• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internet Addiction

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Internet Addiction"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

INTERNET ADDICTION

Kecanduan Internet

Nama

: Rahmi Putri Rangkuti

NIP

: 198602032010122003

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

i

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur saya kehadirat Allah SWT karena hanya dengan ridho-Nya saya diberikan kesempatan untuk menyelesaikan artikel ini. Tidak lupa pula salawat beriring salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang sekarang ini. Tulisan ini berisi ulasan mengenai salah satu gangguan psikologis yang mulai dikenal pada tahun tahun 2000 yaitu Internet Addiction atau sering disebut sebagai ketergantungan terhadap Internet atau kecanduan Internet. Artikel ini secara singkat berisi mengenai perkembangan istilah kecanduan internet, klasifikasi gangguan, faktor-faktor penyebabnya gangguan serta penanganan yang mungkin dilakukan.

Artikel ini ditulis disela-sela pengerjaan disertasi mengenai Internet Addiction di Université de Poitiers, France. Melalui tulisan ini saya penulis berharap bisa membagikan sedikit pengetahuan mengenai Internet Addiction dan memberikan manfaat bagi pembaca. Tulisan ini juga sebagai pengingat bahwa sawa pernah dan sedang belajar dan berjuang di negeri Prancis.

Mungkin dalam penulisan dan penjelasan terdapat beberapa kekurangan, namun penulis berharap artikel ini dapat memberikan informasi bagi pembaca.

Medan, Agustus 2017 Penulis,

(4)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

Internet Addiction ... 1

A. Pendahuluan ... 1

B. Pengertian Internet ... 3

B.1. Aplikasi Internet ... 5

C. Pengertian Addiction ... 6

D. Internet Addiction ... 7

D.1. Kriteria diagnostik Internet Addiction ... 10

D.2. Internet Addiction Test ... 13

D.3. SubtipeInternet addiction ... 15

E. Penanganan Internet Addiction ... 16

(5)

iii

DAFTAR GAMBAR

(6)

1

Internet Addiction

Andry duduk di kelas 6 SD. Sejak kelas 4 SD ia mulai mengenal Internet. Saat ini ia lebih sering menghabiskan waktunya di depan layar komputer dari pada bermain dengan teman-temannya. Orangtuanya akhirnya memutuskan menggunakan layanan Internet unlimited di rumah karena tidak sanggup memberikan uang untuk anaknya bermain Internet setiap hari di warung Internet. Namun keputusan itu terlihat kurang tepat karena semakin hari Andry semakin terikat dengan komputernya. Selalu ada jadwal pertandingan game yang harus diikutinya dan bermain sampai larut malam. Ia mengurung diri dikamar dan tidak keluar kamar walaupun ada saudara atau anak-anak sebaya yang datang kerumahnya. Hal yang paling dicemaskan orangtuanya adalah nilai sekolahnya yang semakin menurun bahkan ia tidak perduli pada ujian akhir yang akan diikutinya beberapa bulan kedepan. Ia juga tidak pernah ikut bermain sepak bola bersama teman-temannya yang dahulu sangat digemarinya.

A.Pendahuluan

Beberapa tahun terakhir, penggunaan internet dan komputer menjadi sangat popular di seluruh dunia. Hal ini terlihat dari peningkatan penggunaan internet di seluruh negara. Akses pada Internet secara general memungkinan layanan dan promosi baru dalam arus menyampaian informasi. Pengguna Internet dengan mudah melakukan percakapan di dunia maya, chatting dengan orang lain, bermain, mendengarkan musik, menonton film atau video, mengunduh berbagai dokumen seperti artikel, lagu atau film, bahkan melihat situs pornografi atau ikut serta dalam permainan judi online.

(7)

2

jumlah pengguna yang signifikan. Peningkatan penggunaan Internet di Indonesia dapat dilihat pada gambar. 1.

Sementara itu di salah satu negara Eropa yaitu Prancis tahun 2016 (“Nombre d'utilisateurs d'Internet en France de 2000 à 2016* (en millions)”, 2017 ; Eurostat, 2016), dilaporkan 55,86 juta penduduk terkonesi dengan internet, sedangkan jumlah total penduduk sebanyaj 66,66 juta jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa 83,7 % penduduk Prancis terkoneksi Internet. Peningkatan penggunaan Internet di Prancis dapat dilihat pada gambar. 2.

Gambar 1. Penetrasi pengguna Internet Indonesia

(8)

3

Gambar 2. Penetrasi penggunaan Internet di Prancis

sumber (“Nombre d'utilisateurs d'Internet en France de 2000 à 2016* (en millions)”, 2017).

B. Pengertian Internet

Secara harfiah, internet singkatan dari interconnected-networking yaitu rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan

Internetworking (”Internet”, 2008).

(9)

4

2007). Menurut William F. Slater III (dalam Srihartati, 2007) internet adalah jaringan luas dari komputer yang membentuk dan bertindak sebagai jaringan tunggal yang sangat besar untuk pengiriman data dan pesan antar komputer dimana saja, baik dari kantor yang sama ataupun berbagai tempat di dunia ini. Melalui jalur elektronik inilah kita dapat bertukar informasi dengan semua tempat yang ada di dunia.

(10)

5 B.1. Aplikasi Internet

Adapun aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam internet (Setiyo, 2006) diantaranya:

1. Chatting

Chatting adalah aplikasi yang merupakan sistem komunikasi yang memungkinkan individu melakukan percakapan melalui internet dan dalam bentuk teks. Percakapan dapat dilakukan oleh banyak pihak, beberapa, puluhan, dan bahkan ratusan orang pada saat yang bersamaan di seluruh dunia. Dalam perkembangannnya chatting sudah tidak lagi hanya dalam bentuk teks, namun juga menggabungkan suara ataupun video dalam percakapannya.

2. Games on-line

Games on-line adalah aplikasi yang merupakan layanan game (permainan) yang tersedia di komputer. Layanan ini dapat menghubungkan berbagai orang melalui internet dalam memainkan jenis permainan yang sama dan dalam waktu yang bersamaan. Permainan dapat menjadi ajang kompetisi dalam strategi dan keterampilan untuk memenangkan sebuah permainan.

3. E-mail (Electronic Mail)

(11)

6 4. WWW (World Wide Web)

Aplikasi WWW merupakan aplikasi internet yang paling banyak digunakan sebagai aplikasi multimedia saat ini. Melalui WWW, dapat diakses baik informasi berupa teks, gambar, suara, bahkan streaming video. Aplikasi WWW atau website

merupakan aplikasi yang paling digemari dan paling banyak digunakan saat ini.

5. Web Search

Aplikasi Web Search merupakan aplikasi internet yang memungkinkan untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai berbagai macam hal yang terdapat di internet.

C. Pengertian Addiction

(12)

7

Menurut Horvart (2005) addiction adalah suatu unsur atau aktivitas yang berulang kali kita lakukan, dan kita rela untuk membayar suatu harga (atau menerima konsekuensi negatif). Pada beberapa tahun terakhir peneliti sudah memasukkan beberapa kecanduan zat sebagai contoh kecanduan misalnya alkohol, rokok, makanan, obat atau racun jalan, dan lain-lain, serta kecanduan aktivitas seperti perjudian, aktivitas seksual menuruti kata hati, shoplifting, overspending, dan lain-lain. Berdasarkan definisi di atas addiction tidak hanya ketergantungan terhadap zat saja tetapi juga terhadap aktivitas tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang dan menimbulkan dampak negatif.

D. Internet Addicition

(13)

8

hubungan sosial seseorang baik dari segi kualitas maupun kuantitas (dalam Watson, 2005; Goldberg, 1996; Saliceti, 2015).

Penelitian yang dilakukan Kimberly Young adalah pionir dalam penelitian tentang Internet Addiction dan tulisan pertamanya ini menginspirasi peneliti-peneliti lain untuk melakukan peneliti-penelitian dalam domain yang sama. Ia mempublikasikan penelitian pertamanya mengenai Internet Addicton pada tahun 1996 (Young, 2015). Suatu studu pada perempuan usia 43 tahun yang menghabiskan banyak waktunya di depan layar komputer. Studi pertama ini telah diikuti hampir 600 studi yang hampir sama mengenai orang-orang yang mengalami masalah dalam relasi sosial, masalah di sekolah, masalah keuangan, dan juga masalah dalam pekerjaan karena mereka tidak bisa mengontrol diri dalam menggunakan Internet. Walaupun merupakan domain penelitian baru, penelitian tetang Internet Addiction ini cukup meningkat pesat. Internet addiction menurut Young (dalam “Internet addiction disorder”, 2008) merujuk kepada masalah penggunaan internet, termasuk berbagai aspek teknologi yang ada pada internet, seperti surat elektronik (e-mail) dan World Wide Web.

(14)

9

Phatological gambling dianggap paling mendekati sifat kompulsif penggunaan Internet, yang didefiniskan sebagai ganguan kontrol impulsif yang tidak melibatkan

intoxicant (mabuk) (Young, 2004a).

Gangguan ini tidak tercantum DSM IV TR. Namun, internet addiction

secara resmi telah diakui sebagai gangguan oleh American Psychiatric Association

(APA). Internet Addiction Disorder menurut APA (dalam Davidson, 2008) adalah individu yang menghabiskan banyak waktu pada aktivitas on-line yang menganggu kegiatan lain seperti karir, studi, hubungan keluarga, dan pastisipasi pada kegiatan masyarakat dan sosial. Hal penting yang perlu diingat bahwa para pecandu tergantung pada internet dan menggunakan internet berlebihan, sebagian besar tidak mampu mengontrol motivasi intrinsiknya untuk bermain walaupun terdapat efek negatif dari perlaku tersebut (Chou & Chou dan Young dalam Wan & Chiou, 2007)

Dahulu pecandu Internet terbanyak di laporkan di negara-negara berkembang terutama negara-negara Asia seperti Korea, Cina dan Jepang. Hal ini berkaitan dengan banyaknya jumlah warung Internet yang terdapat di negara-negara Asia dan banyaknya pengguna Internet yang mengakses internet di warung Internet. Namun di negara-negara Eropa dan Amerika sedikit sulit mengetahui jumlah pecandu Internet karena meraka mengakses internet di rumah.

(15)

10

sebagian besar tidak mampu mengontrol dirinya untuk on-line walaupun terdapat efek negatif dari perlaku tersebut.

D.1. Kriteria diagnostik Internet addiction

Goldberg (1996) mengemukakan kriteria diagnostik dari Internet Addiction Disorder (IAD) adalah:

Penggunaan internet yang maladaptif yang mengarah pada perusakan atau distress

yang signifikan secara klinis dan terwujud melalui tiga atau lebih dari hal-hal berikut, yang terjadi kapan saja dalam periode 12 bulan:

I. Toleransi, didefinisikan oleh salah satu dari berikut:

A. Demi mencapai kepuasan, jumlah waktu penggunaan internet meningkat secara mencolok.

B. Kepuasan yang diperoleh dalam menggunakan internet secara terus menerus dalam waktu yang sama, akan menurun secara mencolok.

II. Withdrawal (penarikan diri), terwujud dari salah satu hal berikut: A. Sindrom penarikan diri (withdrawal syndrome) yang khas:

1. penghentian atau pengurangan internet terasa berat dan lama

2. dua atau lebih dari hal-hal berikut ini berkembang dalam beberapa hari hingga satu bulan karena keriteria 1:

a. Agitasi psikomotor b. Kecemasan

(16)

11

e. Gerakan jari seperti mengetik secara sadar maupun tidak sadar. 3. Simptom-simptom pada kriteria 2 menyebabkan distress atau rusaknya

fungsi sosial, pekerjaan, ataupun fungsi-fungsi penting lainnya.

B. Penggunaan jasa on-line yang mirip dilakukan untuk menghilangkan atau menghindari simptom-simptom withdrawal (penarikan diri)

III. Internet sering digunakan lebih sering atau lebih lama dari yang direncanakan. IV. Terdapat keinginan yang persistent atau usaha yang gagal dalam

mengendalikan penggunaan internet.

V. Menghabiskan banyak waktu pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan internet, misalnya membeli buku internet, mencoba mencoba browser WWW baru, meneliti vendorInternet, mengorganisasikan file yang diperoleh dari download di internet.

VI. Kegiatan-kegiatan yang penting pada bidang sosial, pekerjaan, atau rekreasional dihentikan atau dikurangi karena penggunaan internet.

VII. Penggunaan internet tetap dilakukan walaupun mengetahui adanya masalah fisik, sosial, pekerjaan, atau psikologis yang timbul dan kemungkinan besar disebabkan atau diperburuk oleh penggunaan internet (kurang tidur, masalah-masalah pernikahan, terlambat masuk kerja, meninggalkan tugas-tugas pekerjaan, atau pasangan atau keluarga merasa diabaikan)

(17)

12

dalam mengenali penggunaan internet yang menyebabkan addiction. Defenisi ini sesuai jika sedikitnya 5 kriteria ditemukan, yaitu:

a. Merasa terikat terus dengan internet (memikirkan aktifitas on-line

sebelumnya atau membayangkan sesi on-line berikutnya).

b. Merasa membutuhkan tambahan waktu dalam penggunaan internet agar mendapatkan kepuasan sesudahnya.

c. Berulangkali merasa gagal berusaha untuk mengontrol, mengurangi, atau menghentikan menggunakan internet.

d. Merasa memiliki waktu yang terbatas untuk beristirahat, mudah berubah perasaan, depresi, dan sulit menyesuaikan diri ketika mencoba mengurangi atau menghentikan penggunaan internet.

e. Tetap on-line lebih lama daripada waktu yang sebenarnya sudah direncanakan sebelumnya.

f. Merasakan akan timbul bahaya atau resiko kehilangan suatu hubungan, pekerjaan, pendidikan atau kesempatan karir yang signifikan karena penggunaan internet.

g. Merasa harus berbohong pada anggota keluarga, terapis, atau orang lain mengenai tingkat ketergantungan terhadap internet.

h. Menggunakan internet sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah atau menghilangkan perasaan yang tidak menyenangkan (misalnya merasa

(18)

13 D.2. Internet Addiction Test

Young juga mengembangkan Internet Addiction Test versi Inggris (Young, 2013) yang terdiri dari 20 aitem, skala likert dengan 5 pilihan jawaban 1 = kadang-kadang dan 5= sering.

1. ___How often do you find that you stay online longer than you intended?

2. ___How often do you neglect household chores to spend more time online?

3. ___How often do you prefer the excitement of the Internet to intimacy with your partner?

4. ___How often do you form new relationships with fellow online users?

5. ___How often do others in your life complain to you about the amount of time you spend online?

6. ___How often do your grades or school work suffer because of the amount of time you spend online?

7. ___How often do you check your e-mail before something else that you need to do?

8. ___How often does your job performance or productivity suffer because of the Internet?

(19)

14

10.___How often do you block out disturbing thoughts about your life with soothing thoughts of the Internet?

11.___How often do you find yourself anticipating when you will go online again?

12.___How often do you fear that life without the Internet would be boring, empty, and joyless?

13.___How often do you snap, yell, or act annoyed if someone bothers you while you are online?

14.___How often do you lose sleep due to late-night log-ins? 15.___How often do you feel preoccupied with the Internet when

off-line, or fantasize about being online?

16.___How often do you find yourself saying “just a few more minutes” when online?

17.___How often do you try to cut down the amount of time you spend online and fail?

18.___How often do you try to hide how long you’ve been online? 19.___How often do you choose to spend more time online over

going out with others?

(20)

15 D.3. SubtipeInternet addiction

Ada beberapa subtipe internet addiction (Young, dkk dalam Watson, 2005) yaitu:

a. Information overload

Information overload mengacu pada web surfing atau mencari data dari internet. Delapan puluh empat persen pengguna internet melakukan pencarian di google,

yahoo, MNS, AOl. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melakukan pencarian informasi tersebut selam 40 menit. Seluruh individu dapat mengakses jutaan halaman internet, cukup banyak yang melakukan browsing berlebihan.

b. On-line gaming addiction

On-line gaming addiction mengacu pada kecanduan bermain game computer

dengan pemain game lainnya yang dihubungkan melalui Internet. Game on-line

telah menjadi sebuah industri yang besar. Pemain dapat berpartisipasi dalam petualangan, role playing, olah raga, skill, dan game of chance. Kemajuan teknologi memafasilitasi para pemain untuk berkompetisi dengan lawan atau pemain game

dari seluruh penjuru dunia. c. Net Compulsions

Kecanduan pada permainan on-line, perjudian on-line, dan berbelanja secara on-line yang berlangsung dengan cepat dapat menimbulkan masalah mental baru pada zaman internet ini. Melalui akses cepat ke casino virtual, permainan interaktif, dan

(21)

16 d. Cyber-Relational Addiction

Individu yang mengalami kecanduan terhadap chat rooms, IM, atau situs hubungan pertemanan yang menimbulkan ketergantungan yang berlebihan terhadap hubungan on-line. Teman on-line menjadi lebih penting bagi individu dalam kehidupannya nyatanya termasuk keluarga dan teman-teman lain. Dalam banyak kasus, ini akan menimbulkan ketidakharmonisan rumah tangga dan gangguan dalam perkawinan.

e. Cybersexual Addiction

Individu yang mengalami kecanduan cybersex atau pornografi melalui internet ditandai dengan ketergantungan melihat, men-download, dan berlangganan pornografi secara on-line atau individu dewasa yang terlibat dalam chat-rooms

dengan fantasi seks dewasa.

E. Penanganan Internet Addiction

(22)

17

halnya dengan penderita gangguan makan yang belajar kembali tentang pola makan yang sehat(“Internet addict”, 2008).

Prosedur-prosedur yang juga masih digunakan untuk menangani kecanduan internet adalah dukungan kelompok. Jika kecanduan internet seseorang mempunyai satu dimensi biologi, maka beberapa pengobatan seperti obat antidepresan atau obat

anti-anxiety drug juga dapat membantu. Intervensi psikologis dapat meliputi beberapa pendekatan seperti mengubah lingkungan untuk mengubah asosiasi lingkungan dengan penggunaan internet atau mengurangi penguatan diterima dari penggunanaan internet yang berlebihan. Psikologis intervensi dapat juga membantu orang mengidentifikasikan pemikiran dan perasaan dimana mencetuskan penggunaan internet mereka. Interpersonal intervensi juga dapat dilakukan yaitu meliputi beberapa pendekatan seperti pelatihan keterampilan sosial atau keterampilan komunikasi. Terapi keluarga dan terapi pasangan dapat digunakan jika penggunaan internet untuk lepas dari permasalahan di dalam area ini kehidupan keluarga (“Internetaddiction disorder”, 2008).

Cognitive Behavior Therapy (CBT) juga diperkirakan sesuai untuk mengatasi permasalahan internet addiction. Hal ini sesuai dengan penelitian Young (2007) yang berjudul “cognitive behavior therapy with Internet addicts: treatment outcomes and implications”, menyatakan bahwa kebanyakan klien mulai dapat mengatasi masalah internet addiction, setelah mengikuti 8 sesi dari CBT.

(23)

18

CBT diperkirakan cukup efektif mengurangi penggunaan internet pada subjek penelitian karena dapat membantu subjek mengurangi perilaku on-line secara nyata.

Penulis sendiri telah melakukan terapi CBT pada anak yang mengalami

Internet Addiction (Rangkuti & Yusuf, 2009). Setalah mendapatkan terapi CBT dengan mengkombinasikan terapi kognitif dan terapi perilaku dalam hal ini pemberian token economies, subjek mampu menurunkan durasi bermain Internet dari rata-rata durasi melakukan on-line 6 jam 43 menit 34 detik/hari pada tahap

(24)

19

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (November, 2016). Penetrasi dan perilaku pengguna Internet Indonesia: survey 2016. Di akses pada 20 Mei 2017 dari http://www.apjii.or.id/survei2016.

Corsini. (2002). The dictionary of psychology. New York: Brunner_Routledge. Duran, M.G. (2003). Internet addiction disorder. AllPsych Journal. Diakses pada

18 Oktober 2008 dari

Horvart, Tom. (2005). Coping with addiction. Diakses pada 18 Oktober 2008 dari

http://www.addictioninfo.org/articles/162/1/Coping-With-Addiction/Page1.html

“Internet”. (2008). Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Diakses pada 19 Oktober 2008 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Internet

Internet addict”. (2008). Diakses pada 18 Oktober 2008 dari http://english- languageactivities.blogspot.com/2008/10/internet-addictto-ivan-vicky-flor-wanda.html

(25)

20

ce-que-l%E2%80%99internet/histoire-de-l%E2%80%99internet/un-bref-historique-de-linternet

“Nombre d'utilisateurs d'Internet en France de 2000 à 2016* (en millions)”. (2017). Di akses pada 20 Juli 2017 dari https://fr.statista.com/statistiques/472094/nombre-internautes-france/ Rangkuti, R.P., & Yusuf, E.A. (2009). Cognitive behavior therapy pada anak yang

mengalami internet addiction. Tesis Master. Universitas Sumatera Utara. Srihartati, Anggraeni. (2007). Sejarah perkembangan Internet di Indonesia.

Diakses pada 19 Oktober 2008 dari http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=26 &Itemid=9

Saliceti. (2015). Internet Addiction Disorder (IAD). Internet Addiction Disorder (IAD).

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042815025525 Setiyo, G.A. (2006). Anti kaget Internet. Jakarta: Creative Media

Wan, C.S., & Chiou, W. (2007). The motivations of adolescents who are addicted to on-line games: a cognitive perspective. Diakses pada 18 Oktober 2008 dari

http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1274638201&sid=6&Fmt=4&client Id=63928&RQT=309&VName=PQD

Watson, J.C. (2005). Internet addiction diagnosis and assessment: implications for counselors. Journal of Professional Counseling, Practice, Theory, & Research. Diakses pada 18 Oktober 2008 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1180283561&sid=6&Fmt=3&client Id=63928&RQT=309&VName=PQD

Young, K.S. (2004a). Internet Addiction. American behavioral scientist, vol. 48 No. 4, December 2004. DOI: 10.1177/0002764204270278

Young, K.S. (2004b). Internet addiction: a new clinical phenomenon and its consequences. The American Behavioral Scientist. Diakses pada 18 Oktober 2008 dari http://library.usu.ac.id/index.php/proquest

Young, K.S. (2007). Cognitive behavior therapy with Internet addicts: treatment outcomes and implications. CyberPsychology & Behavior. Diakses pada 18

Oktober 2008 dari

(26)

21

Young, K.S. (2013). Internet Addiction Test (IAT). http://netaddiction.com/internet-addiction-test/

Young, K.S. (2015). The evolution of Internet Addiction: Addictive Behavior.

Gambar

Gambar 1. Penetrasi pengguna Internet Indonesia
Gambar 2. Penetrasi penggunaan Internet di Prancis

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai palatihan untuk menerapkan teori yang

Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap nasabah di bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) suriyah

Sebenarnya semakin awal mempersiapkan pensiun maka semakin banyak waktu, sehingga perencanaan akan semakin matang. Seandainya sewaktu-waktu pensiun sebelum sampai batas usia tiba,

Kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan, kepuasan merupakan suatu faktor penting bagi suatu perusahaan untuk dapat terusbertahan dalam

Online game and quiz ini merupakan aplikasi yang didasarkan pada: (a) karakteristik user , karena user nya adalah mahasiswa maka model butir soal yang digunakan disesuaikan

53 Jalkaväen taktiikan kehittämisessä tämä näkyi esimerkiksi siinä, että kehittämisen lopputuotteet, eli ohjesäännöt, sodan ajan kokoonpanot, taisteluvälineet

Pada proses pengolahan pangan terdapat faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan, diantaranya adalah: (1) Cara penanganan bahan mentah yang tidak sesuai/tepat,

biologi di dalam tanah misalnya proses dekomposisi bahan organik, transformasi. unsur hara, mengatasi polusi, digunakan sebagai pupuk