• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesinambungan Topik Pada Cerita Rakyat Alas Silayagh Dan Bedhu Dinem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kesinambungan Topik Pada Cerita Rakyat Alas Silayagh Dan Bedhu Dinem"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

`

ANALISIS KESINAMBUNGAN TOPIK PADA

CERITA RAKYAT ALAS

SILAYAGH

DAN

BEGHU DINEM

ABSTRAK

Penelitian ini berhubungan dengan perangkat-perangkat gramatikal, seperti pronomina kosong, pronomina orang ketiga, pronomina posesif, pronomina definit dan pronomina indefinit yang terdapat dalam teks Cerita Rakyat Alas, yang berjudul Silayagh dan Beghudinem. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan: (1) hasil pengukuran setiap bentuk perangkat gramatikal yang terdapat dalam cerita rakyat Silayagh dan Beghudinem; (2) bagaimana tingkat kesinambungan topik dalam cerita rakyat Silayagh dan Beghudinem; 3) bagaimana peran setiap bentuk topik pada cerita rakyat Silayagh dan Beghudinem,

4) bagaimana drajat kesinambungan topik dalam cerita rakyat Silayagh dan

Beghudinem. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-kuantitatif. Dokumentasi dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca-catat, unit analisis adalah teks dengan jumlah klausa 203 yang mencakup 348 topik. Tesis ini menggunakan pendekatan teori yang dipelopori oleh Givon (1983). Dia menyatakan a) semakin jauh jarak rujuk topik, semakin rendah kesinambungannya, b) semakin berlanjut keberterusan topik, semakin tinggi kesinambungannya, dan c) semakin sedikit gangguan dari topik lain, semakin tinggi kesinambungan topik. Temuan menunjukkan 1) pronomina orang ketiga memiliki tingkat kesinambungan topik yang paling tinggi dan pronomina indefinit memiliki tingkat kesinambungan topik yang paling rendah, 2) derajat kesinambungan topik tertinggi (hirarki paling atas) dimulai dari pronomina orang ketiga, pronomina kosong, pronomina posesif, pronomina definit dan terakhir (hirarki paling bawah) pronomina indefinit. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi positif kepada masyarakat alas dalam melestarikan cerita rakyat mereka sendiri. Selanjutnya, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber bahan dalam menganalisis cerita rakyat alas lainnya dengan teori dan metode yang berbeda sehingga pemerintah dapat menerbitkan kembali cerita-cerita rakyat alas yang mulai jarang diminati masyarakat Alas di bumi sepakat segenap, Aceh Tenggara.

Kata kunci : Kesinambungan topik, perangkat gramatikal, derajat

(2)

`

ANALYSIS OF THE TOPIC CONTINUITY IN

SILAYAGH AND BEGHU DINEM FOLKLORE

ABSTRACT

This thesis is related to the grammatical devices such as zero-anaphora, third-person pronoun, possessive pronoun, definite pronoun, and indefinite pronoun which are found in the text of Alas Folklores entitled Silayagh and Beghudinem. The objectives of this research are to (1) describe the results of each grammatical device measurement found in Silayagh and Beghudinem Folklores; (2) describe the level of topic continuity in Silayagh and Beghudinem Folklores; (3) describe the role of every form the topics found in Silayagh and Beghudinem Folklores; (4) describe the degree of topic continuity in Silayagh and Beghudinem Folklores. The method used in this study is quantitative-descriptive method. The data is collected using documentation and note-taking method. The analysis unit is the texts of 203 clauses with 348 topics. This research used the theory introduced by Givon (1983). He stated that (a) the greater the distance of the referrred topic is, the lower the continuity is; (b) the greater the continuity is, the higher the continuity level is; and (c) the fewer the objectives from oter topis is, the greater the topic continuity is. The results of the research show that (1) third- person pronoun has the highest topic continuity and indefinite pronoun has the lowest topic continuity; (2) the degree of the topic continuity listed from the highest to the lowest is the third-person pronoun (the highest), zero-anaphor, possessive pronoun, definite pronoun, and lastly (the lowest) the indefinite pronoun. In addition, The research is expected to be positive contribution for Alas people in rehabilitating their folklores. Furthermore, it is also expected to be a resource in analyzing others Alas folklores with different theory and method so that govermence may publish more the others Alas folklores which is rarelly known in sepakar segenap, Aceh Tenggara.

Key words: topic continuity, grammatical devices, degree of topic continuity,

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan menggunakan fasilitas yang tersedia dalam Macromedia Flash 5.0, rancangan aplikasi ini cukup menarik dan interaktif karena disertai dengan gambar-gambar animasi dinamis

[r]

Artinya, bersama-sama mengembangkan program dan kegiatan untuk masyarakat luas makin peduli terhadap masalah-masalah sosial dan dengan kemampuan yang makin mandiri memberikan

Jika dikaitkan dengan kriteria independensi seperti yang telah dikemukakan, maka di Indonesia status lembaga pendukung ini ada yang bersifat independen, ada pula yang

Bahwa berdasarkan Anggaran Dasar P A N Hasil Konggres IV P A N di Bali Tahun 2015 Bab VII pasal 15 ayat (1) huruf c menyatakan bahwa Musyawarah Daerah (Musda) adalah

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta

Pengumpulan data fenotipik sapi Aceh (131 jantan dan 269 betina) dan sampel darah (8 sampel untuk analisis D-loop dan 160 sampel untuk genotiping mikrosatelit) dilakukan di Kota