• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG KOTORAN AYAM DAN DOSIS PUPUK

NPK MAJEMUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

TANAMAN TERUNG (

Solanum melongena

L.)

The Effect of Dosage of Chicken Manure Dung and the Dosage NPK Compound Fertilizer on Growth

and Yield of Enggplant

(

Solanum melongena

L.)

Maria Ivony R.H. Eti, I G. B. Adwita Arsa, Antonius S.S.Ndiwa

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana Kupang, Jl. Adisucipto-Penfui-Kupang, NTT 85001

ABSTRAK

Percobaan ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana Kupang yang berlangsung bulan November 2017 - Febuari 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan dosis pupuk NPK majemuk yang dapat memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman terung yang terbaik.Percobaan ini menggunakan rancangan faktor tunggal dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan terdiri atas 6 perlakuan, yaitu: K0= Tanpa pupuk, K1= Tanpa pupuk kandang dan NPK 300 kg.ha-1, K2=Pupuk kandang 10 ton.ha-1dan NPK 270 kg.ha-1, K3= Pupuk kandang 20 ton.ha-1 dan NPK 240 kg.ha-1, K4= Pupuk kandang 30 ton.ha-1 dan NPK 210 kg.ha-1, K5= Pupuk kandang40 ton.ha-1 dan tanpa NPK. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila terdapat pengaruh yang nyata diantara perlakuan yang diujicobakan dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Variabel yang diamati adalah: tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai) per tanaman, lingkar batang (cm), jumlah cabang produktif, umur berbunga (HST), jumlah bunga, jumlah buah per tanaman, dan bobot buah per tanaman (g). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan NPK majemuk berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap komponen vegetatif tanaman terung pada tinggi tanaman 8 MSPT, dan umur berbunga, kecuali tinggi tanaman 4 dan 6 MSPT, jumlah daun, lingkar batang, jumlah cabang, jumlah bunga, dan jumlah buah per tanaman terung memberikan pengaruh tidak nyata. Perlakuan pupuk kandang 20 ton/ha dan NPK 240 kg.ha-1 memberikan bobot buah yang tinggi yaitu 213,68 g.tanaman-1.

Kata kunci: pupuk kandang kotoran ayam, pupuk NPK majemuk dan tanaman terung.

ABSTRACT

This experiment was conducted at Greenhouse Faculty of Agriculture, Nusa Cendana University of Kupang which took place in November 2017 - February 2018.This study aims to determine the effect of dosage of chicken manure dung and the dosage NPK compound fertilizerthat can provide the best growth and yield of eggplant. This experiment used a single factor design with Completely Randomized Design (CRD) and consisted of 6 treatments, namely: K0 = No fertilizer, K1 = No Manure and NPK 300 kg.ha-1, K2 = Manure 10 ton.ha-1 and NPK 270 kg.ha-1, K3 = Manure 20 ton.ha-1 and NPK 240 kg.ha-1, K4 = Manure 30 ton.ha-1 and NPK 210 kg.ha-1, K5 = Manure 40 ton.ha-1 and without NPK. The data obtained were analyzed by using verbal examination to determine the effect of treatment. If there is a significant effect between the tested treatment then continued test of Real Different Difference (RDD) at 5% level. The variables observed were: plant height (cm), number of leaves (strands) per plant, stem circumference (cm), number of productive branches, flowering age (HST), number of flowers, number of fruits per plant, and fruit weight per plant (g). The results of this study showed that the treatment of dosage of chicken manure and compound NPK significantly affected the vegetative component of the eggplant at the plant height of 8 MSPT, and the flowering age, except for plant height 4 and 6 MSPT, the number of leaves, stem circumference, the amount branches, the number of flowers, and the number of fruits per eggplant gave no significant effect. Treatment of manure 20 ton.ha-1 and NPK 240 kg.ha-1 gives a high fruit weight that is 213,68 g.plant-1.

(2)

PENDAHULUAN

Tanaman terung (Solanum melongena L) adalah tanaman penghasil buah yang memiliki banyak manfaat untuk berbagai masakan dan memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh dan mengandung banyak zat gizi (Azizah, 2010). Oleh karena itu tanaman terung sangat menguntungkan untuk dibudidayakan di NTT dengan baik sehingga memperoleh hasil yang optimal per satuan luas maupun produksi terung secara keseluruhan.

Produktivitas terung pada tahun 2012 sebesar 72,19 kw/ha dan pada tahun 2013 ternyataturun menjadi 48,08 kw/ha (Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT, 2013). Hal ini kemungkinan disebabkan karena teknik budidaya yang tidak tepat dan belum intensif,di antaranya pemupukan yang kurang tepat, kualitas benih yangrendah, dan penanganan pascapanen yang belum baik (Rukmana,1994).

Pertumbuhan dan hasil tanaman selama proses budidaya di lapangan harus didukung dengan kecukupan semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Upaya untuk itu dapat dicapai lewat pemupukan. Salah satu pupuk organik adalah pupuk kandang kotoran ayam. Pupuk inidapat memberikan efekpositifsangat besarterhadap pertumbuhan tanaman karena mempunyaikandungan hara N, P, K dan Ca lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang sapi dan kambing (Hartatik dan Widowati, 2006).

Salah satu pupuk anorganik adalah pupuk NPK Majemuk (Susanto, 2008). Pupuk NPK majemuk, yaitu pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan mencampurkan dua atau lebih unsur hara dalam satu pupuk. Pupuk NPK majemuk mengandung unsur hara makro Nitrogen, Phospor dan Kalium. Pupuk NPK majemuk memiliki kandungan unsur hara N (16%) dalam bentuk NO3, P (16%) dalam bentukP2O5 dan K (16%) dalam bentuk K2O, Magnesium (1%) dan Kalsium (5%). Pemberian pupuk NPK majemuk adalah untuk menunjang pertumbuhan tanaman serta merangsang terjadinya pembungaan dan pembuahan(Lingga, 2006).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana yang berlangsung dari bulan November 2017 -Februari 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :ember, gayung, sekop, linggis, kamera, gunting, meteran, timbangan analitik, tali rafia, kertas label, dan alat tulis menulis.Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : benih terung varietas Hibrida F1 Antaboga, pupuk kandang kotoran ayam, pupuk NPK Majemuk Mutiara, tanah, air, Furadan 3G, dan polibag 10 kg.Penelitian ini adalah penelitian faktor tunggal dari perlakuan pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan dosis pupuk NPK Mutiara dengan 4 ulangan. Penelitian dilaksanakan dalam Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan sebagai berikut:K0= Tanpa pupuk, K1= Tanpa pupuk kandang dan NPK 300 kg.ha-1, K2= Pupuk kandang 10 ton.ha-1 dan NPK 270 kg.ha-1, K3= Pupuk kandang 20 ton.ha-1 dan NPK 240 kg.ha-1, K4= Pupuk kandang 30 ton.ha -1 dan NPK 210 kg.ha-1, K5= Pupuk kandang 40 ton.ha-1 dan tanpa NPK.Data yang diperoleh dianalisis dengan

menggunakan sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila terdapat pengaruh yang nyata diantara perlakuan yang diujicobakan dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%.

(3)

meteran. Pengukuran dilakukan dua minggu sekali sampai berbunga, dimana pengukuran pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 4, 6, dan 8 MSPT.Perhitungan dilakukan terhadap jumlah daun tiap tanaman terhadap daun yang sudah terbentuk sempurna pada saat tanaman berumur 4, 6, dan 8 MSPT. Interval pengamatan dua minggu sekali sampai tanaman memasuki periode berbunga.Lingkar batang (cm) diukur pada pangkal batang di atas permukaan media tanam menjelang pemanenan.Jumlah cabang produktif adalah jumlah semua cabang per tanaman yang menghasilkan buah dan dihitung saat menjelang panen.Umur berbunga (hst) dihitung sejak pemindahan bibit ke polibag sampai tanaman pertama kali berbunga.Jumlah bunga per tanaman yang muncul pertama sampai bunga terakhir sebelum dilakukan pemanenan.Jumlah buah terung yang dihitung yakni buah yang telah dihasilkan oleh tanaman tersebut. Pemanenan buah terung pertama dipetik mengikuti kriteria buah siap dipanen setelah tanaman berumur 3 bulan. Pemetikan buah berikutnya dilakukan seminggu sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik.Bobot buah terung tiap tanaman dapat dari hasil timbangan total buah segar panen yang dihasilkan oleh setiap tanaman pada setiap kali pemanenan selama tiga kali panen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinggi Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan dosis pupuk NPK majemuk berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman saat 4 dan 6 MSPT, namun berpengaruh nyata pada 8 MSPT. Data tinggi tanaman terung serta hasil uji BNJ 5% secara lengkap disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Dosis Pupuk NPK Majemuk Terhadap Rerata Tinggi TanamanTerung 4, 6 dan 8 MSPT

K1= Tanpa pupuk kotoran ayam dan dosispupuk NPK 300 kg.ha-1

Keterangan= Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom bermakna berbeda tidak nyata pada uji BNJ 5%.

(4)

seperti K1, K2, dan K4. Pupuk kandang kotoran ayam berperan dalam perbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga membantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian pupuk NPK majemuk juga membantu menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman terung. Lingga dan Marsono (2006) menjelaskan bahwa peranan unsur hara, terutama nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan khususnya batang, cabang dan daun. Nitrogen berfungsi sebagai pembentuk klorofil, protein, dan lemak. Nitrogen juga sebagai penyusun enzim yang terdapat dalam sel dan berfungsi secara langsung untuk menentukan kecepatan pembesaran dan pembelahan sel, sehingga mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman (Lingga, 2003).

Jumlah Daun

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan dosis pupuk NPK majemuk berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun tanaman terung saat 4, 6 dan 8 MSPT. Data rerata jumlah daun tanaman terung serta hasil uji BNJ 5% secara lengkap disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2.Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam danDosis Pupuk NPK Majemuk Terhadap Rerata Jumlah Daun Terung 4, 6 dan 8MSPT

Perlakuan

Jumlah Daun Saat (MSPT) (helai)

4 6 8

K0= Tanpa pupuk 7,00 a 10,75 a 14,50 a

K1= Tanpa pupuk kotoran ayam dan dosis pupuk NPK 300 kg.ha-1

7,50 a 12,00 a 16,50 a

K2= Dosis pupuk kotoran ayam 10 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 270 kg.ha-1

7,25 a 12,00 a 16,75 a

K3= Dosis pupuk kotoran ayam 20 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 240 kg.ha-1

7,75 a 13,25 a 18,75 a

K4= Dosis pupuk kotoran ayam 30 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 210 kg.ha-1

7,75 a 12,25 a 17,00 a

K5= Dosis pupuk kotoran ayam 40 ton.ha-1 dan tanpa pupuk NPK

7,75 a 13,50 a 19,00 a

Keterangan= Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom bermakna berbeda tidaknyata pada uji BNJ 5%.

(5)

Gambar 1. Penampilan Daun Tanaman yang Relatif Luas sebagai Respon terhadap Pemupukan

Lingkar Batang

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan dosis pupuk NPK majemuk berpengaruh tidak nyata terhadap lingkar batang tanaman terung saat panen. Data rerata lingkar batang tanaman terung saat panen serta hasil uji BNJ 5% secara lengkap disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Dosis Pupuk NPK Majemuk Terhadap Rerata Lingkar Batang Terung saat Panen

Perlakuan Lingkar Batang

(cm)

K0= Tanpa pupuk 3,00 a

K1= Tanpa pupuk kotoran ayam dan dosis pupuk NPK 300kg.ha-1 3,45 a K2= Dosis pupuk kotoran ayam 10 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK270

kg.ha-1

3,30 a

K3= Dosis pupuk kotoran ayam 20 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK240 kg.ha-1

3,23 a

K4= D Dosis pupuk kotoran ayam 30 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 210 kg.ha-1

3,33 a

K5= Dosis pupuk kotoran ayam 40 ton/ha dan tanpa pupuk NPK 3,13 a

(6)

BNJ 5%.

Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa rerata lingkar batang berkisar antara 3,45-3 cm, namun tidak berbeda nyata menurut uji BNJ 5%. Dengan demikian perbedaan tersebut lebih mencerminkan keragaman karena faktor di luar perlakuan atau faktor galat percobaan. Alasan yang sama dengan pembahasan data jumlah daun (Tabel 2) juga dapat dikemukakan untuk data lingkar batang ini, yaitu kemungkinan faktor genetik lebih berpengaruh daripada faktor lingkungan.

Jumlah Cabang Produktif

Hasil analisis ragam menujukkan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan dosis pupuk NPK majemuk berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang produktif. Data rerata jumlah cabang produktif tanaman terung serta hasil uji BNJ 5 % secara lengkap disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Dosis Pupuk NPK Majemuk Terhadap Rerata Jumlah Cabang Produktif Terung saat Panen

Perlakuan Jumlah Cabang Produktif

(cabang)

K0= Tanpa pupuk 1,50 a

K1= Tanpa pupuk kotoran ayam dan dosis pupuk NPK300 kg.ha-1

1,25 a

K2= Dosis pupuk kotoran ayam 10 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 270 kg.ha-1

1,50 a

K3= Dosis pupuk kotoran ayam 20 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 240 kg.ha-1

2,00 a

K4= Dosis pupuk kotoran ayam 30 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 210 kg.ha-1

1,75 a

K5= Dosis pupuk kotoran ayam 40 ton.ha-1 dan tanpa pupuk NPK

1,50 a

Keterangan = Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom bermakna berbeda tidak nyata pada uji BNJ 5%.

Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa rerata jumlah cabang produktif berkisar antara 2,00-1,50. Pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan pupuk NPK majemuk memberikan perbedaan jumlah terung yang tidak nyata pada tanaman terung. Selama masa produktif jumlah cabang produktif yang dihasilkan sangat sedikit. Dominasi pertumbuhan tinggi tanaman terhadap karakter vegetatif yang lain, termasuk jumlah cabang, kemungkinan menjadi penyebab tidak berkembangnya jumlah cabang secara maksimal, sehingga perbedaan pemupukan yang diberikan tidak berpengaruh secara nyata. Hakim et al. (1986) berpendapat bahwa kebutuhan unsur hara yang diperlukan bagi tanaman belum cukup tersedia serta tidak tercukupi untuk menjalankan metabolisme tanaman sehingga pertumbuhan tanaman tidak normal.

Umur Berbunga

(7)

Tabel 5. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Dosis Pupuk NPK Majemuk

Keterangan = Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom bermakna berbeda tidak nyata pada uji BNJ 5%.

Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa rerata umur berbunga tanaman terung paling awal terdapat pada perlakuan K3 yakni 49,75 HST, yang tidak berbeda nyata dengan K2 dan K4, namun perlakuan K3 berbeda nyata dari K0, K1 dan K5. Hal ini diduga bahwa, kandungan unsur hara didalam pupuk kotoran ayam dan pupuk NPK majemuk dapat membantu tanaman dalam proses pertumbuhan termasuk fase generatif yaitu pembungaan. Unsur hara yang lebih banyak digunakan tanaman dalam fase pembungaan salah satunya yaitu unsur Phosfor. Menurut (Winarso, 2005; Damanik et al., 2010) bahwa phosfor memberikan peranan yang sangat penting dalam beberapa hal, yaitu; sebagai pembawa dan penyimpanan energi dalam bentuk ATP, berperan dalam fotosintesis dan respirasi, pembelahan dan pembesaran sel, pembentuk lemak, pembentukan bunga, buah dan biji, merangsang perkembangan akar, dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.

Jumlah Bunga

Hasil analisis ragam menujukkan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan dosis pupuk NPK majemuk berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah bunga. Data rerata jumlah bunga tanaman terung serta hasil uji BNJ 5 % secara lengkap disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Dosis Pupuk NPK Majemuk Terhadap Rerata Jumlah Bunga

(8)

BNJ 5%.

Data pada Tabel 6 menunjukkan bahwa rerata jumlah bunga berkisara antara 2.75-1,75. Selama masa perkembangan generatif (masa berbunga), sebagian bunga yang terbentuk berguguran, sehingga sedikit bunga yang terbentuk menjadi buah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukanto (1991) yang menyatakan tanaman kekurangan unsur hara akan terganggu metabolismenya sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung itu sendiri. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa dengan perlakuan K3 jumlah bunga yang gugur relatif lebih kecil, sehingga jumlah bunga yang teramati relatif lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata.

Jumlah Buah Tiap Tanaman

Hasil analisis ragam menujukkan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan dosis pupuk NPK majemuk berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah buah. Data rerata jumlah buah tanaman terung serta hasil uji BNJ 5 % secara lengkap disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Dosis PupukNPK Majemuk Terhadap Rerata Jumlah Buah

Perlakuan Jumlah Buah

(buah.tanaman-1)

K0= Tanpa pupuk 1,50 a

K1= Tanpa pupuk kotoran ayam dan dosis pupuk NPK300 kg.ha -1

1,25 a

K2= Dosis pupuk kotoran ayam 10 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 270 kg.ha-1

1,50 a

K3= Dosis pupuk kotoran ayam 20 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 240 kg.ha-1

2,00 a

K4= Dosis pupuk kotoran ayam 30 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 210 kg.ha-1

1,75 a

K5= Dosis pupuk kotoran ayam 40 ton.ha-1 dan tanpa pupuk NPK

1,50 a

Keterangan = Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom bermakna berbeda tidak nyata pada uji BNJ 5%.

Data pada Tabel 7 menunjukkan bahwa rerata jumlah buah terbanyak berkisar antara 2,00-1,50. Pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam dan pupuk NPK memberikan perbedaan jumlah terung yang tidak nyata pada tanaman terung. Hal seperti ini kemungkinan disebabkan oleh respon jumlah buah per tanaman yang lebih dominan dikendalikan oleh faktor genetik. Dalam penelitian ini hanya digunakan satu varietas, yaitu Hibrida F1, sehingga tidak ada perbedaan faktor genetik antara tanaman yang pada akhirnya menyebabkan jumlah buah per tanaman hampir sama satu dengan lainnya. Sitompul dan Guritno (1995) menyatakan bahwa jumlah buah terung lebih besar dipengaruhi oleh faktor genetik dibandingkan faktor lingkungan. Selain itu, data jumlah buah juga kemungkinan terkait dengan data jumlah bunga yang juga tidak berbeda secara nyata (Tabel 6).

Bobot Buah Tiap Tanaman

(9)

Tabel 8. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Dosis Pupuk NPK Majemuk Terhadap Rerata Bobot Buah

Perlakuan Bobot Buah (gram.tanaman-1)

K0= Tanpa pupuk 102,53 a

K1= Tanpa pupuk kotoran ayam dan dosis pupuk NPK 300kg.ha -1

153,33 b

K2= D Dosis pupuk kotoran ayam 10 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 270 kg.ha-1

177,78 b

K3= D Dosis pupuk kotoran ayam 20 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 240kg.ha-1

213,68 b

K4= Dosis pupuk kotoran ayam 30 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK 210 kg.ha-1

131,73 a

K5= Dosis pupuk kotoran ayam 40 ton.ha-1 dan tanpapupuk NPK 167,88 ab

Keterangan = Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom bermakna berbeda tidak nyata pada uji BNJ 5%.

Data pada Tabel 8 menunjukkan bahwa rerata bobot buah paling tertinggi diperoleh pada perlakuan K3 yakni 213,68 g dan yang paling ringan pada perlakuan K1 yakni 102,53 g. Perlakuan K3 berbeda nyata dengan K0. Kandungan unsur P dan K pada pupuk kandang kotoran ayam dan pupuk NPK Mutiara cukup tinggi (16%), diduga pemberian NPK mutiara dengan perlakuan K3 dapat memenuhi kebutuhan hara P dan K untuk tanaman terung secara optimal sehingga pada saat panen dapat menghasilkan bobot buah yang lebih baik. Lingga (2003), mengemukakan bahwa pengaruh fosfor (P) dapat meningkatkan hasil tanaman, perbaikkan kualitas hasil dan mempercepat pematangan buah, sedangkan kalium (K) berperan sebagai katalisator berbagai reaksi enzimatik dan proses fisiologi lainnya. Komponen hasil yang terkait dengan bobot buah terung adalah: jumlah buah, diameter buah dan panjang buah. Pada penelitian ini jumlah buah antar perlakuan tidak berbeda nyata. Dengan demikian faktor penentu komponen buah terhadap buah kemungkinan adalah diameter buah dan panjang buah, namun keduanya tidak diamati dalam penelitian ini. Tetapi beberapa peneliti menyatakan bahwa panjang buah dan diameter buah terung berkorelasi dengan bobot buah. Yadi dan Sabaruddin (2012) menyatakan bahwa unsur N berperan dalam pembentukan klorofil yang berguna dalam proses fotosintesis yang meningkat, maka semakin banyak pula karbohidrat yang akan dihasilkan untuk dialokasikan bagi pembentukan buah.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting sebagai berikut:Perlakuan pemberian antara dosis pupuk kandang kotoran ayam dan dosis pupuk NPK majemuk memberikan pengaruh yang nyata dan sangat nyata terhadap komponen vegetatif dan generatif tanaman terung yaitu tinggi tanaman 8 MSPT, umur berbunga dan hasil tanaman.Perlakuan pemberian dosis pupuk kandang kotoran ayam 20 ton.ha-1 dan dosis pupuk NPK majemuk 240 kg.ha-1 memberikan pertumbuhan dan hasil yang terbaik terhadap tinggi tanaman 8 MSPT, umur berbunga, dan bobot buah terung per tanaman.

Saran

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, L.I., 2012. Budidaya Tanaman Terung.http;//ub.ac.id/lailiniswatunazizah/2017/04/01/budidaya-tanaman-terung.(diakses 21 April 2017).

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2012-2013. Tingkat Produksi Tanaman Terung. Kupang.

Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. R. Soul, M. A. Diha, Go Ban Hong dan H. H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Hartatik, W dan Widowati, L. R. 2006. Pupuk Kandang. Balai Penelitian Tanah. Jambi

Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. 2006. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rukmana, R., 1994. Bertanam Terung. Kanisius, Yogyakarta.

Sitompul S. M. dan B. Guritno. 1995. Analisis PertumbuhanTanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sukanto. 1991. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Winarso, S. 2005. Keseburan Tanah, Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. GavaMedia, Yogjakarta.

Gambar

Tabel 1. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Dosis Pupuk NPK Majemuk                Terhadap Rerata Tinggi TanamanTerung 4, 6 dan 8 MSPT
Tabel 2.Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam danDosis Pupuk NPK Majemuk
Tabel 3. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Dosis  Pupuk NPK Majemuk
Tabel 4. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Dosis Pupuk NPK Majemuk              Terhadap Rerata Jumlah Cabang Produktif Terung saat Panen
+4

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, jumlah CMC- Na yang tidak terlalu besar dalam formula dengan perbandingan 30:70 menjadikan formula dengan perbandingan ini tidak mempunyai viskositas yang

Citra satelit GeoEye-1 memiliki tingkat ketelitian yang cukup baik untuk digunakan sebagai sumber perolehan informasi lahan permukiman dalam proses pemetaan

Sesuai dengan filosofi penyiaran bagi Bangsa Indonesia, maka konten penyiaran yang disampaikan oleh media televisi Indonesia juga harus mempertimbangkan bahwa televisi dalam

Beban gempa merupakan beban yang sangat tidak dapat diperkirakan besar maupun arahnya.Besar gaya gempa sangat dipengaruhi oleh perilaku struktur tersebut.maka dari itu

Sedangkan upaya Rumpita dalam meningkatkan budaya literasi, denganmelakukan pembinaan terhadap komunitas, diantaranya komunitas Educare , Rumah Baca Mentari dan Agent Of

Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa selama kegiatan literasi (bercerita, diskusi dari dongeng), dongeng membuat anak-anak dari pedesaan maupun perkotaan

Penelitian ini memberikan gambaran bagaimana hubungan ukuran ovarium dan diameter oosit terhadap kualitas morfologi oosit dari sapi Bali Timor yang dikoleksi secara

Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih penting bagi laki-laki maupun perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan