Penerapan BTK (Bank Tabungan Kosakata) Dan EPP (English Plus Point) Untuk Meningkatkan Minat, Motivasi
Dan Keterampilan Bahasa Inggris
1. Tantangan atau Kesulitan yang dihadapi dalam Mengajar pelajaran Bahasa Inggris
Menjadi guru bahasa Inggris di sekolah pinggiran adalah tantangan bagi saya. Sejak SMP, Sebagian besar murid saya menganggap bahasa Inggris adalah pelajaran sulit sehingga mereka tidak memiliki rasa suka terhadap bahasa Inggris. Menurut siswa, alasan paling mendasar yang membuat bahasa Inggris itu sulit adalah ketidakpahaman mereka terhadap teks atau ucapan bahasa Inggris. Itu semua disebabkan minimnya simpanan kosakata pada memori mereka. Memang, kosakata memegang peranan penting dalam penguasaan Bahasa Inggris karena pada dasarnya ucapan, kalimat dan teks adalah kumpulan dari kosakata.
Jarangnya menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari juga menjadikan siswa minim kosakata. Bahasa sehari-hari yang digunakan siswa adalah bahasa daerah (Jawa) sedangkan bahasa kedua adalah bahasa Indonesia. Bahasa Inggris bagi siswa saya adalah benar-benar bahasa asing (foreign language). Ini sangat jauh berbeda dengan negara yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (second language) misalnya Malaysia dimana bahasa Inggris digunakan berdampingan dengan bahasa Melayu. Sedangkan kebanyakan siswa di Indonesia, Bahasa daerah digunakan berdampingan dengan bahasa Indonesia.
Selain itu, siswa hanya belajar bahasa Inggris di sekolah saja. Apalagi, saat ini jam untuk pelajaran bahasa Inggris berkurang dari empat jam perminggu menjadi dua jam saja per minggu. Para siswa di sekolah saya juga jarang ada yang ikut les bahasa Inggris. Maka dari itu, harapan untuk berbahasa Inggris hanyalah di sekolah.
Adanya pendapat siswa bahwa bahasa bahasa Inggris adalah pelajaran yang sulit, membuat kebanyakan siswa tidak menyukai Bahasa Inggris. Akibatnya, minat mereka terhadap bahasa Inggris rendah. Jika rasa senang terhadap bahasa Inggris saja tidak mempunyai, apalagi kemauan untuk belajar. Padahal, Menurut Yusmansyah (2008: 44) tanpa rasa senang akan sulit bertahan dalam belajar terutama jika menghadapi bagian-bagian yang sulit dicerna. Dua hal yaitu merasa sulit dan merasa tidak suka seakan menjadi alasan terpenting bagi siswa saya dalam mempelajari bahasa Inggris. Jika sudah demikan, pastilah kemampuan berbahasa Inggris siswa juga rendah.
siswa tidak akan pernah mau untuk mempelajarinya. Guru harus membuat siswa senang terhadap pelajaran tersebut.
Karena itu, penulis harus mampu membuat siswa merasa senang terhadap bahasa Inggris dan juga memiliki motivasi instrinsik untuk belajar bahasa Inggris. Penulis yakin bahwa tanpa kedua hal diatas maka tujuan pembalajaran tidak akan tercapai.
2. Tindakan yang dilakukan untuk Meningkatkan Minat, Motivasi Dan Keterampilan Bahasa Inggris
Untuk dapat membuat siswa senang terhadap materi yang diajarkan, saya berupaya membuat siswa senang kepada gurunya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hakim, yang mengatakan bahwa ketidaksenangan terhadap guru atau dosen akan menyebabkan siswa /mahasiswa tidak menyukai pula pelajaran yang diajarkan (2005: 59).
Selain itu siswa juga harus dimotivasi untuk memiliki motivasi instrinsik. Motivasi ini akan memberikan dampak yang besar terhadap hasil belajar. Menurut pendapat Hakim (2005: 29-30), Bila seseorang siswa/mahasiswa melakukan aktivitas belajar karena dodorong oleh motif intrinsik, siswa atau mahasiswa tersebut akan dapat belajar dengan inisiatif sendiri tanpa harus didorong oleh orang lain seperti orang tua, guru atau dosen. Dengan kata lain, motivasi instrinsik itu akan memungkinkan seorang siswa/mahasiswa bersikap mandiri dalam melaksanakann aktivitas belajar.
Dengan pijakan pendapat tersebut, saya menciptakan BTK (Bank Tabungan Kosakata) dan EPP (English Plus Point). Bank kebanyakan adalah tempat untuk menabung uang. Namun, Bank Tabungan Kosakata ala penulis adalah tempat menabung kosakata. Dengan adanya Bank Tabungan Kosakata, siswa akan terus berupaya untuk menambah perbendaharaan kosakatanya. Disini siswa tidak hanya menabung kata-kata saja, melainkan phrasa dan kalimat baru.
Sedangkan EPP (English Plus Point) adalah penilaian atau pemberian point terhadap kegiatan apa saja yang bisa mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris siswa. Ini adalah wujud penghargaan kepada siswa yang telah melakukan suatu persiapan dan latihan. Dalam hal ini, siswa akan merasa apa yang dilakukannya sangat berharga.
Adapun tujuan saya menerapkan BTK (Bank Tabungan Kosakata) dan EPP (English Plus Point) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kosakata siswa
2. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris 3. Meningkatkan minat siswa terhadap bahasa Inggris
4. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan BTK dan EEP.
2. Manfaat bagi guru; dapat menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi siswanya, bisa menjadi inspirasi guru lain yang menemukan permasalahan yang sama, bisa menerapkan pembelajaran yang menyenangkan.
3. Manfaat bagi sekolah; dapat meningkatkan daya saing yang positif bagi warga sekolah.
Langkah-langkah Pelaksanaan dan Penerapan BTK dan EEP 1. BTK (Bank Tabungan Kosakata)
Pada prinsipnya menabung kosakata hampir sama dengan menabung uang. Siswa yang gemar menabung dan mengumpulkan kata-kata baru setiap hari, lama-kelamaan kosakatanya akan semakin banyak. Jika siswa menghafalkan setiap hari lima saja, maka dalam sebulan siswa punya tabungan kosa kata sekitar 150 kata.
Cadangan kosa kata yang amat minim itu menjadi kendala siswa dalam membaca, berbicara dan menulis bahasa Inggris. Dengan adanya Bank Tabungan Kosakata, siswa menjadi senang menabung kosa kata baru. Lama-kelamaan siswa menemukan kenikmatan tersendiri dalam menulis dan menghafal kosakata baru. Siswa juga bisa meningkatkan kualitas tulisan dan ucapannya. Sebab, menulis dan berbicara adalah keterampilan mengolah kata-kata dalam suatu rangkaian kalimat.
Adapun langkah-langkah saya dalam menciptakan dan melaksanakan BTK (Bank Tabungan Kosakata) adalah sebagai berikut:
1. Menyediaan Perlengkapan Bank Tabungan Kosakata yang terdiri dari: a. Buku Tabungan Kosakata.
Gambar 1
Buku tabungan kosakata saya buat sendiri. Saya melihat buku tabungan Bank sebagai inspirasi. Berikut ini adalah isi dari buku tabungan kosakata yang saya buat.
Buku ini milik saya. Bila menemukan buku ini harap dikembalikan kepada pemiliknya.
Tanda Tangan
Kantor Cabang: SMA Negeri I Badegan
No. Tabungan :____________________________________ Identitas : ___________________________________ Alamat :____________________________________
TANGGAL NO KOSAKATA SALDO VALIDASI
Gambar 2
Isi Buku Tabungan Kosakata
b. Daftar Rekap Tabungan kosakata Siswa
Daftar rekap tabungan kosakata siswa digunakan untuk merekap jumlah kosakata siswa.
2. Siswa diminta menuliskan kosakata apa saja yang sudah dihafal atau sudah ada dalam memori siswa pada buku tabungan kosakata. Siswa dipersilakan untuk menulisnya di rumah. Siswa harus bisa membuat kalimat dari setiap kosakata yang ditulisnya. Kalimat tidak perlu ditulis melainkan diucapkan saja.
3. Pada pertemuan berikutnya, guru merekap saldo awal tabungan kosakata yang sudah ditulis pada Daftar Rekap Tabungan Kosakata 4. Guru tidak hanya merekap namun juga mengecek pemahaman
kosakata siswa dengan menyuruh membuat kalimat.
Gambar 3
Siswa sedang menabung kosakata, guru mengecek kemampuan siswa dalam membuat kalimat menggunakan kata
yang ditulis pada Buku tabungan kosakata
Gambar 4.
Gambar 5
Siswa menunjukkan isi buku Tabungan kosakatanya
Agar siswa termotivasi untuk menulis kosakata, guru akan memberikan hadiah bagi siswa yang mempunyai saldo terbanyak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Karimi (2012: 81) bahwa penghargaan positif perlu dilakukan dalam pemberian perghargaan (reward).
Kegiatan menabung kosakata bisa dilaksanakan baik didalam kelas sebelum pelajaran dimulai atau kapan saja siswa mau menabung. Hal ini dikarenakan minimnya jam bahasa Inggris.
2. EPP (English Plus Point)
Untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa Inggris, saya menggunakan EPP (English Plus Point). EPP ini berisi deskripsi kegiatan siswa yang berkaitan dengan bahasa Inggris. Semua hal yang dilakukan siswa akan saya nilai dan hargai walaupun itu sepatah kata bahasa Inggris. Hal ini sesuai dengan pendapat Tillman, Diane & Colombia, Pilar Quera ( 2007: 75) yang mengatakan bahwa anak-anak perlu dicintai, dihargai, dipahami, bernilai, dan merasa nyaman, dan dalam suasana seperti ini mereka mampu berkembang tidak hanya dalam dimensi intelektual, tetapi dalam dimensi emosi.
Berikut ini adalah isi dari English Plus Point yang saya terapkan:
Tabel 1 ENGLISH- PLUS POIN
No DESCRIPTIONS POINT
1. Delivering a speech 3
2. Singing English song and understanding the meaning 2 3. Singing English song without understanding the
meaning
1
5. Sharing an experiences 2
13 Become the winner in English Competition 5
14 Get the best score in English Test 2
15 Joint English Competition 2
16 Speaking with a tourist/ native speaker 3
17 Joint English Conversation Club (ECC) 3
18 Writing in a magazine 4
19 Answering the question, asking a question using English 1
20 Practicing a dialog with friend 2
21 Other activities related to English 1
22 Doing the homework/ project/job from the teacher 1
23 Speak English with the teacher 2
Berikut ini adalah lembar yang dimiliki oleh siswa. Tabel 2: Lembar Pencatat Point
ENGLISH- PLUS POINT Name____________________ Class_____________
No. DATE DESCRIPTIONS POINT SIGNATURE
1. anak berlatih mengerjakan tugas dan guru menghargai pekerjaan siswa dengan teliti dan memberikan catatan atau penilaian.
Adapun ketentuan pelaksanaan English Plus Point adalah sebagai berikut:
1. Di awal pertemuan, guru membuat kesepakatan dengan siswa untuk memberlakukan adanya English Plus Point.
2. Guru menjelaskan ketentuan masing-masing point.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan point baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Gambar 6
Lembar Pencatat Point
5. Guru mengatakan kepada siswa bahwa pelaksaaan Point Plus akan mempengaruhi nilai. Hal tersebut sesuai dengan penilai dalam kurukulum 2013 diantaranya nilai proyek, nilai portofolio dan juga sikap.
Gambar 7
Seorang siswa sedang menyanyi bahasa Inggris
Dalam pelaksanaannya, saya menemui kendala-kendala sebagai berikut:
1. Memerlukan banyak waktu untuk mengoreksi tulisan siswa yang menulis buku diary.
2. Memerlukan waktu khusus untuk melayani siswa yang menabung kosakata.
Untuk kedepannya, saya merencanakan untuk menerapkan BTK dan EPP setiap tahun dengan cara:
1. Bekerjasama dengan pihak sekolah untuk menjadikan BTK dan EPP sebagai kultur sekolah
2. Bekerjasama dengan guru bahasa Inggris lainnya untuk bisa menerapkan BTK dan EPP
3. Mencetak buku Tabunga kosakata dengan standar yang memadai 4. Menyediakan Tempat atau Bank Tabungan kosakata secara
khusus
5. Menyediakan pegawai Bank Tabungan Kosakata secara khusus.
3. Kesuksesan yang diperoleh dari penerapan BTK dan EPP
A. Hasil Penerapan BTK
Dengan diadakannya BTK, dampak yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Kosakata siswa terus meningkat.
2. Kemampuan membuat kalimat siswa meningkat baik secara lisan maupun tulis. Siswa bisa secara spontan membuat kalimat dengan kata tertentu.
3. Kemampuan berbahasa Inggris meningkat terutama berbicara dan menulis.
4. Siswa senang menambah kosakata baru
5. Siswa berpacu untuk terus menambah kosakata B. Hasil Penerapan EEP
Dengan adanya EPP, dampak yang didapat adalah siswa menjadi aktif melakukan kegiatan yang berhubungan dengan point plus atau kegiatan yang berhubungan dengan bahasa Inggris. Siswa juga semakin mandiri, percaya diri dan senang dalam melaksanakan semua kegiatan sehingga motivasi dan kemampuan berbahasa Inggrisnya meningkat.
Berikut ini adalah deskripsi hasil yang dicapai dari pelaksanaan EPP:
1. Siswa suka menyanyi bahasa Inggris lalu menerjemahkan arti liriknya.
2. Siswa suka bercerita bahasa Inggris
3. Siawa suka berbagi pengalaman, berbagi ilmu pengetahuan, menulis cerita dalam bahasa Inggris
4. Siswa suka menulis buku harian. Siswa menuliskan isi hatinya pada buku harian lalu guru memberikan tanggapan dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa serta membenarkan jika ada kesalahan kalimat.
5. Siswa suka menulis puisi dalam bahasa Inggris.
7. Siswa termotivasi untuk mengikuti perlombaan bahasa Inggris seperti Speech Contest, story telling, News Reading dan kompetisi bahasa inggris lainnya.
8. Siswa termotivasi untuk mendapatkan nilai yang terbaik dalam ulangan bahasa Inggris.
9. Siswa termotivasi untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler English Conversation Club (ECC).
10. Siswa senang menulis dengan menggunakan bahasa Inggris lalu mengirimkannya pada majalah sekolah seperti short story, poetry, tips, dan lain-lain.
11. Siswa senang bertanya dan menjawab pertanyaan dengan bahasa Inggris.
12. Siswa senang praktik berdialog dengan teman menggunakan bahasa Inggris.
13. Siswa suka mengerjakan PR dan tugas dari guru. 14. Siswa suka praktik berbahasa Inggris dengan guru.
15. Siswa menjadi senang terhadap pelajaran Bahasa Inggris. Mereka antusias mengikuti setiap kegiatan pembelajaran. Siswa serentak menjawab,” Yes I Like English” ketika ditanya “Do you like English”
Gambar 8
Siswa berkata, “Yes I like English”
Dari apa yang telah saya lakukan, saya menyimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan BTK (bank Tabungan Kosakata) dapat meningkatkan
kosakata siswa, kemapuan membuat kalimat, motivasi siswa untuk terus meningkatkan jumlah kosakata, dan meningkatkan kemampuan berbahasa
semakin mandiri,percaya diri dan senang dalam melaksanakan semua kegiatan sehingga motivasi dan kemampuan berbahasa Inggrisnya meningkat.
Saran saya:
1. Bagi guru bahasa Inggris yang mendapati siswanya memiliki simpanan kosakata yang sedikit, bisa menerapkan BTK (Bank Tabungan Kosakata)
2. Bagi guru yang mendapati siswanya tidak menyukai bahasa Inggris bisa menerapkan EPP (English Plus Point)
3. BTK dan EPP adalah salah satu sarana untuk menghargai apa yang diucapkan dan dilakukan siswa. Penting bagi guru untuk menghargai ucapan siswa walau satu patah kata bahasa Inggris agar siswa merasa penting dan berharga sehingga siswa memiliki kepercayaan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Lukman, Drs. 2005. Panduan Menemukan Teknik Belajar, Memilih jurusan, dan Menentukan Cita-cita, Belajar Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.
Rais, Sigit. 2009. Jadi Jutawan dari Hobi. Yogyakarta: Indonesia Tera
BIODATA PENULIS
Nama : Rustiani Widiasih, M.Pd Tempat/Tgl Lahir : Pacitan, 2 Nopember 1977 Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Institusi : SMAN I Badegan Jabatan : Guru Bahasa Inggris
Alamat Institusi : Jalan Ki Ageng Punuk No 2 Desa Menang Kec. Jambon Kab. Ponorogo
Telp : (0352) 751251
Alamat Rumah : Jalan Imam Bonjol III/14 Ponorogo
No HP : 0852 353 90005