Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN KEPADA BIDAN YANG MEMILIKI PRAKTEK
MANDIRI/ CALON RESPONDEN
Assalamualaikum Wr.Wb/ Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
Nama Saya Dwi Annisa Purba, sedang menjalani pendidikan di Program
D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian
yang berjudul ” Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (Bpm)
Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (Apn) Di Wilayah
Kerjapuskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014.”
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang
telah di tentukan dalam tujuan pembangunan millennium yaitu tujuan ke 5 yaitu
meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015
adalah mengurangi ¾ resiko jumlah kematian ibu (Bappenas, 2009, hal 1).
Asuhan persalinan normal adalah dengan menerapkan asuhan persalinan yang
bersih, aman, tepat waktu dan alamiah serta melakukan bounding attachment (
Depkes 2010).Untuk itu di upayakan program pelatihan para bidan dan ibu- ibu
hamil. jika bidan kompeten di bidangnya, sedikitnya 50 persen perdarahan akibat
persalinan bisa di cegah. Pelatihan ini dengan adanya Asuhan Persalinan Normal
(APN) bagi para bidan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang
mempengaruhi bidan praktek mandiri (bpm) dalam menerapkan 58 langah asuhan
Parisipasi responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan.
Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan di rahasiakan dan digunakan untuk
kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini responden tidak akan dikenakan biaya
apapun. Bila responden membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:
Nama
: Dwi Annisa Purba
Alamat
: Jln.Dr.Mansyur No.80A Medan
No.Hp
: 082365807955
Terimakasih saya ucapkan kepada responden yang telah berpartisipasi dalam
penelitian ini.
Medan, 2014
Peneliti
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:
Umur
:
Alamat
:
Telp/HP
:
Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang peneliti “Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah
Asuhan Persalinan Normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat
Tahun 2014”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan
bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Pematangsiantar, 2013
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (Bpm) Dalam
Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (Apn) Di Wilayah
Kerjapuskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014.”
No. responden: ………..( Di isi oleh peneliti)
A.Petunjuk Pengisian:
1.
Berikut adalah pertanyaan tentang pengetahuan bidan
2.
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih pernyataan yang benar menurut
saudari. Berilah tanda “
” pada salah satu kolom dibawah ini
3. Apabila saudari mempunyai alternative pilihan pada kolom lain maka berikan
tanda “
” yang baru dan berikan tanda “#” pada kolom yang salah.
No
Pertanyaan
Benar
salah
Skor
1
Pengisian partograf dimulai pada
saat fase laten pembukaan 1 cm
2
Nyeri pinggang dan mules terus
menerus adalah tanda dan gejala
inpartu
3
Lima benang merah dalam asuhan
persalinan sangat perlu dilakukan
kepada klien yang ingin bersalin
4
Pemeriksaan dalam pada ibu
mau bersalin dilakukan setiap 3
jam sekali
5
Usaha yang paling efektif dalam
menolong persalinan adalah
mencuci tangan di air mengalir dan
mempersiapkan semua peralatan
yang telah disterilisasi
6
Penggunaan alat pelindung diri
adalah salah satu pencegahan
infeksi
7
Keluarnya lendir dan darah
8
Indikasi dilakukan amniotomi jika
pembukaan lengkap, kepala didasar
panggul dan tidak teraba bagian
terkecil janin
9
Penahanan perineum kurang kuat
dapat menyebabkan perineum
robek
10
Tarikan ringan pada kedua sisi
kepala bayi ke arah atas adalah
untuk melahirkan bahu posterior
11
Apabila terjadi gawat janin maka
episotomi tidak boleh dilakukan
12
Persalinan pada primigravida perlu
dirujuk jika tetap tidak lahir dalam
120 menit
13
Yang harus segera terjadi pada kala
III persalinan adalah pelepasan
plasenta
14
Mempalpasi abdomen dilakukan
pada kala III
persalinan guna memastikan bahwa
tidak adanya bayi kedua
15
Suntikan oksitosin diberikan untuk
merangsang kontraksi rahim
16
Plasenta yang terlepas dari dinding
uterus karena ibu meneran
17
Saat uterus berkontraksi, tali pusat
ditarik dengan tangan kanan
sementara tangan kiri menekan
uterus kearah dorsokranial
18
Pada saat PTT, tali pusat terlihat
memendek dan tidak terasa adanya
pelepasan plasenta, ibu tidak perlu
meneran untuk melahirkan plasenta
19
Jika plasenta tidak lepas setelah
melakukan peregangan tali pusat
selama 15 menit, yang dilakukan
adalah menyuntikkan oksitosin ke 2
20
Uterus lembek bukanlah gejala
B. Petunjuk Pengisian:
1.
Berikut adalah kuesioner tentang sikap bidan
2.
Jawablah pertanyaan dengan memilih pernyataan sesuai dengan sikap yang
saudari miliki berkaitan dengan 58 langkah asuhan persalinan normal. Berilah
tanda “
”pada kolom dibawah ini. Keterangan:
a.
S
= Sangat Setuju
b.
KS
= Kurang Setuju
c.
TS
= Tidak Setuju
3.
Apabila anda mempunyai alternative pilihan pada kolom yang lain maka berikan
tanda “
” yang baru dan berikan tanda “#” pada kolom yang salah
No
Pertanyaan
S
KS
TS
1
Bagi saya, penerapan 58 langkah
APN secara menyeluruh dan
berurutan pada saat menolong
persalinan adalah pekerjaan terlalu
mudah untuk diterapkan
2
Anda akan memberikan pertolongan
persalinan sesuai standar APN jika
imbalan sesuai
3
Menolong persalinan sesuai dengan
protab APN tidak akan mencegah
AKI dan AKB
4
Bagi saya, pemeriksaan dalam selalu
dilakukan setiap 4 jam sekali
5
Bagi saya, tidak perlu mengajarkan
cara mengedan dan melakukan
komunikasi setiap melakukan
tindakan
6
Bagi saya memisahkan sampah
kering dan basah dalam pencegahan
infeksi sangat perlu dilakukan
7
Bagi saya, jika pembukaan serviks
sudah lengkap tetapi ketuban belum
pecah sebaiknya ditunggu sampai
ketuban Pecah
8
Bagi saya, dilakukannya episiotomi
karena adanya gawat janin
9
Bagi saya, jika dikatakan bahwa
perineum
10
Bagi saya, saat menolong persalinan
bidan selalu menggunakan alat yang
steril (direbus selama 20 menit)
11
Bagi saya, memandikan bayi segera
setelah lahir tidak akan
mengakibatkan hipotermi pada bayi
12
Bagi saya, setelah bayi lahir segera
dilakukan pengeringan pada seluruh
tubuh kecuali kedua tangan
13
Bagi saya, inisiasi dini melalui skin
to skin dilakukan minimal
30 menit segera setelah bayi lahir
14
Bagi saya, tetes/salep mata selalu
diberikan kepada bayi setelah 1 jam
kelahiran
C. Petunjuk Pengisian
1. Berikut adalah kuesioner tentang motivasi bidan
2. Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih pernyataan yang benar menurut
saudari. Berilah salah satu tanda “
” pada kolom dibawah ini.
3. Apabila saudari mempunyai alternative pilihan pada kolom yang lain maka
berikan tanda “
” yang baru dan berikan tanda “#” pada kolom yang salah
No
Pertanyaan
Benar
Salah
Skor
1
Melakukan asuhan persalinan sesuai
dengan protab APN merupakan tanggung
jawab seorang bidan
2
Menolong persalinan sesuai dengan protab
APN tidak akan mencegah AKI dan AKB
3
Anda akan memberikan pertolongan
persalinan sesuai standar APN jika imbalan
sesuai
4
Menjadi seorang bidan merupakan suatu
kebanggaan karena menolong 2 orang
nyawa oleh karena itu anda lebih disiplin
melaksanakan asuhan persalinan sesuai
dengan protab APN
5
Masyarakat lebih mengindahkan cara
persalinan dahulu daripada secara APN
6
Apabila masyarakat senang terhadap cara
kerja anda maka anda akan lebih
meningkatkan pelayanan sesuai dengan
standar APN
7
Fasilitas APN sangat susah dan mahal
untuk diperoleh dan tidak ada barang
substitusi yang sesuai
8
Pelayanan sesuai protab APN saya terapkan
apabila masyarakat telah mampu untuk
menerimanya setelah saya beri penjelasan
9
Pekerjaan sebagai bidan tidak dapat
membina hubungan baik dengan
masyarakat jika terus menerus cara
pelayanan mengikuti penemuan-penemuan
terbaru
D. Format 58 Langkah pada Pertolongan Persalinan Normal Berdasarkan
Standar Asuhan Persalinan Normal
Kriteria Penilaian:
Nilai 2 : Jika setiap langkah dikerjakan dengan benar dan tepat dan tanpa ragu-ragu
sesuai dengan urutan
Nilai 1 : Jika setiap langkah dikerjakan tetapi tidak sesuai dengan urutan
Nilai 0 : Jika setiap langkah tidak dikerjakan
No Kegiatan
Skor
1 I. Melihat Tanda dan Gejala Kala Dua
Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua • Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran
• Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vaginanya
• Perineum menonjol
• Vulva dan sfingter ani membuka 2 II. Menyiapkan Pertolongan Persalinan
Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan esensial untuk persalinan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set.
3 Memakai celemek plastik
4 Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku, mencuci kedua tangan denga sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang bersih.
5 Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam.
6 Menyedot oksitosin ke dalam tabung suntuk (dengan memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali dipartus set/wadah DTT atau steril tanpa mengontaminasi tabung suntik.
7 III. Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin Baik
Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT, jika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, bersihkan dengan seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan benar ke dalam larutan dekontaminasi)
8 Dengan menggunakan teknik aseptik, untuk melakukan pemeriksaan dalam guna memastikan pembukaan serviks sudah lengkap.
• Bila pembukaan sudah lengkap sedangkan ketuban belum pecah lakukan amniotomi.
9 Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan (seperti di atas).
10 Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk memastikan DJJ dalam batas normal (120-160x/menit).
• Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
11 IV. Menyiapkan Ibu dan Keluarga untuk Membantu Proses Pimpinan Meneran
Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman dan sesuai keinginannya.
• Menunggu ibu hingga ada keinginan untuk meneran
• Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyaman ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan
• Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberikan semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
12 Meminta keluarga untuk membantu ibu dalam menyiapkan posisi untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia nyaman)
13 Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran :
• Membimbing ibu untuk meneran saat ibu ada keinginan utuk meneran
• Mendukung dan member semangat atas usaha ibu untuk meneran • Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai
keinginannya (tidak meninta ibu untuk berbaring terlentang) • Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
• Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan dan semangat pada ibu
• Mengajurkan asupan cairan per oral • Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
• Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi meneran dalam 120 menit (2 jam) untuk primipara atau 60 menit (1 jam) untuk multipara maka segera rujuk
14 V. Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi
Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi 15 Meletakkan kain segi tiga dibawah bokong ibu
16 Membuka tutup partus set
17 Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan 18 VI. Menolong Kelahiran Bayi
Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain, letakkan tangan lain dikepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat kepala bayi. Membiarkan kepala lahir dengan perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernafas pendek-pendek.
• Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung bayi dengan penghisap Dee Lee steril atau bola karet penghisap yang baru dan bersih
19 Dengan lembut menyeka mulut, muka dan hidung bayi dengan kasa atau kain bersih
20 Memeriksa ada lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi:
• Jika tali pusat melilit janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi
• Jika tali pusat melilit janin dengan erat, mengklemnya du dua tempat dan memotongnya
21 Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan 22 Setelah kepala bayi melakukan putar paksi luar, tempatkan kedua
tangan secara biparietal pada kepala bayi. Mengajurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dank e arah luar sehingga bahu anterior muncul dibawah arcus pubis dan kemudian menarik lembut ke arah atas dan keluar untuk melahirkan bahu posterior.
yang berada dibagian bawah kearah perineum, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
24 Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang adadi atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung bayi dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dan dengan hati-hati membantu kelahiran kaki bayi.
25 VII. Penanganan Bayi Baru Lahir
Menilai bayi dengan cepat, dengan menjawab 3 pertanyaan. Sambil melakukan penilaian bayi diletakkan diatas perut ibu
• Apakah bayi menangis kuat?
• Apakah bayi bernafas tanpa kesulitan? • Apakah bayi bergerak aktif?
26 Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering dan membiarkan bayi diatas perut ibu.
27 Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi kedua dalam uterus.
28 Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi dengan baik
29 VIII. Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM (intra muscular) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin.
30 Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali perut distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm dari klem pertama.
31 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi) dan lakkan pengguntingan tali pusat di antara dua klem tersebut.
32 Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
33 Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi dikepala bayi.
34 IX. Peregangan Tali Pusat Terkendali
Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva 35 Meletakan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas
tulang pubis dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
36 Saat uterus berkontraksi, regangkan tali pusat dengan tangan kanan. Sementara tangan kiri menekan uterus dengan berhati-hati secara dorsokranial. Jikan plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik hentikan PTT dan tunggu hingga kontraksi berikutnya.
• Jika uterus tidak berkontraksi meminta keluarga untuk melakukan rangsangan puting susu
37 Melakukan peregangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kea rah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorsokranial)
• Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klem sejauh 10 dari vulva
• Jika plasenta tidak keluar setelah melakukan PTT selama 15 menit
- Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM - Mengosongkan kandung kemih
38 Jika plasenta terlihat pada introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta searah jarum jam hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
• Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan DTT dan memeriksa vagian dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau prosef steril untuk melepaskan selaput ketuban yang tertinggal
39 Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir lakukan masase. Meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan melingkar denga lembut hingga uterus berkontraksi
40 Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel pada ibu maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa kotiledon, selaput ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di kantong plastik atau ditempat khusus
• Jika uterus tidak berkontraksi setelah dilakukan masase selama 15 detik segera lakukan tindakan yang sesuai
41 Mengevaluasi adanya laserasi vagina dan perineum yang menyebabkan perdarahan aktif dan segera menjahitnya
42 X. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan
Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak tejadi perdarahan
43 Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam
44 Setelah 1 jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi. Beri tetes mata antibiotika profilaksis dan vitamin K1 1 mg intramuscular dipaha kiri anterolateral
45 Setelah 1 jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan Hepatitis B dipaha kanan anterolateral
46 Melanjutkan pemantauan kontraksi dan pencegahan perdarahan pervaginam
47 Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
48 Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
49 Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua pasca persalinan
50 Memeriksa kembali untuk memastikan bayi bernafas bayi bernafas dengan baik
51 Menempatkan semua peralatan bekas pakai kedalam larutan klorin ,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi.
52 Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sesuai
53 Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Membersihkan sisa cairan ketuban, lender dan darah. Bantu ibu mmakai pakaian bersih dan kering.
54 Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum
55 Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan 0,5%
56 Membersihkan sarung tangan didalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalikdan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit