• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan - Tingkat Keberhasilan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Inkuiri dalam Proses Pembelajaran di Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Langkat Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan - Tingkat Keberhasilan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Inkuiri dalam Proses Pembelajaran di Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Langkat Tahun 2014"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keberhasilan

Keberhasilan adalah hasil serangkaian keputusan kecil yang memuncak dalam

sebuah tujuan besar dalam sebuah tujuan besar atau pencapaian. keberhasilan adalah

lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

penting bagi pertumbuhan dan kehidupan, dan merupakan cara penting untuk

mengukur kemajuan (Sabri, 2010).

B. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang digunakan oleh pengajar

untuk menyampaikan materi pembelajaran yang berfungsi mempermudah peserta

didik menerima dan memahami materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai (Hamzah, 2011).

Strategi pembelajaran merupakan pola-pola umum kegiatan dosen dan

mahasiswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang

telah digariskan (Djamarah, 2006).

1. Komponen Strategi Pembelajaran

Komponen strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh Hamzah (2011),

terdiri atas 5 (lima) komponen yang saling berinteraksi dengan karakter fungsi dalam

mencapai tujuan pembelajaran yaitu kegiatan pembelajaran pendahuluan,

(2)

Kegiatan pendahuluan yang disampaikan dengan menarik dapat meningkatkan

motivasi belajar peserta didik. Cara pengajar memperkenalkan materi pelajaran

melalui contoh-contoh ilustrasi tentang kehidupan sehari-hari atau meyakinkan

pentingnya manfaat pokok bahasan akan sangat mempengaruhi motivasi belajar

peserta didik.

Penyampaian informasi menjadi berarti jika kegiatan pendahuluan yang

menarik dapat memotivasi peserta didik dalam belajar. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam penyampaian informasi adalah urutan penyampaian, ruang

lingkup materi yang di sampaikan, dan materi yang akan disampaikan. Proses

pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan

secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Setelah peserta didik melalui berbagai proses pembelajaran dan penyampaian

informasi berupa materi pelajaran kegiatan pendahuluan dan penyampaian informasi,

maka dilaksanaan tes diakhir kegiatan pembelajaran dan akan dilakukan kegiatan

tindak lanjut terhadap hasil tes tersebut.

2. Dasar-dasar Strategi Pembelajaran

Strategi dasar dalam pembelajaran merupakan dasar yang sangat penting yang

harus dijadikan pedoman untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil

sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Djamarah (2006), terdapat empat dasar

strategi pembelajaran yaitu:

a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah

laku yang diharapkan sebagai hasil belajar. Dalam hal ini, sasaran dan kegiatan

(3)

b. Memilih sistem pendekatan belajar bersadarkan aspirasi dan pandangan hidup

masyarakat. Cara pengajar melihat suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori

yang digunakan dalam pembelajaran, akan berpengaruh terhadap hasil belajar.

c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang tepat

dan efektif. Teknik pembelajaran dapat memotivasi mahasiswa agar mampu

menerapkan pengetahuan dan pengalamannya dalam memecahkan masalah.

Sedangkan metode pembelajaran, dilakukan untuk mendorong mahasiswa

berpikir bebas dan berani dalam mengemukakan pendapatnya sendiri. Metode

pembelajaran lebih menekankan pada peranan mahasiswa sedangkan teknik

pembelajaran lebih terfokus kepada peranan pengajar dan alat-alat pembelajaran.

d. Menetapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga dapat dijadikan

pedoman oleh pengajar dalam melakukan evaluasi hasil pembelajaran.

3. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Strategi Pembelajaran

Hal pokok yang harus di perhatikan oleh dosen dalam strategi pembelajaran

adalah tahapan mengajar dan pendekatan mengajar. Secara umum ada tiga tahapan

pokok yang terdapat pada tahapan mengajar. yaitu tahap praintruksional, tahap

instruksional dan tahap penilaian atau tindak lanjut. Tahap prainstruksional adalah

tahapan yang di tempuh dosen pada saat memulai proses belajar mengajar. Tahap

instruksional adalah tahap pembelajaran atau tahap inti yaitu memberikan bahan

pelajaran yang telah disusun dosen sebelumnya. Sementara tahap penilaian dan

tindak lanjut adalah tahap untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dari tahap

instruksional. Tinggi rendahnya kadar kegiatan belajar ditentukan oleh pendekatan

(4)

pendekatan yang berorientasi pada dosen (teacher centered) dan pendekatan yang

berorientasi padamahasiswa (student centered) (Sabri, 2010).

C. Strategi Pembelajaran Ekspositori

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang

menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang dosen

kepada sekelompok mahasiswa dengan maksud mahasiswa dapat menguasai materi

pembelajaran secara optimal (Sanjaya, 2011, hal.179).

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan

pembelajaran yang berorientasi kepada dosen (teacher centered approach) karena

dosen memegang peran yang sangat dominan untuk menyampaikan materi

pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan

dapat dikuasai mahasiswa secara baik (Sanajaya, 2008).

2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori

Strategi ekspositori dilkasanakan dengan cara menyampaikan materi secara

verbal, sehingga strategi ekspositori sering diidentikkan dengan ceramah. Materi

yang disampaikan adalah materi yang sudah jadi, seperti data atau fakta dan

konsep-konsep yang harus dihafal oleh peserta didik. Tujuan utama pembelajaran ekspositori

adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Sehingga di akhir proses

pembelajaran peserta didik diharapkan memahami materi dengan benar dan dapat

(5)

3. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori

Sanjaya (2008) mengemukakan bahwa dalam penggunaan strategi

pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu

berorientasi pada tujuan, prinsip komunikasi, prinsip kesiapan, dan prinsip

berkelanjutan. Penyampaian materi pembelajaran ekspositori dilakukan dengan

metode ceramah, namun sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu dosen harus

merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur.

Prinsip komunikasi merupakan proses komunikasi dalam pembelajaran yang

menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada

seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan).

Kesiapan merupakan salah satu hukum belajar menurut teori koneksionisme.

Dalam prinsip kesiapan, inti dari hukum belajar adalah setiap individu akan

merespon dengan cepat dari setiap stimulus bila dalam dirinya sudah memiliki

kesiapan. Sebaliknya, setiap individu tidak akan merespon setiap stimulus yang

muncul bila dirinya belum memiliki kesiapan.

Prinsip berkelanjutan dalam pemebelajaran ekspositori harus dapat mendorong

mahasiswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran

ekspositori dikatakan berhasil bila proses penyampaian dapat membawa mahasiswa

pada situasi ketidak seimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk

mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.

4. Prosedur Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori

Langkah-langkah dalam penerapan strategi ekspositori berdasarkan Sanjaya

(6)

(presentation), korelasi (correlation), mengaplikasikan (aplication), dan

menyimpulkan (generalization).

Persiapan (preparation) merupakan langkah utama dalam strategi

pembelajaran. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi

ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai

dalam melakukan persiapan adalah mengajak mahasiswa keluar dari mahasiswa yang

pasif, membangkitkan motivasi dan minat mahasiswa untuk belajar, merangsang dan

membuka rasa ingin tahu mahasiswa serta menciptakan suasana dan iklim

pembelajaran yang terbuka.

Penyajian (presentation) adalah langkah penyampaian materi pembelajaran

sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan dalam

pelakanaan langkah ini diantaranya adalah penggunaan bahasa, intonasi suara dan

menjaga kontak mata dengan mahasiswa menggunakan joke agar kelas tetap hidup

dan segar melalui penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu.

Korelasi (correlation) adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan

pengalaman mahasiswa atau hal-hal lain yang memungkinkan mahasiswa dapat

menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.

Langkah korelasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemampuan berfikir dan

kemampuan motorik mahasiswa.

Mengaplikasikan (aplication) adalah langkah unjuk kemampuan mahasiswa

setelah menyimak penjelasan dosen. Dosen dapat mengumpulkan informasi tentang

penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh mahasiswa. Tehnik yang dapat

dilakukan pada langkah ini adalah dengan membuat tugas yang relevan dan

(7)

Menyimpulkan (generalization) adalah tahapan untuk memahami inti (core)

dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan

langkah yang sangat penting dalam strategi pembelajaran ekspositori sebab melalui

langkah ini mahasiswa dapat mengambil intisari dari proses penyajian sehingga

memberikan keyakinan mahasiswa tentang suatu pemaparan.

5. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori

a. Keunggulan

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang sering

digunakan. Hal ini tidak terlepas dari keunggulan yang dimiliki oleh strategi

pembelajaran ekspositori. Dengan strategi pembelajaran ekspositori dosen bisa

mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran sehingga pengajar dapat

mengetahui sejauh mana mahasiswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran

yang harus dikuasai mahasiswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk

belajar terbatas. Melalui strategi pembelajaran ekspositori mahasiswa dapat

mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran sekaligus dapat

melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi). Strategi

pembelajaran ekspositori biasanya digunakan untuk jumlah mahasiswa dan ukuran

kelas yang besar (Sanjaya, 2011, hal. 190).

b. Kelemahan

Selain memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori juga memiliki

kelemahan, hal ini dikarenakan strategi pembelajaran ini hanya dapat dilakukan

terhadap mahasiswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara

(8)

individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat dan bakat serta perbedaan

gaya belajar. Strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak diberikan melalui

ceramah sehingga mahasiswa sulit mengembangkan kemampuannya dalam hal

sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis. Keberhasilan

strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung pada apa yang dimiliki dosen,

seperti persiapan pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan

berbagai kemampuan seperti kemampuan berkomunikasi dan kemampuan mengelola

kelas. Jika salah satu dari kriteria tersebut tidak terpenuhi maka proses pembelajaran

tidak mungkin berhasil. Gaya komunikasi strategi pembelajaran ini lebih banyak

terjadi satu arah (one-way communication) sehingga kesempatan untuk mengontrol

pemahaman mahasiswa tentang materi pembelajaran akan sangat terbatas.

Komunikasi satu arah mengakibatkan pengetahuan mahasiswa terbatas pada apa

yang diberikan dosen (Sanjaya, 2011).

D. Strategi Pembelajaran Inkuiri

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2011).

2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pelajaran

yang berorientasi kepada mahasiswa (studen centerd approach) karena dalam

strategi ini mahasiswa memegang peran penting yang sangat dominan dalam proses

(9)

dosen secara verbal, tetapi mahasiswa berperan untuk menemukan sendiri inti dari

materi pelajaran itu sendiri. Seluruh aktivitas yang dilakukan mahasiswa diarahkan

untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,

sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dalam

strategi pembelajaran inkuiri, dosen bukan sekedar sumber belajar, akan tetapi

sebagai fasilitator dan motivator belajar mahasiswa. Aktivitas pembelajaran

dilakukan melalui proses tanya jawab antara dosen dan mahasiswa. Karena itu

kemampuan dosen dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat dalam

melakukan inkuiri.

Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan

kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam

strategi pembelajaran inkuiri mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi

pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang

dimilikinya (Asri, 2013).

3. Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembeajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang

menekankan pada pengembangan intektual mahasiswa. Sanjaya (2011) menjelaskan

bahwa ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap dosen dalam

menerapkan strategi pembelajaran inkuiri yaitu berorientasi pada pengembangan

intelektual, prinsip interaksi, prinsip bertanya, prinsip belajar untuk berpikir, dan

prinsip keterbukaan.

Strategi pembelajaran inkuiri tidak hanya berorientasi pada hasil belajar tetapi

(10)

keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran

inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana mahasiswa dapat menguasai materi

pelajaran, akan tetapi sejauh mana mahasiswa beraktivitas mencari dan menemukan

sesuatu.

Berdasarkan prinsip Interaksi, proses pembelajaran pada dasarnya adalah

proses interaksi antara mahasiswa, dosen, dan lingkungan. Pembelajaran sebagai

proses interaksi menempatkan dosen sebagai pengatur lingkungan atau pengatur

interaksi itu sendiri. Dosen perlu mengarahkan (directing) agar mahasiswa dapat

mengembangkan kemampuan berpikir melalui interaksinya.

Prinsip bertanya dalam strategi pembelajaran inkuiri mengacu pada peran

dosen sebagai penanya. Sebab, kemampuan mahasiswa untuk menjawab setiap

pertanyaan merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan

dosen untuk menguasai berbagai jenis dan teknik bertanya sangat diperlukan.

Belajar adalah proses berpikir (learning how to think) untuk mengembangkan

potensi seluruh otak. Prinsip berpikir dalam strategi pembelajaran inkuiri adalah

pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai

kemungkinan sebagai hipotesis yang perlu dibuktikan kebenarannya. Peran dosen

pada prinsip keterbukaan ini adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa

untuk mengembangkan hipotesis dan membuktikan kebenaran hipotesis secara

(11)

4. Prosedur Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Menurut Sanjaya (2008), ada beberapa langkah dalam menerapkan strategi

inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data dan menguji hipotesis.

Orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim yang responsif.

Pada langkah ini dosen mengondisikan agar mahasiswa siap melaksanakan proses

pembelajaran. Dosen merangsang dan mengajak mahasiswa untuk berpikir

memecahkan masalah. Hal-hal yang harus dilakukan dalam langkah orientasi adalah

menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh

mahasiswa, menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan dan menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar.

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa mahasiswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan

yang menantang mahasiswa untuk berpikir memecahkan teka-teki tersebut. Hal yang

perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah adalah masalah hendaknya

dirumuskan sendiri oleh mahasiswa, masalah yang dikaji adalah masalah yang

mengandung teka-teki yang jawabannya pasti dan konsep-konsep dalam masalah

adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh mahasiswa.

Hipotesis adalah masalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

sedang dikaji. Hipotesis perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir dimulai dari

kemampuan mahasiswa untuk menebak hipotesis dari suatu permasalahan. Langkah

merumuskan hipotesis merupakan langakah untuk meningkatkan kemampuan

berpikir logis yang sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan serta keluasan

(12)

Mengumpulkan data adalah langkah menjaring informasi yang dibutuhkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri,

mengumpulkan data merupakan proses yang sangat penting dalam mengembangkan

intelektual. Proses pengumpulan data tidak hanya memerlukan motivasi yang kuat

dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan

mengembangkan potensi pikirnya.

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

Hal terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan mahasiswa

atas jawaban yang diberikan. Menguji hipotesis akan mengembangkan kemampuan

berpikir rasional.

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang

akurat dosen harus mampu menunjukkan data yang relevan pada mahasiswa

5. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri

a. Keunggulan

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan salah satu strategi pembelajaran yang

inovatif dan banyak dianjurkan karena banyak memiliki keunggulan diantaranya

adalah merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan

aspek kognitif, efektif dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran

melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. Strategi pembelajaran inkuiri dapat

memberikan ruang kepada mahasiswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar

mereka. Strategi ini dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern

(13)

pengalaman. Keunggulan lain dalam strategi pembelajaran inkuiri, dapat melayani

kebutuhan mahasiswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, sehingga

mahasiswa yang memiliki kemampuan belajar yang bangus tidak akan terhambat

oleh siwa yang lemah dalam belajar (Sanjaya, 2011).

b. Kelemahan

Kelemahan strategi pembelajaran inkuiri adalah sulit untuk mengontrol

kegiatan dan keberhasilan mahasiswa akibat kebiasaan mahasiswa dalam belajar.

Dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran inkuiri, memerlukan waktu yang

panjang sehingga sulit menyesuaikan waktu yang telah ditentukan. Strategi

pembelajaran inkuiri sulit diimplementasikan jika kritera keberhasilan belajar

ditentukan oleh kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran (Sanjaya,

2011).

E. Proses Pembelajaran 1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas

pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi,

proses berfikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi (Riyanto, 2010).

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar

Terdapat tiga persoalan pokok dalam kegiatan belajar, yakni masukan (input),

proses, dan keluaran (output). Persoalan proses adalah mekanisme atau proses

terjadinya perubahan kemampuan pada diri subyek belajar. Dalam proses ini terjadi

pengaruh timbal balik antara fasilitator belajar, metode yang digunakan, alat bantu

(14)

belajar itu sendiri, yang terdiri kemampuan baru atau perubahan baru pada diri

subyek belajar (Notoatmodjo, 2007).

Proses belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Metode Alat-alat Bantu

Input Output

(Subyek Belajar) (Hasil Belajar)

Fasilitas Belajar Bahan Belajar

J. Guilbert, mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar

kedalam empat kelompok besar, yakni faktor materi, lingkungan, instrumental, dan

faktor individual subyek belajar. Faktor yang pertama, materi ikut menentukan

proses dan hasil belajar. Faktor yang kedua adalah lingkungan yang dikelompokkan

menjadi dua, yakni lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Faktor yang ketiga,

instrumental, yang terdiri dari alat peraga, dan perangkat lunak seperti kurikulum

(dalam pendidikan formal), pengajar atau fasilitator belajar serta metode belajar

mengajar (Notoatmodjo, 2007).

3. Pengertian Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah kegiatan atau interaksi yang dilakukan antara

pengajar dan anak didik untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan

sebelum

 

(15)

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pembelajaran

Sabri (2010) mengemukakan bahwa tinggi atau rendahnya suatu nilai

keberhasilan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tujuan,

dosen, mahasiswa, kegiatan pengajaran, bahan dan alat

a. Tujuan

Tujuan adalah pedoman atau sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar

mengajar. Jika suatu tujuan tercapai maka keberhasilan pengajaran juga akan

tercapai. Sedikit banyaknya perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan

pengajaran yang dilakukan oleh dosen dan secara langsung dosen akan

mempengaruhi kegiatan belajar peserta didik.

b. Pengajar

Pengajar adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan

kepada mahasiswa. Setiap dosen memiliki kepribadian sesuai dengan latar belakang

pendidikan yang berbeda. Kepribadian tersebut dapat mempengaruhi pola

kepemimpinan dalam melaksanakan tugas mengajar. Latar belakang pendidikan dan

pengalaman mengajar sangat mempengaruhi kompetensi dosen dibidang pendidikan

dan pengajaran. Aspek-aspek inilah yang dapat mempengaruhi hasil belajar

mahasiswa.

c. Mahasiswa

Kepribadian, intelektual dan biologis setiap mahasiswa berbeda-beda.

Perbedaan inilah yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Banyak

sedikitnya jumlah mahasiswa dalam satu kelas akan mempengaruhi keberhasilan

belajar.

(16)

Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara dosen

dengan mahasiswa. Pendekatan mengajar yang dilakukan oleh dosen akan

mempengaruhi kegiatan dan hasil belajar mengajar yang berlainan. Strategi dan

metode pembelajaran sangat menentukan kualitas hasil belajar mengajar.

e. Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar

mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Bahan

pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan, karena bahan pelajaran

itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik.

f. Alat

Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan

pengajaran. Alat berfungsi sebagai pelengkap yang dapat membantu mempermudah

usaha mencapai tujuan pembelajaran. Alat bantu yang dapat digunakan dalam

pembelajaran berupa globe, papan tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide, video,

dan sebagainya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Apabila terdapat keberatan atas penetapan penyedia barang/jasa tersebut diatas, kami memberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya

Kegiatan kedua telah dilakukan sosialisasi program PPG untuk guru-guru kimia dan kepala sekolah kabupaten Bantul dan dilanjutkan dengan kerjasama (MoU) antara FMIPA

Dalam Rangka Proses Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan Pokja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa dilingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun

Bahasa Inggris, sebagai bahasa global sudah tentu harus sejak dini dikuasai, memberikan pengenalan sejak dini adalah hal yang amat baik. Untuk memberikankualitas pendidikan yang

[r]

Fasilitas terbaru tersebut adalah fasilitas pengaksesan data Visual Basic versi 6.0 kemampuan akan pengolahan database lebih canggih karena adanya aplikasi yang terbaru seperti

Informan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu informan utama berjumlah 5 orang pelaku khalwat yang pernah di cambuk di Kota Langsa, informan kunci berjumlah 3

Sehubungan dengan kegiatan Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Leger Tahap II pada Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Cawang-Tomang-Cengkareng, Jalan Tol Jakarta- Tangerang,