• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman Burung Pantai dan Potensi Makanan di Kawasan Pantai Baru Kecamatan Pantai Labu Deli Serdang Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keanekaragaman Burung Pantai dan Potensi Makanan di Kawasan Pantai Baru Kecamatan Pantai Labu Deli Serdang Sumatera Utara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KEANEKARAGAMAN BURUNG PANTAI DAN POTENSI MAKANAN DI KAWASAN PANTAI BARU KECAMATAN PANTAI LABU DELI

SERDANG SUMATERA UTARA

ABSTRAK

Penelitian keanekaragaman burung pantai dan potensi makanan telah dilakukan pada bulan Februari sampai November 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman burung dan potensi makanan. Pantai Baru merupakan salah satu pantai di sepanjang Pesisir Pantai Timur Sumatera yang terdapat di Pantai Labu dan telah ditetapkan sebagai Daerah Penting Burung. Pengambilan data burung menggunakan metode Concentration Count, dan pengambilan sampel dilakukan menggunakan pipa paralon. Selanjutnya untuk menduga potensi makanan dilakukan perhitungan biomassa makrozoobentos. Hasil penelitian ditemukan 2 famili (Charadriidae dan Scolopaciidae) dan 19 spesies burung pantai yang menggunakan lokasi ini sebagai feeding ground (lokasi makan), serta 21 spesies makrozoobentos yang berpotensi sebagai sumber makanan burung pantai, dan biomassa rata-rata yang terdapat dilokasi penelitian adalah 1175,38 g.m-3. Pluvialis fulva (319) merupakan spesies burung pantai tertinggi dan Numenius madagasca riensis (1) terendah. Jumlah spesies makrozoobentos tertinggi Nereis sp. 8.684 individu dan terendah Balanus sp. 1, Balanus sp. 2 dan Goneplax sp. masing-masing 7 ind. Biomassa tertinggi ditemukan pada Sinovacula virens (1800,06 g.m-3) dan terendah pada Balanus sp. 2 (1,42 g.m-3).

Kata Kunci: Burung Pantai, Keanekaraga man, Makrozoobentos, Pantai Baru, Potensi Makanan.

(2)

BIODIVERSITY OF SHOREDBIRDS AND POTENTIAL FOOD AT PANTAI BARU PANTAI LABU SUBDISTRICT DELI SERDANG

REGENCY NORTH SUMATERA

ABSTRACT

Research about biodiversity of shoredbirds and potential of the food had been conducted for February to November 2013. The research was aimed to know biodiversity of shoredbirds and potenstial of food. Pantai Baru is one of beach along eastern of the beach in Sumatera and determined as Important Bird Area (IBA). Shoredbirds data sampling used Concentration Method, and macrozoobenthos sampling used paralone pipe. Futhermore to estimate the potential food used the calculation of macrozoobenthos biomass.. The result of research found two families (Charadriidae and Scolopaciidae) and 19 species of shorebirds which used this location as feeding ground, and 21 species of macrozoobenthos which had potential as source of shorebird food, and biomass contained in the location of research was 1175,38 g.m-3. The highest bird species were Pluvialis fulva (319) and the lowest Numenius madagascariensis (1). The highest number of macrozoobenthos was Nereis sp. of 8.684 ind. and the lowest was Balanus sp. 1 Balanus sp. 2 Gonepla x sp. each of them 7 ind. The highest biomass was found in Sinovacula virens (1800,06 gr.m-3) and lowest in Balanus sp.2 (1,42 gr.m-3).

Keyword: Biodiversity, Macrozoobenthos, Pa ntai Baru, Potential Food, Shoredbird.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil klarifikasi pada jenis pengalaman pekerjaan disyaratkan adalah bangunan gedung/ struktur, satu paket pekerjaan dengan kemampuan dasar sebesar Rp.350.000.000,-

dari kami, atas perhatiaan dan

Nilai ini merupakan kelengkapan usulan penilaian 、。ョセョ・エ。ー。ョ angka kredit yang bersangkutan dalam rangka kenaikan jabatan fungsional/

[r]

23 Ada berbagai cara untuk menganalisis data, salah satunya menggunakan metode interaktif, yaitu antara proses pengumpulan data, reduksi data (penyususnan data

Apart from these limitations, RISPM is a key concept in helping an organisation achieve its goals. It can integrate strategic and operational objectives at an organisational level

Tiga tulisan yang terangkum dalam bagian kesatu, masing-masing berjudul (1) Inisiatif Perempuan dalam Menentukan Pasangan Hidup, (2) Seudati Sebagai Media Interaksi

Pada suatu malam di tahun 1860, Warsodikromo(kepala desa pamenang) bermimpi dalam tidurnya, bahwa dalam sebuah areal gundukan tanah yang telah menjadi rawa