• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN LOKASI CABANG BARU PT. RED ARMY WATCHES INDONESIA DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENENTUAN LOKASI CABANG BARU PT. RED ARMY WATCHES INDONESIA DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN LOKASI CABANG BARU PT.

RED ARMY WATCHES INDONESIA DENGAN

METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY

PROCESS)

William Handoko Gotama

PT Red Army Watches Indonesia : Menara Imperium 23rd Floor, Suite B Jl. HR Rasuna Said, Jakarta 12980 Telp : 021-8378 4160

william.handoko10@yahoo.com

ABSTRAK

Penulisan laporan dalam kegiatan internship ini bertujuan untuk membantu perusahaan PT

Red Army Watches Indonesia menerapkan strategi ekspansi pasar, dalam hal ini membuka cabang

baru.PT Red Army Watches yang saat ini baru memiliki 2 buah cabang di Indonesia berencana

untuk membuka cabang baru. Keputusan dalam pemilihan lokasi sangatlah penting dan harus di

pertimbangkan secara matang agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan jangka panjang

dan bias menambah pangsa pasar industry jam mekanik. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk pengambilan keputusan.

Pengumpulan data AHP menggunakan metode wawancara kepada pihak pengambil keputusan dan

juga observasi langsung, pengolahan data AHP dan pengujian konsistensi menghasilkan

kesimpulan beberapa criteria yang harus di perhatikan dan alternatif lokasi pembukaan cabang

baru bagi PT Red Army Watches Indonesia yang paling potensial adalah di Plaza Senayan. (W)

(2)

William Handoko Gotama

PT Red Army Watches Indonesia : Menara Imperium 23rd Floor, Suite B Jl. HR Rasuna Said, Jakarta 12980 Telp : 021-8378 4160

william.handoko10@yahoo.com

ABTRACT

Writing reports in this internship activities aimed at helping the company PT

Indonesia Red Army Watches market expansion strategy, in this case the new branch

opened .PT Red Army Watches are currently only has 2 branches in Indonesia, plans to

open a new branch. Decisions in site selection very important and should consider

carefully so that the company can obtain long term benefits and increase the market share

of industry bias mechanical clocks. In this study the authors used AHP (Analytical

Hierarchy Process) for decision making. AHP data collection using interviews to the

decision-makers as well as direct observation, data processing and testing the consistency

of AHP concluded several criteria that need to be noticed and alternative locations for the

opening of a new branch of PT Indonesia Red Army Watches the most potential is in Plaza

Senayan. (W)

(3)

PENDAHULUAN

Agar dapat memperoleh kesuksesan dalam bisnis suatu perusahaan diharuskan

mempunyai strategi yang jitu, sisi kreatifitas dan keberanian perusahaan harus di kembangkan. Salah satu strategi pengembangan bisnis adalah strategi pembukaan cabang baru. Pembukaan cabang baru juga bertujuan untuk memperbesar peluang usaha bisnis suatu perusahaan, dan juga meningkatkan market share perusahaan tersebut.

Red Army Watches (RAW) sebagai perusahaan retail yang menjual berbagai macam merk jam tangan dan sudah berdiri sejak tahun 2004 . Pertama kali di buka di Singapore dan kemudian menyusul Malaysia dan Indonesia di tahun 2008, yang sekarang sudah mempunyai 8 buah cabang di negara – negara tersebut.

Di Indonesia sendiri Red Army Watches memilik 2 buah cabang, yaitu di Grand Indonesia dan Senayan City. Berhubungan dengan ditutup nya toko yang ada di Grand Indonesia karena tidak adanya perpanjangan kontak, agar dapat bersaing dan bertahan dari para pesaing di pasar maka Red Army Watches Indonesia memutuskan untuk mengambil strategi penetrasi pasar dengan kembali membuka cabang baru di tempat yang baru. Sesuai juga dengan visi dan misi perusahaan, untuk mengedukasi para pecinta jam mekanik dengan brand yang anti mainstream pengenalan produk harus di lakukan.Bersadar kan hasil wawancara dengan direksi perusahaan di dapatkan bahwa pengenalan tidak cukup dengan media promosi masal seperti majalah tapi juga harus di lakukan dengan pendekatan pribadi agar pelanggan bisa mendapat interaksi secara langsung, maka dari itu diperlukan banyak cabang agar mencakup wilayah yang lebih luas.

Namun pembukaan cabang baru tidak akan mudah, banyak sekali aspek aspek yang harus di perhatikan dalam membuka cabang baru. Contoh nya bagaimana cara memilih lokasi yang strategis yang sesuai dengan target pasar, dan sesuai dengan positioning perusahaan juga harus di perhatikan.Pemilihan lokasi yang melibatkan beberapa pengambil keputusan bisa menjadi sangat rumit dan kompoleks sehingga harus di sederhanakan agar pengambilan keputusan semakin ringkas.

Berdasarkan uraian tentang permasalahan tersebut, maka penulis yang sedang melakukan internship di perusahaan Red Army Wathces Indonesia diminta untuk melakukakan penelitian dan menganalisis tentang dimanakah lokasi yang strategis bagi Red Army Watches Indonesia untuk membuka cabang baru nya dengan mengambil judul “Penentuan Lokasi Cabang Baru PT. Red Army Watches Indonesia dengan Metode AHP(Analytical Hierarchy Process) “

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Dimana lokasi terbaik untuk penentuan cabang baru PT. Red Army Watches Indonesiayang susuai kriteria perusahaan

2.. Apa kriteria yang menjadi prioritas dalam penentuan lokasi cabang baru PT. Red Army Watches Indonesia

METODE PENELITIAN

Berikut ini adalah penjelasan langkah-langkah pengolahan menggunakan metode (AHP), sebagai berikut;

a. Menentukan Kriteria-kriteria

Peneliti berdiskusi kepada Direktur, Operational manager dan Store manager mengenai kriteria seperti apa yang di butuhkan oleh pihak perusahaan, untuk penentuan lokasi baru PT RAW Indonesia sehingga perusahaan bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan keinginan perusahaan.

(4)

Setelah di tentukan kriteria yang di inginkan kemudian dalam tahap ini ditentukan beberapa pilihan berdasarkan lokasi yang potensial Langkah ini dilakukan dengan cara wawancara dan meminta referensi, dimana saja lokasi yang sesuai dengan segmentasi dan positioning PT Red Army Watches Indonesia. Peneliti juga melihat lokasi dimana terdapat para pesaing seperti Time place dan In Time yang juga menjual berbagai macam jam makanik dengan merk yang terkenal.

c. Pengumpulan Data dari Alternatif yang Ada

Pengumpulan data di dapatkan dari pengamatan langsung dan wawancara terhadap lokasi lokasi yang potensial untuk pembukaan cabang baru PT RAW Indonesia, pengumpulan data ini di sesuaikan dengan kriteria yang sudah di tentukan sebelumnya. d. Penyusunan Kuesioner

Setelah menentukan kriteria, dan alternatif untuk bahan pertimbangan pemilihan lokasi yang potensial, kemudian melakukan pembuatan kuesioner.Penyusunan kuesioner dibuat berdasarkan metode perbandingan berpasangan untuk mengetahui tingkat bobot dari setiap kriteria, dan alternatif.Nilai bobot tersebut mulai dari angka 1 hingga 9, pemberian bobot ini bergantung pada tingkat kepentingan diantaranya.Kuesioner tersebut berisi perbandingan kepentingan antara tiap kriteria dengan kriteria lainnya, dan perbandingan antara tiap alternatif dengan alternatif lainnya.

e. Penyebaran kuesioner kepada para pengambil keputusan

Selanjutnya kuesioner yang sudah disusun tersebut, disebarkan terhadap para pengambil keputusan.

f. Memasukkan data dari kuesioner

Hasil kueisoner yang diperoleh akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam tabel-tabel yang kemudian akan diolah menjadi bahan perhitungan berikutnya.

g. Melakukan Perhitungan Pembobotan pada Kriteria,

Melakukan perhitungan pemobotan pada kriteria, dan alternatif pada tiap tingkat hierarki sesuai dengan rumus-rumus perhitungan metode AHP. Rumus dan cara perhitungannya dijelaskan pada landasan teori dan bab pengolahan data. Perhitungan ini akan menghasilkan tingkat bobot kepentingan tiap kriteria, dan alternatif

h. Pengujian Konsistensi

Pada tahap ini dilakukan perhitungan konsistensi kepada bobot setiap kriteria dan alternatf.Pengujian konsistensi dilakukan untuk mengetahui apakah data-data yang diperoleh memang layak untuk dikelola dan hasil yang diperoleh layak juga untuk digunakan dan diterapkan. Jika hasil uji yang diperoleh tidak konsisten, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengulang kembali pada langkah awal, yakni memilih kembali alternatif lokasi cabang baru dengan cara diskusi dan wawancara kembali terhadap para pengambil keputusan.

(5)

HASIL DAN BAHASAN

Setelah pengolahan dan pernghitungan data dari setiap pengambil keputusan selesai dilakukan, kemudian di peroleh hasil yang berbeda antara direktur, operasional manager, dan store manager.Hasil yang berbeda itu di hasilkan dari perbedaan persepsi masing - masing. Untuk memperoleh hasil akhir nya maka dilakukan proses terakhir yaitu mengkalikan jumlah dari setiap penilaian akhir dengan bobot para pengambil keputusan.

Bobot para pengambilan keputusan ditentukan dengan berdiskusi dengan para pengamtbil keputusan, maka di peroleh hasil seperti berikut

Plaza Senayan Plaza Indonesia

Direktur 0.5229 0.4771

Operasional Manager 0.5856 0.4044

Store Manager 0.6605 0.3495

Langkah berikikutnya yaitu mengkalikan jumlah dari setiap penilaian akhir dengan bobot para pengambil keputusan.Bobot Pengambil keputusan di tentukan secara diskusi bersama dengan Direktur, Operasional manager dan Store manager. Hasil nya dapat di lihat di tabel

Bobot Pengambil Keputusan

Plaza Senayan Plaza Indonesia

Direktur 0.50 0.26145* 0.23855

Operasional Manager 0.30 0.17568 0.12132

Store Manager 0.20 0.1321 0.0699

Total 1.00 0.56923 0.42977

* Diperoleh dari bobot pengambil keputusan x Bobot Score tiap lokasi 0.50 x 0.5229 = 0.26145

Berdasarkan hasil dari pengolahan data dari ketiga pengambil keputusan akhirnya di dapatkan nilai 0.56923 untuk Plaza Senayan dan 0.42977 untuk Plaza Indonesia.Hal ini menunjukan bahwa Plaza Senayan lebih di prioritaskan daripada Plaza Indonesia. Hasil ini menunjukan Plaza Senayan lebih memenuhi kebutuhan dan kesesuaian dengan kriteria yang telah di tentukan sebelumnya

(6)

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian, pengolahan data, dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Dengan menggunakan metode AHP maka di dapatkan alternatif lokasi cabang baru yang terbaik danpaling sesuai dengan kriteria yang di inginkan oleh PT RAW Indonesia adalah Plaza Senayan. Data AHP yang di peroleh dari pengisian kuisioner oleh para pengambil keputusan perusahaan kemudian di hitung dan di temukan hasil akhir bahwa Plaza Senayan lebih unggul dan sesuai dengan kriteria yang di inginkan perusahaan.

2. Berdasarkan perhitungan AHP, di peroleh prioritas kriteria yang paling penting dalam penentuan pembukaan cabang baru, dimana tingkat keramaian, kelengkapan fasilitas dan biaya sewa menjadi prioritas perusahaan dalam memilih lokasi pembukaan cabang baru.

Pemilihan lokasi dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat membantu perusahaan dalam memilih lokasi yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan. Jadi dengan adanya metode AHP akan mempermudah dan menyederhanakan pengambilan keputusan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini.

Saran

Dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan sebagai berikut:

1. Perusahaan bisa menerapkan metode tertentu untuk dapat membantu proses pengambilan keputusan, dengan adanya metode AHP ini perusahaan tidak saja bisa mengambil keputusan dalam hal pemilihan cabang tetapi bisa juga di terapkan dalam hal pengmambilan keputusan sulit. Metode AHP juga bisa di terapkan perusahaan untuk pemilihan supplier, dengan AHP perusahaan bisa memilih brand yang paling di minati dan menguntungkan secara berkala kepada perusahaan. Selain pemilihan supplier AHP juga bisa di terapkan pada HRD perusahaan untuk memilih calon karyawan yang paling potensial sehingga bisa memaksimalkan effisiensi perusahaan dalam proses perekrutan. Metode AHP dalam mengambil keputusan juga dapat di terapkan pada hal hal yang bisa meningkatkan efisiensi perusahaan dalam mendistribusikan setiap brand jam tertentu ke setiap cabang yang ada.

2. Pemilihan cabang baru untuk mendukung ekspansi dan investasi jangka panjang perusahaan guna memperoleh keuntungan dan meraih customer yang lebih banyak harus di lakukan dengan cara yang benar dan efektif gara tidak terjadi kegagalan di dalamnya. Metode pemilihan lokasi secara tradisional sering kali tidak begitu efektif, maka di perlukan perhitungan di dalam nya yang mendukung pengambilan keputusan tersebut. Keputusan yang di buat harus di dukung dengan data – data yang akurat sehingga memperoleh hasil yang terbaik bagi perusahaan.

Saran bagi penulis sebagai berikut:

1. Penulis lebih mengembangkan kemampuan dalam melakukan riset dan analisa hasil penelitian selanjut nya untuk membantu memudahkan pengambilan keputusan dalam suatu kondisi yang kompleks.

2. Penulis harus memahami konsep dan cara kerja AHP agar dapat mengatasi kelemahan yang ada dalam metode tersebut sehingga hasil penelitian bisa lebih efektif dan berguna

(7)

1. Agar pembaca bisa menambah refensi dalam hal penelitian dengan metode AHP dan belajar lebih banyak tentang pengambilan keputusan sehingga dapat di terapkan untuk dapat mencapai tujuan utama dalam mengembangkan bisnis

REFERENSI

Analytic Hierarchy Process, From Wikipedia, (ON-LINE),

http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_Hierarchy_Process, 27 Maret 2008 Berman, Barry dan Evans, Joel R. (2007). Retail management: a strategic approach.

Edisi-10. Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Cox, Roger danBrittain, Paul. (2004). Retailing an Introduction. Edisi-5. Pearson Education Limited, England.

Keown, J. Arthur, Scott, Martin, & Petty.(2001). Dasar-DasarManajemenKeuangan.Edisi-1,SalembaEmpat, Jakarta.

Latifah, S., Prinsip-PrinsipDasar ANALYTIC HIERARCHY PROCESS, (ON-LINE), e-USU Reposritory@2005 Universitas Sumatera Utara, 28 Maret 2008 Pujiastuti, Endah. AnalisisVariabelPembentukPersepsiKonsumenpadaRitel

Hypermarket di LebakBulus.UniversitasGunadarma, Jakarta. Saaty, T.L., The Analytic Hierarchy Process, McGraw-Hill, New York. 1980.

Suratman, Drs. (2001). StudiKelayakanProyekTehnik Dan ProsedurPenyusunanLaporan. JNJLearning, Yogyakarta.

Sutojo, Siswanto. (2000). StudiKelayakanProyek :Konsep, TeknikdanKasus. DamarMulia Pustaka, Jakarta.

Umar, Husein. (2003). StudiKelayakanBisnis.P.T.GramediaPustakaUtama, Jakarta. Utami, Christina Whidya. (2006). ManajemenRitel, StrategidanImplementasiRitel

Modern.SalembaEmpat, Jakarta.

Yang, Jiaqin & Huei Lee. (1997). An AHP decision model for facility location selection. Facilities Volume 15 Issue: 9/10, 1997, USA

Yavas, Ugur. (1994). Deliberation in Grocery Shopping: Prospects for the Adoption of a

Retailing Technology.Journal of Marketing & Intelligence Vol.12. No. 2, 1994,pp. 32–37. MCB University Press Limited, USA.1

.

RIWAYAT PENULIS

William Handoko Gotama lahir di kota Pekanbaru pada tanggal 10 November 1990. Penulis menamatkan

pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Manajemen pada tahun 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Tak lupa, penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh staf Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/ RSUP Sanglah atas asuhan dan bimbingan selama mengikuti pendidikan

– Banyak informasi yang dapat diperoleh dari deskripsi yang terstruktur berupa halaman web, pencarian layanan, dan sumberdaya lainnya. • Dapat mengakomodasi berbagai

Sistem yang akan dibangun berdasarkan perancangan dari penelitian ini adalah sistem informasi perkembangan pendidikan pada anak usia dini berbasis website yang

1) Prof. Bambang Setiaji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2) Arif Widodo, A.Kep., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang

Metode pengumpulan data dengan melakukan penilaian terhadap subyek penelitian melalui checklistyang dibuat berdasarkan indikator kemandirian anak dengan indikator

Secara lisan misalkan seperti aturan yang sebatas di sampaikan dan yang secara tertulis adalah aturan yang berdasarkan pada persetujuan dan kesepakatan warga yang di

Data bahasa yang bersifat empiris menyangkut tataran deskriptif dan secara ontologis data bahasa yang bersifat empiris tersebut tidak akan memiliki makna apa-apa tanpa adanya

Kemampuan menulis ilmiah populer bagi para guru Penjas SD pada umum- nya rendah, sehingga mereka jarang mengekspresikan gagasannya ke dalam tulisan, padahal itu sangat dibutuhkan