• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 10. Hasil Belajar Ulangan Harian Siswa Pra Siklus. Kelas IIIC MSI 01 Kauman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 10. Hasil Belajar Ulangan Harian Siswa Pra Siklus. Kelas IIIC MSI 01 Kauman"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

79 A. Analisis Kegiatan Per Siklus

1. Pra Siklus

Sebelum mengadakan penelitian, penulis terlebih dahulu mengadakan kegiatan pra siklus. Dalam pra siklus ini penulis melihat hasil belajar peserta didik pada materi asmaul husna pada semester sebelumnya yang pelaksanaannya belum menggunakan metode make a match. Pada pra siklus ini, proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Alat yang digunakan dalam pembelajarannya hanya menggunakan buku panduan yang disediakan oleh sekolah. Berikut ini adalah hasil belajar siswa dalam materi asmaul husna semester ganjil tahun pelajaran 2014/ 2015.

Tabel 10.

Hasil Belajar Ulangan Harian Siswa Pra Siklus Kelas IIIC MSI 01 Kauman

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

Ya Tidak

1 Ahmad Rifqi Mujawwad 60 √

2 Muhammad Aliful Mizan 75 √

3 Muhammad Arieq Hibatullah 60 √

4 MuhammadAthoya Nabil ‘Id 60 √

5 Muhammad Azka Musyafa’ 70 √

6 Muhammad Hanif Maulana 55 √

7 Muhammad Irfan Nur Rizqi 50 √

8 Muhammad Ja’far Firdaus 55 √

(2)

10 Muhammad Rifqy Mas’udi 50 √

11 Muhammad Rizqi Bachtiar 65 √

12 Muhammad Syifa’ 80 √

13 Muhammad Ya’kub Ali Yahya 55 √

14 Muhammad Zabil Kautsar 60 √

15 Nabil Muhammad 85 √

16 Ananda Putri Syakila 65 √

17 Asfa Naela Naja 60 √

18 Aurelia Dwi Puspita 75 √

19 Cindy Aulia Triandini 60 √

20 Dea Rizka Maulida 80 √

21 Dian Putri 70 √ 22 Fatimah Dzuhroh A 80 √ 23 Hafshah Al-Hanun 50 √ 24 Khijwa Salma 65 √ 25 Lutfiana Azzahra 55 √ 26 Naura Ainiyyah 60 √ 27 Nayla Rahman 90 √

28 Niswah Roikhatul Firdausa 50 √

29 Nurul Faiqotus 85 √ 30 Qotrotun Nada 50 √ 31 Rahma Nafalina 60 √ 32 Riska Nova 55 √ 33 Tsania Karima 70 √ 34 Warda 50 √ 35 Yuliana Azzahra 75 √ 36 Zahra Maryam 70 √ Jumlah 2325 19 17 Rata-rata 64,58 Ketuntasan Klasikal % 52,78 47,22

Pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/ 2015 perolehan rata-rata nilai peserta didik pada materi asmaul husna Al- Mushowwir, Al Halim, Al Karim adalah 64,58 dengan ketuntasan klasikal 52,78 %. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dimana KKM pelajaran Aqidah Akhlak adalah 65.

(3)

Disamping melihat hasil belajar peserta didik pada semester ganjil, penulis juga mengamati proses pembelajaran pada semester ini. Penulis melihat pada proses pembelajaran, siswa cenderung kurang aktif sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah yang selama ini digunakan.

Dari kegiatan pra siklus ini dapat dianalisis bahwa pembelajaran kelas III belum memenuhi target yang diinginkan. Dibuktikan dari hasil nilai ulangan harian pada pelajaran Aqidah Akhlak belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Disamping itu metode pembelajaran yang digunakan kurang bervarisi sehingga cenderung monoton dalam proses pembelajarannya. Hal itu berakibat pada minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar (nilai) siswa pada pelajaran ini kurang memuaskan.

Untuk itu penulis menggunakan metode yang dapat menumbuhkan semangat siswa dalam belajar, mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Metode yang digunakan yaitu metode make a match yang dianggap tepat dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, digunakanlah metode make a match agar kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan tidak membuat siswa jenuh, dengan metode belajar mengajar yang bervariasi dan tentunya melibatkan siswa secara aktif.

Setiap siswa membutuhkan dan memerlukan dorongan untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai siswa. Dorongan-dorongan ini akan

(4)

membangkitkan minat yang ada pada diri siswa. Siswa lebih bergairah dalam belajar dan prestasi belajarnya agar optimal sesuai dengan tujuan belajar. Sehingga metode ini tepat apabila diterapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak.

Hasil pra siklus ini digunakan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan metode make a match pada siklus I dan siklus II.

2. Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I proses pembelajaran menggunakan metode make a match. Berikut adalah perincian tahapan yang dilakukan dalam siklus I.

a. Perencanaan

1) Menyusun proposal penelitian, lengkap dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan tentang asmaul husna al-bathin, al-waliyy, al-mujib dan al-wahhab. Dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. 2) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi :

buku paket, kertas soal dan jawaban, lembar observasi/pengamatan kerjasama antara siswa, lembar observasi/pengamatan aktifitas siswa, soal pre tes dan pos test serta alat-alat lainnya yang mendukung.

(5)

b. Tindakan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Maret 2015 di kelas IIIC dengan jumlah siswa 36 siswa. Dalam hal ini penulis bertindak sebagai pengamat dengan dibantu oleh guru aqidah akhlak MSI 01 Kauman Pekalongan yang bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode make a match sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominan untuk memberikan penjelasan dan arahan karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.

Tabel 11.

Hasil Belajar Ulangan Harian Siswa Siklus I Kelas IIIC MSI 01 Kauman

No NamaSiswa Nilai

Ketuntasan Ya Tidak

1 Ahmad Rifqi Mujawwad 70 √

2 Muhammad Aliful Mizan 75 √

3 Muhammad Arieq Hibatullah 70 √

(6)

5 Muhammad Azka Musyafa’ 70 √

6 Muhammad Hanif Maulana 70 √

7 Muhammad Irfan Nur Rizqi 50 √

8 Muhammad Ja’far Firdaus 55 √

9 Muhammad Nadhif Himawan 65 √

10 Muhammad Rifqy Mas’udi 65 √

11 Muhammad Rizqi Bachtiar 65 √

12 Muhammad Syifa’ 70 √

13 Muhammad Ya’kub Ali Yahya 55 √

14 Muhammad Zabil Kautsar 60 √

15 Nabil Muhammad 85 √

16 Ananda Putri Syakila 65 √

17 Asfa Naela Naja 80 √

18 Aurelia Dwi Puspita 75 √

19 Cindy Aulia Triandini 60 √

20 Dea Rizka Maulida 80 √

21 Dian Putri 70 √ 22 Fatimah Dzuhroh A 80 √ 23 Hafshah Al-Hanun 50 √ 24 Khijwa Salma 65 √ 25 Lutfiana Azzahra 55 √ 26 Naura Ainiyyah 60 √

(7)

27 Nayla Rahman 90 √

28 Niswah Roikhatul Firdausa 50 √

29 Nurul Faiqotus 85 √ 30 Qotrotun Nada 70 √ 31 Rahma Nafalina 90 √ 32 Riska Nova 55 √ 33 Tsania Karima 70 √ 34 Warda 50 √ 35 Yuliana Azzahra 75 √ 36 Zahra Maryam 70 √ Jumlah 2465 25 11 Rata-rata 68,47 Ketuntasan Klasikal % 69,44 30,56

Berikut adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 12.

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I :

No Uraian Hasil Siklus I

1 2 3

Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar

68,47 25 69,44

(8)

c. Observasi

Selama proses tindakan berlangsung, dilakukan juga pengamatan atau observasi terhadap proses tindakan yang telah dilaksanakan. Kolaborator mengamati jalannya proses pembelajaran dengan berpedoman pada format lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi peneliti, yang diperoleh dari keterangan kolaborator serta berpedoman pada format lembar observasi pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Hasil pengamatan kepada guru

Tabel 13. Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I

No. Aspek yang diamati

Penilaian Ket

1 2 3 4

1. Kehadiran guru. 

2. Penampilan di depan kelas. 

3. Suara guru dalam

menyampaikan materi.

4. Kemampuan guru dalam menyampaikan apersepsi.

5. Kemampuan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.

(9)

6. Kemampuan guru dalam memberikan motivasi kepada peserta didik.

7. Kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran.  8. Keruntutan menyampaikan materi pelajaran. 

9. Keterampilan guru dalam menerapkan metode make a match

10 Ketrampilan Guru dalam membuat alat peraga

11 Kemampuan guru dalam cara pengelolaan kelas.

12 Cara guru memberikan arahan dan bimbingan kelompok kepada siswa.

13 Kemampuan guru

membimbing peserta didik dalam mengerjakan soal.

14 Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan peserta didik.

15 Kemampuan guru dalam berkomunikasi dan

(10)

menciptakan komunikasi yang timbal balik.

16 Kemampuan guru dalam memberikan semangat kepada peserta didik dalam mengerjakan tugas.

17 Pemerataan perhatian guru kepada peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung.

18 Membantu peserta didik dalam menumbuhkan rasa percaya diri.

19 Ketepatan waktu yang diperlukan guru dalam menyampaikan materi.

20 Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

Jumlah skor 56

Persentase Kinerja Guru 70%

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa guru hadir tepat waktu, guru belum menyampaikan apersepsi dengan baik, guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi kepada peserta didik tentang manfaat mempelajari asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari.

(11)

Kemampuan guru dalam menguasai materi dan keteraturan dalam menyampaikan materi cukup baik, cara guru memberikan arahan dalam kelompok cukup baik, kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan peserta didik cukup baik, perhatian guru kepada peserta didik selama proses pembelajaran masih kurang merata, guru kurang memperhatikan waktu yang telah disediakan, sehingga proses pembelajaran terkesan molor, guru telah menyimpulkan materi dengan baik.

2) Hasil pengamatan kepada peserta didik

Tabel 13. Hasil Observasi Kegiatan Peserta didik pada Siklus I

No. Aspek yang diamati

Penilaian Ket 1 2 3 4

1. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan metode make a match.

2. Keaktifan peserta didik dalam menyortir kartu

3. Keaktifan peserta didik dalam diskusi.

4. Keaktifan peserta didik dalam mencari pasangan

5. Keaktifan peserta didik mengemukakan pendapat dalam kelompok.

(12)

6. Keaktifan dalam bertanya.  7. Hubungan kerja sama antar

peserta didik dalam kelompok.

8. Keaktifan peserta didik dalam mencari sumber belajar.

Jumlah skor 22

Persentase Keaktifan Peserta Didik 69%

Kriteria Cukup Aktif

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan metode make a match cukup baik, keaktifan peserta didik sudah terlaksana dengan baik, keaktifan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan kepada guru cukup baik. Peserta didik cukup aktif dalam menannggapi pertanyaan dari guru tetapi kurang aktif dalam menanggapi pertanyaan dari teman, peserta didik terlihat belum begitu aktif dalam bertanya, peserta didik terlihat lancar menjawab beberapa pertanyaan dari guru.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus I berupa perenungan penulis terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I yaitu tentang kelebihan dan kekurangannya. Dengan memperhatikan hal-hal yang perlu diambil dan dilaksanakan untuk perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus II.

(13)

Pada pelaksanaan siklus I ini pelaksanaan pembelajaran materi asmaul husna dengan metode make a match masih belum berjalan sesuai rencana tindakan. Hal ini disebabkan peserta didik belum memahami mekanisme pembelajaran dengan menggunakan metode make a match dengan benar. Untuk itu perlu adanya perbaikan ulang mengenai perencanaan yang nantinya akan digunakan dalam pembelajaran pada siklus II. Hasil refleksi pada siklus I adalah:

1) Peserta didik kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan . 2) Guru belum memanfaatkan waktu secara optimal.

3) Guru belum menyampaikan apersepsi dengan baik. 4) Guru belum mengelola kelas dengan baik.

5) Suara guru kurang keras.

6) Perhatian guru kepada peserta didik dalam pembelajaran kurang merata.

7) Keaktifan peserta didik belum mencapai indikator yang ditentukan. 8) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator yang ditentukan.

Dari hasil refleksi tersebut, maka penulis bersama guru merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang perlu diperbaiki dalam siklus II, yaitu:

1. Guru harus bisa memanfaatkan waktu secara optimal.

2. Guru menyampaikan apersepsi dengan mengaitkan antara materi yang akan diajarkan dengan materi sebelumnya.

(14)

3. Volume suara guru perlu ditingkatkan.

4. Pemerataan perhatian kepada peserta didik maupun kelompok. 5. Pengelolaan kelas oleh guru harus lebih ditingkatkan.

Pada siklus I, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Rata-rata yang diperoleh yaitu 68,47. Nilai ini telah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Tetapi, ketuntasan klasikalnya belum terpenuhi yaitu 69,44%, sedang indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah 75%. Karena siklus I belum mencapai indikator yang ditetapkan maka perlu adanya siklus II sebagai perbaikan.

3. Siklus II

Siklus II merupakan perbaikan dari hasil yang telah diperoleh pada siklus I karena siklus I belum mencapai target yang diinginkan maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II berupa kegiatan mempertimbangkan dan memilih upaya yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah yang ditemukan pada siklus I. Pertimbangan dan pemilihan pemecahan masalah tersebut dituangkan dalam perencanaan untuk kegiatan tindakan siklus II. Berdasarkan kendala-kendala yang dialami dan dihadapi pada siklus I, maka perencanaan yang dibuat adalah penyiapan rancangan pembelajaran yang disusun bersama guru kelas yaitu:

(15)

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun bersama guru kelas yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dengan metode make a match dan materi asmaul husna al-bathin, al-waliyy, al-mujib dan al-wahhab.

2) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas. Dalam hal ini yang dijadikan sebagai kolaborator adalah H. M. Mukmin Naim, S. Pd selaku guru aqidah akhlak di MSI 01 Kauman.

3) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. Yaitu penulis menyiapkan soal-soal yang akan diberikan setelah selesai pembelajaran dalam siklus II.

4) Merancang langkah-langkah pembelajaran dengan alokasi waktu yang tepat

b. Tindakan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Maret 2015 di kelas IIIC dengan jumlah siswa 36 siswa. Dalam hal ini penulis bertindak sebagai pengamat dengan dibantu oleh guru aqidah akhlak MSI 01 Kauman Pekalongan yang bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan refleksi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan

(16)

(observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada tahap tindakan di siklus II, siswa telah memahami cara menggunakan metode make a match dengan benar sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar.

Tabel 14.

Hasil Belajar Ulangan Harian Siswa Siklus II Kelas IIIC MSI 01 Kauman

No NamaSiswa Nilai

Ketuntasan Ya Tidak

1 Ahmad Rifqi Mujawwad 80 √

2 Muhammad Aliful Mizan 80 √

3 Muhammad Arieq Hibatullah 70 √

4 MuhammadAthoya Nabil ‘Id 80 √

5 Muhammad Azka Musyafa’ 70 √

6 Muhammad Hanif Maulana 70 √

7 Muhammad Irfan Nur Rizqi 80 √

8 Muhammad Ja’far Firdaus 60 √

9 Muhammad Nadhif Himawan 70 √

10 Muhammad Rifqy Mas’udi 75 √

11 Muhammad Rizqi Bachtiar 65 √

(17)

13 Muhammad Ya’kub Ali Yahya 75 √

14 Muhammad Zabil Kautsar 65 √

15 Nabil Muhammad 85 √

16 Ananda Putri Syakila 65 √

17 Asfa Naela Naja 80 √

18 Aurelia Dwi Puspita 75 √

19 Cindy Aulia Triandini 60 √

20 Dea Rizka Maulida 80 √

21 Dian Putri 70 √ 22 Fatimah Dzuhroh A 80 √ 23 Hafshah Al-Hanun 60 √ 24 Khijwa Salma 65 √ 25 Lutfiana Azzahra 60 √ 26 Naura Ainiyyah 80 √ 27 Nayla Rahman 90 √

28 Niswah Roikhatul Firdausa 60 √

29 Nurul Faiqotus 85 √ 30 Qotrotun Nada 70 √ 31 Rahma Nafalina 90 √ 32 Riska Nova 65 √ 33 Tsania Karima 70 √ 34 Warda 60 √

(18)

35 Yuliana Azzahra 75 √

36 Zahra Maryam 70 √

Jumlah 2620 30 6

Rata-rata 72,78

Ketuntasan Klasikal % 83,33 16,67

Berikut adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 15. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II :

No Uraian Hasil Siklus I

1 2 3

Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar

72,78 30 83,33

c. Observasi

Selama proses tindakan berlangsung, dilakukan juga pengamatan atau observasi terhadap proses tindakan yang telah dilaksanakan. Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dengan berpedoman pada format lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi peneliti pada siklus II adalah sebagai berikut:

(19)

1) Hasil pengamatan kepada Guru

Tabel 16. Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II

No. Aspek yang diamati

Penilaian Ket

1 2 3 4

1. Kehadiran guru. 

2. Penampilan di depan kelas. 

3. Suara guru dalam

menyampaikan materi.

4. Kemampuan guru dalam menyampaikan apersepsi.

5. Kemampuan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.

6. Kemampuan guru dalam memberikan motivasi kepada peserta didik.

7. Kemampuan guru dalam

penguasaan materi pembelajaran.  8. Keruntutan menyampaikan materi pelajaran. 

9. Keterampilan guru dalam menerapkan metode make a match

(20)

10 Ketrampilan Guru dalam membuat alat peraga

11 Kemampuan guru dalam cara pengelolaan kelas.

12 Cara guru memberikan arahan dan bimbingan kelompok kepada siswa.

13 Kemampuan guru

membimbing peserta didik dalam mengerjakan soal.

14 Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan peserta didik.

15 Kemampuan guru dalam

berkomunikasi dan

menciptakan komunikasi yang timbal balik.

16 Kemampuan guru dalam memberikan semangat kepada peserta didik dalam mengerjakan tugas.

17 Pemerataan perhatian guru kepada peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung.

(21)

menumbuhkan rasa percaya diri.

19 Ketepatan waktu yang diperlukan guru dalam menyampaikan materi.

20 Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

Jumlah skor 70

Persentase Kinerja Guru 88%

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa suara guru dalam menyampaikan materi sudah baik, guru telah menyampaikan apersepsi dengan baik, guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi kepada peserta didik tentang kegunaan mempelajari baca tulis al qur`an, kemampuan guru dalam menguasai materi dan keteraturan dalam menyampaikan materi sudah baik, cara guru memberikan arahan dalam kelompok , telah berjalan dengan baik, guru telah menjawab pertanyaan peserta didik dengan baik, perhatian guru kepada peserta didik selama proses pembelajaran sudah merata, guru telah menggunakan waktunya dengan baik, sehingga proses pembelajaran dapat berakhir pada waktu yang ditentukan, guru telah menyimpulkan materi dengan baik.

(22)

2) Hasil pengamatan kepada peserta didik

Tabel 17. Hasil Observasi Kegiatan Peserta didik pada Siklus II

No. Aspek yang diamati

Penilaian Ket 1 2 3 4

1. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan metode make a match.

2. Keaktifan peserta didik dalam menyortir kartu

3. Keaktifan peserta didik dalam diskusi.

4. Keaktifan peserta didik dalam mencari pasangan

5. Keaktifan peserta didik mengemukakan pendapat dalam kelompok.

6. Keaktifan dalam bertanya. 

7. Hubungan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok.

8. Keaktifan peserta didik dalam mencari sumber belajar.

Jumlah skor 28

(23)

Kriteria Sangat Aktif

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan metode make a match sangat baik, keaktifan peserta didik sudah terlaksana dengan baik, keaktifan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan kepada guru baik., peserta didik cukup aktif dalam menannggapi pertanyaan dari guru tetapi kurang aktif dalam menanggapi pertanyaan dari teman, peserta didik terlihat belum begitu aktif dalam bertanya, peserta didik terlihat lancar menjawab beberapa pertanyaan dari guru.

d. Refleksi

Setelah pembelajaran pada siklus II selesai dan telah diketahui hasil belajar peserta didik maka diperoleh beberapa refleksi selama siklus I ini berlangsung. Adapun hasil refleksi pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran dengan metode make a match telah berjalan sesuai rencana tindakan. Baik guru maupun peserta didik telah menjalankan pembelajaran sesuai dengan mekanisme metode make a match sehingga pembelajaran berlangsung secara optimal.

2) Pengalokasian waktu telah sesuai rencana tindakan sehingga seluruh waktu dapat dimanfaatkan secara optimal.

(24)

4) Guru telah menyimpulkan hasil pembelajaran di akhir pembelajaran.

Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa pada siklus II pembelajaran sudah lebih baik daripada pada siklus sebelumnya.

Siklus II merupakan perbaikan pembelajaran dari siklus I. Materi yang diajarkan yaitu asmaul husna al-bathin, al-waliyy, al-mujib dan al-wahhab. Pada siklus ini pembelajaran dengan metode make a match telah berjalan sesuai rencana tindakan. Baik guru maupun peserta didik telah menjalankan pembelajaran sesuai dengan mekanisme metode make a match sehingga pembelajaran berlangsung secara optimal. Pengalokasian waktu telah sesuai rencana tindakan sehingga seluruh waktu dapat dimanfaatkan secara optimal. Rata-rata hasil evaluasi peserta didik, ketuntasan belajar peserta didik, sudah mencapai indikator keberhasilan yang dicapai. Sehingga peneliti dan guru memutuskan tidak perlu diadakan siklus berikutnya.

(25)

Perkembangan hasil belajar peserta didik pada pra siklus, siklus I dan siklus II adalah :

Tabel 18. Perkembangan Hasil Belajar Peserta Didik

Siklus Rata-rata

Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

Pra 64,58 52,78% 47,22%

I 68,47 69,44% 30,56%

II 72,78 83,33% 16,67%

B. Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode make a match memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II) yaitu masing-masing 52,78%, 69,44% dan 83,33%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. 2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses belajar aktif dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan

(26)

meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran aqidah akhlak pada materi pokok asmaul husna dengan metode make a match yang paling dominan adalah dengan menggunakan alat/ media, mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/ antar siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah make a match dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjalan LKS, menjelaskan materi yang tidak dimengerti, memberi umpan balik, evaluasi, Tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

Gambar

Tabel 13. Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I
Tabel 15. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II :
Tabel 16. Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II
Tabel 17. Hasil Observasi Kegiatan Peserta didik pada Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel hasil pengamatan kegiata guru dapat dijelasakan bahwa guru dalam memberikan apresiasi, menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan langkah-langkah

tidak dilakukan secara random, melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada namun memiliki karakteristik yang homogen dimaksudkan untuk memudahkan

³,QFUHDVLQJ 5HDGLQJ &RPSUHKHQVLRQ RI WKH (OHYHQWK *UDGH 6WXGHQWV WKURXJK 7KLQN- Pair-6KDUH 7HFKQLTXH´ His research showed the result of the posttest to both

Dalam masa pacaran sebuah proses komunikasi terjadi dengan intensitas yang sering atau dengan frequensi tinggi, dalam hal ini kita dapat melihat terjadinya proses

Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa: (1) Kualitas Sistem EG, Kualitas Informasi EG dan Persepsi Ease of Use memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan

(2) Seluruh barang milik Desa dan sumber pendapatan Desa yang berubah menjadi kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi kekayaan/aset Pemerintah Daerah

o Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan. o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta

Dalduri 765 MPLPG SMK Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) (SMK/MAK) SMK YPKK 1 Sleman.. 1635