• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Program Beasiswa Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Program Beasiswa Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Implementasi

2.1.1 Pengertian Implementasi

Dalam proses pembangunan, ada sekelompok anggota masyarakat yang secara struktural

tidak mempunyai peluang dan kemampuan yang memadai untuk mencapai kehidupan yang

layak. Sehingga mencerminkan usaha dan prakarsa masyarakat sendiri /kegiatan organisasi/

kegiatan pemerintahan baik negeri maupun swasta dalam rangka memperbaiki kondisi ekonomi,

sosial, budaya dan mengubah keterbelakangan akibat kemiskinan. Permasalahan dalam

pembangunan masyarakat yang harus diatasi oleh pemerintah adalah masalah publik yaitu nilai,

kebutuhan atau peluang yang tak terwujudkan yang mengakibatkan kemiskinan. Upaya

penanggulangan tersebut tidak terlepas dari program-program peningkatan kesejahteraan

masyarakat yang sampai saat ini masih dinaungi oleh program program pemerintah maupun

swasta. Namun demikian lembaga-lembaga / organisasi-organisasi pun telah banyak mengambil

peran seperti, pada sektor pemberdayaan, kesehatan ,pendidikan, dan lain sebagainya. Sehingga

untuk mewujudkan program secara nyata diperlukan adanya pelaksanaan. Meskipun masalah

tersebut dapat diidentifikasi tapi hanya mungkin dicapai lewat tindakan publik yaitu melalui

kebijakan publik (Dunn dalam Nugroho, 2003:58).

Implementasi adalah Tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau

organisasi-organisasi pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan. Implementasi ini merupakan

(2)

tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan

usaha-usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh

keputusan-keputusan kebijakan. Oleh karena itu, implementasi berfungsi untuk membentuk

suatu hubungan yang memungkinkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran kebijaksanaan. (Van

Meter dan Van Horn dalam Budi Winarno , 2005:102)

2.1.2 Implementasi Kebijakan Publik

Menurut Van Meter dan Van Horn (1975) dalam Nugroho (2008), Implementasi adalah

tindakan yang dilakukan setelah suatu kebijakan ditetapkan. Implementasi merupakan cara agar

sebuah kebijakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan kebijakan adalah

melakukan intervensi, dan implementasi adalah tindakan intervensi itu sendiri.

Beberapa variable yang mempengaruhi kebijakan public adalah sebagai berikut :

1. Aktifitas implementasi dan komunikasi antar organisasi

2. Karakteristik agen pelaksana (/implementor)

3. Kondisi ekonomi, social dan politik.

4. Kecendrungan (dispotition) pelaksana (implementor).

Menurut Edward III (1980) dalam Nugroho(2008), salah satu pendekatan studi

implementasi adalah harus dimulai dengan pernyataan abstrak, seperti yang dikemukakan

sebagai berikut, yaitu :

(3)

1. Apakah yang menjadi prasyarat bagi implementasi kebijakan ?

2. Apakah yang menjadi faktor penghambat utama bagi keberhasilan implementasi

kebijakan?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, Edward III, mengusulkan 4 (empat) variable

yang sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan, yaitu :

a. Communication (komunikasi).

Komunikasi merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi, baik dari atas ke

bawah maupun dari bawah ke atas. Untuk menghindari terjadinya kesalahan informasi

yang disampaikan atasan ke bawahan, perlu adanya ketetapan waktu dalam penyampaian

informasi, harus jelas informasi yang disampaikan, serta memerlukan ketelitian dan

konsistensi dalam menyampaikan informasi.

b. Resourcess (sumber-sumber)

Sumber-sumber dalam implementasi kebijakan memegang peranan penting, karena

implementasi kebijakan tidak akan efektif bilamana sumber-sumber pendukungnya tidak

tersedia. Yang termasuk sumber-sumber dimaksud adalah :

 staf yang relatif cukup jumlahnya dan mempunyai keahlian dan keterampilan

untuk melaksanakan kebijakan

 informasi yang memadai atau relevan untuk keperluan implementasi

 dukungan dari lingkungan untuk mensukseskan implementasi kebijakan

(4)

c. Dispotition or Attitude (sikap)

Ini berkaitan dengan bagaimana sikap implementor dalam mendukung suatu

implementasi kebijakan. Seringkali para implementor bersedia untuk mengambil insiatif

dalam rangka mencapai kebijakan, tergantung dengan sejauh mana wewenang yang

dimilikinya.

d. Bureaucratic structure (struktur birokrasi)

Suatu kebijakan seringkali melibatkan beberapa lembaga atau organisasi dalam

proses implementasinya, sehingga diperlukan koordinasi yang efektif antar

lembaga-lembaga terkait dalam mendukung keberhasilan implementasi.

Prasarat keberhasilan implementasi :

1. Tiadanya hambatan eksternal

2. Tersedianya sumber penghasilan yang memadai

3. Good policy

4. Hubungan ketergantungan yang minimum

5. Pemahaman & kesepakatan terhadap tujuan

6. Tugas ditetapkan dengan urutan yang tepat

7. Komunikasi dan koordinasi lancar

8. Ada dukungan otoritas

Dalam suatu kebijakan dikatakan implementasi itu penting karena Implementasi

merupakan proses yg penting dalam proses kebijakan, dan tidak terpisahkan dari proses

(5)

kebijakan. Kebijakan hanya berupa impian atau rencana yg bagus dan tersimpan dalam arsip

kalau tak diimplementasikan. Tanpa implementasi kebijakan tak akan bisa mewujudkan hasilnya.

Implementasi bukanlah proses yang sederhana, tetapi sangat kompleks dan rumit. Benturan

kepentingan antar aktor baik administrator, petugas lapangan, maupun sasaran sering terjadi.

Selama implementasi sering terjadi beragam interprestasi atas tujuan, target maupun strateginya.

Implementasi dipengaruhi oleh berbagai variabel, baik variabel individual maupun

organisasional.

2.2 Beasiswa

2.2.1 Pengertian Beasiswa

Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan,

mahasiswa atau pelajar yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.

Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan, yayasan atau instansi-instansi

yang lain (http://id.wikipedia.org/wiki/Beasiswa). Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan

bagi yang menerimanya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000.

Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan

dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau Luar Indonesia

yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP). Karena

beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa

merupakan penghasilan. Beasiswa adalah tunjangan yang diberikan kepada peserta didik

(pelajar/mahasiswa) dalam bentuk pemberian bantuan biaya belajar berupa uang atau

pembebasan biaya sebagai apresiasi atas hasil studi (nilai akademis) dan motivasi untuk

(6)

Beasiswa dapat diberikan oleh pemerintah. lembaga negara, dunia usaha, yayasan atau

anggota masyarakat, secara umum beasiswa dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Beasiswa pendidikan dapat berupa beasiswa penuh atau hanya sebagian dari biaya

pendidikan yang meliputi biaya SPP, alat tulis, alat belajar, buku, materi studi, dll

2. Beasiswa biaya hidup merupakan bantuan untuk kehidupan mahasiswa sehari hari.

Beasiswa dapat berupa, antara lain:

1. SPP selama kurun waktu tertentu

2. SPP dan uang saku dalam jumlah tertentu dengan kompensasi mahasiswa

penerima beasiswa diwajibkan bekerja bagi kepentingan institusi terkait (ikatan

dinas).

Sedangkan beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia tidak merupakan beasiswa

ikatan dinas. Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1)

regular di berbagai Perguruan Tinggi Negeri adalah program sosial berupa bantuan biaya kuliah

(tuition fee) kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki prestasi

akademik dan aktivitas sosial kemasyarakatannya yang tinggi. Program beasiswa Bank

Indonesia, dimulai sejak 2003 dan sifatnya bukan ikatan dinas. “Meskipun telah mendapat

kucuran beasiswa, tidak berarti mahasiswa bersangkutan harus bekerja di Bank Inonesia karena

(7)

2.2.2 Visi, Misi dan Tujuan dari Program Beasiswa Bank Indonesia

Visi dan Misi Program Beasiswa Bank indonesia yaitu:

Visi: menjadi program beasiswa unggulan yang progresif, kreatif dan inovatif dalam

memfasilitasi pengembangan modal intelektual dan modal sosial sehingga mampu membuat

perbedaan serta memberikan kontribusi positif dan signifikan dalam proses transformasi

masyarakat ke arah yang lebih baik dan berkelanjutan.

Misi : mengembangkan program kapasitas intelektual dalam berbagai bidang yang sejalan

dengan perkembangan kepentingan publik, bangsa dan negara yang bersifat dinamis sehingga

mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi agar mampu

mengkontekstualisasikan serta mengaktualisasikan ilmu yang diperolehnya ke dalam lingkungan

kerja dan masyarakat.

Sedangkan Visi Bank Indonesia dalam program ini yaitu:

ACCOUNTABLE

Bertanggung jawab terhadap masyarakat atas keberlangsungan program (tepat guna

dan tepat sasaran).

TRANSPARANT

Keterbukaan terhadap akses rekrutmen & seleksi serta alokasi anggaran.

 PERFORMANCE ORIENTED

Konteks pencapaian sasaran strategis organisasi secara efektif yang terangkum dalam

(8)

RESPONSIVE

Tanggap terhadap tuntutan perubahan dinamika dan masyarakat yang semakin

dinamis.

Tujuan dari Program Beasiswa Bank Indonesia :

 Menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu yang mempunyai potensi

akademik memadai untuk dapat menempuh serta menyelesaikan pendidikan tinggi.

 Meningkatkan motivasi belajar serta menjamin keberlangsungan studi mahasiswa,

khususnya yang menghadapi kesulitan ekonomi.

 Meningkatkan prestasi mahasiswa di bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler dan

ekstra kurikuler.

 Menciptakan lulusan dan menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif, mandiri,

produktif dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga mampu berperan dalam

pemberdayaan masyarakat dan memutus mata rantai kemiskinan.

2.2.3 Pengelolaan Program Beasiswa Bank Indonesia

A. Penerima dan Jangka Waktu Program Beasiswa Bank Indonesia

1. Beasiswa diberikan kepada mahasiswa dengan kriteria dan jumlah yang telah

ditentukan dalam perjanjian kerjasama antara Bank Indonesia dengan Perguruan

(9)

2. Dalam hal terdapat mahasiswa penerima beasiswa yang lulus dan atau

mengalami penurunan prestasi akademik (dibawah 3.00 dari skala 4.00) dalam

masa pemberian beasiswa, maka Perguruan Tinggi Negeri dapat mengajukan

pengggantian oleh mahasiswa lainnya yang memenuhi kriteria.

3. Pengajuan penggantian mahasiswa penerima beasiswa sebagaimana butir 2

tersebut diatas harus disampaikan secara resmi oleh pimpinan atau pejabat

Perguruan Tinggi Negeri dan berlaku hingga berakhirnya jangka waktu

pemberian beasiswa.

B. Kriteria Perguruan Tinggi Penerima Beasiswa

Perguruan Tinggi Negeri :

1. usulan dari kantor perwakilan (kpw) bank indonesia

2. grade/akreditasi a/b dari kopertis kemendikbud

3. fakultas/ departemen : (ekonomi, akutansi, perbankan, statistik, sosial ; studi

pembangunan, hukum, kesehatan masyarakat)

4. kuantitas + kualitas mahasiswa ( & lulusan)

C. Kriteria Mahasiswa Penerima Beasiswa

1. Sekurang – kurangnya telah menyelesaikan 4 (empat) semester dan atau telah

(10)

2. Berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu (keluarga pra sejahtera);

3. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00 (skala 4),

4. Mempunyai pengalaman menjalankan aktivitas sosial yang memiliki dampak

kebermanfaatan bagi masyarakat ;

5. Umur tidak lebih dari 23 (dua puluh tiga) tahun pada saat menerima beasiswa;

6. Mempunyai Semangat Kepeloporan/Keteladanan/Kepemimpinan

7. Community (+ Social) Engagement ;

* Social Service Provider

* Social Activism

* Social Entrepreneurship

8. Tidak sedang menerima beasiswa, bekerja dan atau berada dalam status ikatan

dinas dari lembaga/Instansi lain;

9. Memperoleh rekomendasi dari pimpinan (rektor/pembantu rektor) dan atau

pejabat (direktur/kepala bagian) perguruan tinggi.

10.bersedia untuk aktif berperan serta mengelola dan mengembangkan komunitas

mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia dan berpartisipasi pada semua

kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

D. Pengelola Program Beasiswa

1. program beasiswa di wilayah kerja Kantor Pusat adalah pelaksana Program

(11)

2. Pengelola program beasiswa di wilayah kerja Kantor Pusat wilayah Dalam

Negeri (DN) adalah pelaksana Program Sosial Bank Indonesia di Kantor Pusat

wilayah Dalam Negeri setempat.

E. Tata Cara Pengusulan Penerima Program Beasiswa

1. Bank Indonesia menyampaikan informasi resmi tentang program beasiswa

disertai dengan kriteria mahasiswa calon penerima beasiswa dan tata cara

pengajuan kepada perguruan tinggi terkait.

2. Bank Indonesia melakukan sosialisasi tentang program beasiswa dalam bentuk

pengumuman (poster) yang dipasang pada media informasi (majalah dinding

fakultas/jurusan) perguruan tinggi.

3. Perguruan Tinggi melakukan seleksi mahasiswa calon penerima beasiswa sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan.

4. Perguruan Tinggi menyampaikan usulan calon penerima beasiswa kepada

Bank Indonesia disertai dengan dokumen pendukung sebagai berikut :

a. Biodata mahasiswa;

b. Foto copy kartu identitas (KTP/KTM) yang masih berlaku;

c. Kartu Hasil Studi (KHS) dan foto copy transkrip nilai semester sebelumnya;

d. Surat rekomendasi dari perguruan tinggi;

e. Surat pernyataan tidak sedang bekerja, menerima beasiswa dan atau berada

dalam status ikatan dinas dari lembaga/instansi lain;

(12)

F. Mekanisme Penyaluran Beasiswa

1. Pelaksana Program Sosial Bank Indonesia :

a. Mensosialisasikan program bantuan beasiswa kepada pihak terkait;

b. Memeriksa, memverifikasi dan menyetujui usulan mahasiswa yang di ajukan

perguruan tinggi;

c. Menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan pemberian bantuan;

d. Menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa melalui rekening bank yang

ditunjuk oleh perguruan tinggi;

e. Penyaluran beasiswa dilakukan setelah perguruan tinggi menyampaikan

dokumen penyaluran bantuan, berupa :

i. Kwitansi rangkap 2, bermaterai cukup;

ii. Surat pengantar permintaan penyaluran beasiswa dan penunjukan

rekening;

iii. Fotocopy halaman pertama buku tabungan.

f. Menyusun Berita Acara Penyaluran Bantuan setelah bantuan beasiswa

diserahkan ke perguruan tinggi;

g. Membuat database mahasiswa penerima beasiswa;

h. Menatausahakan dokumen penyaluran bantuan beasiswa.

2. Proses pembayaran dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun (secara semesteran);

3. Perguruan tinggi menyampaikan laporan pertanggungjawaban penyaluran

(13)

G. Biaya Administrasi

Besaran biaya administrasi pengelolaan program beasiswa di masing – masing

perguruan tinggi ditentukan oleh pelaksana PSBI dan dibayarkan sebanyak 2 kali dalam

setahun (secara semesteran) melalui rekening bank yang ditunjuk oleh perguruan tinggi

H. Pertanggungjawaban

Bentuk laporan pertanggungjawaban penyaluran beasiswa yang disampaikan oleh

PTN sebagai berikut :

1. Rekap tanda terima dari masing - masing mahasiswa penerima beasiswa Bank

Indonesia di perguruan tinggi yang bersangkutan;

2. Laporan pertanggungjawaban penyaluran bantuan.

2.3 Kualitas Pendidikan

Pendidikan Tinggi merupakan sektor penting dalam upaya memperkuat daya saing

bangsa (http://id.wikipedia.org/wiki/PerguruanTinggi.com). Perguruan Tinggi merupakan

pendidikan tinggi sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tetang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), yaitu menghasilkan lulusan yang berakhlak

(14)

bangsa. Hal yang sama dinyatakan dalam Higher Education Long Term Strategy (HELTS)

2003-2010, bahwa perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan yang memiliki tanggung jawab dan

mampu berkontribusi pada daya saing bangsa.

Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk

memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan). Rumusan tentang

pendidikan, lebih jauh termuat dalam UU. No. 20 Tahun 2003, bahwa pendidikan Indonesia

bertujuan agar masyarakat Indonesia mempunyai pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Artinya, arah dari proses pendidikan nasional mencakup berbagai aspek kehidupan diri manusia

dan masyarakat untuk bertahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang

berkualitas, yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu

menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai tantangan dan

permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa yang akan datang (harapan

bangsa).

Standar /parameter adalah ukuran yang digunakan untuk menilai atau mengukur sesuatu

hal, apalagi dalam rangka mewujudkan suatu pendidikan yang berkualitas. Kalau kita mengacu

pada Peraturan Pemerintah (PP.) No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Standar nasional pendidikan diatas, ada delapan 7 hal yang harus diperhatikan untuk

mewujudkan pendidikan yang berkualitas (http://www.duniapendidikan.wordpress.com/2011/

(15)

a. Standar isi, adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan

dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi

mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik

pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

b. Standar proses, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan.

c. Standar pendidik dan tenaga kependidikan, adalah kriteria pendidikan prajabatan dan

kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

d. Standar sarana dan prasarana, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan

berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

e. Standar pengelolaan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional, agar tercapai efisiensi dan

efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

f. Standar pembiayaan, adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya

operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

g. Standar penilaian pendidikan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

(16)

Standar nasional pendidikan ini berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan,

dan pengawasan, pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Juga

bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Salah satu standar

diatas yang paling penting untuk diperhatikan yaitu standar pendidik dan kependidikan. Dimana

seorang pendidik harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah pendidikan.

Pendidikan sebagai proses yang di dalamnya seseorang mengembangkan kemampuan,

sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di lingkungan masyarakat dimana ia berada.

Pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses sosial, di mana seseorang dihadapkan pada

kondisi dan pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (contoh paling nyata sekolah)

sehingga yang bersangkutan mengalami perkembangan secara optimal (Dictionary of Education

dalam T. Sulistyono, 2003). Dari beberapa definisi tersebut menunjukkan melihat pendidikan

dari sudut pandang yang berbeda. Banyak sudut pandang untuk dapat merumuskan pengertian

pendidikan sehingga banyak juga definisi tentang pendidikan. Namun demikian, yang jelas

bahwa pendidikan adalah proses untuk membina diri seseorang dan masyarakat agar dapat

bertahandalam menjalani hidupnya serta berguna di masa yang akan datang.

Ada empat 4 standar kualitas pendidikan dalam urutan prioritasnya adalah sebagai

berikut : guru (teacher), kurikulum (curriculum), atmosfer akademik (academic atmosphere),

dan sumber keilmuan (academic resource). Berikut ini uraian dari standar kualitas diatas :

(17)

1. Guru (Teacher)

Mutu pendidikan sangat ditentukan kualitas dan komitmen seorang guru. Profesi guru

menjadi tidak menarik di banyak daerah karena tidak menjanjikan kesejahteraan finansial dan

penghargaan profesional. Oleh karena itu, dengan dirumuskannya jenjang profesionalitas yang

jelas, maka kualitas guru-guru dapat dijaga dengan baik. Tentunya hal ini juga berkaitan dengan

penghargaan profesionalitas yang didapat dalam setiap jenjang tersebut.

Guru juga harus bertanggung jawab dalam membangun atmosfer akademik di dalam

kelas. Atmosfer ini sebenarnya bertujuan untuk membentuk karakter siswa terutama berkaitan

dengan nilai akademik utama yaitu sikap ilmiah dan kreatif. Guru perlu menekankan

nilai-nilai inti yang berhubungan dengan pengembangan sikap ilmiah dan kreatif dalam setiap tugas

yang diberikan kepada siswanya, dalam membimbing siswa memecahkan suatu persoalan atau

juga dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Untuk dapat mengajar secara efektif,

maka guru-guru akan ditraining secara berulang (bukan hanya sekali saja) dan terutama akan

dibekali pengetahuan tentang cara mengajar yang baik dan bagaimana cara menilai yang efektif.

Sehingga diharapkan guru tersebut dapat mengembangkan cara mengajarnya sendiri, dapat

meningkatkan pengetahuan mereka sendiri dan juga dapat berkolaborasi dengan guru yang lain.

2. Kurikulum (Curriculum)

Kurikulum di sini bukan sekedar kumpulan aktivitas saja, tetapi harus berhubungan

antara aktivitas yang satu dengan yang lain. Dalam kurikulum, juga harus diperhatikan

bagaimana menjaga agar materi-materi yang diberikan dapat menantang siswa sehingga tidak

(18)

bukan berarti mengubah-ubah topik yang ada tetapi lebih kepada penggunaan berbagai alternatif

cara pembelajaran untuk memperdalam suatu topik atau mengaplikasikan suatu topik pada

berbagai masalah rill yang relevan.

Kurikulum juga harus memuat secara jelas mengenai cara pembelajaran (learning) dan

cara penilaian (assesment) yang digunakan di dalam kelas. Cara pembelajaran yang dijalankan

harus membuat siswa memahami dengan benar mengenai hal-hal yang mendasar. Pemahaman

ini bukan hanya berdasarkan hasil dari pengajaran satu arah dari guru ke siswa, tetapi lebih

merupakan pemahaman yang muncul dari keaktifan siswa dalam membangun pengetahuannya

sendiri dengan merangkai pengalaman pembelajaran di kelas dan pengetahuan yang telah

dimilikinya sebelumnya.

3. Atmosfer Akademik (Academic Atmosphere)

Atmosfer akademik bertujuan untuk membentuk karakter siswa terutama berkaitan

dengan nilai-nilai akademik utama yaitu sikap ilmiah dan kreatif. Atmosfer ini dibangun dari

interaksi antar siswa, dari interaksi antara siswa dengan guru, interaksi dengan orang tua siswa

dan juga suasana lingkungan fisik yang diciptakan. Guru memegang peran sentral dalam

membangun atmosfer akademik ini dalam kegiatan pengajarannya di kelas dan berlaku untuk

semua yang terlibat dalam sistem pendidikan. Untuk itu kita perlu menyadari nilai-nilai inti yang

harus ditanamkan ke semua komponen yang terlibat dalam kegiatan pendidikan yang

diselenggarakan. Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang menghargai hasil-hasil

intelektual baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun orang lain, disamping kritis dalam

menerima hasil-hasil intelektual tersebut. Sedangkan sikap kreatif disini mempunyai maksud

(19)

pengetahuan secara mandiri. Untuk membangun Sikap Ilmiah perlu ditanamkan nilai kejujuran

(honesty), dan nilai kekritisan (skeptics). Sedangkan untuk membangun sikap kreatif perlu

ditanamkan nilai ketekunan (perseverence), dan nilai keingintahuan (curiosity).

Selanjutnya nilai-nilai inti ini perlu diterjemahkan dalam berbagai kode etik yang

menjadi pedoman dalam kegiatan operasional pendidikan sehari-hari, seperti larangan keras

mencontek, dorongan untuk mengemukakan pendapat dan bertanya, penghargaan atas perbedaan

pendapat, penghargaan atas kerja keras, dorongan untuk memecahkan soal sendiri, keterbukaan

untuk dikoreksi dan seterusnya. Aktivitas-aktivitas ini selanjutnya harus dilakukan setiap hari

dan terus dipantau perkembangan oleh mereka yang diberi kewenangan penuh.

4. Sumber Keilmuan (Academic Resource)

Sumber Keilmuan disini adalah berupa prasarana dalam kegiatan pengajaran, yaitu buku,

alat peraga dan teknologi. Semua hal ini harus dapat dieksploitasi dengan baik untuk mendukung

setiap proses pengajaran dan juga dalam membangun atmosfer akademik yang hendak

diciptakan. Apalagi pengajaran menganut pendekatan yang kongkrit, maka guru harus dapat

menggunakan hal-hal yang umum disekitar kita seperti: mata uang dan jam, sebagai alat peraga.

Dari berbagai hal tersebut maka Bank Indonesia juga mengharapkan agar mahasiswa

yang menerima beasiswa dari Bank Indonesia mampu memiliki kualitas pendidikan yang

berguna di masa yang akan datang misalnya :

1. Memiliki kapabilitas kunci di bidang pengembangan, pengelolaan, manajemen

dan pengendalian kinerja keuangan sektor publik yang bersifat sistemik.

(20)

3. Mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

4. Kemampuan belajar sepanjang hayat (life long learning skills)

5. Kemampuan berpikir kritis, sistemik dan strategis (critical, sistemic & strategic

thingking skills)

6. Kemampuan berpikir analitis dan sintesis (analytical & synthetical thinking

skills)

7. Kemampuan membangun kerjasama dan hubungan yang bermakna dengan pihak

lain (team & people skills)

8. Kemampuan untuk menginisiasikan, melakukan dan mengelola perubahan

(change management skills)

9. Berpikir secara seimbang dan memahami keterkaitan dalam konteks yang lebih

besar (balanced & aligned perspectives)

10.Memiliki integritas, kesadaran sosial dan dimensi pemahaman atas kepentingan

(21)

2.4 Kerangka Pemikiran

Bank Indonesia sebagai salah satu bentuk Instansi pemerintah berpartisipasi dalam

bidang pendidikan di Indonesia sebagai bentuk kepekaan dan perwujudan kepedulian akan

kondisi dan kendala yang dihadapi oleh putra – putri bangsa, maka Bank Indonesia (BI) melalui

Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupaya berperan aktif dalam peningkatan kualitas masa

depan SDM Indonesia melalui pemberian beasiswa bagi mahasiswa mahasiwa di perguruan

tinggi negeri yang memiliki prestasi yang baik tapi berasal dari latar belakang ekonomi kurang

mampu (keluarga pra sejahtera). Dalam hal ini program Beasiswa yang diberikan oleh Bank

Indonesia diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1) regular di berbagai Perguruan

Tinggi Negeri. Sedangkan, program sosial yang diberikan oleh Bank Indonesia berupa bantuan

biaya kuliah (tuition fee) kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu namun

memiliki prestasi akademik dan aktivitas sosial kemasyarakatan yang tinggi.

Perguruan Tinggi diharapkan dapat berkontribusi secara substansial dalam berbagai

aspek pendidikan ; pemerataan akses, relevansi dengan kondisi dan peningkatan kualitas

pengembangan karakter yang berdaya saing. Karena besarnya biaya pendidikan tinggi di

Indonesia, banyak putra – putri bangsa yang berprestasi tidak dapat melanjutkan studi. Maka

Bank Indonesia memberikan Beasiswa kepada putra-putri bangsa yang memiliki kendala dalam

studinya dan berasal dari keluarga yang ekonominya pra sejahtera. Pemberian beasiswa ini

sangat ditekankan kepada pelajar/mahasiswa yang berasal dari keluarga ekonomi pra sejahtera

karena saat ini banyak sekali yang menerima program beasiswa tersebut adalah orang orang yang

berasal dari ekonomi yang mampu sehingga dalam hal ini sangat perlu ditekankan dalam hal

pemberian beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa/ keluarga yang kurang mampu. Untuk

(22)

BAGAN 1 ALIR PEMIKIRAN

BANK INDONESIA

Perguruan Tinggi Negeri

Program Bank Indonesia :

Implementasi Program Beasiswa

 Mensosialisasikan program bantuan beasiswa kepada

pihak terkait;

 Memeriksa, memverifikasi dan menyetujui usulan

mahasiswa yang di ajukan perguruan tinggi;

 Menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa melalui

rekening bank yang ditunjuk oleh perguruan tinggi  Proses pembayaran dilakukan sebanyak 2 kali dalam

setahun (secara semesteran);

(23)

2.5 Definisi Konsep dan Defenisi Operasional 2.5.1 Definisi Konsep

Konsep adalah suatu makna yang ada didalam pikiran atau didunia kepahaman

manusia yang dinyatakan kembali dengan sarana lambang perkataan atau kata-kata

(Suryanto,2008:49). Definisi konsep merupakan suatu istilah dan definisi yang digunakan

untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, kelompok atau individu yang menjadi

perhatian ilmu sosial. Dalam hal ini konsep penelitian bertujuan untuk merumuskan dan

mendefinisikan istilah-istilah yang digunakan secara mendasar agar terciptanya suatu

persamaan persepsi dan menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan

peneliti.

Adapun batas yang menjadi batasan konsep dalam penelitian adalah :

1. Implementasi adalah tindakan-tindakan yang mencakup usaha-usaha untuk mengubah

keputusan-keputusan menjadi tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu

tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai

perubahan-perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan. Oleh

karena itu, implementasi berfungsi untuk membentuk suatu hubungan yang

memungkinkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran kebijaksanaan. (Van Meter dan Van

Horn dalam Budi Winarno , 2005:102).

2. Beasiswa adalah tunjangan yang diberikan kepada peserta didik (pelajar/mahasiswa)

dalam bentuk pemberian bantuan biaya belajar berupa uang atau pembebasan biaya

sebagai apresiasi atas hasil studi (nilai akademis) dan motivasi untuk mencapai tujuan

(24)

3. Pendidikan Tinggi merupakan sektor penting dalam upaya memperkuat daya saing

bangsa. Perguruan Tinggi merupakan pendidikan tinggi sebagaimana yang

diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan

Nasional (UU Sisdiknas), yaitu menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, jujur,

berkualitas, demokratis dan mampu menghadapi tantangan dan persaingan antar

bangsa.

4. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang

berkualitas, yaitu lulusan yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang

mampu menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab

berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di

masa yang akan datang .(Bank Indonesia ,2010:5)

2.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah operasionalisasi konsep yang menjadikan konsep yang

semula bersifat statis menjadi dinamis. Jika konsep itu sudah bersifat dinamis, maka akan

memungkinkan untuk dioperasikan, wujud operasionalisasi konsep adalah dalam bentuk sajian

yang benar-benar terperinci, sehingga ,makna dan aspek aspek yang terangkum dalam konsep

terangkat dan terbuka (Matias Siagian,2011:141-142).

Defenisi operasional dalam suatu penelitian sangat penting karena menentukan bahan

baku data yang akan dikumpulkan. Selain itu, jika definisi operasional sudah dirumuskan dengan

baik, akan memudahkan peneliti dalam merancang instrumen penelitian (Matias

(25)

Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam implementasi program beasiswa Bank

Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara adalah:

 Program Beasiswa : Beasiswa pendidikan dapat berupa beasiswa penuh atau hanya

sebagian dari biaya pendidikan yang meliputi biaya SPP, alat tulis, alat belajar, buku,

materi studi, dll.

 Biaya pendidikan : SPP dan uang saku dalam jumlah tertentu.

 Standar Isi Pendidikan, adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,

kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta

didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

 Standar pembiayaan, adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya

operasi satuan pendidikan.

 Atmosfer akademik : untuk membangun Sikap Ilmiah perlu ditanamkan nilai kejujuran

(honesty), dan nilai kekritisan (skeptics). Sedangkan untuk membangun sikap kreatif

Referensi

Dokumen terkait

Interview ini bertujuan sebagai salah satu sumber data untuk skripsi dengan judul “Analisis Fasilitas Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Bahan Baku Untuk Pembuatan Komponen

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Penilaian Efisiensi Dan Efektifitas Struktur Pengendalian Intern dalam Perkreditan pada

Hanya karena anugerah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi ini untuk mendapatkan gelar sarjana ( S-1) pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Atma Jaya

10 Refleksi pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan dan guru pamong atau guru kelas setelah selesai melakukan suatu pembelajaran

Sedangkan hasil yang diperoleh yaitu tersedianya fasilitas hotspot pada Kantor Departemen Agama Jakarta Barat dimana pada saat tamu datang atau pegawai sedang istirahat

Rata-rata waktu yang digunakan oleh robot dalam memindahkan barang adalah 1,44 menit pada jalur melengkung dan 54,75 detik pada jalur lurus dengan panjang jalur

Sensor yang digunakan pada rangkaian ini ada dua buah serta merupakan sensor cahaya, yang pertama berfungsi sebagai penggerak motor dan sensor yang kedua berfungsi sebagai

[r]