• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan PSAK 02 69 71 72 73 07042018 Pelita Bangsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan PSAK 02 69 71 72 73 07042018 Pelita Bangsa"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Agenda

Perkembangan Standar

Perkembangan Standar

PSAK sd 2017

PSAK sd 2017

Diskusi

Diskusi

(3)

Laporan Keuangan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi

keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi

keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

(4)

Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia

IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012. Tahun 2013 dilakukan revisi standar dan

ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.

Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur dan revisi beberapa standar.

Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 dan PSAK 71 & PSAK 72. Tahun 2017

PSAK 73

SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM

Pada 26 Mei 2016: Revisi PSAK 108 Akuntansi Transasi Asuransi Syariah dan

PSAK 101 LK Syariah

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010

(5)

PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI

PSAK 59 Perbankan SyariahPSAK 31 Perbankan

• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan Gas

PSAK 33 Pertambangan Umum • PSAK 32 Kehutanan

PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa

Telekomunikasi

PSAK 27 Akuntansi KoperasiPSAK 37 Akuntansi

Penyelenggaraan Jalan Tol

PSAK 9 Penyajian aktiva lancar dan

kewajiban lancar

PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana

PSAK 42 Akuntansi Perusahaan EfekPSAK 12 Pengendalian Bersama

• PSAK 11 Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing • PSAK 39 Kerjasama Operasi

• PSAK 17 Penyusutan • PSAK 21 Ekuitas

• PSAK 40 Akuntansi Perubahan ekuitas anak perusahaan

• PSAK 41 Akuntansi waran

• PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang • PSAK 47 Tanah

• PSAK 51 Kuasi Reorganisasi • PSAK 52 Mata uang Pelaporan • PSAK 54 Akuntansi

Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah

(6)

Karakteristik IFRS

IFRS menggunakan Principles Base “ :

Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga

harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi

apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.

(7)

Informasi Perusahaan

Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuanganInformasi yang disajikan dapat bersifat mandatory (diharuskan oleh regulasi)

atau informasi voluntary (sukarela)

Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena

berkurangnya asymmetry information

Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuanganInformasi yang disajikan dapat bersifat mandatory (diharuskan oleh regulasi)

atau informasi voluntary (sukarela)

Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena

berkurangnya asymmetry information

Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan

menekankan pada EVA

Informasi DigitalLaporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan

menekankan pada EVA

Informasi Digital

Informasi perusahaan

Informasi perusahaan

(8)

Sejarah Standar Akuntansi

Pra PAI 1973

PAI

1973 IAS 1994-2007Harmonisasi Konvergensi

8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global

8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global

Efektif 1 Januari 2015Efektif 1 Januari 2015

Adopsi IAS mulai

PSAK 1994 1 Januari 20201 Januari 2020EfektifEfektif

8

(9)

PSAK

PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70

PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal

PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK Baru

Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan misal PSAK 24

(Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)

Didahului dengan penerbitan Exposure draf

Sebelum tahun 2015 digunakan istilah Revisi setelahnya digunakan istilah

amandemen

PSAK Revisi / Amandemen

Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope)

yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.

Sebagai dampak dari perubahan PSAK lain

PSAK Penyesuaian

(10)

PSAK eff 2018 - 2020

PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018 PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018 Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018 Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018

ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018

ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020

Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020

PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020

PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020

PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020

PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020

PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020

PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020

(11)
(12)

SAK ETAP

SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas

tanpa akuntabilitas publik

PSAK yang disederhanakan:

Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana

Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran

Mengurangi pengungkapan

Penyederhanaan

• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara

keseluruhan (

stand alone)

(13)

Manfaat SAK ETAP

Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan

mampu untuk

menyusun laporan keuangannya sendiri,dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk

mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.

• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih mudah dalam implementasinya

• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.

(14)

Laporan Keuangan ETAP

Laporan Laba Rugi

Neraca

Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan

hanya karena laba dan dividen)

Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan menurut SAK

ETAP

(15)

ISI SAK ETAP

BAB ISI BAB ISI

1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud

2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewan

3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi

4 Neraca 19 Ekuitas

5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan

6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman

7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset 8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja

9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan

Akuntansi dan Koreksi Kesalahan 24 Pajak Penghasilan 10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan

11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing 12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas

Anak 27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan 13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang

Mempunyai Hubungan Istimewa 14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi

15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif

(16)

Ruang lingkup

SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP),

yaitu entitas yang:

Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna

eksternal

Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan

 Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau

Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok

besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan

SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

(17)

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan

Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.

Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen Laporan

laba rugi dan perubahan saldo laba.

• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.

• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan pengendalian bersama

• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.

• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya menggunakan metode biaya

Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan,

namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:

diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh tempo.

(18)

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US

GAAP – 5 kriteria

Tidak mengatur pajak tangguhan

Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,

hedging

• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau rupiah.

• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,

hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).

Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak

asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.

Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara

khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan literatur.

(19)

SAK EMKM

(20)

RUANG LINGKUP

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA

VIII 8 Desember 2016

Kata Pengantar

Standar – 18 bab

isi pokok standar

Dasar Kesimpulan

bukan bagian standar

Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi

contoh jurnal penyesuaian kas menjadi akrual

bukan bagian dari standar

Isi Standar

(21)

RUANG LINGKUP SAK EMKM

ETAP yang memenuhi

definisi dan kriteria

usaha mikro,

kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam

peraturan

perundang-undangan

yang berlaku di

Indonesia, selama

dua tahun

berturut-turut.

Standar digunakan untuk

entitas mikro, kecil dan

menengah

Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan

entitas tersebut menyusun laporan keuagnan dengan

menggunaan SAK EMKM

(22)

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil

(23)

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM

Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima puluh juta rupiah,

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00

Kriteria Usaha Mikro

Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp 500.000.000,00,

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 - Rp

2.500.000.000,00.

Kriteria Usaha Kecil

Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp. 10.000.000.000,00,

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00

-50.000.000.000,00.

Kriteria Usaha Menengah :

(24)

Laporan Keuangan EMKM

Laporan Laba Rugi

Laporan Posisi Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan menurut SAK

EMKM

(25)

Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1

Laporan Keuangan tiga (3) sedangkan ETAP ada 5 laporan keuangan:

Laporan Laba Rugi

Laporan Posisi Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan

Kebijakan akuntansi - tidak memperkenankan penggunaan standar

lain di luar SAK EMKM.

Penilaian menggunakan historical cost.

Pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi, anak

perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal pelaporan, mata uang fungsional, properti investasi.

Tidak ada pengaturan khusus pengungkapan dalam setiap komponen

laporan keuangan, sesuai bab 6 pengungkapan diperlukan jika informasi relevan

(26)

Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 2

Kas - tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi

Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi

mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan

Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur

sebesar harga perolehan.

Aset tetap tidak ada penurunan nilai dan tidak boleh dilakukan

revaluasi. Tidak ada kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan. Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap sendiri.

Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan

hanya dengan metode garis lurus dan saldo menurun

(27)

Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1

• Pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk perusahaan perorangan / firma

Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat

diakui aset tak berwujud.

Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas

moneter dalam valuta asing pada tanggal pelaporan, transaksi dalam valsa diukur dengan kurs pada tanggal transaksi tanpa pengukuran kembali  keuntungan kerugian valas diakui sebesar yang teralisasi.

Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup

diungkapkan jika material.

Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.

(28)

ISI PENGATURAN

.

Bab 1 Ruang Lingkup

Bab 2 Konsep dan Prinsip PervasiveBab 3 Penyajian Laporan KeuanganBab 4 Laporan Posisi KeuanganBab 5 Laporan Laba Rugi

Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan

Kesalahan

Bab 8 Aset dan Liabilitas KeuanganBab 9 Persediaan

.

Bab 10 Investasi pada Ventura

Bersama

Bab 11 Aset Tetap

Bab 12 Aset TakberwujudBab 13 Liabilitas dan Ekuitas • Bab 14 Pendapatan dan Beban

• Bab 15 Pajak Penghasilan

Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang

Asing

Bab 17 Ketentuan Transisi Bab 18 Tanggal Efektif

(29)

PSAP

PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI

(30)

Standar Akuntansi Pemerintahan

Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:

Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian LembagaPemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota

Badan Layanan Umum

• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.

Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku

secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik

menggunakan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)

Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non

pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba

(31)

STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL

(LAMPIRAN I & II)

PSAP BASIS KAS MENUJU AKRUAL

(LAMPIRAN II) BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)

PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan Penyajian Laporan Keuangan

PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas

PSAP 03 Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas

PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan PSAP 05 Akuntansi Persediaan Akuntansi Persediaan

PSAP 06 Akuntansi Investasi Akuntansi Investasi PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap Akuntansi Aset Tetap

PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan PSAP 09 Akuntansi Kewajiban Akuntansi Kewajiban

PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan

Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan

PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAP 12 - Laporan Operasional

(32)

Laporan Keuangan Pemerintahan

Laporan OperasionalNeraca

Perubahan Ekuitas • Laporan Arus Kas

Catatan atas Laporan KeuanganLaporan Realisasi Anggaran

Laporan Perubahan SAL

Laporan Keuangan menurut SAP Akrual

Laporan Realisasi Anggaran Desa • Neraca Desa

• Catatan atas Laporan Keuangan Desa

(33)

PSAK 2

(34)

PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS

Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar

untuk menilai kemampuan entias dalam

menghasilkan kas dan setara kas serta menilai

kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus

kas tersebut.

Laporan arus kas menggambarkan perubahan

historis dalam kas dan setara kas yang

(35)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Metode yang dapat digunakan:

Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan

pengeluaran kas bruto diungkapkan;

Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi

transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur

penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.

Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung

informasi yang lebih berguna

(36)

Laporan Arus Kas

• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten.

– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan (alternatif)

– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)

– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi (alternatif)

– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)

• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman diungkapkan secara terpisah.

• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas.

(37)

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E

Pengungkapan untuk mengevaluasi perubahan pada

liabilitas dari

aktivitas pendanaan

– perubahan yang timbul dari arus kas – perubahan nonkas. (44A)

Entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas

yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:

a) perubahan dari arus kas pendanaan;

b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lain;

c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing; d) perubahan pada nilai wajar; dan

e) perubahan lainnya.

(38)

Ilustrasi

Laporan Arus Kas

Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a 20X2

Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan kas dari pelanggan 30.150.000 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (27.600.000) Kas yang dihasilan operasi 2.550.000 Pembayaran bunga (270.000) Pembayaran pajak penghasilan (900.000) Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi 1.380.000

Arus kas untuk aktivitas investasi

Akuisisi entitas anak X dengan kas (cat A) (550.000) Pembelian aset tetap (cat B) (350.000) Hasil dari penjualan peralatan 20.000

Penerimaan bunga* 200.000

Penerimaan dividen* 200.000 Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi (480.000) Arus kas dari aktivitas pendanaan

Hasil dari penerbitan modal saham 250.000 Hasil dari pinjaman jangka Panjang 250.000 Pembyaran utang sewa pembiayaan (90.000) Pembayaran dividen (1.200.000) Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi (790.000) Kenaikan bersih kas dan setara kas 110.000 Kas dan setara kas pada awal periode 120.000 Kas dan setara kas pada akhir periode 230.000

(39)

Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung

Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a 20X2

Arus kas dari aktivitas operasi

Laba sebelum pajak 3.350.000 Penyesuaian untuk:

Penyusutan 450.000

Kerugian selisih kurs 40.000 Pendapatan investasi (500.000)

Beban bunga 400.000

Kenaikan piutang usaha dan piutang lain (500.000) Penurunan persediaan 1.050.000 Penurunan utang usaha (1.740.000) Kas yang dihasilkan dari operasi 2.550.000 Pembayaran bunga (270.000) Pembayaran pajak penghasilan (900.000)

(40)

Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung - Bank

Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a 20X2

Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan bunga dan komisi 28.447.000

Pembayaran bunga 23.436.000

Pembayarn piutang yang telah dihapus 237.000 Pembyaran kas kepada karyawan dan pemasok (997.000) 4.224.000 (Kenaikan) Penurunan dalam Aset operasi

Dana jangka pendek (650.000)

Deposito untuk tujuan pengendalian moneter 234.000 Ana uang muka kepada langganan 288.000 Kenaikan bersih dalam piutang kartu kredit (360.000) Surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan (120.000) (Kenaikan) Penurunan dalam Utan gObligasi

Deposito dari pelanggan 600.000 Sertifikat deposito yagn diperjualbelikan (200.000) Kas bersih dan aktivitas operasi sebelum pajak 3.440.000

Pajak penghasilan (100.000)

(41)

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan

Catatan atas Laporan Keuangan

20X1 Arus Kas Akuisisi Sewa Baru

20X2

Pinjaman jangka Panjang 2.080 500 400 2.980

Liabilitas sewa - (180) - 1.800 1.620

(42)

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan

Catatan atas Laporan Keuangan

20X1 Arus

Kas Perubahan non kas 20X2

Akuisisi Valas Nilai wajar

Pinjaman jangka Panjang 44.000 (2.000) - - - 42.000

Pinjaman jangka pendek 20.000 (1.000) - 400 - 19.400

Liabilitas sewa 8.000 (1.600) 600 - - 7.000

Aset yang dimiliki untuk

lindung nilai pinj jk Panjang (1.350) 300 - - (50) (1.100)

Jumlah liabilitas dari aktivitas

(43)
(44)

PSAK 69

• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.

• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.

• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas.

• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode

pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.

• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang

menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.

• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen) merupakan aset biologi.

(45)

Tujuan dan ruang Lingkup

Ruang Lingkup mencakup:

a. Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants); b. Produk agrikultur pada titik panen; dan

c. Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.

Tidak diterapkan

a.

Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur

b.

Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur

c.

hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif

d.

aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur

Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah

(46)

Hasil Transformasi Biologis

pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau perbaikan kualitas

hewan atau tanaman),

• degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan kualitas hewan atau tanaman), atau

prokreasi (penciptaan hewan atau tanamanhidup tambahan); atau

perubahan aset melalui

(47)

Pengakuan

entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat

dari peristiwa masa lalu;

besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan

yang terkait dengan aset biologis tersebut akan

mengalir ke entitas; dan

nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat

diukur secara andal.

Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur,

(48)

Pengukuran

Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.

Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal tersebut ketika menerapkan PSAK 14: Persediaan atau

(49)

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat pengakuan awal aset biologis pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk

menjual aset biologis

Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat pengakuan awal produk agrikultur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

(50)

Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal

Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara

andal.

Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal

aset biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat diandalkan.

• Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

• Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal, entitas mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual.

Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki

(51)

Pengungkapan

Keuntungan atau kerugian yang timbul selama periode: pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur, dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis.

Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset biologis.

sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset biologis; danukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:

setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir periode; dankeluaran produk agrikultur selama periode tersebut.

(52)

Pengungkapan

keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset biologis yang dijaminkan untuk liabilitas;

jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi aset biologis; dan

(53)

Pengungkapan

keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual;

kenaikan karena pembelian;

• penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

• penurunan karena panen;

kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;

• selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan

perubahan lain.

• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual;

kenaikan karena pembelian;

penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang

diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

penurunan karena panen;

kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;

selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke

mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan

perubahan lain.

Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat aset biologis antara awal dan akhir periode berjalan.

(54)

Pengungkapan Tambahan

Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

deskripsi dari aset biologis tersebut;

penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat diukur secara andal;

jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar berada;

metode penyusutan yang digunakan;

umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan

(55)

Pengungkapan Tambahan

Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

kerugian penurunan nilai;

pembalikan rugi penurunan nilai; dan • penyusutan.

keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset biologis tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan jumlah berikut dalam laba rugi terkait dengan aset biologis tersebut:

deskripsi dari aset biologis tersebut;

penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara

andal; dan

dampak dari perubahan tersebut.

(56)

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi

Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang

dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.

– Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu.

Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25:

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang

dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.

Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini

untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu. Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25:

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

(57)

Laporan Posisi Keuangan

[1] Sebuah entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran yang dapat dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologis, membedakan antara aset biologis yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologis yang menghasilkan dan belum menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan dasar untuk membuat setiap perbedaan tersebut.

31 Des 2011 31 Des 2010

Aset tidak lancar

Ternak sapi perah - belum menghasilkan1) 52.060 47.730 Ternahl isiSapi ternak Susu - menghasilkan

(58)

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Nilai wajar susu yang diproduksi 518.240

Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual ternak sapi perah 39.930

558.170

Persediaan yang digunakan (137.523) Biaya pegawai (127.283) Beban penyusutan (15.250) Beban operasi lainnya (197.092) (477.148) Laba operasi 81.022

Pajak penghasilan (43.194) Laba komprehensif tahun berjalan 37.828

(59)

Laporan Arus Kas

Arus kas dari aktivitas Operasi

• Penerimaan kas dari penjualan susu 498.027

• Penerimaan kas dari penjualan ternak sapi perah 97.913

• Pembayaran kas untuk perlengkapan dan karyawan (460.831)

• Pembayaran kas untuk pembelian sapi perah (23.815)

111.294

(60)

Pengungkapan

Operasi dan kegiatan utama

Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan (immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar

518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 20X1.

Operasi dan kegiatan utama

Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan (immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar

518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 20X1.

(61)

Pengungkapan

Kebijakan Akuntansi Hewan ternak dan susu

Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling

menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan).

Kebijakan Akuntansi Hewan ternak dan susu

Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling

menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan).

(62)

Pengungkapan

Aset biologis

Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah 20X1

Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1 459.570

Kenaikan karena pembelian 26.250 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a) 15.350 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a) 24.580 Penurunan karena penjualan (100.700)

Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1 425.050

(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.

Aset biologis

Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah 20X1

Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1 459.570

Kenaikan karena pembelian 26.250 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a) 15.350 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a) 24.580 Penurunan karena penjualan (100.700)

Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1 425.050

(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.

(63)

Pengungkapan

Strategi manajemen risiko keuangan

Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari

perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak

derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan

manajemen risiko keuangan yang aktif.

Strategi manajemen risiko keuangan

• Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi

bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak

derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan

manajemen risiko keuangan yang aktif.

(64)

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga

Pemisahan perubahan fisik dan harga dianjurkan tetapi tidak diharuskan dalam PSAK 69

Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu hewan berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan lahir pada tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama periode tersebut. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan adalah sebagai berikut:

Hewan yang berumur 2 tahun pada 1 Januari 20X1 100

Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1 70

Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli 20X1 108 Hewan yang baru lahir pada 31 December 20X1 72 Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31 December

20X1 80

Hewan yang berumur 2 tahun pada 31 December 20X1 105 Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31 December 20X1 111 Hewan yang berumur 3 tahun pada 31 December 20X1 120

(65)

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga

)

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10 x 100) 1000

Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108) 108

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan harga:

10 × (105 – 100) 50

1 × (111 – 108) 3

1 × (72 – 70) 2 55

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan fisik:

10 × (120 – 105) 150

1 × (120 – 111) 9

1 × (80 – 72) 8

1 × 70 70 237

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011

11 × 120 1320

1 × 80 80 1400

(66)

Ilustrasi

• Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007. Pada 1 Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan:

Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007 200Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007 212

Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007 230

Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari

hewan-hewan tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:

Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200) 1,000

Pembelian 212

Perubahan nilai wajar (the balancing figure) 168Pada 31 Desember 2007 (6 x CU230) 1,380

(67)

Ilustrasi Jurnal 1

Keterangan Debit Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan penanaman padi sebesar 60.000.000

Beban operasi 60.000.000

Kas 60.000.000

Entitas menjual padi dengan harga 120.000.000

Kas 120.000.000

Penjualan 120.000.000

Pada 31 Desember ada padi yang belum di panen di sawah dinilai sebesar 30.000.000

Aset biologis* 30.000.000

Pendapatan* 30.000.000

Untuk mempermudah pencatatan jurnal ini akan dibalik di awal periode

sehingga entitas dapat konsisten mencatat pendapatan pada saat penjualan. Tapi karena ada pendapatan debit 30.000.000 maka pengakuan pendapatan tetap sesuai PSAK

(68)

Ilustrasi Jurnal 2a

Keterangan Debit Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000

Aset biologis 100.000.000

Kas 100.000.000

Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000

Aset biologis 30.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 30.000.000 Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000

Aset biologis 40.000.000

Kas 40.000.000

(69)

Ilustrasi Jurnal 2a

Keterangan Debit Kredit

Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000

Kas 200.000.000

Penjualan 200.000.000

Mencatat harga pokok penjualan 130.000.000 + 40.000.000 = 170.000.000

Harga pokok penjualan 170.000.000

Aset biologis 170.000.000

Mencatat biya penjualan sebesar 10.000.000

Beban penjualan 10.000.000

Kas 10.000.000

Laba pada 20X2 sebesar 20.000.000 = 200.000.000 – 170.000.000-10.000.000

(70)

Ilustrasi Jurnal 2b

Keterangan Debit Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000

Beban operasi 100.000.000

Kas 100.000.000

Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000

Aset biologis 130.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 130.000.000 Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000

Beban operasi 40.000.000

Kas 40.000.000

(71)

Ilustrasi Jurnal 2b

Keterangan Debit Kredit

Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000

Beban operasi 40.000.000

Kas 40.000.000

Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000

Kas 200.000.000

Pendapatan 200.000.000

Mencatat biaya penjualan sebesar 10.000.000

Beban penjualan 10.000.000

Kas 10.000.000

Laba pada 20X2 sebesar 200.000.000 – jurnal balik 130.000.000 = 70.000.000

Dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi 20X2= 40.000.000 + 10.000.000 =50.000.000 Laba operasi 70.000.000 – 50.000.000 = 20.000.000

(72)

Ilustrasi Jurnal 3

Keterangan Debit Kredit

Entitas pada 31 Desember 20X1 memiliki aset biologis berupa buah yang belum dipanen yang menempel pada tanaman produktif senilai 50.000.000

Aset biologis* 50.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis ) 50.000.000

Untuk mempermudah pencatatan dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2 Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 50.000.000

Aset biologis 50.000.000

Entitas mengeluarkan biaya untuk melanjutkan pemeliharan tanaman produktif senilai 70.000.000 selama Jan-Feb 20X2

Biaya operasi 70.000.000

Kas 70.000.000

(73)

Ilustrasi Jurnal 2

Keterangan Debit Kredit

Entitas pada 2 Maret 20X2 menjual produk agriculture dengan harga 100.000.000,

Kas 150.000.000

Pendapatan 150.000.000

Biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar 10.000.000

Beban penjualan 10.000.000

Kas 10.000.000

Walaupun diakui penjualan sebesar 150.000.000 namun karena telah dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2, maka penghasilan yang diperoleh pada 20X2 adalah

150.000.000 – 50.000.000 = 100.000.000

Dikurangi biaya operasi dan pemasaran 70.000.000 + 10.000.000 Sehingga laba operasi sebesar 20.000.000

(74)

Ilustrasi

Entitas melakukan pembelian dan pengeluaran biaya untuk kegiatan

penamanan dan pemeliharaan padi dan jagung: Beban operasi 500.000

Kas500.000

Entitas menjual produk

Kas 1.000.000

Penjualan 1.000.000

• Pada tanggal pelaporan terdapat tanaman yang belum dipanen Aset biologis 300.000

Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000

• Jurnal balik

Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000 Aset biologis300.000

• Pada tahun berikutnya tanaman yang masih ada di 31 Desember dijual : Kas 800.000

Penjualan 800.000

• Pendapatan di tahun ini hanya 500.000 karena yagn 300.000 telah diakui pada tahun sebelumnya.

(75)
(76)

Ringkasan Perubahan

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku

Efektif 1 Januari 2020

Klasifikasi amortized cost dan fair value

Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas

untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)

• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan

(77)

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Perubahan format mengikuti IFRS:Bab 1 Tujuan

Bab 2 Ruang Lingkup

Bab 3 Pengakuan dan Penghentian PengakuanBab 4 Klasifikasi

– Bab 5 Pengukuran

– Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai

– Tanggal efektif dan ketentuan transisi

Tanggal efektif 1 Januari 2020Perbedaan dengan IAS

Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15

Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena belum diadopsi

(78)

PSAK 71 Instrumen Keuangan

PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang

dikeluarkan per 1 Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018.

PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan

nilai, dan akuntansi lindung nilai.

Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum

mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55.

Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71

memperkenankan entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau PSAK 55 secara keseluruhan

– PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK 55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.

Amandemen terhadap PSAK Lain.

Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi

(79)

Klasifikasi Intrumen Keuangan

•Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.

–Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.

•entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain.

–Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:

•aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan

•persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest / SPPI )

•Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika

–Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.

–Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.

–Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.

(80)

Instrumen Keuangan – Klasifikasi

Instrumen utang (termasuk kontrak hybrid) Derivatives Ekuitas

Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga

Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual Diperdagangkan

Memilih opsi nilai wajar Opsi FVOCI dipilih

Biaya perolehan

Tidak Tidak Ya Tidak Ya

Ya Tidak

(81)

Kriteria SPPI

Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending

agreement)

Apakah arus kas berasal hanya dari pokok

dan bunga

Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak

nilai wajar pada pengakuan awal

Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko

pinjmanan lainnya (mis: likuiditas), biaya lain termasuk biaya administrasi dan margin laba.

(82)

Kriteria SPPI

Model Bisnis Karakteristik Pengukuran

Memiliki untuk

memperoleh arus kas kontraktual

• Tujuan: memperoleh arus kas kontraktul

• Penjualan bersifat insential

• Penjuala sangat jarang (volume dan frekuensi)

Biaya perolehan diamortisasi

Memiliki untuk

memperoleh arus kas kontraktual dan untuk dijual

• Tujuan: memperoleh arus kas

kontraktual dan menjual sifatnya tidak terpisahkan.

• Umumnya lebih banyak penjualan (frekuensi dan volume) dibandingkan memperoleh arus kas kontraktual

FVOCI*

Lainnya • Tujuan: tidak untuk memperoleh arus

kas kontraktual atau dijual FVTPL**

*Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar

(83)

Klasifikasi: Aset Keuangan

Kategori Pengukuran

 Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55

 Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan

Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan diperkirakan tidak sering terjadi

PSAK 71 PSAK 55

• FVTPL

• Biaya perolehan diamortisasi • FVOCI

• FVTPL

• Loan and Receivable

• HTM • FVOCI

• FVTPL • FVOCI • HTM

= Fair value to profit and loss

(84)

Klasifikasi: Liabilitas Keuangan

Kategori Pengukuran

Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan

 Biaya perolehan diamortisasi

 FVTPL

 Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul dari perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut

menciptakan atau meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting mismatch)

Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan

(85)

Pertimbangan dalam Penilaian

Dinilai pada tingkat di mana sekompok aset dikelola, misal paorfolio aset

(86)

Contoh Model Bisnis

Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam kondisi tertentu

Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian

Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar

Pinjaman ritel untuk sekuritisasi

Instrumen diperdagangkan.

Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi

(87)

Klasifikasi Piutang Dagang

Kriteria klasifikasi

SPPI

terpenuhi

BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual

terpenuhi

Piutang dagang

Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya

perlu pertimbangan yang lebih kompleks dengan

(88)

Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL

Aset keuangan

: dapat dilakukan jika penetapan tersebut

menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi

pengukuran atau pengakuan (

accounting mismatch

)

Liabilitas keuangan

: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur

pada FVTPL jika

Dikelola atas dasar nilai wajar; atau

Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak

dapat dipisahkan

Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi

berikut terpenuhi:

– Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial

(89)

Pengukuran Awal

Instrumen Keuangan

FVTPL

Nilai wajar

(biaya transaksi expense)

Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi*

Nilai wajar ditambah

Biaya Transaksi terkait langsung dengan perolehan

(biaya transaksi dikapitalisasi)

(90)

Pengukuran Instrumen Keuangan

Kategori Laba Rugi OCI PSAK 55

Biaya perolehan

diamortisasi Seluruh keuntungan dan kerugian -Instrumen utang

pada FVOCI Bunga, krugian penurunan nilai, keuntungan/kerugian selisih kurs, keuntungan/kerugian saat pelepasan

Dividen (kecuali) jelas merupakan pemulihan atas sebagian biaya perolehan (investasi)

Keuntungan/ kerugian

perubahan nilai wajar

FVTPL Seluruh keuntungan dan kerugian

(91)

Perubahan utama dari PSAK 55

91

* AFS Available for sale

PSAK 55 PSAK 71

Tipe model Kerugian yang telah terjadi (incurred loss)

Kerugian ekspektasian (expcedted loss)

Jumlah model Beberapa Satu

Ruang lingkup Diperluas

Investasi dalam instrumen

ekuitas

Penurunan nilai diakui untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai AFS*

Tidak ada penurunan nilai yang diakui untuk

(92)

Ruang Lingkup Penurunan Nilai

Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup

• Aset keuangan yang merupakan instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI (misalnya: piutang dagang,

instrumen utang).

• Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak diukur pada FVTPL.

• Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak diukur pada FVTPL.

• Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30. • Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72.

• Investasi dalam instrumen ekuitas. • Komitmen pinjaman

dan jaminan yang

diterbitkan yang diukur pada FVTPL.

(93)

Pada umumnya, seluruh aset keuangan “membawa” penyisihan kerugian. • Tidak diperlukan pemicu (trigger) untuk mengakui penurunan nilai

• Lebih banyak pertimbangan.

Satu model untuk seluruh instrumen keuangan dalam ruang lingkup PSAK 71. Kejadian masa lalu

Perkiraan kondisi ekonomi masa depan

Perkiraan kondisi ekonomi masa depan

(94)

Pendekatan umum

Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran

berikut:

Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atauKerugian kredit sepanjang umurnya.

Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi

peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal.

Kerugian kredit ekspektasian 12

Jika risiko kredit dari aset keuangan telah meningkat signifikan sejak pengakuan awal

Kembali

(95)

Elemen utama dari model penurunan nilai

Kerugian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.

Kerugian kredit

ekspektasian 12 bulan

Kerugian yang timbul dari seluruh kemungkinan peristiwa gagal bayar sepanjang prakiraan umur instrumen keuangan.

Kerugian kredit ekspektasian

risiko kredit secara signifikan

Tidak

didefinisikan. Gagal

(96)

Pendekatan pengukuran ganda

menerapkan

definisi gagal bayar

Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan

hutang.

Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko

kredit secara internal atas instrumen yang relevan.

Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika

memungkinkan.

Diterapkan secara konsisten.

(97)

Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan

Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak

pengakuan awal.

Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit

ekspektasian.

Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk

informasi perkiraan masa depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa biaya atau upaya berlebihan, misalnya:

Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau

ekspektasian.

Data makroekonomik aktual/perkiraan.

Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit.

Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Persyaratan dan metode untuk menentukan f ya dijabarkan sebagai berikut: a Untuk komponen struktur tekan yang menerima beban aksial dan komponen struktur lentur dengan nilai 

2 ( ﻞﮕﻧا ﺖﺸﻛ ﺎﻴﻧﺎﻤﺸﻴﻟ ،ﺮﻴﺳﻮﻣ ﻲﻠﻜﻟا ﻲﺑآ ةرﺎﺼﻋ يرﺎﻬﻣ ﺮﺛا ﻲﺑﺎﻳزرا ياﺮﺑ ﻲﻧاﺮﻳا ﺔﻳﻮﺳ مﻮﺘﻧﺎﻔﻨﻳا يوﺎﺣ رﺪﻳﺎﻨﺷا ﺖﺸﻛ ﻂﻴﺤﻣ رد 15 ﺪﺻرد FCS و IU 500 ﻲﺘﻧآ

sekolah dasar di Singapura melalui kontak pribadi para peneliti yang kemudian diisi secara anonim. Sebanyak 85 kuesioner dikembalikan dengan data yang dapat

Penambahan amprotab sebagai bahan penghancur dalam berbagai konsentrasi pada tablet ekstrak dewandaru (Eugenia uniflora L.) akan mempengaruhi sifat fisik tablet terutama waktu

The objective of this research to find out whether there is a significant correlation between the reading comprehension and the translation ability of the

Pemilihan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif atau mixed methods adalah untuk mendapatkan fakta yang lebih komprehensif tentang kemampuan penalaran matematis

Seluruh santri dihadapkan oleh kalam Ilahi untuk dihafal secara kesuluruhan 30 juz, salah satu pembelajaran ini menjadikan masyarakat sekitar tertarik mengikuti (Wawancara dengan

bersihkan alat yang dapat digunakan kembali seperti sepatu karet dan kacamata / gogel dengan air dan deterjen, tetapi selalu ingat cuci tangan setelah penanganan alat.. alat yang