SPRINT Staf Pelaksana:

1. Diberikan kepada Ketua Pelaksana.

2. Isi SPRINT ditujukan pada Ketua Pelaksana dan memberikan perintah kepada Ketua Pelaksana untuk mengkoordinir Staf Pelaksana yang termaktub dalam lampiran.

3. Memberikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis selambat-lambatnya satu bulan setelah kegiatan selesai kepada Komandan apb. Staf Kasi yang terkait/bersangkutan.

4.1.3. SPRINT Panitia:

1. Diberikan kepada Ketua Panitia.

2. Isi SPRINT ditujukan pada Ketua Panitia dan memberikan perintah kepada Ketua Panitia untuk mengkoordinir Staf Panitia yang termaktub dalam lampiran.

3. Memberikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis kepada Komandan selambat – lambatnya satu bulan setelah selesai kegiatan.

(26)

SKEP adalah surat yang diberikan untuk:

1. Memutuskan suatu hal baru, berdasarkan kebijaksanaan organisasi.

2. Masa berlaku SKEP sepanjang waktu yang telah ditentukan atau dengan telah dikeluarkannya SKEP baru yang berhubungan.

4.3. Surat Tugas (ST)

4.3.1. Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Komandan untuk penugasan kepada pengurus dan anggota baik yang bersifat pendidikan maupun operasional.

4.3.2. Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Koordinator Pelaksana berdasarkan SPRINT Komandan

4.4. Prosedur Tetap (PROTAP) Kepanitiaan

Keterangan:

1. Konsep proposal dibuat oleh Panitia yang bersangkutan berdasarkan kebijaksanaan organisasi dengan memperhatikan saran dari Steering Commite. 2. Pelaksanaan kegiatan dibuat dan disusun oleh Panitia berdasarkan

saran/pertimbangan Steering Committe.

Staf Pelaksana

Keterangan:

1. Konsep proposal dibuat dan disusun oleh staf pengurus dengan mengikutsertakan Ketua Pelaksana.

2. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan konsep kegiatan.

3. Ketua pelaksana dalam kondisi khusus/situasi tertentu dapat mengambil kebijaksanaan operasional dengan tetap berdasarkan konsep kegiatan.

KOMANDAN

KETUA PANITIA

SEKSI

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI

STEERING COMMITE

KOMANDAN

KETUA PELAKSANA

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI

(27)

Koordinator Pelaksana

Keterangan:

Mengkoordinir pelaksanaan tugas dan kegiatan berdasarkan SPRINT Komandan dengan pertimbangan Staf Pengurus.

Keterangan:

1. Mengkoordinir pelaksanaan tugas dan kegiatan berdasarkan SPRINT Komandan dengan pertimbangan Staf Pengurus dibantu Staf Pelaksana.

2. Koordinator Pelaksana dengan Staf Pelaksana merupakan jalur Komando, tetapi Staf tidak berhak memberikan komando kepada anggota.

Steering Commite

1. Steering Commite terdiri atas ketua merangkap anggota dan beberapa anggota. 2. Dibentuk dan tercantum dalam Surat Perintah.

3. Jika tidak tercantum dalam Sprint, Steering Commite adalah staf pengurus.

5. PROSEDUR TETAP SATUAN PELAKSANA TUGAS PIKET 5.1. Pendahuluan

Untuk menjaga kelangsungan tatanan administrasi diperlukan tenaga serta sistem yang tetap, sehingga terjangkau oleh setiap orang.

Sesuai dengan maksud dan tujuan administrasi yang teratur dan terarah dan saling berhubungan, maka diperlukan suatu prosedur dalam menjalankan administrasi.

5.2. Tata Kerja Satuan Pelaksana Piket Posko Satuan Pelaksana

KOMANDAN

KOORDINATOR PELAKSANA

ANGGOTA

STEERING COMMITE KOMANDAN

KOORDINATOR PELAKSANA

ANGGOTA

STEERING COMMITE

(28)

a. Satuan Pelaksana terdiri atas regu-regu yang mempunyai tugas operasional dan staf pengurus dengan tugas administrasi.

b. Satuan Pelaksana dalam menjalankan administrasi tidak berdasarkan fungsi tugas operasional, tetapi berdasarkan tata laksana administrasi yang berlaku dalam kesekretariatan.

c. Satuan Pelaksana ini diketuai oleh seorang Koordinator Pelaksana yang membawahi satuan piket operasi dan administrasi selanjutnya bertanggung jawab kepada Komandan apb. Kepala Bidang Operasi.

5.2.2 Tugas Satuan Pelaksana Piket Posko 5.2.2.1 Operasional

1) Penyiapan sarana Pertolongan Pertama operasional.

a. Periksa keadaan kotak obat dan dragbar (isi laporan keadaan padalembar yang tersedia).

b. Periksa keadaan obat-obatan dan kelengkapan lainnya (isi laporan keadaan pada lembar yang tersedia).

c. Jika semua dalam keadaan siap berikan pada label kotak obat bahwa sarana Pertolongan Pertama dalam keadaan siap.

d. Jika terdapat kekurangan segera laporkan kepada Kordinator Pelaksana.

e. Formulir laporan disesuaikan dengan administrasi lapangan. f. Formulir diserahkan kepada Koordinator Pelaksana Penjagaan. 2) Pelayanan Donor Darah

a. Catat data pemohon pada formulir yang tersedia. b. Catat data penderita pada formulir yang tersedia.

c. Cek daftar donatur yang diperkirakan bisa (jika tidak ada berikan jawaban dengan segera).

d. Catat nama donatur pada lembar yang tersedia. e. Hubungi nama-nama yang bersangkutan. 3) Kesiapsiagaan terhadap musibah bencana.

a. Catat data pelapor bila berdasarkan laporan. b. Catat isi berita.

c. Catat sarana komunikasi yang dipakai. d. Catat nama instansi yang bersangkutan. e. Segera laporkan kepada Komandan.

5.2.2.2 Kesekretariatan

1) Surat menyurat.

a. Surat yang bersifat terbuka (termasuk surat beramplop tidak dilem) harus dibuka dan diklasifikasikan maksud isi surat.

(29)

 Perlunya keputusan Komandan (peminjaman alat, bantuan personil dan lain-lain) dilampirkan lembar disposisi.

 Biasa (undangan, pemberitahuan dan lain-lain) tak perlu dilampirkan lembar disposisi.

 Penting, segera, rahasia dilampirkan lembar disposisi.

c. Surat yang sudah diklasifikasikan dicap dengan cap agenda surat. d. Surat yang tertutup segera diserahkan kepada Komandan

e. Pengiriman surat dinas dengan membawa buku ekspedisi.

f. Tidak dibenarkan pengiriman berita lisan kecuali berita kecelakaan dan berita meninggal dunia.

2) Inventarisasi

a. Inventarisasi adalah pertanggungjawaban atas barang-barang Posko yang dipakai selama kegiatan Piket Posko.

b. Pemakaian dan prosedur peminjaman barang sesuai dengan kebijaksanaan pengurus.

5.3 Pelaksanaan Piket Posko 5.3.1.Tujuan:

a. Menjaga kelancaran kegiatan administrasi operasional organisasi. b. Meningkatkan dedikasi dan loyalitas terhadap organisasi.

c. Memberikan pelayanan Pertolongan Pertama dan donor darah kepada masyarakat yang membutuh-kan.

5.3.2 Tanggung jawab satuan pelaksana dalam piket:

a. Bertanggung jawab atas suatu kejadian pada hari itu.

b. Bertanggung jawab atas operasional dan adminintrasi organisasi pada hari itu. 5.3.3 Teknis pelaksanaan Piket Posko diatur oleh Seksi Operasi.

6. KETENTUAN CALON ANGGOTA

6.1. Bagi calon anggota yang tidak memenuhi ketentuan tetapi yang bersangkutan sudah lulus test unit dan persyaratan lainnya dapat langsung dikirim ke Diklat KSR, dengan catatan tidak melebihi waktu satu periode kepengurusan sesuai dengan kebijakan pengurus.

6.2. Bagi calon anggota yang belum lulus Diklat dapat mengikuti Diklat kembali dengan tidak melalui test unit dan persyaratan lain yang selanjutnya mengikuti ketentuan dengan mendaftarkan diri ke unit pada periode kepengurusan berikutnya berdasarkan surat pernyataan yang dibuat.

(30)

6.4. Bagi calon anggota yang belum memenuhi syarat menjadi anggota dapat menjadi anggota dengan melalui pendaftaran pada tahap pelatihan sampai dengan pelantikan selama satu periode kepengurusan berikutnya berdasarkan surat pernyataan yang dibuat.

6.5. Bagi calon anggota yang belum memenuhi syarat menjadi anggota yang telah mendaftarkan diri dan karena suatu hal tidak dapat dipertanggungjawabkan, selanjutnya dinyatakan gugur sebagai calon anggota (mendaftar ulang dari awal/Penerimaan Anggota Baru ).

V. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA.

1. Dalam menjalankan program kerja pengurus dapat membentuk panitia atau staf pelaksana, pembentukan tersebut disesuaikan dengan jenis program kerja tahunan, dengan pertimbangan dalam pembentukan staf pelaksana berdasarkan pola pembinaan.

2. Pertanggungjawaban panitia dan staf pelaksana langsung ke Komandan Korps Sukarela PMI Unit III UPN "Veteran" Yogyakarta.

VI. PENUTUP

Ketentuan-ketentuan ini dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan program-program yang ditetapkan bagi pengurus periode selanjutnya.

Dibuat di : Yogyakarta Tanggal : 17 Juni 2014 K E T U A K O M I S I A

(31)

STRUKTUR ORGANISASI

KSR PMI UNIT III UPN “VETERAN” YOGYAKARTA PERIODE 2014 – 2015

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data, dan informasi yang berkaitan dengan pengaruh pemberian kompensasi dalam meningkatkan prestasi kerja guru

Tekanan utama pendidikan keluarga dalam Islam adalah pendidikan akhlak, dengan jalan melatih anak membiasakan hal- hal yang baik, menghormati kedua orang tua,

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karakteristik yang melekapat pada.. perilaku kepemimpinan

Efek media tidak terencana yang terjadi dalam waktu cepat merupakan. tindakan reaksional terhadap pemberitaan yang mengagetkan

Batasan-batasan masalah dalam penelitian ini antara lain adalah: (1) lokasi studi kasus adalah jalan Nasional III Yogyakarta- Wonosari KM 17 Piyungan Kabupaten Gunung

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Dari hasil yang diperoleh daya

Strata pelaksanaan UKS adalah jenjang atau tingkatan dari suatu kondisi sekolah dan atau madrasah yang telah melaksanakan UKS! khususnya dalam mengembangkan tiga program  pokok UKS!

Sebagian besar merupakan milik perorangan, telah memiliki Nomor Induk Lembaga (Nilem) dari Dirjen PAUDNI, dan belum ada yang terakreditasi, karena untuk mendapatkan