• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang Kababupaten Sema

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang Kababupaten Sema"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

44 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai tentang pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian

membahas bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran berupa video interaktif

untuk kelas 3 Sd. Selanjutnya akan dijelaskan pula pembahasan secara mendalam dan

dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara

rinci sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

Sesuai dengan model penelitian pengebangan Sugiyono, langkah-langkah pembuatan

media pembelajaran video interaktif materi gerak benda adalah sebagai berikut :

4.1.1.Penelitian dan Pengumpulann Data

Dalam langkah ini meliputi dua tahap, yaitu pengukuran kebutuhan dan studi literatur.

a. Pengukuran kebutuhan

Pengukuran kebutuhan dilakukan dengan wawancara yang telah dilakukan.

Didapatkan informasi bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) masih belum banyak digunakan, media yang digunakan hanya

buku dan LKS saja, sehingga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti

pembelajaran. Menanggapi situasi tersebut, sehingga perlu dilakukan pengembangkan

media pembelajaran yang menarik, khususnya adalah pada K.D 4.1Menyimpulkan hasil

pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.Media yang

dikembangkan berupa video interaktifmateri gerak benda dengan memuat materi

mendalam dengan penyajian yang menarik sehingga dapat mendorong minat belajar

peserta didik dan keaktifan peserta didik.

b. Studi literatur

Berdasarkan analisis bab II, diketahui bahwa manfaat menggunakan media dalam

proses pembelajaran dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik, sehingga

memunculkan rasa ingin tahu peserta didik dan menumbuhkan motivasi peserta didik

untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajar. Media pembelajaran video interaktif

memliki kelebihan dapat memberikan gambaran suatu kejadia atau peristiwa. Peserta didik

(2)

45 4.1.2 Desain Produk

Dalam tahap ini dilakukan bebera langkah yaitu :

a. Menentukan Kompetensi Khusus

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Watu Agung Kab.Semarang.

Pengembangan media pembelajaran video inteaktif materi gerak benda ini disesuaikan

dengan kompetensi dasar yaitu menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda

dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.

b. Menentukan Tujuan Penggunaan Produk

Tujuan dari penggunaan produk media pembelajaran video interaktif materi gerak

benda ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan mempermudah peserta

didik dalam memahami materi perubahan kenampakan benda langit.

c. Menentukan Pengguna Produk

Produk dari penelitian ini berupa media pembelajaran berbentuk video interaktif yang

digunakan oleh peserta didik SD/Mi sedrajat kelas 3.

4.1.3 Validasi Desain

Tahap ini adalah tahap mengembangkan media pembelajaran video interaktif materi

gerak benda untuk kelas 3SD dan uji validasi kepada pakar / ahli (expert judgement).

A. Pengembangan video interaktif materi gerak benda

Dalam pembuatan video interaktif materi gerak benda aplikasi Adobe Premiere Pro CC.2015, dan terdapat unsur animasi dalam video tersebut menggunakan Adobe After Effect dan Adobe Photoshop. Pengembangan media pembelajaran video interaktif ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

a. Pembukaan

Video interaktif ini berawal dari pembuaan oleh peneliti untuk memperkenalkan

diri dan membuka pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan seperti

Gambar 4.1 berikut ini

(3)

46

b. Bagian memberikan penjelasan materi

Pada bagian ini peneliti memberian penjelasan tentang materi gerak benda

sesuai dengan K.D 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda

dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.Seperti gabar berikut ini

Gambar 4.2 Bagian Video Menjelaskan Tentang Gerak Menggelinding

Gambar 4.3 Bagian Video Menjelaskan Tentang Gerak Meluncur

(4)

47 Gambar 4.5 Bagian Video Yang Menjelaskan Contoh Bentuk Benda Yang Mudah

Bergerak

c. Bagian penutup

Pada bagian ini peneliti berpamitan dan mengakhiri kegiatan penjelasan materi

yang terdapat dalam video. Seperti pada gambar berikut ini

Gambar 4.6 Peneliti Menutup Kegiatan Dalam Video Interaktif

B. Validasi Pakar / Ahli (Expert Judgement)

Validasi ahli adalah tahap untuk validasi media pembelajaran video interaktif

materi gerak oleh validator. Pada tahap validasi ahli menggunakan instrumen yang

sebelumnya telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Instrumen validasi

media pembelajaran video interaktif materi gerak benda terdiri dari 2 aspek untuk

instrumen ahli / pakar materi, dan 3 aspek untuk instrumen ahli / pakar media. Validasi

dilaksanakan dengan tujuan agar media pembelajaran video animasi yang telah

dikembangkan mendapat masukan dari validator yang memang ahli dalam bidangnya

dan sebagai bukti bahwa media yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam

penelitian. Daftar validator media pembelajaran video interaktif terdapat pada Tabel 4.1

(5)

48 Tabel 4.1

Daftar Nama Validator

No Nama Validator Keterangan

1. Suyatmi Florentina, S.Pd Materi Kepala Sekolah SD Negeri Watu Agung 1

2. Ridho Sarwono, S.Sn.,M.Pd Media Dosen Kesenian Universitas Darul Ulum Islam

3. Umi Khusnuryati, S.pd Soal Kepala Sekolah SD Negeri

Watu Agung 1

1. Validasi Pakar Materi

Sebelum di ujicobakan, terlebih dahulu materi produk diujicobakan kepada pakar

materi. Pakar materi yang memvalidasi media pembelajaran video interaktif materi gerak

benda adalah Umi Khusnuryati S.Pd. hasil validasi pakar materi dapat dilihat pada Tabel

4.2 berikut.

Tabel 4.2

Hasil Validas Pakar Materi

No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal

1 Materi 36 36

2 Bahasa 10 12

Rata-rata 3,8 4

Validasi pakar materi dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video interaktif

materi gerak benda dari 2 aspek, yaitu : aspek materi dan aspek bahasa.

a) Aspek Materi

Pada aspek materi mencangkup 9 indikator, yaitu kesesuaian materi dengan

kompetensi, ketetapan urutan penyajian materi, keaktualan materi, kesesuaian dengan

tujuan pembelajaran, keseuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa, kejelasan uraian

materi, kedalaman materi, kemudahan untuk dipahami, dan penggunaan sumber dalam

muatan materi. Materi yang berada pada media pembelajaran video interaktif materi gerak

benda sesuai dengan kebutuhan peserta didik kelas 3 SD yang ditunjukkan dengan skor 4.

Ketetapan urutan penyajian materi ditunjukkan dengan skor 4. Keaktualan materi yang

disajikan ditunjukkan dengan skor 4. Materi gerak benda sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai ditunjukkan dengan skor 4. Materi yang disajikan sesuai

dengan tingkat kemampuan siswa kelas 3 SD ditunjukkan dengan skor 4. Materi gerak

benda diuraian secara jelas ditunjukkan dengan skor 4. Kedalam materi ditunjukkan

(6)

49

dikembangkan mempermudah peserta didik untuk memahami materi gerak benda

ditunjukkan dengan skor 4. Penggunaan sumber dalam muatan materi ditunjukkan dengan

skor 4.

Penggunaan media pembelajaran video interaktif materi gerak benda bertujuan untuk

mempermudah peserta didik dalam memahami materi khususnya pada materi gerak beda.

Media pembelajaran video interaktif materi gerak benda berisi materi yang sesuai dengan

kompetensi, aktual, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Dalam penyajian, materi disajikan secara urut

dan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Dengan begitu media pembelajaran

video interaktif materi gerak benda sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam memahami

materi.

Gambar 4.7 Grafik validasi Materi Aspek Materi

b) Aspek Bahasa

Pada aspek bahasa mencangkup 3 indikator, yaitu kejelasan bahasa yang digunakan,

kebakuan istilah yang digunakan dan keterbacaan teks. Kejelasan bahasa ditunjukkan

dengan skor 3. Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran video interaktif materi

gerak benda sudah baku ditunjukkan dengan skor 3. Teks pada media pembelajaran video

interaktif materi gerak benda dapat dibaca dengan jelas dan bermanfaat sebagai

pendukung video interaktif ditunjukkan dengan skor 4.

0 1 2 3 4

Aspek Materi

Series 1

(7)

50

Pada media pembelajaran video video interaktif materi gerak benda, bahasa adalah

salahsatu aspek pentinng untuk diperhatikan. Jelas atau tidak nya suatu video dapat dilihat

dari kejelasan bahasa. Jadi penggunaan bahasa yang baik dan benar (baku) sangatlah

penting, serta bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik

khususnya pada kelas 3 SD.

Gambar 4.8 Grafik Validasi Materi Aspek Bahasa

2. Validasi Pakar Media

Selain validasi pakar materi, produk juga harus divalidasi oleh pakar media sebelum di

ujicobakan. Pakar media yang memvalidasi produk media pengembangan video interaktif

materi gerak bendaadalah Ridho Sarwono, S.Sn.,Mpd

Tabel 4.3

Hasil validasi pakar media

No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal

1. Selaras dengan standar kompetensi, hasil belajar dan tujuan belajar.

10 12

2. Informasinya akurat dan terbaru 6 8

3. Bahasa yang sesuai usia 17 24

4. Tingkat ketertarikan dan keterlibatan 6 8

5. Kualitas teknis 24 28

6. Mudah digunakan 8 8

7. Panduan dan arahan pengguna 8 8

8. Melaju dengan sesuai 3 4

9. Penggunaan alat bantu belajar kognitif 3 4

(8)

51

Validasi pakar media dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video

interaktif materi gerak benda dari beberapa aspek, yaitu :Selaras dengan standar kompetensi

hasil belajar dan tujuan belajar;Informasinya akurat dan terbaru; Bahasa yang sesuai

usia;Tingkat ketertarikan dan keterlibatan; Kualitas teknis; Mudah digunakan; Panduan dan

arahan pengguna;Melaju dengan sesuai; Penggunaan alat bantu belajar kognitif. Menurut

pakar media Michael Bezaleel Wenas, media pembelajaran video interaktif materi gerak

benda masuk dalam kategori sangat baik, ditunjukkan dengan rata-rata skor 3,25. Setiap

aspek dalam tabel 2 di atas dijelaskan sebagai berikut.

a) Aspek Selaras Dengan Standar Kompetensi, Hasil Belajar dan Tujuan Belajar.

Pada aspekselaras dengan standar kompetensi, hasil belajar dan tujuan belajar.

mencangkup 3 indikator, yaitu uraian materi sesuai di dalam video sesuai dengan

standar kompetensi, uraian materi di dalam video sesuai dengan indikator

pembelajaran, uraian materi di dalam video sesuai dengan tujuan belajar. Pada media

pembelajaran video interatif materi gerak benda sesuai dengan standar kompetensi

mater dengan skor 3, uraian materi di dalam video interaktif materi gerak benda

sesuai dengan indikator pembelajaran ditunjukkan dengan skor 4, uraian materi di

dalam video intraktif materi gerak benda sesuai dengan tujuan belajar ditunjukkan 3.

Gambar 4.9 Validasi Media Aspek Selaras Dengan Standar Kompetensi, Hasil Belajar dan Tujuan Belajar.

b) Informasi Akurat dan Terbaru

0

Aspek Selaras Dengan Standar Kompetensi, Hasil

Belajar dan Tujan Belajar

(9)

52

Pada aspek informasi akurat dan terbaru mencakup 2 indikator yaitu

:Informasi yang disampaikan jelas/ tidak ambigu, informasi di dalam video tidak

mengandung kesalahan-kesalahan.

Informasi yang disampaian dalam video interaktif materi gerak benda jelas/

tidak ambigu ditunjukkan dengan skor 3, informasi di dalam video interaktif materi

gerak benda tidak mengandung kesalahan-kesalahan ditunjukkan dengan skor 3.

Gambar 4.10 Validasi Media Informasi Akurat dan Terbaru

c) Bahasa yang Sesuai Usia

Pada bahasa yang sesuai usai mencakup 6 indikator yaitu :

Tata bunyi dalam penggunaan bahasa pada video jelas, tata bahasa dalam penggunaan

bahasa pada video jelas dan mudah dimengerti, kosakata dalam penggunaan bahasa

pada video, ejaan dalam penggunaan bahasa pada video, makna dalam penggunaan

bahasa pada video, kelogisan dalam penggunaan bahasa pada video.

Tata bunyi dalam penggunaan bahasa pada video interaktif materi gerak benda

sangat jelas untuk siswa kelas 3 SD ditunjukan dengan skor 4, tata bahasa dalam

Informasi Akurat dan Terbaru

(10)

53

ditandai dengan skor 3, kelogisan dalam penggunaan bahasa pada video interaktif

materi gerak benda bagus ditandai dengan skor 3.

Gambar 4.11 Validasi Media Bahasa yang Sesuai Usia

d) Tingkat Ketertarikan dan Keterlibatan

Pada tingkat ketertarikan dan keterlibatan mencakup 2 indikator yaitu : isi

dalam video memiliki daya memotivasi siswa dan isi dalam video memiliki daya

menarik minat siswa.Isi yang terdapat pada video interaktif materi gerak benda

memiliki daya memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar ditandai dengan

skor 3. Isi yang terdapat pada video interaktif materi gerak benda dapat menarik minat

siswa untuk belajar mata pelajaran IPA khususnya ateri gerak benda ditandai dengan

skor 3.

Penyajian media pembelajaran video interaktif materi gerak benda, dikemas

sedemikian rupa sehingga menjadi media pembelajaran yang menarik minat belajar

bagi peserta didik sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar lebih giat lagi guna

untuk meningkatkan hasil belajar.

0 1 2 3 4

Bahasa yang sesuai usia

Bahasa yang sesuai usia

(11)

54 Gambar 4.12 Validasi Media Tingkat Ketertarikan dan Keterlibatan

e) Kualitas Teknis

Pada kualiatas tenis mencakup 7 indikator yaitu : kualitas keterbacaan,

kualitas mudah digunakan, kualitas tayangan atau gambar, relevan dengan tujuan

belajar, kesederhanaan, tidak ketinggalan jaman, kualitas teknis (kontras yang bagus,

tajam terfokus, dan detail, yang bersih, wana alamiah dan realistik). Kualitas

keterbacaan yang ada di dalam video interaktif materi gerak benda sesuai dengan

kemampuan siswa kelas 3 SD ditandai dengan skor 4, kualitas video interaktif ateri

gerak benda mudah digunakan dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar ditandai

dalam skor 3, kualitas tayangan atau gambar dalam video interatif materi gerak benda

sangan baik dengan kualitas gambar yang hight definition atau kualitas gambar tingii sehingga dalam penayangan video sangat detail ditandai dengan skor 4, relevan atau

kesesuaian video interaktif materi gerak benda dengan tujuan belajar peserta didik

cukup baik ditandai dengan skor 3, kesederhanaan dalam penyajian video interaktif

materi gerak benda tergolong baik ditandai dengan skor 3 sehinga dalam

pengoperasian video ini sangat mudah digunakan, video interaktif gerak benda ini

tidak ketinggalan jaman ditandai dengan skor 3, kualitas teknis (kontras yang bagus,

tajam terfokus, dan detail, yang bersih, wana alamiah dan realistik) yang terdapat

dalam video interaktif sangat baik ditandai dengan skor 4.

0 1 2 3 4

Isi dalam video memiliki daya memotivasi siswa

Isi dalam video memiliki daya menarik minat siswa

Tingkat Ketertarikan dan Keterlibatan

(12)

55 Gambar 4.13 Validasi Media Kualias Teknis

f) Mudah Digunakan

Pada aspek mudah digunakan ada 2 indikitator yaitu: Video mudah digunakan

dari segi pengoperasian dan pengoperasian sederhana dan simpel. Video interaktif

materi gerak benda sangat mudah dalam pengoperasiannya ditandai dengan skor 4,

video interaktif materi gerak benda dalam pengoperasiannya sangat mudah dan simpel

ditandai dengan skor 4.

Pembuatan video interaktif materi gerak benda dirancang untuk mendukung

kegiatan belajar dan mengajar supaya lebih beragam dalam menyampaikan materi

sehingga peserta didik antusias untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, maka dari

itu video interaktif materi gerak benda ini dibuat lebih mudah dalam

pengoperasiaanya.

0 1 2 3 4

Kualitas Teknis

Kualitas teknis

(13)

56 Gambar 4.14 Validasi Media Kualias Teknis

g) Panduan dan Arahan Penggunaan

Pada aspek panduan dan arahan penggunaan terdapat 2 indikator yaitu:

dilengkapi dengan panduan penggunaan dan dilengkapi dengan arahan pengguna.

Video interaktif dilengkapi dengan panduan pengunaan ditandai dengan skor 4 serta

dalam penggunaan dilengkapi arahan ditandai dengan skor 4. Panduan dan arahan

dibuat supaya pengguna yang akan mengoperasian video ini menjdi lebih tahu

langkah-langkah yanga akan dijalankan lebih dahulu.

Gambar 4.15 Validasi Media Panduan dan Arahan Penggunaan 0

1 2 3 4

Video mudah digunakan dari segi pengoperasian

Panduan dan Arahan Penggunaan

(14)

57

h) Melaju dengan sesuai

Pada aspek melaju dengan sesuai hanya ada satu indikator yaitu: Materi yang

disampaikan di dalam video melaju secara urut sesuai dengan materi. Materi yang ada

di dalam video interaktif materi gerak benda disampaikan dsecara urut dan sesuai

dengan materi yang ada dalam kompetensi dasar yang telah digunakan ditandai dengan

skor 4.

i) Penggunaan alat bantu belajar kognitif

Indikator yang ada di dalam aspek penggunaan alat bantu belajar kgnitif hanya

terdapat satu indikator yaitu dilengkapi dengan rangkuman materi atau wawasan.

Dalam penggunaan alat bantu belajar kognitif yang ada di dalam video materi gerak

benda dilengkapi dengan rangkuman materi atau wawasan ditandai dengan skor 3.

4.1.4 Revisi Desain

a) Revisi Tampilan BackgroundDalam Video

Revisi produk awal dilakukan dengan mengikuti saran dari pakar materi dan

pakar media. Skor dalam perolehan pada validasi materi dan media termasuk dalam

kategori bagus, akan tetapi masih ada beberapa saran guna perbaikan media

pembelajaran videointeraktif materi gerak benda.

Pada video interaktif materi gerak benda sebelumnya tampilan backgrounddalam video terlihat berantakan dan tertata rapi. Untuk perbaikan dalam video interaktif

materi gerak benda supaya dalam video terlihat layak untuk disajikan. Perbaikan pada

background video interaktif disajikan pada Tabel15.

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tabel 4.4

(15)

58

b) Revisi Tampilan Tayangan Pertama Dalam Penyajian Video

Tampilan tayangan pertama dalam penyajian video interaktif materi gerak benda

tidak terdapat animasi yang memperliatkan memperkenalkan video interaktif. Untuk

perbaikan dalam tampilan tayangan pertama diberikan animasi perkenalan video

interaktif materi gerak benda supaya dalam video terlihat layak untuk disajikan.

Perbaikan pada tampilan pertamavideo interaktif disajikan pada Tabel 16.

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tabel 4.5

Perbaikan Tampilan Pertama Tayangan Video

c) Revisi Format File Video

Penggunaan format video interaktif materi gerak benda pada mulanya

mengunakan format file AVI. AVI ( Audio Video Interleave) merupakan format file video buatan Microsoft, format tersebut adalah format baku dalam pembuatan video

akan tetapi format tersebut berukuran sangat besar, berkas AVI merupakan

formatvideo yang belum terkompresi sehingga berkas AVI dapat menggunakan

codec yang berbeda-beda. Akibatnya jika menjalankan suatu berkas AVI pada suatu perangkat komputer sementara codec yang digunakan file AVI tersebut belum terinstal maka berkas tersebut tidak bisa dijalankan atau tidak berjalan lancar dalam

pemutaran video. Untuk perbaikan dalam video interaktif materi gerak benda supaya

dalam pemutaran video berjalan lancar maka format file video yang awal mula

berformat AVI diubah menjadi H.264.H.264 adalah kompresi yang dikembangkan

untuk digunakan dalam sistem definisi tinggi akan tetapi dalam ukurannya bisa

rendah tanpa mengurangi kualitas gambar atau suara dalam setiap video.Perbaikan

(16)

59

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tabel 4.6

Perbaikan Format File Video

d) Revisi Volume Audio Backsound

Volume audio backsound terlalu keras sehingga menyamarkan audio dari pengisi suara sehingga kurang maksimal dalam memahami materi pada saat pengisi

suara menyampaiakn materi. Untuk perbaikan audio maka volume pada backsound di kurangi agar tidak menyamarkan audio pengisi suara.

4.1.5 Uji Coba Produk

Uji coba produk dapat disebut juga dengan uji terbatas.Uji coba terbatas

dilaksanakan setelah melakukan validasi kepada pakar media dan pakar materi. Revisi

pada media pembelajaran video interaktif materi erak benda dilakukan sesuai dengan

saran dan kritik pakar media dan pakar materi. Uji coba terbatas dilaksanakan pada

tanggal 21 Juli 2017. Data yang diperoleh dari uji coba terbatas meliputi angket

respon guru, lembar observasi guru selama mengajar, angket respon siswa, dan hasil

tes pretest dan posttest pesera didik kelas 3.Berikut akan di bahas secara rinci

mengenai data angket respon guru, angket respon siswa, hasil pretest dan posttest, dan

lembar observasi dari hasil uji coba terbatas.

a. Data Angket Uji Coba Terbatas

Pada uji coba terbatas, angket diberikan kepada guru kelas dan 10 siswa dari 23

peserta didik. Hasil respons guru dan respons siswa terhadap media pembelajaran video

(17)

60 Tabel 4.7

Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Terbatas

No Indikator Skor Kategori

1 Pembelajaran menggunakan media pembelajaran

video interaktif materi gerak benda lebih mudah. 4

Sangat Baik 2 Video animasi video interaktif materi gerak benda

sangat membantu dalam pembelajaran. 4

Sangat Baik 3 Pembelajaran menggunakan video interaktif materi

gerak benda dapat memfasilitasi peserta didik lebih aktif dan kreatif.

3 Baik

4 Pembelajaran menggunakan video interaktif materi gerak benda dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

4 Sangat

Baik

5 Desain dalam video interaktif materi gerak benda

menarik bagi siswa. 4

Sangat Baik 6 Pembelajaran menggunakan video interaktif materi

gerak benda dapat meningkatkan rasa ingin tahu

yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian

menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video materi fase-fase bulan

dengan pendekatan saintifik sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran.

Tabel 4.8

Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Terbatas

No Aspek Jumlah Jawaban

YA TIDAK

1. Tampilan 10 0

2. Isi Materi 10 0

3. Kemanfaatan 10 0

Setiap aspek dalam Tabel akan dijelaskan sebagai berikut.

1.Apek Tampilan

Pada aspek tampilan mencangkup 2 indikator, yaitu video interaktif dapat dilihat

dengan baik dan jelas serta video interaktif dapat membantu dalam memahami materi..

Dari 10 peserta didik memberikan jawaban YA.

2. Aspek Isi Materi

Pada aspek isi materi mencangkup 4 indikator yaitu materi sesuai dengan

(18)

61

dipahami, pembelajaran menjadi lebihi menarik. Dari 10 peserta didik yang mengisi

angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.

3. Aspek Kemanfaatan

Pada aspek kemanfaatan mencangkup 4 indikator yaitu meningkatkan motivasi

belajar, memberikan pengetahuan terkait dengan materi yang diajarkan, meningkatkan

semangat belajar, mendapat pengalaman baru. Dari 10 peserta didik yang mengisi angket

respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.

b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Terbatas

Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk

mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas dapat

dilihat dibawah ini.

Iterval Kelas

K = 1+3,3log n

Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Keterangan

K = jumlah kelas interval

n = banyaknya data

1. Data Hasil Pretest

Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 10

= 1 + 3,3 x 1

= 1 + 3,3

= 4,31

= 4

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

= 80 – 45 + 1

= 36

Panjang kelas =

(19)

62

=

= 9

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi

menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 9. Tabel distribusi frekuensi dasil pretest dapat

dilihat pada Tabel 7.

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Terbatas Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

45-54 2 20%

55-64 5 50%

65-74 2 20%

75-84 1 10%

Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 45-54

sebanyak 2 anak dengan persentase 20%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval

55-64sebanyak 5 anak dengan persentase 50%. Jumlah peserta didik dalam kelas inteval 65-74

sebanyak 2 anak dengan persentase 20%.Jumlah peserta didik dalam kelas inteval 75-84

sebanyak 2 anak dengan persentase 10%

Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajkan persebarn data hasil pretest pada

grafik dibawah ini.

Gambar 4.16 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas 0

1 2 3 4 5 6

45-54 55-64 65-74 75-84

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Terbatas

(20)

63

c. Data Lembar Observasi Uji Coba Terbatas

Lembar observasi diberikan kepada guru kelas pada saat melakukan uji coba

terbatas. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.10

Hasil Observsi Uji Coba Terbatas

No Instrumen Skor

1 2 3 4

1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang terdapat dalam media pembelajaran video interaktif materi gerak benda.

2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur media pembelajaran video interaktif materi gerak benda

3. Pesertadidik antusias dalam mengikuti pembelajaran √

4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari

5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS √

6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias √

7. Guru memberikan umpan balik √

Jumlah 0 0 6 20

Total 26

Rata-rata 3,25

Kategori Sangat Baik

Dari tabel dapat diketahui dari 7 item yang disajikan terdapat 2 item yang

mendapatkan skor 3 dan 5 item yang mendapat skor 4. Dengan jumlah total 26 total

maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,25 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian

pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media pembelajaran video interaktif

materi gerak benda sudah sangat baik.

4.1.6 Revisi Hasil Uji Coba Produk

Media pembelajaran video interaktif materi gerak benda sudah bagus dan tidak perlu

dilakukan perbaikan, namun pada pelaksanaannya digunakan bantuan speaker agar

peserta didik dapat mendengarkan audio dengan jelas.

4.1.7 Uji Coba Pemakaian

Uji coba pemakaian dilaksanakan setelah pelaksanaan uji coba produk atau uji

coba terbatas. Sebelum media pembelajaran video interaktif materi gerak benda diuji

cobakan pada pada uji coba pemakaian, media pembelajaran video interaktif materi

gerak ben harus di revisi sesuai saran dan kritik yang diberikan pada saat uji coba

produk. Pelaksanaan uji coba pemakaian yaitu pada tanggal 31 Juli 2017. Data yang

diperoleh dari uji coba pemakaian adalah angket respons guru, angket respons siswa,

(21)

64

a. Data Angket Uji Coba Pemakaian

Pada uji coba pemakaian, angket diberikan kepada guru dan siswa satu kelas. Hasil

dari angket respons guru dan angket respons siswa terhadap pembelajaran menggunakan

media pembelajaran video interaktif materi gerak bendadapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.11

Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Pemakaian

No Indikator Skor Kategori

1. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran

video interaktif materi gerak benda lebih mudah. 4

Sangat Baik 2. Video interaktif materi gerak benda sangat

membantu dalam pembelajaran. 4

Sangat Baik 3. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi

gerak bendadapat memfasilitasi peserta didik lebih aktif dan kreatif.

3 Baik

4. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi gerak benda dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

4

Sangat Baik

5. Desain dalam video interaktif materi gerak bendabagi

siswa. 4

Sangat Baik 6. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi

gerak benda dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik.

yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian

menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video interaktif materi gerak benda

sangat sesuai untuk digunakan proses pembelajaran.

Selain memberikan angket kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada peserta

didik. Hasil dari angket respons peserta didik uji coba pemakaia dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.12

Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian

No Aspek Jumlah Jawaban

YA TIDAK

1. Tampilan 23 0

2. Isi Materi 23 0

(22)

65

Setiap aspek dalam Tabel akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Apek Tampilan

Pada aspek tampilan mencangkup 2 indikator, yaitu video interaktif dapat dilihat

dengan baik dan jelas serta video interaktif dapat membantu dalam memahami materi..

Dari 23 peserta didik memberikan jawaban YA.

2. Aspek Isi Materi

Pada aspek isi materi mencangkup 4 indikator yaitu materi sesuai dengan

kompetensi dasar, materi mudah dipahami, bahasa yang digunakan dalam video mudah

dipahami, pembelajaran menjadi lebihi menarik. Dari 23 peserta didik yang mengisi

angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.

3. Aspek Kemanfaatan

Pada aspek kemanfaatan mencangkup 4 indikator yaitu meningkatkan motivasi

belajar, memberikan pengetahuan terkait dengan materi yang diajarkan, meningkatkan

semangat belajar, mendapat pengalaman baru. Dari 23 peserta didik yang mengisi angket

respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.

b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Pemakain

Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk

mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas sebagai

berikut.

Interval Kelas :

K = 1+3,3 log n

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Keterangan

K = Jumlah kelas interval n = banyaknya data

1.Data Hasil Pretest Uji Coba Pemakain

K = 1 + 3,3 log n = 1 +3,3 log 23

= 1 + 3,3 x 1,36

= 1 + 4,488

= 5,488

(23)

66 Rentang Data :

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

= 88 - 60 + 1

= 29

Panjang kelas =

=

= 5,8

= 6

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi

menggunakan 5 kelas dengan panjang kelas 6. Tabel distribusi frekuensi hasi pretest uji coba luas dapat dilihat pada tabel 4.13

Tabel 4.13

Distribusi Frekuenasi Hasil Pretest Uji Coba Luas Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

60-66 2 9%

67-73 11 48%

74-80 4 30%

81-88 5 13%

Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 60-66

sebanyak 2 anak dengan persentase 9%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 67-73

sebanyak 11 anak dengan persentase 48%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 74-80

sebanyak 7 anak dengan persentase 30%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 81-88

sebanyak 3 anak dengan persentase 13%.

Berdasarkan distribusi hasil pretest uji coba luas disatas, dapat disajikan persebaran

(24)

67 Gambar 4.17 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Pemakain

2. Data Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian

Data hasil posttest yang didapatkan diolah berdasrkan rumus yang telah dijelaskan,

sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

Interval Kelas :

1.Data Hasil Posttest Uji Coba Pemakain

K = 1 + 3,3 log n

Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Pemakaian

(25)

68 Rentang Data :

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

= 96 - 80 + 1

= 21

Panjang kelas =

=

= 4,20

= 4

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi

menggunakan 5 kelas demgam panjang kelas 4. Tabel distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

76-80 5 22%

81-85 4 17%

86-90 6 26%

91-96 8 35%

Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 76-80

sebanyak 5 anak dengan persentase 22%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 81-85

sebanyak 4 anak dengan persentase 17%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 86-90

sebanyak 6 anak dengan persentase 26%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 91-96

sebanyak 8 anak dengan persentase 35%.

Berdasarkan distribusi hasil pretest uji coba luas disatas, dapat disajikan persebaran

(26)

69 Gambar 4.18 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian

3. Data Hasil Pretest dan Posttest

Data pada tabel berikut ini menyajikan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi

(maksimum), jumlah (sum), rata-rata (mean), dan skor hasil pretest dan posttest. Data ini diolah dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 24.

Tabel 4.15

Deskriptif Statistik Pretest dan Postte

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretes 23 60.00 88.00 74.5217 6.93391

Postes 23 76.00 96.00 86.9565 5.28702

Valid N (listwise) 23

Dari tabel 27 dapat dilihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 60 dan nilai

tertinggi dari pretest adalah 88 dengan rata-rata 74,52. Nilai terendah dari posttest adalah

76 dan nilai tertinggi dari posttest adalah 96 dengan rata-rata 86,95. Grafik skor rata-rata

hasil pretest dan posttest disajikan pada grafik dibawah ini

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

76-80 81-85 86-90 91-96

Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian

(27)

70 Gambar 4.19 Grafik Rata-Rata Pretest dan Possttest

4. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

Berikut ini akan disajikan data ketuntasan hasil pretest dan posttes dengan KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) 70.

Tabel 4.16

Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

Ketuntasan Pretest Posttest

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Tuntas 18 78% 23 100%

Tidak Tuntas 5 22% 0 0%

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa peserta didik

yang tidak tuntas pada saat dilaksanakan pretest adalah 5 anak atau 22% dan yang tuntas

sebanyak 18 anak atau 78%. Pada saat posttest tidak terdapat peserta didik yang tidak

tuntas atau 0%, dan 23 peserta didik yang tuntas atau 100%. Data ketuntasan disajikan

dalam bentuk grafik di bawah ini.

65 70 75 80 85 90

Pretest Posttest

Series Deskriptif Statistik Pretest dan

Posttest

(28)

71 Gambar 4.20 Grafik Ketuntasan Pretest dan Posttest

5. Analisis Hasil Pretest dan Posttest

Analisis hasil dari pretest dan posttest diuji secara statistik dengan melakukan uji beda

rerata. Langkah sebelum melakukan uji beda rerata adalah dengan melakukan uji

normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau

tidak. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.17

Uji Normalitas Hasil Pretest

VAR00

002

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

VAR00001 1 .951 23 .306

a. Lilliefors Significance Correction

Dari uji normalitas hasil pretest, diketahui bahwa nilai signifikansi shapiro-Wilk

menunjukkan angka 0,306. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal karena nilai

(29)

72 Tabel 4.18

Uji Normalitas Hasil Posttest

Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk

menunjukkan angka 0,102. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal.Setelah

diketahui kedua data berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata, yakni

dengan uji T berpasangan (Paired Sample T-Test). Hasil Uji T berpasangan dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 4.19

Hasil Uji T Berpasangan

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

(30)

73

berarti ada perbedaan antara pretest dan posstest, dan media pembelajaran video interaktif

gerak benda layak untuk digunakan.

6. Hasil Lembar Observasi Uji Coba Pemakaian

Lembar observasi diberikan kepada guru pada saat melakukan uji coba luas. Lembar

observasi dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut.

Tabel 4.20

Hasil Observsi Uji Coba Terbatas

No Instrumen Skor

1 2 3 4

1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang terdapat dalam media pembelajaran video interaktif materi gerak benda.

2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur media pembelajaran video interaktif materi gerak benda

3. Peserta didik antusia dalam mengikuti pembelajaran √

4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari

5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS √

6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias √

7. Guru memberikan umpan balik √

Jumlah 0 0 3 24

Total 27

Rata-rata 3,84

Kategori Sangat Baik

Dari tabel 15 dapat dilihat dari 7 item yang disajikan terdapat 1 item yang

mendapatkan skor 3 dan 6 item yang medapatkan skor 4. Dengan julmah total 27 dari

skor maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,85 dengan kategori sangat baik. Dengan

demikian pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media pembelajaran video

interatif materi gera benda sudah sangat baik.

4.1.8 Revisi Produk

Dari hasil uji coba pemakaian media pembelajaran video interatif materi gerak

benda tidak ada revisi yang diberikan oleh guru kelas sehingga tidak perlu dilakukan

perbaikan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan baik dan

lancar.

(31)

74 4.2.1 Kevalidan Media Pembelajaran Video Interaktif

Penelitian pengembangan ini mengembangkan media pembelajaran berupa video

interatif materi gerak benda untuk siswa kelas 3 SD. Proses pengembangan media

pembelajaran video interatif dilaksanakan sesuai dengan model penelitian

pengembangan Sugiyono. Produk media pembelajaran video interatif ini telahdisetujui

oleh validator. Hasil validasi ahli/pakar media dengan skor rata-rata 3,26 dengan

kategori baik. Hasil dari validasi ahli/pakar materi dengan skor rata-rata 3,8 dengan

kategori sangat baik.

4.2.2 Keefektifan Media Pembelajaran Video Interaktif

Keefektifan pembuatan media pembelajaran video interatif materi gerak benda

dapat diketahui dari peningkatan hasil pretest dan posttest. Berdasarkan analisis data

yang dilakukan pada pretest dan posttest, dihasilkan nilai signifikansi 0,001 < 0,005.

Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti media video interatif

materi gerak benda yang dikembangkan efektif dalam pembelajaran IPA.

Keefektifan produk juga terlihat pada rata-rata hasil posttest yang lebih besar dari rata-rata hasil pretest, yaitu rata-rata posttest sebesar 86, 9596sementara hasil pretest sebesar 74,5217. Terdapat peningkatan posttest sebesar 12,4326 poin dari rata-rata

pretest. Keefektifan juga dapat dilihat pada jumlah peserta didik yang mendapatkan nilai baik (di atas KKM). Persentase peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM

pada saat pretest adalah 78% sementara yang mendapat nilai di atas KKM pada saat

posttest sebesar 100%. Terdapat peningkatan sebanyak 22% dari pretest.

Keefektifan dari pengembangan media pembelajaran video animasi dapat dilihat

pula pada skor yang didapatkan dari angket respon guru dan angket respon siswa hasil

implementasi. Di bawah ini dijelaskan secara rinci keefektifannya.

1. Angket Respons Guru Terhadap Media Pembelajaran Video Materi Gerak Benda.

Berdasarkan hasil analisis dari angket respons guru yang di implementasikan

memperoleh skor 3,83 dari skor maksimal 4 dengan kategori sangat baik. Skor ini

menunjukkan bahwa guru sangat setuju dengan digunakannya media pembelajaran video

interaktif materi gerak benda untuk siswa kelas 3 SD.

2. Angket Respons Siswa Terhadap Media Pembelajaran Video Interaktif Materi Gerak

Beda

Berdasarkan analisis respons siswa yang diimplementasikan memilih jawaban YA.

(32)

75

IPAmateri gerak benda dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran video

interaktif materi gera benda yang dikembangkan.

4.3 KAJIAN PRODUK AKHIR

Produk akhir yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah media

pembelajaran video interaktif materi gerak benda. Dengan melalui revisi-revisi sesuai

saran dan kritik ahli/pakar media dan materi, maka kajian akhir produk ini adalah sebagai

berikut :

Video interaktif yang dikembangkan menggunakan pendekatan saintifik yang

dimasukkan kedalam konsep video interaktif tersebut. Pada video interaktif yang

dikembangkan memuat beberapa bagian (adegan) yaitu bagian perkenalan diri peneliti,

bagian menerangkan materi beserta contohnya dalam penerapan sehari hari, serta bagian

Gambar

Gambar 4.1 berikut ini
Gambar 4.2 Bagian Video Menjelaskan Tentang Gerak Menggelinding
Gambar 4.5 Bagian Video Yang Menjelaskan Contoh Bentuk Benda Yang Mudah
Tabel 4.2 Hasil Validas Pakar Materi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala desa dalam penggunaan dana desa di bidang pembangunan perbaikan jalan di Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik

Class diagram pada aplikasi yang akan di bangun untuk penggunanya seorang pakar yaitu dimulai dari login seorang dokter untuk proses selanjutnya yaitu tampilan home, dan

Keakuratan pengukuran diperlihatkan dengan tingkat kesalahan 0,04%, sebagai alat pendeteksi ketinggian pada kendaraan bermuatan lebih dapat dikembangkan dengan memanfaatkan

[r]

Nilai F tabel untuk model regresi adalah 5.19 (F hitung lebih besar dari nilai F tabel) dan probabilitas yang lebih kecil dari 0.05 maka variabel independen

Pada tahun 1961 sebagai masa emas awal mula kebangkitan bangsa (Nahdlatul Wathon) karena pada saat itu Indonesia berada dalam kekuasaan penjajah, maka para

Hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan menganalisis mengenai variabel profesionalisme guru (X) dan variabel motivasi belajar siswa (Y)

1) Bahwa benar anak yang bernama S bin I S saat usia 18 tahun, dan saat kejadian tersebut berusia 17 tahun. 2) Bahwa benar anak korban yang bernama F binti M saat