• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Aplikasi Pengumpulan Pembeli Potensial Terhadap Barang Grosir Fashion Dengan Algoritma Jaccard Index

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang Bangun Aplikasi Pengumpulan Pembeli Potensial Terhadap Barang Grosir Fashion Dengan Algoritma Jaccard Index"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Martien Dermawan Tanama Universitas Ciputra UC Town, Citraland Surabaya 60219 mdermawan@student.ciputra.ac.id Alfon Wicaksi Universitas Ciputra UC Town, Citraland Surabaya 60219 awicaksi@ciputra.ac.id

Rancang Bangun Aplikasi Pengumpulan Pembeli Potensial

Terhadap Barang Grosir Fashion Dengan

Algoritma

Jaccard Index

ABSTRAK

Ada gap antara pembeli ritel dan pedagang grosir, dimana pedagang grosir mengkhususkan diri untuk melayani pembelian barang dalam jumlah besar agar mendapatkan harga lebih murah, sedangkan pembeli ritel biasanya hanya membeli barang dalam jumlah kecil sesuai kebutuhannya saja. Misalnya produk fashion. Penelitian ini mengusulkan solusi untuk gap tersebut, yaitu dengan menggunakan algoritma Jaccard Index untuk menemukan kemiripan pembeli berdasarkan jumlah sub kategori, sejumlah pembeli ritel potensial dengan kebutuhan barang yang sama akan dapat dikumpulkan untuk dapat membeli barang dari pedagang grosir dalam jumlah besar.

Kata kunci: Sistem rekomendasi, jaccard index, pembeli potensial, grosir 1. PENDAHULUAN

Perdagangan grosir memungkinkan pembeli mendapatkan harga murah namun mensyaratkan pembelian dengan jumlah minimum tertentu. Padahal tidak semua orang membutuhkan barang, misalnya barang fashion seperti baju, tas, dan sepatu, dalam jumlah yang banyak, sedangkan batas minimum pembelian grosir bisa enam, dua belas, atau bahkan lebih, tergantung dari kebijakan pedagang. Para

calon pembeli yang tetap ingin

mendapatkan harga yang murah harus bergabung dengan pembeli lain, dengan target barang yang sama, untuk dapat membeli secara grosir. Namun ada kendala, bagaimana pembeli dengan target barang yang sama atau mirip tersebut dapat saling

menemukan dan bergabung dalam transaksi pembelian.

Pemilihan fokus pada produk

fashion didasarkan dari hasil survei di kalangan remaja seperti dikutip oleh

Setyanti (November 2011) yang

mengatakan bahwa produk fashion

merupakan salah satu produk yang paling dicari dalam bisnis online shop.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah cara merancang dan

membangun aplikasi yang dapat

menemukan dan mengumpulkan pembeli potensial terhadap barang grosir fashion, dengan lingkup:

1) Aplikasi dibuat untuk

merekomendasikan user, bukan item, dan hanya sampai menyusun pembeli

(2)

potensial, tidak mencakup penjualan, transaksi, ataupun pengiriman.

2) Aplikasi akan memberikan

rekomendasi selama ditemukan hasil dengan nilai di atas nol.

3) Isu keamanan sistem di luar pengerjaan tugas akhir ini.

4) Dalam pengerjaan tugas akhir ini,

pengujian algoritma akan

menggunakan data dummy.

Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah membuat aplikasi, Fashsale, yang memiliki fungsi menemukan dan merekomendasikan sesama pembeli dengan minat produk yang sama terhadap barang

grosir fashion tertentu menggunakan

algoritma Jaccard Index.

2. DASAR TEORI 2.1. Perdagangan

Perdagangan adalah semua tindakan yang tujuannya menyampaikan barang untuk tujuan hidup sehari-hari, prosesnya berlangsung dari produsen sampai kepada konsumen. Perdagangan dibedakan menjadi dua yaitu perdagangan besar yang kita sebut sebagai grosir, maupun perdagangan kecil yang kita sebut sebagai ritel atau pengecer.

Grosir adalah jenis perdagangan dengan cara membeli produk dari perusahaan pembuat produk atau produsen lain dalam jumlah yang besar dan menjualnya kembali ke perusahaan ritel.

Karena perusahaan grosir mengambil langsung dari produsen dalam jumlah yang banyak maka pedagang grosir akan mendapatkan harga yang lebih murah.

Ritel adalah jenis perdagangan yang dilakukan dalam partai kecil, dimana peritel biasanya membeli barang dari pedagang grosir lalu menjualnya kembali kepada konsumen akhir.

2.2. Jaccard Index

Algoritma Jaccard Index yang

dikenal juga dengan Jaccard Similarity

Coefficient adalah algoritma yang

digunakan untuk membandingkan

kesamaan antara dua set sampel. Jaccard Index memiliki nilai output antara nol sampai dengan satu dimana apabila nilai output semakin mendekati angka nol berarti semakin tidak ada kesamaan antara kedua set sampel, dan apabila semakin mendekati angka satu berarti semakin banyak kesamaan antara kedua set sampel.

Menurut Ullman (2011) algoritma

Jaccard Index dapat menemukan kemiripan kebiasaan membeli dari user. Fashsale akan memanfaatkan algoritma tersebut untuk

menemukan kemiripan sub kategori isi

wishlist dari user sehingga dapat

memberikan rekomendasi pembeli

potensial.

Berikut adalah formula algoritma

Jaccard Index: J(A,B) =!!    ∪  ∩  !!

(3)

A = Set A / User A B = Set B / User B ∩ = Intersect

∪ = Union

Cara kerja algoritma Jaccard Index

ini adalah dengan membagi jumlah

intersect antara kedua user dengan jumlah

union antara kedua user.

𝐽=   𝑀!!

𝑀!"+𝑀!"+𝑀!!

𝑀!! merupakan jumlah dari atribut dimana A dan B memiliki nilai nol

𝑀!" merupakan jumlah dari atribut dimana A memiliki nilai satu

dan B memiliki nilai nol

𝑀!" merupakan jumlah dari atribut dimana A memiliki nilai nol dan B memiliki nilai satu

Berikut adalah pseudocode dari

algoritma Jaccard Index: /*

ALGORITMA Jaccard Index(userA, userB)

Fungsi : Mencari pembeli potensial yang memiliki kesukaan yang sama berdasarkan historywishlist

Input : subcategory dari historywishlist

Variabel yang digunakan : wishlistuserA dan userB dengan tipe // data array.

Output : Nilai kesamaan antara 0(tidak mirip) sampai 1(mirip) */

1. intersect = 0 2. union = 0

3. UNTUK n=1 sampai jumlah array wishlist userA

4. JIKA array wishlist userA[n] ada di array wishlist userB

5. JIKA jumlah wishlist userA < userB

6. intersect += jumlah wishlist

userA

7. union += jumlah wishlist userB

8. JIKA TIDAK

9. intersect += jumlah wishlist

userB

10. union += jumlah wishlist userA

11. JIKA TIDAK

12. union += jumlah wishlist userA 13. SELESAI

14.

15. UNTUK n=1 sampai jumlah array wishlist userB

16. JIKA array wishlist userB[n] tidak ada di array wishlist userA

17. union += jumlah wishlist userB

18. SELESAI 19.

20. Nilai kemiripan = intersect / union

3. PERANCANGAN SISTEM 3.1. Penyusunan Rekomendasi

Proses penyusunan rekomendasi terdiri dari empat tahap, mulai pengambilan data user wishlist dari dalam database, perhitungan nilai kesamaan menggunakan algoritma Jaccard Index, memperbaharui tabel Jaccard Index, sampai menampilkan rekomendasi pembeli potensial kepada

user.

3.1.1. Mengambil isi wishlist pengguna Wishlist adalah daftar item barang yang ingin dibeli oleh pengguna (pembeli ritel). Isi dari daftar inilah yang akan dijadikan patokan pencarian kesamaan dengan pengguna lain. Setiap item barang akan dikelompokkan ke dalam suatu kategori untuk memudahkan pencarian kemiripan antar pengguna.

3.1.2. Menghitung nilai kesamaan

Daftar barang yang sudah

dikelompokkan akan saling dibandingkan antar pengguna dengan menggunakan algoritma Jaccard Index untuk menghitung

nilai kesamaannya. Cara kerja

penghitungan diilustrasikan oleh kode berikut:

1 function getSimiliarity($userA, $userB) { 2 $match = 0;

3 $diff = 0;

4 //untuk mencari sub category yang ada di user A sama atau tidak dengan user B

5 for ($index = 0; $index < sizeof($array_wishlist_a_name); $index++) {

6 //jika arrayA[i] ada di dalam arrayB

7 if (in_array($array_wishlist_a_name[$index], $array_wishlist_b_name)) {

8 //jika quantity yang ada di arrayA lebih kecil sama dengan quantity di userB

(4)

9 if ($array_wishlist_a_qty[$array_wishlist_a_name[$index]] <= 10$array_wishlist_b_qty[$array_wishlist_a_name[$index]]) { 11 $match += $array_wishlist_a_qty[$array_wishlist_a_name[$index]]; 12 $diff += $array_wishlist_a_qty[$array_wishlist_a_name[$index]] + 13$array_wishlist_b_qty[$array_wishlist_a_name[$index]] – 14$array_wishlist_a_qty[$array_wishlist_a_name[$index]]; 15 } else {

16 //jika tidak sama maka

17 $match += $array_wishlist_b_qty[$array_wishlist_a_name[$index]]; 18 $diff += $array_wishlist_a_qty[$array_wishlist_a_name[$index]] + 19$array_wishlist_b_qty[$array_wishlist_a_name[$index]] – 20$array_wishlist_b_qty[$array_wishlist_a_name[$index]]; 21 } 22 } else {

23 //jika tidak ada kesamaan dari wishlist userA[i] dengan userB

24 $diff +=

$array_wishlist_a_qty[$array_wishlist_a_name[$index]]; 25 }

26 }

27 //untuk mencari sub category yang ada di user B tetapi tidak ada di user A

28 for ($index = 0; $index < sizeof($array_wishlist_b_name); $index++) { 29 if (!in_array($array_wishlist_b_name[$index], $array_wishlist_a_name)) { 30 $diff += $array_wishlist_b_qty[$array_wishlist_b_name[$index]]; 31 } 32 }

33 return $match / $diff; 34}

3.1.3. Memperbarui tabel jaccard

Nilai hasil kalkulasi setiap pasangan daftar barang akan dicatat dan dikumpulkan dalam tabel khusus, table jaccard, yang berisi informasi kemiripan dari seluruh

wishlist pengguna.

3.1.4. Memberikan rekomendasi

Rekomendasi yang diberikan sistem adalah sesama pengguna yang memiliki kemiripan wishlist, yang didasarkan dari nilai index jaccard yang sudah dihitung terdahulu. Pemilihan pengguna yang direkomendasi di dapatkan dari attribut

id_user teratas pada tabel jaccard setelah diurutkan secara descending.

3.2. Diagram Database

Hubungan antara entitas data yang tercakup dalam aplikasi ini digambarkan melalui diagram pada Gambar 3.1, yang sekaligus mengilustrasikan desain skema database.

Gambar 1. Diagram Database

3.3. Sitemap

Struktur website Fashsale

digambarkan melalui peta situs (sitemap), Gambar 3.2, yang terdiri dari halaman

register, login, logout, buy item, item list, sell item, new selling, selling list, message, compose, inbox, outbox, wishlist.

(5)

3.4. Arsitektur Sistem

Arsitektur sistem, Gambar 3.3, mengilustrasikan struktur aplikasi Fashsale. Modul utama adalah modul rekomendasi

yang menggunakan algoritma Jaccard

Index. Fashsale didukung oleh database engine MySQL, server web Apache, dan dibangun dengan PHP.

Gambar 3. Arsitektur sistem

4. PENGUJIAN 4.1. Tujuan pengujian

Pengujian dilakukan untuk

membuktikan bahwa calon pembeli

potensial yang direkomendasikan memiliki tingkat kesamaan isi wishlist lebih tinggi

daripada user lain yang tidak

direkomendasikan.

4.2. Data pengujian

Data yang digunakan dalam

pengujian adalah data rekayasa (dummy) namun representatif untuk kasus ini.

Tabel 1. Data ujicoba

User  No   Wishlist  (Quantity)   1   A(1),  B(2),  F(1),  G(3)   2   A(2),  C(2)   3   B(2),  F(3),  G(1),  H(1),    I(1)   4   A(1),  B(1),  C(2),  D(1)   5   C(2),  D(1),  E(2),  F(1)   6   F(3),  G(2),  H(1),  J(1)   7   A(1),  B(2),  D(1),  G(3)   8   A(2),  C(2),  J(1)   9   A(1),  F(2),  G(3),  J(1)   10   G(1),  H(1),  I(1),  J(1)  

Tabel 1 menunjukan data dummy

yang digunakan untuk melakukan

pengujian aplikasi, berupa sepuluh user

dengan rata-rata isi wishlist kurang dari sepuluh kategori (Tabel 2) dengan sebaran acak. Kategorisasi tersebut didasarkan pada

manfaat kegunaan, karena perilaku

konsumen akan membeli barang sesuai dengan manfaat yang dibutuhkan (Ma’ruf, 2005).

Tabel 2. Kategorisasi barang Kategori   Nama   Deskripsi  

A   Top   Pakaian  atas   B   Bottom   Pakaian  bawah  

C   Dress   Pakaian   terusan,   dipakai   untuk   pesta  

D   Hat   Pelindung  kepala  

E   Accessory   Hiasan   tangan   (gelang),   kuping   (anting)  

F   Underwear   Pakaian  dalam  

G   Bag   Tempat  menyimpan  barang   H   Make-­‐up   Alat   untuk   mempercantik  

wajah   I   Shoes   Alas  kaki   J   Watch   Pengingat  waktu  

4.3. Skenario pengujian

Skenario pengujian yang dilakukan adalah dengan cara mengambil tiga sampel

hasil pengujian dan dibuktikan

(6)

direkomendasikan selalu mempunyai kesamaan isi wishlist yang lebih tinggi atau

sama dengan user yang tidak

direkomendasikan.

4.4. Hasil pengujian

Pengujian dilakukan beberapa kali dengan menggunakan pasangan pengguna yang berbeda.

Tabel 3. Hasil pengujian pertama User  A   User  B   Score   1   7   0.75   1   9   0.55   1   3   0.36   1   6   0.27   1   4   0.2   1   8   0.1   1   2   0.1   1   5   0.09   1   10   0.08  

Tabel 3 merupakan hasil

perhitungan algoritma Jaccard Index telah diurutkan secara descending berdasarkan

score. Hasilnya, yang memiliki tingkat kesamaan paling tinggi dengan user 1

adalah user 7 dengan score 0.75.

Pencocokan dengan data aslinya ternyata antara user 1 dan 7 memiliki isi wishlist 6 barang dengan sub kategori yang sama dan 2 sub kategori yang berbeda, sedangkan yang memiliki tingkat kesamaan paling rendah dengan user 1 adalah user 10 dengan isi wishlist 0 barang dengan sub

kategori yang sama dan 11 barang dengan

sub kategori yang berbeda.

Tabel 4 melaporkan hasil ujicoba bahwa yang memiliki tingkat kesamaan paling tinggi dengan user 2 adalah user 8 dengan score 0.8 dan setelah dicocokan

Tabel 4. Hasil pengujian kedua User  A   User  B   Score   2   8   0.8   2   4   0.5   2   5   0.25   2   1   0.1   2   9   0.1   2   7   0.1   2   3   0   2   6   0   2   10   0  

dengan data aslinya ternyata antara user 2 dan 8 memiliki isi wishlist 4 barang dengan

sub kategori yang sama dan 1 sub kategori yang berbeda, sedangkan yang memiliki tingkat kesamaan paling rendah dengan

user 2 adalah user 3 dengan isi wishlist 0 barang dengan sub kategori yang sama dan

12 barang dengan sub kategori yang

berbeda.

Tabel 5. Hasil pengujian ketiga User  A   User  B   Score   3   6   0.5   3   10   0.36   3   7   0.33   3   9   0.25   3   1   0.25   3   4   0.08   3   5   0.07   3   2   0   3   8   0  

Tabel 5 melaporkan hasil ujicoba bahwa yang memiliki tingkat kesamaan

(7)

paling tinggi dengan user 3 adalah user 6 dengan score 0.5 dan setelah dicocokan dengan data aslinya ternyata isi wishlist

antara user 3 dan 6 ada 5 barang dengan

sub kategori yang sama dan 10 barang

dengan sub kategori yang berbeda,

sedangkan yang memiliki tingkat kesamaan paling rendah dengan user 3 adalah user 2 dengan isi wishlist 0 barang dengan sub

kategori yang sama dan 12 barang dengan

sub kategori yang berbeda.

4.5. Analisis pengujian

Dari hasil pengujian tiga sampel

user, dapat diketahui bahwa besar nilai

Jaccard Index (JI) selalu berbanding lurus dengan besar kemiripan sub kategori dari isi wishlist yang dimiliki kedua user.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil ujicoba, dapat disimpulkan bahwa:

1) Aplikasi Fashsale ini dapat

mengumpulkan pembeli potensial

dengan menggunakan algoritma JI yang dapat menemukan kemiripan jumlah sub kategori isi wishlist antar calon pembeli.

2) Parameter sub kategori yang digunakan oleh JI sangat bergantung kepada

ketelitian untuk menentukan

atributnya, semakin detil pemilihan atribut untuk sub kategori maka hasil yang didapatkan akan semakin akurat.

Misal, sub kategori sepatu dapat diperdetil lagi menjadi sepatu olah raga, sepatu resmi, sepatu sandal, dan lain sebagainya.

3) Data yang digunakan untuk mencari

kemiripan sub kategori isi wishlist

adalah seluruh data di database

sehingga aplikasi Fashsale tidak dapat

mengetahui apakah user yang

direkomendasikan masih aktif membeli barang atau tidak.

4) Algoritma JI membagi jumlah intersect

dengan jumlah union dari seluruh isi

wishlist kedua user sehingga apabila salah satu user memiliki banyak isi

wishlist yang tidak dimiliki user

lainnnya akan mengakibatkan semakin kecil nilai kemiripan sub kategori dari isi wishlist kedua user walaupun

sebenarnya ada kemungkinan user

tersebut adalah pembeli besar yang berpotensi untuk membeli barang yang sama dari user yang lainnya.

5.2. Saran

Saran pengembangan bagi

penelitian ini adalah:

1) Aplikasi ini dapat berguna juga untuk

Business To Business (B2B), terutama

untuk startup bisnis yang

membutuhkan sejumlah packaging

dengan harga yang murah dengan cara mengumpulkan pembeli potensial dari

(8)

membutuhkan packaging yang sama, demi efisiensi biaya.

2) Ditambahkan parameter lain dalam

pencarian, seperti merek barang dan harga barang, untuk mempertajam akurasi.

3) Digunakan algoritma atau metode lain untuk meningkatkan akurasi hasil pada

kasus-kasus tertentu, misalnya

menghitung tingkat kepuasan pembeli terhadap suatu barang.

4) Ditambahkan filtering user aktif saja yang akan diolah dalam pencarian kesamaan, agar hasil rekomendasi lebih akurat.

6. DAFTAR PUSTAKA

Ma’ruf, H. 2005. Pemasaran Ritel. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Indonesia.

Setyanti, CA. 2011. Prospek Cerah "Online Shopping", Female Kompas, Indonesia. [Online]

Tersedia di: http://female.kompas.com/read/2011/11/25/11510670/

Prospek.Cerah.Online.Shopping. [Diakses tanggal 29 Maret 2012]

Ullman, JD, Rajaramand, A. 2011. Mining of Massive Datasets. Cambridge University Press, Cambridge, United Kingdom.

Gambar

Gambar 2. Sitemap
Tabel  1  menunjukan  data  dummy  yang  digunakan  untuk  melakukan  pengujian  aplikasi,  berupa  sepuluh  user  dengan  rata-rata  isi  wishlist  kurang  dari  sepuluh  kategori  (Tabel  2)  dengan  sebaran  acak
Tabel  3  merupakan  hasil  perhitungan  algoritma  Jaccard  Index  telah  diurutkan  secara  descending  berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penclitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi bentuk hampang dan padat tebar terhadap pertumbuhan, produksi, sintasan dan konversi pakan tidak berbeda nyata

Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan bibit yang terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang yang diamati sejak pin- dah tanam sampai bibit berumur 3

Hasil dari kajian ini , pelajar-pelajar telah memberi jawapan yang positif terhadap semua soalan soal selidik yang disediakan dan ianya dapat dirumuskan bahawa faktor

Hal tersebut dikarenakan lokasi Desa yang jauh (± 5 km) dari pasar, dan harga ikan yang mahal (misalnya, ikan laut seperti jenis kombong ukuran kecil dibeli dengan harga Rp.

Apabila calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, diatas jumlahnya melebihi jumlah maksimal yang ditentukan, maka akan diperingkat dari hasil jumlah perolehan skor

Bagian sub umum dan kepegawaian melakukan pengecekan data kenaikan gaji berkala, jika pegawai yang sudah memenuhi masa kerja dan syarat-syarat lainnya maka

c. membedakan dirinya dengan orang lain d. menempatkan diri dalam garis kekerabatan.. Pemberian hadiah karena perilaku baik pada diri anak yang dilakukan orang tua merupakan

(1994) melaporkan penggunaan pelacak cRNA yang dilabel dengan digoksigenin untuk deteksi PStV dengan teknik hibridisasi dot blot menunjukkan reaksi yang peka dan