• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku 1. Perilaku sehari-hari - AKBAR DHIKA TRI PURWONO BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku 1. Perilaku sehari-hari - AKBAR DHIKA TRI PURWONO BAB II"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku

1. Perilaku sehari-hari

Dalam bahasa Inggris perilaku disebut dengan behavior yang artinya kelakuan, tindak-tanduk jalan. Perilaku juga tediri dari dua kata peri dan laku, peri yang artinya sekeliling, dekat, melingkupi dan laku artinya tingkah laku, perbuatan, tindak tanduk. Secara etimologis perilaku artinya setiap tindakan manusia atau hewan yang dapat dilihat. Melihat beberapa uraian tersebut nampak jelas bahwa perilaku itu adalah kegiatan atau aktifitas yang melingkup seluruh aspek jasmaniah dan rohaniah yang bisa dilihat. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

(2)

sebagaimana tingkah laku benda-benda alam tersebut. Sebab merupakan hal yang mutlak bagi paham bahwa lingkungan dan keturunan mempengaruhi tingkah laku dan bahwa apa yang ada di luar mempengaruhi apa yang ada di dalam; 2) Pandangan tentang arah atau tujuan (directedness), yaitu bahwa tingkah laku manusia tingkah laku manusia tidak hanya di sebabkan oleh sesuatu, tetapi juga menuju kearah sesuatu, atau mengarah pada satu tujuan, atau bahwa manusia pada hakikatnya ingin menuju sesuatu; 3) Konsep tentang motivasi (motivation), yang melatarbelakangi tingkah laku, yang dikenal sebagai suatu “desakan” atau “keinginan”.

Skinner seorang ahli psikologi (dalam Notoatmodjo, 2010:20) merumuskan bahwa “perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang

terhadap stimulus (rangsangan dari luar)”. Dengan demikian perilaku

manusia terjadi melalui proses stimulus, organisme, respons sehingga teori Skinner ini disebut dengan teori “ S-O-R” (Stimulus, Organisme, Respons).

Notoatmodjo (2010) berdasarkan teori “S-O-R” tersebut, maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a. Perilaku tertutup (covert behavior)

(3)

unobservable behavior” atau “covert behavior” yang dapat diukur

adalah pengetahuan dan sikap. b. Perilaku terbuka (overt behavior)

Perilaku terbuka terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau “observable behavior”.

2. Perilaku Pasien Menjalani Hemodialisa.

(4)

dan tidur dalam jangka waktu yang cukup lama sekitar4-5 jam setiap hari nya, yang biasanya otot yang bergerak semestinya tapi saat menjalani terapi tidak dapat bekerja dengan baik itu dan membuat otot menjadi kram dan kaku, kram dan kaku pada otot adalah salah satu contoh dari komplikasi intradialisis. Latihan fisik didefinisikan sebagai pergerakan terencana, terstruktur yang dilakukan untuk memperbaiki atau memelihara satu atau lebih aspek kebugaran fisik (Orti, 2010).

Latihan fisik penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan (Fritz, 2005; Potter & Perry, 2006). Secara umum tiga metode latihan yang dapat dilakukan pada pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir yaitu program latihan di pusat rehabilitasi dengan supervisi, program rehabilitasi latihan di rumah dan program latihan selama satu jam pertama pada saat dilakukan hemodialisis di unit hemodialisis (Knap et al, 2005).

Latihan fisik yang dilakukan selama dialisis dapat meningkatkan aliran darah pada otot dan memperbesar jumlah kapiler serta memperbesar luas permukaan kapiler sehingga meningkatkan perpindahan urea dan toksin dari jaringan ke vaskuler kemudian dialirkan ke dializer atau mesin hemodialisis (Parson et al, 2006).

(5)

fisik merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kapasitas kerja fisik dan mengurangi keterbatasan fungsi akan tetapi belum diketahui bagaimana efektivitas latihan fisik yang dilakukan terhadap kekuatan otot pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.

B. Hemodialisa

Ginjal yang tak dapat difungsikan lagi untuk mengatur atau mengelola cairan dalam tubuh yang bisa mengakibatkan penumpukan cairan dalam ginjal dan bisa mengakibatkan bengkak (edema),dan juga bisa mengakibatkan sesak nafas,tekanan darah yang tinggi dan gangguan fungsi jantung. Kondisi yang sudah mengalami komplikasi yang sangat berat itu tidak dapat diatasi lagi dengan obat-obatan melainkan harus menjalani hemodialisa dengan secara rutin maupun harus melakukan tranplantasi ginjal.

1. Pengertian Hemodialisa

Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi sampah buangan. Hemodialysis digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal ginjal atau pasien berpenyakit akut yang membutuhkan dialysis waktu singkat (DR.Nursalam M. Nurs, 2006).

(6)

tertentu atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis, yaitu proses berpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi permeable.

2. Tujuan Hemodialisa

Tujuan utama hemodialysis adalah menghilangkan gejala yaitu mengendalikan uremia,kelebihan cairan, dan ketidakseimbangan elektrolit yang terjadi pada pasien CKD dengan ESRD.Hemodialisis efektif mengeluarkan cairan, elektrolit dan sisa metabolism tubuh,sehingga secara tidak langsung bertujuan untuk memperpanjang umur pasien (Kallenbach, et al, 2005).

Tujuan utama tindakan hemodialisa adalah mengembalikan keseimbangan cairan intraseluler dan ekstraseluler yang terganggu akibat dari fungsi ginjal yang rusak (Himmelfarb & Ikizler, 2010).

3. Komplikasi Hemodialisa

Hemodialisa diindikasikan pada klien dalam keadaan akut yang memerlukan terapi dialysis jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa minggu) atau klien dengan penyakit ginjal tahap akhir yang membutuhkan terapi jangka panjang/permanen (smeltzer et al, 2008). Beberapa efek samping atau komplikasi intradialisis antara lain;

a. Hipotensi intradialisis

(7)

hemodialisis, disebabkan oleh karena penurunan volume plasma, disfungsi otonom, vasodilatasi karena energi panas, obat anti hipertensi. b. Kram otot

Kram otot terjadi pada 20% pasien hemodialisa, penyebabnya idiopatik namun diduga karena kontraksi akut yang dipicu oleh peningkatan volume ekstraseluler. Intradialytic muscle craping, biasa terjadi pada ekstrimitas bawah (Holley, et al 2007).

c. Mual dan muntah

Mual dan muntah saat hemodialisis kemungkinan dipengaruhi beberapa hal yaitu lamanya waktu hemodialisis, banyaknya ureum yang dikeluarkan dan atau besarnya ultrafiltrasi (Holley, et al2007)

d. Sakit kepala (headache)

Teta 2007 menyebutkan bahwa frekwensi sakit kepala saat dialisis adalah 5% dari keseluruhan prosedur hemodialisis. Penelitian menunjukan bahwa migren akibat gangguan vaskuler dan tension headache adalah dua tipe sakit kepala yang dialami oleh saat hemodialisis.

e. Nyeri dada

(8)

f. Demam dan menggigil

FMNCA (2007) mengidentifikasikan demam selama hemodialisis

sebagai peningkatan suhu tubuh selama hemodialisis lebih dari 0.5° C

atau suhu rectal atau aksila selama dialisis lebih dari 38° C. Mayoritas

(70%) reaksi febris berhubungan dengan infeksi akses vaskuler, perkemihan dan pernafasan. Demam selama hemodialisis juga berhubungan dengan jenis dialisat yang digunakan dan reaksi hipertensifitas.

g. Hipertensi intradialisis

Terjadinya hipertensi saat hemodialisis lebih sering terjadi akibat peningkatan tahanan perifer. Penelitian oleh Landry, et al (2006) menunjukan bahwa pada pasien yang mengalami hipertensi tejadi peningkatan tahanan perifer vaskuler resitence (PVR) yang signifikan. Peningkatan resistensi vaskuler dapat dipicu oleh kelebihan cairan pradialisis juga akan meningkatkan resistensi vaskuler dapat vaskuler. Akibatnya curah jantung meningkat, menyebabkan peningkatan tekanan darah selama dialisis.

h. Aritmia

(9)

i. Hemolisis

Hemolisis adalah kerusakan atau pecahnya sel darah merah akibat pelepasan kalium intraseluler. Penyebabnya adalah peningkatan tekanan vena akibat adanya sumbatan akses selang darah dan sumbatan pada pompa darah, peningkatan tekanan negative yang berlebihan karena penggunaan jarum yang kecil pada kondisi aliran darah yang tinggi (kallenbach et al, 2005)

j. Emboli udara

(10)

C. Kerangka Teori

Gambar.2.1 Kerangka Teori

Sumber: (Damanik, 2012). (Susalit, 2012).; (Adam et al, 2006; Johansen, 2005). (Gulsum, Dkk, 2011)

Kejadian komplikasi intradialisis

1. Olah raga 2. Makan 3. Minum 4. Tidur 5. Duduk

6. Menonton televisi 7. ngobrol

Perilaku saat menjalani hemodialisa

Pasien Gagal Ginjal Kronik

Tindakan Hemodialisis

Pemasangan alat HD Akses Vaskuler AV

Shunt

1. Hipotensi 2. Hipertensi 3. Kram otot

4. Mual dan muntah 5. Sakit kepala 6. Nyeri dada 7. Demam dan

(11)

D. Kerangka Konsep

Gambar.2.2 Kerangka Konsep

Menurut Arikunto (2010) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha : Terdapat hubungan antara perilaku saat menjalani hemodialisa dengan komplikasi intradialisis pada pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Ho : Tidak hubungan antara perilaku saat menjalani hemodialisa dengan komplikasi intradialisis pada pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Kejadian komplikasi intradialisis

Perilaku saat menjalani hemodialisa

Referensi

Dokumen terkait

dalam kondisi mengenaskan tanpa fasilitas pokok termasuk makanan, air dan obat-obatan, serta hidup di lingkungan terbuka tanpa atap. Krisis kemanusiaan tragis di Yaman

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu rumah tangga dalam upaya mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang Kota Semarang

Punk sendiri bukan hanya sebuah komunitas sosial tetapi mencakup di dalamnya ideologi, politik, musik dan gaya hidup yang terangkum dalam sebuah subkultur yang menjadi

Pradana, H.K., 2013, ‘Uji Efek Antiinflamasi Kombinasi Fraksi Ekstrak Polyanthi Folium dan Andrographidis Herba yang Mempunyai Aktivitas Antioksidan’, Skripsi,

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah membuat sistem pakar yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan informasi mengenai hama dan penyakit pada

Persambungan loader VersaLink dirancang untuk memberikan kinerja loadeer yang luar biasa dalam berbagai aplikasi, dengan menawarkan: • Fungsi hidrolik gerak angkat, gerak miring,

Hasil penelitian Pandey (2011) menyatakan model inquiry training lebih baik digunakan dalam mengajar fisika karena memberikan efek yang sangat baik jika dibandingkan dengan

Sesuai dengan perintah Malaikat, Yusuf berangkat ke Mesir. Pengungsian ke Mesir adalah jalan panjang dan penuh perjuangan. Situasinya tidak pasti dan tidak mudah