• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TAYANGAN ASIA S NEXT TOP MODEL DI STASIUN TV RCTI TERHADAP MINAT UNTUK MENJADI MODEL PADA SISWA OQ MODELING SCHOOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TAYANGAN ASIA S NEXT TOP MODEL DI STASIUN TV RCTI TERHADAP MINAT UNTUK MENJADI MODEL PADA SISWA OQ MODELING SCHOOL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TAYANGAN ASIA’S NEXT TOP

MODEL DI STASIUN TV RCTI TERHADAP

MINAT UNTUK MENJADI MODEL PADA

SISWA OQ MODELING SCHOOL

DINI SAFIRA

Jurusan Marketing Communication Bina Nusantara University

Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta 11480, Indonesia

(021) 534-5830, 535-0660

safiradini@hotmail.com

Dosen Pembimbing : Rahmat Edi Irawan, S.Pd.., M.IKom

ABSTRACT

THE GOAL OF THIS RESEARCH is to know whether there is any correlations between Asia’s Next Top Model TV program towards willingness of OQ Modeling School Jakarta’s Students to become a model and to determine the extent of Asia’s Next Top Model TV Program’s influence towards willingness of OQ Modeling School Jakarta’s Students to become a model. RESEARCH METHODS that used in this research is quantitative methods, and using correlations test, coefficient of determination test, and regression test to analyze the data. RESULT ACHIEVED according to correlation test that used to analyze the relation between variable x and y, it shows a value 0,866, which means that the x has a strong relation to y. Determination test that had been done to determine the extent of x’s influence towards y, indicating that the x has 74,3% influence towards y. THE CONCLUSION of this research is that the variable x has quite significant influence to variable y, in the other words, Asia’s Next Top Model TV Program affects Students of OQ Modeling School’s willingness to become a model. (DS)

Keywords: TV Program, Effect, Willingness

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara tayangan Asia’s Next Top Model terhadap minat menjadi model pada siswa OQ Modeling School Jakarta dan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tayangan Asia’s Next Top Model terhadap minat menjadi model pada siswa OQ Modeling School. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan teknik korelasi, koefisien determinasi dan regresi. HASIL YANG DICAPAI dengan menggunakan koefisien korelasi untuk menguji adakah hubungan antara variabel x dan y, menunjukkan nilai sebesar 0,866 yang dapat diartikan bahwa varibel x memiliki hubungan yang kuat terhadap variabel y. Koefisien determinasi yang dilakukan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel x terhadap variabel y menunjukkan bahwa variabel x berpengaruh sebesar 74,3% terhadap variabel y. SIMPULAN yang didapat dari hasil penelitian ini adalah variabel x berpengaruh cukup signifikan terhadap variabel y, dengan kata lain tayangan Asia’s Next Top Model mempengaruhi siswa OQ Modeling School untuk menjadi model. (DS)

(2)

PENDAHULUAN

Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa hampir setiap orang di benua itu menghabiskan waktunya antara 6-7 jam per minggu untuk menonton televisi. Waktu yang paling tinggi terserap pada musim dingin. Sementara di Indonesia pemakaian TV meningkat pada waktu libur, bisa melebihi 8 jam per hari (Cangara, 2006).

Banyaknya stasiun televisi tidak dipungkiri menyebabkan terjadinya persaingan di antara stasiun televisi dan praktisi penyiaran itu sendiri. Mereka berlomba-lomba untuk membuat atau membeli serta menyiarkan program-program terbaik yang diinginkan penonton, baik program program hiburan maupun informasi. Bagi stasiun televisi swasta, program adalah hidup matinya televisi. Melalui program mereka ditonton dan dikenal penontonnya. Keinginan semua stasiun televisi swasta untuk mendapatkan jumlah penonton sebanyak- banyaknya menyebabkan kompetisi atau persaingan antar stasiun televisi, terutama stasiun televisi swasta nasional, menjadi amat ketat. Mereka akan selalu berbuat apa saja untuk menghasilkan produksi program terbaik dan menyiarkannya di waktu yang terbaik pula bagi mereka. (Irawan, 2011)

Seiring dengan berkembangnya program di acara televisi-televisi swasta, tidak jarang program yang sukses tersebut diikuti oleh stasiun TV lain. Ada juga suatu acara yang sukses di negara asalnya sehingga dibuat versi negara lain, yang dinamakan franchise. Dalam hal ini RCTI mengikuti tren franchise tersebut dengan menyiarkan Asia’s Next Top Model.

Asia’s Next Top Model adalah reality show televisi yang menampilkan sejumlah wanita yang bersaing untuk menjadi model asia papan atas dan juga kesempatan untuk memulai karier mereka di industri permodelan. Acara ini diadopsi dari versi Amerika, yang dimana adalah versi orisinilnya yaitu America’s Next Top Model.

Menjamurnya sekolah permodelan dan agensi-agensi model dipengaruhi oleh minat masyarakat untuk menjadi model. Hal ini bisa dikatakan karena masyarakat melihat semakin banyaknya tayangan reality show yang mengubah mimpi seseorang menjadi kenyataan. Begitu juga mimpi menjadi seorang model. Salah satu tayangan yang dapat menginspirasi masyarakat adalah tayangan Asia’s Next Top Model. Dengan demikian, untuk memastikan dan membuktikan apakah program ini sudah berhasil berpengaruh terhadap minat untuk menjadi model para siswa OQ Modeling School, dilakukanlah penelitian ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh yang signifikan antara program Asia’s Next Top Model di stasiun TV RCTI terhadap minat untuk menjadi model pada siswa OQ Modeling School.

STUDI PUSTAKA

Teori uses and gratifications milik Blumer dan Katz, mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut.

Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratification) atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu (Ardianto, 2007)

Katz, Blumler & Gurevitch dalam buku Ardianto (2007) menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori uses and gratifications, yaitu:

1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan.

4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

Teori ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Mereka percaya bahwa ada

(3)

banyak alasan khalayak untuk menggunakan media.

Uses and gratifications model meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan.

Minat adalah gejala psikologis yang menunjukkan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertiaan diatas tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut (Hariyanto, 2010).

Menurut J.P Chaplin (1979), minat merupakan keadaan dari motivasi dan merupakan suatu kesiapan yang membawa tingkah laku kepada suatu arah atau goal tertentu. Jika individu memiliki ke- inginan dalam suatu bidang pekerjaan tertentu, me- reka akan memiliki kesiapan untuk bisa mengarah- kan tingkah lakunya tersebut pada tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan di bidang pekerjaan yang akan mereka jalani nantinya. (Nugroho, 2008)

Sedangkan menurut Drs. Dyimyati Mahmud (1982), minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu obyek, atau karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas. (Hariyanto, 2010)

Berdasarkan definisi minat tersebut dapatlah dikemukakan bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

a.Minat adalah suatu gejala psikologis

b.Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik. c.Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran

d.Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan.

Berdasarkan beberapa Pengertian Minat menurut ahli tersebut penulis simpulkan bahwa minat adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat adanya pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada obyek tersebut.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan-hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. (Noor, 2011)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah siswa dari OQ Modeling School yang berjumlah 40 siswa.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Karena populasi dalam penelitian ini terbatas atau sedikit, maka penelitian ini menggunakan sampel jenuh. (Sugiyono, 2004). Sampel jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100 (Noor, 2011). Dalam penelitian akan dilakukan penelitian tentang minat menjadi model pada siswa OQ Modeling School. Karena jumlah siswa hanya 40, maka seluruh siswa dijadikan sampel penelitian.

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Data Primer, data yang dikumpulkan peneliti dari objek penelitian secara langsung. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan Kuisioner, yang akan dijawab oleh responden. Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban dari siswa-siswa OQ Modeling School terhadap kuesioner yang peneliti bagikan. Data sekunder, data ini didapat dari pihak lain. Pihak lain disini dapat diperoleh dari instansi yang bersangkutan, atau didapat dari buku serta dari sumber yang berhubungan dengan topik yang peneliti pilih. Data sekunder berupa data yang didapat dari OQ Modeling School, berupa jumlah siswa, dll.

Uji keabsahan data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas. Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah alat ukur atau kuesioner sudah benar-benar mengukur apa yang diukur, yang dimana dalam penelitian ini diuji dengan rumus Product Moment. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur atau kuesioner sudah reliabel atau dapat dipercaya,

(4)

rumus yang digunakan adalah dengan Cronbach's Alpha. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, yang dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi, koefisien determinasi, koefisien regresi dan uji hipotesis. Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antar kedua variabel. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel program Asia’s Next Top Model terhadap minat untuk menjadi model pada siswa OQ Modeling School. Uji regresi dilakukan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen jika nilai independen diubah-ubah. Uji hipotesis dilakukan untuk menguji apakah variabel program Asia’s Next Top Model berpengaruh secara signifikan terhadpa variabel minat untuk menjadi model pada siswa OQ Modeling School.

HASIL DAN BAHASAN

Uji keabsahan dan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17.0. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Uji Validitas Variabel X

Item r hitung r tabel Keterangan

1 0.835 0.312 Valid

2 0.769 0.312 Valid

3 0.806 0.312 Valid

4 0.794 0.312 Valid

5 0.817 0.312 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan r table di atas dapat dilihat bahwa nilai rhitung untuk masing-masing item pertanyaan lebih besar dibandingan dengan nilai rtabel (0.312), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk dianalisa.

Tabel 2 Uji Validitas Variabel Y

Item r hitung r tabel Keterangan

6 0.763 0.312 Valid

7 0.823 0.312 Valid

8 0.833 0.312 Valid

9 0.784 0.312 Valid

10 0.719 0.312 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan r table di atas dapat dilihat bahwa nilai rhitung untuk masing-masing item pertanyaan lebih besar dibandingan dengan nilai rtabel (0.312), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk dianalisa.

(5)

Hasil uji reliabilitas mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3 Uji Reliabilitas Variabel X

Cronbach's Alpha N of Items

.925 5

Tabel 4 Uji Reliabilitas Variabel Y

Cronbach's Alpha N of Items

.914 5

Item pertanyaan pada tiap variabel dinyatakan reliabel apabila nilai Cronbach's Alpha menunjukkan angka lebih besar dari 0,6. Kedua hasil di atas menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,6, maka dari itu kuesioner dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya.

Tabel 5 Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation

2.72399558

Most Extreme Differences Absolute .188

Positive .188

Negative -.153

Kolmogorov-Smirnov Z 1.187

Asymp. Sig. (2-tailed) .120

Dari tabel output diatas terlihat bahwa nilai signifikansi(Sig.) =0,120 > 0,05(α=5%) sehingga

dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Setelah seluruh data telah memenuhi syarat, maka dilakukanlah analisis data dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 6 Koefisien Korelasi

totalx totaly

totalx Pearson Correlation 1 .866**

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

totaly Pearson Correlation .866** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara Pengaruh Tayangan Asia’s Next Top Model (X) dengan Minat Untuk Menjadi Model (studi Kasus terhadap Siswa OQ Modeling School), (Y) sebesar 0,866 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, karena nilai signifikansi <0,05 maka hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang sangat kuat dan signfikan.

(6)

Tabel 7 Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .866a .750 .743 2.75960

Nilai Adjust R Square menunjukkan besarnya pengaruh dari variabel X pada variabel Y oleh sebab itu disebut koefisien determinasi. Dari tabel 4.28 dapat diketahui nilai Adjust R Square untuk variabel X adalah sebesar 0,743 atau bila dibaca dalam bentuk koefisen determinasi sebesar 74,3%. Itu artinya variabel tayangan Asia’s Next Top Model berpengaruh terhadap minat untuk menjadi model sebesar 74,3%.

Tabel 8 Koefisien regresi

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.410 1.683 .838 .000 Tayangan Asia’s Next Top Model .886 .083 .866 10.665 .000

Pada kolom Unstandardized Coefficients (B) dapat dilihat bahwa nilai kostanta yang diperoleh adalah 1.410 dan nilai Tayangan “Asia’s Next Top Model” adalah 0.886 artinya tanpa variabel Tayangan “Asia’s Next Top Model” nilai variabel minat Siswa OQ Modeling School adalah 1.410 tapi setelah ada variabel-variabel Tayangan “Asia’s Next Top Model” maka nilainya bertambah sebesar 0.886.

Nilai B yang positif (+) menunjukkan bahwa meski Tayangan “Asia’s Next Top Model” memperngaruhi atas kemunculan variabel Minat siswa OQ Modeling School Untuk Menjadi model namun ada variabel lain yang mempengaruhi munculnya Minat siswa OQ Modeling School Untuk Menjadi model Sehingga persamaan regresinya dapat ditulis sebagai berikut :

Ŷ = 1.410 + 0.866 X

Dengan kata lain, setiap penambahan 1 nilai X akan maka nilai Y akan bertambah sebesar 0,886. Meskipun tidak ada variabel X, variabel Y tetap mempunyai nilai, yaitu sebesar 1,410.

Setelah di dapat persamaan regresi, maka selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan uji t, yaitu untuk menguji signifikasi koefisien regresi (b) yaitu apakah variabel independen (X) berpengaruh secara nyata atau tidak.

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 40 orang dan jumlah variabel yang diteliti adalah 2 maka (40-2) = 38. Oleh karena uji T dilakukan dua arah dengan derajat kepercayaan 90%, maka t yang di baca dari tabel T (terlampir) adalah 1.685 sehingga jika dikaitkan dengan Tabel 4.29 nilai t hitung variabel X sebesar 10.665 berarti Ho di tolak karena t hitung > dari nilai t tabel, atau dengan kata lain Ha atau hipotesis penelitian ini diterima.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, untuk memperoleh gambaran

mengenai Pengaruh Tayangan Asia’s Next Top Model di RCTI terhadap Minat Untuk

Menjadi Model (Studi Kasus: Siswa OQ Modeling School). Dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Variabel X yaitu Tayangan Asia’s Next Top Model di RCTI, dan Variabel Y yaitu

(7)

kelas interval 0,80 – 1,000 dapat dapat disimpulkan memiliki hubungan yang sangat kuat.

2. Variabel Tayangan Asia’s Next Top Model di RCTI berpengaruh sebesar 74,3%

terhadap variabel Minat Untuk Menjadi Model. Sedangkan sisanya yaitu 25,7% dipengaruhi oleh faktor atau hal lain diluar tayangan Asia’s Next Top Model di RCTI yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 17 menunjukkan bahwa

variabel x berpengaruh cukup signifikan terhadap variabel y dan dapat disimpulkan bahwa tayangan Asia’s Next Top Model di RCTI mempengaruhi minat siswa OQ Modeling School untuk menjadi model.

Adapun beberapa hal yang dapat disarankan untuk kepentingan program

berikutnya adalah:

1. Agar dalam penelitian selanjutnya dapat diteliti bagaimana strategi produksi program

Asia’s Next Top Model sehingga dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap minat siswa OQ Modeling School untuk menjadi model.

2. Tayangan Asia’s Next Top Model berikutnya agar lebih fokus kepada kegiatan

permodelan dan mengurangi drama yang ada di dalam tayangan tersebut, agar para penonton merasa lebih termotivasi dan tidak menonton tayangan Asia’s Next Top Model hanya karena drama di dalam tayangan ini.

3. Mempertahankan kualitas presenter, dan lebih banyak mengundang bintang tamu

yang dikenal oleh masyarakat internasional.

REFERENSI

Buku

Ardianto, E. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Nurgiyantoro, Burhan, dkk. (2004). Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidajanto Djamal, Andi Fachruddin. (2011). Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Prenada Media Group.

Nurudin. (2013). Pengantar Komunikasi Massa. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mcquail, Dennis. (2011). Teori Komunikasi Massa McQuail Edisi 6, Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: C.V Andi OFFSET.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (MIxed Methods). Bandung: Alfabeta, CV.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Vardiansyah, Dani. (2008). Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Indeks.

Jurnal

Irawan, R. E. (2011). Persepsi Praktisi Penyiaran Terhadap Regulasi Penyiaran Di Indonesia: Studi Kasus Program Empat Mata dan Bukan Empat Mata di Trans7. Humaniora , 2.

Nugroho, B. A. (2008). Gambaran Minat Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul Berdasarkan Tinjauan Teori J. Holland. Jurnal Psikologi , 6.

Lain-lain

Hariyanto. (2010, Desember 23) pengertian minat: belajarpsikologi. Diakses pada 7 Maret 2013, from belajarpsikologi: http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/

(8)

www.rcti.tv

www.starworldasia.tv

Annual Report OQ Modeling School

RIWAYAT PENULIS

Dini Safira lahir di Jakarta pada tanggal 9 Desember 1991, menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara Jurusan Marketing Communication peminatan Broadcasting pada tahun 2013.

RIWAYAT HIDUP

Rahmat Edi Irawan

Dosen bidang penyiaran pada peminatan Broadcast Jurusan Mraketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Binus University. Menyelesaikan S1 Jurusan Pendidikan Sejarah di IKIP Jakarta (1994), S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana Jakarta (2012), dan saat ini sedang menyelesaikan S3 Ilmu Komunikasi di Universitas Padjajaran. Saat ini juga menjadi praktisi penyiaran sejak tahun 1996.

Gambar

Tabel 2 Uji Validitas Variabel Y
Tabel 3 Uji Reliabilitas Variabel X
Tabel 8 Koefisien regresi

Referensi

Dokumen terkait

Lembaga penyiaran publik yang dalam terminologi dunia di se- but Public Service Broadcasting (PSB) atau penyiaran layanan publik, dianggap sebagai wujud titik temu kepentingan

Hasil isolasi bakteri dan identifikasi awal dengan teknik pewarnaan gram untuk 18 sampel dari 8 genus karang serta mucus karang yang diperoleh dari 5

Saran untuk SMK penyelenggara Program Teknik Pemesinan di Kota Semarang adalah sebagai berikut: (1) penambahan ven- tilasi udara, perbaikan komponen sarana dan

Putusan Pengadilan Agama Lubuk Pakam dengan Nomor: 014/Pdt.P/2014/PA-LPK, menetapkan ahli waris dalam putusan tersebut, menjadi ahli waris serta mendapatkan harta warisan

Informasi geologi bawah permukaan diperoleh berdasarkan model geologinya, yakni dari penampang anomali gaya berat pada lintasan A-B (lihat Gambar 6) pada lintasan

59 J.H. Meuleman, &#34; Islam dan Pascamodernisme dalam Pemikiran M.. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 12, Nomor 2, Desember 2016 pemikrian Islam klasik atau luput dari

Myös muut opettajat nostivat puheissaan esille, että yksi mahdol- lisuus käyttää äänioppikirjaa koulussa olisi kuunnella niitä kaikkien oppilaiden kanssa, muun muassa sen