• Tidak ada hasil yang ditemukan

Riset Ekuitas. Company Update. Intiland Development Mekarnya Kebon Melati INDONESIA PROPERTY BUY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Riset Ekuitas. Company Update. Intiland Development Mekarnya Kebon Melati INDONESIA PROPERTY BUY"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Share Performance (%)

Month Absolute Relative

3m 16.0 2.6

6m 23.9 6.2

12m 2.6 -9.6

BUY

Intiland Development

Mekarnya Kebon Melati

Pemerintah agresif mendorong sektor properti

Pemerintah merevisi peraturan No. 34/2016 tentang PPh ahir transfer tanah/bangunan, valid tanggal 8 September 2016. Tarif PPh dipotong dari 5% ke 2.5% untuk nilai transaksi properti non susun, dan 1% untuk properti rumah susun. Konsekuensinya, kami perkirakan total pajak Intiland akan turun 3.2% di FY17F dan 2.2% di FY18F sementara memberlakukan metode akuntansi berbeda untuk mencatat pendapatan dari unit rumah susun dan unit non susun. Karenanya kami merevisi perkiraan pendapatan dengan kenaikan marjin bersih sebesar 2.0-2.8%.

Sisi permintaan menyusul

Imbas dari turunnya PPh akhir juga mengikutsertakan turunnya biaya penjual di pasar sekunder, yang berarti imbal hasil lebih tinggi untuk properti, membuatnya tujuan investasi yang menarik. Biaya pajak yang dibebankan ke pembeli juga berpotensi menurunkan harga jual properti.

Pemerintah juga berencana menurunkan BPHTB akuisisi tanah/bangunan, yang dibayar langsung oleh pihak pembeli. Kesuksesan penurunan pajak apapun adalah katalis positif untuk sektor properti, namun menurut kami ambang harga Rp2bn untuk properti di Jakarta masih terlalu rendah untuk memberi efek signifikan. Paling tidak, kami melihat revisi yang berhasil akan tetap memakan waktu dalam penerapan karena pengawasan ada di level propinsi. Walau demikian kami tetap bullish terhadap sektor ini karena pulihnya pasar sekunder, tax amnesty dll.

Lampu hijau Kebon Melati

Di laporan kami sebelumnya, kami cukup pesimis tentang Kebon Melati, satu dari sejumlah proyek Intiland, dan tidak yakin proyek ini bisa diluncurkan tahun ini. Namun kami merevisi asumsi ini melihat prakiraan properti yang lebih positif saat ini. Menurut guidance perusahaan, peluncuran diperkirakan bulan Oktober. Dengan asumsi tingkat take up 70%, estimasi kami masing-masing dari dua menara kondominium Kebon Melati akan mampu mencatat pra penjualan sebesar Rp748bn untuk Intiland, menyumbangkan 39% pra penjualan FY16F sebesar Rp1.910bn. Pra penjualan 1H16 telah mencapai Rp1.000bn atau 52% dariFY16F.

Valuation blooms with inclusion of Kebon Melati

Kami menyelaraskan valuasi Intiland untuk mengikutkan peluncuran lebih awal Kebon Melati, hingga diskon pantas turun dari 60% ke 50%, menyumbangkan 6% dari total RNAV kami. Karenanya kami upgrade harga target (TP) kami ke Rp780 (upside +25%) dengan valuasi kami hitung ulang 12 bulan ke depan.

INDONESIA

PROPERTY

Share Price Performance

Company Update

Sharon Anastasia Tjahjadi sharon.tjahjadi@sucorinvest.com +62 21 8067 3135

18 August 2016

Stock Data

Bloomberg Ticker DILD IJ Equity Outs. Share (bn) 10.4 Mkt Cap (USD mn) 0.5 52 Week Range (IDR) 455-635 6M Avg Val (IDR bn) 14.3 YTD Returns (%) 16.6 Beta (x) 0.7 Current price Rp625 Price target Rp780 Upside/Downside +25% 500 700 900 1100 1300 1500 1700 1900 2100

Jan-14 Apr-14 Jul-14 Oct-14 Jan-15 Apr-15 Jul-15 Oct-15 Jan-16

Key investment metrics

2013 2014 2015 2016F 2017F 2018F

Revenue (Rp bn) 1,510 1,828 2,201 2,231 2,378 2,700 Net Profit (Rp bn) 308 431 401 422 540 679 EPS (Rp) 30 42 39 41 52 66 EPS growth (% yoy) 74% 65% -11% 6% 30% 27% PE (x) 21.0 14.7 16.2 15.3 12.0 9.5 PBV (x) 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2 1.1 ROE (%) 13% 17% 15% 16% 19% 22% Net Debt/equity (%) 24% 35% 59% 37% 30% 21% Shirley Saroinsong shirley.saroinsong@sucorinvest.com +62 21 8067 3139

(2)

2

Pemerintah agresif mendorong sektor properti

Sepertinya pemerintah tidak puas hanya dengan tax amnesty saja sebagai katalis utama sektor properti dan karenanya, memutuskan untuk meluncurkan sejumlah kejutan lain yang diharapkan akan membangkitkan pasar properti. Ini mencakup revisi peraturan pajak yang akan menguntungkan baik pihak pengembang, maupun pembeli.

Sisi pasokan: Penurunan biaya pajak

Tanggal 11 Agustus 2016, pemerintah merevisi peraturan No. 34/2016 untuk pajak PPh akhir transfer lahan dan bangunan, yang akan valid tanggal 9 September 2016:

1) Untuk properti non-susun, tarif PPh dipotong dari 5% ke 2.5% nilai transaksi

2) Untuk rumah susun dan rumah murah, tarif PPh 1% nilai transaksi 3) Untuk transaksi pemerintah, tarif PPh 0%

Keuntungan langsung dari peraturan ini jelas: pengembang properti membayar pajak lebih rendah untuk semua penjualan yang dilakukan setelah 9 September. Namun, detil tentang transaksi yang sedang dilakukan masih tidak jelas walaupun kami perkirakan transaksi-transaksi tersebut tidak akan terpengaruh. Kami memperkirakan kebanyakan pra penjualan FY17F Intiland datang dari proyek-proyek gedung bertingkat, seperti unit Rosebay yang masih ada, 1Park Avenue Hamilton dan Aeropolis, serta peluncuran Kebon Melati dan Darmo Harapan. Ini disusul oleh hunian tingkat rendah seperti Serenia Hills, klaster Graha Natura dan Graha Famili.

Karenanya, kami perkirakan rumah susun dan non susun menyumbangkan masing-masing 65% dan 30% pra penjualan. 5% sisanya akan datang dari Ngoro Industrial Park, yang tidak terpengaruh oleh revisi peraturan ini.

Namun, peraturan akuntansi untuk pencatatan pendapatan menyatakan bahwa penjualan dari hunian tingkat rendah hanya bisa dilakukan berdasarkan metode endapan penuh, yaitu pada proses serah terima yang memakan waktu 1-1.5 tahun. Di pihak lain, penjualan unit gedung bertingkat dicatat dengan metode persentase penyelesaian melalui satu periode yang memakan waktu rata-rata. Komposisi pendapatan Intiland juga terdiri dari pendapatan berulang dari properti investasi. Porsi pendapatan berulang diperkirakan 16% dari pendapatan FY16F, dan naik ke 19% pendapatan di FY17F. Namun, peraturan pajak tentang pajak pendapatan dari sewa belum disesuaikan.

Karenanya, kami perkirakan total pajak Intiland akan turun dari 5% ke 3.2% dari pendapatan FY17F, dengan memperhitungkan pencatatan pendapatan dari rumah susun. Kami perkirakan PPh akhir 2.5% pada properti non susun baru akan direalisasi tahun 2018, setelah penyelesaian dan serah terima, yang akan

(3)

3

menyebabkan penurunan lebih lanjut pada total pajak ke 2.2% terhadap pendapatan FY18F. Konsekuensinya, marjin bersih diperkirakan naik 2.0-2.8%.

Fig 1: Revisi penghasilan setelah penurunan PPh akhir

Sumber: Estimasi Sucorinvest

Sisi permintaan: Pemulihan pasar sekunder

Penurunan PPh akhir tidak hanya menekan biaya untuk pihak pengembang properti, namun juga untuk pihak penjual di pasar sekunder. Ini berarti imbal hasil lebih tinggi, membuat pasar sekunder menjadi tujuan investasi yang lebih menarik.

Peraturan-peraturan baru ini diperkirakan akan merevitalisasi pasar properti sekunder, yang lamban di tahun sebelumnya. Pemulihan harga di pasar sekunder dapat kemudian mendorong harga di pasar primer. Biaya pajak yang dibebankan pada pembeli juga dapat menurunkan harga jual properti.

Belum tiba di sana…

Walau demikian, menurut kami revisi BPHTB pada akuisisi lahan dan gedung akan memberi imbas langsung pada permintaan, karena pajak ini dibayar langsung oleh pembeli. Namun revisi apapun pada peraturan ini akan memakan waktu dalam realisasi karena BPHTB diatur oleh pemerintah propinsi.

Sejauh ini, hanya DKI Jakarta yang telah mengumumkan maksud mereka untuk menurunkan BPHTB dengan sejumlah ketentuan berikut:

1) BPHTB untuk properti dengan NJOP di bawah Rp2bn tidak akan terkena pajak

2) Biaya sertifikat "hak atas tanah" untuk tanah/bangunan tanpa sertifikat adalah Rp300ribu/sertifikat

3) Pemerintah sedang mempersiapkan APBD 2017 untuk membebaskan pajak sertifikat tanah/bangunan dengan NJOP di bawah Rp2bn

Walaupun dalam pandangan pertama, hal ini terlihat sebagai katalis positif di pasar properti Jakarta, menurut kami, imbasnya akan terbatas karena pembatasan di angka Rp2bn.

(After PPh tax revisions)

Rpbn 2015 2016F 2017F 2018F 2016F 2017F 2018F

Revenues 2,201 2,231 2,378 2,700 2,231 2,378 2,700

Gross Profit 1,043 1,164 1,218 1,425 1,164 1,218 1,425

Final tax 113 112 119 135 112 76 59

Net profit 401 422 498 621 422 540 679

Net Profit Growth -7% 5% 18% 21% 5% 28% 26%

(4)

4

Menurut kami, ambang Rp2bn masih terlalu rendah melihat harga properti di Jakarta saat ini. Hingga 2Q16, rata-rata harga di Jakarta ada di titik Rp31.0juta/sqm sementara harga-harga di kawasan non prima Jakarta ada di titik Rp23.3juta/sqm (di luar VAT). Dengan ambang batas Rp2bn/unit, ini berarti wilayah rata-rata seluas 65sqm, dan 86sqm di wilayah non prima.

Kesimpulan kami, peraturan ini hanya akan menguntungkan rumah murah. Pengembang seperti Intiland yang tidak memiliki proyek properti di bawah Rp2bn tidak akan terpengaruh oleh peraturan baru ini.

Lebih jauh, penyelidikan kami di lapangan di Surabaya (yang adalah 19% dari cadangan lahan Intiland) mengungkapkan bahwa pasar properti tidak memperkirakan Gubernur Surabaya, Tri Rismaharini menyetujui revisi BPHTB. Hal ini terutama karena BPHTB adalah porsi besar pendapatan pajak Surabaya yaitu 29%, dibanding DKI Jakarta 14%.

Fig. 2: Breakdown pendapatan pajak daerah Jakarta and Surabaya

Sumber: Pemda Jakarta dan Surabaya

Karenanya, kami masih berhati-hati tentang peraturan BPHTB yang sepertinya tidak akan direvisi, atau revisi tidak cukup menciptakan imbas berarti. Walau demikian, kami yakin ada lonjakan permintaan properti akan segera terjadi karena sejumlah katalis, seperti tax amnesty dan pulihnya pasar sekunder.

Kebon Melati: Siap mekar

Fig. 3: Master Plan Kebon Melati Fig. 4: Lokasi proyek Kebon Melati

Source: Company Source: Company

Di laporan kami sebelumnya, kami cukup pesimis tentang peluncuran Kebon Melati, satu dari sejumlah proyek Intiland, di tahun ini. Kami merevisi asumsi ini

(Rp) Jakarta Surabaya

Municipal tax revenue 32,010,000,000,000 2,817,640,000,000

BPHTB 4,600,000,000,000 14% 830,000,000,000 29%

(5)

5

karena kami yakin melihat kondisi makro saat ini, kemungkinan peluncuran Kebon Melati di 2H16 sangat tinggi.

Sebelumnya, kami berpikir perusahaan akan menunda peluncuran proyek kunci mereka dan menunggu hingga kondisi pasar menjadi lebih baik setelah tax amnesty. Ternyata tidak hanya tax amnesty telah mendapat lampu hijau dari pemerintah, mereka juga telah meluncurkan sejumlah kejutan yang diharapkan akan memberi angin segar pada pasar properti seperti revisi LTV dan penurunan pajak akhir transfer tanah/bangunan. Menurut guidance perusahaan, peluncuran proyek akan dilakukan bulan Oktober 2016.

Kebon Melati terhitung satu dari sejumlah proyek penting Intiland terutama karena lokasinya yang strategis di CBD Jakarta, dekat dengan salah satu mal ritel terbesar di Indonesia, Grand Indonesia. Lokasi prima ini tidak hanya berarti harga awal tinggi Rp40-45juta/sqm namun juga diperkirakan akan mengalami kenaikan harga tinggi ketika MRT yang melewati kawasan tersebut selesai dibangun.

Fig. 5: Lokasi proyek dan pengembangan infrastruktur di Jakarta

Sumber: Perusahaan

Intiland memiliki 55% proyek properti bertingkat multiguna yang tahap 1-nya menempati lahan seluas 1.3ha dari total rencana luas lahan 3.2ha. Ini berarti 2 menara kondominium dengan total 50ribu sqm, dan kawasan ritel sebesar 9ribu sqm.

Rencana tentatif untuk proyek ini mencakup 475 unit apartemen untuk kedua menara dengan kisaran ukuran 106sqm, dengan patokan harga Rp4.2-4.8bn/unit. Kawasan ritel akan disewakan dengan rata-rata tingkat sewa Rp462ribu/sqm/bulan.

Kami perkirakan pra penjualan bisa dicapai proyek ini dengan asumsi 70% tingkat take up, yang menurut kami sangat mungkin terjadi karena lokasi prima,

(6)

6

infrastruktur dan kesempatan investasi menarik, serta prakiraan positif untuk properti secara keseluruhan.

Karenanya, kami estimasi pra penjualan Rp748bn untuk Intiland per menara. Ini berarti 39% dari pra penjualan Rp1.910bn FY16F (+18% YoY vs Rp1.619bn di FY15). Pra penjualan 1H16 telah mencapai Rp1.000bn atau 52% dari FY16F. Kawasan ritel Kebon Melati juga diperkirakan akan mencatat pendapatan berulang untuk perusahaan sebesar Rp50bn/tahun jika sepenuhnya disewakan. Namun ini tidak bisa dicatat sebagai pendapatan hingga konstruksi selesai, yang kami perkirakan baru selesai tahun 2019. Karenanya, hal ini hanya bisa dihitung sebagai upside jangka panjang.

Blooming valuation

Kami perkirakan perusahaan akan mampu meluncurkan Kebon Melati bulan Oktober 2016. Bahkan jika peluncuran ini ditunda hingga 1H17, menurut kami ini akan tetap memberi dorongan positif pada valuasi kami.

Sebelum ini, kami memberi diskon Kebon Melati 60%, mengantisipasi penundaan peluncurannya. Kami upgrade valuasi kami dengan menurunkan diskon ke 50%, dengan asumsi peluncuran sukses bulan Oktober. Menghitung ulang valuasi kami ke 12 bulan ke depan, ini berarti TP Rp780 atau upside 25%.

(7)

7

Fig. 6: Valuasi RNAV Intiland

Sumber: Estimasi riset Sucorinvest

Area Ownership ASP Value RNAV after discount

Development Property (Ha) (Rpmn/sqm) (Rp bn) (Rp bn)

Superblock

Aeropolis 4.2 100% 15.1 467 350

Praxis 1.1 100% 33.6 484 315

Spazio Tower 0.5 100% 27.9 350 228

South Quarter (phase 1) 0.5 100% 32.0 127 89

High-rise residential Regatta 1.7 50% 29.8 333 233

Sumatra 36 0.2 100% 29.5 129 90

1ParkAvenue 2.8 100% 50.2 959 767

Graha Golf 2.8 100% 33.6 1,065 852

Kebon Melati (phase 1) 1.3 55% 45.0 1,083 542

Darmo Harapan 1.1 100% 27.3 243 121 Low-rise residential Serenia Hill 5.8 100% 21.9 863 690 Graha Famili 2.0 75% 16.5 186 149 Graha Natura 7.8 100% 20.7 463 371 Magnolia Residence 14.7 53% 12.0 512 358 Talaga Bestari 6.0 100% 6.3 190 133 Rosebay 1.0 100% 31.9 551 441

Land for development Maja, Banten 1,083.1 100% 519 52

Tangerang, Banten 395.5 100% 1,055 106

Others 359.0 100% 1,674 670

Ngoro Industrial Estate 34.0 100% 1.7 549 384

H-island reclamation 63.0 100% 30.0 3,180 -Investment Property 2,813 1,988.0 Ha Total NAV 9,753 (+) Cash 1,080 (-) Debt 2,727 Out. Shares 10,366 RNAV/ Share 780

(8)

8

Sucorinvest rating definition, analysts’ certification, and important disclosure

Ratings for Sectors

Overweight : We expect the industry to perform better than the primary market index (JCI) over the next 12 months. Neutral : We expect the industry to perform in line with the primary market index (JCI) over the next 12 months. Underweight : We expect the industry to underperform the primary market index (JCI) over the next 12 months

Ratings for Stocks

Buy : We expect this stock to give return (excluding dividend) of above 10% over the next 12 months. Hold : We expect this stock to give return of between -10% and 10% over the next 12 months.

Sell : We expect this stock to give return of -10% or lower over the next 12 months

Analyst Certification

The research analyst(s) primarily responsible for the preparation of this research report hereby certify that all of the views expressed in this research report accurately reflect their personal views about any and all of the subject securities or issuers. The research analyst(s) also certify that no part of their compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in this research report.

Disclaimers

This document has been prepared for general circulation based on information obtained from sources believed to be reliable but we do not make any representations as to its accuracy or completeness. PT Sucorinvest Central Gani accepts no liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this document or any solicitations of an offer to buy or sell any securities. PT Sucorinvest Central Gani and its directors, officials and/or employees may have positions in, and may affect transactions in securities mentioned herein from time to time in the open market or otherwise, and may receive brokerage fees or act as principal or agent in dealings with respect to these companies. PT Sucorinvest Central Gani may also seek investment banking business with companies covered in its research reports. As a result investors should be aware that the firm may have a conflict of interest that could affect the objectivity of this report. Investors should consider this report as only a single factor in making their investment decision.

(9)

9

Sales Office & Research

PT. Sucorinvest Central Gani

HEAD OFFICE

PT. Sucorinvest Central Gani Sahid Sudirman Center, 12th

Floor

Jl. Jend Sudirman Kav.86 Jakarta 10220 – Indonesia Ph : (+62-21) 8067 3000 Fax : (+62-21) 2788 9288

JAKARTA

Equity Tower, 31st Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 – Indonesia Ph : (+62-21) 2996 0999 Fax : (+62-21) 5797 3938 Ruko Pluit Village (Mega Mall Pluit) no. 30

Jl. Pluit Indah Raya, Jakarta Utara 14450

Ph: (+62-21) 6660 7599 (+62-21) 6660 7607 Fax: (+62-21) 6660 7610 Ruko Mangga Dua Square Blok F no. 39

Jl. Gunung Sahari Raya, Jakarta Utara 14420 Ph: (+62-21) 2961 8899 Fax: (+62-21) 2938 3525 Wisma 77 Lt.17 Jl. Letjend S. Parman Jakarta Barat 11410 Ph: (+62-21) 536 3033 Fax: (+62-21) 5366 2966 Ruko Inkopal Block A No. 23 A Jl. Boulevard Barat Raya Jakarta Utara 14240 Ph: (+62-21) 4585 9114 Fax: (+62-21) 4585 9227 Ruko Puri Niaga 1 Blok K7 / 3T Jl. Puri Kencana Jakarta Barat 14240 Ph: (+62-21) 582 3117 Fax: (+62-21) 582 3118 GALERI INVESTASI Universitas PANCASILA Jl. Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Jakarta Selatan 12640 Ph: (+62-21) 787 3711 GALERI INVESTASI Universitas Krisnadwipayana Jl. Raya Jatiwaringin, Pondok Gede Jakarta Timur 13620 Kiosk Mall Ambassador Lantai Dasar Blok H No.3A Jl. Professor Doktor Satrio Jakarta Selatan 12940

GALERI INVESTASI Univesitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia NO.83, Bekasi 17113

TANGERANG

Ruko PDA No.9

Jl.Raya Boulevard Gading Serpong

Tangerang 15810. Ph : (+62-21) 54210990 GALERI INVESTASI Surya University

Gedung 01 Scientia Business Park

Jl. Boulevard Gading Serpong Blok O/1 Summarecon Serpong Tangerang 15810

BOGOR

Komplek Ruko V Point Jl. Pajajaran Blok ZG, Bogor 16144

Ph: (+62-251) 835 8036 Fax: (+62-251) 835 8037 GALERI INVESTASI STIE Kesatuan Bogor Jl. Ranggagading No.1 Bogor 16123

Ph : (+62-251) 835 8036

BANDUNG

Ruko Paskal Hyper Square Blok B No.47

Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Bandung 40181 Ph: (+62-22) 8778 6206 Fax: (+62-22) 8606 0653 JL.Hegarmanah No.57 Bandung 40141 Ph: (+62-22)-203 3065 Fax: (+62-22) 203 2809 YOGYAKARTA Jl. Poncowinatan No. 94 Yogyakarta 55231 Ph: (+62-274) 580 111 Fax: (+62-274) 580 111 GALERY INVESTASI Universitas Ahmad Dahlan Lab kompt FE Lt-2 kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan Jl. Kapas no 9, Semaki, Umbulhardjo, Yogyakarta 55166 Ph: (+62-274) 71 700 48

MALANG

Jl. Jaksa Agung Suprapto No.40 Kav. B4, Malang 68416 Ph: (+62-341) 346 900 Fax: (+62-341) 346 928 GALERI INVESTASI UNIVERSITAS MERDEKA Jl. Terusan Dieng No.59, Malang 65146 Ph: (+62-341) 580 900 KEDIRI GALERI INVESTASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI Jl. KH Ahmad Dahlan 76, Kediri 64112 Ph : (+62-354) 7417352 SURABAYA Jl. Trunojoyo no.67 Surabaya 60264 Ph: (+62-31) 563 3720 Fax: (+62-31) 563 3710 Jl. Slamet no. 37 Surabaya 60272 Ph : (+62-31) 547 9252 Fax : (+62-31) 547 0598 Ruko Pakuwon Town Square AA2-50

Jl. Kejawen Putih Mutiara, Surabaya 60112 Ph: (+62-31) 5825 3448 Fax: (+62-31) 5825 3449

GALERI INVESTASI Universitas Negeri Surabaya PIC : Wahyudi Maksum Kampus ketintang

Gedung bisnis centre fakultas ekonomi Jl. Ketintang, Surabaya 60231 Ph: (+62-31) 8297123 GALERI INVESTASI Universitas 17 Agustus 1945 Jl. Semolowaru 45 Surabaya 60118 BALI

Jl. Raya Puputan Renon No.60C, Denpasar 80226

Ph : (+62-361) 261 131 Fax: (+62-361) 261 132

Research Analysts

Sector

Email

1. Alexander Budiman Transportation, Infra alexander.budiman@sucorinvest.com

2. Sharon A. Tjahjadi Property sharon.tjahjadi@sucorinvest.com

3. Felicia Putri Extreme On The Ground felicia.putri@sucorinvest.com

4. Sandy Ham Extreme On The Ground sandy.ham@sucorinvest.com

5. Emily Bonosusatya Consumer emily.bonosusatya@sucorinvest.com

6. Erni Marsella Banking ella.siahaan@sucorinvest.com

7. Putri K. Siregar Economist putri.siregar@sucorinvest.com

Gambar

Fig. 2: Breakdown pendapatan pajak daerah Jakarta and Surabaya
Fig. 5:  Lokasi proyek dan pengembangan infrastruktur di Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

mengimplementasikan program, sebab tanpa adanya sumber daya manusia yang baik maka program tidak akan berjalan dengan lancar. Sumber daya manusia dalam pelaksanaan

z Pedoman yang dijabarkan dari Rencana sesuai dengan kebutuhan (maksudnya petunjuk praktis untuk kegiatan darurat tertentu) dan memberikan informasi kepada para pejabat secara

Dari jawaban tersebut jelas bahwa karyawan saat perma kali menjadi karyawan Semen Indonesia para karyawan sudah diedukasi, harus siap jika mereka harus pindah

Data yang dikirimkan oleh aplikasi mobile tersebut akan dikirimkan ke basis data eksternal untuk diolah dengan bantuan aplikasi web sehingga dapat menghasilkan

Terjadinya perbedaan torsi ini disebabkan adanya kemiringan swashed plat yang menjadi tumpuan jalannya piston untuk memutarkan poros motor, dengan menggunakan pendekatan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Kenyataan yang didapat di lapangan tidak tentu

Modal manusia merupakan faktor penting dalam menentukan ekspor barang dan jasa suatu negara, di samping tingkat pembentukan kapital serta nilai tukar.Berdasarkan

penelitian berlangsung. Materi yang dibahas yaitu tentang sistem peredaran darah pada manusia. Setelah kegiatan pembelajaran selesai kemudian dilanjutkan dilaksanakan