• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN ROUTING INFORMATION PROTOCOL PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN PENGALOKASIAN JUMLAH HOST PER JARINGAN BERDASARKAN VLSM SKRIPSI MHD ABDI WAHYUDA LUBIS 111402003

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DESAIN ROUTING INFORMATION PROTOCOL PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN PENGALOKASIAN JUMLAH HOST PER JARINGAN BERDASARKAN VLSM SKRIPSI MHD ABDI WAHYUDA LUBIS 111402003"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN

ROUTING INFORMATION PROTOCOL

PADA JARINGAN

KOMPUTER DENGAN PENGALOKASIAN JUMLAH

HOST

PER

JARINGAN BERDASARKAN

VLSM

SKRIPSI

MHD ABDI WAHYUDA LUBIS

111402003

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

DESAIN ROUTING INFORMATION PROTOCOL PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN PENGALOKASIAN JUMLAH HOST PER

JARINGAN BERDASARKAN VLSM

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Teknologi Informasi

MHD ABDI WAHYUDA LUBIS 111402003

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : DESAIN ROUTING INFORMATION PROTOCOL PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN

Program Studi S1 Teknologi Informasi Ketua,

(4)

PERNYATAAN

DESAIN ROUTING INFORMATION PROTOCOL PADA JARINGAN KOMPUTER

DENGAN PENGALOKASIAN JUMLAH HOST PER NETWORK

BERDASARKAN VLSM

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, 18 Agustus 2015

Mhd Abdi Wahyuda Lubis

(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT

beserta Nabi Besar Muhammad SAW karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh

ijazah Sarjana Teknologi Informasi, Program Studi (S1) Teknologi Informasi

Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaannya

banyak pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Dekan FASILKOM-TI USU.

2. Bapak M.Anggia Muchtar, ST.MMIT selaku ketua Program Studi (S1) Teknologi

Informasi dan Bapak Mohammad Fadly Syahputra, B.Sc., M.Sc.IT selaku

Sekretaris Program Studi (S1) Teknologi Informasi FASILKOM-TI USU yang

telah memberi izin untuk melaksanakan kegiatan penelitian.

3. Bapak Baihaqi Siregar, S.Si., M.T. dan Bapak Dedy Arisandi, ST., M.Kom.

selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikirannya,

memotivasi, memberikan kritik serta saran kepada penulis.

4. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Bapak Dani Gunawan, S.T., M.T.,

dan Bapak Romi Fadillah Rahmat, B. Comp. Sc., M.Sc. yang telah bersedia

menjadi dosen pembanding, serta semua dosen serta pegawai di Program Studi

S1 Teknologi Informasi.

5. Ucapan terimakasih yang sangat besar penulis ucapkan kepada keluarga penulis

yang telah memberikan dukungan baik materil dan spiritual. Ayahanda Dani A.R

Lubis dan Ibunda Asbiah Nasution yang telah membesarkan penulis dengan kasih

sayang yang tak terhingga. Dan juga kepada kakak penulis, Tetty Hayati Lubis,

Dewi Hayati Lubis, Fatimah Reni Lubis, dan Nur Asma Lubis yang selalu

(6)

6. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman angkatan 2011 yang

terus mendukung dan memotivasi penulis.

Sekali lagi penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini, semoga segala kebaikan, bantuan dan

(7)

ABSTRAK

Pengalokasian IP address merupakan hal mendasar dalam membangun suatu jaringan

komputer. Agar alokasi IP address dapat diterapkan secara efisien pada masing-masing

perangkat yang terhubung ke jaringan, terlebih dahulu dilakukan perhitungan terhadap

blok IP address yang tersedia. Di sisi lain proses routing dalam jaringan juga

memerlukan alokasi IP address yang efisien. Untuk membantu memudahkan pekerjaan

pengalokasian IP address dan penentuan jalur routing tersebut diperlukanlah aplikasi

sebagai solusi alternatif. Penelitian ini menggunakan Routing Information Protocol

sebagai teknik penentuan jalur routing. Skema alokasi IP address yang digunakan

berada pada rentang prefix /12 hingga /30 pada IPv4 berjenis private untuk kelas A, B,

dan C. Berdasarkan pengujian yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil berupa skema

jaringan beserta pemodelan sistem jaringan yang sudah saling saling terhubung. Melalui

pengalamatan dan pengalokasian IP address menggunakan subnetting berdasarkan

VLSM, desain dan pemodelan sistem routing pada jaringan dapat dilakukan dengan

baik.

(8)

Routing Information Protocol DesignIn Computer Network with TheAllocation

OfThe Total Hosts for Each Network Based on VLSM

ABSTRACT

The allocation of IP addresses is fundamental in building a computer network. In order

for IP address allocation can be efficiently applied to each device connected to a

network, first we should calculate the block of IP addresses available. On the other hand

the process of routing in the network also requires efficient allocation of IP addresses.

To help determining the allocation of IP address and routing path, an application as

alternative solution is required. This study uses the Routing Information Protocol as a

technique of determining the routing path. IP address allocation scheme that is used is

in the range prefix / 12 and / 30 in IPv4 private manifold for class A, B, and C. Based

on testing that has been carried out, the results obtained is of a network scheme and its

network modeling systems that are mutually interconnected. Through addressing and

the allocation of IP addresses using subnetting based on VLSM, design and modeling

of the routing system on the network can be done well.

(9)

PERSETUJUAN iii 2.1. Routing Jaringan Komputer ... 6

2.1.1 Konsep Dasar Routing Jaringan Komputer 8 2.1.2. Algoritma Protokol Routing 8 2.1.3. Routing Information Protocol 9 2.1.4. Kelebihan dan Kekurangan Routing Information Protokol 11 2.2. Pemodelan Sistem ... 11

2.3. IP Address dan Subnetting ... 12

2.4. Desain Jaringan Komputer ... 14

2.5. Teknik Penelitian Terdahulu ... 15

BAB III 17 3.1. Identifikasi Masalah ... 17

3.2. Perancangan Sistem ... 18

3.2.1. General Architecture 18

(10)

3.2.3. Pseudocode pengalokasian IP address 21

1.2.4. Use case diagram 22

1.2.5. Use case Specification 23

3.3. Perencanaan rancangan routing pada jaringan ... 27

3.3.1. Deskirpsi model rancangan routing pada jaringan 27

3.3.2. Penentuan tata letak perangkat jaringan 28

3.3.3. Penentuan Blok IP Address 29

3.3.4. Penentuan jumlah host per jaringan 30

3.3.5. Menghubungkan perangkat jaringan ke router 30

3.3.6. Menghubungkan antar router ke router 31

3.3.7. Pengalamatan dan alokasi IP address 32

3.4. Peracanngan antarmuka sistem ... 34

BAB IV 43

4.1. Implementasi Sistem ... 43

4.1.1. Lingkungan Implementasi 43

4.2. Implementasi Perancangan Antarmuka ... 44

4.2.1. Halaman Home 44

4.2.2. Halaman Open File 44

4.2.3. Halaman new Desain Routing 45

4.2.4. Halaman Panduan 46

4.2.5. Halaman Skema Jaringan 47

4.2.6. Halaman Save File 47

4.2.7. Halaman Edit Hubungan Jaringan ke Router 48

4.2.8. Halaman Edit Hubungan Router ke Router 49

4.2.9. Halaman Tambah Jaringan 49

4.2.10.Halaman Daftar IP address Jaringan 50

4.2.11.Halaman Tambah Unit Router 50

4.2.12.Halaman Tabel Routing 51

4.3. Pengujian Sistem ... 52

4.3.1. Pegujian Aplikasi Desain Routing 52

(11)

5.1. Kesimpulan ... 65

5.2. Saran ... 65

(12)

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1. Pengalamatan IP Address 13

Tabel 2.2. Pembagian IP Menjadi 8 bit 13

Tabel 3.1. Use Case Spesifikasi untuk Use Case Save File 24

Tabel 3.2. Use Case Spesifikasi untuk Use Case Edit Tambah Router 24

Tabel 3.3. Use Case Spesifikasi untuk Use Case Tambah Jaringan 25

Tabel 3.4. Use Case Spesifikasi untuk Use Case Hubungan Router ke Router 25

Tabel 3.5. Use Case Spesifikasi untuk Use Case Delete Perangkat 26

Tabel 3.6. Use Case Spesifikasi untuk Use Case Skema Jaringan 27

Tabel 3.7 Model Hubungan Router ke Router 27

Tabel 3.8 Model Hubungan antara Router ke Jaringan 28

Tabel 3.9. Penentuan IP VLSM 29

Tabel 3.10. Hubungan jaringan dengan router 31

Tabel 3.11. Hubungan Router ke Router 31

Tabel 3.12. Pengalamatan dan Pengalokasia Alamat IP Address Jaringan 32

Tabel 3.13. Pegalamatan dan Pengalokasian IP Address Routing 33

(13)

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Algoritma Protokol Routing 9

Gambar 2.2 Subnetting 14

Gambar 3.1. General architecture desain routing pada jaringan 18

Gambar 3.2. Flowchart Sistem 20

Gambar 3.3 Use Skema Jaringan 23

Gambar 3.4. Tata Letak Router Berbentuk Lingkaran 29

Gambar 3.5. Jumlah Host 30

Gambar 3.6. Rancangan Halaman Home 34

Gambar 3.7. Rancangan halaman new desain jaringan 35

Gambar 3.8. Rancangan halaman open file 36

Gambar 3.9. Rancangan halaman panduan 36

Gambar 3.10. Rancangan halaman save file 37

Gambar 3.11. Rancangan halaman edit hubungan router ke router 38

Gambar 3.12. Rancangan halaman edit hubungan jaringan ke router 39

Gambar 3.13. Ranacangan halaman tambah jaringan 40

Gambar 3.14. Rancangan halaman delete perangkat 41

Gambar 3.15. Rancangan halaman save image 41

Gambar 3.16. Halaman tambah router 42

Gambar 4.1. Halaman Home 44

Gambar 4.2. Halaman Open File 45

Gambar 4.3. Halaman Input Jumlah Jaringan 46

Gambar 4.4. Halaman new Desain Routing 46

Gambar 4.5. Halaman Panduan 47

Gambar 4.6. Halaman Skema Jaringan 47

Gambar 4.7. Halaman Save File 48

Gambar 4.8. Halaman Edit Hubungan Jaringan ke Router 48

Gambar 4.9. Halaman Edit Hubungan Router ke Router 49

(14)

Gambar 4.11. Halaman Daftar IP Address Jaringan 50

Gambar 4.12. Halaman Tambah Unit Router 51

Gambar 4.13. Halaman Tabel Routing 51

Gambar 4.14. Tampilan input jumlah jaringan dan router yang digunakan 52

Gambar 4.15. Tampilan pesan kesalahan pada setting IP pada filed yang kosong 53

Gambar 4.16. Tampilan pesan kesalahan apabila blok IP melebihi 255 53

Gambar 4.17. Tampilan proses pengalamatan dan alokasi IP Address 54

Gambar 4.18. Tampilan hasil skema jaringan 54

Gambar 4.19. Tampilan periksa koneksi antar jaringan 55

Gambar 4.20. Tampilan tambah jaringan ke dalam skema routing 56

Gambar 4.21. Tampilan skema routing yang sudah ditambah jaringan 56

Gambar 4.22. Tampilan tambah unit router 57

Gambar 4.23. Tampilan skema routing setelah ditambah router 57

Gambar 4.24. Tampilan edit hubungan antar router 58

Gambar 4.25. Tampilan skema routing setelah hubungan router diubah 59

Gambar 4.26. Tampilan delete jaringan 59

Gambar 4.27. Tampilan delete router 60

Gambar 4.28. Tampilan skema routing setelah router didelete 60

Gambar 4.29. Tampilan simpan skema routing 61

Gambar 4.30. Tampilan buka file skema routing 62

Gambar 4.31. Tampilan skema routing dari file yang disimpan 62

Gambar 4.32. Tampilan simpan gambar skema routing 63

Gambar 4.33. Tampilan hasil gambar skema routing 63

Referensi

Dokumen terkait

Dasar interkoneksi jaringan adalah komunikasi setiap router untuk mengetahui informasi dari semua router yang ada pada satu jaringan. Routing Protocol yang diciptakan untuk

Setiap node pada jaringan bersifat mobile sehingga topologi dari jaringannya selalu berubah-ubah.AODV, OLSR dan ZRP merupakan contoh routing protocol yang efisien untuk

ANALISIS KINERJA ROUTING BORDER GATEWAY PROTOCOL PADA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK.. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana

2 Tugas akhir ini menganalisis kinerja routing protocol BGP pada jaringan.. MAN ( Metropolitan Area Network ) menggunakan software Graphical

Hasil pengujian ping pada kondisi jaringan yang jalur utamanya terputus menunjukkan bahwa routing protocol RIP memiliki total latency (time) yang lebih kecil

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk membandingkan dua routing protocol pada jaringan backbone USUNETA yaitu routing protocol OSPF dan EIGRP

Pada tugas akhir ini unjuk kerja kedua macam routing protocol jaringan ad hoc tersebut diuji dengan metode simulasi yang menggunakan software Network Simulator-2 (NS-2)

Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan perbandingan protokol Static routing dan OSPF, penulis memperoleh kesimpulan protokol routing OSPF dapat diterapkan pada jaringan komputer