• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kuman dan Resistensi Antimikroba Pada Flora Cavum Nasi Petugas Laboratorium RSUP Haji Adam Malik Yang Bekerja Ke Bangsal Dan Yang Tidak Ke Bangsal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Kuman dan Resistensi Antimikroba Pada Flora Cavum Nasi Petugas Laboratorium RSUP Haji Adam Malik Yang Bekerja Ke Bangsal Dan Yang Tidak Ke Bangsal"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

19

GERM PATTERNSAND ANTIBIOTIC SENSITIVITYOF NASAL CAVITY SWAB AMONG LABORATORYPERSONNEL AT DEPARTMENT OF

CLINICAL PATHOLOGY HAJI ADAM MALIK CENTRAL HOSPITAL WHO WORK TO THE WARD AND NOT TO THE WARD

Fitri Handayani1, Ricke. L1, Zulfikar. L1

(1) Department of Clinical Pathology, Faculty of Medicine,University of North Sumatra / Adam Malik Hospital.

ABSTRACT

Background: The Patients, family and health care workers is a group of

patients at risk of getting this nosocomial infection. Hospital personnel may carry pathogenic hospital strains in their nose and may spread these pathogens to the community .

Objective: To determine differences profile of bacteria and antimicrobial

resistance of Nasal Cavity at Laboratory personnel at department of Clinical Pathology Haji Adam Malik Hospital Medan. Material and

Method: This research was conducted cross sectional study in

Department of Clinical Pathology Haji Adam Malik Hospital Medan from January to March 2015. The sample of this study is 33 people. The samples were all officers who work in the laboratory analyst Haji Adam Malik Hospital Medan. Swab samples were taken on nasal cavity and then performed by Gram stain, culture and identification with API 20 E and antibiotic sensitivity test.

Result: Of the all samples, the group of study was divided into two

groups which is consist of 18 people who work in the ward and 15 people who do not work in the ward room. The microorganisms that grow on the analyst who working in the wards are mostly Staphylococcus epidermidis 61.1%, followed by Staphylococcus aureus 22.2% and other types of Streptococcus agalactie 11.1% and Streptococcus pyogenes 5.6%. While the results of cultures of analyst who did not work in the wards are Staphylococcus epidermidis 40%, followed by Staphylococcus saprophyticus 33.3%and Staphylococcus aureus 26.7% .From all Staphylococcus aureus is no expressed as MRSA. Conclution: All bacteria that are found between the two groups differed significantly (p,0.035) There was no significant difference antimicrobial profil between the two group sample (P>0.05).

(2)

20

POLA KUMAN DAN SENSITIVITAS ANTIBIOTIKA SWAB CAVUM NASI PETUGAS ANALIS LABORATORIUM UNIT PATOLOGI KLINIK

RSUP HAM MEDAN YANG BEKERJA KE BANGSAL DAN TIDAK KE BANGSAL

Fitri Handayani1, Ricke. L1, Zulfikar. L1

(1)Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP. H. Adam Malik Medan

Abstrak

Latar belakang:Pasien , petugas kesehatan dan keluarga pasien

merupakan kelompok yang beresiko mendapatkan infeksi nosokomial. Petugas rumah sakit mungkin membawa kuman patogen dihidung mereka dan selanjutnya menyebarkan patogen tersebut ke komunitas.Perbedaan kecenderungan infeksi nosokomial yang terjadi sangat tergantung pada lokasi di mana petugas rumah sakit bekerja.

Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan profil kuman dan resistensi

antimikroba terhadap bakteri di cavum nasi pada petugas laboratorium yang bekerja kebangsal dengan yang tidak ke bangsal.

Metode dan materi: Penelitian ini dilakukan secara Cross sectional, yang

dilakukan di Depertemen Patologi klinik RSUP. H. Adam Malik Medan dari Januarisampai Maret 2015. Penelitian ini merupakan suatu laporan awal dari penelitian yang terkait (pre eleminary report). Jumlah sampel penelitian adalah 33 orang yang kesluruhan adalah semua petugas analis laboratorium yang bekerja di RSUP Haji Adam Malik Medan. Sampel diambil pada swab cavum nasi yang dilakukan pewarnaan gram, kultur dan identifikasi dengan API 20 E serta uji sensitifitas antibiotik.

Hasil: Kelompok penelitian ini dibagi dua yang terdiri dari 18 orang adalah

kelompok ke bangsal dan 15 orang adalah kelompok yang tidak ke ruang bangsal,mikroorganisme yang tumbuh pada petugas yang bekerja di bangsal sebagian besar adalah Staphylococcus epidermidis 61,1%, di ikuti dengan Staphylococcus aureus 22,2 % ,Streptococcus agalactie 11,1% dan Streptococcus pyogenes5,6%. Sedangkan yang tidak kebangsal, hasil kultur adalah Staphylococcus epidermidis 40%, Staphylococcus saprophyticus 33,3% dan Staphylococcus aureus 26,7 %. Diantara semua Staphylococcus aureus yang ditemukan tidak ada yang dinyatakan sebagai MRSA.

Kesimpulan: Keseluruhan kuman yang ditemukan antara dua kelompok adalah berbeda secara signifikan (P.0.035) Dan diantara antibiotik yang diuji tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok sampel.(P > 0.05).

Referensi

Dokumen terkait

Salah satunya yaitu mekanisme kerja salah satu bagian dari unit hoist/lower yaitu Boom yang akan dibahas penulis dalam kaitannya dengan mekanisme kerja Boom yaitu pembesaran sudut

Pompa ini digunakan untuk mensirkulasikan cairan-cairan Spinbath ke Degasser dimana pompa tersebut beropersi secara terus-menerus sehingga tidak menutup kemungkinan akan

(buku perpustakaan, persenjataan, barang bercorak budaya dan kesenian). No

kompresor juga dapat di gunakan untuk pelayanan lokomotif pada pengereman lok, wiper dan bel, berfungsi atau tidaknya kompresor pada lokomotif bergantung dari tekanan angin yang

[r]

Angka Bebas Jentik Pada Penyebaran Penyakit DBD Dalam Zona D Dari data yang ada dapat dilihat bahwa seluruh wilayah kerja puskesmas yang berada dalam Zona D memiliki

Dengan ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dinas Pendidikan Kabuipaten Pesawaran Mengumumkan Pemenang Barang/jasa untuk Jasa Konsultansi pekerjaan seperti

Perubahan kecerahaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya hidrolisis protein dan diduga karena film yang terkontaminasi dengan adanya bahan nugget itu sendiri