• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Bulan Oktober 2017, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,06 persen. Laju inflasi Tahun 2017 mencapai 2,97 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 3,49 persen.

 Tujuh kelompok pengeluaran yang diteliti, tiga terbesar yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,81 persen; kelompok kesehatan 0,38 persen; serta kelompok sandang 0,24 persen.

 Berdasarkan 461 komoditi yang didata, yang memberikan sumbangan inflasi diatas 0,02 persen diantaranya komoditi nasi dengan lauk (0,0368 persen); cabai merah (0,0354 persen); sop (0,0217 persen); gado-gado (0,0207 persen); dan tahu mentah (0,0201 persen).

 Pada bulan Oktober 2017, dari 82 kota yang diteliti 44 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Tual 1,05 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah adalah Kota Surakarta dan Kota Cilegon 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi adalah Kota Palu -1,31 persen dan deflasi terendah adalah Kota Palopo -0,01 persen. Kota Jakarta menempati urutan 36 dari seluruh kota yang mengalami inflasi

 Jika dibandingkan dengan inflasi daerah satelit yang berada di sekitar DKI Jakarta, Kota Bogor (0,26 persen), Kota Bekasi (0,07 persen), Kota Tangerang (-0,06 persen), dan Kota Depok (-0,19 persen)

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta

No. 49/11/31/Th.XIX, 1 November 2017

DKI JAKARTA

BULAN OKTOBER

2017 MENGALAMI

INFLASI 0,06

PERSEN YANG

DISEBABKAN

OLEH KELOMPOK

MAKANAN JADI,

MINUMAN, ROKOK

& TEMBAKAU

PERKEMBANGAN INDEKS

HARGA KONSUMEN

(2)

I. INFLASI UMUM

Berdasarkan grafik 1, perkembangan inflasi DKI Jakarta sangat berfluktuatif dan terjadi inflasi yang cukup tinggi pada bulan Januari 2017 dan Mei 2017. Inflasi yang hampir mendekati 1 persen terjadi pada bulan Januari 2017 sebesar 0,99 persen, yang disebabkan naiknya harga pada komoditi tarip perpanjangan STNK dan tarip pulsa ponsel.

II.INFLASI KELOMPOK PENGELUARAN

Inflasi terbesar bulan Oktober 2017 terjadi pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,81 persen, hal ini terutama disebabkan tingginya inflasi pada sub kelompok makanan jadi, yaitu naiknya harga pada komoditi nasi dengan lauk dan sop.

Kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok & tembakau; kelompok pengeluaran kesehatan; dan kelompok pengeluaran sandang merupakan penyumbang inflasi terbesar pada bulan Oktober 2017 masing-masing sebesar 0,81 persen; 0,38 persen; dan 0,24 persen, sehingga menyebabkan DKI Jakarta mengalami inflasi 0,06 persen, hal ini disebabkan andil inflasi terbesar dari komoditi nasi dengan lauk (0,0368 persen); cabai merah (0,0354 persen); dan sop (0,0217 persen). Bulan sebelumnya pada September 2017, DKI Jakarta mengalami inflasi 0,05 persen yang didorong oleh sumbangan inflasi terbesar dari kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,07 persen. 0.25 0.24 0.27 0.99 0.33 0.05 -0.02 0.49 0.46 0.40 0.13 0.05 0.06 -0.20 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20

Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17

Per

sen

Grafik 1

Perkembangan Inflasi DKI Jakarta, Oktober 2016 – Oktober 2017

- Tarip perpanjangan STNK - Tarip pulsa ponsel

(3)

Tabel 1

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi DKI Jakarta September 2017 dan Oktober 2017

Kelompok Pengeluaran September 2017 (%) Oktober 2017 (%)

(1) (2) (3)

Umum 0,05 0,06

1. Bahan Makanan -0,14 -0,05

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,06 0,12 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,07 0,00

4. Sandang 0,05 0,02

5. Kesehatan 0,00 0,02

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,00 0,01

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,01 -0,06

Tabel 2

Laju Inflasi DKI Jakarta Oktober 2017, Tahun 2017 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran Laju Inflasi Oktober 2017 Laju Inflasi Tahun 2017

Laju Inflasi Tahun ke Tahun

(1) (2) (3) (4)

Umum 0,06 2,97 3,49

1. Bahan Makanan -0,28 0,13 1,49

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,81 4,56 5,23 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,00 3,24 3,49

4. Sandang 0,24 4,60 3,60

5. Kesehatan 0,38 2,31 2,40

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,07 0,76 0,50

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,28 3,96 5,08 Berdasarkan tabel 2, laju inflasi DKI Jakarta bulan Oktober 2017 tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok & tembakau (0,81 persen), kedua terbesar pada kelompok pengeluaran kesehatan (0,38 persen), serta urutan ketiga pada kelompok pengeluaran sandang (0,24 persen). Laju inflasi DKI Jakarta tahun 2017 sebesar 2,97 persen, dipengaruhi oleh tingginya inflasi yang terjadi pada kelompok pengeluaran sandang 4,60 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 4,56 persen. Sedangkan yang terjadi pada laju inflasi tahun ke tahun mencapai 3,49 persen yang dipicu oleh inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 5,23 persen yang merupakan inflasi tahun ke tahun yang terbesar dibandingkan kelompok pengeluaran lainnya.

(4)

III. SUMBANGAN KOMODITI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

a. Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Oktober 2017 mencapai 145,29 dan bulan sebelumnya 145,70 sehingga mengalami penurunan indeks atau deflasi 0,28 persen.

Dari sebelas sub kelompok yang termasuk di dalam kelompok bahan makanan, tiga sub kelompok mengalami deflasi antara lain: sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 3,20 persen; sub kelompok buah-buhan 1,55 persen; dan sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 0,60 persen. Sedangkan sub kelompok lainnya mengalami inflasi, antara lain sub kelompok kacang-kacangan 3,18 persen; sub kelompok sayur-sayuran 1,41 persen; dan sub kelompok bumbu-bumbuan 0,67 persen.

b. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Oktober 2017 adalah 145,11 dan bulan sebelumnya 143,94 sehingga mengalami inflasi 0,81 persen.

Dari tiga sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok makanan jadi 1,11 persen; sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,46 persen; dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,15 persen.

2.97 0.13 4.56 3.24 4.60 2.31 0.76 3.96 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00

Umum / Total Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok

& Tembakau

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Sandang Kesehatan Pendidikan,

Rekreasi dan Olah Raga Transpor. Komunikasi dan Jasa Keuangan Per sen Grafik 2

(5)

c. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Oktober 2017 adalah 128,54 dan bulan sebelumnya 128,54 sehingga tidak mengalami perubahan indeks dan tidak memberikan sumbangan inflasi yang cukup berarti.

d. Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Oktober 2017 adalah 123,09 dan bulan sebelumnya 122,79 sehingga mengalami inflasi 0,24 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok sandang laki-laki 0,78 persen; sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 0,16 persen; dan sub kelompok sandang wanita 0,08 persen. Sedangkan sub kelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan indeks.

e. Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Oktober 2017 adalah 122,20 dan bulan sebelumnya 121,74 sehingga mengalami inflasi 0,38 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok obat-obatan 2,26 persen; dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,05 persen. Sementara dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

f. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Oktober 2017 adalah 110,96 dan bulan sebelumnya sebesar 110,88 sehingga kelompok ini mengalami inflasi 0,07 persen.

Dari lima sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok rekreasi 0,17 persen; dan sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,13 persen. Sementara tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

g. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan pada bulan Oktober 2017 mencapai 125,34 dan bulan sebelumnya 125,69 sehingga kelompok ini mengalami deflasi 0,28 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya sub kelompok transpor mengalami deflasi 0,49 persen. Sedangkan sub kelompok sarana dan penunjang transpor mengalami inflasi 0,09 persen. Sementara dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

(6)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta Bulan September 2017 dan Oktober 2017, Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi Oktober 2017 (2012 =100)

Kelompok/Sub Kelompok DKI Jakarta Indeks Sept 2017 Indeks Okt 2017 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 129.94 130,02 0,06 0,06 I. BAHAN MAKANAN 145.70 145,29 -0,28 -0,05

a. Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya 139.28 139,53 0,18 0,01

b. Daging dan Hasil-hasilnya 143.04 138,46 -3,20 -0,07

c. Ikan Segar 144.25 144,26 0,01 0,00

d. Ikan Diawetkan 170.24 171,30 0,62 0,00

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 133.34 132,54 -0,60 -0,01

f. Sayur-sayuran 171.07 173,48 1,41 0,02

g. Kacang-kacangan 135.81 140,13 3,18 0,02

h. Buah-buahan 159.98 157,50 -1,55 -0,03

i. Bumbu-bumbuan 162.26 163,34 0,67 0,01

j. Lemak dan Minyak 123.63 123,97 0,28 0,00

k. Bahan Makanan Lainnya 132.49 133,07 0,44 0,00

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 143.94 145,11 0,81 0,12

a. Makanan Jadi 149.82 151,49 1,11 0,11

b. Minuman Tidak Beralkohol 125.70 125,89 0,15 0,00

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 146.53 147,21 0,46 0,01

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 128.54 128,54 0,00 0,00

a. Biaya Tempat Tinggal 118.63 118,63 0,00 0,00

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 153.29 153,16 -0,08 0,00

c. Perlengkapan Rumahtangga 121.61 121,77 0,13 0,00 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 130.08 130,11 0,02 0,00 IV. SANDANG 122.79 123,09 0,24 0,02 a. SandangLaki-Laki 121.84 122,79 0,78 0,01 b. Sandang Wanita 118.72 118,81 0,08 0,00 c. Sandang Anak-Anak 116.33 116,33 0,00 0,00

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 127.04 127,24 0,16 0,01

V. KESEHATAN 121.74 122,20 0,38 0,02

a. Jasa Kesehatan 113.38 113,38 0,00 0,00

b. Obat-obatan 115.08 117,68 2,26 0,02

c. Jasa Perawatan Jasmani 137.48 137,48 0,00 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 129.72 129,79 0,05 0,00

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 110.88 110,96 0,07 0,01

a. Pendidikan 116.45 116,45 0,00 0,00

b. Kursus-kursus/Pelatihan 102.94 102,94 0,00 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 106.76 106,90 0,13 0,00

d. Rekreasi 106.85 107,03 0,17 0,01

e. Olahraga 105.06 105,06 0,00 0,00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 125.69 125,34 -0,28 -0,06

a. Transpor 140.12 139,43 -0,49 -0,06

b. Komunikasi dan Pengiriman 103.90 103,90 0,00 0,00

c. Sarana dan PenunjangTranspor 133.24 133,36 0,09 0,00

(7)

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi, Oktober 2017 untuk 82 Kota

No Kota Pering kat IHK Oktober

2017 Inflasi Oktober 2017 No Kota Pering Kat IHK Oktober 2017 Inflasi Oktober 2017 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 MEULABOH 10 129,14 0,28 42 KEDIRI - 125,94 -0,12

2 BANDA ACEH 16 124,08 0,17 43 MALANG 41 130,10 0,02

3 LHOKSEUMAWE 25 126,00 0,10 44 PROBOLINGGO - 125,79 -0,17

4 SIBOLGA 8 134,58 0,31 45 MADIUN 22 127,88 0,14

5 PEMATANG SIANTAR 20 135,10 0,15 46 SURABAYA 38 129,92 0,05

6 MEDAN 12 135,63 0,24 47 TANGERANG - 136,70 -0,06 7 PADANGSIDIMPUAN 18 128,21 0,16 48 CILEGON 44 136,75 0,01 8 PADANG 15 134,69 0,19 49 SERANG 21 138,91 0,15 9 BUKITTINGGI 6 127,14 0,41 50 SINGARAJA - 135,67 -0,38 10 TEMBILAHAN 26 134,07 0,09 51 DENPASAR - 125,58 -0,05 11 PEKANBARU 7 132,09 0,33 52 MATARAM 32 127,52 0,08 12 DUMAI 29 132,29 0,08 53 BIMA 42 131,48 0,02 13 BUNGO 3 128,69 0,55 54 MAUMERE - 123,34 -0,39 14 JAMBI 37 127,61 0,05 55 KUPANG - 128,90 -0,50 15 PALEMBANG 30 127,29 0,08 56 PONTIANAK - 139,66 -0,34 16 LUBUKLINGGAU 35 126,87 0,06 57 SINGKAWANG 17 131,46 0,17 17 BENGKULU - 138,63 -0,12 58 SAMPIT 23 129,99 0,13

18 BANDAR LAMPUNG 24 130,42 0,11 59 PALANGKARAYA - 126,20 -0,46

19 METRO 13 136,77 0,23 60 TANJUNG - 127,96 -0,74

20 TANJUNG PANDAN 9 137,14 0,29 61 BANJARMASIN - 130,06 -0,40

21 PANGKAL PINANG - 134,99 -0,07 62 BALIKPAPAN - 133,21 -0,22

22 BATAM 2 131,12 0,72 63 SAMARINDA - 132,77 -0,17

23 TANJUNG PINANG - 129,13 -0,02 64 TARAKAN - 139,42 -0,40

24 DKI JAKARTA 36 130,02 0,06 65 MANADO - 128,18 -0,06

25 BOGOR 11 130,77 0,26 66 PALU - 130,33 -1,31 26 SUKABUMI 31 129,23 0,08 67 BULUKUMBA - 135,64 -0,49 27 BANDUNG - 128,17 -0,03 68 WATAMPONE - 126,09 -0,51 28 CIREBON 33 125,53 0,07 69 MAKASSAR - 130,24 -0,28 29 BEKASI 34 126,22 0,07 70 PARE-PARE - 124,69 -0,60 30 DEPOK - 128,31 -0,19 71 PALOPO - 127,47 -0,01 31 TASIKMALAYA - 128,44 -0,08 72 KENDARI - 124,87 -0,81 32 CILACAP 40 132,15 0,02 73 BAU-BAU - 131,22 -1,08 33 PURWOKERTO 27 126,83 0,09 74 GORONTALO - 125,87 -0,36 34 KUDUS - 135,39 -0,09 75 MAMUJU - 128,93 -0,48 35 SURAKARTA 43 124,65 0,01 76 AMBON - 126,11 -1,28 36 SEMARANG - 127,88 -0,15 77 TUAL 1 155,24 1,05 37 TEGAL 14 126,46 0,21 78 TERNATE 4 132,55 0,52 38 YOGYAKARTA 19 126,98 0,16 79 MANOKWARI - 124,22 -0,36 39 JEMBER - 125,62 -0,17 80 SORONG - 128,54 -0,30 40 BANYUWANGI 28 125,21 0,09 81 MERAUKE 5 132,13 0,47 41 SUMENEP 39 125,93 0,03 82 JAYAPURA - 128,92 -0,09

(8)
(9)

BPS Provinsi DKI Jakarta Jl Salemba Tengah No. 36-38 Jakarta Pusat 10440 Homepage:

http://jakarta.bps.go.id

Dewi Kundalini Saraswati, SE Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telp: 021-37928493, Pesawat 500

Referensi

Dokumen terkait

Sistem saraf pada Coelenterata Pada Coelenterata akuatik seperti Hydra, ubur-ubur dan Anemon laut pada Mesoglea yang terletak diantara epidermis (ektoderm)

maupu upun n mas masala alah-m h-masa asalah lah se secar cara a umu umum m ada adalah lah bah bahwa wa sua suatu tu ma masal salah ah tid tidak ak dapat semata-mata

Grafik rata-rata pengujian kekuatan geser dengan voltase 2.30 V menunjukkan grafik hubungan antara tegangan geser dan regangan yang terjadi pada benda kerja yang

Ahmad Nasir Mohd Yusoff (Senior Lecturer) Usuluddin, History and Islamic Civilisation, Da’wah, B.A.Usuluddin (Hons)(UM), M.A.(UM), Ph.D.(UKM) Religion andSociology, Culture

Nilai penyimpangan data kepemilikan manajerial adalah sebesar 7,82506, lebih besar dari rata-rata sebesar 5,7615, dengan demikian penyebaran data untuk variabel kepemilikan

Berkaitan dengan pemikiran yang dikemukakan oleh Soekarno, maka yang menjadi tujuan dari penulisan ini ialah melihat hal-hal yang telah dilakukan oleh Soekarno

Proses transfer gen dari Agrobacterium tumefaciens ke dalam genom tanaman terjadi melalui beberapa tahap yaitu kolonisasi bakteri, induksi sistem virulensi bakteri,

Bagunan Raad van Justitie yang dibangun atas rancangan Van Raders dengan menggunakan gaya Indische Empire Style memiliki makna sebagai simbol kekuasaan dan