• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 materi manajemen bengkel pembelajaran praktik PPM 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "6 materi manajemen bengkel pembelajaran praktik PPM 2017"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN

PRAKTIKUM

Makalah disampaikan dalam PPM (Optimalisasi Pengelolaan

Laboratorium (

Laboratory Management

) untuk Meningkatkan Kinerja

Pengelola dan Penggunaan Laboratorium

Sekolah Menengah Kejuruan) Agustus 2017

Oleh:

Pipit Utami (NIP 19880422 201404 2 001)

Fakultas Teknik

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Diklat

Mata Diklat perencanaan program pembelajaran praktikum, diharapkan

setelah mempelajari modul diklat ini, peserta diklat dapat memahami prinsip, karakteristik pembelajaran praktikum, memahami perencanaan dan

pengelolaan pembelajaran praktikum dan membuat lembar kerja praktikum.

B. Capaian Pembelajaran

Diharapkan dengan mempelajari materi ini, peserta diklat dapat: 1. Menjelaskan prinsip dan karakteristik pembelajaran praktikum

2. Menjelaskan tujuan penyusunan lembar kerja praktikum 3. Membuat lembar kerja praktikum

4. Membuat rubrik penilaian pembelajaran praktikum

5. Menyebutkan hal yang perlu disiapkan pengelola praktik di bengkel dan

(3)

BAB II

PERENCANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

A. Pembelajaran Praktikum

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan

tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Standar proses pembelajaran mencakup: karakteristik proses pembelajaran,

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan beban belajar (Republik, 2015:11). Karakteristik proses pembelajaran terdiri

atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada peserta didik. Perencanaan pembelajaran dapat disusun menggunakan rencana pembelajaran semester (RPS) yang

paling sedikit memuat: (1) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; (2) capaian pembelajaran

lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; (3) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian

pembelajaran lulusan; (4) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; (5) metode pembelajaran; (6) waktu yang disediakan

untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; (7) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus

dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; (8) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan (9) daftar referensi yang digunakan. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata

kuliah meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek,

pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran

lulusan. Praktikum merupakan salah satu bentuk pembelajaran sesuai Permenristekdikti No.44 Tahun 2015 (Republik, 2015:15).

Praktikum merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan pada suatu tempat tertentu dimana mahasiswa berperan secara aktif dalam

menyelesaikan rubrik/ problem yang diberikan melalui penggunaan alat, bahan, metode tertentu (Syam, 2003). Praktikum diartikan juga sebagai

(4)

mempraktekkan secara empiris kemampuan kognitif, efektif, psikomotorik

menggunakan sarana laboratorium (Tim, 2014). Dari kedua definisi tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran praktikum merupakan interaksi peserta didik dan pendidik dengan sumber belajar di lingkungan belajar tertentu yang

memfasilitasi peserta didik untuk mempraktekkan secara empiris kemampuan

kognitif, efektif, psikomotorik menggunakan sarana laboratorium dalam menyelesaikan rubrik/ problem yang diberikan melalui penggunaan alat, bahan, metode tertentu.

Prinsip-prinsip pembelajaran praktikum yang harus diperhatikan yaitu: prinsip demonstrasi, aplikasi pengetahuan, berpusat pada tugas, aktifasi

pengetahuan dan pengalaman, integrasi pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari (Reigeluth & Alison dalam Sofyan, 2016:170), bersifat student

centre learning, learning by doing, mengembangkan kemampuan sosial, keingintahuan, problem solving skill, kreativitas dan berprinsip pada konsep

belajar sepanjang hayat (Sanjaya dalam Sofyan, 2016:171-173). Pendidik perlu memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan praktikum yang

dapat menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran praktikum tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran praktikum tercapai.

B. Tahapan Pembelajaran Praktikum

1. Karakteristik Pembelajaran Praktikum

Menurut Sofyan (2016: 169), pembelajaran praktikum memiliki karakteristik diantaranya: (1) menggunakan pendekatan berbasis

kompetensi; (2) menggunakan tahapan: (a) pendahuluan berisi kegiatan deskripsi singkat, relevansi dan tujuan pembelajaran; (b) penyajian yang

berisi kegiatan penjelasan singkat/shoptalk (mengecek kesiapan peserta didik dalam kegiatan praktikum, menekankan pentingnya K3, menjelaskan

penggunaan alat khusus, memberikan butir-butir penilaian), demonstrasi atau memberi contoh, dan latihan atau kegiatan praktikum; (c) evaluasi, umpan

balik dan tindak lanjut; (3) menggunakan seperangkat lembar kerja (jobsheet, lembar percobaan (experiment sheet), lembar observasi monitoring kegiatan (observation sheet); dan (4) penilaian menggunakan standar kriteria

kompeten-belum kompeten, lulus-belum lulus. Selain karakteristik

(5)

memperoleh capaian pembelajaran lulusan perlu dirumuskan perencanaan

pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

2. Perencanaan pembelajaran dan pembuatan lembar kerja praktikum

SAP atau RPP (rancangan pelaksanaan pembelajaran) merupakan

rancangan pelaksanaan pembelajaran yang akan direalisasikan didalam lingkungan belajar dan merupakan penjabaran lebih rinci dari silabus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPP adalah:

kriteria keberhasilan, materi pembelajaran, penjabaran skenario pembelajaran, media pembelajaran, cara memenuhi target pencapaian dan

instrumen penilaian. Perencanaan pembelajaran meliputi silabus/ rencana pembelajaran semester dan satuan acara pembelajaran (SAP) yang memuat

identitas mata pelajaran, capaian pembelajaran, kemampuan akhir yang diharapkan (kompetensi), materi (topik), pengalaman belajar, sumber belajar,

alokasi waktu dan penilaian. Menurut Sofyan, 2016: 174), untuk pembelajaran praktik SAP dapat digantikan dengan lembar kerja.

Lembar kerja (labsheet, jobsheet, experiment sheet) dapat diartikan sebagai berikut: (1) berisi lembaran-lembaran berisi tugas yang harus

dikerjakan oleh mahasiswa dalam pembelajaran praktikum; (2) lembar kegiatan yang berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas; dan (3) tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa dapat berupa teori

dan atau praktik. Tugas-tugas dalam lembar kerja sebaiknya dilengkapi dengan manual book/ datasheet produk/ referensi lain terkait dengan materi

tugasnya. Experiment sheet merupakan lembar percobaan yang didesain untuk membantu melakukan proses sistematis , terukur untuk pengambilan

data dalam suatu percobaan untuk lebih jelas mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup percobaan serta mengumpulkan informasi yang dibutuhkan

dalam merancang dan hal-hal yang ingin diungkap dari suatu percobaan. Tujuan jobsheet/experment sheet diantaranya adalah: (1) membantu peserta

didik dalam pembelajaran praktikum; (2) menyediakan alternatif sumber belajar; (3) memudahkan guru dalam pembelajaran; (4) agar kegiatan pembelajaran lebih menarik dan terstruktur; (5) mempermudah peserta didik

untuk belajar mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas

(6)

memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria

yang berkaitan dengan tercapai/ tidaknya sebuah kompetensi dikuasai oleh peserta mahasiswa.

Lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta

didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar

kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan

materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas

membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja

lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat.

Langkah-langkah dalam membuat lembar kerja diantaranya yaitu: (1) analisis kebutuhan untuk menentukan materi-materi yang memerlukan

jobsheet, jumlah dan urutan jobsheet. Analisis kebutuhan bisa ditunjukkan pada Tabel 1; (2) menentukan format rancangan praktikum seperti Tabel 2; (3) menentukan judul jobsheet/labsheet berdasarkan topik/ pengalaman

belajar/materi pokok; (4) struktur dan penulisan jobsheet/labsheet dengan format secara umum berisi (a) identitas (judul, mata pelajaran, topik

praktikum, alokasi waktu, jurusan); (b) tujuan pembelajaran yang diperoleh dari pengalaman belajar; (c) alat dan bahan; (d) K3; (e) informasi pendukung/

teori singkat; (f) tugas-tugas/ langkah-langkah kerja; (g) bahan diskusi; (h) simpulan; (i) penilaian; dan (j) referensi; (5) penyusunan materi; dan

(6)penyusunan instrumen penilaian (diadaptasi dari Tim, 2014 dan Sofyan, 2016).

Penyusunan Materi pada lembar kerja sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi lembar kerja dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi

dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal

(7)

maka dapat saja dalam lembar kerja ditunjukkan referensi yang digunakan

agar mahasiswa membaca lebih jauh tentang materi itu. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari mahasiswa tentang hal-hal yang seharusnya mahasiswa dapat melakukannya, misalnya tentang

tugas diskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusikan dengan

siapa, berapa orang dalam kelompok diskusi dan berapa lama.

Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik. Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi,

dimana penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat penilaian yang cocok adalah menggunakan pendekatan Panilaian Acuan

Patokan (PAP) atau Criterion Referenced Assesment. Dengan demikian guru dapat menilainya melalui proses dan hasil kerjanya. Penilaian unjuk kerja

dapat menggunakan daftar cek dan skala penilaian. Daftar cek digunakan apabila unjuk kerja yang dinilai bersifat sederhana dan dikategorikan menjadi

dua kategori “ya” dan “tidak”. Untuk kinerja yang lebih kompleks, dipilih skala

penilaian lebih dari dua. Contoh instrumen penilaian dapat dilihat pada Tabel

(8)

Tabel 1. Analisis kurikulum

Capaian

Pembelajaran Topik

Pengalaman belajar (kompetensi) dan alokasi waktu

Kebutuhan jobsheet dan

penilaian

- informasi medis; anatomi

dan fisiologi; peralatan medis; karakteristik sinyal

biologis

- transduser; sensor; aktuator - pengkondisi sinyal

- karakteristik pengukuran

a. Mengobservasi dan mengukur titik-titik pengukuran pada instrumentation

trainer kit (sikap: rasa ingin tahu dan kerjasama)

Minggu ke-1 s.d. ke-8

b. Membuat paper (sikap: jujur dan

mandiri)

Minggu ke-9 dan ke-10

c. Mempresentasikan desain (sikap: tanggungjawab)

Minggu ke-11

- 8 labsheet/LS observasi dan pengukuran

(LS1-photodioda, LS2-LM35,

- langkah pengembangan

produk

a. membuat paper (pengetahuan:logis,

kritis, sistematis, inovatifkua,

- 1 jobsheet paper

(9)

Capaian

Pembelajaran Topik

Pengalaman belajar (kompetensi) dan

alokasi waktu

Kebutuhan jobsheet dan penilaian

atau implementasi ilmu pengetahuan

teknologikuc secara mandiri, bermutu, dan terukurkub

- isu dan permasalahan

dari teknologi terbaru instrumentasi dan

elektronika medis

menghindari plagiasi dalam mengkaji

implikasi pengembangan atau

implementasi ilmu pengetahuan

teknologikuc secara mandiri, bermutu, dan terukurkub)

Minggu ke-9 dan ke-10

b. Presentasi desain dan pembuatan

produk (pengetahuan: mengkaji implikasi pengembangan atau

implementasi ilmu pengetahuan

- informasi medis; anatomi

dan fisiologi; peralatan medis; karakteristik sinyal

biologis

- transduser; sensor;

a. Mendengarkan shoptalk dosen (pengetahuan)

Minggu ke-1 s.d. ke-16

b. Mengidentifikasi variabel proses,

sensor, pengkondisi sinyal, aktuator; menghitung karakteris-tik pengukuran

- 8 labsheet/LS observasi dan pengukuran

Bobot N1: 40%

- 1 jobsheet (LS10-Analisis)

Bobot N4:10%

(10)

Capaian

Pembelajaran Topik

Pengalaman belajar (kompetensi) dan

alokasi waktu

Kebutuhan jobsheet dan penilaian

c. Melakukan tindakan pengukuran nilai

input, proses dan output; Membuat desain proyek (keterampilan)

Minggu ke-1 s.d. ke-8

- langkah pengembangan produk

- isu dan permasalahan dari teknologi terbaru

instrumentasi dan elektronika medis

a. menganalisis isu dan permasalahan dari teknologi terbaru instrumentasi

dan elektronika medis; dan menyimpulkan dalam bentuk paper

(pengetahuan) Minggu ke-12 s.d. 13

b. mendesain dan menerapkan desain proyek instrumentasi dan elektronika

medis (keterampilan) Minggu ke-14 s.d. 16

- 1 jobsheet (LS9-Analisis) Bobot N

(11)

Analisis kebutuhan dari kurikulum dapat menjadi rujukan guru dalam

memfasilitasi peserta didik pada pembelajaran praktikum. Selanjutnya, guru dapat membuat rancangan praktikum seperti yang ditunjukkan berikut ini.

Tabel 2. Format rancangan praktikum

Format rancangan praktikum

Mata Pelajaran : Semester :

Jumlah jam tiap pertemuan:

1. Tujuan praktikum: ...

2. Uraian tugas praktikum a. Objek praktikum: ...

b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan: ...

c. Metode/ cara/ prosedur praktikum: ... d. Deskripsi laporan praktikum: ...

3. Kriteria penilaian: a. ...

b. ... c. ...

Tabel 3. Rubrik penilaian unjuk kerja (Republik, 2013)

No. Aspek yang

2 Pengamatan Pengamatan

(12)

No. Aspek yang

3. Pengelolaan Pembelajaran Praktikum

Pembelajaran praktikum dapat dilakukan di bengkel, laboratorium atau

tempat lain yang memungkinkan tujuan pembelajaran praktikum tercapai. Secara umum perbedaan mendasar antara bengkel dan laboratorium adalah

pada tujuan pembelajaran praktikum. Tujuan pembelajaran praktikum di bengkel tujuan pembelajaran berupa memproduksi suatu produk, sedangkan

di laboratorium bertujuan untuk membuktikan suatu konsep. Kegiatan praktikum membutuhkan peralatan dan bahan praktikum, bahan ajar berupa

lembar kerja praktikum, lembar observasi, lembar penilaian. Bahan dan peralatan erlu dikelola dengan baik. Diperlukan tenaga teknisi atau laboran

yang bertugas melayani guru dan peserta didik dalam pembelajaran. beberapa hal yang perlu disiapkan pengelola praktik di bengkel dan

laboratorium diantaranya adalah: (1) menyiapkan jobsheet; (2) menyiapkan media; (3) menyiapkan daftar presensi; (4) menyiapkan tes pendahuluan; (5) menyiapkan ruang praktikum; dan (6) menyiapkan peralatan praktikum.

(13)

Gambar 1. Bagan pengelolaan praktikum laboratorium dan bengkel (Sofyan, 2016: 192)

Laporan hasil praktikum

Penilaian oleh guru

Penyimpanan hasil praktikum

Hasil Belajar peserta didik Teori kelas

Praktikum (laboratorium)

Persiapan PBM Praktikum

Persiapan bahan Praktikum

Layanan alat Praktikum

Pengamatan penggunaan

(14)

BAB III

PENUTUP

A. Rangkuman

1. Prinsip-prinsip pembelajaran praktikum yang harus diperhatikan yaitu:

prinsip demonstrasi, aplikasi pengetahuan, berpusat pada tugas, aktifasi pengetahuan dan pengalaman, integrasi pengetahuan dalam kehidupan

sehari-hari, bersifat student centre learning, learning by doing, mengembangkan kemampuan sosial, keingintahuan, problem solving

skill, kreativitas dan berprinsip pada konsep belajar sepanjang hayat. Karakteristik pembelajaran praktikum diantaranya: (1) menggunakan

pendekatan berbasis kompetensi; (2) menggunakan tahapan: (a) pendahuluan; (b) shoptalk; (c) evaluasi; (3) menggunakan seperangkat lembar kerja praktikum; dan (4) penilaian menggunakan standar kriteria

kompeten-belum kompeten, lulus-belum lulus.

2. Lembar kerja praktikum bertujuan untuk: (1) membantu peserta didik

dalam pembelajaran praktikum; (2) menyediakan alternatif sumber belajar; (3) memudahkan guru dalam pembelajaran; (4) agar kegiatan

pembelajaran lebih menarik dan terstruktur; (5) mempermudah peserta didik untuk belajar mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu

tugas tertulis. harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak

kriteria yang berkaitan dengan tercapai/ tidaknya sebuah kompetensi dikuasai oleh peserta mahasiswa.

3. Lembar kerja praktikum disusun dengan tahapan-tahapan diantaranya:: (1) analisis kebutuhan sesuai kurikulum; (2) menentukan format

rancangan praktikum; (3) menentukan judul; (4) struktur dan penulisan jobsheet/labsheet; (5) penyusunan materi; dan (6)penyusunan instrumen penilaian.

4. Rubrik penilaian pembelajaran praktikum berisi aspek penilaian dan indikator penilaian tiap skala penilaian.

5. Beberapa hal yang perlu disiapkan pengelola praktik di bengkel dan laboratorium diantaranya adalah: (1) menyiapkan jobsheet; (2)

(15)

pendahuluan; (5) menyiapkan ruang praktikum; dan (6) menyiapkan

peralatan praktikum.

B. Tugas

1. Jelaskan prinsip dan karakteristik pembelajaran praktikum! 2. Jelaskan tujuan penyusunan lembar kerja praktikum!

3. Buatlah lembar kerja praktikum!

4. Buatlah rubrik penilaian presentasi desain proyek dan rubrik penilaian pembelajaran praktikum untuk hasil produk dari proyek praktik!

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 2013. Lampiran Permendikbud No 81A Tahun 2013.

Sekretariat Negara. Jakarta

Republik Indonesia. 2015. Peraturan menteri riset, teknologi dan pendidikan

tinggi Republik Indonesia nomor 44 tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan tinggi. Sekretariat Negara. Jakarta

Tim AA-Pekerti UMM. 2014. Perencanaan Pembelajaran Praktikum

Sofyan, Herminarto. 2016. Penyusunan Panduan Praktikum. Applied Approach

Buku 2. UNY Press: Yogyakarta

Syam, Machmud. 2003. Praktikum. Materi presentasi pada pelatihan program Applied Aproach (AA) Dosen kopertis wilayah IX Sulawesi. Diambil dari https://

www.unhas.ac.id/hasbi/LKPP/Hasbi-KBK-SOFTSKILL-UNISTAFF-SCL/ P3AIUnhas/2.06%2520Praktikum%2520(M.Syam).ppt&usg=AFQjCNFSpH

Gambar

Tabel 1. Analisis kurikulum
Tabel 3. Rubrik penilaian unjuk kerja (Republik, 2013)
Gambar 1.
Gambar 1. Bagan pengelolaan praktikum laboratorium dan bengkel

Referensi

Dokumen terkait

Untuk kelancaran proses pembelajaran, materi kuliah berupa handout yang berisi pengantar teori, contoh soal dan jawabannya serta tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan pendekatan kontekstual adalah lembaran-lembaran yang berisi petunjuk belajar atau langkah-langkah kegiatan belajar bagi siswa untuk

(3) Petunjuk praktikum materi reaksi redoks pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS) memuat langkah-langkah yang sulit untuk dilakukan oleh siswa, sehingga guru jarang

Menurut Depdiknas (2011: 2013-204), LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Jadi, LKS yaitu bahan cetak yang berisi tugas, materi,

Lembar Kerja Siswa merupakan lembar kerja sebagai tugas untuk siswa dalam memperluas pengetahuannya mengenai soal open-ended. Lembar kerja siswa ini berisi petunjuk

Lembar Kerja Pelatihan (LKP) adalah lembaran berisi tugas yang berfungsi untuk menuliskan petunjuk untuk menyelesaikan suatu tugas dan merupakan salah satu cara

LKS IPA berbasis potensi lokal adalah lembaran yang berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas IPA, baik yang bersifat perorangan maupun

Menurut Prastowo 2015: 204 Lembar Kerja Siswa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang