• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata pengantar - Pertemuan Penduduk Bumi dengan Makhluk Angkasa Luar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kata pengantar - Pertemuan Penduduk Bumi dengan Makhluk Angkasa Luar"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Seri Pengetahuan Alam Antara Ilmu dan Alquran No. 5

Judul Asli : Liqa’ Ahlu Al-Ardli Bi Ahli As-Samaa’i

Judul Terjemahan : Pertemuan Penduduk Bumi dengan Makhluk Angkasa Luar

Pengarang : DR. Mansur Muhammad Hasbu An-nabi Guru besar fisika Universitas Ain Syams Penerbit : Dar al-fikri al-arabi

Cetakan/Tahun : Pertama/1997 M.

(2)

Kata pengantar

Kami sangat berbahagia bisa mempersembahkan seri “pengetahuan alam antara sains dan Alquran” kepada khalayak umum, dengan mengungkapkan permasalahan alam semesta yang sangat menarik dan banyak menyita perhatian manusia semua walaupun berbeda keyakinannya, untuk menyatakan kepada umat manusia bahwa Islam adalah agama ilmu-pengetahuan, apa lagi jaman yang kita hadapi sekarang hanya percaya dengan bahasa ilmu-pengetahuan sebagai sarana komunikasi dan menarik simpati.

Karena kedudukan Alquran sebagai kitab yang menggabungkan antara ilmu pengetahuan alam dan petunjuk manusia, maka Kami menulis buku seri pengetahuan alam ini dengan menggali kebenaran dalam alquran, semoga para pemuda bisa mendapatkan petunjuk kepada pencipta alam dengan berlandaskan ilmu-pengetahuan dan keyakinan melalui media baru yaitu i’jaz ilmy Alquran (kemukjizatan ilmiah dalam Alquran) sebagai jalan untuk membuktikan kebenaran kenabian Nabi Muhammad s.a.w bagi orang-orang yang mengingkarinya dengan berbagai macam alasan. Dan supaya pemuda Muslim mendapatkan jawaban ilmiah atas berbagai macam pertanyaaan mengenai ayat-ayat yang berhubungan dengan alam dalam Alquran yang memancarkan ilmu, petunjuk dan rahmat.

Ayat-ayat ini semakin menampakkan maknanya setelah melewati beberapa masa sehingga tampak bagi manusia apa yang tadinya samar dan tidak diketahui oleh siapapun. Maha benar Allah yang telah memberikan sifat bagi Alquran dengan perkataan-Nya:

“Alquran tidak lain adalah peringatan bagi seluruh penghuni alam. Dan Kamu akan tahu beritanya setelah ini.”

(3)

karang ini sebagai bentuk tasbih kepada Allah pencipta alam, semoga Allah memberikan pahala dan balasan yang baik kepada Kami dan mereka yang turut serta mendukung dengan menyebarkan isinya kepada masyarakat luas.

Kami ajak pembaca yang budiman untuk bersama-sama menyelami luasnya alam dan Alquran melalui buku seri ini dan bertasbih bersama dengan mengucapkan Allah Wahidu al-Ahadu sebagai rasa syukur kepada-Nya sebagaimana firman-Nya: “Katakanlah: segala puji bagi Allah, Dia akan menampakkan tanda-tanda kekuasaan-Nya maka kalian akan mengetahuinya”

Allah selalu melihat usaha kita dan Dia menunjukkan jalan yang lurus.

Penulis Mukaddimah

Dugaan adanya kehidupan di angkasa luar, yaitu adanya makhluk hidup berakal tidak di dunia kita tetapi di dunia lain masih terus menguasai akal manusia dan pemikirannya. Maka manusia mengerahkan segala usahanya untuk mengetahui pendapat agama dan sains tentang kemungkinan adanya makhluk hidup di sana, terutama sekali setelah kita memasuki masa penjelajahan angkasa luar dan semakin majunya alat-alat penginderaan jarak jauh dan komunikasi pada masa sekarang ini.

(4)

Sungguh tidak masuk akal jika Allah menciptakan milyaran bintang-bintang dengan tanpa tujuan, seakan-akan tidak ada manfaatnya sebagaimana diyakini oleh sebagian orang masa lalu bahwa bintang-bintang itu tidak lebih adalah lobang-lobang pada pakaian angkasa atau lentera bagi jalan jin dan malaikat, tempat tinggal para dewa, obat kedukaan atau paku-paku dari perak untuk menguatkan kubah langit.

Tentunya akan ada orang yang bertanya dengan heran: Baik kita tinggalkan semua khurafat dan hayalan orang-orang masa lalu, karena kita telah tahu lewat peralatan sains modern bahwa bintang-bintang adalah matahari, apakah mungkin hanya ada kita saja umat manusia di alam ini? Tidak adakah kehidupan yang serupa dan bumi yang semisal di dalam milyaran planet dari sekian bintang-bintang? Apa lagi akal telah menetapkan adanya bumi-bumi yang lain. Di setiap bumi ada langit dan airnya dan di atas setiap bumi ada kehidupannya sendiri. Semua orang bertanya tentang pendapat sains dan agama mengenai permasalahan ini?... untuk menjawab pertanyaan ini, maka sains masih belum bisa menentukan dengan pasti akan di temukannya sebagian makhluk hidup yang pandai di dunia lain? Adapun menurut agama, maka Alquran adalah satu-satunya kitab samawi yang menetapkan adanya bumi-bumi lain dengan langit-langitnya dan bahwa perintah ilahi turun disana sebagai petunjuk adanya kehidupan berakal yang menerima perintah ini, sebagaimana firman-Nya: “Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalak (65:12)

(5)

kesempurnaan, kesamaan, keserasian, sistem yang sempurna dan tujuan yang utama, sebagaimana perkatan-Nya:

”Dan tidaklah Kami ciptalan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dengan bermain-main.” (QS. Al-Anbiyaa’ (21:16)

Jadi penciptaan ini adalah bertujuan dan tujuannya terus berlangsung, angkasa luar tidaklah kosong-melompong, akan tetapi binatang-binatang dan semua bentuk kehidupan bertebaran di seluruh penjuru alam semesta, karena prasyarat kehidupan di sana tersedia dan banyak, oleh karena itu maka bumi-bumipun banyak. Segala puji bagi Allah tuhan sekalian alam. Dia berkata:

“Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” (QS. Asy-Syuraa (42:29)

Kesamaan bumi dan bertebarnya kehidupan adalah fakta penting yang di tetapkan oleh ilmu pengetahuan. Hidrogen memenuhi angkasa luar, bintang-bintang mirip susunannya, planet-planet dan meteor memiliki unsur yang sama, dengan menganalogikan hal itu maka kehidupan sebagaimana yang kita kenal bertebaran di alam dan asalnya adalah air, seperti perkataan-Nya:

“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?” (QS. Al-Anbiyaa (21:30)

(6)

galaksi, bintang, planet dan bulan dan diantara planet-planet ini terdapat bumi-bumi yang cocok untuk kehidupan. karena Allah s.w.t mengeluarkan air sebagai asal bagi setiap makhluk hidup yang hidup di bumi-bumi itu.

Sesuai dengan kemiripan ini maka Saya adalah termasuk yang percaya adanya kehidupan di bumi-bumi lain selain bumi kita. Maha suci Allah yang telah berkata:

"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk (67):1-3)

Sungguh apa yang kita ketahui dalam pojokan kecil dari dunia yang kita hidup di dalamnya yaitu galaksi bima sakti tidak lain hanyalah bentuk yang terus berulang dan ada di seluruh penjuru alam yang sangat luas sejak dahulu kala, bahkan merupakan gambaran yang sama dalam pondasinya dan karakteristiknya bahkan unsur-unsurnya. Dan Arsy Allah yakni kekuasaan-Nya atas air akan senantiasa menjadi sumber kehidupan disini dan disana sejak dahulu, sekarang dan masa yang akan datang. Kekuasaan-Nya meliputi seluruh langit dan bumi di semua ruang dan waktu, sebagaimana perkataan-Nya: “Dan ‘Arsy-Nya diatas air” (QS. Huud (11):7)

(7)

Dengan ini Alquran telah mendahulu sains dalam memprediksikan adanya beberapa dunia dan penciptaan segala makhluk hidup dari air, bahkan menunjukkan kemungkinan bertemunya penduduk bumi dengan penghuni langit atau dengan kata lain pertemuan dengan penduduk tujuh bumi. Allah s.w.t mampu untuk mengumpulkan mereka di dunia dan di akhirat jika Dia menghendaki.

Bagaimana, dimana dan kapan pertemuan ini akan terjadi? Dan apa itu fenomena piring terbang (UFO)? Apakah piring-piring terbang ini membawa pendatang yang berakal dari bumi-bumi lain? Kita berusaha akan menjawab semua pertanyaan ini menurut sains dan Alquran. Di atas setiap yang berilmu masih ada yang lebih pandai. Allah Maha Pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

Penulis

Misteri pertemuan dengan penduduk langit

(8)

mengitarinya. Indikasi dari pendapat ini adalah hilangnya konsep sentralisasi bumi, penduduknya dan keindividuannya dalam kehidupan, sampai-sampai seorang ilmuwan bernama Bruno pada tahun 1600 M. berani menantang gereja yang menentang pemikiran baru ini. Dia mengumumkan adanya matahari-matahari yang tak terhitung jumlahnya dikelilingi planet-planet yang sangat banyak, sebagiannya barangkali ada yang menghuninya dengan kehidupan mirip dengan kita. Maka gereja menghukum mati dia dengan di bakar hidup-hidup, karena pemikiran ini menurut mereka keluar dari teks agama, gereja dan dogma-dogmanya. Akhirnya Bruno mati dengan api kebodohan, sedangkan sains kepayahan mencari bumi-bumi yang lain. Oleh karena itu seorang astronom terkenal, Keppler, pada abad 16 menjelaskan dalam bukunya yang di beri judul “Impian” (untuk menghindari pertentangan dengan gereja), menyatakan bahwa bulan dihuni oleh makhluk-makhluk tertentu berbeda dengan makhluk-makhluk yang ada di bumi, (akhirnya di ketahui bahwa tidak ada kehidupan di atas bulan).

(9)

bernama Wills dalam bukunya “Perang Angkasa” menggambarkan adanya serangan mendadak penduduk Mars yang lebih maju peradabannya terhadap Inggris. Sebagaimana penulis tersebut membuat program acara radio yang kontinyu dan sempat menimbulkan ketakutan penduduk kota-kota pantai di Amerika serikat, ketika orang-orang berlarian ke jalan-jalan dengan tanpa berpikir panjang hanya karena hayalan mereka bahwa sebagian penduduk Mars mendarat di kota New Jersey! Ditambah lagi tulisan-tulisan yang bermacam-macam dari para penulis yang berhayal bahwa makhluk-makhluk berakal dari planet-planet lain telah mengunjungi planet-planet kita ribuan tahun yang lalu dan mempengaruhi perkembangannya. Hayalan-hayalan ilmiah ini terus berkembang hingga sekarang dan tersebarlah misteri piring terbang dan mulai masa penjelahan angkasa tahun 1985. Para ilmuwan mulai berpikir ilmiah tentang masalah ini dengan mengadakan riset tentang syarat-syarat yang cocok bagi adanya kehidupan dan kemungkinan tersedianya, pertama-tama di planet-planet dan satelit-satelit galaksi bima sakti, kemudian mengadakan eksplorasi di seluruh penjuru alam di luar tata-surya kita.

1. Apakah kehidupan itu?

Kehidupan adalah salah satu rahasia Allah, semua yang kita ketahui tentang kehidupan itu bahwa dia merupakan fenomena istimewa berbeda dari semua yang ada dalam keagungan dan keindahannya. Semua makhluk hidup memiliki keistimewaan yang sama, sebagai berikut:

1. terdiri dari satuan-satuan kecil dengan bentuk yang sedemikian rupa, disebut dengan sel yang semuanya mengandung materi yang komplek dinamakan protoplasma. 2. cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan

(10)

3. mempunyai keistimewaan kemampuan bertumbuh dan berkembang, bisa merubah makanannya dan mengganti susunannya.

4. mempunyai keistimewaan berkembang-biak sebagai sifat dasarnya.

Walaupun kita mengetahui keistimewaan karakteristik kehidupan, akan tetapi kita tidak akan bisa mengetahui rahasianya. Ruh adalah urusan Allah s.w.t dan menantang manusia untuk menciptakan lalat atau bahkan mengembalikan makanan yang telah di hisap di dalam perutnya, seperti perkataan-Nya:

“Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Hajj (22):73-74)

(11)

Hidrogen telah pergi sedangkan radiasi sinar ultraviolet merubah sisa-sisa gas lapisan udara waktu itu menjadi susunannya yang sekarang (Oksigen dan Nitrogen). Maka bagi sisa-sisa gas organik yang mengandung Karbon harus mengatur dirinya bergabung bersama air menjadi susunan yang kebanyakan unsurnya adalah Karbon, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen. Kandungan laut bumi akan unsur-unsur ini sangat tinggi sehingga membentuk seperti sop primitif yang mengandung lumpur dan air yang busuk karena adanya unsur-unsur tersbut dan dari situ keluar makhluk hidup bersel satu.

Dari sini sains menetapkan pentingnya tersedianya air dan senyawa organik bagi kehidupan yang sempurna. Susunan-susunan ini selalu ada dalam tubuh semua makhluk hidup, dan hal itu tidak berbeda antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain. Susunan ini terdapat pada bakteri, lumut, tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia. Maha benar Allah s.w.t yang telah berkata:

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (QS. Al-Anbiyaa (21):30)

Firman Allah yang lain menunjukkan kepada tanah yang membusuk dengan materi-materi organik dengan sebutan al-hama’i al-masnun, yaitu dalam firman-Nya:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (QS. Al-Hijr (15):26)

(12)

pijaran listrik dan radiasi, maka muncul dalam tabung, residu ter dari partikel-partikel organik yang kebanyakan masuk dalam susunan partikel yang komplek dan khusus bagi kehidupan. Dengan ini mereka mengambil kesimpulan bahwa kehidupan muncul dari udara bumi dalam awal-awal sejarahnya ketika air lautan yang masih dangkal meleburkan sejumlah besar gas-gas ini sehingga menjadi cairan menyerupai sop yang busuk yang darinya muncul kehidupan di laut sekitar 1 milyar tahun setelah terciptanya planet bumi. Pada waktu itu makhluk-makhluk hidup tersebut masih sangat primitif dan hanya bisa hidup dalam air laut saja dalam bentuk bakteri dan ganggang sejak 3.400 juta tahun silam, sebagaimana di jelaskan dalam penemuan fosil-fosil. Kemudian lautan menjadi sempurna seperti bentuknya yang sekarang sejak 3000 juta tahun yang lalu. Dan terbentuklah Oksigen dari proses fotosintesis cahaya dengan klorofil melalui tumbuh-tumbuhan sejak 2000 juta tahun, setelah itu terbentuklah lapisan udara dengan susunannya yang sekarang sejak 1000 juta tahun. Setelah itu mulailah masa non-vertebrata (binatang tak bertulang belakang) sejak 570 juta tahun, kemudian masa ikan sejak 395 juta tahun, masa bintang melata sejak 250 juta tahun, kemudian Dinosaurus sejak 200 juta tahun, binatang mamalia sejak 65 juta tahun dan terakhir manusia. Maha benar Allah s.w.t yang telah berkata:

“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut.” (QS. Al-Insan (76):1)

(13)

bukanlah fenomena istimewa dan spesial. Jika kondisi yang diperlukan bagi munculnya kehidupan tersedia maka kehidupan akan muncul, atau hampir muncul atau benar-benar telah muncul di atas planet-planet yang tersedia prasyarat kehidupan berikut:

1. Adanya air (dalam bentuk cair di atas planet-planet itu), karena air adalah dasar kehidupan.

2. Suhu tertentu antara mendidihnya air dan membekunya. 3. Adanya lapisan udara yang mengatur suhu tersebut. 4. Tersedianya Oksigen dan Karbon.

Atom-atom karbon memiliki kelebihan membentuk ikatan-ikatan kimia yang tetap dan kuat yang memungkinkannya memasuki reaksi-reaksi kimia dengan bentuk rantai yang panjang dan bercabang seperti susunan serat atau dalam bentuk rantai melingkar seperti susunan akar atau gabungan dari keduanya. Keberagaman ini memberikan kemampuan kepada atom Karbon untuk menyimpan informasi-informasi dan menganekaragamkan fungsi-fungsi sebagaimana halnya dalam sistem partikel hidup, semisal partikel DNA yang kita kenal.

(14)

gambaran yang bertentangan dengan prinsip Alquran yang dinamis dan universal (yang telah menyatakan bahwa air adalah asal kehidupan) tidak bisa diterima sesuai dengan islamisasi ilmu-pengetahuan, maka tidak ada kehidupan tanpa adanya air sebagaimana perkataan-Nya:

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (QS. Al-Anbiyaa’ (21):30)

Air adalah sesuatu yang vital karena kemampuannya sebagai pelarut dan perantara yang membawa susunan-susunan organik (Karbon). Sebagai contoh Karbon dioksida ada dalam bentuk gas yang tersebar di udara (berbeda dengan Silikon dioksida yaitu pasir) dan larut dalam air, oleh karena itu bisa bereaksi dengan mudah dengan unsur-unsur yang lain untuk membentuk ribuan susunan. Demikian juga sebagian makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan mampu untuk menghisapnya dari udara kemudian melarutkannya dalam air yang terdapat dalam sel-selnya, kemudian membuat apa yang di perlukannya, seperti makanannya. Oleh karena itu ada semacam kesepakatan diantara para ilmuan bahwa kehidupan yang kita kenal di muka bumi yang muncul diatas unsur Karbon dan partikel air, itu adalah satu-satunya corak kehidupan yang mungkin bisa kita prediksikan keberadaannya di planet mana saja di alam ini.

(15)

“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?” (QS. Al-Anbiyaa’ (21):30)

(16)

sebagai hukum fisika yang paling besar yang pernah dikenal manusia pada abad 20:

Energi = massa x kuadrat kecepatan cahaya

Kita sebagai orang Islam wajib mengimani kesatuan penciptaan karena keesaan Sang Pencipta. Itu adalah kesatuan menyeluruh yang berlangsung di alam ini dengan berbagai bentuk. Kesatuan penciptaan ini berlangsung di bumi dan di langit karena itu adalah kesatuan wujud, kesatuan asal kehidupan dari air, keseluruhan berpasangan di alam dan kesamaan dalam struktur tubuh mulai dari cacing, belalang sampai manusia. Oleh karena itu Kami tidak bisa membayangkan adanya kehidupan di suatu planet tanpa adanya air dan karbon, sebagaimana Saya yakin terhadap adanya kehidupan seperti kita di atas planet-planet lain dan yakin akan kebangkitan kita semua kelak di akhirat, sebagaimana firman Alla s.w.t:

“Dan Tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar. Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencita lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:"Jadilah!" maka terjadilah ia. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-tangan-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Yaasiin (36):83)

(17)

kemampuannya untuk membentuk susunan organisme yang dinamis secara ilmiah. Oleh karena itu kita bisa mengambil konklusi pasti akan kesamaan dalam asal penciptaan di semua tempat sesuai kaidah-kaidah islamisasi ilmu-pengetahuan. Kesamaan corak kehidupan di seluruh penjuru alam dari susunan karbon dan air tidak berarti kita akan menemukan di angkasa luar gambar kehidupan yang serupa yang kita kenal di muka bumi, akan tetapi mungkin kita akan menemukan gambar-gambar yang berbeda dan bentuk-bentuk yang beraneka-ragam, kita tidak tahu sedikitpun tentang kehidupan itu walaupun terjadi kesepakatan dalam asal struktur dan airnya. Yang penting adalah kesatuan asal dan kesatuan Pencipta di langit dan di bumi. Maha benar Allah s.w.t yang telah berkata:

“Dan Dia-lah Ilah (Yang disembah) di langit dan Ilah (Yang disembah) di bumi dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Az-Zuhruf (43):84)

Dan firman-Nya:

“Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya tunduk kepada-Nya.” (QS. Ar-Ruum (30):26)

2. Cincin kehidupan di sekitar bintang matahari

(18)

yaitu terletak antar orbit Venus dan Mars. Sabuk ini mencakup bumi dan bulannya dan karena bulan adalah tetangga yang paling dekat dengan bumi, namun tidak ada lapisan udara dan tidak ada kehidupan maka perhatian beralih kepada planet Venus dan Mars untuk berburu kehidupan disana. Adapun planet Merkurius adalah dunia yang terbakar karena terjilat lidah api matahari, oleh karena itu tidak mungkin ditemukan kehidupan di permukaannya ditambah lagi tidak adanya lapisan udara. Planet Venus yang terkenal dengan sebutan bintang kejora dan bintang sore karena cahayanya dan keindahannya, oleh karena itu orang-orang Romawi menyebutnya dewi cinta dan keindahan (Venus). Planet Venus menyerupai bumi, massanya 4/5 massa bumi, bobotnya 9/10 bobot bumi, diameternya hampir sama dengan diameter bumi, jarak dari matahari 108 juta km. mengitari matahari selama 225 hari dan berotasi dalam 243 hari.

Telah dilakukan beberapa ekspedisi untuk mengeksplorasi planet Venus, lebih dari sekitar 17 pesawat tanpa awak, yaitu Venus (4 sampai 10) Marinir 2, Pioner 4,9,10,11,12,13,14,15,16. Sebagian telah mengitari planet Venus dan sebagian yang lain berhasil mendarat di permukaannya dan mengabarkan bahwa permukaannya di selimuti kabut tebal dengan warna agak kekuning-kuningan yang menjadikannya seperti cermin yang kuat (memantulkan sekitar 76% cahaya matahari, sedangkan bulan memantulkan 7%) oleh karena itu planet ini sangat jelas dan cemerlang di langit dan bisa dilihat begitu terbenamnya matahari sampai menjelang gelap.

(19)

batu-batu basal, suhunya mencapai 480 derajat celcius. Ini adalah suhu yang sangat tinggi cukup untuk melelehkan metal. Suhu yang sangat tinggi ini disebabkan adanya kandungan karbon dioksida yang besar dalam lapisan udaranya, menjadikannya mirip kubah kaca, karena gas ini menghalangi lepasnya hawa panas permukaan planet keluar angkasa, sehingga menahan panas ini dalam lapisannya yang juga mengandung sedikit oksigen, hidrogen, nitrogen dan sebagian gas methan. Terakhir di ketahui adanya sedikit uap air dalam lapisan gas yang tebal ini, namun air tidak ditemukan dalam bentuk cair disebabkan penguapan. Tekanan udara di permukaannya mencapai 100 kali tekanan udara biasa di permukaan bumi, sehingga membahayakan bagi pesawat antariksa yang mendarat diatas permukaannya dan menghalangi gerak badan diatasnya dan gerak aliran lapisan ini.

Secara umum planet Venus adalah planet yang menyeramkan, kegelapan tersebar diatas permukaannya walaupun tampak cemerlang di langit seperti cermin yang memantulkan cahaya matahari, tidak terdapat air sama sekali, ditambah lagi dengan permukaannya yang panas, tekanan udara yang kuat, menjadikannya kosong dari kehidupan bahkan kondisi yang semacam ini tidak memungkinkan munculnya kehidupan dimasa depan.

(20)

dalam perbedaan musim, yaitu musim panas, gugur, dingin dan semi, setiap musim sekitar 6 bulan, ada dua bulan yang mengitarinya, yaitu Demos dan Phobos.

Karena letaknya yang jauh dari matahari, maka permukaannya hanya menerima panas matahari setengah dari yang diterima permukaan bumi. Oleh karena itu permukaan Mars lebih dingin dari permukaan bumi, dimana suhu permukaannya bisa turun sampai –80 derajat celcius. Ini adalah suhu yang sangat dingin bisa membekukan gas karbon dioksida dan merubahnya menjadi materi yang keras menyerupai es. Permukaan Mars hanya memantulkan 15% cahaya matahari yang jatuh diatasnya. Oleh karena itu Mars tidak sekemilau planet Venus.

Mars telah menjadi pusat perhatian para astronomi dan banyak manusia, lewat teleskop Mars tampak seperti bulatan bundar yang berwarna merah, tampak dipermukaannya jalur-jalur dan tanda-tanda yang berubah-ubah dari musim ke musim. Perubahan ini telah mendorong hayalan banyak orang terutama setelah di temukannya dua gunung es di kedua kutub planet tersebut dan terdeteksinya gerakan awan-awan atau serupa dengan kabut dalam lapisan udaranya. Maka semua orang meyakini adanya kehidupan diatas permukaannya, bahkan menurut hayalan sebagian orang penduduk Mars lebih pandai daripada penduduk bumi.

(21)

dinamakan Olimphus mencapai 24 km. diatas permukaan tanahnya, 3 kali lebih tinggi dari puncak Everest dipegunungan Himalaya, panjang diameter kawahnya 70 km. Gambar-gambar tersebut menampakkan banyak sekali ngarai-ngarai dan celah, kedalaman salah satunya mencapai 1 ½ km. luasnya 240 km. patut diketahui bahwa ngarai terbesar dibumi “Grand Canyon” di Amerika dalamnya tidak lebih 1 ½ km. dan luasnya sekitar 28 km. Para ilmuwan membayangkan bahwa ngarai-ngarai di Mars adalah sungai yang penuh air mengalir, namun diketahui lewat gambar yang diambil pesawat Viking yang mendarat di permukaannya bahwa Mars di tutupi oleh debu halus berwarna oranye sebagiannya tersebar dalam bentuk kabut tipis yang membantu tercerai-berainya cahaya matahari di udara Mars dengan intensitas yang lebih besar dari pada udara bumi sehingga membuatnya lebih bercahaya dan langitnya tampak berwarna merah kekuning-kuningan di udara yang asalnya terbentuk dari karbon dioksida dengan perbandingan 95% dengan ketinggian 50 km. dari permukaannya, juga mengandung 3% nitrogen dan 1% oksigen. Permukaan Mars tidaklah kosong dari air akan tetapi sebagian besar masih membeku bercampur dengan debu-debu planet, tidak ditemukan air dalam bentuk cair, karena temperaturnya mencapai –86 derajat celcius pada pagi hari dan tidak lebih dari –31 derajat celcius pada siang hari. Karena itu kedua kutubnya diselimuti es dan begitu juga dibawah tanahnya banyak ditemukan lapisan es.

(22)

biologi angkasa (Exobiology) meyakini bahwa bentuk-bentuk tertentu dari organisme pertama yang sangat kecil mungkin saja tahan menghadapi lingkungan yang sulit ini. Oleh karena itu sebagian ilmuwan mengadakan eksperimen untuk menguji seberapa besar daya tahan organisme-organisme ini terhadap kondisi yang serupa yang telah di persiapkan di ruang laboratorium di bumi. Diketahui bahwa sebagian besar organisme-organisme ini dan sebagian tumbuhan kelas pertama bisa bertahan dalam kondisi yang serupa dengan kondisi Mars. Sebagaimana para ilmuwan itu juga mengadakan percobaan-percobaan di laboratorium bumi untuk mencari petunjuk terhadap kemungkinan terbentuknya sebagian senyawa organik dalam kondisi yang serupa dengan kondisi planet Mars. Yaitu dengan mengadakan radiasi ultra violet terhadap campuran gas karbon monoksida, karbon dioksida dan uap air diatas tanah yang telah steril dari serbuk kaca dan benar-benar bersih dari sisa-sisa senyawa organik. Ketika diadakan analisa terhadap sampel itu di akhir eksperimen diketahui bahwa sampel itu mengandung campuran senyawa organik yang partikel-partikelnya tersusun dari karbon.

(Halaman 17)

Gambar (1) matahari di pojok kanan bawah dan disekitarnya planet-planet galaksi bima sakti mengelilinginya..

Gambar (2) manusia dengan teleskop mencari kehidupan berakal di angkasa dan mengarahkan pandangannya ke planet-planet galaksi bima sakti.

(Halaman 18)

(23)

pesawat tanpa awak Viking yang terkenal itu dan berhasil (dari jarak jauh) melakukan tiga percobaan diatas permukaan Mars, diantaranya percobaan pelepasan panas untuk mengetahui seberapa kemungkinan adanya organisme yang bisa menyerap karbon dioksida dari udara Mars sebagaimana yang dilakukan tumbuhan di bumi untuk membuat makanannya. Juga dilakukan percobaan pembebasan, yaitu apakah ada yang mengkonsumsi makanan di atas permukaan Mars dan terakhir percobaan pertukaran gas, yaitu memeriksa perubahan yang mungkin terjadi di udara karena adanya beberapa organisme hidup di atas Mars. Para ilmuwan mengoreksi hasil-hasil percobaan ini dan mengulanginya lagi beberapa kali di atas permukaan Mars, namun mereka tidak bisa memutuskan secara yakin adanya bentuk-bentuk kehidupan disana, bahkan tanah Mars benar-benar bersih dari sisa-sisa senyawa organisme.

Para ilmuwan tidak berputus-asa, badan antariksa Amerika Serikat (NASA) sekarang ini sedang mempersiapkan pesawat ruang angkasa terbaru dan dilengkapi dengan peralatan yang canggih untuk mendarat di Mars. Bahkan badan inipun sedang mempersiapkan proyek untuk mengirim manusia ke Mars di permulaan abad yang akan datang untuk mencari kehidupan disana. Para ilmuwan mulai berpikir untuk mencairkan es yang ada di kedua kutubnya guna memenuhi kebutuhan air diatas permukaannya dan usaha menyebarkan benih tumbuh-tumbuhan disana agar bisa memanfaatkan karbon dioksida yang ada di atmosfer Mars.

(24)

temperatur planet kita naik sekitar dua derajat dan akan membawa kerusakan alam yang menakutkan diatas planet bumi, Maha Benar Allah s.w.t yang telah berkata:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum (30):41)

(halaman 19)

Gambar (3) gambar planet Venus diambil dari pesawat Marinir 10 dengan menggunakan sinar ultra violet.

Gambar (4) gambar planet Mars diambil dari sebuah teleskop (ini adalah planet pertama yang akan dikunjungi manusia pada awal abad yang akan datang).

Gambar (5) gambar permukaan Mars yang dikirimkan oleh pesawat antariksa Amerika tak berawak Viking (1976).

(halaman 20)

Apakah manusia akan berhenti dari berbuat kerusakan di bumi ini dan mencemari lingkungannya daripada mengalihkan perhatiannya ke Mars dengan menanami permukaannya dan merubah udaranya yang beracun?

Apakah penduduk angkasa luar akan sampai kepada kita dengan piring-piring terbang sebelum kita sampai kepada mereka dalam ekspedisi manusia atau robot? Apakah hanya ada kita di alam ini?

(25)

disana1, oleh karena itu para ilmuwan mengalihkan pencarian kehidupan yang berakal keluar galaksi kita.

3. Kemungkinan adanya kehidupan di planet-planet terang lainnya.

Telah kita ketahui, setelah mempelajari bumi sebagai sebuah planet dan mempelajari delapan planet-planet lain yang mengitari matahari dalam galaksi bima sakti, mempelajari bintang-bintang yang jumlahnya bilyunan (gambar 6,7), mempelajari galaksi-galaksi yang mengumpulkan bintang-bintang dalam sebuah susunan, setelah kita mengetahui itu semua, misteri kehidupan masih belum terungkap dan pertanyan yang abadi masih tetap tak terjawab: Apakah di alam yang begini luas ada bumi seperti bumi kita, manusia seperti kita dan kehidupan seperti di bumi?

Pertanyaan yang dilahirkan oleh kesamaan alam dan terdorong oleh fitrah.

Oleh karena itu pertama-tama manusia meneliti planet-planet yang ada dalam galaksi bima sakti, namun kita tidak menemukan kehidupan disana walaupun terjadi kemajuan teknologi pada masa penjelajahan angkasa, cukup bagi kita dugaan bahwa ada kehidupan di Mars kemudian dugaan itu berubah menjadi keraguan.

Kita telah berusaha untuk melihat permukaan Venus, dewi langit, dan planet yang paling dekat dengan kita, namun atmosfernya menghalangi kita untuk melihatnya karena kabutnya tebal menutupi, akhirnya kita mengirimkan pesawat angkasa luar namun tidak menemukan petunjuk adanya kehidupan disana.

(halaman 21)

1 Lihat buku: “Najmu asy-syamsi fi as-sama’i ad-dunya”

(26)

Gambar (6,7) dua buah gambar langit yang nyata dan penuh dengan bilyunan bintang, sehingga kamu bisa melihat titik-titik ini seakan-akan jarak yang memisahkan antara bintang-bintang sedangkan jarak sesungguhnya antara satu bintang-bintang dengan lainnya mencapai jutaan tahun cahaya, itu adalah jarak yang spektakuler tidak bisa dibayangkan oleh akal manusia. Maha Suci Allah yang telah berkata:

“Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.” (QS. Al-Waaqi’ah (56):76)

(halaman 22)

Akhirnya diketahui dengan tanpa ada rasa keraguan bahwa bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan dalam galaksi kita, sebagaimana yang telah dijelaskan.

Kita juga mengetahui bahwa tulang-punggung kehidupan adalah air dan karbon ditambah dengan sejumlah unsur-unsur lain yang berukuran kecil, seperti nitrogen, phosphor, sulfur dan lainnya. Adapun kehidupan yang tulang-punggungnya bukan itu tidak pernah kita temui. Ini bukan berarti kita mengingkarinya, karena ketidaktahuan terhadap sesuatu tidak membawa kepada pengingkaran. Mungkin saja kehidupan malaikat dari cahaya dan kehidupan jin dari api, namun begitu tidak ada penetapan atau pengingkaran. Kita hanya memfokuskan kehidupan dari tanah dan air diatas bumi-bumi lain yang mengelilingi bintang-bintang selain matahari di galaksi kita dan galaksi-galaksi lain yang tak terhingga jumlahnya.

(27)

dikelilingi oleh planet-planet, maka kita mempunyai 100 juta bintang yang semacam, lalu kita andaikan bahwa 1% dari jumlah ini memiliki planet bumi seperti yang kita tempati, maka kita akan mendapatkan 1 juta bumi hanya di galaksi kita saja, setiap bumi-bumi itu memiliki air dan kehidupannya.

Perhitungan ini terus berulang di seluruh galaksi yang jumlahnya bilyunan, maka paling sedikit akan didapatkan 1 bilyun bumi di alam semesta ini.

Jika hitungan perkiraan ini lebih besar seribu kali dari kenyataan yang ada, maka sesungguhnya kita memiliki 1 bilyun bumi di alam semesta ini, paling tidak disana terdapat manusia berakal yang tak terhingga jumlahnya, manusia seperti kita berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, menyembah Allah s.w.t dan memiliki kecerdasan yang mungkin saja lebih cerdas dari kita, ditambah dengan bentuk-bentuk kehidupan lain yang diperuntukkan bagi mereka, seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang diatas bumi mereka.

Kita juga mengetahui dari perhitungan yang sederhana ini bahwa kemungkinan adanya kehidupan di atas bumi-bumi lain tetap ada dan tidak ada seorangpun yang berakal mengingkarinya, sedangkan bumi-bumi ini jumlahnya bisa mencapai bilyunan.

(28)

di tengah-tengah ini semua tampak sebagai penduduk primitif penghuni hutan belantara yang belum mengenal sedikitpun tentang telepon. Oleh karena itu kita jangan merasa kaget terhadap pemikiran yang mengatakan bahwa penduduk planet lain dari galaksi-galaksi lain pada suatu hari akan mengetuk pintu kita dan barangkali saja mereka akan mengajak kita dalam suatu perundingan perdagangan (atau bergabung dalam kerja-sama GATT) siapa tahu? Seandainya saja sekarang kita benar-benar yakin akan hal itu? Coba kita lihat prediksi ilmiah ini tentang adanya bumi-bumi lain dan berkata: Apakah kita mempunyai keyakinan ini atau tidak? Dan jika terjadi, kapan waktunya? Bagaimanapun keadaannya, sesungguhnya keyakinan itu ada dalam kalimat-kalimat Allah di Alquran untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan ini, sekali waktu secara tersirat dan di waktu yang lain dengan ungkapan yang jelas, sebelum sains mampu memberikan jawaban terhadap salah satu problem yang paling urgen di alam ini.

Hingga kita bertemu dengan kitabullah dalam poin 4 dan 5, kita bertanya bagaimana mungkin melakukan hubungan dengan kebudayaan-kebudayaan lain secara ilmiah? Jawabannya adalah sebagai berikut:

Pertama: Pos Angkasa

(29)

akan adanya manusia pada masa lampau, karena pesawat ini dan isinya akan sampai kepada mereka setelah beberapa ribu tahun yang akan datang dengan mendarat diatas planet yang mengitari bintang terdekat dengan kita. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selama itu, manusia bisa jadi kehilangan akal dan menghancurkan planetnya dalam perang nuklir yang tidak menyisakan apa-apa, kecuali reruntuhan yang akan menjadi kenangan setelah pertemuan yang dinanti-nantikan bahkan menjadi contoh kebodohan yang sangat besar bagi para pengunjung yang datang dari angkasa luar dan mereka akan merasa heran dan takjub. Dan mungkin saja menjadi, semoga Allah menghindarkannya, laksana tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin!!

Dua buah pesawat antariksa telah diluncurkan, yaitu Voyager 1 dan 2 pada tahun 1977, meninggalkan galaksi Bima Sakti pada permulaan tahun sembilan puluhan, untuk mengarungi angkasa galaksi, didalam kedua pesawat terdapat disc dari tembaga yang dilapisi emas, didalamnya direkam semua informasi tentang DNA yang membawa sifat-sifat gen makhluk-makhluk hidup yang ada di bumi kita ini, informasi tentang otak manusia dan kebudayaannya, ditambah dengan ucapan salam khusus untuk penduduk angkasa dengan menggunakan sekitar 60 bahasa penduduk bumi dan beberapa suara musik. Apakah surat ini akan sampai kepada manusia-manusia berakal di bumi-bumi lain, kapan surat penduduk bumi ini akan sampai kepada penduduk langit? Kita berusaha untuk tahu, tetapi Allahlah yang lebih tahu.

Kedua: Pengiriman dan peneriman gelombang radio

(30)

kemudian teleskop-teleskop radio untuk mengamati benda-benda langit. Gelombang-gelombang radio yang berhasil dikuasai sangat membantu untuk memperoleh banyak informasi-informasi yang tidak bisa diketahui dengan teleskop cahaya biasa.

Pada pertengahan abad ini, muncul ide pengiriman surat-surat dengan radio kepada penduduk planet-planet lain melalui gelombang-gelombang elektromagnetik yang tersebar dengan kecepatan cahaya, yaitu dengan kecepatan alam yang paling tinggi, diperkirakan dalam ruang hampa 299792,5 km/detik. Sebagaimana juga stasiun-stasiun bumi bersiap-siap untuk menerima surat-surat radio dari penduduk langit yang akan memberitahu kita tentang keberadaan mereka.

Pada tahun 1960 berhasil diterima sinyal-sinyal elektromagnetik yang teratur, orang-orang menyangka bahwa itu berasal dari peradaban-peradaban lain dalam galaksi kita, pada akhirnya diketahui bahwa itu adalah tipuan gelombang radio berasal dari bintang yang berdenyut tidak ada hubungannya dengan kehidupan berakal dari sumber tersebut.

(31)

cahaya) baru kemarin atau sebelum ribuan atau jutaan tahun yang lalu, karena luasnya alam dan terus bertambah luas hingga sekarang.

(halaman 25)

- nomer 1 sampai 10

- jumlah atom unsur karbon, oksigen dan phosphor.

- Persamaan susunan DNA

- Jumlah satuan dalam partikel DNA

- Pasangan partikel DNA

- Gambar anatomi tubuh manusia

- Jumlah penduduk bumi

- Bumi ditengah-tengah galaksi Bima Sakti dengan bentuk manusia sebagai simbol penghuni bumi

- Simbol surat teleskop Arraycope

- Diameter teleskop pengirim

Gambar (9) isi kode radio yang dikirimkan dari teleskop Arraycope dengan bahasa komputer B-C yang disiarkan pada tahun 1974 melalui gelombang yang panjangnya 12,6 cm. Yang digunakan dalam pengiriman untuk mengarahkannya ke koloni bintang-bintang M-13 dalam Herkules yang kecepatannya mencapai kecepatan cahaya diperkirakan 24 ribu tahun dan diperkirakan jawabannya akan sampai kepada kita tahun 50.000 M. Hingga sampai pada waktu itu, siapa yang masih bisa bertahan hidup, sehingga terjadi percakapan melalui radio ini. Oleh karena itu kami mewasiatkan kepada anak-cucu kita untuk menunggu balasan dari penduduk langit. Dan Allah Maha Kuasa untuk mengumpulkan mereka, jika Dia mau.

(halaman 26)

(32)

Seorang astronom terkenal, Dreak (pada tahun 1961 adalah orang pertama yang mulai mendeteksi bintang Epsolon Eridien dan Taosety yang letaknya paling dekat dengan bumi, berharap bisa menemukan surat dari dua bintang tersebut), dia berkata:

“Tidak ada yang lebih menyiksaku dari pemikiran bahwa surat-surat radio magnetik berasal dari peradaban-peradaban asing di angkasa melewati dan menembus kantor-kantor dan rumah-rumah kita sekarang ini, seperti bisikan yang tidak bisa kita tangkap dengan jelas walaupun berada disekeliling kita”. Pada tanggal 31 Januari 1979 M. harian Al-Ahram mengangkat artikel ilmiah dengan judul “Pemburu kehidupan planet-planet lain” diantaranya disebutkan: Seorang ilmuwan Amerika Profesor Robert Jangnake datang ke Kairo dengan membawa berita yang lebih menggemparkan daripada berita keberhasilan manusia menginjakkan kakinya di bulan, Profesor berkata bahwa sebelum ke Kairo dia singgah di observatorium Good Park dan bersama ilmuwan-ilmuwan Inggris menyaksikan proses penerimaan sinyal-sinyal cahaya yang berasal dari luar angkasa, mereka berkeyakinan bahwa sinyal-sinyal itu berasal dari makhluk-makhluk berakal yang hidup di luar galaksi kita dari sebuah planet yang mengitari bintang yang jauh, sinyal itu isinya “Kita disini... siapa kalian?” Profesor Robert memberi komentar: Tidak masuk akal jika kita beranggapan bahwa kita, penduduk bumi adalah satu-satunya penghuni alam yang luas dan misterius ini.

(33)

1974 (gambar 8) dengan surat sandi dan bahasa komputer B-C yang menjelaskan isi-isinya (gambar 9). Patut diketahui bahwa diameter dish observatorium yang dimaksud sekitar 305 m. mampu menerima gelombang radio yang datang dari luar angkasa kemudian memfokuskannya dalam sebuah antena khusus yang terhubung dengan ruang kontrol yang berfungsi untuk menganalisa gelombang ini. Oleh karena itu observatorium yang dimaksud bisa mengirim dan menerima. Walaupun gelombang radio magnetik mempunyai kecepatan yang luar biasa di angkasa dan merupakan gerak yang paling cepat di alam, yaitu kecepatan cahaya dalam ruang hampa sekitar 299792,5 km/detik, akan tetapi kita anggap bahwa cara komunikasi seperti ini bukanlah cara yang ideal untuk berkomunikasi dengan peradaban-peradaban lain, untuk lebih menjelaskan hal ini kita misalkan sebagai berikut:

(halaman 27)

Gambar (8) Teleskop terbesar di Arraycope Peurto Riko. Disini telah dilakukan untuk pertama kali siaran kode radio magnetik tahun 1974 dari penduduk bumi kepada penghuni langit yang menyebar dengan kecepatan cahaya, dengan harapan supaya kita mendapatkan balasan, mungkin saja ada kehidupan bagi orang yang dipanggil. Allah lebih tahu dan Dia Berkuasa untuk mengumpulkan mereka, jika Dia mau.

Gambar (10) pesawat antariksa Pioneer 10 yang menjelajah tanpa awak di angkasa Galaksi Bima Sakti, tampak dish diatas pesawat untuk berhubungan dengan bumi melalui gelombang radio.

(halaman 28)

(34)

menerimanya dan memahaminya kemudian membalasnya waktu itu juga, maka jawabannya akan sampai kepada kita setelah waktu yang sama. Ini artinya surat apa saja yang kita kirimkan hari ini, kita akan mendapatkan jawabannya dari tetangga terdekat di alam ini (jika mereka ada) setelah 9 tahun. Alangkah tidak efisiennya, percakapan macam apa ini yang mungkin berlangsung dengan kecepatan cahaya antara penduduk planet-planet bintang terdekat. Apa lagi dengan penduduk planet-planet bintang galaksi Andromeda yang jauhnya dari kita sekitar 2 juta tahun cahaya. Jika kita berkata kepada mereka hari ini dengan melalui gelombang radio dengan kecepatan cahaya maka balasan mereka akan sampai kepada kita setelah 4 juta tahun seandainya mereka pandai dan perhatian dengan orang lain, jika kita andaikan mereka memang begitu dan tidak menunda memberikan balasan kepada kita, karena kesibukan-kesibukan mereka, maka cucu-cucu kita harus menunggu jawaban ini setelah sekitar 120 ribu generasi yang akan datang!

(35)

berhasil membikin kesepakatan diantara kita diatas bumi kita tentang persoalan-persoalan kecil dan besar, sosial dan rasial. Walaupun begitu mungkin bangsa-bangsa bumi akan semakin kuat persatuannya, perdamaiannya dan keharmonisan ketika menghadapi kehadiran pendatang-pendatang angkasa. Sehingga menjadikan diri kita lebih memahami kondisi kita sebenarnya. Ketika itu kita akan tahu bahwa semua manusia adalah bersaudara dan bahwa percobaan komunikasi dengan penduduk langit, seharga dengan kelelahan dan kecapekan yang kita kerahkan, dan ketika itu kita akan paham makna ayat Alquran dalam perkataan Allah s.w.t:

(halaman 29)

Gambar (11) Perkiraan mendaratnya manusia di Mars pada abad yang akan datang untuk mencari kehidupan di galaksi kita, sebagaimana dihayalkan oleh seorang pelukis. Kita bisa lihat di gambar bagian atas planet bumi dan bulan mengambang dalam kegelapan.

Gambar (12) Pesawat ruang angkasa (Edalus) sebagaimana digambarkan oleh para ilmuwan, sedang melaju meninggalkan galaksi kita menuju bintang Bernard. Di bagian bawah tampak reaktor nuklir berbentuk bola-bola yang ketika diaktifkan berfungsi untuk mendorong pesawat berjalan di angkasa menjelajahi langit pada masa yang akan datang.

Catatan: warna merah bukan menunjukkan emisi bahan bakar, karena energinya berupa nuklir.

(halaman 30)

(36)

Alquran disini memberikan harapan terhadap pertemuan yang diharapkan antara penghuni bumi dengan penghuni langit, dan Allah Maha Kuasa mengumpulkan semuanya jika dikehendaki, maka tidak perlu putus-asa. Yang penting terus mencoba untuk berkomunikasi dengan peradaban-peradaban langit, jika mereka memiliki peralatan-peralatan teknologi yang mampu mendeteksi kita, maka kita tidak mungkin menghindari mereka. kita tidak perlu memerangi mereka dengan apa yang kita namakan perang bintang, akan tetapi kita patut belajar banyak dari mereka. mungkin mereka akan memperingatkan atas kesalahan-kesalahan fatal kita seperti pencemaran udara dan air sungai dan kehancuran perang nuklir.

Jika kita berhasil berkomunikasi dengan mereka, barangkali kita mendapatkan mereka lebih maju dan pandai, ketika itu kita akan memahami posisi kita di alam ini dan kedudukan kita dalam tangga evolusi alam. Barangkali Allah s.w.t telah melebihkan mereka dari kita karena kita bukan (walaupun penghormatan yang telah kita terima sebagai mansuia) makhluk yang paling utama, sebagaimana perkataan Allah s.w.t:

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Israa (17):70)

(37)

piring-piring terbang meraka yang sangat maju? Jawaban atas pertanyaan ini ada pada Allah s.w.t dan Dia Maha Berkuasa mengumpulkan mereka jika dikehendaki-Nya.

Ke tiga: Naik pesawat antariksa mengunjungi planet-planet bintang lain.

Kita sekarang hidup pada masa ruang angkasa. Manusia telah berhasil mendarat di bulan tahun 1969 M. dan akan sampai dengan ijin Allah ke planet Mars pada abad yang akan datang untuk mencari kehidupan disana (gambar 11). Akan tetapi mungkinkah terjadi perjalanan manusia meninggalkan galaksi Bima Sakti untuk mencari kehidupan di seluruh penjuru dunia pada masa yang akan datang? Jawaban untuk ini bisa diketahui lewat penjelasan kita terhadap jarak yang begitu jauh antara bintang-bintang dan kecepatan yang bisa dicapai oleh teknologi pesawat ruang angkasa. Sudah diketahui bahwa kecepatan pesawat Voyager tidak lebih dari 30 km/detik itu adalah kecepatan maksimal, setara 1/10.000 kecepatan cahaya.

(halaman 31)

(38)

gambar imajinasi pesawat antariksa. Maha Benar Allah s.w.t yang telah berkata:

“Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.” (QS. Al-Waaqi’ah (56):76)

(halama 32)

Oleh karena itu pesawat ini tidak akan sampai ke planet bintang terdekat (Alpha Centaury), kecuali setelah 40 ribu tahun, dimana cahaya menempuh jarak ini pergi saja selama 3-4 tahun. Dari sini pesawat yang ada sekarang tidak cocok untuk membawa penumpang keluar dari galaksi kita karena kehidupan mereka akan berakhir (bagimanapun lama umur mereka) pada tahun-tahun pertama perjalanan angkasa ini.

Kecepatan pesawat nuklir (seperti model Daedalus) (gambar 12) sampai sekarang ini tidak bisa diharapkan melebihi sepersepuluh kecepatan cahaya, supaya bisa sampai di Alpha Centaury setelah 43 tahun. Ini adalah lebih sedikit dari usia rata-rata manusia, namun pesawat seperti ini tidak akan gunanya jika digunakan untuk bepergian ke bintang-bintang yang lebih jauh dari kita.

(39)

membatasi perjalanan hanya ke bintang-bintang disekitar kita saja (gambar 13).

Ada sebagian orang berkeyakinan kemungkinan keberhasilan perjalanan seperti ini, seandainya semua penumpang dibekukan pada awal perjalanan dan membiarkan pesawat berjalan sendiri sesuai dengan program komputer yang telah diarahkan dan diatur sedemikian rupa. Kemudian menghangatkan kembali penumpang pesawat secara bertahap dan membangunkannya ketika sampai pada titik tujuan, seakan-akan mereka ashabul kahfi atau tokoh kisah-kisah imajinasi ilmiah, akan tetapi proses pembekuan adalah problem biologi yang tidak terjamin hasilnya.

Lebih baik kita memikirkan tentang penambahan kecepatan pesawat, seandainya kita hayalkan bahwa kita telah sangat dekat dari kecepatan cahaya, maka kita bisa memanfaatkan fenomena relativitas jaman, karena usia kita akan memanjang ketika berada dalam kecepatan ini sesuai dengan teori relativitasnya Einstein2. Perjalanan ke galaksi Andromeda yang jaraknya dari kita 2 juta tahun cahaya, akan menghabiskan waktu 50 tahun saja pulang-pergi menurut penumpang pesawat ini dengan kecepatan yang luar biasa, sedangkan di bumi setara dengan 4 juta tahun. Oleh karena itu para astronot pesawat ketika kembali ke bumi tidak akan menemukan seorangpun yang mereka kenal, karena 4 juta tahun sama dengan menghabiskan 120 generasi diatas bumi sejak keberangkatan astronot bagaimanapun mudanya usia mereka. ketika mereka pulang dengan kecepatan yang luar biasa, akan dianggap sebagai orang-orang masa lampau oleh penduduk bumi

2 Lihat buku: Al-isyarat Al-qur’aniyah lissur’ah al-uzdma wa

(40)

kala itu. Maha Suci Dia yang membentangkan dan memendekkan jaman.

(41)

kemustahilan bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, yaitu dalam firman-Nya:

“Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya.” (QS. Al-Haaj (22):15)

Para ilmuwan sekarang sedang mencari cara untuk bisa mencapai 99% kecepatan cahaya dengan menggunakan pesawat berbahan bakar nuklir, Phothon atau ion. Maka ketika itu tercapailah cita-cita kita mengunjungi planet-planet lain paling tidak dalam galaksi kita, agar kita tahu bahwa manusia bukanlah satu-satunya makhluk berakal yang ada di alam ini, dan disana ada makhluk-makhluk yang lebih pandai dan cerdas yang hidup di planet-planet lain yang mirip dengan bumi dan mereka bertasbih kepada allah Azza Wajalla sebagaimana penduduk bumi bertasbih kepada-Nya, seperti dalam firman-Nya:

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah.” (QS. Al-Israa’ (17):44)

Bumi disini adalah planet yang ramai dengan kehidupan dan jumlahnya banyak seperti langit, sebagaimana akan kita terangkan dengan penjelasan Alquran pada bab yang akan datang. Begitu juga penduduk bumi-bumi sujud kepada Allah dengan rela atau terpaksa:

“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang dilangit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa.” (QS. Ar-Ra’d (13):15)

(42)

memahami apa yang mereka katakan, karena Dia Maha Mengetahui dan Memahami:

“Berkatalah Muhammad (kepada mereka):"Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi". (QS. Al-Anbiyaa’ (21):4)

mereka tiap hari berdoa kepada Allah, ada yang meminta kesehatan jika dia sakit, rizki jika dia miskin, anak jika dia mandul, kekuatan jika dia lemah, ampunan jika dia menyesal, maaf jika dia taubat, dan demikianlah seterusnya kebutuhan manusia berakal di alam terus berganti tiap hari, sebagaimana perkataan Allah s.w.t:

“Semua yang ada di langit di bumi selalu minta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. Ar-Rahmaan (55):29)

Masih banyak lagi ayat-ayat yang akan kita kita tunjukkan menyatakan dengan nas yang jelas, perkataan yang nyata dan ungkapan yang mudah dipahami bahwa langit penuh dengan kehidupan dan makhluk hidup. Apakah penduduk peradaban yang lebih maju dari kita berpikiran untuk mengunjungi kita disini, agar kita tidak perlu memikirkan kesulitan bergerak dengan kecepatan cahaya? Apa itu misteri piring terbang? Apakah akan terjadi pertemuan penduduk bumi dengan penduduk langit?

Ke empat: Misteri piring terbang

(43)
(44)

Konperensi internasional pertama tentang piring terbang (U.F.O) telah diadakan di Akapolko tahun 1979 M. diantara hasilnya adalah mendirikan badan internasional keilmuan untuk melakukan riset dan menyelidiki riwayat-riwayat sekitar hal ini. Dan akhirnya terbentuk pusat-pusat, lembaga dan badan yang mengawasi piring-piring terbang itu, diantaranya di Amerika saja ada pusat kajian piring terbang CUFOS di wilayah Illinoi, badan riset angkasa APRO di Arizona, lembaga nasional peneliti fenomena angkasa NICAP dan jaringan piring terbang bersama MUFON di Teksas, pusat pengintaian piring terbang GSW di Arizona, lembaga rahasia anti piring terbang CAUFS di Amerika, kantor piring terbang abad 20 di New Jersey, majalah Nasional Anquariz di Florida yang memberikan hadiah uang bagi siapa saja yang memberikan informasi tentang piring terbang, dan badan-badan internasional lainnya yang menaruh perhatian terhadap fenomena ini dan menjadi pusat perhatian orang-orang yang ingin melihat penduduk langit dan piring terbang mereka. orang-orang menyebarkan ceritanya dengan penuh takjub, heran dan bertanya-tanya, reaksi merekapun berbeda-beda ada yang mempercayai dan ada pula yang mengingkari. Dari sini muncullah pertanyaan-pertanyaan itu.

(45)

datangnya U.F.O yang akan menyerang Bumi? benarkah piring terbang merupakan fenomena angkasa yang menipu, meteor, komet atau senjata rahasia negara adikuasa yang tidak ingin diketahui?

Sekarang pertanyaannya adalah: Dimana piring-piring terbang ini dan bukti-buktinya? Walaupun banyak kejadian tentang terlihatnya bentuk-bentuk piring terbang di banyak negara di dunia, akan tetapi tidak ada seorangpun yang menghadirkan bukti nyata dengan penjelasan ilmiah dan meyakinkan untuk membuktikan apa yang telah dia lihat. Gambar photo piring terbang yang ada pada kita sebagian palsu dan sebagian yang lain tidak meyakinkan dan menimbulkan kecurigaan serta bercampur dengan berbagai fenomena udara dan fatamorgana. Adapuan dua jasad yang dikatan bahwa keduanya adalah pendatang dari angkasa luar tidak jelas keberadaannya sama-sekali, diisukan bahwa keduanya berada dalam kontrol Angkatan Bersenjata Amerika untuk diadakan penelitian rahasia.

(halaman 37)

Gambar (14) Bekas-bekas kebakaran dan tekanan akibat mendaratnya piring terbang tahun 1977 di Odiesa sebelah tenggara Reginia Amerika. Polisi menyebutkan bahwa cahaya yang sangat terang muncul di daerah ini karena mendaratnya benda asing yang tidak ditemukan sama-sekali jejaknya. Sebagaiman terjadi di Tangoska di Siberia tahun 1908, ketika bola yang menyala jatuh dari langit dan tidak ditemukan jejaknya kecuali kerusakan yang besar di daerah turunnya benda itu. Apakah ini jejak piring terbang atau benda lain, Wallahu A’lam.

(46)

udara yang membentuk awan berbentuk lensa, dan misteri ini tetap tak terpecahkan.

Gambar (16) Gambar hayalan makhluk luar angkasa, diceritakan bahwa makhluk ini muncul dari piring terbang yang mendarat. Dalam gambar ini tampak kemiripan dengan manusia. “Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (QS. Al-Mulk (67):3)

(halaman 38)

Oleh karena itu persoalan ini sangat penting dan berbahaya, menurut Saya kita tidak boleh terlalu berlebihan dalam menentukan karakteristiknya dan tidak pula meremehkannya. Selama kita telah banyak membaca dan mendengar tentang piring terbang yang diisukan penampakannya ribuan kali, maka kita harus menemukan alasan yang jelas atas kemunculannya yang misterius ini, para ilmuwan telah mengakui ketidakmempuan mereka menfsirkan sebagiannya, setelah mereka tahu bahwa fenomena ini bukanlah komet, meteor, pesawat, balon terbang, satelit buatan atau noda yang mengotori lensa kamera. Kita tidak bisa memastikan bahwa fenomena ini diluar kendali dan berasal dari hayalan kita, atau bahwa meneruskan eksplorasi ini membuang waktu saja. Beberapa penulis menjadikannya hayalan ilmiah dengan menggambarkan para pendatang yang tiba dengan piring terbang itu, mereka terbang dalam medan energi yang khusus bagi mereka dan hanya mereka saja yang bisa memproduksinya dan merubah materi menjadi energi dengan pergantian antara jasad dan gelombang, bahkan mereka terbang dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya; tentu saja ini mustahil secara fisika bagi alam yang tampak dan kita kenal, karena yang bisa melampui kecepatan itu hanya jin dan malaikat.

(47)

hayalan sebagian sastrawan, maka sesungguhnya fenomena piring terbang akan tetap menjadi pusat perbincangan, diskusi dan hayalan ilmiah sampai datang keyakinan, dan penduduk bumi benar-benar bertemu dengan penduduk langit, suatu hal yang telah ditetapkan dalam Alquran akan kejadiannya pada masa yang akan datang dalam ayat-ayat-Nya yang mulia.

4. Petunjuk-petunjuk Alquran tentang adanya banyak bumi

Alquran telah menyatakan dengan ungkapan yang jelas bahwa ada banyak bumi, dalam perkataan-Nya:

“Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaak (65):12)

Kita perhatikan dalam ayat ini bahwa kata samaawat tidak disertai kata tibaaqan (berlapis-lapis) sebagai sifat samaawat yang sering disebutkan dalam Alquran. Oleh karena itu kita harus memalingkan perhatian kita dari tujuh lapisan dalam bumi kita sebagaimana pandangan sebagian ahli tafsir terhadap ayat ini sebagai majaz dengan tanpa alasan yang meyakinkan. Ayat ini secara jelas menunjukkan adanya beberapa bumi sama dengan jumlah langit yang tujuh, hal ini dikuatkan dengan hadits-hadits Rasulullah s.a.w sebagai berikut:

- “Barang siapa berbuat aniaya satu jengkal tanah saja, maka akan dipikulkan kepadanya tujuh bumi”.

(48)

- “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang ada dibawahnya dan Tuhan tujuh bumi dan apa yang ada diatasnya”.

Semua hadits ini menyatakan bahwa setiap bumi memiliki langitnya sendiri yang menaunginya, dan ada hubungan yang kuat diantara keduanya. Tidak ada langit tanpa bumi dan tidak ada bumi tanpa langit, sebagaimana dijelaskan dalam perkataan-Nya yang indah:

“Dan difirmankan:"Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,". (QS. Huud (11):44)

Oleh karena itu, bumi dan langit saling berkaitan. Apabila ada tujuh langit maka harus ada tujuh bumi. Angka tujuh dalam perkataan Arab mengandung makna sesungguhnya dan juga makna jumlah yang tidak terbatas untuk mengungkapkan sesuatu yang banyak secara majazi. Kedua makna tersebut bisa digunakan, mungkin saja disana ada enam bumi selain bumi kita dengan disertai enam langit selain langit kita jadi jumlahnya ada tujuh; atau ada bilyunan bumi yang disertai dengan bilyunan langit, yakni bilyunan bintang. Diatas bumi-bumi ini ada makhluk hidupnya dan perintah Ilahi turun di langit dan buminya, sebagimana perkataan Allah s.w.t:

“Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaak (65):12)

(49)

pemikiran Saya ini adalah sebuah hadits dalam Mustadrak Al-Hakim diriwayatkan dari Abu Duha dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah s.a.w bersabda:

“Allah yang telah menciptakan tujuh langit dan bumi yang semisal (maksudnya Allah menciptakan tujuh bumi) dalam setiap bumi ada nabi seperti nabimu, ada Adam, Nuh, Ibrahim dan Isa seperti dibumimu ini”.

Ibnu Katsir menukil hadits ini untuk menafsirkan Surat Ath-Thalak ayat:12, ini adalah hadits yang meyakinkan, ilmiah dan masuk akal, sedangkan sebagian orang menganggapnya dhaif, walaupun Hakim telah menyebutkan dalam kitabnya dan berkata bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim. Ibnu Abbas telah memprediksikan pengingkaran sebagian orang terhadap hadits ini, ketika berkata: “Jika Aku memberitahu kalian tentang uraian mendetail tafsir tujuh langit dan dari bumi yang semisal pasti kalian akan mengingkarinya dan pengingkaran kalian akan menyebabkan kekafiran kalian. Sesungguhnya di setiap bumi ada Ibrahim dan kehidupan yang sama dengan apa yang ada disini”.

Alquran membedakan antara kata planet dan bumi, bumi menurut bahasa Alquran adalah planet yang penuh dengan kehidupan dimana saja berada dialam ini, karena bumi menurut Alquran mempunyai keistimewaan berupa air mengalir yang penting bagi kehidupan, oleh karena itu air dinisbahkan kepada bumi, seperti dalam perkataan-Nya:

“Dan difirmankan:"Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," (QS. Huud (11):44)

dan firman-Nya yang lain:

(50)

kata-kata “ma aka” dan “ma aha” keduanya dinasabkan kepada bumi, hal ini menunjukkan bahwa setiap bumi memiliki air sebagai syarat bagi planet untuk dinamakan bumi. Alquran telah menegaskan bahwa jumlahnya ada tujuh, seperti dalam Surat Ath-Thalak ayat: 12, yakni jumlahnya banyak dalam sekala alam semesta dan semuanya mengandung air dan karenanya terdapat kehidupan yang beraneka ragam bentuknya, seperti dalam firman-Nya:

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (QS. Al-Anbiyaa’ (21):30)

Oleh karena itu diatas setiap bumi ada kehidupan yang berakal dan berjalan dengan dua kaki persis seperti kita. Kata ad-dabbah di pakai untuk semua binatang yang susunannya mengandung air, termasuk didalamnya manusia, seperti dalam perkataan Allah s.w.t:

“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang melata di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki: Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. An-Nuur (24):45)

Allah s.w.t memulyakan manusia dan melebihkannya diatas kebanyakan makhluk-makhluk-Nya yang berakal, seperti dalam firman-Nya:

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Israa (17):70)

(51)

Mereka walaupun berada dalam kemanusiaanya namun mempunyai sifat-sifat malaikat, sebagaimana Nabi s.a.w menggambarkan mereka dalam hadits berikut:

“Di ufuk barat sana terdapat bumi berwarna putih, cahayanya putih dan putih adalah cahayanya, perjalanan kesana sama dengan perjalanan matahari 40 hari, disana ada makhluk Allah Azza Wajalla tidak pernah mengingkari Allah sedikitpun. Orang-orang berkata: Wahai Rasulullah apakah disana ada syetan-syetan? Nabi menjawab: Mereka tidak mengenal apa itu syetan. Orang-orang bertanya lagi: Apakah mereka keturunan Adam? Nabi menjawab: mereka tidak tahu Adam itu siapa”.

Benar, bumi memang banyak dan kehidupan bertebaran di alam ini. Sains tidak mengingkari adanya bumi-bumi lain dan kehidupan berakal diatasnya, seperti yang telah kita ketahui pada pembahasan yang telah lalu. Diantara petunjuk yang lain adalah sebagai berikut:

1. Penemuan asam amino pada meteor yang sampai ke bumi 2. Penemuan partikel organik dan uap air di angkasa

diantara bintang-bintang dengan menganalisa kabut tipis dalam cahaya yang datang darinya.

3. Bergesernya orbit sebagian bintang, hal ini menunjukkan adanya planet-planet yang mengitarinya. Diantara planet-planet ini mungkin saja terdapat bumi seperti bumi kita.

4. Misteri piring terbang dan pendatang angkasa luar seperti dalam hayalan ilmiyah bisa jadi menjadi kenyataan. Allah Maha Berkuasa mempertemukan mereka dengan penduduk bumi, jika Dia berkehendak.

(52)

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,” (QS. Al-Fatihah (1):1-2)

Ungkapan “‘alam” dengan bentuk plural menunjukkan bahwa kita tidak sendiri di alam ini akan tetapi disana ada dunia-dunia yang lain. Oleh karena itu kata al-‘alamian diulang-ulang puluhan kali. Para mufassir berkeyakinan bahwa kata ini menunjukkan alam manusia, jin dan malaikat, namun menurutku tidak perlu pengkhususan semacam ini selama bumi itu banyak dan diatasnya terdapat makhluk berakal dan cerdas dan tidak berakal selain jin dan malaikat dan diciptakan oleh Allah dari air (bukan dari cahaya atau api) dengan bentuk melata seperti penjelasan berikut:

5. Alquran menunjukkan adanya penghuni bumi dan langit

Allah s.w.t berfirman:

“Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya.Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” (QS. Asy-Syuura (42):29)

(53)

walaupun ada petunjuk kata “fi hima” dalam Surat ASy-Syuraa ayat :29.

Gambar

Gambar planet Venus telah berhasil diambil dan dikirim
Gambar (1)  matahari di pojok kanan bawah dan disekitarnya
Gambar  (5)  gambar  permukaan  Mars  yang  dikirimkan  oleh
Gambar anatomi tubuh manusia
+6

Referensi

Dokumen terkait