• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1 HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU Prisilia Alfreini Palit*, Franckie R.R. Maramis*, Ardiansa A.T. Tucunan*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK

Pelayanan Kesehatan yang berkembang di suatu daerah harus dijaga arahnya agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Dan itu dapat dicapai lewat pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas. Puskesmas slalu dituntut untuk memberikan pelayanan yang maksimal dengan mengutamakan kualitas mutu layanan tersebut agar pasien dapat merasakan kepuasan saat berada dan menerima layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mutu jasa pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Ranotana Weru. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan studi potong silang. Sampel yang diambil 100 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling peluang. Uji Chi-Square (CI=95%, a=0,05) digunakan untuk melihat hubungan antar variable. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada variabel reliabilitas sebanyak 54% mengatakan baik dan 46% mengatakan kurang baik ,variabel jaminan sebesar 54% mengatakan baik dan yang menyatakan jaminan kurang baik yaitu sebesar 46%, variabel bukti fisik sebesar 51% mengatakan baik dan kurang baik sebesar 20%, variabel empati sebesar 60% mengatakan baik dan yang menyatakan kurang baik yaitu sebesar 40%, variabel ketanggapan sebesar 53% mengatakan baik dan yang menyatakan ketanggapan kurang baik yaitu sebesar 47%. Sebanyak 52 responden menyatakan puas terhadap mutu jasa pelayanan dan sebanyak 48 responden yang menyatakan kurang puas terhadap kualitas jasa pelayanan. (p=0,000) dan nilai OR= 18,200. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara mutu jasa pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Ranotana Weru

Kata Kunci : Mutu Jasa Pelayanan Kesehatan, Kepuasan Pasien

ABSTRACT

Healthcare services that develop in an area should be kept in order to improve the level of public health in the region. And it can be achieved through the development of healthcare organized by Community Health Centre (CHC). CHC is always required to give its maximum services with an emphasis on quality of service for patient satisfaction. The purpose of the study is to determine the relationship between the quality of Healthcare Services with Outpatient Satisfaction at Rano Weru Community Health Centre. This study used analytic survey method with accidental sampling study approach. Samples were taken 100 respondents with a sampling technique using sampling opportunities. Chi-square test (CI = 95%, a = 0.05) was used to examine the relationship between variables. The result of research showed that in reliability variable counted 54% said good and 46% said not bad, then in assurance variable 54% said good, 46% said it’s good enough, after that in tangibles variable there are 51% said it’s good and 20% said not good enough, next in empathy variable counted 60% said really good and 40% said not bad, the last, in responsiveness variable 53% said good and 47% said it’s not really bad. There are 52 respondents who said that they are really good with the quality of healthcare and there are 48 respondents who said that they are felling not good with it. (p=0,000) and value OR= 18,200. So,can be concluded there is a relationship between the quality of healthcare services to the outpatient satisfaction at Ranotana Weru Community Health Centre.

Keywords : Quality of Healthcare, Patient Satisfaction.

PENDAHULUAN

Agar terwujudnya suatu masyarakat

yang memiliki derajat kesehatan yang

baik diperlukan pembangunan kesehatan

yang didalamnya merupakan salah satu

upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

(2)

hal itu dapat menjadi investasi

pembangunan suatu bangsa, maka

dibutuhkan sarana yang dapat menolong

masyarakat dalam pencegahan dan

penanganan masalah-masalah kesehatan

pada masyarakat seperti Rumah Sakit,

Puskesmas dan tempat layanan

kesehatan yang lain. (Kemenkes, 2015)

Keterjangkauan fasilitas kesehatan

berdasarkan Riskesdas 2013 dapat

dilihat berdasarkan aspek moda

transportasi yang digunakan, waktu

tempuh (dalam satuan menit), dan biaya

transportasi menuju fasilitas kesehatan.

Moda transportasi yang digunakan

menuju fasilitas kesehatan dapat berupa

mobil pribadi, kendaraan umum, jalan

kaki, sepeda motor, sepeda, perahu,

transportasi udara (kecuali ke posyandu,

poskesdes, dan polindes) dan yang

menggunakan lebih dari satu moda

transportasi. (Riskesdas, 2013)

Dilihat pada data pemanfaatan rawat

jalan berdasarkan provinsi pada tahun

2013 menggambarkan 10,4 persen

penduduk Indonesia dalam satu bulan

terakhir melakukan rawat jalan dan

diketahui 5,6% penduduk Sulawesi

Utara dalam satu bulan terakhir

melakukan rawat jalan. (Riskesdas,

2013)

Saat ini mutu pelayanan kesehatan mulai

tidak sesuai dengan yang diharapkan

oleh pasien.Setelah melakukan observasi

awal diketahui pasien menginginkan

pelayanan kesehatan yang cepat terlebih

khusus untuk pelayanan pada

pengambilan obat di apotik. Disatu sisi

pelayanan kesehatan ingin memberikan

pelayanan yang maksimal kepada pasien

akan tetapi ternyata itu belum tentu

dapat memenuhi kepuasan dari pasien

tersebut. Sehingga tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui hubungan

antara mutu jasa pelayanan kesehatan

dengan kepuasan pasien rawat jalan di

Puskesmas Ranotana Weru.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode

survei analitik dengan pendekatan Cross

Sectional. Penelitian ini dilakukan di

jalan di Puskesmas Ranotana Weru

Kecamatan Wanea selama bulan Januari

2017. Populasi dalam penelitia ini

adalah pasien rawat jalan di Puskesmas

Ranotana Weru Kecamatan Wanea yang

berjumlah 1275 orang. Teknik

pengambilan sampel yang dipilih adalah

Accidental sampling. Dengan jumlah

sampel 100 responden dengan kriteria

sudah pernah dating berobat minimal 2

kali dan pasien yang bisa membaca.

data yang digunakan pada penelitian ini

yakni data primer yang diperoleh dari

daftar pertanyaan (kuesioner) yang

dibagikan kepada responden dan data

sekunder yang merupakan data dari

(3)

Penelitian dilakukan dengan cara

menjalankan kuesioner kepada

responden dan kemudian dilakukan

analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Yang menjadi responden pada penelitian

ini adalah pasien rawat jalan pada

puskesmas ranotana weru yang

berjumlah 100 orang responden.

Dibawah ini adalah hasil dari Hubungan

antara mutu jasa pelayanan dan

kepuasan pasien pasien rawat jalandi

Puskesmas Ranotana Weru

Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Reliabilitas, Jaminan, Bukti Fisik, Empati dan

Ketanggapan Dan Kepuasan Pasien

Reliabilitas

Kepuasan pasien

Total

Puas Kurang Puas

n % n % n %

Baik 35 64,8 19 35,2 54 100

Kurang baik 17 37 29 63 46 100

Jaminan

Baik 44 81,5 10 18,5 54 100

Kurang baik 8 17,4 38 52,6 46 100

Bukti Fisik

Baik 40 78,4 11 21,6 51 100

Kurang baik 12 24,5 37 75,5 49 100

Empati

Baik 47 78,3 13 21,7 60 100

Kurang baik 5 12,5 35 87,5 40 100

Ketanggapan

Baik 42 79,2 11 20,7 53 100

Kurang baik 10 21,3 37 78,7 47 100

Total 52 52 48 48 100 100

Responden yang menyatakan mutu jasa

pelayanan pada dimensi reliabilitas baik

dengan kategori puas sebanyak 64,8%

dan reliabilitas baik dengan kategori

kurang puas sebanyak 35,2% sedangkan

responden yang menyatakan reliabilitas

kurang baik dengan kategori puas

sebanyak 37% dan reliabilitas kurang

baik dengan kategori kurang puas

sebanyak 63%. Responden yang

menyatakan mutu jasa pelayanan pada

dimensi jaminan baik dengan kategori

puas sebanyak 81,5% dan jaminan baik

dengan kategori kurang puas sebanyak

18,5% sedangkan responden yang

menyatakan jaminan kurang baik

dengan kategori puas sebanyak 17,4%

dan jaminan kurang baik dengan

kategori kurang puas sebanyak 52,6%.

Responden yang menyatakan mutu jasa

pelayanan pada dimensi bukti fisik baik

dengan kategori puas sebanyak 78,4%

dan bukti fisik baik dengan kategori

(4)

responden yang menyatakan bukti fisik

kurang baik dengan kategori puas

sebanyak 24,5% dan bukti fisik kurang

baik dengan kategori kurang puas

sebanyak 75,5%. Responden yang

menyatakan mutu jasa pelayanan pada

dimensi empati baik dengan kategori

puas sebanyak 78,3% dan empati baik

dengan kategori kurang puas sebanyak

21,7% sedangkan empati kurang baik

dengan kategori kurang puas sebanyak

12,5% dan emapati kurang baik dengan

kategori kurang puas sebanyak 87,5%.

responden yang menyatakan mutu jasa

pelayanan pada dimensi ketanggapan

baik dengan kategori puas sebanyak

79,2% dan ketanggapan baik dengan

kategori kurang puas sebanyak 20,7%

sedangkan responden yang menyatakan

ketanggapan kurang baik dengan

kategori puas sebanyak 21,3% dan

ketanggapan kurang baik dengan

kategori kurang puas sebanyak 78,7%.

Tabel 2. Hubungan Antara Mutu Jasa Pelayanan dan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di

Puskesmas Ranotana Weru

Mutu Jasa

Pelayanan

Kepuasan Pasien

p value OR

(95% CI)

Puas Kurang Puas

n % n %

Baik 42 82,3 9 17,6

0,000 18,200

(6,692 - 49,496)

Kurang baik 10 20,4 39 79,6

Total 52 52 48 48

Berdasarkan tabel 2, responden yang

menyatakan puas terhadap mutu jasa

pelayanan sebanyak 52 responden

meliputi responden yang menjawab baik

sebanyak 42 dan menjawab kurang baik

sebanyak 10. Responden yang

menyatakan kurang puas terhadap

kualitas jasa pelayanan sebanyak 48

responden meliputi responden yang

menjawab baik sebanyak 9 dan

menjawab kurang baik sebanyak

39.Nilai probabilitas yang didapatkan

adalah 0,000 yang berarti (p <a) terdapat

hubungan antara mutu jasa pelayanan

dan kepuasan pasien rawat jalan di

Puskesmas Ranotana Weru. Hasil

analisis hubungan juga diperoleh nilai

OR =18,200, yang berarti mutu jasa

pelayanan baik mempunyai peluang

18,2 kali bagi pasien merasa puas

dibanding mutu jasa pelayanan yang

kurang baik.

Penelitian Ahdazumar dkk (2012) dalam

Poludu (2013) menjelaskan bahwa

penilaian yang diberikan oleh pasien

terhadap kegiatan pelayanan yang

diterima baik dari sarana dan prasarana

kesehatan yang terkait dengan

penyelenggaraan pelayanan

kesehatan.Penilaian pasien terhadap

mutu pelayanan merupakan suatu

gambaran kualitas berdasarkan penilaian

(5)

Irwandy dkk (2013) yang

dikutip dalam penelitian Poludu (2013)

menjelaskan bahwa suatu pelayanan

kesehatan yang berkualitas dengan

otomatis akan meningkatkan tingkat

kepuasan pasien, maka hendaknya

mengusahakan peningkatan kualitas

pelaanan kesehatan dengan mengacu

pada dimensi mutu yang melalui

meningkatkan ketepatan waktu dalam

memberikan pelayanan dan

membudayakan sikap sopan dan ramah

kepada pasien.

Pada penelitian ini juga dapat

dilihat bahwa factor kecepatan petugas

dalaam memberikan pelayanan kepada

pasien juga sangat berpengaruh pada

kepuasan pasien di puskesmas ranotana

weru, dimana pasien menginginkan

pelayanan yang cepat tanggap. Namun

banyak pasien yang mengeluh karena

lambannya kinerja dari peptugas

administrasi atau kesehatan terlebuh

khusus petugas yang melayani pada

apotik, dimana pasien sering

mengeluhkelambatan kerja dari petugas

yang menyediaknan obat-obatan.Dan

dapat dilihat itu dikarenakan jumlah

petugas yang bekerja sedikit, jadi tidak

sebanding dengan banyaknya pasien

yang dating berobat di puskesmas

Ranotana Weru.

KESIMPULAN

Penelitian yang dilakukan kepada 100

responden mengenai hubungan antara

mutu jasa pelayanandan kepuasan

pasien rawat jalan di Puskesmas

Ranotana Weru, dari hasil penelitian dan

pembahasan maka dapat disimpulkan

1.Mutu jasa pelayanana dilihat dari

dimensi reliabilitas terbanyak

responden yang mengatakan sudah

baik yaitu sebesar 54%

2.Mutu jasa pelayanana dilihat dari

dimensi jaminan terbanyak responden

yang mengatakan sudah baik yaitu

sebesar 54%

3.Mutu jasa pelayanana dilihat dari

dimensi bukti fisik terbanyak

responden yang mengatakan sudah

baik yaitu sebesar 51%

4.Mutu jasa pelayanana dilihat dari

dimensi empati terbanyak responden

yang mengatakan sudah baik yaitu

sebesar 60%

5.Mutu jasa pelayanana dilihat dari

dimensi ketanggapan terbanyak

responden yang mengatakan sudah

baik yaitu sebesar 53%

6.Terdapat hubungan antara mutu jasa

pelayanan dan kepuasan pasien rawat

jalan di Puskesmas Ranotana Weru.

SARAN

1. Kualitas jasa pelayanan yang

diberikan oleh pihak Puskesmas

(6)

namun dimensi reliabilitas memiliki

hasil terendah untuk itu perlu

adanya perbaikan dan peningkatan

profesionalisme kerja dari petugas

kesehatan hal berkaitan dengan

waktu pemberian pelayanan. Pihak

puskesmas juga menyediakan

informasi jelas yang dibaca dan

diketahui pasien mengenai

kelengkapan administrasi. Pada

dimensi jaminan dipertahankan dan

ditingkatkan pelayanan yang

diberikan. Pada dimensi bukti fisik

perlu adanya penyediaan peralatan

medis dalam kondisi baik,

menyiapkan fasilitas tambahan

diruang tunggu berupa penyediaan

televisi, penambahan kursi tunggu

baik itu untuk menunggu rekam

medik dan menunggu panggilan

dokter. Pada dimensi empati dan

ketanggapan tetap mempertahankan

dan meningkatkan pelayanan yang

diberikan.

2. Penampilan gedung puskesmas,

lingkungan puskesmas, dan taman

yang ada dilingkungan puskesmas

ditata lebih bersih, indah dan

menarik. Selain itu puskesmas

membutuhkan lahan parkir yang

baik dan aman sehingga pasien

merasa aman membawa kendaraan

pribadi. Pihak puskesmas juga perlu

memperhatikan kesiagapan petugas

pemberi obat di apotek Puskesmas

Ranotana Weru dan penambahan

kursi tunggu di puskesmas.

3. Kepala Puskesmas Ranotana Weru,

seluruh pegawai, petugas kesehatan

yang ada terus berkerjasama dalam

meningkatkan dan mempertahankan

kualitas pelayanan yang diberikan

yang berujung pada kepuasan

pasien, keluarga pasien dan

pengunjung.

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S., 2010.Metodologi

penelitian kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Poludu, A., 2013. Hubungan Antara

Mutu Pelayanan Tenaga

Kesehatan Dengan Kepuasan

Pasien Di Puskesmas Molompar

Kecamatan Tombatu Timur

Kabupaten Minahasa Tenggara.

Skripsi tidak diterbitkan. Manado:

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Profil Puskesmas Ranotana Weru, 2015

Riset Kesehatan Dasar 2013

http://www.depkes.go.id/resource

s/download/general/Hasil%20Ris

kesdas%202013.pdf(diakses : 11

Gambar

Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Reliabilitas, Jaminan, Bukti Fisik, Empati dan
Tabel 2. Hubungan Antara Mutu Jasa Pelayanan dan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian menunjukkan nilai probabilitas sebesar (p = 0,219 &lt; α = 0,05) mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

Hasil penelitian tentang hubungan ketepatan waktu dan kepuasan pasien menunjukkan bahwa dari 91 responden yang menyatakan cukup akan ketepatan waktu, terdapat 3

DFD Level 2 Proses 3 – Data Profil hampir sama seperti pada proses user, hanya saja proses profil ini digunakan untuk menginput data user yang secara default kosong

Pada metode fuzzy Tsukamoto, proses inferensi dilakukan dengan aturan (rule) berbentuk IF-THEN dan menggunakan operasi AND, dimana akan dipilih nilai yang lebih

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di Puskesmas Halmahera Kota Semarang.. Intan Zainafree, Shinta

Isoterm Adsorpsi Parameter Fisioko-Kimiawi Limbah Cair Laboratorium Kimia dengan Menggunakan Karbon Aktif Ampas Teh dan Sabut Kelapa Teroksidasi dalam Waktu Kontak

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan persepsi mutu pelayanan di laboratorium patologi klinik dengan kepuasan pasien rawat jalan di RSUP Sanglah Denpasar

Oleh karena cairan dialirkan dengan frekuensi yang lebih sedikit tetapi dalam jumlah yang lebih besar dari yang dialirkan pompa roda gigi, maka aliran dari pompa jenis