• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI TERBUKA UNIVERSITAS NEGERI MALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EKONOMI TERBUKA UNIVERSITAS NEGERI MALAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

EKONOMI TERBUKA

Oleh :

1. Hurin ‘In Pujiastutik (140432602949)

2. M. Iqbal W. M.

(140432605065)

3. Irma Yulia Kurnia P. (140432606140)

4. Hendik Agustyan

(140432600940)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

SEPTEMBER 2014

DAFTAR ISI

(2)

BAB I

PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang Masalah...4

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penulisan Makalah...5

BAB II PEMBAHASAN...6

A. Arus Modal dan Baraang Internasional...6

B. Tabungan daan Investasi dalam Perekonomian Terbuka Kecil...8

C. Kurs...10

BAB III STUDI KASUS...13

A. Mengapa Modal Tidak Mengalir ke Negara Miskin...13

B. Big Mac di Seluruh Dunia...15

BAB IV A. Kesimpulan...17

B. Ikhtisar...17

DAFTAR PUSTAKA...18

KATA PENGANTAR

(3)

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul

”PEREKONOMIAN TERBUKA”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas ilmu manajemen. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam

penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

BAB I

(4)

1.1 Latar Belakang

Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dengan perdagangan internasional dalam rupa mengekspor barang atau jasa keluar negeri, mengimpor barang atau jasa dari luar negeri, serta meminjam dan memberi pinjaman pada pasar modal dunia.Untuk memahami sistem ekonoi terbuka, variabel-variabel penting dalam makro ekonomi yang mengukur interaksi antar negara harus terlebih dahulu dipahami. Arus barang dan jasa yang melintasi batas-batas negara selalu sesuai dengan arus dana yang merupakan sumber akumulasi modal.

Lalu untuk mengkaji determinan dari arus dana internasional ini , perlu dikembangkan sebuah model dari perekonomian terbuka kecil yang berkaitan dengan model perekonomian tertutup. Model tersebut menunjukkan faktor-faktor yang

menentukaan apakah suatu negara merupakan negara donor atau negara pengutang di pasar dunia, dan bagaimana kebijakan-kebijakan di dalam negeri dan luar negeri mempengaruhi arus modal dan barang.

Untuk membahas harga dimana sebuah negara melakukan pertukaran di pasar dunia perlu memperluas model . Juga ada faktor-faktor yang menentukan harga barang-barang dosmetik relatif terhadap harga barang-barang-barang-barang dosmetik relatif terhadap harga barang-barang mancanegara. Kurs perdagangan antara mata uang dosmetik dengan mataa uang negara lain juga daapat ditentukan. Model ini juga menunjukkan bagaimana

kebijakan perdagangan proteksonis atau kebijakan yang dirancang untuk melindungi industri dosmetik dari persaingan dengan industri asing, mempengaruhi perdagangan internasional dan kurs mata uang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menyelesaikan masalah seluruh out put dijual dipasar domestic?

2. Apa perbedan arus modal internasional dan neraca perdagangan ?

3. Mengapa mengasumsikan perekonomian terbuka kecil ?

1. 3 Tujuan

(5)

2. Untuk mengetahui proses pasar perekonomian domestic 3. Mengetahui kurs dan berbagai faktor penentuannya

(6)

2.1 Arus Modal dan Barang Internasional

Perbedaan yang paling mencolok dalam ilmu ekonomi makro antara perekonomiaaan terbuka dan tertutup ialah dalam perekonomiaan terbuka bahwa pengeluaran suatu negara selama satu tahun tertentu tidak perlu sama dengan yang mereka hasilkan dari memproduksi barang dan jasa. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak daripada produksinya dengan meminjam dari luar negeri ,atau bisa melakukan pengeluaran lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain.

2.1.1 Peran Ekspor Netto

Perhatikanlah pengeluaran atas out put barang dan jasa dalam suatu

perekonomian. Dalam perekonomian tertutup, seluruh output di jual di pasar domestik, dan pengeluaran dibagi menjadi tiga komponen: konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah. Dalam perekonomian terbuka , sebagian output dijual untuk domestik dan sebagian diekspor ke luar negeri. Disini dapat dipilah pengeluaran atas output pada perekonomian terbuka menjadi empat komponen penting yaitu :

Y = C + I + G + NX

Y : Jumlah permintaan untuk output domestik C : Konsumsi rumah tangga

I : Investasi oleh sektor usaha dan rumah tangga G : Pembelian Pemerintah

NX : Ekspor netto atau permintaan luar neger netto

Jika telah menambah ekspor netto (NX) didefinisikan sebagai EX – IM ( Ekspor – Impor). Juga perlu diingat bahwa pengeluaran domestik atas seluruh barang dan jasa adalah jumlah pengeluaran untuk barang dan jasa domestik serta barang dan jasa mancanegara. Setelah beberapa kali disubstitusikan dengan persamaan-persamaan yang ada , diperoleh persamaan sebagai berikut :

(7)

NX : Ekspor Netto

Y : Jumlah pengeluaran untuk output domestik C + I + G : Pengeluaran domestik

Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka , pengeluaran domestik tidak perlu sama dengan pengeluaraan output barang dan jasa. Jika output melebihi pengeluaran domestik,kita mengekspor selisihnya : ekspor netto adalah positif. Sedangkan jika output kurang dari pengeluaran domestik, kita mengimpor selisihnya : ekspor netto adalah negatif.

2.1.2 Arus Modal Internasional dan Neraca Perdagangan

Dalam perekonomian terbuka , pasar uang dan pasar barang sangatlah terkait. Untuk melihat hubungan ini , harus ditulis kembali persamaan perhitungan pendapatan nasional dalam bentuk tabungan dan ivestasi , yaitu :

Y = C + I + G + NX

Y – C – G = I + NX

Dimana Y – C – G adalah S yaitu tabungan nasional. Jadi sekarang diperoleh persamaan :

S = I + NX

S – I = NX

Bentuk persamaan pendapatan nasional ini menunjukkan bahwa ekspor suatu perekonomian harus sama dengan selisih antara tabungan dan investasinya.

 Jika NX positif : Surplus Perdagangan (trade surplus), dimana kita adalah negara donor di pasar uang dunia dan kita mekspor lebih banyak barang atau jasa daripada mengimpornya.

 Jika NX negatif : Defisit Perdagangan (trade deficit) , dimana kita adalah negara pengutang di pasar uang dunia dan kita lebih banyak mengimpor barang atau jasa daripada mengekspornya.

(8)

2.2 Tabungan dan Investasi dalam Perekonomian Terbuka Kecil

Sejauh ini dalam diskusi tentang arus barang dan modal internasional, telah disusun kembali persamaan akuntasi. Yaitu dengan mendefinisikan variabel-variabel yang menentukan terjadinya transaksi dalam perekonomian terbuka, dan telah ditunjukkan keterkaitan antar avariabel-variabel tersebut sesuai dengan definisinya.

2.2.1 Mobilitas Modal dan Tingkat Bunga Dunia

Telah diuraikan sebelumnya bahwa neraca perdagangan sama dengan arus modal ke luar neto, yang lalu sama dengan tabungan dikurangi investasi. Model pengebangan berfokus pada tabungan dan investasi. Biarkan perekonomian mengalami defisit perdagangan dan meminjam dari negara lain, atau mengalami surplus perdagangan dan memberi pinjaman pada negara lain. Misal perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna di mana tingkat bunga di dalamnya sama dengan tingkat bunga dunia r*, dapat dinotasikan :

r = r

*

Masyarakat dalam perekonomian terbuka kecil tidak akan meminjam pada tingkat bungaa di atas r* , karena mereka selalu mendapatkan pinjaman dari luar negeri pada tingkat bunga r*. Demikian pula masyarakat dalam perekonoian ini tidak akan memberi pinjaman pada tingkat bunga di bawah r* karena mereka bisa menerima tingkat bunga r* dengan memberi pinjaman pada pihak asing. Jadi tingkat bunga dunia menentukan tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil.Perekonomian terbuka kecil memiliki dampak yang hampir tak berpengaruhterhadap tingkaat bunga riil dunia.

2.2.2 Bagaimana Kebijakan Mempengaruhi Neraca Perdagangan

a. Kebijakan Fiskal Dalam Negeri

(9)

I(r)

2

C – G. Dengan tingkat bunga riil dunia yang tidak berubah, investasi akan tetap sama. Karena itu, tabungan menjadi lebih kecil daripada investasi, dan sebagian investasi harus dibiayai dengan meminjam dari luar negeri. Jadi, dimulai dari perdagangan berimbang, perubahan kebijakan fiskal yang mengurangi tabungan nasonal akan menyebabkan defisit perdagangan.

b. Kebijakan Fiskal Luar Negeri

Jika negara lain ini adalah bagian kecil dari perekonomian dunia, maka perubahan fisikal perekonomian terbuka kecil tidak terlalu berpengaruh pada negara-negara lainnya. Namun jika negara lain ini merupakan bagian yang berpengaruh besar dari perekonomian dunia, kenaikan belanja pemerintahnya akan mengurangi tabungan dunia. Kenaikan tingkat bunga dunia akan meningkatkan biaya untuk berutang , dengan demikian

mengurangi investasi dalam perekonomian terbuka kecil. Jadi dimulai dari perdagangan berimbang kenaikan tingkat bunga dunia akibat ekspansi fiskal luar negeri menyebabkan surplus perdagangan.

c. Pergeseran dalam Permintaan Investasi

Pergeseran ke kanan pada kurva investasi dari I(r)1 ke I(r)2 meningkatkan jumlah

investasi pada tingkat bunga dunia r*.

(10)

NX

Akibatnya , investasi melebihi tabungan I > S yang berarti perekonomian meminjam dari luar negeri dan mengalami defisit perdagangan.

d. Mengevaluasi Kebijakan Ekonomi

Modal perekonomian terbuka kita menunjukkan bahwa arus barang dan jasa yang diukur oleh neraca perdagangan bisa dikaitkan dengan arus dana internasional untuk akumulasi modal. Arus modal keluar neto adalah selisih antara tabungan keluar domestic dan investasi domestik.

2.3 Kurs

Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan.

2.3.1 Kurs Nominal dan Riil

Para ahli-ahli ekonomi membedakan kurs menjadi dua , yaitu :

1. Kurs Nominal (Nominal Exchange Rate) adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Sebagai contoh kurs antara dolar AS dan rupiah Indonesia adalah 12.200 rupiah per dolar. Maka kita bisa menukar 1 dolar untuk 12.200 rupiah di pasar uang.

(11)

2.3.2 Kurs Riil dan Neraca Perdagangan

Kurs riil tidak berbeda dengan harga relatif. Misalnya harga relatif hamburger dan pizza menentukan pilihan menu makan siang, harga relatif barang domestik dan barang luar negeri mempengaruhi permintaan terhadap barang tersebut. Apabila kurs riil rendah karen barang-barang domestik relatif lebih murah, penduduk dommestik hanya akan membeli sedikit barang impor. Lalu orang-orang asing akan membeli beranekaa ragam macam produk kita. Akibatnya jumlah ekspor netto akan meningkat.

Sebaliknya , jika kurs riil lebih tinggi karena barang-barang domestik relatif lebih mahal terhadap barang-barang luar negeri, penduduk domestik berkeinginan membeli banyak barang impor dan orang-orang asing akn membeli sedikit barang kita. Karena itu jumlah ekspor netto akan rendah.

2.3.2 Faktor-Faktor Penentu Kurs Riil

Sekarang kita memiliki seluruh komponen yang dibutuhkan untuk membangun model yang menjelaskan faktor –factor apakah yang menentukan kurs rill. Seperti biasa, kita hubungkan antara ekspor neto dan kurs rill yang baru saja kita bahas dengan model neraca perdagangan yang kita kembangkan sebelumnya . Kurs rill terkait dengan ekspor neto.Bila kurs rill lebih rendah,barang-barang domestik relatif lebih murah dibandingkan barang-barang luar negeri,dan ekspor neto lebih besar. Neraca perdagangan

(ekspor neto) harus sama dengan arus modal keluar neto,yang sama dengan tabungan dikurangi investasi .Tabungan dipengaruhi oleh fungsi konsumsi dan kebijakan fiscal, sementara investasi dipengaruhi oleh fungsi investasi dan tingkat bunga dunia.

2.3.3 Bagaimanaa Kebijakan Mempengaruhi Kurs Riil

a. Kebijakan Fiskal dalam Negeri

Apa yang terjadi engan kurs riil jika pemerintah mengurangi tabungan nasional deengan meningkatkaan belanja pemerintah atau memotong pajak ? Sebgaimana telah kita bahas sebelumnnya, pengurangan dalam tabungan ini mengurangi S – I , sekaligus NX . Yaitu, penurunan dalam tabungan menyebabkan defisit perdagangan.

(12)

Apa yang terjadi dengan kurs rill jika pemerintah asing meningkatan belanja pemerintah atau memotong pajak? Perubahan kebijakan fiskal ini akan mengurangi tabungan dunia dan menaikan tingkat bunga dunia . Kenaikan tingkat bunga dunia akan mengurangi investasi domestik I ,yang meningkatkan S – I dan NX ,sehingga

menyebabkan surplus perdagangan.

c. Pergeseran dalam Permintaan Investasi

Apa yang terjadi dengan kurs rill jika permintaan investasi didalam negreri meningkat,barangkali karena kongres menyetujui keringanan pajak investasi? Pada tingkat bunga dunia tertentu,kenaikan permintan investasi mendorong investasi yang lebih tinggi lagi.

2.3.4 Dampak Kebijakan Perdagangan

Kebijakan perdagangan , yang didefinisikan secara luas,adalah kebijakan yang dirancang untuk mempengaruhi secara langsung jumlah barang dan jasa yang diekspor atau impor.Biasanya kebijakan perdagangan berbentuk melindungi industri domestik dari pesaing asing, baik dengan menerapkan pajak impor (tarif) atau membatasi jumlah barang dan jasa yang diimpor (kuota). Analisis ini menunjukan bahwa kebijakan perdagangan proteksionis tidak mempengaruhi neraca perdagangan .Kesimpulan yang mengejutkan ini sering terlewatkan dalam perdebatan tentang kebijakan

perdagangan.Karena deficit perdagangan mencerminkan kelebihan impor atas

ekspor,maka orang bias menyatakan bahwa mengurangi impor seperti melarang impor mobil akan mengurangi defisit perdagangan .

BAB III

STUDI KASUS

3.1 Mengapa Modal Tidak Mengalir ke Negara Miskin ?

Negara mana yang menjadi sumber arus modal tersebut ? Karena dunia

(13)

negara yang jauh lebih miskin daripada Amerika Serikat seperti Rusia, Singapura, Korea Selatan , dan Cina. Di negara-negara tersebut , tabungan melebihi investasi pada modal domestik. Negara-negara ini mengirim dana ke luar negeri seperti AS , dimana investasi pada modal domestik melebihi tabungan.

Dari sudut pandang , arah dari arus modal internasional bersifat praadoks. Hal ini berkaitan dengan fungsi produksi dimana teah ditetapkan bahwa fungsi produksi yang secara empiris realistis adalah dalam bentuk Cobb – Douglas :

F(K , L)=A Kα L1−α

K adalah modal , L adalah tenaga kerja, A adalah variabel yang menunjukkaan keadaan teknologi , dan α adalah parameter tang menetukan bagian modal dari pendapatan total. Pada fungsi produk ini , produk marjinal modal adalah :

MPK=α A(K

L) α−1

Produk marjinal modal menunjukkan berapa banyak tambahan output yang akan dihasilkan jika digunakan tambahan modal. Karena α adalah bagian dari modal, maka nilainya harus kurang dari 1 , sehingga α – 1 < 0. Ratinya, peningkatan K / L akan menurunkan MPK . Dengan kataa lain dengan menganggap variabel lain konstan semakin banyaak modal yang dimiliki suaatu negara semakin kurang berharga tiap unit modal tambhan. Fenomena produk marjinal yang semakin menurun ini menyatakan bahwa modal akaan lebih berharga di negara yang mengalami kelangkaan modal.

Namun , prediksi ini bertentangan dengan arus moal internasional yang direpresentasikan oleh perdagangan yang tidak berimbang. Modal tidak mengalir ke negara-negara yang membutuhkan sehingga akaan lebih bernilai. Alih-alih negara kaya modal seperti Amerika Serikat memberikan pinjaman ke negara miskin modal , tetapi mengapa kita justru sering melihat haal sebaliknya ?

Salaah satu alasannya adalah adanya perbedaan yang relevan dan signifikan antara satu negaraa dengaan negara lainnya selain akumulasi modal mereka. Negara-negara miskin tidak hanya memiliki tingkat akumulasi modal yaang rendah

(14)

pendidikan yang lebih rendah atau kebijakan ekonomi yang kuraang efisien. Perbedaan tersebut dapat berarti output yang lebih sedikit dari input modal dan tenaga kerja yang tersedia. Dalam fungsi produksi Cobb Douglas hal ini dapat terlihat pada nlai parameter A yang lebih rendah. Jika demikian , maka kebutuhan modal tidak menjadi lebih bernilai di negara-negara miskin, meskipun jumlahnya langka.

Alasan kedua mengapa modal tidak mengalir ke negara-negara miskin adalah bahwa hak milik pribadi sering kali tidak ditegakkan dengan baik. Korupsi biasanya lebih tinggi revolusi, kudeta, dan pengambil alihan kekayaan sering terjadi dan pemerintah sering kali tidak membayar utang-utangnya. Jadi meskipun modal lebih bernilai di negara-negara miskin, pihak asing mungkin tidak ingin berinvestasi negara tersebut karena khawatir akan kehilangan dananya. Lebih jauh investor lokal menghadapi intensitas yang sama. Bayangkan jika kita tinggal di negara miskin dan kita cukup beruntung hingga mempunyai dana untuk diinvestaasikan. Kita mungkin akan

memustukan untuk menyimpan dana itu di negara yang aman seperti Amerika Serikat sebagai opsi terbaik kita meskipun modal itu kurang bernilai di Amerika Serikat daripada di negara kita sendiri.

Manapun yang benar diantar kedua alasan tersebut, tantangan yang dihadapi oleh negaraa miskin adalah menemukan cara untuk membalikkan situasi ini. Jika negara-negara tersebut menawarkan efisienssi produk dan perlindungan hukum yang sama seperti di perekonomian Amerika Serikat , arah arus modal internasional kemungkinan besar akan berbalik. Defisit perdagangan Amerika Serikat akan menjadi surplus

perdagangan dan modal akan mengalir ke negara-negara miskin itu. Perubahan seperti ini akan membantu negara-negara miskin di dunia keluar dari keiskinan.

3.2 Big Mac di Seluruh Dunia

(15)

mana-mana. Sebaliknya , dikatakan bahwa kurs antara dua mataa uang seharusnya tergantung pada tingkat harga di kedua negara.

Untuk melihat seberapa bekerjanya doktrin ini , The Economics, sebuah

majaalaah-berita internasioanl mengumpulkan daata mengenai harga barang yang dijual di banyak negara yaitu hamburger Bic Mac McDonalds’s. Menurut paritas day-beli , harga Big Mac seharusnya sangat terkait dengan kurs nominal negara.Semakin tinggi harga Big Mac dalam mata uang lokal, semakin tinggi kurs (diukur dalam unit mata uang lokal per dolas AS).

Dalam tabel data dibawah menunjukkan harga internasional pada tahun 2011 ketika Big Mac dijual seharga $4,07 di Amerika Serikat. Dengan data tersebut kita bisa menggunakan doktrin paritas daya-beli untuk memprediksi kurs nominal. Misalnya, karena harga Big Mac adalah 32 peso di Meksiko maka kita dapat menduga bahwa kurs antara dolar dan peso 32 / 4,07. Pada kurs ini Big Mac akan memiliki harga yang sama di Meksiko dan Amerika Serikat.

Lalu tabel menunjukkan kurs yang diprediksi dan kurs aktual untuk 36 negara , yang peringkatnya ditentukan menurut kurs yang diprediksi . Kita bisa melihat bahw bukti atas paritas daya beli agak “kabur”. Sebagaimana ditampilkan dalam dua kolom di tengah , kurs aktual dan urs prediktif biasanya sejalan. Teori kita memprediksi misalnya, baahwa dolar AS seharusnya membeli lebih banyak rupiah Indonesia dan lebih sedikit lira Turki, dan hal ini adalah benar. Namun dalam kasus Meksiko, kurs prediktif 7,87 lira per dolar mendekat kurs aktual sebesar 11,7. Namun prediksi teori jauh dari yang

(16)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

(17)

pelajari adalah “kecil” dalam arti bahwa tingkat bunga ditetapkan oleh pasar uang dunia.yaitu kita telah mengasumsikan bahwa perekonomian ini tidak mempengaruhi tingkat bunga dunia,dan bahwa perekonomian bisa meminjam serta memberi pinjaman pada tingkat bunga dunia dalam jumlah yang tidak terbatas.

4.2 Ikhtisar

1. Ekspor netto adalah selisih antara ekspor dan impor .Ekspor netto sama dengan selisih antara apa yang kita produksi dan apa yang kita inginkan untuk konsumsi,investasi ,dan belanja pemerintah.

2. Arusmodal keluar netto adalah kelebihan dari tabungan domestik atas investasi domestic.Neraca perdagangan adalah jumlah yang diterima untuk ekspor neto barang dan jasa.

3. Dampak dari setiap kebijakan terhadap tabungan dan investasi .Kebijakan yang meningkatkan tabungan atau menurunkan investasi menyebabkan surplus perdagangan.

4. Kurs nominal adalah tingkat dimana orang-orang memperdagangkan mata uang suatu negara untuk mata uang negara lain.kurs rill adalah tingkat di mana orang-orang memperdagangkan barang-barang yang diproduksi oleh dua Negara.

DAFTAR PUSTAKA

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Dariah (2010) menyebutkan tingkat pengetahuan remaja sangat berpengaruh terhadap sikap atau perilaku remaja baik positif ataupun negatif terhadap kehamilan

1. Penerapan Model Project Based Learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Disini pada siklus pertama memakai materi IPS sebagai mata pelajaran penelitian, dengan

dari pihak luar. 4) kemiskinan struktural: situasi miskin yang disebabkan karena rendahnya akses terhadap sumber daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial

Perwakilan perusahaan yang hadir adalah direktur atau yang mewakili dengan membawa surat kuasa yang ditandatangani direktur. Demikianlah untuk maklum, atas perhatiannya

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT BIRO SARANA DAN

Sehubungan dengan hal tersebut, Program Studi Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS menyelenggarakan Seminar Nasional MMT XXV dengan tema: Berbagi Pengetahuan Global

resminya dalam menyikapi konflik LTS, yakni Indonesia menegaskan akan tetap pada posisi sebagai penengah negara-negara yang berkonflik atau bersengketa atas kawasan itu.Indonesia

posttest tinggi dari pada pretest adalah karna siswa yang diajarkan dengan mengunakan model pembelajaran Make a Match salah satu keunggulan teknik ini adalah