• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Metode yang digunakan. gunakan dalam penelitian.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3.1 Metode yang digunakan. gunakan dalam penelitian."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

3.1 Metode yang digunakan

Menurut Sujoko, Stevanus, dan Yuliawati (2007:7) “Metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan data dan menganalisis data.” Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa metode penelitian merupakan suatu cara untuk dapat memahami suatu objek penelitian dengan memandu peneliti dengan urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan yang meliputi teknik dan prosedur yang di gunakan dalam penelitian.

Metode utama yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen, menurut Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain. Sedangkan pendekatan kualitatif ini digunakan untuk merumuskan kajian yang

(2)

mengambil contoh situs web pada wisata bahari berbasis kelautan.

Secara garis besar penelitian dibagi kedalam empat tahapan penelitian dan dilengkapi dengan berbagai metodologi seperti yang dapat digambarkan pada diagram rancangan penelitian berikut ini:

Gambar 3.1 Diagram Rancangan Penelitian

Classical Conditioning

MANOVA GLM

Rekomendasi Pengaruh Web Pada Sikap Wisatawan Remaja

terhadap Destinasi Kepulauan Eksperimen Pada Wisatawan

Remaja

Menstimuli Responden Observasi Pra Riset Destinasi Wisata Bahari

Kepulauan Seribu Riset Awal dan

Penggolongan

Riset Eksperimen di Kelas

Rekomendasi Strategis

(3)

Penelitian ini merupakan penelitian ilmiah yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ilmiah tersebut dapat diartikan sebagai suatu upaya pengamatan secara sistematis terhadap suatu objek penelitian untuk memperoleh fakta-fakta atau falsafah-falsafah baru. Prosedur bagi suatu penelitian dikenal sebagai metode ilmiah (scientific method), yang meskipun sulit didefinisikan secara tegas, menurut Hanafiah (2010) biasanya meliputi unsur-unsur:

1. Fakta Observasi: Suatu ilmu dikatakan berawal dari observasi (pengamatan) yang kemudian dimantapkan sebagai suatu ilmu setelah cukup fakta-fakta yang dihasilkan lewat observasi tersebut untuk mendukungnya.

2. Hipotesis: Merupakan suatu pertanyaan sementara (tentative idea) yang menjadi dasar tentang bagaimana fakta-fakta itu akan diinterpretasikan dan dijelaskan.

3. Percobaan: Percobaan adalah suatu tindakan coba-coba (trial) yang dirancang untuk menguji keabsahan (validity) dari hipotesis yang diajukan. Percobaan merupakan suatu alat penelitian yang digunakan untuk menyelidiki sesuatu yang belum diketahui atau untuk menguji suatu teori (principle) atau hipotesis. Percobaan ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang mendasari suatu percobaan diselidiki untuk dijawab atas dasar penerimaan atau penolakan hipotesis yang diajukan.

(4)

Desain penelitian memberikan rancangan dan struktur bagi peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian secara sahih, obyektif dan akurat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami pertanyaan penelitian yang harus dijawab dan mengidentifikasi faktor atau variabel yang ingin kita pahami (variabel dependen). Langkah kedua adalah memilih variabel independen yang akan digunakan untuk mengembangkan hipotesis. Langkah ketiga adalah menetralisir pengaruh hipotesis rival sebanyak mungkin dengan cara mengontrol pengaruh extraneous variable (variabel yang mungkin berpengaruh terhadap variabel dependen tetapi tidak menjadi perhatian utama dari penelitian tersebut). Dengan kata lain, ingin mengetahui pengaruh variabel independen yang kita pilih terhadap variabel dependen. Variabel yang kita manipulasi dan perubahannya diduga menghasilkan perubahan terhadap variabel lainnya disebut variabel independen (sering disingkat IV). Variabel yang levelnya tergantung dari level variabel sebelumnya disebut dengan variabel dependen atau disingkat DV.

3.4 Tujuan dan Kelebihan Desain Eksperimen

Tujuan yang ingin dicapai dari desain eksperimen adalah untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi yang sebanyak-banyaknya yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penyelidikan persoalan yang akan dibahas. Perencanaan yang baik harus bersifat:

(5)

digariskan.

b. Terkelola yaitu berkenaan dengan kenyataan adanya berbagai keterbatasan atau kendala yang terdapat dalam pelaksanaan percobaan maupun analisis data.

c. Efisien yaitu berkenaan dengan dana, sumberdaya, dan waktu. d. Dapat dipantau, dikendalikan, dan dievaluasi. (Suwanda. 2011)

Ada dua kelebihan utama dari penelitian eksperimental (Christensen, 2001), yaitu: (1) kemampuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat, dan (2) kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu atau lebih variabel yang diinginkan peneliti. (Seniati et al : 2011)

Kelebihan pertama, dalam penelitian eksperimental kesimpulan mengenai hubungan sebab akibat yang diperoleh bahwa VB menyebabkan VT, lebih kuat dibandingkan hasil penelitian non eksperimental. Artinya bahwa VT yang terjadi atau muncul dalam atau faktor-faktor lainnya.

Kelebihan kedua, dalam penelitian eksperimental, peneliti dapat memanipulasi VB untuk dilihat pengaruhnya terhadap VT. Manipulasi dapat dilakukan dengan bermaca-macam cara. ((Seniati et al : 2011))

3.5 Eksperimen psikologis (psychological experiment)

Menurut Seniati et al (2011) yang mengkutip dari Christensen (2001) menyebutkan bahwa eksperimen psikologis adalah observasi yang objektif yang

(6)

yaitu penyelidikan dimana minimal salah satu variabel dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab akibat.

Manipulasi maksudnya adalah peneliti memberikan sesuatu kepada subjek penelitian. Sesuatu yang diberikan ini disebut sebagai VB (variabel bebas). Suatu variabel disebut VB karena peneliti punya kebebasan untuk dimaksudkan untuk dilihat pengaruhnya kepada sesuatu yang akan terjadi subjek.

Manipulasi adalah memberikan perlakuan atau mengkondisikan keadaan/kejadian yang berbeda kepada subjek penelitian. Dalam penelitian eksperimental, peneliti mempunyai kuasa atau kontrol untuk memberikan sejumlah VB kepada suatu kelompok subjek dan memberikan sejumlah VB yang berbeda pada kelompok subjek lainnya.

Dalam situasi yang terkontrol ketat dimaksudkan bahwa dalam penelitian eksperimental diusahakan agar suatu akibat (VT) hanya ditimbulkan oleh penyebab (VB) yang sedang diteliti, bukan oleh faktor-faktor lain. Untuk itu, dilakukan kontrol yang kuat dalam penelitian eksperimental.

Faktor-faktor diluar VT disebut sebagai variabel sekunder (disingkat VS). Hal ini disebabkan VS tersebut tidak bisa atau sulit untuk dikontrol, selain juga karena VS sudah terjadi sebelum penelitian dilakukan.

Teknik kontrol yang merupakan salah satu karakteristik penelitian eksperimental adalah dilakukannya randomisasi atau random assignment. Randomisasi adalah memasukkan subjek penelitian secara acak ke dalam

(7)

masing-(KE) dan kelompok yang tidak akan mendapat perlakuan, yang disebut kelompok kontrol (KK). Agar kedua kelompok ini setara dalam hal VS, maka perlu dilakukan randomisasi. Randomisasi merupakah salah cara untuk mengontrol VS dan harus ada dalam setiap penelitian eksperimental. Seringkali randomisasi disamakan dengan random sampling. Meskipun demikian, random sampling dalam penelitian eksperimental tidak harus dilakukan karena seringkali jumlah populasi tidak ketahui. Dalam penelitian eksperimental, randomisasi lebih penting dibandingkan random sampling.

3.6 Prinsip-prinsip dalam Eksperimen psikologis

Untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis pada penelitian eksperimental, peneliti menggunakan perhitungan statistik untuk membandingkan kelompok-kelompok yang mendapat perlakuan berbeda. Perhitungan statistik yang digunakan adalah kecenderungan tengah (central tendency) seperti nilai rata-rata (mean), nilai median, atau nilai modus dan varians. Kecenderungan tengah yang paling sering digunakan adalah nilai rata-rata (mean). Nilai rata-rata-rata-rata diperlukan karena nilai ini merupakan nilai yang dapat mewakili sejumlah nilai yang ada dalam satu kelompok tertentu. Dengan demikian bila ingin membandingkan mana dari dua kelompok memiliki nilai rata-rata dari masing-masing kelompok pada tes matematika yang sama, kita dapat menentukan kelompok mana memiliki nilai rata-rata lebih kecil/besar.

(8)

• Maksimalkan varians eksperimental atau varians antar kelompok dengan merancang, merencanakan, dan melaksanakan penelitian sedemikian rupa sehingga kondisi eksperimen sangat berbeda satu dengan lain.

• Minimalkan varians kesalahan atau varians dalam kelompok dengan cara: (a) mengurangi kesalahan pengukuran dengan melakukan control terhadap kondisi eksperimen dan (b) meningkatkan reliabilitas alat ukur.

• Kontrol dilakukan terhadap variabel sekunder (VS) yang mungkin berpengaruh terhadap VT.

Kontrol terhadap variabel sekunder ini secara tidak langsung juga memperkecil varians dalam kelompok. Cara-cara melakukan kontrol terhadap variabel sekunder ini akan dibicarakan secara lebih rinci pada bagian berikut.

3.7 Kontrol dalam Eksperimen psikologis

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, kontrol merupakan salah satu ciri penelitian ilmiah. Dibandingkan dengan jenis penelitian yang lain, penelitian eksperimental memiliki kontrol yang paling kuat. Dalam konteks ini, kontrol berarti peneliti dapat memunculkan atau tidak memunculkan apa yang diinginkannya dalam melaksanakan penelitian. Kontrol peneliti dalam sebuah penelitian eksperimental menyangkut dua variabel, yaitu VB dan VS.

Seperti telah diketahui, manipulasi terhadap variabel bebas (VB) merupakan ciri khas dari penelitian eksperimental yang tidak dapat dilakukan

(9)

merupakan manipulasi yang dilakukan peneliti terhadap VB sedemikian rupa sehingga perbedaan kondisi antara KE dan KK semaksimal mungkin (perinsip pertama dari maksminkon).

Kontrol terhadap VS dilakukan untuk lebih memperjelas adanya hubungan sebab akibat antara VB dan VT. Seperti telah diketahui, ada variabel-variabel lain diluar VB (yaitu VS) yang dapat mempengaruhi VT. VS yang tidak dikontrol dapat mempengaruhi VT ataupun berinteraksi dengan VB dan secara bersama mempengaruhi VT. Dengan kata lain, semakin dapat peneliti melakukan kontrol terhadap VS semakin kuat kesimpulan yang dapat diambil tentang hubungan sebab akibat antara VB dan VT.

Kontrol terhadap VS merupakan penerapan dari prinsip maksminkon yang ketiga. Walaupun kontrol terhadap varians sekunder tidak terbatas pada penelitian eksperimental saja, kontrol VS pada penelitian eksperimental jauh lebih kuat dibandingkan jenis penelitian lain. Namun, dibandingkan dengan penelitian eksperimental laboratorium, kontrol terhadap VS pada penelitian eksperimental lapangan relatif lebih lemah karena VS pada penelitian eksperimental lapangan jauh lebih banyak yang tidak dapat dikontrol secara ketat.

Satu-satunya variabel yang tidak dikontrol dalam penelitian eksperimental adalah VT karena variabel inilah yang merupakan variabel yang inging dijelaskan oleh peneliti dengan melakukan manipulasi terhadap VB dan melakukan kontrol terhadap VS.

(10)

ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sebuah VS dapat dikontrol dengan teknik tertentu pada suatu penelitian eksperimental, namun pada penelitian eksperimental yang lain VS yang sama mungkin saja dikontrol dengan teknik yang berbeda. Misalnya VS inteligensi pada suatu penelitian eksperimental dikontrol dengan randomisasi namun pada penelitian eksperimental yang lain dikontrol dalam konstansi.

Secara umum ada enam teknik kontrol VS dalam penelitian eksperimental, yaitu: randomisasi, eliminasi, konstansi, VS dijadikan VB kedua, kontrol statistik, dan counterbalancing.

3.8 Randomisasi

Randomisasi atau random assignment adalah prosedur memasukkan secara acak subjek pada sampel penelitian ke dalam setiap kelompok penelitian (dalam hal ini KK dan KE) sehingga KK dan KE dapat diasumsikan setara sebelum manipulasi dilakukan. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 3.2 Proses Randomisasi SAMPEL

KK

KE

KK

(11)

mengkontrol VS yang sudah ada pada subjek sebelum penelitian dilakukan seperti misalnya inteligensi, motivasi, minat, dan jenis kelamin. Dengan memasukkan subjek secara acak ke dalam KE dan KK maka secara statistic dapat diasumsikan bahwa sebelum manipulasi dilakukan KK dan KK setara dalam variabel-variabel sekunder yang ingin dikontrol. Dengan demikian, bila terjadi perbedaan antara KE dan KK setelah manipulasi, maka penelitian lebih dapat memastikan bahwa perbedaan tersebut disebabkan oleh hasil manipulasi dan bukan disebabkan oleh VS yang telah dikontrol.

3.9 True Experimental

Desain penelitian yang akan digunakan adalah True Experimental karena memenuhi syarat: 1) mampu secara eksplisit memanipulasi satu atau lebih variable independen, 2) mengelompokan subjek atau partisipan kedalam kelompok control atau eksperimen pada umumnya untuk mencapai randomisasi (Ghozali, 2008).

3.10 Desain Partisipan

Setiap partisipan dibebankan pada semua level variabel independen dan metode ini disebut within subjects karena variabel independen dimanipulasi dalam subyek tunggal atau partisipan.

Sedangkan penelitian ini dimaksudkan agar setiap partisipan dibebankan hanya satu level variable independen, dimana variabel dimanipulasi diantara

(12)

within subject.

3.11 Randomized Block Factorial Design

Dibentuk dari dua randomized block design atau disingkat RBF-pq. Desain ini diperoleh dengan menggabungkan level dari desain RB-p dengan level dari desain RB-q sehingga setiap level RB-p muncul sekali bersamaan dengan setiap level desain RB-q dan begitu juga sebaliknya. Desain ini menggunakan teknik blocking dimaksudkan untuk mengisolasi variasi yang berhubungan dengan variabel nuisance dan sekaligus secara simultan menguji dua atau lebih treatment dan interaksinya.

Tabel 3.1 Randomized Block Factorial Design

Attitude Toward Advertising Attitude Toward Brand Visit Intent Knowledge Experimental Group Classical Conditioning (Presence) - Forward - Backward Control Procedure (Absence)

(13)

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliabel dan obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan warna merah; kalau dalam obyek penelitian para pegawai bekerja dengan keras, maka peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid. Sugiyono (2005).

Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja pegawai. Penelitian menjadi tidak valid, apabila yang ditemukan adalah motivasi kerja pegawai.

Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau ditetapkan pada populasi di mana sample tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrument penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.

(14)

temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Kalau peneliti satu menemukan data berwarna merah, maka sekarang atau besok akan tetap berwarna merah. Karena reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi atau mereplikasi maka akan menghasilkan data yang sama. Suatu data yang reliabel atau konsisten akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Orang yang berbohong secara konsisten akan terlihat valid, walaupun sebenarnya tidak valid.

Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel dan obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannya, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya.

Desain Studi Percobaan

3.13 Studi Eksperimen

Untuk mengetahui jenis dan bentuk informasi dalam format manakah yang paling sesuai untuk merubah sikap wisatawan remaja sesuai tingkat pengetahuannya di situs web destinasi wisatawan pulau tidung, apakah berbentuk

(15)

kemasan isi video dan musik

Y1 + Y2 + Y3 + Y4 = X1 + X2 +X3

Metode Stimuli/Treatment = Classical Conditoning (Pavlov. 1927 Smith. 2009)

Identifikasi Masalah

• Seberapakah tingkat pengaruh (stimuli) promosi website (pada prosedur pengkondisian X1 forward conditioning, X2 backward conditioning serta X3 Control Procedure terhadap Y1 sikap pada iklan, Y2 sikap pada merek, Y3 intensi berkunjung, Y4 Pengetahuan?

• Untuk mengetahui tingkat pengaruh 2 jenis/tipe promosi website pada sikap wisatawan ?

Stimuli (Independent Variable) Dependent Variable

Forward

Backward

Attitude toward brand

Attitude toward advertising Visit Intention Knowledge Control Procedure

(16)

Salah satu jenis pembelajaran yang menjadi alternatif penyampaian promosi web dan pembentukan sikap konsumen adalah prosedur pengkondisian klasik (classical conditioning). Teori pengkondisian klasik sudah digunakan untuk menjelaskan efek informasi web pada berbagai studi (Grossman & Brian, 1998). Penelitian pengkondisian klasik pada informasi web yang sudah dilakukan selama ini yaitu melakukan pengujian efek informasi web yang dirancang berdasarkan prosedur pengkondisian klasik, diantaranya adalah forward conditioning, long-delayed conditioning, trace conditioning, simultaneous conditioning dan backward conditioning. Beberapa ahli melakukan pengujian efek pengkondisian klasik dengan membandingkan 2 kondisi dalam penelitian efek prosedur pengkondisian klasik, umumnya efek pengkondisian klasik ini dibandingkan dengan prosedur kontrol, salah satunya adalah prosedur kontrol secara random (Domjan, 2003).

Gorn (dalam Grossman & Brian, 1998) melakukan studi yang menarik dimana dalam penelitiannya membuktikan bahwa sikap dan perilaku konsumen mudah dikenali melalui prosedur pengkondisian klasik. Penelitian eksperimen Stuart, et al. (1987) menunjukkan kekuatan prosedur forward conditioning lebih baik dari prosedur backward conditioning dalam pembentukan sikap terhadap merek. Shimp, et al. (1991) didukung Grossman & Brian (1998) dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa sikap menetap terhadap suatu produk dan merek dapat dibangkitkan melalui prosedur pengkondisian klasik pada informasi web.

(17)

pengkondisian klasik dalam suatu konteks merek produk dalam informasi web. Beberapa penelitian menggunakan pendekatan pengkondisian klasik untuk mempengaruhi sikap terhadap merek produk (Engel, et al, 1995). Lebih lanjut, Grossman & Brian (1998) menyatakan bahwa pengkondisian klasik merupakan mekanisme yang dapat digunakan untuk membangkitkan respon pada stimulus informasi web.

Proses pengkondisian klasik dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang kajian, diantaranya dalam psikologi konsumen dan perinformasi weban. Suatu pencitraan yang baik dalam suatu informasi web akan menghasilkan evalusi yang positif. Apabila suasana tersebut hadir bersama dengan merek produk, maka merek produk tersebut akan dievaluasi positif pula (Schiffman & Kanuk, 2004; Engel, et al., 1995).

Salah satu faktor penting yang menentukan terjadinya pengkondisian klasik adalah pertalian waktu antara stimulus bersyarat dan stimulus tak bersyarat. Sebagian besar situasi pengkondisian memiliki variasi dalam pemasangan stimulus bersyarat dan stimulus tak bersyarat, masing-masing variasi memiliki kekuatan afek terjadi respon yang dikondisikan.

Dalam forward conditioning, CS muncul mendahului US. Delayed Conditioning CS disajikan terlebih dahulu daripada US tetapi dengan persinggungan langsung dengan waktu.Backward Conditioning,US diberikan terlebih dahulu daripada CS, kadang dengan cara delayed, kadang dengan cara trace, CS berfungsi sebagai

(18)

dihambat.

Desain Faktorial :

Studi Eksperimen : 3 x 4 = (Classical Conditioning) (Attitude) (Knowledge)

(19)

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep variabel Dimensi Indikator Sumber

Sikap Pada Iklan dan Informasi Web

Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap produk sering tergantung pada sikap konsumen dengan adanya iklan-iklan yang diminati, dievaluasi secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap produk.

1. Attitude toward online advertising (ATOA)

-Secara keseluruhan, informasi dari web

-Informasi web penting bagi perusahaan

-Saya selalu konsentrasi pada konten web

-Infromasi web membantu saya memilih merek dan harga

Nasir & Kirain

(2011)

2. Attitude toward -Web mempermudah relasi dengan perusahaan

-Saya akan mengunjungi web ini -Saya puas dengan ketersediaan jasa website

-Saya merasa surfing di web ini adalah kegiatan yang baik

-Saya semakin familiar pada web ini -Relatif bagus dibandingkan dengan

Lee et all

(20)

web lain Sikap Pada Merek 1.Impresi keseluruhan terhadap merek -Suka/tidak suka -Tertarik/tidak tertarik -Positif/negative -Unggul/tidak unggul -Baik/unggul

Till & Baack

(2005)

2.Model sikap multiatribut

-Sangat baik/sangat buruk

-Sangat mungkin/sangat tak mungkin

Aizen dan

Fishbein

(1997), Lutz

(1975)

3. Model sikap angka ideal

-Sangat berguna/sangat tak berguna -Sangat baik/sangat buruk

-Positif/negative

Ginter (1974),

(21)

Intensi

Pembelian atau Berkunjung

Sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa niat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Intensi merupakan unit dasar dalam jaringan rencana yang akan muncul ketika individu melakukan aktivitas kognitif yang berorientasi ke masa depan, seperti perencanaan, berangan-angan, perenungan, simulasi mental. Intensi dibuat berkaitan dengan tindakan yang akan dilakukan.

1. Jika kesempatan untuk membeli, kemungkinan akan melakukannya.

-Tidak mungkin/kemungkinan -Pasti tidak akan/pasti akan

Till dan Busler

(2000)

2. Model sikap maksud perilaku.

-Mau/tak mau

-Ingin sekali/tak mau lagi -Saya harus/saya tak boleh

Jeong et all (2008) 3. Kesediaan untuk membeli. -Pengalaman -Preferensi -Citra merek Chi et all (2011)

(22)

Pengetahuan Suatu proses dimana pengalaman

akan membawa kepada perubahan,

sikap dan atau perilaku konsumen.

1. Pengetahuan Produk - Kelas Produk - Bentuk Produk - Merek - Model/Fitur Ujang Sumarwan (2003) 2. Pengetahuan Pembelian

- Pengetahuan tentang toko

- Lokasi produk - Penempatan produk Aoyagi et al (2003) 3. Pengetahuan Pemakaian

- Pengetahuan tentang cara penggunaan

Sumarwan

(23)

55

3.14 Sampling

Pengertian Sampel menurut Uma Sekaran (2006) yaitu sebagian dari populasi. Sampel terdiri dari atas sejumlah anggota yang di pilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah, tapi tidak semua, elemen populasi yang membentuk sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat di generalisasi terhadap populasi penelitian. Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga peneliti terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karekteristiknya akan dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan control eksperimen yang ketat ( match pair, dan sebagainya), penelitian yang sukses adalah mungkin dengan sampel

ukuran antara 10 hingga 20.

• Dilaksanakan secara cross sectional interaksi dalam komunitas online pada

website destinasi wisatawan www.pulautidungdino.com

• n = 60 (mahasiswa) menggunakan percobaan di kelas pada mahasiswa

Binus University.

3.15 Analisis Data MANOVA (GLM Multivariat)

Perbedaan MANOVA dengan ANOVA sebenarnya hanya terletak pada jumlah variabel dependen. Jika pada ANOVA hanya ada satu dependent variable, maka MANOVA justru mensyaratkan adanya lebih dari satu dependent variable yang dianalisis secara bersama-sama.

(24)

56

Karena jumlah variabel dependen lebih dari satu, maka MANOVA bisa dikategorikan sebagai alat analisis multivariat. Variat di sini adalah kombinasi linier dari variabel-variabel dependen.

Hipotesis pada ANOVA dan MANOVA

Pada ANOVA, Hipotesis adalah:

Atau Ho berarti semua RATA-RATA (Means) tiap Grup (Grup 1,2 dan 3) adalah sama.

Pada MANOVA, Hipotesis adalah:

Atau Ho berarti semua RATA-RATA tiap Grup adalah sama, sedang adalah rata-rata dari variabel p, grup k.

Jumlah Sampel pada MANOVA: Pada umumnya, untuk setiap grup sebaiknya ada 20 kasus (20 baris pada terminology SPSS)

Proses MANOVA sebenarnya sederhana, dengan proses dasar:

− Menguji asumsi-asumsi pada data MANOVA.

− Menguji perbedaan antar grup (inti dari MANOVA).

− Interpretasi Output serta proses validasi hasil.

MANOVA

Y1 + Y2 + Y3 +...+ Yn = X1 +X2 + X3 +...+ Xn

(25)

57

Uji Asumsi Pra Analisis

Sebagai statistika parametric, maka analisis data dalam rancangan percobaan ini harus memenuhi asumsi sesatan berdistribusi NID (0,σ2). Secara garis besar sesatan suatu model linear tersebut harus memenuhi asumsi: 1) Linearitas, 2) Independensi, 3) Normalitas, dan 4) Homogenitas.

3.16 Prosedur Analisis 1. Rumuskan Masalah

- Pengelompokkan subjek bertujuan untuk melihat adakah perbedaan sikap

wisatawan remaja mahasiswa berdasarkan kelompok presence yang diberi stimuli dan sikap wisatawan mahasiswa berdasarkan kelompok absence yang tidak diberi stimuli dalam memilih promosi situs web destinasi wisatawan remaja pulau tidung.

- Variabel bebas yang berupa data non metrik (Kategorikal/Nominal) dalam

penelitian ini adalah : dari promosi situs web destinasi wisatawan remaja pulau tidung dan dilakukan stimuli/treatment dari variabel presence dan

absence melalui indikator dibawahnya.

- Variabel terikat yang berupa data metrik (Interval) terdiri dari sikap

wisatawan remaja yang didapat dari promosi situs web destinasi wisatawan pulau tidung yang dibagi dalam 4 bagian yaitu : sikap pada iklan/informasi, sikap pada merek, intensi berkunjung, dan pengetahuan

(26)

58

3.17 Rancangan Uji Hipotesis

Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan tujuan penelitian, dengan tingkat keprcayaan 95 %, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan (alpha) sebesar 5 % atau 0,05.

Dasar uji hipotesis ini yaitu : sig ≥ 0,05 maka Ho diterima, dan Ha ditolak

sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak, dan Ha diterima

Berdasarkan judul penelitian, yaitu : “Studi Eksperimen Pengaruh Promosi Web Destinasi Wisata Bahari Terhadap Sikap dan Pengetahuan Wisatawan Remaja Pada pulautidungdino.com Yang Dikondisikan Secara Klasik”, maka dapat ditentukan bahwa :

X1 = Forward

X2 = Backward

X3 = Control Procedure

Y1 = Sikap pada iklan/informasi

Y2 = Sikap pada merek

Y3 = Intensi berkunjung

Y4 = Pengetahuan

1. Tujuan Penelitian 1 (T-1)

Untuk mengetahui pengaruh Forward terhadap sikap pada iklan di situs

(27)

59

Px1y1

Struktur T-1

Hipotesis T-1

Ho : Variabel X1 (Forward) ada perbedaan terhadap variabel Y1 (sikap pada

iklan di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung.)

: Variabel X1 (Forward) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y1 (sikap

pada iklan di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

2. Tujuan Penelitian 2 (T-2)

Untuk mengetahui pengaruh Forward terhadap sikap pada merek di situs

web destinasi wisatawan remajapulau tidung.

Px1y2

Struktur T-2

Hipotesis T-2

Ho : Variabel X1 (Forward) ada perbedaan terhadap variabel Y2 (sikap pada

merek di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

: Variabel X1 (Forward) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y2 (sikap

pada merek di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

Forward

(X1)

Sikap Pada Iklan (Y1)

Forward

(X1) Sikap Pada Merek

(28)

60

3.Tujuan Penelitian 3 (T-3)

Untuk mengetahui pengaruh Forward terhadap intensi berkunjung di situs

web destinasi wisatawan remajapulau tidung.

Px1y3

Struktur T-3

Hipotesis T-3

Ho : Variabel X1 (Forward) ada perbedaan terhadap variabel Y3 (intensi

berkunjung di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

: Variabel X1 (Forward) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y3 (intensi

berkunjung di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

4.Tujuan Penelitian 4 (T-4)

Untuk mengetahui pengaruh Forward terhadap pengetahuan di situs web

destinasi wisatawan remajapulau tidung.

Px1y4 Struktur T-4 Forward (X1) Intensi Berkunjung (Y3) Forward (X1) Pengetahuan (Y4)

(29)

61

Hipotesis T-4

Ho : Variabel X1 (Forward) ada perbedaan terhadap variabel Y4 (pengetahuan

di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

: Variabel X1 (Forward) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y4

(pengetahuan di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

5.Tujuan Penelitian 5 (T-5)

Untuk mengetahui pengaruh Backward terhadap sikap pada iklan di situs

web destinasi wisatawan remajapulau tidung.

Px2y1

Struktur T-5

Hipotesis T-5

Ho : Variabel X2 (Backward) ada perbedaan terhadap variabel Y1 (sikap pada

iklan di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung.)

: Variabel X2 (Backward) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y1 (sikap

pada iklan di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

6.Tujuan Penelitian 6 (T-6)

Untuk mengetahui pengaruh Backward terhadap sikap pada merek di situs

web destinasi wisatawan remajapulau tidung.

Px2y2

Struktur T-6

Backward

(X2) Sikap Pada Iklan (Y1)

Backward

(X2) Sikap Pada Merek

(30)

62

Hipotesis T-6

Ho : Variabel X2 (Backward) ada perbedaan terhadap variabel Y2 (sikap pada

merek di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

: Variabel X2 (Backward) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y2 (sikap

pada merek di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

7.Tujuan Penelitian 7 (T-7)

Untuk mengetahui pengaruh Backward terhadap intensi berkunjung di situs

web destinasi wisatawan remajapulau tidung.

Px2y3

Struktur T-3

Hipotesis T-7

Ho : Variabel X2 (Backward) ada perbedaan terhadap variabel Y3 (intensi

berkunjung di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

: Variabel X2 (Backward) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y3 (intensi

berkunjung di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

8.Tujuan Penelitian 8 (T-8)

Untuk mengetahui pengaruh Backward terhadap pengetahuan di situs web

destinasi wisatawan remajapulau tidung.

Backward

(X2) Intensi Berkunjung

(31)

63

Px2y4 Struktur T-8

Hipotesis T-8

Ho : Variabel X2 (Backward) ada perbedaan terhadap variabel Y4 (pengetahuan

di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

: Variabel X2 (Backward) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y4

(pengetahuan di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

9.Tujuan Penelitian 9 (T-9)

Untuk mengetahui pengaruh Control Procedure terhadap sikap pada iklan di

situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung.

Px3y1

Struktur T-9

Hipotesis T-9

Ho : Variabel X3 (Control Procedure) ada perbedaan terhadap variabel Y1

(sikap pada iklan di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

: Variabel X3 (Control Procedure) tidak ada perbedaan terhadap variabel

Y1 (sikap pada iklan di situs web destinasi wisatawan remaja pulau tidung)

Backward (X2) Pengetahuan (Y4) Control Procedure (X3)

Sikap Pada Iklan (Y1)

(32)

64

10.Tujuan Penelitian 10 (T-10)

Untuk mengetahui pengaruh Control Procedure terhadap sikap pada merek di situs web destinasi wisatawan remaja pulau tidung.

Px3y2

Struktur T-10

Hipotesis T-10

Ho : Variabel X3 (Control Procedure) ada perbedaan terhadap variabel Y2

(sikap pada merek di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

: Variabel X3 (Control Procedure) tidak ada perbedaan terhadap variabel

Y2 (sikap pada merek di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

11.Tujuan Penelitian 11 (T-11)

Untuk mengetahui pengaruh Control Procedure terhadap intensi berkunjung di situs web destinasi wisatawan remaja pulau tidung.

Px3y3

Struktur T-11

Hipotesis T-11

Ho : Variabel X3 (Control Procedure) ada perbedaan terhadap variabel Y3

(intensi berkunjung di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

Control Procedure (X3)

Sikap Pada Merek (Y2)

Control Procedure (X3)

Intensi Berkunjung (Y3)

(33)

65

: Variabel X3 (Control Procedure) tidak ada perbedaan terhadap variabel

Y3 (intensi berkunjung di situs web destinasi wisatawan remaja pulau

tidung)

12.Tujuan Penelitian 12 (T-12)

Untuk mengetahui pengaruh Control Procedure terhadap pengetahuan di situs web destinasi wisatawan remaja pulau tidung.

Px3y4

Struktur T-12

Hipotesis T-12

Ho : Variabel X3 (Control Procedure) ada perbedaan terhadap variabel Y4

(pengetahuan di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

: Variabel X3 (Control Procedure) tidak ada perbedaan terhadap variabel

Y4 (pengetahuan di situs web destinasi wisatawan remajapulau tidung)

3.18 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Sesuai dengan judul yang telah ditetapkan oleh penulis yaitu : “Studi Eksperimen Pengaruh Promosi Web Destinasi Wisata Bahari Terhadap Sikap Dan Pengetahuan Wisatawan Remaja Pada pulautidungdino.com Yang Dikondisikan Secara Klasik”, maka dalam penelitian ini akan diadakan pengumpulan data atau informasi dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner berisikan pertanyaan atau pernyataan yang kemudian diberikan kepada individu pengguna situs web

Control Procedure

(34)

66

destinasi wisatawan remaja pulau tidung, dengan jumlah sampel yang telah ditentukan.

Selanjutnya hasil dari kuesioner tersebut diolah dengan sedemikian rupa dengan menggunakan metode MANOVA (GLM Multivariat) yang merupakan program SPSS V.16. Dari hasil yang telah diolah tersebut, dapat diperoleh hasil yang berupa angka-angka, yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang telah diukur.

Hasil tersebut akan disajikan dalam kesimpulan, yang disimpulkan berdasarkan pertanyaan yang terdapat dalam identifikasi masalah. Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah mengevaluasi apakah Forward, Backward dan Control Procedure di situs web destinasi wisatawan pulau tidung pada pulautidungdino.com sudah berhasil membentuk sikap wisatawan remaja mahasiswa yang diharapkan, sehingga dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian konsumen. Kemudian saran juga akan diberikan, guna membantu pihak manajemen Dino Tour & Travel agar dapat memberikan peningkatan di masa yang akan datang.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Rancangan Penelitian
Gambar 3.2 Proses Randomisasi SAMPEL
Tabel 3.1 Randomized Block Factorial Design
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uji t statistik yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua faktor pemberian pelayanan nasabahyang dilihat dari kepuasan kerja berpengaruh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran pakan buatan dan rumput laut (Gracillaria sp) terhadap pertumbuhan abalon (Haliotis squamata) yang

Zirconia merupakan bahan keramik yang mempunyai sifat mekanis baik dan banyak digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketangguhan retak bahan keramik lain diantaranya

Bila pasien pulang diluat jam kerja untuk urusan administrasi akan dilakukan di hari berikutnya Untuk Jam pulang pasien rawat inap hanya bisa dilakukan di jam kerja kasir :. -

Hasil observasi awal yang dilakukan, diperoleh beberapa jenis obat yang berinteraksi antara lain captopril dengan antasida (minor), amlodipin dengan simvastatin

Pengumpulan data AHP menggunakan metode wawancara kepada pihak pengambil keputusan dan juga observasi langsung, pengolahan data AHP dan pengujian konsistensi menghasilkan

Dokumen yang diperlukan untuk melakukan order penilaian jaminan mencakup dokumen kepemilikan jaminan (fotokopi sertifikat tanah, fotokopi IMB, fotokopi BPKB, Faktur,

memperpanjang kembali kebijakan penundaan perizinan baru dan penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut, atau yang sering disebut sebagai Moratorium