• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NHT

TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR

PASSING

BOLA VOLI

Kadek Satriawan, I Wayan Rai, Ni Luh Putu Spyanawati

Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,

Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559

e-mail:

kadeksatriawan8@gmail.com

,

wayan.rai68@yahoo.com

,

spyanawati03@gmail.com

}

@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola voli (passing atas dan passing bawah). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sesungguhnya (true experimental) dengan menggunakan rancangan penelitian the randomized pretests-postest control group the same subject design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017 berjumlah 246 orang yang terdiri dari sembilan kelas yaitu kelas X.1 sampai dengan kelas X.9. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, terpilih kelas X 4 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X 5 sebagai kelompok kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes obyektif, observasi dan unjuk kerja. Analisis data menggunakan Uji Independent Samples Test dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan uji Independent Samples Test angka signifikansi yang diperoleh adalah p=0,000 (p<0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola voli. Rata-rata nilai yang didapat pada kelompok eksperimen 0,352, sedangkan kelompok kontrol 0,204. Dengan demikian disarankan kepada guru penjasorkes dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses pembelajaran materi passing bola voli karena terbukti berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Kata-kata kunci: Kooperatif, NHT, hasil belajar, teknik dasar passing bola voli.

Abstract

This research is aimed to know the influences of cooperative learning model in Numbered Head Together (NHT) with the learning outcomes of standard technique of Volleyball passing ( up passing and down passing). This kind of research is a true experimental using research plan of “the randomized pretest-posttest control group the same subject design”. The population of this research is the students at 10th grade of SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017 with 246 students that consists of nine classes, from X.1 until X.9 class. The group lottery will be done with a simple random sampling technique, X.4 class was chosen as the experiment group and X.5 class as the control group. The data of learning outcomes will be collected through objective test, observation and performance. The data analysis uses the trial of “Independent Samples Test” with an assistance of SPPS 16.0 for Windows. Based on the trial of Independent Samples Test the significant rate that will be reached is p=0,000 (p<0,05). In conclusion, cooperative learning model in NHT type influenced the learning outcomes of standard technique of Volleyball passing. The average percentage that is got by the experiment group is 0,352, while the control group got 0,204. Therefore, it is recommended for the penjasorkes teachers to implement the cooperative learning model in NHT type in a learning process of Volleyball passing because it has been proven impacting the students’ learning outcomes.

(2)

PENDAHULUAN

Proses pembelajaran merupakan proses yang melibatkan interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa, dimana dari interaksi tersebut siswa diharapkan mendapatkan pemahaman tentang apa yang diperoleh dalam situasi belajar mengajar. Pemahaman peserta didik merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran dan pendidikan (Satyawan, 2012:50). Mudyahardjo (2012:11) menyatakan, Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.

Keberhasilan pendidikan tidak dilihat dari kuantitas semata seperti meningkatnya jumlah lulusan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan secara nasional merupakan salah satu upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini diarahkan agar lembaga pendidikan selalu berupaya untuk dapat nantinya meningkatkan kualitas pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran pendidikan sangat bermanfaat untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. pendidikan setiap tahunnya, tetapi juga dari segi kualitas atau mutu lulusan.

Fungsi pendidikan adalah membimbing anak ke arah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Tujuan dari penjasorkes antara lain: (a) mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani, (b) meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, (c) meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. dan (d) mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri serta memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga. Menurut Slameto (2003:2), menyatakan bahwa

belajar adalah, “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri”.

Dalam proses mencapai hasil belajar yang baik dalam pembelajaran penjasorkes, guru penjasorkes perlu mengupayakan peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas model pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran yang dapat melibatkan banyak siswa dalam proses pembelajaran sehingga membantu siswa lebih aktif dan kreatif dalam beraktivitas. Aktivitas dalam proses pembelajaran sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena itu siswa secara aktif berusaha mengetahui apa yang belum diketahui.

Berdasarkan data nilai ulangan harian pelajaran penjasorkes pada siswa kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja secara keseluruhan masih rendah. Berdasarkan pedoman pada konversi nilai mata pembelajaran penjasorkes ketuntasan secara individu kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja adalah 78. Hasil belajar kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah 246 siswa yang nilainya tuntas hanya sebanyak 67 orang (27,23%) dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 179 orang (72,77%). sehingga dapat disimpulkan pembelajaran Penjasorkes materi teknik dasar passing

bola voli pada siswa dikatakan belum berhasil untuk meningkatkan hasil belajar.

Permasalahan siswa muncul dikarenakan guru yang menggunakan model pembelajaran yang masih konvensional yang tidak membuat siswa aktif, tidak menggunakan model pembelajaran inovatif yang mengakibatkan siswa tidak serius mengikuti pembelajaran, ini ditandai dengan sikap kurang antusiasnya siswa dalam menerima pelajaran penjasorkes khususnya pada materi teknik dasar passing bola voli. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, guru penjasorkes diharapkan mampu menguasai dan menerapkan berbagai macam model pembelajaran atau teknik penyampaian materi yang tepat dan

(3)

menarik yang nantinya dapat mendorong minat belajar. Oleh karena itu peneliti mencoba memberikan salah satu alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT). Menurut Trianto (2007: 62), “model pembelajaran kooperatif tipe NHT atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional”. Model pembelajaran ini, siswa akan dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5, kemudian guru penjasorkes mengajukan pertanyaan kepada siswa yang nantinya siswa berpikir bersama untuk menyatukan pendapat terhadap jawaban atas pertanyaan yang diberikan dan meyakinkan tiap anggota kelompoknya untuk mengetahui jawaban itu, setelah itu guru penjasorkes memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengancungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan, “bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat

heterogen” (Rusman,2012:202). Dalam pembelajaran kooperatif ini akan tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru (multi way traffic comunication).

Menurut Trianto (2007:42), pembelajaran kooperatif bertujuan untuk: “(1) meningkatkan partisipasi siswa, (2) memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, dan (3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya”. Jadi, model pembelajaran kooperatif merupakan model yang mengkondisikan siswa bekerja bersama

untuk memperoleh tujuan bersama dalam kelompok-kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda.

Tipe NHT merupakan salah satu jenis pembelajaran kooperatif, dimana model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) mendorong dan mengkondisikan berkembangnya sikap dan keterampilan sosial siswa, meningkatkan hasil belajar, (2) lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas, (3) mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu, (4) dengan waktu sedikit dapat menguasai materi secara mendalam, (5) proses belajar mengajar berlangsung aktif dari siswa, (6) mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi, (7) motivasi belajar lebih tinggi, dan (8) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. (8) Setiap peserta didik menjadi siap belajar. (9) Peserta didik dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. (10) Peserta didik yang pandai dapat mengajari yang kurang pandai.

Adapun kelemahan model pembelajaran tipe NHT antara lain: (1) Kemungkinan nomor yang sudah dipanggil dapat dipanggil lagi oleh guru. (2) Tidak semua anggota kelompok yang memiliki nomor yang sama terpanggil oleh guru presentase mewakili kelompoknya. Pemilihan tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini juga dikuatkan oleh hasil penelitian dari peneliti-peneliti sebelumnya, diantaranya (1) Penelitian yang dilakukan oleh Adi Adnyana (2016) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli dapat meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII A SMP Ayodhya Pura, dengan presentase nilai akhir hasil belajar 94,59% (sangat baik). (2) Penelitian yang dilakukan oleh Yogi Astrini (2016) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar

passing bola voli meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tife NHT pada siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Seririt tahun pelajaran 2015/2016, denan nilai akhir hasil belajar 91,7%. (3) Penelitian yang dilakukan oleh Eka jayanti (2014) menemukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh

(4)

yang signifikan terhadap hasil belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus LT. Wisnu Denpasar Utara, dengan nilai thitung

2,12 > ttabel 2,00,

Berdasarkan uraian di atas, maka dilaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar teknik dasar

passing Bola Voli Pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar teknik dasar passing Bola Voli pada siswa kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja

Manfaat penelitian ini yaitu hasil penelitian ini dapat menambah teori tentang model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) dalam teknik dasar passing bola voli yang lebih relevan dengan kondisi siswa.

Manfaat bagi guru, Meningkatkan wawasan dan keterampilan guru penjasorkes dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam teknik dasar

passing bola voli. Bagi sokolah, Membantu sekolah dalam meningkatkan pemberdayaan kecakapan hidup para siswanya sehingga diharapkan lebih dapat bersaing dalam kompetensi antar sekolah baik untuk terjun ke masyarakat maupun untuk kepentingan melanjutkan study ke jenjang yang lebih tinggi. Bagi peneliti, Memberikan pengalaman bagi peneliti dalam menghadapi situasi dan kondisi dalam proses pembelajaran dan menambah wawasan bagi peneliti mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran penjasorkes.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen sesungguhnya (true experimental). Tujuan dari penelitian eksperimen sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara

mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan”(Kanca, 2010:86). Rancangan pada penelitian ini adalah rancangan the randomized pretests-postest control group the same subjec design.

Gambar 1. Rancangan penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 246 orang yang terdiri dari sembilan kelas yaitu kelas X.1 sampai dengan kelas X.9. sembilan kelas yang ada akan diundi untuk menentukan sampel. Dalam penentuan sampel peneliti ini menggunakan teknik

Simple random sampling. Kelas yang terpilih sebagai sampel setelah pengundian yaitu sebagai kelompok eksperimen adalah kelas X.4 sedangkan kelas yang terpilih menjadi kelompok kontrol adalah kelas X.5. Pada penelitian ini, data yang diperoleh adalah berdasarkan hasil penilaian asesmen teknik dasar passing bola voli Pengambilan data hasil belajar dilakukan dengan cara memberikan tes obyektif, observasi, dan unjuk kerja. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji-t. Sebelum dilakukan pengujian untuk mendapatkan simpulan, data yang diperoleh perlu diuji normalitas dan homogenitasnya. Data yang diuji berupa

gain score yang dinormalisasikan dari hasil

pretest dan posttest. Analisi data pada penelitian ini akan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan pada dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

T2

T2

T1 T1 X O P

R

S

(5)

yang dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan

pretest, sedangkan pertemuan kedua dan ketiga memberikan perlakuan serta pada akhir pembelajaran pertemuan ketiga dilaksanakan posttest. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan pada kelompok kontrol diberikan perlakuan berupa model pembelajaran konvensional. Penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 26 April 2017 sampai 10 Mei 2017. Kegiatan penelitian dilakukan di lapangan sepak bola Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Data berupa nilai diperoleh dari pretest dan

posttest, kemudian nilai-nilai tersebut dianalisis dalam SPSS 16.0 for Windows.

Berikut paparan tentang hasil uji SPSS 16.0 for windows yang meliputi uji normalitas, homogenitas dan uji sample test tentang hasil penelitian ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan jumlah masing-masing 27 orang.

Uji pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas sebaran data. Pengujian normalitas digunakan untuk menentukan data dalam kelompok sampel

berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka uji hipotesis dapat dilakukan. Pengujian normalitas sebaran data dengan menerapkan teknik

Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Uji Kolmogorov-Smirnov

dapat digunakan untuk sampel besar maupun sampel kecil dan berupa data interval. Hipotesis statistika yang digunakan adalah sebagai berikut: 𝐻0: data hasil belajar teknik dasar passing bola voli siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 𝐻𝑎: data hasil belajar teknik dasar

passing bola voli siswa berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Apabila diperoleh sig>0,05 maka 𝐻0 yang menyatakan data berasal dari subjek yang berdistribusi normal dapat diterima.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 for Windows didapatkan hasil signifikan kelompok eksperimen adalah 0,149>0,05 dan kelompok kontrol 0,094>0,05. Dengan demikian semua sebaran data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas sebaran data dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Uji normalitas sebaran data

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai Eksperimen ,145 27 ,149 ,929 27 ,064 Kontrol ,155 27 ,094 ,916 27 ,031

Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas varians dengan menggunakan rumus Levene’s Test

Of Equality Error Variance menunjukkan bahwa data homogen dengan hasil analisis 0,119>0,05. Dengan kriteria pengujian yang digunakan adalah terima Ho jika nilai sig>

0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variansi pada setiap kelompok adalah sama (homogen). Uji homogenitas dilakukan untuk memperlihatkan bahwa data pemahaman hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran konvensional memiliki varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas varian antara kelompok belajar juga digunakan untuk memastikan bahwa

perbedaan yang terjadi pada uji hipotesis memang benar akibat adanya perbedaan

dalam kelompok. Hasil uji homogenitas varians lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2 dibawah.

(6)

Tabel 2. Uji homogenitas varians

Langkah terahir adalah dengan menggunakan uji SPSS 16.0 for windows Samples Independent Test untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran NHT terhadap hasil belajar. Berdasarkan

hasil Uji Independent Samples Test

diperoleh nilai 0,000<0,05. Sehingga terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola voli.

Tabel 3. Hipotesis statistik

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Nilai Equal variances assumed 2,518 ,119 3,748 52 ,000 ,1481 ,0395 ,0688 ,2275 Equal variances not assumed 3,748 49,667 ,000 ,1481 ,0395 ,0687 ,2276

Berdasarkan tabel 3 Maka Adapun keputusan yang diambil adalah tolak Ho dan terima Ha. Hasil ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar teknik dasar passing bola voli (passing atas dan

passing bawah) antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Dapat disimpulkan dari ketiga uji SPSS 16.0, pada uji normalitas sebaran data di peroleh hasil sig0,149>0,05 pada kelompok eksperimen dan sig0,094>0,05 pada kelompok kontrol. Uji homogenitas

varians dengan hasil analisis sig0,119>0,05, dan uji independent samples test diperoleh nilai 0,000<0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar teknik dasar

passing bola voli.

Nilai rata-rata gain score normalisasi analisis SPSS 16.0 for windows

setelah di uji di dapatkan hasil rata-rata pada kelompok eksperimen dengan nilai mean 0,352, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.

F df1 df2 Sig.

(7)

Gambar 2. Histogram kelompok eksperimen

Nilai rata-rata kelompok eksperimen jauh lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol yang di ajarkan model pembelajaran konvensional dengan hasil nilai rata-rata pada kelompok kontrol gain score normalisasi dengan hasil rata-rata 0,204.

Gambar 3. Histogram kelompok kontrol

Dari hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar teknik dasar passing bola voli (passing atas dan passing bawah) antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional, ini berarti model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola voli (passing atas dan

passing bawah) siswa.

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Hal ini sejalan dengan pernyataan tentang pembelajaran NHT. “NHT dirancang untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut” (Trianto, 2007: 82).

Hasil belajar siswa yang lebih baik dengan menggunakan model pembelajaran NHT juga dikuatkan oleh peneliti sebelumnya diantaranya yaitu: (1) Penelitian yang dilakukan oleh Dina Yanti (2016) menemukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV di Gugus XIV Kecamatan Buleleng, dengan nilai thitung 20,58 > ttabel 2,021. (2) Penelitian

yang dilakukan oleh Sabrina Pratama Sari (2014) menemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa kelas X TPM 1 SMK PGRI 2 Kota Pasuruan, dengan nilai thitung

15,8666 > ttabel. 2,032, dengan taraf

signifikan 0,05. (3) Penelitian yang dilakukan oleh Santiana (2014) menemukan bahwa model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together

(NHT) berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V sekolah dasar di desa alasangker, dengan nilai thitung 3,88 >2,011 ttabel.

(8)

Dari uraian diatas memberikan gambaran bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran teknik dasar passing bola voli (passing atas dan passing bawah) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa terdapat perbedaan hasil belajar teknik dasar

passing bola voli (passing atas dan passing

bawah) antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar teknik dasar

passing bola voli (passing atas dan passing

bawah) pada siswa kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja tahun pelajaran 2016/2017.

Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan, dan kesimpulan maka dapat diajukan beberapa saran untuk proses pembelajaran dan penelitian lebih lanjut sebagai berikut: 1) Bagi guru Penjasorkes, model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas. 2) Penelitian ini dilaksanakan pada pokok bahasan teknik dasar passing bola voli (passing atas dan passing bawah) di kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja, sehingga untuk memperoleh bukti-bukti yang lebih umum dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan peneliti lain untuk mencoba pada pokok bahasan lain untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran Penjasorkes secara lebih mendalam. 3) Penelitian ini hanya mengukur ada atau tidaknya pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola voli (passing atas dan passing bawah) tanpa meneliti lebih jauh arah pengaruh yang diberikan. Di waktu mendatang dapat dilakukan suatu penelitian untuk meneliti sejauh mana arah

pengaruh yang diberikan oleh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar Penjasorkes siswa.

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya skripsi yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar

Passing Bola Voli Pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017” dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan, dorongan, arahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1). Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., Rektor Undiksha Singaraja yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti pendidikan pada Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan. 2). I Ketut Budaya Astra, S.Pd., M.Or., Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, sekaligus Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran, motivasi dan memberikan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini. 3). I Made Satyawan, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran, serta motivasi selama penyusunana skripsi ini. 4). I Gede Suwiwa, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran, serta motivasi selama penyusunana skripsi ini. 5).Kadek Yogi Parta Lesmana, S.Pd., M.Pd., Ketua Laboratorium Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, motivasi dan saran yang membangun sehingga

(9)

skripsi ini dapat diselesaikan. 6).Prof. Dr. I Wayan Rai, M.S., pembimbing I sekaligus penguji I yang telah banyak memberikan masukan, arahan dan motivasi guna kesempurnaan skripsi ini. 7) Ni Luh Putu Spyanawati, S.Pd., M.Pd., pembimbing II sekaligus penguji II yang telah banyak memberikan masukan dan arahan guna kesempurnaan skripsi ini. 8) Drs. I Putu Panca Adi, M.Pd., sebagai penguji III yang telah banyak memberikan masukan dan arahan guna kesempurnaan skripsi ini. 9) Dr. I Wayan Artanayasa. S.Pd., M. Pd., sebagai penguji IV yang telah banyak memberikan masukan dan arahan guna kesempurnaan skripsi ini. 10). Drs. Wayan Sukarta, M.Pd., Kepala SMA Laboratorium Undiksha Singaraja, yang telah memberikan izin dalam melakukan penelitian. 11). I Wayan Merta, S.Pd., M.Pd., dan I Ketut Widnyana Putra, S.Pd., M.Pd., selaku Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMA Laboratorium Undiksha Singaraja yang telah banyak membantu dalam melakukan penelitian dan sekaligus sebagai evaluator. 12). Bapak dan Ibu staf Administrasi SMA Laboratorium Undiksha Singaraja yang telah membantu dalam penyelesaian administrasi guna penyelesaian skripsi ini. 13). Semua Dosen, Pegawai dan rekan-rekan mahasiswa Fakultas Olahraga dan Kesehatan yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. 14). Siswa-siswi kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja yang telah bersedia menjadi subjek penelitian ini serta dukungan dalam penyelesaian penelitian ini. 15). Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pemikirannya maupun motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

DAFTAR RUJUKAN

Adi Adnyana, Putu. Model Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Pada Siswa Kelas VIII A Ayodhya Pura. Tersedia Pada

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.p

hp/jjp. Diakses pada tanggal 19 mei

2017.

Dantes, Nyoman. Tanpa Tahun. Desain Eksperimen Dan Analisis Data.

Singaraja: Undiksha Press.

Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dina Yanti. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar IPA. Tersedia pada

http://download.Portalgaruda.org./art

icle.php. Diakses pada tanggal 19

mei 2017.

Eka Jayanti, Gusti Ayu Mas. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus LT.Wisnu Depasar Utara. Tersedia pada

http://undiksha.ac.id.index.FJJPGS.

article. Diakses pada tanggal 1

januari 2017.

Kanca, I Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. Rusman. 2012. Model-Model

Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rofiah, fikrotur. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Tersedia pada

www.eurekapendidikan.com.

Diakses pada tanggal 17 maret 2017.

Sabrina Pratama Sari.2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Passing

Bawah Bola Voli Pada Siswa Kelas X TPM 1 SMK PGRI Kota Pasuruan.

Tersedia pada

http://ejournal.unesa.ac.id./index.ph p. Diakses pada tanggal 19 mei 2017.

Santiana, Ni Luh Putu Murtita. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

(10)

Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Desa Alasangker. Tersedia pada

http://download.portalgaruda.org./art icle. Diakses pada tanggal 1 Januari 2017.

Satyawan, 2011. Buku Ajar Belajar Dan Pembelajaran. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Universitas Pendidikan Ganesha. 2016.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Singaraja.

Yogi Astrini, Luh Gede. 2016. Implementasi model pembelajaran kooperatif ipe NHT meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing

bola voli pada. Tersedia pada

http://ejournal.undiksha.ac.id,index,p

hp/jjp. Diakses pada tanggal 19 mei

Gambar

Tabel 1. Uji normalitas sebaran data
Tabel 3.  Hipotesis statistik Levene's
Gambar  2.  Histogram  kelompok  eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

If there are multiple resources that are being provided because of a single RFI, then a has-a association could help to identify which RFIs are addressed by which

Tujuan Menganalisis besar pengaruh reaksi imunisasi campak terhadap sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi campak di kota Semarang Metode Penelitian observasional

Bahwa benar dari keterangan saksi-IV (Sdr Andi Arsyad) awal terjadinya perusakan rumah milik saksi-I (Sdri. Endang Suwarni/Sudarno Alm) yaitu pada tanggal 11 Oktober 2011 sekira

Puji syukur hanyalah untuk Tuhan yang Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang selalu dicurahkan penulis dapat meyelesaikan skripsi yang berjudul Peranan Komunikasi

Dari hasil uji tersebut maka dapat dikatakan bahwa bahan ajar tematik terpadu berbasis problem based learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa berada

Masa modern, menurut Harun Nasution dimulai dari tahun 1800 – sekarang. Masa ini disebut dengan zaman kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon Bonaparte di Mesir yang berakhir tahun 1801

Model umum penelitian ini adalah sebagai berikut: Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia Sektor Pertanian Faktor-Faktor yang Memengaruhi Indikator Makro Perbankan Indikator

Ibu Nanik Wahyuni, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang sekaligus Dosen Pembimbing