• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Fragmen DNA Genomik Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Hasil PCR (Polymerase Chain Reaction) Menggunakan Primer Spesifik untuk Beta Karoten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Fragmen DNA Genomik Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Hasil PCR (Polymerase Chain Reaction) Menggunakan Primer Spesifik untuk Beta Karoten"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil elektroforegram perbandingan primer SSR-3574

Keterangan: M = DNA ladder 1kb (Marker), A = isolasi DNA berasal dari bagian akar, D = isolasi DNA berasal dari bagian daun, B = isolasi DNA berasal dari bagian

buah

Lampiran 2. Profil elektroforesis perbandingan primer SSR-3574

Keterangan: M = DNA ladder 1kb (Marker), D = DNA stok berasal dari bagian daun,

B = DNA stok berasal dari bagian buah P = DNA stok berasal dari bagian pollen,

O = DNA stok berasal dari bagian bunga betina

33D 33A 34D 34A 35D 35A 36D 36A 15D 15B 100bp 16D 16B 17D 17B 18D 18B 6D 6B 7D

(2)

Lampiran 3. Profil elektroforegram pengulangan proses PCR dengan Primer Beta pada sampel bagian akar

Keterangan: M = DNA ladder 1kb (Marker), A = isolasi DNA berasal dari bagian akar, B = isolasi DNA berasal dari bagian buah

Lampiran 4. Profil elektroforegram yang dianalisis menggunakan UVITEC

FIREREADER

(3)

Lampiran 5. Profil elektroforegram yang dianalisis menggunakan UVITEC

FIREREADER

Lampiran 6. Pembuatan larutan stok dan buffer A. Pembuatan Larutan Stok

CTAB 5 % (100 ml): Timbang NaCl sebanyak 2.0 gram dan CTAB

sebanyak 5.0 gram. Masukkan bahan kimia ke dalam erlenmeyer dan

ditambahkan 100 ml aquades. Aduk campuran larutan dengan menggunakan

stirrer kemudian diletakkan diatas hotplate.

Tris HCl 1 M pH 8.0 (100 ml): Timbang Tris sebanyak 12.114 gram.

Masukkan Tris ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 80 ml aquades. Aduk

campuran larutan dengan menggunakan stirrer kemudian diletakkan diatas

hotplate. Selanjutnya, ditambahkan 4.2 ml HCl pekat sedikit demi sedikit

sampai pH mencapai 8. Masukkan ke dalam gelas ukur, kemudian volume

ditepatkan dengan aquades hingga volume larutan menjadi 100 ml.

Tris HCl 1 M pH 7.4 (50 m): Timbang Tris sebanyak 6.057 gram.

(4)

campuran larutan dengan menggunakan stirrer kemudian diletakkan diatas

hotplate. Selanjutnya, ditambahkan NaOH 2.5 M sedikit demi sedikit sampai

pH mencapai 7.4. Masukkan ke dalam gelas ukur, kemudian volume

ditepatkan dengan aquades hingga volume larutan menjadi 50 ml.

EDTA 0.5 M pH 8.0 (100 ml) : Timbang EDTA sebanyak 18.612 gram dan

NaOH 2.0 gram. Masukkan bahan kimia ke dalam erlenmeyer dan

ditambahkan 80 ml aquades. Aduk campuran larutan dengan menggunakan

stirer kemudian diletakkan diatas hotplate. Selanjutnya, ditambahkan HCl

pekat sedikit demi sedikit sampai pH mencapai 8. Masukkan ke dalam gelas

ukur, kemudian volume ditepatkan dengan aquades hingga volume larutan

menjadi 100 ml.

NaCl 5 M(l00 ml): Timbang NaCl sebanyak 29.22 gram. Masukkan ke

dalam erlenmeyer dan ditambahkan 80 ml aquades. Aduk campuran larutan

dengan menggunakan stirrer kemudian diletakkan diatas hotplate. Masukkan

ke dalam gelas ukur, kemudian volume ditepatkan dengan aquades hingga

volume larutan menjadi 100 ml.

**Semua bahan di atas disterilkan dengan menggunakan autoklaf kecuali CTAB

5%.

B. Pembuatan Larutan Buffer

Buffer Ekstraksi/CTAB (100 ml): Campurkan 40 ml CTAB 5%, 25.1 ml

NaCl 5 M, 4 ml EDTA 0.5 M pH 8.0, 10 ml Tris HCl 1 M pH 8.0 dan 20.8 ml

(5)

Buffer TAE 50 X (100 ml): Campurkan 24.2 ml Tris HCl 1 M pH 7.4, 5.7

ml Asam Asetat Glasial, 10 ml EDTA 0.5 M PH 8.0, dan aquades hingga

volume larutan menjadi 100 ml.

Buffer TAE 1X (500 ml): Campurkan 10 ml Buffer TAE 50 X dan 490 ml

aquades.

Buffer TE (50 ml): Campurkan 0.5 ml Tris HCl 1 M pH 8.0, 0.1 m lEDTA

0.5 M pH 8.0 dan 49.4 ml aquades.

Kloroform Isoamilalkohol 24 : 1 (50 ml): Campurkan 48 ml Kloroform dan

2 ml Isoamilalkohol.

(6)

Lampiran 7. Hasil uji kuantitas dengan nanospektrometer

Sampel A260/A280 Konsentrasi (ng/µl)

(7)
(8)
(9)
(10)

25D 0.1327 233 0.0327 14 0.2021 541 0 0 0 0

Keterangan : Axis Eigenvalue Inertia%

1 0.06456 33.67

2 0.04319 22.52

3 0.0147 7.67

4 0.01316 6.86

(11)
(12)

Lampiran 11. Data ukuran pasangan basa amplikon DNA

Sampel Produk PCR

6B 6D 7B 7D 9B 9D 15B 15D 16B 16D 17B 17D 18B 18D

843 1934 2248 1934 1934 1934 843 1934 843 843 1934 2248 843 1934

738 1060 1934 1756 843 1060 738 1060 738 738 991 1934 738 1060

843 1756 1060 738 843 843 843 991 843

738 1060 843 738 738 738 843 738

340 843 428 428 738

(13)

Lampiran 12. Data ukuran pasangan basa amplikon DNA

Sampel Produk PCR

19B 19D 21B 21D 23B 23D 25B 25D 28B 28D 30B 30D 31D 31P

738 3029 3029 3029 3029 3029 1934 1934 1934 3029 3029 3029 1934 843

2248 1934 1934 1934 1934 1060 843 843 1934 2248 2248 1060 738

1934 1060 1060 1060 1060 843 738 738 1146 1934 1934 991

1060 843 843 843 843 738 568 428 843 1060 1060 843

843 428 738 738 738 568 501 738 843 843 738

738 428 568 568 501 428 568 738 738 428

568 501 501 428 501 568 501

462 428 428 428 428 428

(14)

Lampiran 13. Data ukuran pasangan basa amplikon DNA

Sampel Produk PCR

32D 32O 33A 33D 34A 34D 35A 35D 36A 36D

1756 738 738 1934 1934 1934 2248

1146 1060 1060 1060 1934

991 843 843 843 1060

843 738 738 738 843

738 738 428 428 738

568 340

428

340

(15)

Lampiran 14. Foto kegiatan penelitian

Isolasi DNA

Uji Kuantitas

Elektroforesis

Referensi

Dokumen terkait

CHAIRIL ANWAR,

Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa data input yang dimasukkan oleh pengguna, setelah menjalani proses pada pemancar untuk kemudian dikirim melalui kanal dengan error

Jumlah kelompok usaha masyarakat pesisir yang memenuhi standar kelembagaan; Jumlah pembinaan pelaku unit usaha mikro yang mandiri di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil;

RACHMAT LATIEF, SpPD., KPTI.,

Dan juga akan sulit untuk mencegah alih fungsi lahan dan penyusutan persawahan karena pembangunan dan pertambahan penduduk yang meningkat di setiap

Penelitian ini menggunakan data primer yang didapat dari masyarakat di Kota Medan dengan menggunakan uji R-Square uji F-test,uji T-test dan uji asumsi klasik dengan model

Testing dilakukan untuk mengetahui kesalahan program pada sistem informasi penduduk miskin berbasis GIS agar dapat mengatasi kesalahan- kesalahan dan error yang

TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs. SWASTA DI KABUPATEN BLITAR TAHUN