• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PKM SOSIALISASI DAMPAK PHONE SE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PKM SOSIALISASI DAMPAK PHONE SE"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

DIA JANTUNG KITA (LINDUNGI REMAJA JANGAN BIARKAN TUNAS BANGSA RUSAK SEKETIKA) DENGAN SOSIALISASI DAMPAK PHONE SEX MENCEGAH FREE SEX PADA REMAJA DI SMK NEGERI

2 PENGASIH KULON PROGO

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh :

Nama NPM Angkatan

Nindi Ana Suprihatini 1113084 2013

Imas Hutrianti Muftiyaturrohmah

1113054 1114002

2013 2014

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)
(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

RINGKASAN ... v

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang...1

B. Tujuan dan Sasaran...4

C. Luaran yang Diharapkan...4

BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN... 5

BAB III.METODE PELAKSANAAN... 7

BAB IV... 9

A. Biaya Dan Jadwal Kegiatan...9

B. Jadwal Kegiatan... .9

DAFTAR PUSTAKA... 10

(4)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Biodata Ketua Kelompok... 11

Biodata Anggota Kelompok I... 12

Biodata Anggota Kelompok II... 13

Biodata Dosen Pendamping... . 14

Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan... 15

Lampiran 3. Susunan Organisasi TIM Kegiatan dan Pembagian Tugas...17

Lampiran 4. Surat Pernyataan... ..18

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan... . 19

(5)

v RINGKASAN

Pengabdian masyarakat ini bertema “Dia Jantung Kita (Lindungi Remaja Jangan Biarkan Tunas Bangsa Rusak Seketika) Dengan Sosialisasi Dampak Phone Sex Untuk Mencegah Free Sex Pada Remaja Di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo”. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada fenomena yang terjadi dikalangan remaja yang menyalahgunakan teknologi komunikasi. Saat ini Indonesia dikuasai oleh kemampuan berteknologi tinggi. Segala macam bentuk proses sosial dapat ditemui dengan mudah. Sosial media dengan berbagai bentuk kejahatan salah satunya adalah phonesex. Pada usia remaja sangat rentan terhadap sesuatu hal yang baru sehingga timbul rasa untuk mencoba. Bagi sebagian besar remaja yang memiliki pergaulan buruk, mereka melakukan hubungan seks tanpa mau tahu dampak kedepannya. Sehingga perlu adanya peningkatan informasi mengenai phonesexp ada remaja.

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang dampak yang timbul akibat phonesex. Diharapkan remaja lebih dapat menjaga diri agar terhindar dari hal mengarah pada free sex yangdapat menyebabkan kehamilan pranikah dan pernikahan usia dini. Karena dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini dapat terjadi kejahatan-kejahatan di media sosial.

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dari hasil survei kesehatan reproduksi remaja, remaja Indonesia pertama kali pacaran pada usia 12 tahun. Perilaku pacaran remaja juga semakin permisif yakni sebanyak 92% remaja berpegangan tangan saat pacaran, 82% berciuman, 63% rabaan petting. Perilaku-perilaku tersebut kemudian memicu remaja melakukan hubungan seksual (KPAI, 2012). Pusat studi kriminologi Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta menemukan 26,35% dari 846 peristiwa pernikahan telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah dimana 50% diantaranya menyebabkan kehamilan. Berdasarkan survei BKKBN (2011), di Indonesia 63 juta jiwa remaja berusia 10-24 tahun berperilaku tidak sehat yaitu berhubungan seks pranikah. Sehingga meningkatkan kejadian aborsi dikalangan remaja, diperoleh 2,6 juta jiwa pertahun dan dari jumlah 27% atau 70.000 kalangan remaja melakukan aborsi.

Angka statistik tentang deviasi (penyimpangan) perilaku seks bebas pranikah remaja Indonesia dari tahun ke tahun semakin besar. Era tahun 1970, penelitian mengenai perilaku seks bebas pranikah menunjukkan angka 7-9%. Dekade tahun 1980, angka tersebut meningkat menjadi 12-15%.Berikutnya tahun 1990 meningkat lagi menjadi 20%. Di era sekarang ini, Pusat Studi Kriminologi Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta menemukan 26,35% dari 846 peristiwa pernikahan telah melakukan hubungan seksual pra nikah dimana 50% nya menyebabkan kehamilan.

Dilihat dari hasil data di atas perilaku remaja sekarang sudah amat mengkhawatirkan. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kasus-kasus seperti aborsi, kehamilan tidak diinginkan (KTD), dan infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS. Kasus yang terjadi tidak hanya terjadi pada remaja perempuan saja, namun juga remaja laki-laki. Banyak faktor penyebab terjadinya kasus tersebut. Salah satu faktornya seperti pengetahuan yang didapat dari berbagi media salah satunya adalah handphone (HP). Aktifitas sex melalui handphone (phonesex). Mengakibatkan banyak remaja yang melakukan perilaku menyimpang dalam penggunaan handphone.

(7)

2

berkisar 15 sampai 18 tahun anak remaja akan mengalami masa puber pertama, bahkan ada sebagian anak mengalami masa puber lebih cepat yaitu berkisar 10- 13 tahun. Di masa puber, ada dorongan kuat yang berasal dari dalam diri individu untuk mengetahui sesuatu yang belum pernah dia ketahui. Keadaan seperti inilah yang mendorong remaja dalam hal ini pelajar untuk mencoba hal-hal baru dalam hidupnya, termasuk sex bebas (free sex). (Sumarno, 2014).

Aktifitas seks melalui telepon selular kini sudah menjamur di tengah masyarakat. Tidak tahu awal kapan mulai terjadinya, namun yang pasti sudah banyak yang mengetahui jika seks dapat dilakukan melalui telepon selular Kegiatan melakukan seks melalui telepon selular dinamakan phone sex. Telepon seks (Phone Sex) adalah jenis virtual seks yang lebih merujuk ke seksual eksplisit percakapan yang terjadi antara dua orang atau lebih melalui telepon terutama bila salah satu peserta atau pasangan seks masturbates atau melakukan fantasi seksual. (Hidayati, 2011).

Phone Sex (PS) adalah kegiatan seksual yang dilakukan dengan cara mendengar lewat telepon selular. Seseorang ketika menelepon pasangan cenderung menggunakan bahasan yang lebih mesra dan menjerumus pada seksualitas. Aktivitas seksual melalui telepon selular diperdengarkan oleh pasangan ketika melakukan percakapan dengan suara-suara lembut dan halus, dengan nada mendesah dan kesan menggoda kepada lawan pasangan (Dwisofyan, 2011)

Dapat dikatakan masing-masing pasangan phone seks sebenarnya melakukan seksanal atau oral seks. Jadi keduanya tidak berhubungan intim secara langsung, namun melalui suara-suara yang didengar dari telepon selular membangkitkan hasrat biologis seseorang. Ketika hasrat ingin melakukan seks itu muncul melalui telepon mereka membayangkan sedang berhubungan intim secara langsung.Suara-suara yang diperdengarkan dari sepasang manusia itupun dibuat seolah-olah mereka sedang melakukan hubungan intim, padahal mereka hanya melakukan oral seks (Hidayati,2011).

Penggunaan phone sex kini tidak lagi pada fungsinya. Jika digunakan secara benar, sebenarnya phone sex ini bermanfaat sekali bagi sepasang manusia atau pasangan suami istri yang tidak dapat bertemu secara langsung karena tugas atau pekerjaannya dan phonesex dapat dijadikan alternative untuk melepaskan libido tersebut. Pada kenyataannya phonesex sudah banyak digunakan oleh masyarakat luas termasuk juga para remaja pra nikah (Hidayati,2011).

(8)

3

dengan mudahnya mengakses berbagai macam informasi yang ada di belahan dunia ini. (Rafiudin,2006:29).

Arus informasi yang semakin gencar melanda dunia tidak urung telah mengubah pandangan dan perilaku seksual remaja Indonesia, Sehingga terjadi penyimpangan yang menjurus ke arah makin memudarnya norma-norma di masyarakat. Untuk mengurangi kejadian ini maka dapat dilakukan program pencegahan seperti diadakannya penyuluhan mengenai dampak yang timbul adanya fenomena phone sex sehingga mencegah terjadinya seks bebas (free seks) dikalangan remaja. Namun hal ini masih jarang dilakukan khususnya di lembaga-lembaga pendidikan tingkat menengah pertama maupun menengah atas dikarenakan pengetahuan tentang dampak yang timbul akibat phone sex dan free seks masih kurang. Padahal mayoritas remaja sudah memiliki alat komunikasi yang sangat canggih dan dapat mengakses internet tanpa batas.

Penyuluhan merupakan cara untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang fenomena phone sex di kalangan remaja terhadap perilaku free sex. Selain memberian penyuluhan tentang bahaya phone sex juga akan memberikan buku saku tentang dampak pengunaan phone sex serta cara pemanfaatan phone secara positif bagi remaja.

Berdasarakan studi pendahuluan yang dilakukan 2015 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo, hasil wawancara pada tanggal 14 September 2015 kepada 10 siswa didapatkan hasil semua siswa sudah memiliki handphone canggih yang dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi terkini sebagai contoh blackberry messenger, youtube, whatsapp, dan lain lain . Aplikasi tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk mengobrol tetapi juga dapat digunakan untuk saling berkirim gambar serta video. Dari 5 siswa pernah bertukar foto yang tidak baik dengan pacarnya, 3 siswa diantaranya sering mengobrol lewat telephone atau video call dan membicarakan hal-hal yang berbau sex bahkan 2 diantara mereka ada yang sampai melakukan onani untuk melampiaskan kepuasannya. Serta 9 diantara 10 siswa tersebut pernah menonton bahkan bertukar video sex dengan pacar dan juga teman.

(9)

4 B. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Meningkatkan tingkat pengetahuan remaja tentang fenomena phone sex terhadap perilaku free seks.

2. Sasaran

Siswa-siswi di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo Yogyakarta C. LUARAN YANG DIHARAPKAN

(10)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 pengasih terletak di jalan KRT. Kertodiningrat, Margosari, Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta. Terdiri dari berbagai macam jurusan diantaranya teknik bangunan, teknik mesin, teknik otomotif, teknik elektro, listrik. SMK Negeri 2 pengasih. Merupakan sekolah menengah kejuruan yang didominasi oleh siswa laki-laki.

Remaja di daerah pengasih Kulon Progo yang sedang menempuh pendidikan tingkat SMK sebagian besarmenggunakan gadget canggih seperti ponsel. Rata-rata dari mereka paling sering melakukan komunikasi melalui ponsel dengan berkirim pesan singkat melalui SMS, BBM, dan Video Call. Handphone yang umumnya digunakan untuk berkomunikasi, tapi tidaklah sedikit remaja yang sering menyalahgunakan penggunaan Handphone, yaitu untuk melihat hal-hal yang semestinya tidak patut mereka lihat. Akibatnya banyak remaja yang melakukan perilaku menyimpang dalam penggunaan Handphone. Remaja yang sudah terbiasa melakukan itu tidak menutup kemungkinan dia akan melakukan hubungan seksual dengan pasangannya apalagi sebagian besar dari mereka sudah mempunyai pacar dengan gaya pacaran saat ini yang sangat menakutkan.

Perilaku seks bebas di kalangan remaja di daerah kulon Progo, Yogyakarta sangat menghawatirkan. Saat ini kejadian hamil di luar nikah pada remaja cukup tinggi, dilihat dari banyaknya siswa-siswi putus sekolah atau dikeluarkan dari sekolah akibat perbuatan melakukan seks bebas. Banyak diantara mereka ternyata masih berstatus pelajar SMP dan SMK. Tidak hanya perempuan, namun laki-laki yang menghamili dan masih usia mereka yang tergolong masih dibawah umur.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 pengasih sudah memiliki jaringan internet yang dapat dijangkau dan diakses oleh siswa-siswi di semua area sekolah sehingga mereka dapat memperoleh semua informasi dengan adanya jaringan internet tersebut. Bagi siswa yang sering memanfaatkan jaringan internet gratis bagi mereka adalah kesempatan untuk dapat menggunakannya untuk semua hal dengan bebas.

Puskesmas daerah setempat SMK Negeri 2 pengasih pernah melakukan penyuluhan kepada siswa serta memberikan kuisioner untuk mendapat data riwayat kesehatan tetapi belum memberikan tentang bahaya free sex pada remaja yang saat ini sedang menjadi masalah besar di kalangan mereka yang dapat berdampak pada penyakit menular seksual.

(11)

6

(12)

7

BAB III

METODE PELAKSANAAN

`

Gambar 3.1 Kerangka Metode Pelaksanaan

Pemecahan masalah dilakukan dengan melakukan pengkajian langsung pada remaja siswa-siswi yang berumur14-17 tahun selama 1 hari dengan melakukan wawancara pengenai tingkat pengetahuan tentang phone sex (pengertian, dampak, dan pencegahan). Dari hasil pengkajian tersebut lalu dilakukan interpretasi data, perlunya penyuluhan mengenai fenomena phone sex dikalangan remaja mengenai dampak terhadap perilaku free sex. Adapun tahapnya sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini mahasiswa mempersiapkan dari mulai perijinan melakukan kegiatan kepada kepala SMK Negeri 2 Kulon Progo, melakukan pengkajian data awal untuk mengetahui seberapa tingkat pengetahuan siswa-siswi tentang fenomena phone sex dan dampak ketergantungan melakukan phone sex. Setelah melakukan pengkajian data, mahasiswa mempersiapkan mulai dari materi dan media yang akan digunakan dalam penyuluhan.Setelah persiapan dari teknis selesai, mahasiswa memberitahukan kepada siswa-siswi bahwa akan diadakan penyuluhan tentang fenomena phone sex, dampak terhadap free sex dikalangan remaja serta menampilkan video yang terkait dengan penyalahgunaan phone sex.

2. Tahap Pelaksanaan

(13)

8

pernikahan dini. Sehingga remaja di daerah Kulon Progo dapat termotivasi untuk tidak menyalahgunakan handphone atau media tekhnologi serta alat komunikasi untuk hal-hal yang menyimpang.

3. Tahap Evaluasi (tindak lanjut )

(14)

9 BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. ANGGARAN BIAYA

B. JADWAL KEGIATAN

No Jadwal Kegiatan

Bulan ke-

I II III

1. Penentuan rencana pengabdian masyarakat penyuluhan fenomena phone sex di

kalangan remaja terhadap perilaku free sex. 2. Penentuan lokasi pengabdian masyarakat. 3. Melakukan persiapan perijinan tempat dan

melakukan pengkajian data. 4. Penulisan proposal DIKTI.

5. Proposal disetujui dan dilanjutkan mempersiapkan tempat, materi, dan alat penunjang pengabdian masyarakat. 6. Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan

pengabdian masyarakat

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang, ditulis sesuai kebutuhan

(15-25%) Rp 2.000.000

2 Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan

(30-40%) Rp 3.600.000

3 Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa

(15-25%) Rp 1.600.000

4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan,

lainnya sebutkan (maks. 10%) Rp 800.000

(15)

10

DAFTAR PUSTAKA

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional,(BKKBN 2005). Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta

Dianawati, Ajen .2003. Pendidikan seks untuk remaja. Tangerang: Kawan Pustaka. Dwisofyan, 2011. Hubungan Antara PerilakuRemaja Tentang Phone Sex DenganPerilaku Seks Bebas. Jakarta : Sinar Grafika.

Damanik, Elvida, Tamrin Bangsu, and Yessilia Osira.Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Perilaku Seks Remaja (Study Kasus Di Desa Sidorejo Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu).

Diss. Universitas Bengkulu, 2014.Makara, Sosial HumanioraVol 14, No.2, Desember 2010:83-90

Sarwono, S.W. (2001). Psikologi remaja.Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada.

Fitrianti,A. 2011. Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Perilaku Remaja. Jakarta : Airlangga

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

15

Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang

No Justifikasi

2. Bahan Habis Pakai No Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga satuan Jumlah (Rp)

1 Material 1 Pembuatan Buku saku 60

@15.000*60 Rp. 900.000

2 Material 2 Buku note @3.000*60 Rp.180.000

3 Material 3 Pena @2.000*60 Rp.120.000

4 Material 4 Kartu undangan @2.000*10 Rp.20.000

5 Material 5 Banner @50.000*2 Rp.100.000

6 Material 6 Dorprize @30.000*10 Rp.300.000

7 Material 7 ATK Rp.270.000

8 Material 8 Plakat ( Kenangan) @150.000 Rp.150.000 9 Material 9 ID Card kepanitiaan @5000*5 Rp. 25.000 10 Material 10 Kertas A4 @ 50.000*2 Rp. 100.000 11. Material 11 Tinta Printer @ 50.000* 2 Rp. 100.000 12. Material 12 Fotocopy Pre test dan

post test

Rp. 135.000 13. Material 13 Snack Box dan Nasi

peserta

20.000*60 Rp. 1.200.000

(21)

16 3. Perjalanan

No Justrifikasi Perjalanan

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Jumlah 1. Perjalanan proses

perijinan 3. Perjalanan proses

penyuluhan

Penyuluhan Transportasi 1 Mobil driver

Justifikasi laporan Kunatitas Harga Satuan (Rp)

(22)

17 Lampiran 3

Susunan Organisasi TIM Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program

dari awal sampai akhir. 2 Imas

Hutrianti/113084

D-3 Kebidanan

Kebidanan 4 Bulan 1. Membantu Pelaksanaan

Kebidanan 4 Bulan 1. Persiapan tempat dan bahan kegiatan (Membuat banner, ID card, plakat dan stiker)

2. Bertugas pada Surat menyurat

(SEKRETARIS). 3. Membuat undangan

pelatihan.

(23)
(24)
(25)

1 Lampiran 6

Tugu pensil

SPBU

Stikes a.yani

polsek S S

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Metode Pelaksanaan

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Profil Ini bertujuan untuk Memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat tentang UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor WIYUNG Dinas Perhubungan Kota

Dari beberapa sumber yang didapat pabrik dengan produksi herbisida glifosat siap pakai belum ada di indonesia.. Di Indonesia senyawa glifosat diformulasikan oleh

Pada hari ini, Jumat tanggal dua puluh delapan bulan Juni tahun dua ribu tiga belas telah dilakukan Penutupan Pendaftaran dan Pemasukan (Upload) Dokumen

Dari perkembangan musik dan berbagai pertunjukan musik yang telah banyak digelar di Indonesia, maka dapat dikaji ciri musik modern yaitu memiliki beragam aliran

peneliti melaksanakan tindakan kegiatan pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan dan melaksanakan perencanaan pemecahan

Faktor – faktor psikologis adalah keseluruhan faktor psikologis yang memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa, adapun faktor psikologis tersebut mencakup sikap

dengan kegagalan pendidikan dalam membangun individu yang bermoral

Kebanyakan enzim ekstrasel yang dihasilkan pada pH pertumbuhan optimum oleh mikroorganisma menghasilkan aktiviti enzim maksimum yang menghampiri nilai pH tersebut (Volesky