• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sensor Pressure Gauge - Perancangan Tensimeter Digital Berbasis Atmega 8535

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sensor Pressure Gauge - Perancangan Tensimeter Digital Berbasis Atmega 8535"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sensor Pressure Gauge

Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.

Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.Sensor tekanan sebenarnya adalah untuk mengubah tekanan menjadi induktasi.

tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan sehingga menyebabkan perubahan induksi magnetic pada kumparan. Kumparan yang digunakan adalah kumparan CT ( center tap). Dengan demikian, apabila inti mengalami pergeseran, maka induktasi pada salah satu kumparan bertambah, namun menyebabkan kumparan yang lain berkurang. Untuk mengukur tekanan statis atau tinggi suatu cairan dapat ditentukan dengan rumus (P = d.g.h). Untuk keterangannya, (p) adalah tekanan statis (pascal) sementara (D) adalah kepadatan cairan (km/m3), lalu (G) adalah konstanta gravitasi ( 9,81 m/s2) dan (H) adalah tinggi cairan (M).

(2)

Gambar 2.1 Sensor Presserure Gauge tipe px005gd Tabel 2.1 Pin pada Sensor Presseure Gauge

Fitur pada SensorPresserure Gauge tipe px005gd yaitu : a. Elemensolid state, keandalan yang tinggi.

b. Ukurankompak, mudah untuk membentuksatu set lengkapketikasedang diinstal. c. sensitivitas tinggi.

d. Standardkisaran tekanan: 0-40kPa.

(3)

Tabel 2.1 parameter yangdiukur dalampower supply5V

Catatan:

a. Data ujiberdasarkan1,0mAsumber konstan-saat ini. Pengujian suhu lingkunganadalah 5~40℃. Kelembabanlingkunganpengujianadalah ≤90%. b. Yangmengujisuhu lingkunganadalah5~40℃. Thepengujianlingkungan

kelembaban≤90%.

c. Perhitungantergantung padalinearendpoint.

2.2 Mikrokontroler Atmega8535

Beberapa tahun terakhir, mikrokontroler sangat banyak digunakan terutama dalam pengontrolan robot. Seiring perkembangan elektronika, mikrokontroler dibuat semakin kompak dengan bahasa pemrograman yang juga ikut berubah. Salah satunya adalah mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) ATmega8535 yang menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computing) dimana program berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan satu siklus clock untuk mengeksekusi satu instruksi program. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu kelas ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama.

(4)

Timer/Counter, PWM, analog comparator, dll (M.Ary Heryanto, 2008). Sehingga dengan

fasilitas yang lengkap ini memungkinkan kita belajar mikrokontroler keluarga AVR dengan lebih mudah dan efisien, serta dapat mengembangkan kreativitas penggunaan mikrokontroler ATmega8535. Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega8535 adalah sebagai berikut:

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D. 2. ADC internal sebanyak 8 saluran.

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan. 4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.

5. SRAM sebesar 512 byte.

6. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write. 7. Port antarmuka SPI

8. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 9. Antarmuka komparator analog.

10. Port USART untuk komunikasi serial.

11. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. 12. Dan lain-lainnya.

2.2.1 Konstruksi ATmega8535

Mikrokontroler ATmega8535 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program, memori data dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan terpisah.

a. Memori program

ATmega8535 memiliki kapasitas memori progam sebesar 8 Kbyte yang terpetakan dari alamat 0000h – 0FFFh dimana masing-masing alamat memiliki lebar data 16 bit. Memori program ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian program boot dan bagian program aplikasi.

b. Memori data

ATmega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serba guna, register I/O dan SRAM. ATmega8535 memiliki 32 byte register serba guna, 64 byte register I/O yang dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM (menggunakan instuksi LD atau ST) atau dapat juga diakses sebagai I/O (menggunakan instruksi IN atau OUT), dan 512 byte digunakan untuk memori data SRAM.

(5)

ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari memori program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat diakses dengan menggunakan register-register I/O yaitu register EEPROM Address, register EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk mengakses memori EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data eksternal, sehingga waktu eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan dengan mengakses data dari SRAM.

ATmega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC ATmega8535 dapat dikonfigurasi, baik secara single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC ATmega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel, sehingga dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu sendiri.

ATmega8535 memiliki 3 modul timer yang terdiri dari 2 buah timer/counter 8 bit dan 1 buah timer/counter 16 bit. Ketiga modul timer/counter ini dapat diatur dalam mode yang berbeda secara individu dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, semua timer/counter juga dapat difungsikan sebagai sumber interupsi. Masing-masing timer/counter ini memiliki register tertentu yang digunakan untuk mengatur mode dan cara kerjanya.

Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi serial syncrhronous kecepatan tinggi yang dimiliki oleh ATmega8535. Universal Syncrhronous and Asyncrhronous Serial Receiver and Transmitter (USART) juga merupakan salah satu mode

komunikasi serial yang dimiliki oleh ATmega8535. USART merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat digunakan untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroler maupun dengan modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART.

USART memungkinkan transmisi data baik secara syncrhronous maupun asyncrhronous, sehingga dengan memiliki USART pasti kompatibel dengan UART. Pada ATmega8535, secara umum pengaturan mode syncrhronous maupun asyncrhronous adalah sama. Perbedaannya hanyalah terletak pada sumber clock saja.Jika pada mode asyncrhronous masing-masing peripheral memiliki sumber clock sendiri, maka pada mode syncrhronous hanya ada satu sumber clock yang digunakan secara bersama-sama. Dengan demikian, secara hardware

(6)

2.2.2 Pin-pin pada Mikrokontroler ATmega8535

Gambar 2.3 Konfigurasi pin ATmega8535 (Data Sheet AVR)

Konfigurasi pin ATmega8535 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package) dapat dilihat pada gambar 2.1. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin Atmega8535 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2. GND merukan pin Ground.

3. Port A (PortA0…PortA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan ADC. 4. Port B (PortB0…PortB7) merupakan pin input/output dua arah dan dan pin fungsi khusus,

(7)

Tabel 2.2 Fungsi Khusus Port B

4. Port C (PortC0…PortC7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.3 Fungsi Khusus Port C

5. Port D (PortD0…PortD7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus, seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.4 Fungsi Khusus Port D

Pin Fungsi khusus

PD7 OC2 (Timer/Counter Output Compare Match Output) PD6 ICP (Timer/Counter1 Input Capture Pin)

PD5 OC1A (Timer/Counter1 Output Compare A Match Output) PD4 OC1B (Timer/Counter1 Output Compare B Match Output) PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input)

PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input) PD1 TXD (USART Output Pin) PD0 RXD (USART Input Pin)

6. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler. 7. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

(8)

2.3 Analog To Digital Converter

AVR ATMega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan resolusi 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC dapat dikonfigurasi, baik single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC ATMega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau (noise) yang amat fleksibel sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan dari ADC itu sendiri. ADC pada ATMega8535 memiliki fitur-fitur antara lain :

1. Resolusi mencapai 10-bit 2. Akurasi mencapai 2 LSB 3. Waktu konversi 13-260μs

4. 8 saluran ADC dapat digunakan secara bergantian

5. Jangkauan tegangan input ADC bernilai dari 0 hingga VCC 6. Disediakan 2,56V tegangan referensi internal ADC

7. Mode konversi kontinyu atau mode konversi tunggal 8. Interupsi ADC complete

9. Sleep Mode Noise canceler

Proses inisialisasi ADC meliputi proses penentuan clock, tegangan referensi, formal data keluaran, dan modus pembacaan. Register-register yang perlu diatur adalah sebagai berikut:

1. ADC Control and Status Register A – ADCSRA

Gambar 2.4 ADC Control and Status Register A – ADCSRA

1. ADEN : 1 = adc enable, 0 = adc disable

2. ADCS : 1 = mulai konversi, 0 = konversi belum terjadi

3. ADATE : 1 = auto trigger diaktifkan, trigger berasal dari sinyal yang dipilih (set pada trigger SFIOR bit ADTS). ADC akan start konversi pada edge positif sinyal trigger.

4. ADIF : diset ke 1, jika konversi ADC selesai dan data register ter-update. Namun ADC Conversion Complete Interrupt dieksekusi jika bit

5. ADIE dan bit-I dalam register SREG diset.

(9)

7. ADPS[0..2] : Bit pengatur clock ADC, faktor pembagi 0 … 7 = 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128.

Tabel 2.5Konfigurasi Clock ADC

2. ADC Multiplexer-ADMUX

Gambar 2.5ADC Multiplexer

1. REFS 0, 1 : Pemilihan tegangan referensi ADC 2. 00 : Vref = Aref

3. 01 : vref = AVCC dengan eksternal capasitor pada AREF

4. 10 : vref = internal 2.56 volt dengan eksternal kapasitor pada AREF 5. ADLAR : Untuk setting format data hasil konversi ADC, default = 0

3. Special Function IO Register-SFIOR

SFIOR merupakan register 8 bit pengatur sumber picu konversi ADC, apakah dari picu eksternal atau dari picu internal, susunannya seperti yang terlihat pada Gambar 2.7 berikut :

Gambar 2.6Register SFIOR

(10)

Tabel 2.6Pemilihan sumber picu ADC ADHSM

4. Data Memory

Gambar berikut menunjukkan peta memori SRAM pada ATMEGA 16. Terdapat 608 lokasi address data memori. 96 lokasi address digunakan untuk Register File dan I/O Memory sementara 512 likasi address lainnya digunakan untuk internal data SRAM. Register file terdiri dari 32 general purpose working register, I/O register terdiri dari 64 register.

Gambar 2.7 Peta Memori Data

5. EEPROM Data Memory

ATMEGA 16 memiliki EEPROM 8 bit sebesar 512 byte untuk menyimpan data. Loaksinya terpisah dengan system address register, data register dan control register yang dibuat khusus untuk EEPROM. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF.

(11)

6. Status Register (SREG)

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yangdilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPUmikrokontroler.

Gambar 2.9 Status Register ATMega 16 a. Bit 7 – I : Global Interrupt Enable

Jika bit Global Interrupt Enable diset, maka fasilitas interupsi dapat dijalankan. Bit ini akan clear ketika ada interrupt yang dipicu dari hardware, setelah program interrupt dieksekusi, maka bit ini harus di set kembali dengan instruksi SEI.

b. Bit 6 – T : Bit Copy Storage

Instruksi bit copy BLD dan BST menggunakan bit T sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit.

c. Bit 5 – H: Half Carry Flag d. Bit 4 – S : Sign Bit

Bit S merupakan hasil exlusive or dari Negative Flag N dan Two’s Complement Overflow Flag V.

a. Bit 3 – V : Two’s Complement Overflow Flag Digunakan dalam operasi aritmatika

b. Bit 2 – N : Negative Flag

Jika operasi aritmatika menghasilkan bilangan negatif, maka bit ini akan set. c. Bit 1 – Z : Zero Flag

Jika operasi aritmatika menghaslkan bilangan nol, maka bit ini akan set. d. Bit 0 – C : Carry Flag

Jika suatu operasi menghasilkan Carry, maka bit ini akan set.

2.4 LCD (Liquid Crystal Display)

(12)

yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris. b. Mempunyai 192 karakter tersimpan. c. Terdapat karakter generator terprogram. d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit. e. Dilengkapi dengan back light.

Gambar 2.10 LCD (Liquid Crystal Display)

Sebelum menggunakan modul LCD ini, power supply 5V DC harus diberikan sebagai sumber arusnya seperti yang ditunjukkan gambar 2.10.

Gambar 2.11 Hubungan Power Supply ke LCD Tabel 2.7 Deskripsi pin pada LCD

Pin Deskripsi

1 Ground

2 Vcc

(13)

4 “RS” Instruction/Register Select 5 “R/W” Read/Write LCD Registers 6 “EN” Enable

7-14 Data I/O Pins

15 Vcc

16 Ground

Untuk mengirim data ke LCD jalur ini harus low (0) dan kedua jalur lainnya diset dan data diletakkan pada data bus. Ketika kedua jalur lainnya benar sudah siap, EN dibuat high (1) dan ditunggu untuk beberapa saat dan kemudian dikembalikan ke low (0).Jalur RS (Register Geser) digunakan untuk menyatakan bahwa data dianggap sebagai perintah bila RS low (0).Ketika RS high (1) kondisi ini menyatakan bahwa data yang sedang dikirim adalah data text yang hendak ditampilkan pada layar LCD.Jadi untuk menampilkan huruf “T” pada layar, RS harus diset high (1).Jalur RW (Read/Write) adalah jalur control yang keadaannya low (0) memberi informasi bahwa bus data sedang ditulis ke LCD.Bila RS high (1) menyatakan bahwa data sedang dibaca dari LCD. Pada data bus delapan data dinyatakan dengan DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB6 dan DB7. Cara menyambungkan mikrokontroler 8051 dengan LCD yang dalam ini diambil model HD 44780U ditunjukan pada gambar Gambar 2.12

Gambar 2. 12 Penyambungan mikrokontroler dengan LCD

2.3.1 Cara kerja LCD (Liquid Crystal Display)

(14)

sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu.

Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD.Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.

Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dan lain-lain). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD.

Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan.Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”.Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7.Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.

Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data).Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca. Untuk menampilkan karakter pada LCD ada beberapa algoritma yang harus dijalankan. Algoritma ini dilakukan dengan memberikan nilai logika 0 atau 1 pada pin yang bersangkutan. Algoritma untuk penampilan karakter ini antara lain:

(15)

Tabel 2.8 Pengaturan Display LCD

D: D=0 display mati dan D=1 display hidup C: C=0 cursor mati dan C=1 cursor hidup B: B=0 blink mati dan B=1 blink hidup 2. Mengatur karakter yang akan ditampilkan

Tabel 2.9 Pengaturan Display LCD

E R

Keterangan: Nilai dari DB0 sampai DB7 yang dimasukkan nantinya akan mengatur tampilan karakter yang berkorespondensi dengan kode karakter CGROM pada chip LCD. Kode karakter CGROM diberikan pada gambar 8.10 yang terdiri dari kolom yang menunjukkan DB6 – DB7 dan baris yang menunjukkan DB0 – DB3.

Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan.Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”.Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7.Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.

(16)

LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.

2.4 Software Desain PCB (Printed Circuit Board)

Papan sirkuit cetak papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan kompone sama lain tanpa ka bel. Untuk mendesain PCB dapat digunakan software yang dapat di-download di internet secara gratis . Tampilan software dapat dilihat pada gambar 2.15 dibawah ini :

Gambar 2.13 Tampilan software

Cara menggunakan software ini terlebih dahulu yang dikerjakan adalah mendesain skematik rangkaian, setelah itu memindahkannya ke dalam bentuk board dan mendesain tata letak komponen sesuai keinginan tetapi harus sesuai jalur rangkaian nya agar rangkaian dapat berfungsi sesuai dengan skematiknya. Setelah itu didesain layout PCB nya , barulah siap di-print dan di-transfer ke PCB. Pada proses pentransferan layout ke PCB dapat digunakan kertas Transfer Paper.

2.5 Bahasa Pemrograman

(17)

yang sangat populer telah tersedia. C secara luar biasa memengaruhi bahasa populer lainnya, terutama C++ yang merupakan extensi dari C.

Penempatan ini hanya menegaskan bahwa C bukan bahasa pemrograman yangberorientasi pada mesin. yang merupakan ciri bahasa tingkat rendah. Melainkanberorientasi pada obyek tetapi dapat dinterprestasikan oleh mesin dengan cepat. Secepat bahasa mesin. inilah salah satu kelebihan C yaitu memiliki kemudahan dalammenyusun programnya semudah bahasa tingkat tinggi dalam mengesekusiprogram secepat bahasa tingkat rendah.

Kelebihan Bahasa C:

a. Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer.

b. Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis computer.

c. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci. hanya terdapat 32 kata kunci.

d. Proses executable program bahasa C lebih cepat

e. Dukungan pustaka yang banyak.

f. C adalah bahasa yang terstruktur

g. Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah

Kekurangan Bahasa C:

a. Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang bingungkan

pemakai.

b. Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer.

C dan C++ ialah compiler untuk membuat aplikasi yang umum, selain itu merupakan bahasa

medium level yang sering digunakan untuk membuat aplikasi interfacing computer maupun

mikroprosesor/mikrokontroler.Suatu source program C baru dapat dijalankan setelah melalui tahap

kompilasi dan penggabungan. Tahap kompilasi dimaksudkan untuk memeriksa source-program sesuai

dengan kaidah-kaidah yang berlaku di dalam bahasa pemrograman C. Tahap kompilasi akan

menghasilkan relocatable object file. File-file objek tersebut kemudian digabung dengan perpustakaan-fungsi yang sesuai. untuk menghasilkan suatu executable-program. Shortcut yang digunakan untuk mengkompile.

2.5 Relay

(18)

Gambar 2.14Relay

Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

a. koil : lilitan dari relay

b. common : bagian yang tersambung dengan NC(dlm keadaan normal) c. kontak : terdiri dari NC dan NO

Relay adalah perangkat elektris atau bisa disebut komponen yang berfungsi sebagai saklar elektris.Cara kerja relay adalah apabila kita memberi tegangan pada kaki 1 dan kaki ground pada kaki 2 relay maka secara otomatis posisi kaki CO (Change Over) pada relay akan berpindah dari kaki NC (Normally close) ke kaki NO (Normally Open). Relay juga dapat disebut komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup.

Gambar

Gambar 2.2 Diagram Alir Sensor
Tabel 2.1 parameter yangdiukur dalampower supply5V
Gambar 2.3 Konfigurasi pin ATmega8535 (Data Sheet AVR)
Tabel 2.2 Fungsi Khusus Port B
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelarut yang digunakan dalam mengekstrak daun Kepuh adalah pelarut n-heksana 90% karena senyawa yang akan diambil adalah triterpenoid, sedangkan pada daun Jarak

Pengembangan PKW melalui peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan dilakukan di PKW Tegal dan

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk

Oleh karena itu, pantai- pantai yang rawan gempa bumi dan tsunami adalah pantai-pantai yang berhadapan dengan daerah penunjangan (subduksi) antara dua lempengan taktonik

+ INDONESIAN FCPF CARBON FUND: Program Pengurangan Emisi Berbasis Lahan di Kalimantan Timur JAKARTA, 29 APRIL 2016... + Konteks Strategis dan Latar

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR.. PENGANTAR EKONOMI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan pada penerapan penerapan e-SPT PPN, e-Faktur, dan Sanksi Administrasi terhadap tingkat kepatuhan

19) menyusun laporan dalam rangka audit komunikasi sebagai ketua; 20) menyusun konsep pengembangan sistem informasi dan kehumasan; 21) menyusun konsep strategi pelayanan