• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.7. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA (hal19-22)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2.7. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA (hal19-22)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

E\a\',r,'

T*-,:€ PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

(5) Asisten pada Kejaksaan Tinggi, Kepala Bagian, Kepala Subdi.ektorat, Kepala Bidang, dan Inspektur Muda adalah jabatan struktural eselon lll.a.

(6) Kepala Kejaksaan Negeri adalah jabatan strukturaleselon Ill.aatau eselon lll.b. (7) Kepala Bagian Tata Usaha pada Kejaksaan Tinggi dan Koordinator pada Kejaksaan

Tinggi adalah jabatan skucturaleselon lll.b.

(8) Kepala Subbagian, Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi, Kepata SLrbbidang, Pemeriksa dan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri adalah jabatan slruktural eselon lV.a.

(9) Kepala Urusan adalah jabatan skuktural eselon Va.

Bagian Kedua

Pengangkatan dan pemberhentian Pasal 63

(1) Jaksa Agung diangkat dan dibe.hentikan oteh presiden.

(2) Jaksa Agung adalah Pejabat Negara sesuai dengan ketentuan pefaturan perun0ang-unoangan.

pasal 64

(1) Wakil Jaksa Aglng, Jaksa Agung Muda, Kepala Badan, dan Staf Ahti diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Jaksa Agung.

(2) Pejabal atau pegawai lainnya di lingkungan Kelaksaan diangkat dan diberhentjkan oleh Jaksa Agung.

BAB IV TATA KERJA

Pasal 65

Dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan fungsi Kejaksaan, semua unsur di lingkungan Kejaksaan berpedoman kepada asas Kejaksaan adalah satu dan tidak terpisahkan.

Pasal 66

Semua unsur di lingkungan Kejaksaan dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan fungsi Kejaksaen wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi termasuk dalam menjalin hubungan dengan instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat di tingkai nasional, regional, dan internasional_

(2)

gs.

PRESIDE:I{ REPUBLIK INDONESIA

pasal 67

Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

pasal 68

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib melaksanakan system pengendalian intern d lingkungan masing-masing yang memungkinkan terlaksananya mekanisme uji silang.

pasat 69

Pejabat dan pegawai di lingkungan Kejaksaan wajib mengikuti, mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab secara hirarki pada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

pasal

70

Dalam

melaksanakan

tugas,

wewenang,

dan fungsinya

di bidang

penuntutan,

Jaksa

bertindak

untuk dan atas nama negara

serta bertanggung

jawab menurut

saluran

hi|arki,

yang

pelaksanaannya

dilakukan

dengan

keyakinan

berdasarkan

alat bukti

yang

sah,

sesuai

dengan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan.

Pasal

71

Ketentuan

lebih lanjut

mengenai

tata keda Kejaksaan

diatur

lebih lanjut

oleh Jaksa

Agung

dengan

memperhatikan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan.

BAB V PEMBIAYAAN

pasal72

Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan lugas, wewenang, dan fungsi Kejaksaan dibebankan kepada Anggaran pendapatan dan Belanja Negara.

(3)

\l\al,P-'

't*;:{*-' PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB VI

KETENTUAN LAIN.LAIN pasal 73

Rincian tugas, wewenang, fungsi, dan organisasi di lingkungan Kejaksaan diatuf lebih lanjut oleh Jaksa Agung setelah mendapat persetujuan dari l\renteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 74

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, seluruh organisasidi lingkungan Kejaksaan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan presiden Nomor 86 Tahun '1999 tentang Susunan Organisasi

dan Tala Kerja Kejaksaan Repubtik Indonesia tetap menjalankan tugas dan fungsinya sampaj dengan terbentuknya organisasi Kejaksaan secara terinci berdasarkan Peraturan Presiden ini.

Pada saat mulai bedakunya Peraturan P.esiden ini, seluruh jabatan yang ada bese(a pelabat yang memangku jabatan di lingkungan Kejaksaan berdasaftan Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1999 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia tetap melaksanakan tugas dan fungsi Kejaksaan sampai dengan diatur kembali berdasarkan peraturan presiden ini. ( 1 )

\2)

pasal 75

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, jabatan Seksi pada Jaksa Agung I\4uda dan jabatan Subseksi pada Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri, dan Cabang Kejaksaan Negeri, serta pejabat yang masih memangku jabatan lersebut berdasarkan Kepuiusan Presiden Nomo. 86 Tahun 1999 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik lndonesia dan Peraluran Pelaksanaannya, tetap melaksanakan tugas dan fungsinya dengan ketentuan dalam jangka waktu paling lama 2 (d!a) tahun sejak diietapkannya Peraiuran Presiden ini, jabatan-labalan tersebut dihapus dan disesuaikan dengan Peraturan Presiden ini.

(4)

.E!a)g

_F--{G--PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 76

Peratlran pelaksanaan dari Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1999 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik lndonesia djnyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diubah atau diganti dengan peraturan baru berdasarkan Peraturan Ptesiden ini.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 77

Dengan berlaklnya Peraturan Presiden ini, maka Keputusan Presiden Nomof 86 Tahun '1999 lentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik lndonesia, dioabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 78

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.

Ditetapkan

di Jakarta

pada

tanggal,

15

Juni2010

PRESIDEN

REPUBLIK

INDONESIA,

fid.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Depuli Sekretarjs Kabinet Bidang Hukum,

ttd

Df. M. lman Sanloso

Referensi

Dokumen terkait

a) The appropriate limited rating. b) Adequate housing and facilities. c) Recommended tools, equipment, and materials, or equivalent. Record and Report the Results. The

 Mengesahkan dasar negara Pancasila seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945..  Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia

1) Additional fixed locations located close to and within the same geographic area as the main base,.. Class ratings are issued if the AMO can prove its capability

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori dalam bidang akuntansi perilaku serta memberikan kontribusi kepada BPK RI

This Staff Instruction prescribes responsibilities, policies, and procedures to be used by the Directorate General of Civil Aviation (DAAO) for evaluating an applicant for

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Sub Bagian 183.29 Designated Aircraft Maintenance Engineer Examiner Representatives dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 39 Tahun 2001

Item 15, 22, 24 and 26 have DDIF but should be retained from the instrument because both new and old district teachers must able to understanding lesson plan, knowledge

Alokasi Dana Desa adalah dana perimbangan yang diterima Kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut