• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR.JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 21/PJ/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR.JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 21/PJ/2012"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERATURAN DIREKTUR .JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 21/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PERMOHONAN DAN PENETAPAN MASA MANFAAT YANG SESUNGGUHNYA ATAS HARTA BERWUJUD YANG DIMILIKI

DAN DIGUNAKAN DALAM BIDANG USAHA TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.03/2008 tentang Penyusutan atas Pengeluaran Untuk Memperoleh Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.011/2012, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Tata Cara Permohonan dan Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud Yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893);

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.03/2008 tentang Penyusutan atas Pengeluaran Untuk Memperoleh Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha .

Tertentu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.011/2012;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENT.A_NG TATA CARA PERMOHONAN DAN PENETAPAN MASA MANFAAT YANG SESUNGGUIINYA ATAS HARTA BERWUJUD YANG DIMILIKI DAN DIGUNAKAN DALAM BIDANG USAHA TERTENTU.

Pasal 1

Untuk keperluan penyusutan, harta berwujud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.03/2008 tentang Penyusutan atas Pengeluaran Untuk Memperoleh Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.011/2012 untuk: a. bidang usaha kehutanan, dikelompokkan dalam Kelompok 4;

b. bidang... voi eV

(2)

-2 -

b. bidang usaha perkebunan tanaman keras, dikelompokkan dalam Kelompok 4;

c. bidang usaha pclernakan, dikelompokkan dalam Kelompok 2; sesuai dengan masa manfaat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (6) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana teiah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

Pasal 2

(1) Dalam hal Wajib Pajak dapat menunjukkan masa manfaat yang sesungguhnya dan suatu harta berwujud yang dimiliki dan digunakan dalam bidang usaha tertentu tidak dapat dimasukkan ke dalam kelompok harta berwujud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Wajib Pajak harus mengajukan permohonan tertulis untuk penetapan kelompok harta berwujud sesuai dengan masa manfaat yang sesungguhnya. (2) Permohonan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang membawahi Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.

(3) Permohonan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan sebelum dimulainya penyusutan dengan menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

(4) Permohonan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilampiri dengan:

a. penjelasan terperinci mengenai harta berwujud;

b. kajian mengenai perkiraan umur harta berwujud/masa manfaat ekonomis; dan

c. surat kuasa khusus dalam hal permohonan disampaikan oleh kuasa Wajib Pajak.

Pasal 3

(1) Atas permohonan tertulis Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) melakukan penelitian.

(2) Dalam hal permohonan Wajib Pajak belum lengkap, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak menyampaikan surat permintaan kelengkapan dengan menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

(3) Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat memenuhi kelengkapan yang diminta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai dengan batas waktu yang ditentukan, permohonan Wajib Pajak tidak dapat dipertimbangkan.

(3)

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 24 Oktober 2012 KTUR JENDERAL PAJAK,

RAH MANY

1954111.1 198112 1 001 -3-

(4) Kepala Kantor Wilayah. Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) atas nama Direktur Jenderal Pajak harus meniberikan keputusan atas permohon.an Wajib Pajak paling lama 1 (satu.) bulan sejak permohonan tertulis dan la.mpirannya sebagaim.ana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) diterima secara lengkap dengan menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

(5) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) telah terlampaui dan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) belum memberikan suatu keputusan, permohonan Wajib Pajak dianggap dikabulkan.

Pasal 4

Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai beriaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumu.man Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

(4)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 21/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PERMOHONAN DAN PENETAPAN MASA MANFAAT YANG SESUNGGUHNYA ATAS HARTA BERWUJUD YANG DIMILIKI

(5)

LAMPIRAN I

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-21 /PJ /2012

Tentang : Tata Cara Permohonan dan Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu

<KOP SURAT 'WAJIB PAJAK>

Nomor (1) (2)

Sifat (3)

Lampiran (4)

Hal : Permohonan Penetapan Masa Manfaat

yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang Dimiliki clan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu

Yth. Kepala Kantor Wilayah DJP (5)

(6)

Melaksanakan Pasal 2 ayat (3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nornor PER-21/PJ/2012 tentang Tata Cara Permohonan dan Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan lalam Bidang Usaha Tertentu, yang bertandatangan di bawah ini:

Nama (7)

NPWP (8)

Alamat (9)

Jabatan (10)

bertindak untuk kepentingan dan atas nama:

Nama Wajib Pajak (11)

NPWP (12)

Alamat (13)

Jenis Industri (14)

Telepon/fax (15)

mengajukan permohonan penetapan masa manfaat yang sesungguhnya atas harta berwujud yang dimiliki dan digunakan dalam bidang usaha tertentu, sebagai berikut:

Nama Harta Tanggal Masa Manfaat

No P tan Keterangan

Berwujud Perolehan Menurut WP

Kelompok enyusu

Menurut WP 1

(16) (17) (18) (19) (20) (21) I1

—1

Sebagai bahan pertimbangan, terlampir disampaikan: *) Penjelasan terperinci mengenai harta berwujud.

Kajian mengenai perkiraan umur harta berwujud/masa manfaat ekonomis.

Surat kuasa khusus dalam hal permohonan disampaikan Web kuasa Wajib Pajak. Pemohon, (22) (7) (10) Diterima tanggal (23) Nama penerima (24) Tanda tangan • (25) Keterangan:

*)Beri tanda X pada ❑ yang sesuai.

P1

(6)

PETUNJUK PENGISIAN

Surat Permohonan Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang Dimiliki dan ()igunakan dalam Bidang Usaha Tertentu

(Lazripiran I)

Angka 1 : Diisi dengan nomor Surat Permohonan Penetapan .Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu (Surat Permohonan).

Angka 2 : Diisi dengan kota dan tanggal Surat Permohonan dibuat. Angka 3 : Diisi dengan sifat Surat Permohonan menurut Wajib Pajak.

Angka 4 : Diisi dengan jumlah lampiran yang disertakan pada Surat Permohonan menurut Wajib Pajak. .

Angka 5 : Diisi nama Kantor Wilayah DJP yang membawahi Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.

Angka 6 : Mist dengan alamat Kantor Wilayah DJP.

Angka 7 : Diisi dengan nama pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 8 : Diisi dengan NPWP pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 9 : Diisi dengan alamat pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 10 : Diisi dengan jabatan pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 11 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.

Angka 12 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak. Angka 13 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.

Angka 14 : Diisi dengan jenis industri Wajib Pajak. Angka 15 : Diisi dengan nomor telepon/fax Wajib Pajak. Angka 16 : Diisi dengan nomor urut.

Angka 17 : Diisi dengan nama harta berwujud.

Angka 18 : Diisi dengan tanggal perolehan masing-masing harta berwujud, yaitu pada bulan saat produksi komersial.

Angka 19 : Diisi dengan masa manfaat masing-masing harta berwujud menurut Wajib Pajak.

Angka 20 : Diisi dengan kelompok penyusutan masing-masing harta berwujud menurut Wajib Pajak.

Angka 21 : Diisi dengan keterangan tambahan yang diperlukan.

Angka 22 : Diisi dengan tanda tangan pengurus/kuasa Wajib Pajak dan cap perusahaan Wajib Pajak.

Angka 23 : Diisi dengan tanggal Surat Permohonan diterima secara lengkap. Angka 24 : Diisi dengan nama petugas penerima Surat Permohonan.

(7)

LAMPIRAN II

Peraturan Direktur Jendcrai Pajak No mor : PER-21 / PJ; 2012

Teinang : Tata Cara Permohonan dan Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang Dimiiiki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP (1)

(2) (3) SITUS svww paiak clo id

LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200; EMAIL pengaduan@pajak.go.id

Nomor (4) ( 5 )

Sifat : Segera

Hal : Permintaan Kelengkapan Permohonan Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu

Yth (6)

( 7 )

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor (8) tanggal (9) hal Permohonan Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu, untuk proses lebih lanjut diminta bantuan Saudara untuk melengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

1. (10)

2. (10)

dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya surat ini.

Apabila sampai dengan jangka waktu tersebut kelengkapan dokumen tidak disampaikan, permohonan Saudara tidak dapat dipertimbangkan.

Demikian untuk dimaklumi.

Kepala Kantor,

x 421 ";

(8)

PETUNJUK PENGISIAN

Permintaan Kelengkapan Permohonan Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang

Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu (Lampiran Angka 1 : Angka 2 : Angka 3 : Angka 4 : Angka 5 : Angka 6 : Angka 7 : Angka 8 : Angka 9 : Angka 10 Angka 11 : Angka 12 : Angka 13 : Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan kelengkapan Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan Wajib Pajak. Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan

nama Kantor Wilayah DJP.

alamat lengkap Kantor Wilayah DJP.

nomor telepon dan faksimile Kantor Wilayah DJP. nomor surat Kantor Wilayah DJP.

tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya surat permintaan nama Wajib Pajak.

alamat Wajib Pajak.

nomor surat permohonan Wajib Pajak. tanggal surat. permohonan Wajib Pajak.

kelengkapan permohonan yang diminta untuk dipenuhi cap dan tanda Langan Kepala Kantor Wilayah DJP.

nama Kepala Kantor Wilayah DJP.

(9)

LAMPIRAN III

Pc raittran Direktur Jenderal Pajak Nom or : PER-21/13,1/2012

Tie I t aixg : 'rata Cara Permohonan dan Penetapan Masa Ailartfaat yang Sesungguhnya atas Harta Benvujud yang Dirniliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR (1)

TENT ANG

PERSETUJUAN/PERSETUJUAN SEBAGIAN/PENOLAKAN PENETAPAN MASA MANFAAT YANG SESUNGGUHNYA ATAS 11,-1.12TA. BERWUJUD YANG DIMILIKI

DAN DIGUNAKAN DALAM BIDANG USAHA TERTENTU DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Membaca : Surat pennohonan (2) Nomor (3) tanggal (4) tentang Permohonan Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang Dimiliki dart Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu;

Menimbang : bahwa permohona.n Wajib Pajak telah memenuhi/tidak

memenuhi*) ketentuan-ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.03/2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.011/2012;

Mengingat : 1. Undang-Unclang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893);

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.03/2008 tentang Penyusutan atas Pengeluaran Untuk Memperoleh Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.011/2012;

3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-21/PJ/2012 tentang Tata Cara Permohonan dan Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu;

(10)

-2-

MEMU'TUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAI, PAJAK TENTANG PERSE'TUJUAN/ PERSEFUJUAN SEBAGIAN/ PENOLAKAN *) PENETAPAN MASA MANFAAT YANG SESUNGGUHNYA ATAS HARTA BERWUJUD YANG DIMILIKI DAN DIGUNAKAN DALAM BIDANG USAHA TERTEN'FU.

KESATU : Menyetujui/menyetujui sebagian/menolak *) permohonan dari:

Nama Wajib Pajak: (5)

NPWP (6)

Alamat (7)

untuk menetapkan kelompok penyusut an harta berwujud sebagaimana dimaksud dalam lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini.

KEDUA : Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal (8)

Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada:

1. Direktur Jenderal Pajak:

2. Kepala Kantor Pelayanan Pajak (9).

Ditetapkan di (10) pada tanggai (11) a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KEPALA KANTOR WILAYAH DJP (12) (13)

Keterangan:

*) diisi salah satu yang sesuai.

(14)

(11)

LAMPIRAN

Kcputusan DiFekttp - Jencleral Pajak Nom or ' • (13

rcn ng : r'ersetujupllitlerstujuanSebagic.n

PC11 oiakan*) Penet.apan Ma3a

Manfaat yang Scsung,gubnya atas Flarto. ttcrwithxd Diri1111:i clan Digunakan dalam Bie.anq, Usaha Tertentu

PENETAPAN KELOMPOK EARTA BERWUJUD YANG DIMALINI DAN DIGUNAKAN DALAM BIDANG USAHA TERTENTU

Kelompok Harta Berwujud menurut

Names Tanggal Keputusan

No Perrnohonan Keterangan

Aktiva Perolehan Direktur Jenderal

Wajib Pajak

Paiak

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

a.n. I)1REKTIJR JENDER_AL PA.JAK

KEPALA KANTOR WILAYAH DJP ;8), (9)

(10)

NIP (11)

Keterangan:

(12)

PETUNJUK PENGISIAN

Keputusan Direktur Jenderal Pajak tenting Persetujuan/ Persetujuan Sebagian/ Penolakan Penetapan Masa Manfaal yang Sesunggu.hnya atas Harta

Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu

(Lampiran III) Keputusan Direktur Jenderal Pajak

Angka 1 : Diisi dengan nomor surat keputusan.

Angka 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.

Angka 3 : Diisi dengan nomor surat permohonan Wajib Pajak. Angka 4 : Diisi dengan tanggal surat permohonan Wajib Pajak. Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.

Angka 6 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak. Angka 7 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.

Angka 8 : Diisi dengan tanggal mulai berlakunya surat keputusan.

Angka 9 : Diisi dengan Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar. Angka 10 : Diisi dengan lokasi Kantor Wilayah DJP yang menerbitkan surat

keputusan.

Angka 11 : Diisi dengan tanggal surat keputusan.

Angka 12 : Diisi dengan Kantor Wilayah DJP yang menerbitkan surat keputusan.

Angka 13 : Diisi dengan cap dan tanda tangan Kepala Kantor Wilayah DJP. Angka 14 : Diisi dengan nama Kepala Kantor Wilayah DJP.

Angka 15 : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai Kepala Kantor Wilayah DJP.

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak

Angka 1 : Diisi dengan nomor surat keputusan. Angka 2 : Diisi dengan nomor urut..

Angka 3 : Diisi dengan nama harta berwujud.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal perolehan masing-masing harta berwujud, yaitu pada bulan saat produksi komersial.

Angka 5 : Diisi dengan kelompok penyusulan masing-masing harta berwujud menurut Wajib Pajak.

Angka 6 : Diist dengan kelompok penyusutan masing-masing harta berwujud yang ditetapkan menurut Keputusan Direktur Jenderal Pajak.

Angka 7 : Diisi dengan keterangan tambahan yang diperlukan.

Angka 8 : Diisi dengan Kantor Wilayah DJP yang menerbitkan surat keputusan.

Angka 9 : Diisi dengan cap dan tanda Langan Kepala Kantor Wilayah DJP. Angka 10 : Diisi dengan nama Kepala Kantor Wilayah DJP.

Referensi

Dokumen terkait

2.3.1 Penelitian ini berfokus pada algoritma penentuan kelas kata dari kata-kata bahasa Indone- sia yang memiliki sifat ambigu, sehingga pemilihan metode dan tool POS tagging

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa cloud masking dengan menggunakan pendekatan reflektansi dan geometri dapat digunakan untuk data SPOT-6 dengan

Jawab: Em kalau itu sudah pasti ada. Guru di sini hampir semua membimbing siswa agar berperilaku baik, setiap siswa yang mulai membuat ulah itu pasti akan di

Suatu tindakan pembedahan yang dilakukan dengan melakukan abdominal reseksi pada rektum dilanjutkan dengan reseksi perineal karena suatu proses keganasan pada rektum 1/3 distal

Kerjasama yang dilakukan guru dan orang tua di SMA Pontianak yaitu sudah ada karena berdasarkan hasil wawancara dengan Guru SMA Pontianak bahwa Guru mengadakan

Perumusan masalah keperawatan yang diambil oleh penulis adalah pemenuhan kebutuhan oksigenasi : pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi

Responden sangat setuju (5) jika pemberian modal dengan tingkat suku bunga yang murah dan dapat diakses dengan mudah dari pemerintah daerah (X16) akan mempengaruhi kinerja

Tanaman bahan pangan dan hortikultura sangat sesuai dibudidayakan adalah padi sawah, jagung, kedelai, sirsak dan jambu biji, sedangkan tanaman yang lain berharkat cukup