• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

141

BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA 6.1 Kerangka Kelembagaan

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan RPI2-JM pada pemerintahan Kabupaten/kota.

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah 4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan 10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan

Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.

BAB

(2)

142

BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Masing-Masing Unit Yang Terkait Dengan

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya.

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (BAPPEDA dan

PM)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (BAPPEDA dan PM) Kabupaten Kolaka Utara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 21Tahun 2010tentang Pembentukan Organisasi dan tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kolaka Utara, yang mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Sedangkan fungsi Bappeda sebagai perangkat daerah adalah sebagai berikut:

1. Perumusan Kebijakan teknis perencanaan pembangunan dan penanaman modal daerah.

2. Pelaksanaan koordinasi dan pemberian dukungan atas penyelenggaraan perencanaan pembangunan dan penanaman modal pemerintah kabupaten

3. Pembinaan dan pelkasanaan tugas perencanaan pembangunan. 4. Pelaksanaan koordinasi penanaman modal didaerah secara terpadu. 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimakdud dalam Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal Daerah mempunyai kewenangan sebagai berikut :

1. Penyusuna Rencana Dasar Pembangunan Daerah yang terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

2. Penyusuna dokumen Perencanaan pembanguna janka panjang, menengah dan perencanaan tahunan lainnya.

3. Pelaksanaan koordinasi perencanaan unti kerja Lingkup Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara dan Instansi Vertikal lainnya.

4. Pelaksanaan Koordinasi dan/atau mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembanguna dan penanaman modal di Daerah

5. Pelaksanaan persiapan dan perkembangan rencana pembangunan dan penanaman modal di Daerah untuk penyempurnaan program lebih lanjut.

6. Pelaksanaan koordinasi monitoring pembanguna di Daerah

(3)

143

BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Bappeda dibantu oleh seorang sekretaris dan 4 orang kepala bidang (Kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi 2 orang Kepala Sub Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Penyusunan Program, Kasubag Keuangan dan Kepegawaian, Kasubag Umum dan Perlengkapan. Sedangkan masing-masing kepala bidang bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan membawahi beberapa Kepala Sub Bidang (Kasubid) sebagai berikut:

1. Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi,Sosial dan Budaya terdiri atas 2 Sub Bidang:  Sub Bidang Ekonomi

 Sub Bidang Sosial Budaya

2. Kepala Bidang (Kabid) Fisik Prasarana Wilayah dan Lingkungan, terdiri atas 2 Sub Bidang:

Kepala Sub Bidang (Kasubid) Prasarana Wilayah Kepala Sub Bidang (Kasubid) Lingkungan

3. Kepala Bidang (Kabid) Penelitian,Pendataan dan Pelaporan terdiri atas 2 Sub Bidang:

 Kepala Sub Bidang (Kasubid) Penelitian dan Pengembangan  Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengumpulan Data dan laporan 4. Kepala Bidang (Kabid) Penanaman Modal, terdiri atas 2 Sub Bidang:

 Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pemetaaan Potensi  Kepala Sub Bidang (Kasubid) Promosi Investasi.

2. Dinas Pekerjaan Umum

Dinas PU Kabupaten Kolaka Utara dibentuk berdasarkan Peraturan Kabupaten Kolaka Utara Nomor : 23 tahun 2008. Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka Utara, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan desentralisasi dibidang Pekerjaan Umum. Sedangkan fungsi Dinas PU sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis lingkup Dinas;

2. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Bina Marga; 3. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Cipta Karya; 4. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang pengairan dan SDA;

5. Pengawasan dan pegendalian teknis di bidang peralatan dan Jasa konstruksi;

(4)

144

BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya, Kepala Dinas PU dibantu seorang sekretaris dan 4 (empat) orang kepala bidang (kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi 2 orang Kepala Sub Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Umum dan Kepegawaian, kasubag Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan. Sedangkan masing – masing kepala bidang bertanggungjawab kepada Kepala Badan dan membawahi beberapa Kepala Sub Bidang (Kasubid) sebagai berikut :

1. Kepala Bidang (Kabid) Bina marga terdiri atas 3 Seksi :

 Seksi Perencanaan Teknis Bangunan Jalan dan Jembatan  Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

 Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

2. Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya, terdiri atas 3 Seksi :  Seksi Perencanaan Teknis Bangunan

 Seksi Perumahan

 Seksi Penyehatan Lingkungan

3. Kepala Bidang (Kabid) Pengairan, terdiri atas 3 Seksi :  Seksi Pengembangan dan Bina Manfaat;  Seksi Bangunan Sarana/Prasarana Irigasi  Seksi Operasional dan Pemeliharaan

4. Kepala Bidang (Kabid)Tata Ruang , terdiri atas 3 Seksi:  Seksi Perencanaan Tata Ruang dan tata Bangunan  Seksi Perizinan Lokasi Bangunan

 Seksi Pengendalian dan Pengawasan

5. Kepala Bidang (Kabid)Sarana dan Prasarana, terdiri atas 3 Seksi:  Seksi Pemanfaatan dan Peralatan

(5)

145

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

Adapun secara rinci Struktur organisasi Dinas PU Kabupaten Kolaka Utara berdasarkan jabatan struktural dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar-6.1: Struktur Organisasi Dinas PU Kabupaten Kolaka Utara

(6)

146

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

3. Badan Lingkungan Hidup – Kebersihan, Pertamanan dan Kebakaran

Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan,Pemakaman dan KebakaranKabupaten Kolaka Utara dibentuk berdasarkan Peraturan WaliKabupaten Kolaka Utara Nomor : 10 tahun 2010. Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebersihan Kabupaten Kolaka Utara, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan desentralisasi dibidang Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman sesuai dengan peraturan – perundangan yang berlaku. Sedangkan fungsi Dinas Kebersihan sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup lingkungan hidup, kebersihan Pemakaman dan Kebakaran

2. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan pengaturan, pengendalian dan evaluasi pengawasan dan pengendalian pencemaran, kerusakan lingkungan, penanggulangan dan pengelolaan sampah.

3. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan, penataaan pertamanan dan pemakamanm pengangkutan sampah dan pembuangan akhir.

4. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan hidup, pemakaman dan kebakaran pemerintah Kabupaten Kolaka Utara.

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan, Pemakaman dan Kebakaran mempunyai Kewenangan sebagai berikut :

1. Penyusuna kebijakan operasional pencegahan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas ;ingkungan dan kebersihan.

2. Pelaksanaan koordinasi pencegahan dan penanggulangan pencemaran kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup serta koordinasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

3. Pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kualitas kapasitas, pengendalian dampak lingkungan hidup, Kebersihan, Pemakaman dan Kebakaran. 4. Pelaksanaan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan kebakaran,

pencemaran, kersakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan kebersihan dan pemakaman.

5. Pembinaan dan pengendalian teknis analisis mengenai dampak lingkungan hidup, kebersihan, pemakaman dan Kebakaran.

(7)

147

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya, Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan, Pemakaman dan Kebakaran Kabupaten Kolaka Utaradibantu seorang sekretaris dan 4 (empat) orang kepala bidang (kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi 3 orang Kepala Sub Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Umum dan Perlengkapan, Kasubag Kepegawaian, Kasubag Perencanaan dan Keuangan.Sedangkan masing – masing kepala bidang bertanggungjawab kepada Kepala Badan dan membawahi beberapa Kepala Sub Bidang (Kasubid) sebagai berikut :

1. Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan dan Pemantauan Dampak Lingkunganterdiri atas 2 Sub Bidang:

 Sub Bidang Analisi dan pemantauan Dampak Lingkungan

 Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan, Perizinan dan Pengelolaan Lab. 2. Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Pemakaman, terdiri atas 2 Sub Bidang:

 Kepala Sub Bidang (Kasubid)Pengawasan, Pencemaran, Kerusakan dan Pemeliharaan Kualitas Lingkungan Hidup

 Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengelolaan RTH dan Keanekaragaman Hayati. 3. Kepala Bidang (Kabid)Kebersihan, Pertamanan dan Persampahan terdiri atas 2 Sub

Bidang:

 Kepala Sub Bidang (Kasubid)Kebersihan Lingkungan dan Pertamanan.  Kepala Sub Bidang (Kasubid)Pengelolaan TPA dan Pengangkutan Sampah 4. Kepala Bidang (Kabid)Sarana Prasarana Pemakaman dan Kebakaran

 Kepala Sub Bidang (Kasubid)Peralatan dan Perbengkelan

(8)

148

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

Adapun secara rinci Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan, Pemakaman dan Kebakaran Kabupaten Kolaka Utaraberdasarkan jabatan struktural dapat dilihat pada gambar di bawah ini

(9)

149

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA 4. PDAM

Struktur organiasi PDAM Kabupaten Kolaka Utara ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Kolaka Utara Berdasarkan peraturan tersebut, susunan organisasi PDAM Kabupaten Kolaka Utara terdiri dari:

1) Badan Pengawas 2) Direktur Utama

3) Direktur Bidang Umum yang membawahi Bagian Keuangan, Bagian Umum, Bagian Personalia, dan Bagian Hubungan Langganan.

4) Direktur Bidang Teknik yang membawahi Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Produksi, Bagian Distribusi, dan Bagian Perawatan Peralatan.

5) Satuan Pengawas Intern yang terdiri dari Sub Pengawas Keuangan, Administrasi Umum dan Kepegawaian dan Sub Pengawas Operasional Teknik.

6) Badan Penelitian, Pengembangan dan LAN yang terdiri dari Sub Badan Administrasi Umum, Sub Badan Teknik, Sub Badan LAN.

Jumlah karyawan PDAM Kabupaten Kolaka Utara per tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2012 masing-maing sebanyak 51 orang dan 50 orang, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel-6.1 :

Jumlah Karyawan PDAM Kab. Kolaka Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Status Kepegawaian dan Jabatan

a. Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan 31 Des 2012 (orang)

31 Des 2011 (orang)

Perubahan (orang) 1. Pasca Sarjana

2. Sarjana 11 11

3. Diploma 1 1 orang

4. SLTA 39 39

5. SLTP 4 4

6. SD

Jumlah 55 54 Berkurang

(10)

150

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

b. Menurut Status Kepegawaian

No Status Kepegawaian 31 Des 2012 (orang)

31 Des 2011 (orang)

Perubahan (orang) 1. Pegawai Negeri Sipil

2. Pegawai Tetap 38 38

3. Calon Pegawai

4. Honorer Harian Tetap 19 19

5. Tenaga Kontrak 1 1

6. TNI yang Dikaryakan c. Menurut Jabatan

No Tingkat Pendidikan 31 Des 2012 (orang)

31 Des 2011 (orang)

Perubahan (orang)

1. Direksi 1 1

2. Kepala SPI

3. Kepala Unit Litbang

4. Kepala Unit Bisnis 5 5

5. Kepala Bidang 3 3

6. Kepala Bagian 7 7

7. Kepala Seksi 7 7

8. Staff 40 40

6.1.2 Potensi Dan Persoalan Terkait Dengan Organisasi Dan Tata Laksana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

1. Struktur organisasi

a. Struktur organisasi perangkat kerja daerah yang menangani bidang Cipta Karya di Kabupaten Kolaka Utarasudah sesuai untuk mendukung pembangunan bidang cipta karya di Kabupaten Kolaka Utara.

2. Tugas dan fungsi organisasi

a. Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya mengikuti sistem perencanaan, pengorganisasian dan Monev.

b. Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait dalam merumuskan sistem koordinasi bidang cipta karya masih sangat rendah.

c. Tuntutan pelayanan administrasi perizinan dan kajian amdal, UKL, UPL dan SOP dari dunia usaha dan masyarakat umum semakin banyak;

3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi

(11)

151

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

b. Penegakkan aturan dan hukum lingkungan tidak jelas siapa yang bertanggung jawab;

c. Pertumbuhan penduduk kota yang cukup besar. 4. Permasalahan dalam keorganisasian

d. Rendahnya tingkat kesejahteraan personil, khususnya tenaga kontrak, tenaga teknis

e. Belum optimalnya disiplin kerja tenaga operasional.

f. Kurangnyapemahaman masyarakat terhadap dampak buruk/negative dari lingkungan yang tidak terkelola dengan baik

 Terbatasnya dana operasional dan biaya pemeliharaan  Rendahnya kualitas SDM

5. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

(12)

152

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

Tabel-6.2:

Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Kolaka Utara

No Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK

Unit/Bagian yang Menangani Pembangunan

Bidang CK 1. Bappeda 1. Pengoordinasian penyusunan perencanaan

pembangunan

2. Penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan

3. Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan.

4. Pengendalian pembangunan.

Bidang Fisik dan Prasarana

2. Dinas PU

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Cipta Karya; 2. Peyusunan rencana dan program pembinaan dan

bimbingan teknis dibidang Cipta Karya;

3. Penanggulangan bencana alam dana usaha-usaha pengendalian dan rehabilitas;

4. Pengelolahan gedung-gedung pemerintah dan rumah dinas;

5. Pengendalian pelaksanaan pembangunan dibidang Cipta Karya;

6. Pengumpulan data dan laporan dibidang Cipta Karya.

Bidang Cipta Karya

3. Dinas Kebersihan

1. Pelaksanaan penyusunan program teknis dibidang kebersihan dan persampahan termasuk perizinan. 2. Pelaksanaan bimbingan dan pengendalian kebersihan

dan segala perlengkapannya.

3. Pelaksanaan, pemantauan dan pembersihan jalan, lingkungan serta normalisasi drainase.

4. Penyediaan sarana dan prasarana kebersihan. 5. Pemantauan pelaksanaan pelayanan sampah, jadwal

pengumpulan dan pengangkutan dari TPS hingga TPA. 6. Penyediaan penampungan, pemusnahan dan

pemanfaatan sampah di lokasi TPA.

7. Penyediaan sarana dan prasarana persampahan.

Bidang

1. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengelolaan kualitas air;

2. Pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah dengan instansi terkait;

3. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah serta menetapkan langkah-langkah dan kebijakan

pemecahan

4. Menkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan pemberdayaan yang berbasis masyarakat.

(13)

153

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya. Dengan tabel berikut bisa dicantumkan inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya di Kabupaten Kolaka Utara.

Tabel-6.3

Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya

No Nama SOP

Instansi yang Terlibat

Tugas dan Fungsi Instansi dalam SOP

I Pengembangan Permukiman

1. SOP Penanganan Kawasan Kumuh

Bappeda, Dinas PU

Bappeda:

 Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan kawasan kumuh

 Pengendalian pembangunan Dinas PU:

 Menyusun program-program pada kawasan kumuh,

 Melaksanakan pekerjaan fisik pada lokasi kawasan kumuh

II Penataan Bangunan dan Lingkungan

1. SOP Pencegahan Bahaya

Kebakaran

BLH-KPK BLH-KPK

 Menyeleksi setiap dokumen perencanaan teknis bangunan gedung terkait pemenuhan persyaratan proteksi kebakaran.

 Dilakukan pemeriksaan dan pengujian oleh tim teknis dari kantor pemadam setiap pelaksanaan pemasangan instalasi proteksi kebakaran pada bangunan gedung.

Dinas Tata Kota :

 Menerbitkan IMB setelah ada persetujuan dari Bidang pemadam kebakaran BLH-KPK

III Pengembangan Air Minum

1. Tidak ada data

IV Pengembangan PLP

SOP penanganan Persampahan

BLH-KPK BLH-KPK

(14)

154

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

6.1.3 Analisis Kebutuhan SDM Dibandingkan Dengan Kondisi Eksisting

Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara didukung oleh Sumber Daya Manusia/Aparatur yang Handal. Sebagian besar aparatur/pegawai di Pemerintah Kabupaten Kolaka Utarayang menangani bidang Cipta Karya adalah lulusan Sarjana (S1). Kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya di Kabupaten Kolaka Utara dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel-6. 4:

Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang

Pendidikan

Jabatan Fungsional

Dinas PU Kabupaten Kolaka Utara

Gol II : 15 orang Gol III : 45orang Gol IV : 1orang

Pria: 39 orang Wanita:22 orang

SMA: 12 orang Diploma: 3 orang S1: 43 orang S2: 3 orang Bappeda Gol II : 3 orang

Gol III :16orang Gol IV : 4 orang

Pria:6orang Wanita: 17 orang

S1: 12 orang S2: 8 orang

Badan Lingkungan Hidup, Keberishan, Pertamanan, Kebakaran

Gol I : orang Gol II : 5 orang Gol III :10orang Gol IV : 5 orang

Pria :11orang Wanita : 10 orang

(15)

155

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif Sumber Daya Manusia bidang Cipta Karya di Kabupaten Kolaka Utaraadalah sebagai berikut:

1. Ketersediaan SDM

a. SDM yang tersedia belum memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah khususnya bidang Cipta Karya.

b. Staf teknis yang memahami tugas pokok dan fungsi sangat terbatas; 2. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM

a. Terbukanya kesempatan mengikuti pelatihan/bimtek terkait dengan tugas pokok dan fungsi.

b. Adanya Gerakan Disiplin Nasional untuk peningkatan waskat oleh atasan secara berjenjang;

c. Adanya Perhatian dan dukungan Pemerintah pusat. 3. Permasalahan dalam manajemen SDM

a. Beban kerja dan sasaran tugas sangat luas dan mencakup lintas sektor;

b. Pelatihan dan bimtek tentang keciptakaryaan hanya pada orang – orang tertentu saja yang ikut.

(16)

156

BAB VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

Tabel-6.5:

Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya

No Instansi Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

Yang Ada

- S1 Ilmu Komunikasi - S1 Ekonomi S2 :

- S2 Manajemen Aset - S2 Perencanaan Wilayah - S2 perencanaan

- S1 Sistem Informasi - S1 Pertanian - D4 Perpajakan S2 :

- S2Perencanaan Kota dan Daerah

(17)

157

BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA 6.2 Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi ini berisikan gambaran umum kerangka regulasi yang sudah ada dan regulasi yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Untuk lebih jelas mengenai kerangka regulasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel-6.6

Kerangka Regulasi NO REGULASI ARAHAN

URGENSI PEMBENTUKAN BERDASARKAN EVALUASI REGULASI EKSISTING, KAJIAN DAN PENELITIAN

SUBSTANSI ARAHAN REGULASI

UNIT

1 Peraturan Menteri atau Surat Edaran Menteri Tentang Keharusan daerah Untuk Menyusun RPIJM

 Daerah tidak memandang penting nya RPIJM sebagai dokumen usulan program pembangunan

 RPIJM belum dijadikan acuan dalam pembangunan daerah

RPIJM merupakan dokumen perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten mendorong keterpaduan penanganan

infrastruktur bidang Cipta Karya.

Kementerian

 Kurang nya koordinasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah daerah dalam perencanaan dan pengelolaan infrastruktur

 Kurang nya koordinasi antara Bappeda sebagai leading sector penyusunan RPIJM dengan SKPD/lembaga lainya yang terkait perencanaan, pembangunan dan pengelolaan infrastruktur

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Gunarsa (2003: 93): “Moral siswa yang baik adalah kehidupan si anak yang teratur dan mengikuti tatacara tertentu, sopan, mengetahui tata cara pergaulan, dapat

 Tanda koefisien menunjukkan arah hubungan kedua peubah  Besarnya koefisien menunjukkan keeratan hubungan

[r]

Surat Permohonan Izin Pelayanan Makam kepada Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Malang ( Kop yayasan / Pemilik )2. Surat Keterangan Tempat Makam dari Yayasan

teknik 84212 : Data citra satelit yang diserahkan (sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan) disimpan didalam eksternal harddisk harus dapat terbaca oleh komputer

Pemetaan Kantor Polisi Wilayah Kota Pekanbaru Provinsi Riau", JUITA : Jurnal Informatika, 2018 Publication eprints.undip.ac.id Internet Source www.mrag.org Internet

flashcar d dapat meningkatkan pem- belajaran matematika tentang pecah- an pada siswa kelas IV, (3) kendala penerapan pendekatan SAVI dengan media flashcard dalam

[r]