BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Potensi alam Indonesia sangat mendukung upaya pengembangan tanaman buah-buahan tropis untuk menjadi komoditas unggulan. Kondisi iklim dan lahan yang berbeda antara daerah di Indonesia memungkinkan persediaan musim panen sehingga ketersediaan buah sepanjang tahun dapat terjamin. Selain itu, potensi lahan untuk pengembangan tanaman buah-buahan juga masih cukup luas (Barus dan Syukri, 2008). Alam seisinya diciptakan oleh Tuhan untuk kepentingan manusia, jadi adanya tumbuhan diatas bumi inipun ditilik dari sudut keagamaan diciptakan oleh Tuhan untuk memenuhi keperluan-keperluan hidup tertentu dari manusia, misalnya untuk memberi makan, bahan obat-obatan dan lain-lain. Bahkan semua tumbuhan diatas bumi ini mempunyai daya pengobatan. Meskipun pada waktu sekarang banyak obat-obatan yang dibuat secara sintetik, tetapi tidak boleh kita abaikan arti tumbuhan sebagai penghasil bahan yang berkhasiat obat (Tjitrosoepomo, 1994). Salah satu tanaman yang berkhasiat obat yaitu tanaman semangka (Widyaningrum, 2011).
ini bersifat sebagai tanaman semusim dan tergolong cepat berproduksi yaitu sekitar 2-4 bulan (Barus dan Syukri, 2008). Bagian dari buah semangka yang dapat digunakan sebagai obat yaitu kulit buah, daging buah dan bijinya. Daging buah semangka digunakan untuk pengobatan rasa letih, demam, haus disertai mulut kering, sariawan, nafas berbau, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan menghilangkan kerutan diwajah (Dalimartha, 2003).
Daging buah semangka terdiri dari lapisan daging buah berwarna putih sampai merah. Daging buah semangka yang kebanyakan dikonsumsi masyarakat hanya pada bagian daging yang berwarna mencolok (misalnya merah, merah muda dan kuning) sedangkan pada bagian lapisan putih kurang diminati masyarakat untuk dikonsumsi dan hanya dibuang menjadi limbah yang kurang dimanfaatkan. Padahal lapisan putih pada kulit buah semangka ini sebenarnya banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan, salah satunya zat tersebut yaitu sitrulin. Sitrulin merupakan salah satu zat antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan kulit (Ismayanti dkk, 2013).
antioksidan, senyawa antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning (Mardawati, 2008).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan sari lapisan merah daging buah semangka dan sari lapisan putih daging buah semangka untuk mengetahui golongan senyawa kimia, serta aktivitas antioksidan daging buah semangka dengan menggunakan metode DPPH.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pendapat latar belakang tersebut, maka perumusan masalah penelitian ini adalah:
a. golongan senyawa kimia apa saja yang ada di dalam sari lapisan merah daging buah semangka dan sari lapisan putih daging buah semangka?
b. apakah sari lapisan merah daging buah semangka dan sari lapisan putih daging
buah semangka memiliki aktivitas sebagai antioksidan?
c. berapakah nilai IC50 sari lapisan merah daging buah semangka dan sari lapisan putih daging buah semangka dalam memerangkap radikal bebas DPPH?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
b. sari lapisan merah daging buah semangka dan sari lapisan putih daging buah semangka mempunyai aktivitas antioksidan.
c. nilai IC50 sari lapisan merah daging buah semangka dan sari lapisan putih daging buah semangka dalam memerangkap radikal bebas DPPH adalah < 50 ppm.
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat didalam sari lapisan merah daging buah semangka dan sari lapisan putih daging buah semangka. b. untuk mengetahui kekuatan aktivitas antioksidan sari lapisan merah daging
buah semangka dan sari lapisan putih daging buah semangka.
c. untuk mengetahui nilai IC50 sari lapisan merah daging buah semangka dan sari lapisan putih daging buah semangka dalam memerangkap radikal bebas DPPH dengan vitamin C sebagai kontrol positif.
1.5 Manfaat Penelitian
1.6Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan kerangka pikir seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter