• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAYAKAN MAJALAH MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DARI BUAH BALADOK JEMPARI DAN TITIDAN ARTIKEL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KELAYAKAN MAJALAH MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DARI BUAH BALADOK JEMPARI DAN TITIDAN ARTIKEL PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KELAYAKAN MAJALAH MATERI KEANEKARAGAMAN

HAYATI DARI BUAH BALADOK JEMPARI DAN

TITIDAN

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:

Y. APRIMA BEATHA

NIM. F1072141021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KELAYAKAN MAJALAH MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DARI BUAH BALADOK JEMPARI DAN

TITIDAN

Y. Aprima Beatha, Entin Daningsih, Titin Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Pontianak

Email: aprimabeatha@gmail.com

Abstract

This study aimed to determine the feasibility of class X biodiversity material magazines from morphology, nutrient content and fruit fiber of baladok (Burasaia congesta Decne), jempari (Ixora lobbii Loudon) and titidan (Nephelium cuspidatum Blume) that was carried out in Tembawang forest, Bengkayang District. This research was descriptive method using purposive sampling technique. There were two stages of validation, namely instrument validation and media validation. Magazine media was validated by five validators consisting of two lecturers of biology education FKIP Tanjungpura university, one biology teacher in Pontianak City and two biology teachers in Bengkayang District. Assessment of instrument validation and magazine validation consisted of three aspects and 10 criteria which were calculated using the analysis method of Lawshe Content Validity Ratio (CVR) and Content Validity Index (CVI). Based on the results of the study, instrument validation was said to be feasible to use and corrected, while magazine validation obtained CVR and CVI of 0.99 values on aspects of language, content and construction in accordance with Lawshe's minimum CVR value for five validators so that the magazine was said to be valid and feasible to used as a learning media on material biodiversity in class X high school.

Keywords: magazine, biodiversity, baladok, jempari, titidan

PENDAHULUAN

Mahnun (2012) mengatakan kata “me -dia” berasaldaribahasalatin yaitu “medium” yang artinyaadalah “perantara” atau “pengantar”, sehinggadari kata inidapatdiketahuibahwa media adalahsaranapenyalurpesanatauinformasidala

mpembelajaran yang

akandisampaikanolehsumberpesanatauinform asikepadapenerimapesanatauinformasitersebu t. Dalam proses belajarmengajar, penggunaan media

pembelajarandapatmembantudalampencapaia nkeberhasilansuatupembelajaran. Dengan demikian, media menjadi salah satu unsur penting untuk menentukan menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran (Titin dan Ella, 2016).

Berdasarkanhasilobservasi di SMA SwastaSantunUntan Pontianak yang dilakukanpadatanggal 9 November 2017,

diketahuibahwakurikulum yang digunakanadalahkurikulum 2013yang sudahditerapkansejaktahun 2016.Dalam proses

(3)

Majalah sebagaian ada yang mengatakan sebagai bahan ajar dan ada banyak yang menyatakan media. Adapun penelitian yang menyatakan majalah sebagai bahan ajar adalah Riono (2016) dan Rangsing dkk (2015). Penelitian yang menyakan majalah sebagai media adalah Dewi dan Agus (2014), Suprihatin dkk (2012), Asfuriah (2014) dan Suryani (2015). Dari paparan tersebut, banyak yang menyatakan majalah sebagai media sehingga dalam penelitiannya ini menggunakan majalah sebagai media pembelajaran.

Majalahselamainihanyadijadikansebagai

media informasi yang

menyampaikanberitaaktual.Namun,

Majalahmerupakan media cetak yang dijadikansebagai media pembelajaran.Suatuinovasi media yang dibuatdalambentukmajalahmakabesarkemung kinansiswamenjadisangatantusiasdalammenja lankankegiatanbelajarnya.MenurutRohani (dalamSuryani, 2015) menyatakan,

“majalahadalah media

komunikasimasadalambentuk media cetak yang dapatberfungsimenyajikanbacaan yang aktual, memuattentang data terakhir yang berisihal-hal yang menarikperhatian, memperkayapembendaharaanpengetahuan, dandapatmembangkitkanmotivasipembacany a”.

Majalahbelumdigunakansecaraluasuntuk pembelajarandanpenggunaanmajalahdalampe mbelajaran pun sangat minim. Selainitu, majalahjugamemilikitampilan (2015), yaitu (1) majalahditampilkanteks yang bervariasidangambar-gambar yang dipadukandenganwarnamenariksehinggamam pumenarikminatbanyak orang untukmembacanya; (2) tampilan di dalammajalahbaikgambarmaupunteksdapatm emberikesansantaidantidakmembosankansehi nggadirasalebihmenarikdaripadabukuteksbias a. Perbedaan media majalahdengan media pembelajaranlainnyaadalahtidakhanyamemili kitampilanteks yang bervariasidangambar-gambar yang dipadukandenganwarna-warna yang

sangatmenariktetapiterdapatjugapengetahuant ambahantentangprofililmuandanfind word.

Pulau Kalimantan sebagai salah satu dari lima pulau besar di Indonesia memiliki kawasan hutan tropika basah dengan tingkat keanekaragaman jenis tergolong tinggi di dunia. Kalimantan Barat merupakan salah satu bagian dari pulau Kalimantan. Kalimantan barat menyimpan banyak keanekaragaman hayati, salah satunya tumbuhan. Namun, ulah manusia yang merusak hutan berdampak pada penurunan populasi bahkan musnahnya beberapa jenis tumbuhan hutan termasuk jenis-jenis buah-buahan hutan dan sumber daya genetik atau plasma nutfahnya (Uji, 2004). Salah satu contoh jenis buah-buahan hutan adalah buahbaladok (BurasaiancongestaDecne.), jempari (Ixoralobbii Loudon) dantitidan(NepheliumcuspidatumBlume).

(4)

Majalahmaterikeanekaragaanhayatikelas X

dikembangkandarihasilpenelitianilmiahmorfo logidankandungangizisertaseratbuahbaladok (BurasaiancongestaDecne.), jempari

(Ixoralobbii Loudon)

Berdasarkanhal yang telahdipaparkandiatas, penelitibermaksudmelakukanpenelitiantentan g “KelayakanMajalahMate riKeanekaraga-man HayatiDari Buah Baladok, Jempari Dan Titidan”.

METODE PENELITIAN Bentukpenelitian

yangdigunakanadalahdeskriptif.Suryabrata (2015), “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian”. Penelitian deskriptif dalam hal ini berupa pembuatan majalah pada materi keanekaragaman hayati dari morfologi dan kandungan gizi buah baladok, jempari dan titidan.

Informasi yang disajikan dalam majalah tidak hanya dari materi keanekaragaman hayati tetapi juga dari hasil penelitian lainnya yaitu tentang morfologi dan kandungan gizi serta serat buah baladok, jempri dan titidan. Pembuatan majalah diadopsi dari Asfuriyah (2014) yang dimodifikasi dengan tahapan sebagai berikut: (1) analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar; (2) menentukan rubrik-rubrik majalah; (3) penyusunan majalah, meliputi: (a) perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai; (b) pengumpulan bahan artikel; (c) menentukan alat evaluasi atau penilaian; (d) penyusunan artikel; (e) struktur majalah.

Struktur majalah yang digunakan diadopsi dari Suryani (2015) yang dimodifikasi memiliki format sebagai berikut: (1) halaman sampul depan; (2) redaktur; (3) daftar isi; (4) kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran; (5) halaman isi meliputi beberapa rubrik, yaitu rubrik ilmiah,

spotlight, get learn more, info bio dan profil ilmuan; (6) halaman sampul belakang berupa rubrik evaluasi dengan bentukfind word.

Dalam penelitian ini, majalah dilakukan validasi terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai media pembelajaran. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan majalah sebagai media pembelajaran materi keanekaragaman hayati kelas X. Validasi yang dilakukan ada dua yakni validasi instrumen dan validasi media. Pemilihan validator dilakukan dengan menggunakan teknikpurposive sampling. Sugiyono (2015), teknikpurposive samplingmerupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Validasi instrumen dilakukan sebelum validasi media. Validasi intrumen dilakukan untuk memgetahui kelayakan dari lembar validasi yang akan digunakan dalam memvalidasi media majalah. validator instrumen terdiri dari 2 orang dosen pendidikan biologi di FKIP Untan Pontianak dan 1 orang guru biologi kelas x di SMAS Santun Untan Pontianak.Hasil validasi intrumen dinyatakan layak digunakan maka dilanjutkan dengan validasi media majalah.Setelah validasi instrumen dinyatakan layak digunakan maka dilanjutkan dengan validasi media.

Validasi media majalah dilakukan untuk mengetahui kelayakan majalah yang digunakan dalam media pembelajaran. Validator media majalah terdiri dari 2 orang dosen pendidikan biologi di FKIP Untan Pontianak dan 3 orang guru biologi kelas X yang meliput sekolah SMAS Santun Untan Pontianak, SMAN 1 Lumar dan SMAN 1 Bengkayang. Untuk memvalidasi majalah, aspek yang divalidasi terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek bahasa, isi dan konstruksi dengan 10 kriteria.

(5)

judgement para ahli atau validator. Rumus analisis CVR, yaitu:

CVR= ...(1)

Keterangan:

Ne: Jumlah ahli yang menyatakan setuju dengan kevalidan media (dianggap setuju jika nilai setiap aspek 3,00-4,00, jika < 3,00 maka dianggap tidak setuju kevalidan media).

N: Jumlah anggota validator atau tim ahli. Setelah didapatkan nilai CVR, kemudian dihitung nilai CVI (Content Validity Index)untuk menggambarkan bahwa secara keseluruhan butir-butir instrumen mempunyai validasi isi yang baik.Adapun rumus CVI adalah sebagai berikut:

CVI=∑

∑ ...(2)

Keterangan:

n : Jumlah item seluruh aspek

Jika pada perhitungan akhir skor CVR dan CVI memenuhi nilai batas minimum Lawshe (1975) yaitu 0.99 maka majalah dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai media pembelajaran.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Majalah yang dibuat dalam penelitian ini adalah majalah khusus yang bernama Bioedu, dibatasi dengan sub materi tertentu pada materi keanekaragaman hayati (konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem, manfaat keanekaragaman hayati dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati) serta informasi yang diperoleh dari hasil penelitian lainnya yaitu tentang morfologi dan kandungan gizi dari buah baladok, jempari dan titidan.Pembuatan media majalah didesain menggunakan aplikasi Adobe Indesign CC 2015 dengan berbagai warna, font tulisan yang bervariasi dan jenis huruf yang bervariasi (sans serif, cosmic, dan times new romans). Majalah dalam penelitian ini diberi nama bioedu dicetak menggunakan kertas Art paper dengan ukuran 29.8 cm x 21.9 cm.

Struktur tampilan Struktur tampilan majalah (Gambar 1) yang digunakan diadopsi dari Suryani (2015) yang dimodifikasi memiliki format sebagai berikut: (1) halaman sampul depan; (2) redaktur; (3) daftar isi; (4) kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran; (5) halaman isi meliputi beberapa rubrik, yaitu rubrik ilmiah, spotlight, get learn more , info bio dan profil ilmuan; (6) halaman sampul belakang berupa rubrik evaluasi dengan bentuk find word.

(6)

Gambar 1. Tampilan Majalah

Setelah majalah dicetak, tahap selanjutnya adalah melakukan validasi. Majalah divalidasi untuk mengetahui kelayakan sebagai media pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati. Validasi yang dilakukan ada 2, yaitu validasi instrumen dan validasi media. Validasi instrumen dilakukan oleh 3 validator yaitu 2 orang dosen pendidikan biologi FKIP Untan dan 1 orang guru yang mengajar mata pelajaran biologi kelas X di SMAS Santun Untan Pontianak. Hasil validasi intrumen dinyatakan

layakdigunakan maka dilanjutkan dengan validasi media majalah. Validasi media dilakukan oleh 5 validator yaitu 2 orang dosen pendidikan biologi FKIP Untan dan 3 orang guru yang mengajar mata pelajaran biologi kelas X (SMAS Santun Untan Pontianak, SMAN 1 Bengkayang, SMAN 1 Lumar) menggunakan lembar validasi yang dimodifikasi dari Arsyad (2011) serta Ardianto & Erdinaya (2005).Perolehan hasil analisis validasi media majalah dapat diperoleh pada Tabel. 1.

c c

d

(7)

Tabel 1. Data Hasil Analisis Validasi Media Majalah

Aspek Kriteria yang dinilai Validator Rata-rata tiap kriteria (CVR) 1 2 3 4 5

Bahasa 1. Bahasa yang digunakan dalam majalah

3 3 4 4 4 0.99

Isi 2. Kesesuaian silabus, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, kebenaran konsep dan konteks kehidupan dengan isi materi keanekaragaman hayati dalam majalah

4 3 4 4 4 0.99

3. Informasi yang disajikan dalam media majalah

3 4 4 4 4 0.99

4. Tata letak memudahkan pembaca mempelajari isi majalah

3 3 4 4 4 0.99

5. Ilustrasi isi majalah mendukung materi

4 3 4 3 4 0.99

Konstruksi 6. Keserasian warna pada majalah

4 3 4 4 4 0.99

7. Tata letak cover serasi dan menarik minat baca

3 3 4 4 4 0.99

8. Ilustrasi cover dapat merefleksikan isi majalah

3 3 4 4 4 0.99

9. Tipografi mudah dibaca 3 3 4 4 4 0.99 10. Media tahan lama 3 4 4 3 4 0.99

CVI 0.99

Keterangan:

CVR =ContentValidity Ratio CVI =ContentValidity Index

Semua kriteria majalah telah memenuhi nilai minimum Lawshe (1975) dan nilai CVI yang didapatkan masuk kedalam kisaran 0-1 yaitu 0.99 (Tabel 1).

Pembahasan Penelitian

Munadi (dalam Rangsing dkk, 2015) menyatakan majalah merupakan media cetak yang menyajikan informasi dengan tugas utamanya menyampaikan berita aktual. Majalah dalam konteks ini adalah media cetak yang berfungsi sebagai media informasi dan media pembelajaran yang jelas target audiensnya. Dalam majalah ini audiens yang ditargetkan adalah siswa kelas X SMA. Selain itu, majalah memberikan nuansa belajar yang menarik sehingga memberikan kesenangan

Hasil validasi majalah Bioedu berdasarkan aspek bahasa, isi dan konstruksi diperoleh nilai CVI dan CVR 0.99 sehingga dikatakan valid sesuai Lawshe (1975). Pada aspek bahasa dengan 1 kategori dikatakan valid dengan nilai CVR 0.99. Pada aspek isi dengan 4 kategori dikatakan valid dengan nilai CVR 0.99. Pada aspek konstruksi dengan 6 kategori dikatakan valid dengan nilai CVR 0.99.

(8)

diberikan validator. Adapun saran-saran yang diberikan validator adalah kata kalimat tuntas pada majalah bioedu halaman 17 dalam rubrik spotlight perlu diperbaiki karena bahasa yang digunakan tidak dipahami siswa.Media pembelajaran memerlukan bahasa yang mudah dipahami siswa dengan menggunakan bahasa yang baku dan komunkatif dalam penyajian materi yang termuat pada media pembelajar (Ambarsari dan Bambang, 2017).

Dalam aspek isi terdiri dari empat kriteria, yaitu kesesuaian isi majalah dengan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan konteks kehidupan; informasi yang disajikan dalam media majalah; ilustrasi isi majalah mendukung materi; dan tata letak memudahkan pembaca mempelajari isi majalah. Berdasarkan hasil validasi empat kriteria diperoleh nilai CVR masing-masing adalah 0.99 sehingga dikatakan valid sesuai Lawshe (1975). Hasil validasi telah menunjukkannilai CVR yang sempurna berdasarkan nilai tertinggi Lawshe (1975) tetapi masih memiliki nilai 3 pada setiap kriteria sehingga terdapat saran-saran yang diberikan validator. Saran yang diberikan validator adalah urutan isi terstruktur sesuai rubriknya (rubrik Spotlight semua dan get learn more semua sehingga tidak terpisah antara Spotlight dan Get Learn More). Saran lain yaitu keterangan gambar pada halaman 22 dicantumkan. Pada rubrik Get Learn Moredi sub judul Deskripsi Morfologi dan Klasifikasi Buah Baladok Jempari dan Titidan, tidak hanya mencantumkan gambar buahnya saja tetapi juga ditambahkan gambar pohon, daun, dan bunga dari buah baladok, jempari dan titidan. Pada halaman 18 tabel terlalu kecil dan dicantumkan sumber yang didapat pada tabel.Riono (2016), majalah memiliki ilustrasi yang mudah dimengerti, ilustrasi atau gambar sesuai dengan isi materi, serta tata letak majalah mudah dibaca dan dimengerti. Selain itu, Embun dan Mardiah (2015) gambar dalam pembelajaran dapat membantu siswa untuk menyerap dan memahami isi materi sehingga ilustrasi (gambar/foto) harus sesuai dengan isi materi.

Dalam aspek konstruksi terdiri dari lima kriteria, yaitu keserasian warna pada

majalah, tata letak cover serasi dan menarik minat baca,ilustrasi cover dapat merefleksikan isi majalah, tipografi mudah dibaca dan media tahan lama.Berdasarkan hasil validasi lima kriteria tersebut tergolong valid dengan nilai CVR masing-masing adalah 0.99 sehingga dikatakan valid sesuai Lawshe (1975). Hasil validasi telah menunjukkannilai CVR yang sempurna berdasarkan nilai tertinggi Lawshe (1975) tetapi masih memiliki nilai 3 pada setiap kriteria sehingga terdapat saran-saran yang diberikan validator. Saran-saran yang diberikan validator adalah gambar pada halaman 4 diperbesar dan jangan banyak ruang kosong. Cover majalah sebaiknya diganti dengan gambar asli dan tidak ilustrasi. Gambar blur pada halaman 19. Jilidan diperbaiki. Pada halaman 15 seharunya diganti dengan gambar-gambar ekosistem yang ada di daerah Bengkayang. Spasi tulisan dihalaman 14 terlalu besar.Riono (2016) mengatakan majalah yang baik adalah pemakaian warna sesuai dengan tema, cover menarik perhatian calon pembaca dengan ilustrasi atau gambar yang dipakai sesuai tema edisi majalah dan tidak mudah rusak. Selaras Suwarti dkk (2015) gambar yang menarik dan tulisan berwarna akan meningkatkan motivasi belajar siswa.

(9)

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil validasi maka media majalah dikatakan valid dengan nilai CVR dan CVI 0.99 sehingga layak digunakan dalam pembelajaran.

Saran Media

majalahbioeduperludiperbaikiterlebih dahulu sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji efektivitas media majalah dalam proses pembelajaran disekolah.

DAFTAR RUJUKAN

Ambasari, D. W. dan Bambang H. (2017). Pengembangan Media Pop Culture Up Rumah Adat Jawa Untuk Pembelajaran Menyusun Teks Deskripsi Pada Peserta Didik SMP Kelas VII. Jurnal Sematik.6 (2): 1-10.

Ardianto, E. dan Erdinaya E. K. (2005). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Asfuriyah, S. (2014). Pengembangan Majalah

Sains Berbasis Contextual Learning Sebagai Media Pembelajaran IPA Tema Pemanasan Global Untuk SMP. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. IPA SMA.JUPERMASI.1(1): 155-157. Embun, S. dan Mardiah A. (2015). Pengaruh

Penggunaan Media Gambar Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Bumi Dan Cuaca Di Madrasah Ibtidaiyah Najahijah Palembang.JMIE. 1 (1): 81-107.

Lawshe, C. H. (1975). A Quantitive Approach to Content Validity. Personnel paycho-logy. 28 (4): 563-575.

Mahnun, Nunu. (2012). Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-Langkah Pemilihan Media Dan Implementasinya

dalam Pembelajaran). Jurnal Pemikiran Islam.37 (1): 27-35.

Rangsing, B., Subiki dan Rif’ati, Dina H. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Majalah Siswa Pintar Fisika (MAPF) Pada Pembelajaran IPA Di SMP (Pokok Bahasan Gerak Pada Benda).Jurnal Pembelajaran Fisika.Vol 4 (3): 243-247.

Riono, Alfanika. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Fiqih Model Majalah Anak Materi Thaharah Untuk Peningkatan Keefektifan Hasil Belajar Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 2. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet.

Suprihatin, C., Supurwoko dan Daru W. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa SMP Pada Materi Cahaya. Jurnal FKIP Universitas Sebelas Maret. (): 495-505. Suryabrata, Drs. S. (2015). Metodologi

Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Suryani, I. F. (2015). Pengembangan Majalah Biore (Biologi Reproduksi) Submateri Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Sebagai Sumber Belajar Mandiri Siswa SMA/MA. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Suwarti, Ardi, dan Erismar A. (2015). Pengembangan Handout Dengan Tampilan Majalah Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia Untuk Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Biologi. 2 (2): 1-6. Titin, dan Ella N. D. (2016). Penyusunan

Perangkat Pembelajaran Pada Materi Ruang Lingkup Biologi Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA. 7 (1): 45-56.

Gambar

Gambar 1. Tampilan Majalah
Tabel 1. Data Hasil Analisis Validasi Media Majalah

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ayah dengan partisipasi posyandu ayah peduli di Dusun Rejoagung Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.. Tidak

Harga kontrak Opsi Tipe Asia akan dicari menggunakan rata-rata harga saham ̅ yang telah didapatkan melalui simulasi NIG. Rata-rata dari seluruh harga kontrak Opsi Tipe

Seorang kawan memiliki isteri yang akan melahirkan, dan karena tidak memiliki biaya Rumah Sakit, maka dia meminjam uang dari anda, padahal uang anda hanya cukup untuk

Sehingga, apabila makanan biawak di daerah sekitar Sungai Opak mulai berkurang seperti ikan, kadal, ular, dan tikus wajar saja jika biawak-biawak yang tinggal di

Tes Kepribadian Pauli Kraepplin bertujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek kemauan atau kehendak

Perawat langsung melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit, setelah itu perawat mengevaluasi keadaan pasien, ternyata denyut nadi korban ada dan nafas tidak

Setiap masalah diberi nomor tertentu.Dalam daftar ini terdapat tiga pembagian yaitu- Pembagian utama, memuat kegiatan / masalah pokok dari kantor- Pembagian pembantu, memuat uraian

Adapun tujuan dari pembuatan software pada handphone adalah untuk melakukan proses koneksi dengan modul bluetooth pada alat dan mengirimkan pesan yang akan ditulis