• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI OKTOBER 2014 PROVINSI LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN TRANSPORTASI OKTOBER 2014 PROVINSI LAMPUNG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

No. 12/12/18/Th. II, 1 Desember 2014

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI

OKTOBER 2014 PROVINSI LAMPUNG

BPS PROVINSI LAMPUNG

Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Oktober 2014 sebanyak 51.708 orang, naik 29,58 persen dibandingkan September 2014 yang mencapai 39.903 orang. Sementara itu, jika dibandingkan Oktober 2013 yang tercatat sebanyak 50.432 orang mengalami kenaikan 2,53 persen.

Kenaikan juga terjadi pada jumlah penumpang kapal ferry yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni Lampung Oktober 2014 (105.194 orang) naik 48,05 persen dibandingkan September 2014 yang tercatat sebanyak 71.055 orang. Barang yang dimuat Oktober 2014 mencapai 1.303,05 ribu ton, turun 32,92 persen dibandingkan September 2014 yang tercatat 1.942,50 ribu ton. Jumlah barang yang dibongkar pada Oktober 2014 mencapai 990,22 ribu ton, naik 52,44 persen dibandingkan September 2014 yang sebanyak 649,60 ribu ton.

Penumpang pesawat udara yang berangkat Oktober 2014 mencapai 52.518 orang, naik 5,47 persen dibandingkan September 2014 yang sebanyak 49.794 orang. Penumpang pesawat udara yang datang Oktober 2014 mencapai 51.450 orang, naik 3,69 persen dibandingkan September 2014 yang sebanyak 49.620 orang. Barang yang dimuat dari Bandara Raden Inten II Provinsi Lampung pada Oktober 2014 sebanyak 401.796 ton, turun 3,05 persen dibandingkan September 2014 yang mencapai 414.451 ton. Perkembangan barang yang dibongkar pada Oktober 2014 mencapai 555.285 ton, naik 7,05 persen dibandingkan September 2014 yang tercatat sebanyak 518.724 ton.

(2)

Angkutan Darat

Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Oktober 2014 mencapai 51.708 orang, naik 29,58 persen dibandingkan September 2014 yang sebanyak 39.903 orang. Sementara itu, jika dibandingkan Oktober 2013 yang tercatat mencapai 50.432 orang mengalami kenaikan 2,53 persen.

Tabel 1. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Kereta Api

di Provinsi Lampung Oktober 2013, September 2014 dan Oktober 2014

Uraian Keberangkatan Penumpang % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubaha n Tahun n, n-1 Oktober 2013 September 2014 Oktober 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah Penumpang (orang) 50.432 39.903 51.708 29,58 2,53 Total Km Penumpang (juta km) 9,974 9,217 11,757 27,56 17,88 Rata-rata Km Penumpang (km) 197,77 230,99 227,37 (1,57) 14,97

Total kilometer penumpang (km penumpang) adalah jumlah kilometer dari semua penumpang yang berangkat. Besaran ini merupakan penjumlahan jarak tujuan masing-masing penumpang. Jumlah km penumpang angkutan darat yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Oktober 2014 mencapai 11,757 juta kilometer penumpang, naik 27,56 persen dibandingkan September 2014 yang sebanyak 9,217 juta kilometer penumpang. Sementara itu, jika dibandingkan Oktober 2013 yang sebanyak 9,974 juta kilometer penumpang mengalami kenaikan 17,88 persen.

Rata-rata kilometer penumpang adalah rata-rata jumlah kilometer dari penumpang yang berangkat. Rata-rata km penumpang yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Oktober 2014 mencapai 227,37 km, turun 1,57 persen dibandingkan September 2014 yang tercatat sebanyak 230,99 km. Sementara itu, jika dibandingkan Oktober 2013 yang mencapai 197,77 km mengalami kenaikan 14,97 persen.

(3)

Grafik 1. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Kereta Api di Provinsi Lampung Oktober 2013 s.d Oktober 2014

Jumlah barang yang dimuat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Oktober 2014 sebanyak 1.172,94 ton, turun 10,01 persen dibandingkan September 2014 yang mencapai 1.303,47 ton. Sementara itu, jumlah barang yang dimuat pada bulan Oktober 2014 jika dibandingkan Oktober 2013 yang sebanyak 880,07 ton mengalami kenaikan sebesar 33,28 persen.

Kilometer Ton (km ton) adalah jumlah kilometer semua barang yang diangkut. Besaran ini merupakan hasil penjumlahan jarak asal tujuan barang dalam ton. Jumlah km ton barang yang dimuat dari kereta api Oktober 2014 sebesar 480,34 ribu kilometer ton jika dibandingkan September 2014 yang mencapai 451,35 ribu kilometer ton mengalami kenaiakan sebesar 6,42 persen.

Tabel 2. Perkembangan Muat Barang Kereta Api di Provinsi Lampung Oktober 2013, September 2014 dan Oktober 2014

Uraian Muat Barang % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 Oktober 2013 September 2014 Oktober 2014 (1) (2) (4) (4) (5) (6) Jumlah Barang (ton) 880,07 1.303,47 1.172,94 (10,01) 33,28 Km Ton (ribu km) 359,40 451,35 480,34 6,42 33,65 Rata-rata Km Ton (km) 408,38 346,27 409,52 18,27 0,28 50.432 46.454 60.252 54.439 59.500 60.096 56.977 61.218 59.311 51.723 56.597 39.903 51.708

(4)

Rata-rata kilometer ton adalah rata-rata jumlah kilometer setiap ton barang yang diangkut. Rata-rata jumlah km ton yang dimuat dari Stasiun Kereta Tanjung Karang Lampung pada Oktober 2014 tercatat sebanyak 409,52 km, naik 18,27 persen dibandingkan September 2014 yang mencapai 346,27 km. Sedangkan bila dibandingkan dengan bulan Oktober 2013 yang mencapai 408,38 mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen.

Angkutan Laut

Jumlah penumpang kapal ferry yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni Lampung pada Oktober 2014 mencapai 105.194 orang, naik 48,05 persen dibandingkan September 2014 yang tercatat sebanyak 71.055 orang.

Grafik 2. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pelabuhan Bakauheni Lampung Oktober 2013 s.d Oktober 2014

Jumlah barang yang dimuat pada Oktober 2014 sebanyak 1.303,05 ribu ton, turun 32,92 persen dibandingkan September 2014 yang mencapai 1.942,50 ribu ton. Sementara itu jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2013 sebesar 1.171,89 ribu ton, mengalami kenaikan 11,19 persen.

Jumlah barang yang dibongkar pada Oktober 2014 mencapai 990,22 ribu ton, naik 52,44 persen dibandingkan September 2014 yang sebanyak 649,60 ribu ton. Sementara jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2013 sebesar 558,20 ribu ton, mengalami kenaikan 77,40 persen. 105.563 79.238 110.493 97.206 74.848 81.950 77.584 85.346 93.106 91.751 188.409 71.055 105.194

(5)

Tabel 3. Perkembangan Muat dan Bongkar Barang Angkutan Laut

di Provinsi Lampung Oktober 2013, September 2014 dan Oktober 2014

No. Aktivitas Pelabuhan Oktober 2014 September 2014 Oktober 2014 % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Muat Barang (ribu ton) 1.171,89 1.942,50 1.303,05 (32,92) 11,19 Bongkar Barang (ribu ton) 558,20 649,60 990,22 52,44 77,40 Angkutan Udara

Bandar udara asal keberangkatan dan tujuan kedatangan penumpang serta bongkar dan muat barang pesawat udara di Provinsi Lampung selama Oktober 2014 dari dan menuju 3 lokasi bandar udara yaitu Soekarno-Hatta Jakarta (CGK), Hang Nadim Batam (BTH), dan Seray Pesisir Barat Krui (KRUI). Jumlah penumpang pesawat udara yang berangkat pada Oktober 2014 mencapai 52.518 orang, naik 5,47 persen dibandingkan September 2014 yang sebanyak 49.794 orang. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada keberangkatan menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta yaitu sebesar 5,71 persen dari 47.282 orang menjadi 49.983 orang.

Tabel 4. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara

di Provinsi Lampung Oktober 2013, September 2014 dan Oktober 2014

Bandara Tujuan

Keberangkatan Penumpang (orang) %

Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 Oktober 2013 September 2014 Oktober 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 47.196 47.282 49.983 5,71 5,91 Palembang (PLM) 581 - - - - Bandung (BDG) 701 - - - - Batam (BTH) 2.039 2.482 2.521 1,57 23,64 Krui (KRUI) 44 30 14 (53) (68,18) Jumlah 50.561 49.794 52.518 5,47 3,57

Sementara itu jika dibandingkan Oktober 2013 yang sebanyak 50.561 orang mengalami kenaikan 3,57 persen. Persentase kenaikan terjadi pada keberangkatan menuju Bandara Hang Nadim Batam sebesar 23,64 persen dari 2.039 orang menjadi 2.521 orang.

(6)

Grafik 3. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara di Provinsi Lampung Oktober 2013 s.d. Oktober 2014

Jumlah penumpang pesawat udara yang datang pada Oktober 2014 mencapai 51.450 orang, naik 3,69 persen dibandingkan September 2014 yang sebanyak 49.620 orang. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada kedatangan dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta yang naik 3,77 persen dari 49.252 orang menjadi 47.464 orang. Sementara itu jika dibandingkan bulan Oktober 2013 yang tercatat 50.115 orang mengalami kenaikan 2,66 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada kedatangan dari bandara Hang Nadim Batam sebesar 15,40 persen.

Tabel 5. Perkembangan Kedatangan Penumpang Angkutan Udara

di Provinsi Lampung Oktober 2013, September 2014 dan Oktober 2014

Bandara Asal

Kedatangan Penumpang (orang) %

Perubah an Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 Oktober 2013 September 2014 Oktober 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 46.846 47.464 49.252 3,77 5,14 Palembang (PLM) 747 - - - - Bandung (BDG) 604 - - - - Batam (BTH) 1.877 2.119 2.166 2,22 15,40 Krui (KRUI) 41 37 32 (13,51) (21,95) Jumlah 50.115 49.620 51.450 3,69 2,66

Jumlah barang yang dimuat dari Bandara Raden Inten II Provinsi Lampung pada Oktober 2014 mencapai 401.796 ton, turun 3,05 persen dibandingkan September 2014 yang sebanyak 414.451 ton. Persentase penurunan terbesar terjadi pada tujuan Bandara Seray Pesisir

50.561 49.787 54.232 47.987 47.589 50.027 46.301 51.889 54.817 42.544 58.789 49.794 52.518

(7)

Jumlah barang yang dimuat Oktober 2014 jika dibandingkan Oktober 2013 yang mencapai 369.620 ton mengalami kenaikan sebesar 8,71 persen. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada tujuan Bandara Hang Nadim Batam yang naik sebesar 40,06 persen dari 18.843 ton menjadi 401.796 ton.

Tabel 6. Perkembangan Muat Barang Angkutan Udara di Provinsi Lampung Oktober 2013, September 2014 dan Oktober 2014

Bandara Tujuan

Muat Barang (ton) %

Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 Oktober 2013 September 2014 Oktober 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 343.412 374.318 375.340 0,27 9,30 Palembang (PLM) 2.991 - - - - Bandung (BDG) 4.112 - - - - Batam (BTH) 18.843 39.862 26.392 (33,79) 40,06 Krui (KRUI) 262 271 64 (76,38) (75,57) Jumlah 369.620 414.451 401.796 (3,05) 8,71

Jumlah barang yang dibongkar pada Oktober 2014 mencapai 555.285 ton, naik 7,05 persen dibandingkan September 2014 yang tercatat sebanyak 518.724 ton. Persentase kenaikan terbesar terjadi pada Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sebesar 7,97 persen. Sementara itu jika dibandingkan bulan Oktober 2013 yang tercatat sebanyak 505.994 ton barang yang dibongkar mengalami kenaikan 9,74 persen. Persentase kenaikan terbesar terjadi di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sebesar 12,17 persen.

Tabel 7. Perkembangan Bongkar Barang Angkutan Udara di Provinsi Lampung Oktober 2013, September 2014 dan Oktober 2014

Bandara Tujuan

Bongkar Barang (ton) %

Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 Oktober 2013 September 2014 Oktober 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 475.992 494.495 533.930 7,97 12,17 Palembang (PLM) 4.729 - - - - Bandung (BDG) 4.176 - - - - Batam (BTH) 20.814 23.595 21.122 (10,48) 1,48 Krui (KRUI) 301 634 233 (63,25) (22,59) Jumlah 505.994 518.724 555.285 7,05 9,74

(8)

Selama Oktober 2014, jumlah penumpang terbanyak yang melakukan perjalanan ke luar Provinsi Lampung menggunakan kapal ferry sebesar 50,23 persen diikuti pesawat udara sebesar 25,08 persen. Sementara 24,69 persen yang menggunakan moda transportasi kereta api untuk perjalanan dalam dan luar Provinsi Lampung.

Grafik 4. Proporsi Keberangkatan Penumpang Kereta Api, Kapal Ferry dan Pesawat Udara di Provinsi Lampung Oktober 2014

Jumlah penumpang yang berangkat pada Oktober 2014 mencapai 209.420 orang, naik 30,28 persen dibandingkan September 2014 yang tercatat sebanyak 160.752 orang. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada keberangkatan menggunakan kapal ferry yaitu sebesar 48,05 persen dari 71.055 orang menjadi 105.194 orang.

Sementara itu, jumlah penumpang moda transportasi darat, laut dan udara yang berangkat pada Oktober 2014 jika dibandingkan Oktober 2013 naik 1,39 persen dari 206.556 menjadi 209.420 orang. Persentase kenaikan terbesar terjadi pada pesawat udara yaitu sebesar 3,87 persen dari 50.561 orang menjadi 52.518 orang.

Tabel 8. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Kereta Api, Kapal Ferry dan Pesawat Udara di Provinsi Lampung

Oktober 2013, September 2014 dan Oktober 2014

Moda Transportasi Penumpang (orang) % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 Oktober 2013 September 2014 Oktober 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kereta Api 50.432 39.903 51.708 29,58 2,53 Kapal Ferry 105.563 71.055 105.194 48,05 (0,35) Pesawat Udara 50.561 49.794 52.518 5,47 3,87 Jumlah 206.556 160.752 209.420 30,28 1,39 24,69% 50,23% 25,08%

(9)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG

Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329

Email: bps1800@bps.go.id

Website: lampung.bps.go.id

Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi

Bambang Widjonarko, SP Telpon (0721) 482909/484329

Gambar

Grafik 1.  Perkembangan Keberangkatan Penumpang Kereta Api  di Provinsi Lampung Oktober 2013 s.d Oktober 2014
Grafik 2.  Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pelabuhan Bakauheni  Lampung Oktober 2013 s.d Oktober 2014
Tabel 4.  Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara
Grafik 3.  Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara  di Provinsi Lampung Oktober 2013 s.d
+3

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Abiansemal tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 36 orang siswa yang terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 16 orang

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis pendapatan usaha kerajinan kaligrafi kulit kambing, analisis pendapatan

Penyelesaian analitis dari suatu model matematis adalah penyelesaian yang didapat dari manipulasi aljabar terhadap persamaan dasar sehingga didapat suatu penyelesaian yang

burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk. 5) Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk

Bahwa Berdasarkan Keterangan Terlapor Atas Nama Andres, SE (Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Mentawai). 1) Bahwa Terlapor adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum

Batu kandung kemih sering terjadi pada klien yang mengalami gangguan miksi atau terdapat benda asing di buli-buli. Gangguan miksi terjadi pada klien dengan hiperplasia prostat,

Hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak berhasil mendukung hipotesis alternatif 3 (HA3), yang berarti interaksi antara penganggaran

Melalui pengalaman siswa dan penjelasan dari guru, siswa dapat mengidentifikasi kehidupan manusia yang sesuai dengan keadaaan cuaca tertentu dengan tepat.. Melalui