• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Kualitas Keluarga Menggunakan Multidimensi Johnson Et Al (1996) Terhadap Petani Sawah-Ladang di Lahan Daratan Dan Petani Pekebun Di Lahan Dataran Tinggi di Propinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Kualitas Keluarga Menggunakan Multidimensi Johnson Et Al (1996) Terhadap Petani Sawah-Ladang di Lahan Daratan Dan Petani Pekebun Di Lahan Dataran Tinggi di Propinsi Sumatera Utara"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KODE/ NAMA RUMPUN ILMU: 612/SOSIOLOGI

USUL PENELITIAN FUNDAMENTAL

KAJIAN KUALITAS KELUARGA

MENGGUNAKAN MULTIDIMENSI JOHNSON et al (1996)

TERHADAP PETANI SAWAH-LADANG DI LAHAN DARATAN DAN

PETANI PEKEBUN DI LAHAN DATARAN TINGGI

DI PROPINSI SUMATERA UTARA

TIM PENGUSUL

Ketua peneliti

: Prof. Rizabuana Ismail, PhD

NIDN

: 0029096103

Anggota Peneliti

: Dr. Iskandar Zulkarnain, MSi

NIDN

: 0003096603

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan mengkaji tahap kualitas keluarga petani. Kualitas keluarga petani ini diukur melalui lima dimensi kualitas perkawinan yaitu kebahagiaan dalam perkawinan, interaksi dalam perkawinan, masalah dalam perkawinan, ketidaksefahaman dalam perkawinan dan kecenderungan untuk bercerai. Persoalan yang akan dikaji adalah: hubungan kesignifikanan antara karakteristik responden dengan kualitas perkawinan, hubungan kesignifikanan dan perbedaan diantara setiap dimensi kualitas keluarga.

Sebanyak 300 orang petani padi sawah ladang di dataran rendah untuk penelitian tahap pertama dan petani pekebun di lahan dataran tinggi Provinsi Sumatera Utara untuk penelitian tahap kedua, telah dipilih sebagai responden dengan menggunakan model penentuan secara acak. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi sendiri oleh responden dan dianalisa mengunakan Paket Statistik untuk Ilmu-Ilmu Sosial (SPSS). Hubungan korelasi diantara variabel diuraikan secara deskriptif. Sedangkan penganalisaan dalam bentuk inferensi menggunakan korelasi, uji t, Anova searah dan chi kuadrat.

Kata kunci: kualitas keluarga, dimensi perkawinan dan kebahagiaan dalam perkawinan

ABSTRACT

This research will conduct with an objective to identify the level of peasant family quality. The peasant family quality can be measured through the five dimensions, wich are: marital happiness, marital interaction, marital problems, marital disagreement and divorce proneness. The purpose into that research is a significant between respondent characteristic with marital quality and differences between each dimension marital quality.

There is totally of 300 of peasant serve as respondent for this research. The rice cultivation peasant who works in ground land serve as respondent for the the first phase and second phase is respondemt by field peasant who works on the highland. They all are comes from North Sumatera. Random models is used in this research. Completion of the data will be collected by respondent wich using questioner and processed by Statistical Packege for Social Science (SPSS) scheme .

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

ABSTRAK ... II

DAFTAR ISI ... IV

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

1.2. RUMUSAN MASALAH ... 2

1.3. TUJUAN PENELITIAN ... 3

1.4. KONTRIBUSI PENELITIAN ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. TEORI PERTUKARAN SOSIAL (SOCIAL EXCHANGE THEORY) ... 4

2.2.KERANGKA KONSEP KUALITAS KELUARGA ... 6

2.3 STUDI TERDAHULU ... 8

2.4. HIPOTESIS ... 9

BAB 3 METODE PENELITIAN ...10

3.1 RANCANGAN PENELITIAN ... 10

3.2. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ... 10

3.3. VARIABEL PENELITIAN ... 10

3.4. METODE DAN TEKNIK ANALISA PENELITIAN ... 11

3.5. KETERBATASAN PENELITIAN ... 12

3.6 MATRIKS ROAD MAP PENELITIAN ... 12

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ...14

4.1. ANGGARAN BIAYA ... 14

4.2. JADWAL PENELITIAN ... 15

DAFTAR PUSTAKA ...15

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

Kajian ini bertitik tolak dari data empiris mengenai penduduk di Indonesia. Keluarga,

perkawinan dan penduduk yang merupakan subjek bagi analisa demografi, telah menunjukkan

perubahan angka yang sangat menakjubkan. Angka rata-rata perceraian telah menurun secara drastis

pada dekade ini bila dibandingkan dengan negara-negara barat yang menunjukkan tren peningkataan

dari tahun ke tahun. Sedangkan angka usia awal perkawinan pada pria dan wanita remaja juga telah

berubah dengan menunjukkan peningkatan usia awal perkawinan.Walaupun telah meningkat cukup

signifikan, namun di segi lainnya angka ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan angka usia

awal perkawinan di negara-negara tetangga seperti: Philipina dan Thailand (Palmore dan

Singarimbun, 1992; United Nation, 1996).

Penurunan angka perceraian merupakan suatu hal dramatis dari kacamata barat, tetapi kasus

ini memang terjadi di dua negara yaitu Indonesia dan Taiwan (Guest, 1992; Jones, 1994, 1997;

Thorton & Lin, 1994). Data perceraian yang ditunjukkan adalah pada pertengahan tahun 1950 an,

dari setiap 1.000 penduduk jumlah kasusu perceraian adalah 25 orang, menurun pada pertengahan

tahun 1960 an menjadi 17.7 orang dan kasus perceraian terendah didapati di Aceh yaitu mendekati

4.2 orang (Jones, 1997).

Tabel 1. Median Umur Awal Perkawinan dan Tingkat pendidikan Kaum Wanita Indonesia

Negara dan

Sumber: Demography and Health Survey, United Nation 1996

Sedangkan tentang awal mula perkawinan pada pasangan muda, menyatakan bahwa rata-rata

(6)

responden yang berumur 40-49 tahun adalah 16.9 tahun. Dari angka ini dapat dianalisa bahwa

selama 25 tahun telah terjadi peningkatan kesadaran terhadap umur awal perkawinan yaitu sebesar

2.7 tahun seperti ditunjukkan pada tabel. Dua keadaan di atasn dengan masa rentang waktu yang

cukup jauh menjadi perhatian untuk kajian ini, untuk menilai kemabali bagaimana kualitas keluarga

mereka dalam kehidupannya terutama bagi keluarga yang mempertahankan keluarganya sehingga

tidak terjadi perceraian ataupun yang memulai perkawinannya pada usia muda.

1.2. Rumusan Masalah

Secara logis, dari kedua isu kependudukan di atas akan menimbulkan pertanyaan lanjutan, apa

sebenarnya yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Walaupun banyak para ahli telah mencari

jawaban dan mengkaji latar belakang penyebab timbulnya angka-angka tersebut, namun terlintas

berbagai pertanyaan di fikiran orang awam, apakah setelah menurunnya angka perceraian tersebut

mereka akan berkawin kembali (remarriage), akan bahagiakah mereka dan bagaimana tingkatan

kebahagiaan mereka. Selain itu, apakah setelah angka median awal perkawinan semakin meningkat

berarti perkawinan mereka akan semakin bahagia dan bagaimana tingkat kepuasan dalan kehidupan

berkeluarganya. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul akibat pengaruh kedua isu-isu di atas adalah

variasi dan dimensi dalam kajian tentang perkawinan dan keluarga, yang hanya dapat difahami

dengan menggunakan konsep kualitas keluarga dalam perkawinannya (marital quality).

Persoalan utama penelitian ini dimulai dari sebuah pertanyan yaitu mengenai persoalan

keluarga, terutama mengenai kualitas perkawinan antara pasangan suami isteri yang memiliki

matapencaharian sebagai petani baik sebagai petani sawah atau ladang di daerah dataran rendah

maupun petani di daerah dataran tinggi . Secara rinci, masalah penelitian ini dirumuskan sbb:

1. Terdapatkah hubungan yang signifikan di antara karakteristik responden petani dengan dimensi

kualitas kerluarga dari pasangan suami ataupun istri petani.

2. Terdapatkah hubungan yang signifikan bagi setiap konponen dimensi kualitas kerluarga dari

pasangan suami ataupun istri petani.

3. Bagaimana tingkat perbedaan kualitas keluarga diantara masyarakat yang memiliki mata

pencaharian sebagai petani sawah atau ladang di daerah dataran rendah dengan petani pekebun di

daerah dataran tinggi .

4. Dibahagian manakah dari dimensi-dimensi kualitas keluarga yang menunjukkan unsur kekuatan

(7)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari suatu penelitian adalah untuk memahami dan menjelaskan fenomena

melalui suatu analisis. Sejalan dengan pemikiran tersebut dan masalah di atas, tujuan penelitian ini

secara umum adalah untuk menguji dan menganalisis hubungan signifikansi antara karakteristik

responden dengan berbagai dimensi kualitas keluarga pada masyarakat tani. Tujuan penelitian ini

dirinci sebagai berikut:

1. Menganalisis dan menguji hubungan yang signifikan diantara karakteristik responden petani

dengan dimensi kualitas kerluarga dari pasangan suami ataupun istri petani baik sebagai petani di

dataran rendah maupun petani di dataran tinggi.

2. Menganalisis dan menguji hubungan yang signifikan bagi setiap komponen pada berbagai

dimensi kualitas kerluarga dari pasangan suami ataupun istri petani.

3. Menganalisis dan menguji tingkat perbedaan kualitas keluarga diantara masyarakat yang memiliki

mata pencaharian sebagai petani sawah atau ladang di daerah dataran rendah dengan petani

pekebun di daerah dataran tinggi .

4. Menganalisis dan menguji pada setiap item dari unsur-unsur dimensi kualitas keluarga sehingga

dapat diketahui suatu unsur yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari masing-masing keluarga

petani yang berpengaruh terhadap kualitas keluarga petani.

1.4. Kontribusi Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan peneliti lanjutan

1.4.1. Kontribusi Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

a. Hasil penelitian ini dapat memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan

tentang teori pertukaran sosial (social exchange) yang digunakan untuk melihat

kualitas keluarga pada masyarakat pedesaan di negara dunia ketiga

b. Instrument yang digunakan pada penelitian ini dapat dijadikan pedoman untuk

mengukur berbagai komponen masyarakat Indonesia yang memiliki karakteristik yang

sangat variatif.

c. Memberikan relevansi dari teori-teori barat terhadap kondisi di Indonesia sehingga

(8)

1.4.2. Kontibusi Bagi Para Peneliti Lanjutan

a. Sebagai referensi, khususnya penelitian yang berkaitan dengan kualitas keluarga.

Melalui kajian ini dapat dilihat bagaimana masyarakat pedesaan juga menghadapi

masalah kualitas keluarga. Bukan hanya masalah penduduk perkotaan yang

dikategorikan sebagai golongan masyarakat modern.

b. Sebagai referensi, bahwa instrumen yang digunakan ini dapat dikembangkan dan

diujicoba pada berbagai masyarakat lainnya. Sehingga instrument ini dapat dilakukan

secara praktis. Individu dalam sebuah rumah tangga baik seorang suami ataupun

seorang istri dapat mengukur sendiri bagaimana kualitas keluarga mereka, bagaimana

harus membina dan menghadapi perubahan yang terjadi pada keluarganya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory)

Teori pertukaran sosial adalah salah satu perspektif yang digunakan untuk memahami

kualitas keluarga melalui kualitas perkawinan keluarga. Pada awalnya, teori ini dijadikan kerangka

konseptual utama untuk menjelaskan proses interaksi sosial yang terjadi secara diadik dianatar

kelompok-kelompok kecil yang saling berhubungan (Blau, 1964: Homans, 1961, 1967; Thibaut and

Kelley, 1959). Namun, barulah Levinger (1965,1976) menggunakan konsep ini pertama kali untuk

melihat pertukaran sosial dalam keluarga. Ia menerangkan keberhasilan ataupun kegagalan sebuah

perkawinan sangat tergantung pada pertimbangan seorang individu, terutamanya disebabkan: a).

kewujudan hubungan daya tarik diantara pasangan maupun berbagai aspek yang saling

menguntungkan bagi kedua belah pihak, seperti: keamanan secara emosional, kepuasan dalam

hubungan seksual dan peningkatan status sosial. b).Adanya penghalang yang tidak mudah

memutuskan hubungan pada kedua belah pihak seperti: batasan agama, sosial ataupun kerugiaan

secara finansial. c). Timbulnya faktor eksternal yang lebih menarik sehingga mengganggu hubungan

harmonis pasangan seperti: meninggalkan pasangan untuk memtuskan hubungan dan menemui orang

lain yang dianggap lebih menarik. Dengan kata lain, perspektif ini mengemukakan bahwa

berakhirnya sebuah perkawinan apabila daya tarik semakin berkurang, lemahnya faktor penghalang

yang dapat membatasi hasrat untuk berpisah dan kehilangan daya tarik yang mengikat untuk

(9)

Secara umum, teori pertukaran sosial membahas tentang pasangan yang telah berkawin,

berusaha untuk memaksimumkan keuntungan kepada dirinya dan menghindarkan biaya kerugian

dalam perkawinannya. Individu mendapatkan kepuasan dalam perkawinannya, apabila berhasil

mendapatkan keuntungan dibandingkan biaya kerugiannya.Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa

individu yang dapat memberikan bonus keuntungan kepada pasangannya pasti telah memperoleh

keuntungan untuk dirinya terlebih dahulu. Berarti, jika pertukaran sosial secara resiprositas telah

terjadi, maka interaksi diantara kedua pasangan ini dapat diteruskan. Namun r (1979, 1982) untuk

melihat hubungan sebaliknya, apabila resiprositas tidak tercapai maka interaksi diantara kedua

pasangan ini akan berakhir.

Pada dekade kebelakangan ini, teori pertukaran sosial semakin digunakan oleh ahli sosiologi

keluarga dalam percobaan untuk menjelaskan proses memilih pasangan untuk berkawin (McCall,

1966; dan Murstein 1973), mengkaji hubungan stabilitas dalam perkawinan (McDonald, 1981),

penyiksaan dalam keluarga atau KDRT (Goode, 1971). Ide ini juga digunakan oleh Lewis dan

Spanier (1979, 1982) untuk melihat hubungan keterkaitan antara kepuasan dalam perkawinan dengan

stabilitas keluarga. Walaupun beberapa peneliti menemui beberapa kekuatan dan kelemahan dalam

teori ini apabila digunakan untuk melihat dimensi kualitas keluarga, tetapi teori ini masih relevan

untuk dijadikan kerangka berfikir untuk memahami masalah ini, Sebagai kekuatan, pertukaran sosial

dalam perkawinan dapat dijadikan konsep daya tarik (concept of attraction) sebagai variable mikro

dan konsep penghalang (concept of barriers) di tingkat makro. Pada tingkat mikro, beberapa variable

digunakan untuk seperti persepsi tentang persahabatan, demografi dan status pekerjaan. Sedangkan

pada tingkat makro, variable yang dapat menghalangi perceraian, antara lain norma pada masyarakat

maupun perasaan tanggung jawab terhadap pasangan. Sedangkan yang dianggap kelemahan antara

lain: menyatakan bahwa hubungan cinta pada dasarnya tidak dapat disamakan dengan hubungan

pertukaran (Boulding, 1974). Hubungan percintaan dapat mengubah mindset pasangannya, dari

konsep ’kau’ dan ‘aku’ menjadi ‘kita’. Menurutnya juga, pasangan tersebut harus dapat menjadi ‘ the

individual comes to identify his own desire with those to another’ bukan menyebutkan ‘I will do

something good for you if you will do something good for me’.Oleh karena itu, pertukaran sosial

dalam perkawinan tidak hanya didasarkan kepada keuntungan ataupun kerugian semata. Foa dan Foa

(2004) menyebutkan keuntungan dan kerugian dalam hubungan seksual diantara suami dan istri

sangat sukar untuk dihitung. Pada satu pihak, ia hanya perlu mengeluarkan biaya yang kecil tetapi

(10)

kewajiban. Padahal, hubungan ini dapat berupa aktivitas yang saling melengkapi dan mempeerat

hubungan diantara kedua pasangan.

2.2. Kerangka Konsep Kualitas Keluarga

Walaupun telah terjadi perdebatan panjang terhadap konsep kualitas keluarga, namun pada

akhirnya beberapa peneliti telah sepakat untuk menggunakan analisa kualitas suatu perkawinan

dengan pendekatan dimensi kualitas perkawinan sebagai suatu instrumen untuk mengukur kualitas

sebuah keluarga. Oleh Johnson, Amoloza dan Booth (1996) dimensi ini dikelompokkan menjadi 2

bahagian, yaitu: kelompok yang menilai hubungan dalam perkawinan secara individu disebut

dengan: dimensi kebahagiaan dalam keluarga (marital happiness dimension). Sedangkan kelompok

lainnya, yang menggambarkan hubungan-hubungan yang menentukan kepada kualitas perkawinan,

harus dilihat dari empat dimensi lainnya yaitu: dimensi hubungan interaksi dalam perkawinan

(marital interaction dimension), dimensi ketidaksefahaman dalam perkawinan (marital disagreement

dimension), dimensi masalah-masalah yang muncul di dalam perkawinan (marital problems

dimension) dan dimensi kecenderungan untuk bercerai (divorce proneness dimension). Untuk

memahami kelima dimensi kualitas keluarga dalam kajian ini adalah:

1. Dimensi Kebahagian Dalam Perkawinan (Marital Happines).

Dimensi ini digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan seorang individu dalam

perkawinannya.Kebahagiaan suatu perkawinan bagi seorang individu berbeda dengan individu

lainnya. Oleh karena dimensi ini lebih bersifat subjektif, komponen yang digunakan untuk mengukur

tingkat kepuasan dan kebahagian perkawinan dari seorang individu dibatasi kepada beberapa

perspektif berikut: a). Perasaan bahagia yang bersifat umum tentang perkawinannya. Item yang

digunakan pada komponen ini adalah kebahagiaan yang telah dirasakannya selama perkawinannya,

terutama bila dibandingkan pada 3 tahun kebelakangan ini. Kebahagiaan dalam perkawinan ini juga

diukur dari segi kekuatan cinta dan kasih sayang terhadap pasangannya. Pengukuran yang digunakan

untuk melihat kebahagiaan dari pasangan ini antara lain adalah komitmen terhadap peranan

masing-masing suami dan isteri, persetujuan kepada perubahan peranan yang dilakukan oleh salah satu

pasangan tetapi disetujui oleh pasangan lainnya dan adaptasi terhadap perubahan suasana sekitarnya

dan peranan pasangan masing-masing. b). Perasaan bahagia terhadap aspek yang bersifat spesifik.

Item yang digunakan untuk mengukur kepuasan terhadap pasangannya antara lain diukur melalui

(11)

kasih sayang, berusaha mencari kesamaan terhadap sesuatu yang berbeda, kepuasan dalam hubungan

seksual dengan pasangannya, kesetiaan terhadap pasangan dan melakukan sesuatu untuk melayani

pasangannya.

2. Dimensi Interaksi Dalam Perkawinan (Marital Interaction).

Bentuk interaksi yang dilakukan oleh pasangan suami istri pada dimensi ini dibatasi pada

kerjasama antara keduanya dalam kehidupan sehari-hari. Interaksi yang dilakukan menunjukkan

wujudnya ‘komunikasi’ terbuka antara suami istri, ada tanggung jawab untuk terus menjaga

kebersamaan mereka, menjaga keseimbangan untuk saling tergantung kepada pasangannya,

kesetaraan terhadap kemampuan bersama dan menghargai pasangan. Kehidupan bersama sepanjang

hari ini diwujudkan pada lima item yaitu makan bersama dengan pasangannya, berbelanja bersama,

mengunjungi teman ataupun sanak saudara bersama, melakukan pekerjaan di rumah di dalam

ataupun di sekitar rumah secara bersama, pergi berjalan-jalan baik untuk rekreasi ataupun sekedar

melepaskan lelah secara bersama. Dengan kata lain, interaksi dilakukan dalam bentuk aktivitas

bersama seharian pada pasangan suami isteri.

3. Dimensi Ketidak-sefahaman Dalam Perkawinan (Maritas Disagreement)

Dimensi ini digunakan untuk melihat ketidak-sefahaman ataupun ketidaksesuaian diantara

pasangan suami istri terhadap berbagai kesepakatan yang telah mereka nyatakan pada awal

perkawinannya.Ada ketidaksesuaian terhadap tujuan masing-masing pasangan secara individu

ataupun menghadapi berbagai persoalan lainnya yang membuat mereka tidak sepakat. Pengukuran

dilakukan bukan terhadap sumber ketidaksesuaian atau ketidaksefahaman tersebut, melainkan

dengan melihat apa yang dilakukan akibat ketidaksesuaian ataupun ketidaksefahaman diantara

mereka itu.

4. Dimensi Masalah Dalam Perkawinan (Marital Problems)

Dimensi ini digunakan untuk melihat pasangan suami istri mengatasi berbagai masalah dalam

perkawinannya, antara lain: a). menghadapi sikap mudah marah dari salah satu pasangan, perasaan

sensitive dan mudah tersinggung, terlalu mudah cemduru, tertutup dan tidak ingin bertegur sapa

dengan orang lain. b). Terjadinya masalah perselingkuhan diantara suami ataupun istri, baik dalam

bentuk hubungan seksual dengan orang lain yang bukan pasangannya yang sah ataupun memiliki

hubungan percintaan dengan oranng lain. c). Persoalan seringnya salah satu pasangan ataupun

(12)

dengan keluarga. d). Persoalam keuangan rumah tangga sehingga ada pasangan yang dianggap

terlalu boros berbelanja, tidak terbuka dalam penggunaan uang untuk keluarga, ada pasangan yang

terlibat dengan perjudian, minuman keras, tindakan kejahatan dan pelanggaran hukum.

5. Dimensi Kecenderungan Untuk Bercerai (Divorce Pronenes).

Dimensi ini ditandai dengan bentuk kecenderungan yang dimiliki oleh salah seorang dari

pasangan suami istri sebagai suatu sikap, jalan keluar ataupun pengambilan keputusan terakhir yaitu

bercerai dengan pasangannya.Bentuk kecenderungan untuk bercerai ini termasuk di dalamnya

komponen kognitif dan komponen tindakan. Kecenderungan tersebut, antara lain: a). Apabila salah

satu pasangan suali istri mempunyai fikiran bahwa perkawinan ini hanyalah membawa berbagai

masalah seperti masalah keluarga, anak-anak, rumah tangga, keuangan, kebebasan dan

pengungkungan terhadap kebebasannya. b). Apabila salah satu pasangan mempunyai fikiran bahwa

jalan keluar dari masalah perkawinan iniini adalah perceraian. c). Apabila salah satu pasangan telah

menyatakan kepada teman terdekatnya, bahkan kepada pasnangannya untuk bercerai. d). Telah

melakukan pembicaraan awal dengan penasehat perkawinan, psikolog masalah keluarga, pengacara,

pengadilan agama ataupun menyebut perkataan’seandainya kita bercerai’ kepada pasangannya.

2.3 Studi Terdahulu

Penelitian terdahulu yang memfokuskan perhatiannya kepada dimensi kualitas keluatga telah

dilakukan oleh beberapa ahli, diantaranya berkaitan dengan pengaruh ekonomi terhadap perilaku

suami istri, ketaatan beribadat dan pengaruhnya terhadap kualitas rumah tangga dan hubungan

gender dengan kualitas rumah tangga.Penelitian yang dilakukan ini dikaukan pada masyarakat barat

dengan setting yang berbeda dengan masyarakat tani di negara-negara dunia ketiga.

Conger, Elder, Lorenz, Simons, Whitbeck, Huck dan Melby (1990) membahas kualitas

keluarga diantara pasangan suami istri dengan tingkat perasaan kepuasan dan kebahagiaan yang

diperoleh apabila berhadapan dengan kesulitan ekonomi yang parah. Kajian awal menemukan bahwa

kesulitan ekonomi dalam keluarga dapat menimbulkan berbagai resiko, diantaranya adalah

berakhirnya sebuah perkawinan, keluarga yang terpecah belah, terjadinya kekerasan secara fisik pada

anggota keluarga dan terabaikannya perhatian terhadap anak-anak.Namun demikian, interaksi di

antara pasangan menambah pertentangan dan mengurangi kemesraan hubungan suami istri hanya

didapati pada suami. Sedangkan pada istri, kesulitan ekonomi tidak memberi pengaruh kepada

(13)

perkawinan keluarga disebabkan oleh tingkah laku suami. Booth, Johnson, Branaman dan sica

(1995), melihat bahwa ketaatan sebuah keluarga sebagai penganut suatu agama berpengaruh

terhadap kualitas keluarga. Dari penelitian mereka diperoleh bukti bahwa apabila terjadi perubahan

dalam memahami dan melaksanakan ibadah keagamaan, maka terjadi perubahan pada dimensi

kualitas keluarga yaitu dimensi kecenderungan untuk bercerai (divorce proneness). Apabila

seseorang itu bersifat religious (seperti: kehadiran ketempat ibadah, melaksanakan ibadah dirumah

keikutsertaan dalam kegiatan keagamaan, rajin membaca kitab suci, dan mempengaruhi dalam

kehidupan sehari-harinya) menunjukan pengaruh yang signifikan dengan kualitas keluarga. Pasangan

ini cenderung untuk tidak berfikir tentang perceraian dan membicarakannya tentang kemungkinan

bercerai dengan orang lain. Semakin aktif seseorang melaksanakan aktifitas keagamaannya maka

hubungan antara suami istri (marital relation) juga semakin meningkat.Mereka juga mengurangi

kecenderungan untuk bertengkar dan menghindari berbagai masalah yang dapat menyebabkan

terjadinya pertengkaran atau membuat masalah yang menuju kepada perceraian.

Kajian aspek gender yang dilakukan, umumnya membahas bagaimana pengaruh hubungan

kekeluargaan apabila seorang istri bekerja, berpendapatan lebih tinggi dari suami dan pembahagian

kerja dalam rumah tangga. Amato dan Booth (1995) melihat perubahan sikap terhadap peranan

gender dari pasangan suami istri dengan membagikan sikap secara tradisional dan sikap non

tradisional dari sebuah keluarga. Sikap tradisional digambarkan dengan terjadinya pembagian secara

dikotomis diantara suami sebagai satu-satunya kepala keluarga pencari nafkah dengan istri sebagai

ibu rumah tangga sepenuh waktu yang tidak menghasilkan pendapatan.Sedangkan sikap non

tradisional digambarkan sebagai sebuah keluarga dimana suami dan istri telah mempunyai peranan

bersama dan hubungan keduanya bersifat egalitarian.Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa untuk

mencapai kualitas keluarga para istri lebih berkeinginan untuk bersikap non tradisional dalam

mengurus kehidupan rumah tangganya dan para suami lebih berkeinginan mempunyai sikap

tradisional dibandingkan pasangannya.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka, kerangka konseptual penelitian dan studi terdahulu yang

berhubungan dengan variabel penelitian ini, maka disusun beberapa hipotesis sebagai berikut:

1. Adakah hubungan yang signifikan diantara karakteristik responden petani dengan dimensi

(14)

2. Adakah hubungan yang signifikan bagi setiap komponen pada berbagai dimensi kualitas keluarga

dari pasangan suami ataupun istri petani.

3. Adakah tingkat perbedaan pada setiap komponen dimensi kualitas keluarga dari pasangan suami

ataupun istri petani sehingga dapat diketahui suatu unsur yang menjadi kekuatan dan kelemahan

yang berpengaruh terhadap kualitas keluarga petani.

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisa kualitas keluarga menggunakan

dyadic Adjustment Scale dari Johnson melalu dimensi kualitas perkawinan pada petani sawah ladang

di lahan dataran rendah. Rancangan penelitian ini adalah studi kausal, sebab tujuan penelitian

berusaha menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antar variable melalui

pengujian hipotesis.

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah para keluarga petani sawah ataupun ladang yang tinggal

di kawasan dataran rendah pantai timur Provinsi Sumatera Utara yaitu: di sekitar kabupaten Serdang

Bedagai, Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang. Besaran sampel disesuaikan dengan

rekomendasi instrument analisis SPSS 16, minimal sebesar 100 individu dari salah satu pasangan

petani yaitu suami ataupun istri saja untuk setiap kawasan. Individu yang menjadi unit penting dalam

penelitian ini juga dilihat dalam konteks hubungan peran yang dimainkan dengan anggota keluarga

lainnya dalam rumah tangganya, seperti: dengan istri ataupun suami, anak-anak, saudara lain yang

tinggal dalam satu rumah ataupun berjauhan, tetangga maupun teman sejawat lainnya. Pada

umumnya, keterangan yang diperlukan mengenai anggota keluarga dalam rumah tangga petani

selalunya didapatkan melalui kepala rumah tangga. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara

random dengan teknik proporsional cluster sampling

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam melihat kualitas keluarga petani terdiri dari karakteristik responden

(15)

KARAKTERISTIK RESPONDEN PETANI

DIMENSI KUALITAS PERKAWINAN

Umur Kebahagiaan Dalam Perkawinan

Jenis Kelamin Interaksi Dalam Perkawinan

Umur Awal Berkawin Masalah Dalam Perkawinan

Lama Perkawinan Ketidaksefahaman Dalam Perkawinan

Pendapatan Bulanan Kecenderungan Untuk Bercerai

Jumlah Anak

Definisi operasional variabel penelitian dilakukasn untuk menjawab persoalan kualitas

keluarga di atas, dengan menjelaskan beberapa nkonsep di bawah ini:

a. Dimensi kualitas Perkawinan. Kelima kualitas dalam perkawinan yaitu: Kebahagiaan Dalam

Perkawinan, Interaksi Dalam Perkawinan, Masalah Dalam Perkawinan, Ketidaksefahaman

Dalam Perkawinan dan Kecenderungan Untuk Bercerai digunakan untuk menentukan kualitas

keluarga petani. Kelima dimensi ini diukur mnggunakan skala multidimensional Johson et al

(1986) dan setiap dimensi diukur dengan item yang berbeda-beda dalam menentukan kualitas

keluarga.

b. Karakteristik Responden. Enam komponen karakteristik responden petani di atas diperkirakan

mempunyai peranan dalam mempengaruhi kualitas perkawinan seorang individu, Karakteristik

pendidikan dan sukubangsa seorang petani diabaikan, karena petani memiliki karakteristik

yang berbeda diantara petani di dataran rendah dan petani di dataran tinggi (Gertz, 1967).

3.4. Metode dan Teknik Analisa Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain

eksplanatori yang digunakan untuk menjelaskan hasil analisa dari gambaran kehidupan kekeluargaan

pada keluarga petani dan metode kuantitatif untuk mengukur kekuatan hubungan atau perbedaan

setiap dimensi perkawinan. Teknik analisa data untuk menjawab masalah penelitian dan menguji

hipotesis penelitian menggunakan bentuk statistik deskriptif dan tabel frekuensi, analisa korelasi,

analisa t-test dan analisa Anova. Bentuk statistik deskriptif dan tabl frekwensi seperti: persentase,

min dan standard deviasi digunakan untuk menerangkan tentang asa atau ciri responeden petani.

(16)

variable. Apakah hubungan ini berbentuk linear atau sebaliknya. Jika terdapat hubungan diantara dua

variabel, maka kedua-duanya dikatakan berkorelasi apakah positif ataupun negatif. Korelasi wajar

digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan ini. Sehingga, dapat diketahui dimensi perkawinan

yang kuat atau lemah dengan salah satu variabel, hubungan antara dimensi pada kelima-lima dimensi

perkawinan dan hubungan antara karakteristik responden dengan dimensi kualitas perkawinan.

Analisa t-test dengan prosedur satu sampel digunakan untuk membandingkan nilai min bagi

sesuatu variabel dengan satu nilai tertentu yang telah ditetapkan. Analisa Anova digunakan untuk

menghasilkan analisa varians satu arah untuk satu variable terikat berdasarkan satu variabel bebas

yang dinamakan sebagai faktor. Teknik yang digunakan dalam prosedur Anova se arah (one way

Anova) adalah merupakan perluasan bagi prosedur sampel bebas t-test. Dengan teknik ini dapat

dibenarkan bahwa pengujian terhadap perbedaan min pada variabel terikat untuk dua kelompok atau

lebih dapat dilakukan secara bersamaan.

3.5. Keterbatasan Penelitian

3.5.1. Penelitian ini terbatas hanya meneliti kualitas keluarga petani padi saja. Dengan demikian,

hasil penelitian ini belum dapat mewakili keseluruhan kehidupan petani yang ada.

3.5.2. Sampel petani pada penelitian ini berasal dari populasi petani dataran rendah dan dataran

tinggi yang belum merangkumi keseluruhan corak petani di Indonesia.

3.5.3. Kriteria sampel pada penelitian ini tidak membedakan karakteristik responden yang lebih

beragam seperti sukubangsa, agama, dan sebagainya.

3.6 MATRIKS ROAD MAP PENELITIAN Road Map Penelitian 2 (Dua) Tahun (2014-2015)

TAHUN PERTAMA (2014) Kegiatan Informan/Responden Data

(17)

Menganalisis dan

Keluarga petani Jurnal -. Kuesioner Pola hubungan

antara

Keluarga Petani Jurnal -. Kuesioner Pola hubungan

dari setiap

Keluarga Petani Jurnal -. Kuesioner Pola kualitas

keluarga dari

setiap unsur-unsur

dimensi kualitas

keluarga

TAHUN KEDUA (2015) Kegiatan Informan/Responden Data

Sekunder

Keluarga petani Jurnal -. Kuesioner Pola hubungan

antara

karakteristik

responden petani

(18)

kualitas keluarga dimensi kualitas

Keluarga Petani Jurnal -. Kuesioner Pola hubungan

dari setiap

Keluarga Petani Jurnal -. Kuesioner Pola kualitas

keluarga dataran

Jurnal Kuesioner Pola tingkat

perbedaan kualitas

keluarga di dua

lokasi penelitian

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1. Anggaran Biaya

Anggaran biaya yang diusulkan untuk melaksanakan penelitian tahun pertama ini sebesar Rp.

38.450.000 (Tiga Puluh Delapan Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Ringkasan anggaran

Biaya yang diajukan per tahun disajikan pada tabel di bawah ini:

TABEL 4.1. ANGGARAN BIAYA

No. Jenis Pengeluaran Biaya Tahun I

1. Honor (Gaji dan Upah) Rp. 11.000.000

(19)

3. Perjalanan Rp. 11.000.000

4. Lain-lain (Publikasi, Seminar, Laporan , dll) Rp. 5.850.000

Jumlah dana yang dibutuhkan Rp 38.450.000

Rincian pada lampiran 1

4.2. Jadwal Penelitian

Jadwal pelaksana kegiatan penelitian ini, sejak persiapan proposal sampai dengan penyampaian

laporan akhir, direncanakan selama satu tahun. Jenis kegiatan penelitian ini disajikan pada tabel 4.2.

TABEL 4.2 JADAWAL KEGIATAN PENELITIAN

No. JENIS KEGIATAN Tahun Ke- 1, Bulan Ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Penyususnan Proposal

2. Pengesahan Proposal

3. Pengumpulan Data

4. Tabulasi Data

5. Pengolahan Data

6. Penyusunan Draft

Laporan

7. Seminar

8. Penyusunan Laporan

Akhir

DAFTAR PUSTAKA

Amato, Paul R., and Booth Alan. Changes in Gender Role Attitude and Perceived Marital

Quality. American Sosiological Review, Vol 60, 1995: 58-66.

Amato, Paul R., David Johnson, Alan Booth, and Stacy J Rogers. Continuity and Change in

Marital Quality Between 1980 and 2000. Journal of Marriage and the Family, (65) 2003:1-22.

Booth, Alan, David R. Johnson, Ann Branaman and Alan Sica. Belief and Behavior: Does Religion

Matter in Today`s Marriage?. Journal of Marriage and the Family, 57 (1995): 661-671.

Burr, Wesley R. (ed.). Contemporary Theories About The Family, Research Based Theories.

(20)

Conger, Rand D., Glen H. Elder, Frederick O. Lorenz, Katherine J. Conger, Ronald L. Simons, Les

B. Whitbeck, Shirley Huck and Janet. N Melby. Linking Economic Hardship to Marital

Quality and Instability. Journal of Marriage and the Family, (52)1990: 643-656.

Dordrecht. Uprooting and Surviving: Adaptation and Resettlement of Migrant Families and

Children. Holland: Reichel Publ. Co, 1982.

Hair F. Joseph, Ralph E. Anderson, Ronald L. Tatham, William C. Balack. Multivariate Data

Analysis. New York: Prentice Hall Inc. 1998.

Heaton Tim B, Mark Cammack, and Larry Young. Why is the Divorce Rate Declining in

Indonesia ?. Journal of Marriage and the Family, (63) 2001: 480-490.

Helms Heather M, Ann C. Crouter and Susan M. Mchale. Marital Quality and Spouse’ Marriage

Work With Close Friends and Each Other. Journal of Marriage and the Family, (65) 2003: 963-977.

Juhari Rumaya. Marital Quality Asunction of Gender Role Egalitarianism Among The Malay

Muslim Student Couples in The Mid-west Region of The United States of America. PhD Disertation Unpublished, Michigan State University, 1997.

Johnson, David R., and Booth Alan. Marital Quality: A Product of the Dyadic Environment or

Individual Factors?. Social Forces, Vol 76:3, March 1998: 883-904.

Lewis, R.A and G.B. Spanier. Theorizing About The Quality and Stability of Marriage, dalam

W.R. Burr et.al. (eds) Contemporary Theories about the family, Vol. 1. New York: The Free Press, 1979.

Lewis, R.A and G.B. Spanier. Marital Quality: A review of The Seventies. Journal of Marriage

and the Family, 42 (1980): 825-839

Johnson, David R.,Teodora O. Amoloza, Alan Booth. Stability and Development Change in

Marital Quality: A Three Wave Panel Analysis. Journal of Marriage and The Family, 54 (1992): 582-594.

Locke, Harvey and Karl Wallace. Short Marital Adjustment and Prediction Tests: Their

Reliability and Validity. Marriage and Family Living 21 (August, 1959):251-255.

Lorenz, Frederick O, Rand D. Conger, Ronald L. Simons, Les Whitbeck and Glen H. Elder Jr.

(21)

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Justifikasi Anggaran Penelitian

Lampiran 2 : Dukubngan Sarana dan Prasarana

Lampiran 3 : Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas tim Peneliti

Lampiran 4 : Biodata Ketua dan Anggota Peneliti

Lampiran 5 : Surat Pernyataan Ketua Peneliti dan Tim Peneliti

Lampiran 1

Sub Total (Rp) 11.000.000 11.000.000 2. Bahan habis pakai dan peralatan penunjang

Material Justifikasi

Kuesioner Cetak 200 Set 10.000 2.000.000 2.000.000

Kertas Print Out 6 Rim 30.000 180.000 180.000

Tinta Print Out 2 Unit 250.000 500.000 500.000

ATK Lainnya Tabulasi 2 Set 1.000.000 2.000.000 2.000.000

Artikel Referensi 3 Unit 500.000 1.500.000 1.500.000

Jaringan WiFI Browsing 6 GG/bulan x

8 bulan

150.000 1.200.000 1.200.000

Souvenir Responden 200 Set 10.000 2.000.000 2.000.000

Program SPSS Program 1 Unit 1.000.000 1.000.000 1.000.000

Sub Total (Rp) 10.380.000 10.380.000 3. Perjalanan

Sewa Kendaraan Kumpul Data

3 Kabupaten 20 hari 250.000 5.000.000 5.000.000

Penginapan Kumpul Data

(22)

Enumerator Kumpul Data

3 Kabupaten 200 Resp 20.000 4.000.000 4.000.000

Sub Total (Rp) 11.000.000 11.000.000 4. Lain-Lain (Publikasi, Laporan, Seminar, lainnya)

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas

Harga

1 Daerah 1.200.000 1.200.000 1.200.000

Biaya Seminar Konsumsi, dll 30 set 30.000 900.000 900.000

Draft Laporan Bahan Seminar 30 Set 40.000 1.200.000 1.200.000

Biaya Publikasi Fee 1 set 1.750.000 1.750.000 1.750.000

Biaya Adm,

Sub Total (Rp) 5.700.000 5.700.000 TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN TAHUN I (Rp) 38.450.000 38.450.000 TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN KESELURUHAN 76.900.000

Lampiran 2

DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN

No. SARANA DAN PRASARANA KETERANGAN

1. Text Book Tersedia di perguruan tinggi pengusul

2. Jurnal Ilmiah Tersedia di perguruan tinggi pengusul,

namun ada sebagian artikel yang dibutuhkan

tidak tersedia. Beberapa artikel akan

diperoleh dari sumber di luar PT

3. Jaringan Internet Tersedia di perguruan tinggi pengusul,

namun hanya dapat digunakan secara

terbatas di PT. Untuk memperlancar akses

data dan referensi akan digunakan secara

(23)

4. Program Aplikasi SPSS Tersedia di perguruan tinggi pengusul pada

lab computer, namun tidak dapat digunakan

sepenuhnya. Program aplikasi terakhir akan

diperoleh dari sumber di luar PT

5. Komputer dan Printer Tersedia di perguruan tinggi pengusul,

namun tidak tersedia laboratorium computer

di fakultas. Satu unit computer dan printer

akan digunakan milik pribadi.

Lampiran 3

SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBAGIAN TUGAS TIM PENELITI

No

1. Prof. Rizabuana Ismail,

PhD

FISIP USU

Sosiologi 8 - Penyusunan proposal

- Pengesahan proposal

2. Dr. Iskandar Zulkarnain,

MSi

FISIP USU

Komunikasi 6 - Editing Proposal

(24)

Lampiran 4

BIODATA KETUA PENELITI DAN ANGGOTA PENELITI I. Ketua Peneliti

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan Gelar) Prof. Rizabuana Ismail, M.Phil, PhD

2. Jenis Kelamin Laki-Laki

3. Jabatan Fungsional Guru Besar

4. NIP 106109291986011002

5. NIDN 0029096103

6. Tempat dan Tanggal Lahir Air Batu (Asahan)

7. E mail rizabuanaismail@gmail.com

8 No Telp / HP 0618211767 / 082164397804

Bidang Ilmu Antropologi Antropologi-

Sosiologi Sosiologi

Tahun Masuk – Lulus 1980-1985 1989-1991 1998-20068

(25)

Ekonomi

c. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)

No Tahun Judul Pendanaan

Sumber Jml (Juta/Rp)

1. 2012 Analisa Sosial Budaya Pengembangan

Air Minum Aqua oleh PT. Danone Indonesia di Prov. Sumatera Utara

Swasta 135

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)

No Tahun Judul Pendanaan

Sumber Jml (Juta/Rp)

1. 2012

Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dakam Konsolidasi kebersihan Lingkungan di Desa Amplas. Kec Percur Sei Tuan

PNBP USU 5.000.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/No/Tahun

1. Kajian Dimention Of Marital Quality: Memahami Konsep, Metode Penelitian dan Beberapa Kajian Kepustakaan Dalam Sosiologi Keluarga.

Jurnal Harmoni Sosial Vol 2, No.2,

(26)

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1. Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sosiologi Kota Medan

Etika Sosial Dalam Menjalankan Penelitian Sosial

2014 FISIP USU

G. Karya Buku Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah Laboratorium Ilmu dasar & Umum USU,

2009 87 USU Press

2.

Jambi Malay Community in Plasma Plantation and Family: Profile, Function, Bond and Family Role Transition, Based On Program

Developmen, Level Of Nucleus Estate Smallholder,

2010 105 USU Press

H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis No P/ID

I. PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL LAINNYA DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No. Judul/Tema /Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya Yang Telah Diterapkan Tahun

Tempat Penerapan

(27)

J. Penghargaan Dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1. Satyalencana Karya Satya X Tahun Presiden R.I 2008

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam bio data ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian

dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyar atan dalam

pengajuan Hibah Penelitian Fundamental.

Medan, 20 Maret 2014

Pengusul

(28)

Lampiran 4a

BIODATA ANGGOTA PENELITI I. Anggota Peneliti

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan Gelar) Dr. Iskandar Zulkarnain, MSi

2. Jenis Kelamin Laki-Laki

3. Jabatan Fungsional Pembina

4. NIP 19660903

5. NIDN 0003096603

6. Tempat dan Tanggal Lahir Seunagan (NAD), 03 September 1966

7. E mail Badaru_69@yahoo.com

8 No Telp / HP 061-6613653

Nama perguruan tinggi Universitas Sumatera

Utara, Medan

Bidang Ilmu Komunikasi Komunikasi Komunikasi

Tahun Masuk – Lulus 1985-1989 1992-1995 1997-2003

(29)

kerja karyawan PT

c. Pengalaman penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)

No Tahun Judul Pendanaan

Sumber Jml (Juta/Rp)

1. 2008

Pornografi dan Pornoaksi di Media (Studi Tentang Dampak Pornografi dan Pornoaksi di Media TerhadapKhalayak di Kel Tegal sari III Kec Medan Area Kotamadya Medan)

SPP/DPP 5.000.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)

No Tahun Judul Pendanaan

Sumber Jml (Juta/Rp)

1. 2009 Program Siaran TVRI Sumut dan

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara SPP/DPP 5.000.000

2. 2010 Anggota Tim Penguji dalam Uji Kompetensi

Wartawan di Bali Swasta 15.000.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/No/Tahun

(30)

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama pertemuan

Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Keminfokom

Meningkatkan Kesadaran Hukum Oleh Lembaga Penyiaran di Sumatera Utara dalam rangka Mematuhi Perundang-Undangan Tentang Penyiaran

Medan, 2010

G. Karya Buku Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

1. Effektivitas Komunikasi Antar Budaya (Dalam Komunikasi Islam dan Tantangan Modernitas)

2010 150 CitaPustaka Media,

Bandung

H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No. Judul?Tema HKI Tahun Jenis No P/ID

I. PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL LAINNYA DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No. Judul/Tema /Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya Yang Telah Diterapkan Tahun

Tempat

Penerapan Respon Masyarakat

J. Penghargaan Dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

(31)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam bio data ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian

dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyar atan dalam

pengajuan Hibah Penelitian Fundamental.

Medan, 20 Maret 2014

Pengusul

(32)

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap

: Prof. Dr. Rizabuana Ismail, M.Phil

NIDN

:

0029096103

Pangkat /Golongan

: Pembina/ IVc

Jabatan Fungsional

: Guru Besar

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul :” KAJIAN KUALITAS

KELUARGA MENGGUNAKAN MULTIDIMENSI JOHNSON et al (1996) TERHADAP PETANI

SAWAH-LADANG DI LAHAN DARATAN DAN PETANI PEKEBUN DI LAHAN DATARAN

TINGGI DI PROPINSI SUMATERA UTARA’ yang diusulkan dalam skema Penelitian

Fundamental untuk tahun 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai poleh lembaga/sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia

dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya

penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Medan, 20 Maret 2014

Mengetahui Yang menyatakan,

Ketua Lembaga Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Prof.Dr. Harmein Nasution, MSIE Prof. Rizabuana Ismail, PhD

(33)

Lampiran 5a

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap

: Dr. Iskandar Zulkarnain, MSi

NIDN

:

0003096603

Pangkat /Golongan

: Pembina/ IVa

Jabatan Fungsional

: Lektor Kepala

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul :”

KAJIAN

KUALITAS KELUARGA MENGGUNAKAN MULTIDIMENSI JOHNSON et al (1996)

TERHADAP PETANI SAWAH-LADANG DI LAHAN DARATAN DAN PETANI PEKEBUN DI

LAHAN DATARAN TINGGI DI PROPINSI SUMATERA UTARA’ yang diusulkan dalam skema

Penelitian Fundamental untuk tahun 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai poleh lembaga/sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia

dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya

penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Medan, 20 Maret 2014

Mengetahui Yang menyatakan,

Ketua Lembaga Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Prof.Dr. Harmein Nasution, MSIE Dr. Iskandar Zulkarnain, MSi

Gambar

TABEL 4.1. ANGGARAN BIAYA
TABEL 4.2    JADAWAL KEGIATAN PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Alahonko, S.: Kaikki isänmaalle. Arimo, R.: Saksalaisten sotilaallinen toiminta Suomessa 1918 , Gummerus Kirjapaino Oy, Jyväskylä, 1991. Ensimmäiset vuodet 1918–1919 ,

Oleh karena itu, refleksi dan perumusan penggantian tujuan harus dilaksanakan secara seksama, agar momentum tidak hilang dan organisasi mengalami penurunan atau ”penuaan”

Step 5 − Next, depending on the version of Ubuntu you hαve, you will need to αdd the relevαnt site to the docker.list for the αpt pαckαge mαnαger, so thαt it will be αble

kategori cukup, sebagian besar lansia membersihkan kuku kaki dan tangan kategori cukup, sebagian besar lansia membersihkan rambut kategori baik, hampir seluruh

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh Prophetic Parenting dalam membentuk karakter pribadi Islami pada Anak di Kuching, Sarawak, Malaysia,

Bagi peserta didik yang mengikuti mata pelajaran Public Area diharapkan dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan Public Area melalui penggunaan media proyeksi. Bagi

Uraikan latar belakang dari kegiatan penelitian yang disulkan dan uraikan juga kemanfaatan penelitian ini untuk Provinsi Jawa Barata tau masyarakat Jawa Barat

Para siswa pada umumnya hanya tahu soal meminjam dan membaca buku perpustakaan saja dan itupun dilakukan dalam waktu yang teramat singkat, yaitu pada jam-jam