B
Skenario pengembangan wilayah Kabupaten Fakfak secara rinci dijabarkan dalam arah
dan kebijakan pembangunan daerah. Kebijakan Pembangunan Tahun 2006 - 2010
diarahkan guna pemantapan kehidupan sosial, politik, ekonomi masyarakat,
peningkatan sumberdaya manusia, penanganan kesenjangan wilayah / perkampungan,
pemantapan kelembagaan dan otonomi daerah, perlindungan hak dan martabat kaum
perempuan, peningkatan bakat dan prestasi generasi muda, pemanfaatan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup yang adil dan bijaksana, serta stabilitas daerah yang aman,
tertib, tentram, damai dan rukun.
Dalam pelaksanaan agar tercapai agenda atau misi pembangunan, Pemerintah
Daerah akan menggunakan strategi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik.
Upaya tersebut dilakukan dengan strategi sebagai berikut :
1. Strategi pembangunan melalui pendekatan kewilayahan, yang membagi daerah
pembangunan sesuai dengan potensi unggulan dan karakteristik wilayah
dirumuskan dalam 7 (tujuh) wilayah pembangunan dengan potensi unggulan,
yaitu :
Tabel 8.1
Skenario Pendekatan Pembangunan Berdasarkan Kew ilayahan
No Orde Sub Wilayah
Pengembangan
Pusat Sub Wilayah
Pengembangan Fungsi
1 I Fakfak, Fakfak Tengah Kota Fakfak
1. Fungsi utama, sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) :
• Sebagai pusat pemerintahan lingkup kabupaten (ibukota kabupaten)
• Sebagai pusat pelayanan distrik
• Sebagai pusat perdagangan dan jasa (CBD) skala pelayanan regional kabupaten
• Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala regional
• Sebagai pusat pelayan kesehatan skala regional
• Sebagai pusat pelayanan komunikasi dan perhubungan
• Untuk pengembangan kegiatan pariwisata
• Sebagai pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan
• Pusat koleksi dan distribusi
2. Fungsi pendukung :
• Pusat permukiman penduduk terbatas
2 II Kokas, Kramomongga Kokas
1. Fungsi utama:
Sebagai pusat pelayanan distrik
Sebagai pusat perdagangan dan jasa
Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala distrik/lokal
Sebagai pusat pengembangan kegiatan pariwisata
No Orde Sub Wilayah Pengembangan
Pusat Sub Wilayah
Pengembangan Fungsi
kesehatan skala lokal/distrik
Sebagai pusat pengembangan sektor industri perkebunan rakyat
Sebagai pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan
Sebagai koleksi dan distribusi 2. Fungsi pendukung :
Pusat permukiman penduduk
3 II Teluk patipi, Fakfak Barat Teluk patipi
1. Fungsi utama :
Sebagai pusat pelayanan Distrik
Sebagai pusat perdagangan dan jasa Distrik
Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala Distrik/lokal
Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala lokal
Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal
Sebagai pengembangan industri perkebunan rakyat
Sebagai pusat pengebangan kegiatan industri kelautan dan perikanan
Sebagai pusat pelayanan Distrik
Sebagai pusat perdagangan dan jasa Distrik
Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala Distrik/lokal
Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala lokal
Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal
Sebagai pusat pengembangan permukiman
Sebagai pusat pengembangan pertanian dan peternakan
Sebagai pusat pengembangan pertambangan dan energi
Sebagai pusat pengebangan kegiatan budidaya perikanan
Sebagai pusat pengebangan agrobisnis
Sebagai koleksi dan distribusi
2. Fungsi pendukung : Pusat permukiman penduduk 5 III Fakfak Timur, Karas Fakfak Timur 1. Fungsi utama :
No Orde Sub Wilayah
Pengembangan
Pusat Sub Wilayah
Pengembangan Fungsi
Sebagai pusat pelayanan Distrik
Sebagai pusat perdagangan dan jasa Distrik
Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala Distrik/lokal
Sebagai pengembangan kegiatan pertanian
Sebagai pengembangan agrobisnis
Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala lokal
Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala lokal
Sebagai pusat pengembangan permukiman
Sebagai pusat pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan
Sebagai koleksi dan distribusi
Sumber : RTRW Kabupaten Fakfak, Tahun 2006 Keterangan :
Orde I = Skala Kabupaten
Orde I I = Skala Sub Kabupaten (inter distrik)
Orde I I I = Skala local/ Distrik (yang dipicu perkembangan yang disiapkan sebagai pengganti fungsi orde I )
2. Strategi pemenuhan kebutuhan hak dasar masyarakat sehingga dapat
menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran serta dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui upaya :
1) Pemenuhan hak atas pangan;
2) Pemenuhan hak atas pelayanan kesehatan;
3) Pemenuhan hak atas pelayanan pendidikan dasar;
4) Pemenuhan hak atas pekerjaan dan usaha;
5) Pemenuhan hak atas perumahan;
6) Pemenuhan hak atas tanah;
7) Pemenuhan hak atas fasilitas umum publik;
8) Pemenuhan hak atas rasa aman;
9) Pemenuhan hak atas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
3. Dalam upaya mewujudkan pembangunan ekonomi yang baik dan
berkesinambungan ditempuh melalui :
1) Peningkatan investasi, perdagangan dan pariwisata;
3) Pengelolaan BUMD yang sehat dan
4) Mendorong pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan sentra pertanian.
4. Agar pertumbuhan ekonomi dapat terwujud dan terpenuhinya kebutuhan dasar
masyarakat, maka perlu ditunjang dengan percepatan dan realisasi pembangunan
infrastruktur seperti pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan dan pusat
kota menuju daerah pedalaman, pembangunan Bandara di Bomberay, peningkatan
infrastruktur bandara Rendani serta merevitalisasi lapangan terbang perintis.
5. Menyelenggarakan pemerintahan sesuai amanat otonomi daerah dan Otonomii
Khusus.
Dalam Pelaksanaan agenda atau inisi pembangunan di Kabupaten Fakfak, maka
sasaran dan kebijakan serta program pembangunan yang akan ditempuh sebagaimana
uraian berikut :
1. Agenda Perw ujudan Kesejahteraan Rakyat.
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan,
akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis, dan kondisi lingkungan.
Rumusan kebijakan pembangunan diorientasikan pada upaya peningkatan
pendapatan, pemberdayaan usaha, pemberdayaan manusia dan lingkungan.
Sasaran
Sasaran Dalam Pelaksanaan agenda atau inisi pembangunan ini adalah
sebagaimana uraian berikut :
a. Menurunnya jumlah penduduk iniskin terutama penduduk pra sejahtera dan
sejahtera 1, yaitu dengan indikator meningkatnya Pendapatan Per Kapita
Penduduk.
b. Meningkatnya efisiensi dan produktifitas pembangunan pertanian / perkebunan,
yang diupayakan melalui konsolidasi luasan usaha tani/ perkebunan, ketepatan
penyediaan sarana produksi dan terjaminnya sistim pengendalian hama dan
penyakit, dengan demikian sistim produksi akan terjaga dengan baik.
c. Terjaganya sistim permintaan dan penawaran produk yang berimbang,
sehingga mampu menjaga stabilitas harga produk pertanian.
d. Optimalisasi pengelolaan sumberdaya kelautan yang dicirikan oleh perluasan
wilayah tangkap pada Zone Exclusive Economy (ZEE) yang didukung oleh
infrastruktur pelabuhan perikanan maupun armada tangkap.
e. Optimalnya pengelolaan UPTD yang didirikan oleh meningkatnya pelayanan
kepada masyarakat maupun peningkatan PAD secara signifikan.
f. Terciptanya kecukupan pangan dan pemenuhan gizi yang baik, yang ditandai
dengan meningkatnya konsumsi protein hewani yang berasal dari ternak dan
ikan.
g. Meningkatnya akses petani/ nelayan/ peternak kepada sumberdaya produktif,
yang dicirikan o!eh berkembangnya sistim usaha pertanian yang didukung
oleh akses permodalan, informasi dan transportasi maupun peningkatan
kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) petani/ nelayan/ peternak.
h. Terwujudnya pengelolaan hutan yang memadai yang dicirikan oleh
pengusahaan hutan yang lestari.
i. Meningkatkan peran serta dan permodalan UMKM dan Koperasi sehingga
dapat menggerakkan perekonomian daerah.
j. Berkembangnya investasi nasional yang berakar dari potensi sumber daya
daerah yang akan berdampak ganda dalam pembangunan perekonomian
daerah.
k. Meningkatnya pelayanan publik dan perlindungan konsumen terhadap
i. Terciptanya penataan dan pengembangan wilayah pariwisata dengan
meningkatnya kuantitas dan kualitas wisata, dengan meningkatnya peran serta
masyarakat dalam pembangunan pariwisata, meningkatnya fungsi
kelembagaan pariwisata dan meningkatnya promosi wisata.
m. Meningkatnya kualitas pelayanan, rehabilitasi dan bantuan sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
n. Terpenuhinya bantuan sosial dan meningkatnya penanganan korban bencana
alam dan bencana sosial.
o. Terpenuhinya kebutuhan perumahan dan sanitasi yang layak dan sehat.
p. Tersedianya pelayanan energi penerangan yang cukup bagi masyarakat.
Adapun Sasaran indikator yang ingin dicapai adalah sebagaimana terlihat pada
tabel berikut :
Tabel 8.2
I ndikator Sasaran Pelaksanaan Misi Perw ujudan Kesejahteraan Rakyat
No. I ndikator Sasaran Satuan Rencana
Capaian
1 Menurunnya Jumlah Penduduk Miskin KK 12.500
2 Meningkatnya Rata-rata produksi
- Padi Ton/ Ha 3,50
- Jagung Ton/ Ha 2,00
- Kedelai Ton/ Ha 1,75
3 Meningkatnya konsumsi protein Kg/ KK/ Th 10
4 Menurunnya jumlah tidak layak % 10
5 Meningkatnya jumlah RT pemakai listrik % 75
6 Jumlah RT terlayani air bersih % 60
Sumber Data : Diperoleh dari berbagai sumber data
Arah Kebijakan
Untuk mencapai sasaran di atas perlu ditempuh kebijakan sebagai berikut :
a. Meningkatkan jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera 1 yang aktif
dalam usaha ekonomi produktif
b. Kebijakan dalam pengamanan ketahanan pangan diarahkan untuk:
1. Meningkatkan tingkat produksi pangan beras, jagung dan kedelai.
2. Meningkatkan ketersediaan pangan hasil ternak dan ikan.
c. Kebijakan dalam peningkatan efisiensi, produktifitas, produksi dan nilai
tambah produk pertanian, perkebunan dan perikanan, yang diarahkan:
1. Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan.
2. Peningkatan daya saing produksi pertanian, perikanan dan perikanan
melalui peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil.
d. Kebijakan dalam peningkatan kemampuan petani, peternak dan nelayan
melalui:
1. Revitalisasi penyuluhan dan pendampingan petani, peternak dan
nelayan.
2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) petani, nelayan dan
peternak.
e. Kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan diarahkan untuk :
1. Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu dan non kayu.
2. Peningkatan hasil hutan non kayu untuk masyarakat disekitar hutan.
3. Pengawasan peredaran hasil hutan untuk menjainin kelangsungan sistim
distribusi legal.
4. Rehabilitasi hutan dan lahan di dalam dan di luar kawasan hutan
f. Mengembangkan UKM yang diarahkan untuk memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan
mikro diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pada
kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
g. Peningkatan efektifitas pelaksanaan perlindungan konsumen melalui sistim
pengawasan barang beredar.
h. Meningkatkan dan menumbuhkan kembali potensi wisata yang telah
berkembang, maupun potensi yang belum berkembang yang bersumber pada
potensi alam dan budaya lokal.
i. Meningkatkan kualitas hidup bagi PMKS terhadap pelayanan sosial dasar,
fasititas pelayanan publik dan jaminan kesejahteraan sosial.
j. Pembangunan perumahan dan permukiman bagi masyarakat pra sejahtera dan
sejahtera 1.
2. Agenda Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai dari pembangunan
kependudukan dan keluarga kecil yang berkualitas agar dapat tercapai
pembangunan berkelanjutan. Hal ini diselenggarakan dengan melalui peningkatan
kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas insani serta sumberdaya manusia.
Adanya Sumberdaya yang cerdas, kreatif dan inovatif dapat menjadikan dasar dan
modal pelaksanaan pembangunan selanjutnya.
Sasaran
Sasaran pelaksanaan agenda ini adalah:
a. Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini dan
meningkatnya Angka Partisipasi Kasar dan Murni SD, SLTP dan SLTA.
b. Menurunnya angka putus sekolah dan buta huruf.
c. Berkurangnya jumlah guru dengan kualifikasi tidak layak mengajar.
d. Tercapainya rasio ideal bagi murid, guru, ruang dan rombongan belajar.
e. Terlaksananya pemerataan dan kesempatan pendidikan bagi semua
masyarakat luas, terutama dalam pendidikan dasar 9 tahun.
f. Tercukupinya rasio dokter, Puskesmas, Pustu dan Polinder dengan jumlah
penduduk.
g. Menurunkan angka kematian ibu melahirkan.
h. Menurunnya angka kematian bayi.
j. Peningkatan SDM kesehatan yang terakreditasi.
j. Meningkatnya angka Keluarga Bencana pada PUS.
k. Meningkatnya ketrampilan tenaga kerja usia produktif.
Tabel 8.3
I ndikator Sasaran Pelaksanaan Peningkatan Kualitas SDM
No. I ndikator Sasaran Satuan
%
Rencana Capaian
1 Meningkatnya APM SD 98,37 2 Meningkatnya APM SMP 62,11 3 Meningkatnya APM SMA 31,37 4 Meningkatnya Rasio :
- Murid dan Guru Tingkat SD 17,4 - Murid dan Ruang Tingkat SD 26,8 - Murid dan Guru Tingkat SMP 49,7 - Murid dan Ruang Tingkat SMP 40,5 - Murid dan Guru Tingkat SMA 23,1 - Murid dan Ruang Tingkat SMA 57,1 5 Menurunkan angka putus sekolah
6 Meningkatkan guru layak mengajar
7 Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran 34 8 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran
9 Meningkatkannya umur harapan hidup
10 Meningkatkan Kelahiran oleh Paramedis 46,90
Sumber Data : I PM Prov. Papua
Arah Kebijakan
Arah kebijakan serta program pembangunan yang akan ditempuh sebagaimana
uraian berikut:
a. Meningkatnya kualitas moral dan akhlak masyarakat melalui pembinaan
keagamaan
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui peningkatan profesionalisme tenaga
c. Memberdayakan masyarakat dan seluruh stakeholders sekolah dalam
mewujudkan peningkatan mutu pendidikan yang berbasis sekolah, dengan
menciptakan iklim kelembagaan yang memungkinkan kemandirian dan
akuntabilitas sekolah yang lebih baik.
d. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh penduduk, terutama pendidikan dasar 9
tahun, dengan pembebasan biaya pendidikan.
e. Meningkatkan anggaran pendidikan.
f. Meningkatkan perluasan Pendidikan Luar Sekolah bagi masyarakat.
g. Peningkatan kualitas pelayanan pada semua tingkatan pelayanan.
h. Peningkatan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan tenaga kesehatan.
i. Peningkatan kualitas lingkungan sehat dan perilaku hidup bersih sehat di
masyarakat.
j. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas sarana dan prasarana
kesehatan.
k. Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui upaya memaksimalkan
akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana, terutama bagi keluarga
miskin dan penduduk didaerah pedalaman.
m. Menata kebijakan adininistrasi kependudukan guna mendorong
terakomodasinya hak-hak penduduk dan meningkatkan kualitas dokumen, data
dan informasi penduduk dalarn mendukung perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan melalui registrasi penduduk.
3. Agenda Penanganan Kesenjangan Wilayah Distrik dan Kampung melalui
Penerobosan I solasi Daerah.
Pembangunan yang berlangsung selama ini menunjukkan hasil yang cukup
mengembirakan meskipun belum menunjukan perkembangan yang nyata.
Gambaran ini terlihat dan masih terjadi disparitas wilayah khususnya terkait
dengan masih terkonsentrasinya beberapa aktifitas ekonomi pada wilayah tertentu,
tidak selarasnya hubungan perkotaan dan perkampungan.
Untuk memperkecil ketimpangan yang terjadi, dalam strategi pembangunan
ditempuh melalui pendekatan pusat pertumbuhan, melalui penciptaan pusat –
pusat baru sebagai usaha untuk menciptakan pertumbuhan dan perkembangan,
membantu pusat yang paling memberi harapan, pembangunan ekonomi lokal
dengan mendorong partisipasi masyarakat. Pengurangan ketimpangan
kesenjangan wilayah pada dasamya merupakan upaya yang bersifat jangka
panjang, yang hasilnya tidak dapat segera dinikmat i pada jangka pendek. Oleh
karena perlu konsistensi dalam pelaksanaan program.
Sasaran
Sasaran umum penanganan kesenjangan wilayah diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan lebih
merata, yaitu dengan:
a. Terwujudnya keterkaitan kegiatan ekonomi antar wilayah perkotaan dan
pedesaan. Terwujudnya keseimbangan pembangunan antar kota dan
percepatan pembangunan distrik dan kampung sebagai motor penggerak
pembangunan di wilayah pusat pembangunan.
b. Terwujudnya sistim jaringan jalan untuk mendukung kawasan strategis
potensial.
c. Meningkatnya aksesibilitas wilayah yang sedang dan belum berkembang
melalui dukungan pelayanan prasarana jalan.
c. Terbangunnya kembali jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana alam.
Arah Kebijakan
Dalam mencapai sasaran sebagaimana telah disebutkan di atas, maka diperlukan
arah kebijakan sebagai berikut:
a. Pembangunan dan peningkatan jalan / jembatan menuju wilayah
permukiman dan daerah strategis potensial.
b. Pembangunan lapangan terbang di daerah-daerah terpencil yang sulit
dijangkau dengan jalan darat serta pembangunan bandara di Bomberay SP 2
c. Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk
mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas.
d. Penanganan seluruh ruas jalan dengan mengutamakan pemeliharaan rutin dan
berkala.
e. Pengembangan pos dan telekomunikasi sebagai sarana hubungan luar.
f. Menyediakan sarana angkutan guna mendukung mobilitas transportasi orang
dan barang.
g. Melakukan tindakan segera dalam penanganan darurat akibat bencana alam.
4. Agenda Penguatan Kelembagaan dan Otonomi Daerah.
Kebijakan desentralisasi dan otonoini daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor
32 tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, telah merubah
kebijakan penyelenggaraan pernerintahan. Melalui kebijakan ini, maka
pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penyediaan
pelayanan publik diharapkan akan menjadi lebih sederhana dan cepat karena dapat
dilakukan pemerintah daerah sesuai kewenangan yang ada Kebijakan ini
dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan keadaan, baik di dalam maupun
diluar daerah.
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam penguatan kelembagaan dan otonomi daerah
adalah:
a. Terbentuknya kelembagaan pemerintah daerah yang efektif, efisien dan
akuntabel.
b. Meningkatnya kapasitas pengelolaan sumberdaya aparatur pemerintah daerah
yang profesional dan kompeten.
c. Terkelolanya sumber dan aset daerah serta pembiayaan pembangunan secara
transparan, akuntabel dan profesional.
Arah Kebijakan
Dalam mencapai sasaran sebagaimana telah disebutkan diatas, maka upaya yang
dilakukan adalah untuk mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat dalam hal
pelayanan masyarakat, maka penyelenggaraan otonomi daerah akan
dilaksanakan melalui kebijakan :
a. Menata kelembagaan daerah yang lebih proporsional berdasarkan
kebutuhan daerah, ramping, hirarki yang pendek, fleksibel dan
terdesentrasilisasi kewenanganannya.
b. Menyiapkan ketersediaan aparatur pemerintah daerah yang berkualitas
secara proporsional diseluruh wilayah, menata keseimbangan antara
jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban kerja di setiap lembaga
satuan kerja perangkat daerah serta meningkatkan kualitas aparatur
melalui pengelolaan sumberdaya berdasarkan standar kompetensi.
c. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah termasuk
pengelolaan keuangan dan aset – aset daerah yang didasarkan atas
prinsip tranparansi, akuntabilitas dan profesional sehingga tersedia
sumber dana dan pembiayaan yang memadai bagi kegiatan pelayanan
masyarakat dan pelaksanaan pembangunan daerah.
5. Agenda Perlindungan Hak dan Martabat Kaum Perempuan.
Partisipasi anak dan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan selama ini
masih terlihat rendah. Khusus perempuan hal ini dapat dilihat dan Data susenas
2003 menunjukkan bahwa penduduk perempuan usia 10 tahun ke atas yang
tidak / belum pernah sekolah jumlahnya dua kali lipat penduduk laki-laki (11,56
% berbanding 5,43 % ). Penduduk perempuan yang buta huruf sekitar 12,28 % ,
sedangkan penduduk laki-Laki yang buta huruf 5,84 % . Pada tahun 2000, angka
kematian ibu melahirkan yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Prevalensi
aneinia gizi besi pada ibu hainil juga masih tinggi yaitu sekitar 50,9 % Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001. Berdasarkan Susenas 2003, tingkat
partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan masih relatif rendah yaitu 44,81 % ,
dibandingkan dengan laki-laki 76,12 % . Di bidang politik, meskipun Undang –
Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu mengamanatkan keterwakilan
menunjukkan. rendahnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif, yaitu
keterwakilan perempuan di DPR hanya 11,6% dan di DPD hanya 19,8% . Pada
tahun 2003, rendahnya keterlibatan perempuan dalam jabatan publik juga dapat
dilihat dari rendahnya prosentase perempuan Pegawai Negeri Sipil yang menjabat
sebagai Eselon, I , I I , dan I I I
Sasaran
a. Terwujudnya peningkatan kualitas SDM perempuan, kedudukan dan peranan
perempuan termasuk dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan
secara adil dan proporsional diberbagai bidang kehidupan.
b. Tercapainya peningkatan kualitas peran pengelolaan dan kemandirian
organisasi perempuan dan komitmen masyarakat dalam pemberdayaan
perempuan.
c. Terwujudnya kesadaran, kepekaan dan kepedulian gender dan seluruh
masyarakat
d. Tercapainya pengembangan dan keserasian kebijakan dan program dalam
peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak.
c. Tercapainya penurunan kemiskinan dalam keluarga dan masyarakat melalui
pemberdayaan perempuan di berbagai kehidupan.
Arah Kebijakan
Dengan adanya kondisi yang bersifat kultural dan sekaligus bersifat struktural,
maka perlu dilakukan peinihakan yang jelas dan nyata guna mengurangi
kesenjangan gender diberbagai bidang pembangunan, oleh karena itu arah dan
kebijakan yang akan dilakukan adalah :
a. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan.
b. Meningkatkan tarif pendidikan dan layanan kesehatan untuk mempertinggi
kualitas hidup dan sumber daya perempuan.
c. Meningkatkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.
d. Mengeliminir berbagai tindakan kekerasan, eksploitasi dan dikriminasi serta
menyelenggarakan perlindungan perempuan dan anak dan korban kekerasan.
e. Memperkuat kelembagaan, pemberdayaan perempuan ditingkat Kabupaten
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dan berbagai kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan disegala bidang.
6. Agenda Pembinaan Bakat dan Prestasi Generasi Muda.
Pemuda, penduduk yang berusia 15 – 35 tahun adalah pelaku pembangunan
dalam perkembangannya di I ndonesia, khususnya pemuda kabupaten Fakfak
Propinsi Papua Barat telah mengalaini kemajuan dalam bidang organisasi dan
demokrasi namun disisi lain pemuda mengalami sedikit kemunduran dalam
membenahi dirinya sendiri dengan ketidaksiapan diri untuk menggali potensi
yang dimiliki daerah ini, baik potensi manusia maupun potensi alam dalam
menghadapi pembangunan yang sedang berjalan.
Hal ini dapat dilihat pada tahun 2004 angka partisipasi pemuda dalam
pembangunan sangat kecil dibandingkan dengan jumlah pemuda yang ada, yaitu
60% dan jumlah jiwa di kabupaten Fakfak dan 99,86% adaiah pemuda produktif
pencari kerja. Sampai tahun 2005 belum ada satu wadah pemuda yang dapat
mengakomodir kreatifitas dan kewirausahaan.
Pemuda yang nyata dalam mengisi pembangunan sekaligus dalam mengurangi
angka pengangguran, sehingga 5 tahun kedepan peran dan tanggung jawab
pemuda disamping memantapkan j iwa kebangsaan, kesadaran berdemokrasi dan
kepemimpinan nasional perlu meningkatkan peran dan posisi strategis pemuda
sebagai garda terdepan dalam menumbuhkan semangat pemuda I ndonesia
sebagai lokomotif baru dalam dalam mencapai keunggulan kompetitif,
meningkatkan daya tahan, produktifitas kerja dan pertumbuhan ekonomi
kerakyatan bersifat kewirausahaan.
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan minat dan bakat pemuda
adalah:
a. Terciptanya pemuda yang bermoral, produktif, inovatif dan mandiri yang
ditandai dengan:
1. Meningkatnya moral pemuda dalam menyikapi pengaruh budaya asing
3. Berkembangnya kreatifitas anak dan remaja
4. Meningkatnya produktifitas pemuda.
5. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda di berbagai bidang
pembangunan.
b. Terciptanya Olah raga yang berkualitas dan berprestasi yang ditandai dengan:
1. Semakin mantapnya pola pembinaan olah raga di kalangan pelajar dan
mahasiswa.
2. Semakin membudayanya olahraga di kalangan masyarakat.
3. Semakin berkembangnya organisasi olah raga.
4. Meningkatnya prestasi olahraga pemuda di tingkat Propinsi maupun
nasional.
Arah Kebijakan
Arab kebijakan yang akan ditempuh dalam mencapai sasaran yaitu :
a. Mewujudkan kerasian kebijakan pemuda di berbagai bidang pembangunan.
b. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan ketrampilan.
c. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan dan
kepeinimpinan dalam pembangunan.
d. Melindungi dan mengembangkan kesadaran generasi muda dan bahaya
penyalahgunaan NAPZA, minuman këras, penyebaran HI V / AI DS dan penyakit
menular seksual dikalangan remaja.
e. Meningkatkan sarana dan prasarana olah raga yang tersedia untuk mendukung
pembinaan olahraga.
f. Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara
sistematik, berjenjang dan berkelanj utan.
g. Mengembangkan sistim penghargaan terhadap atlit, pelatih dan tenaga olah
raga yang berprestasi.
7. Agenda Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.
Sumberdaya alam dimanfaatkan untuk sebesar – besarnya bagi kemakmuran
rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Dengan demikian
Sumberdaya alam meiniliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan
ekonomi dan sekaligus sebagai penopang sistim kehidupan. Pemanfaatan
sumberdaya alam yang tidak terarah dapat meinicu produksi dan konsumsi yang
agresif, eksploitatif dan ekspansif sehingga daya dukung dan fungsi lingkungan
hidupnya semakin menurun, bahkan mengarah pada kondisi yang
mengkhawatirkan.
Sasaran
Sasaran pembangunan agenda ini diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan,
yaitu :
a. Sasaran pembangunan kehutanan adalah tegaknya hukum khususnya dalam
pemberantasan pembalakan liar, terwujudnya peningkatan kapasitas
kelembagaan pengelolaan hutan, terwujudnya rehabilitasi hutan dan lahan
kritis serta terwujudnya kelestarian kawasan hutan konservasi.
b. Sasaran pembangunan kelautan adalah berkurangya pelanggaran dan
perusakan sumberdaya pesisir dan laut.
c. Sasaran pembangunan pertambangan adalah optimalisasi pemanfaatan
dalam rangka meningkatkan PAD, terpenuhinya kebutuhan air bersih dan
kelestarian air tanah.
d. Sasaran pembangunan lingkungan hidup adalah meningkatnya kualitas air
sungai di seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS), terciptanya pengendalian DAS
dan Pantai dan ancaman dan degradasi/ abrasi oleh air sungai dan laut,
terciptanya tata penanganan persampahan dengan baik.
Arah Kebijakan
Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, arah kebijakan ditetapkan sebagai
berikut:
a. Pembangunan kehutanan diarahkan untuk memperbaiki sistim pengelolaan
hutan termasuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum,
mengefektifkan sumberdaya yang tersedia dalam pengelolaan hutan.
b. Pembangunan kelautan diaràhkan untuk membangun sistim pengendalian
dan pengawasan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut,
c. Pembangunan pertambangan adalah meningkatkan eksploitasi dengan selalu
memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan, meningkatkan pembinaan
dan pengawasan pengelolaan pertambangan dan air tanah.
d. Pembangunan lingkungan hidup adalah membangun kesadaran masyarakat
agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif sebagai kontrol sosial
dalam memantau kualitas lingkungan hidup, peningkatan dan penambahan
armada sampah dan meningkat teknologi pengelolaan sampah.
Meningkatkan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota yang Komparatif dan
Ramah Lingkungan.
memperhatikan kondisi Kota Fakfak yang telah menjadi I bu Kota Propinsi Papua
Barat, pemerintah telah mcinikirkan upaya untuk meningkatkan serta melengkapi
sarana dan prasarana kota demi meningkatkan pelayanan kepada publik.
Sasaran
Untuk mendukung pembangunan tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai
adalah:
a. Meningkatnya prasarana jalan di Kota Fakfak.
b. Meningkatnya sumber energi, melalui pembangunan energi listrik yang dapat
mendukung kebutuhan energi bagi masyarakat kota.
c. Menyediakan sarana pengembangan ekonomi kota guna meningkatkan arus
perdagangan.
9. Agenda Mempertahankan Kabupaten Fakfak dalam kondisi aman, tertib, tentram dan damai dalam w adah Negara Kesatuan Republik I ndonesia.
Menegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam upaya - upaya
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Apabila hal ini ditegakkan, maka
kepàstian, rasa aman, tentram ataupun kehidupan yang rukun akan dapat
terwujud.
Pelaksanaan hukum yang transparan dan terbuka disatu sisi dapat menekan
dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh tindakan warga negara sekaligus juga
dapat meningkatkan dampak positif dan aktifitas warga negara. Penerapan hukum
yang ditaati dan diikuti akan menciptakan ketertiban dan memaksimalkan potensi
Penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia merupakan suatu
keharusan dan tidak perlu ada tekanan dan pihak manapun untuk
melaksanakannya. Hak asasi tidak sebatas pada kebebasan berpendapat ataupun
berorganisasi, tetapi juga menyangkut pemenuhan hak atas keyakinan dan hak
dasar warga negara lainnya. Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan yang
erat antara damai, adil dan sejahtera, untuk itu perbaikan pada aspek ini akan
mudahkan pencapaian kesejahteraan dan kedamaian.
Sasaran
Untuk mendukung pembangunan tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut :
a. Terciptanya sistim hukum yang adil, konsekuen dan tidak diskriminatif.
b. Terkoordinasinya dan harmonisasi pelaksanaan produk hukum yang tidak
menonjolkan kepentingan tertentu sehingga dapat mengurangi perlakuan
diskriminatif warga.
Arah Kebijakan
Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, arah kebijakan ditetapkan adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatkan budaya hukum antara lain melalui pendidikan dan sosialisasi
berbagai peraturan perundangan – undangan serta perilaku keteladanan
kepala daerah dan jajarannya dalam mematuhi dan mentaati hukum serta
penegakan supremasi hukum.
b. Menggunakan nilai-nilai budaya daerah sebagai salah satu sarana untuk
mewujudkan terciptanya kesadaran hukum masyarakat.
c. Meningkatkan upaya pemajuan, perlindungan hukum, pemenuhan dan
8 .1 .2
Sk e na rio
Pe m ba nguna n
I nfra st ruk t ur
Bida ng
Pe k e rja a n U m um / Cipt a K a rya
Strategi/ Skenario pengembangan sektor Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya di
wilayah Kabupaten Fakfak mencakup beberapa hal pokok yang berkaitan dengan
kelangsungan beberapa aktifitas sosial-ekonomi penduduk yang sehat, nyaman dan
dengan dampak yang sekecil mungkin.
Strategi pengembangan sektor tersebut mencakup:
1. Strategi Pengembangan Jalan Lingkungan
Strategi pengembangan jaringan jalan diarahkan pada penentuan pola sirkulasi dan
sistem angkutan, yang dapat menghubungkan pusat -pusat pelayanan dengan
perumahan dan permukiman penduduk.
2. Strategi Pengembangan Air Bersih, meliputi:
• Perintisan sistem daur ulang melalui law enforcement bagi setiap pembangunan
permukiman baru.
• Pengembangan pelayanan air bersih dengan menambah kapasitas atau debit air
maupun jaringan perpipaan pada wilayah yang belum terlayani.
3. Strategi Pengembangan Drainase
Dalam pengembangan sistem drainase, strategi yang dapat dilakukan adalah:
• Strategi pengembangan diarahkan dengan mempertahankan kondisi dan
karateristik lahan sesuai dengan peruntukannya.
• Strategi pengembangan drainase diarahkan pada perbaikan jaringan drainase
menjadi permanen.
4. Strategi Pengembangan Prasarana Air Limbah, meliputi :
• Pengembangan sistem pengolahan air limbah diarahkan pada pengolahan air
limbah masyarakat/ penduduk dengan menggunakan sistem on-site.
• Pengembangan pengolahan air limbah dengan menggunakan sistem off-site septik
tank komunal dengan sasaran perumahan penduduk di daerah terpencil.
5. Strategi Pengembangan Prasarana Persampahan
Strategi pengolahan persampahan meliputi :
• Pelaksanaan atau Penyiapan lahan untuk pengolahan persampahan
(pembuatan I nstalasi Pengolahan Sampah Terpadu)
• Penciptaan peluang untuk berusaha dari pengolahan sampah yang
berwawaskan lingkungan di TPA dengan menerapkan konsep usaha daur ulang,
pemanfaatan kembali dan pengomposan.
• Peningkatan peran serta masyarakat di lokasi TPA baik sebagai tenaga kerja,
pemulung dalam menerapkan konsep sanitary landfillsecara utuh.
8 .2
Ringk a sa n Progra m Priorit a s I nfra st ruk t ur
Program prioritas infrastruktur di Kabupaten Fakfak antara lain :
1. Program pengembangan sistem transportasi darat
2. Program pengembangan terminal
3. Program pengembangan transportasi laut
4. Program pengembangan transportasi udara
5. Program pengembangan sistem prasarana telekomunikasi
6. Program pengembangan sistem prasarana energi
7. Program pengembangan penyediaan air bersih
8. Program pengembangan sistem drainase wilayah
9. Program pengembangan sistem pengelolaan limbah cair
10. Program pengembangan sistem persampahan
8 .3
Re nc a na K e se pa k a t a n (M e m ora ndum ) Progra m
I nve st a si
Pe m ba nguna n
I nfra st ruk t ur
Bida ng
Pe k e rja a n U m um / Cipt a K a rya
Sebagai dasar dari penyusunan dan pelaksanaan Rencana Program I nvestasi
Jangka Menengah (RPI JM) Kabupaten Fakfak, perlu dilakukan kesepakatan
(memorandum) yang merupakan koinitmen Pemerintah Daerah dalam
BU PAT I FAK FAK
RENCANA PROGRAM I NVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPI JM) BI DANG PEKERJAAN UMUM / CI PTA KARYA
PROVI NSI : PAPUA BARAT KABUPATEN : FAKFAK NOMOR:
Berdasarkan Undang – undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan pembagian kewenangan antara pemerintahan pusat, pemerintah provinsi dan pemerintahan kabupaten / kota. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kew enangan w ajib bagi pemerintah kabupaten / kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.
Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, kami menyadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman secara komprehensi f yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan maupun dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain. Dalam konstelasi pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu, kami menyepakati untuk melakukan kesepakatan dala perencanaan dan pelaksanaan Program I nvestasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2014.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada hari ini Rabu Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan, kami menyepakati untuk saling mendukung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2013, sebagaimana terlampir.
Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah Bidang PU / Cipta Karya ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada pada tahun – tahun berikutnya. Demikian program kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya – upaya percepatan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya berkelanjutan.
Fakfak, 10 Desember 2008 BUPATI FAKFAK