ABSTRAK
Persaingan bisnis oleh-oleh makanan khususnya di Kota Bandung sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kartika Sari adalah salah satu merek bolen yang dikenal Wisatawan Nusantara sebagai oleh-oleh Bandung yang populer. Wirausaha yang dimulai dari skala kecil menengah tersebut kini sudah berkembang dan dikenal oleh para Wisatawan Nusantara. Salah satu faktor penyebabnya karena pemilik mulai menerapkan instrumen – instrumen pemasaran dengan tepat dalam kegiatan kewirausahaannya. Dengan kata lain adanya integrasi antara instrumen pemasaran dalam kewirausahaan dapat menciptakan efektifitas di dalam persaingan. Namun munculnya merek-merek pesaing dengan beragam kemasan dan harga yang bervariasi serta perbedaan tingkat brand awareness dapat berpotensi untuk mempengaruhi brand loyalty Wisatawan Nusantara terhadap merek kue Kartika Sari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemasan, kewajaran harga dan brand awareness terhadap brand loyalty Wisatawan Nusantara di Toko Kue Kartika Sari Bandung. Teori yang menjadi landasan penelitian meliputi packaging, price dan brand. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode riset deskriptif dengan jenis penelitian kuantitatif yang diolah dengan teknik analisis model regresi. Populasi penelitian adalah Wisatawan Nusantara yang sedang berbelanja ke Toko Kue Kartika Sari Bandung. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada sampel 150 Wisatawan Nusantara dan yang memenuhi tingkat kelayakan kuesioner sebanyak 110. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kemasan, kewajaran harga dan brand awareness berpengaruh positif signifikan terhadap brand loyalty, artinya kemasan yang semakin berkualitas dapat meningkatkan brand loyalty Wisatawan Nusantara pada merek kue Kartika Sari, semakin wajar harga kue Kartika Sari maka brand loyalty Wisatawan Nusantara pada merek kue Kartika Sari cenderung semakin tinggi dan semakin tinggi brand awareness Wisatawan Nusantara pada merek kue Kartika Sari, maka semakin tinggi pula brand loyalty Wisatawan Nusantara pada merek kue Kartika Sari.
ABSTRACT
The competition of pastry business especially in Bandung is in rapid progress. Kartika Sari’s pastry which is start from small medium enterprise has growth and well known by domestic tourist as one of the most wanted pastry in Bandung. One of the reason is because the owner start to apply the marketing elements correctly in their entrepeneurship. In other words, an integration between entrepreneurship and marketing (entrepreneurial marketing) has created an effectiveness in competition. However, the presence of competitors' brands with various packaging, heterogenous prices and different level of brand awareness could potentially affect the brand loyalty of domestic tourist to Kartika Sari’s pastry brand. The purpose of this study is to determine the impact of packaging, price fairness and brand awareness to brand loyalty toward domestic tourist at Kartika Sari Bandung. The grand theory that used for the basis
research were packaging, price and brand. The research method was descriptive method with quantitative research that processed by the regression model analysis techniques. The population study was domestic tourist whom were shopping at Kartika Sari Bandung. The technique of collecting data using questionnaires that distributed to a sample of 150 domestic tourist and who meet the eligibility rate of questionnaires was 110. The results showed that the packaging, the price fairness and brand awareness have significant positive impact to brand loyalty whether in parsial or simultanously. It means more quality in packaging tend to increase the brand loyalty of domestic tourist to Kartika Sari, more fairness in price tend to increase the brand loyalty of domestic tourist to Kartika Sari and the higher of brand awarness, result higher brand loyalty.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN...i
LEMBAR PERNYATAAN...ii
ABSTRAK...iii
ABSTRACT...iv
KATA PENGANTAR...v
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR TABEL...xi
DAFTAR GAMBAR...xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
2.1 Bauran Pemasaran ... 9
2.2 Kemasan dan Jenis Kemasan ... 10
2.2.1 Kualitas Kemasan... 11
2.2.2 Indikator pada Kemasan ... 14
2.3 Kewajaran Harga ... 15
2.3.1 Prinsip Kewajaran Harga ...16
2.3.2 Strategi Penetapan Harga ...17
2.3.3 Indikator Kewajaran Harga ... 19
2.4 Brand ... 20
2.4.1 Brand Equity ... 21
2.4.2 Brand Awareness ... 22
2.4.1.2 Proses Pembentukan Brand Awareness ...24
2.4.1.3 Peranan Brand Awareness...26
2.4.1.4 Indikator pada Brand Awareness ...27
2.4.3 Brand Loyalty ... 27
2.4.3.1 Tingkatan Brand Loyalty...28
2.4.3.2 Pengukuran Brand Loyalty ...29
2.4.3.3 Indikator pada Brand Loyalty...30
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu ... 31
2.6 Hubungan antara Kemasan, Kewajaran Harga dan Brand Awareness dengan Brand Loyalty ... 32
BAB III Rerangka Pemikiran, Model Penelitian dan Hipotesis Penelitian ... 34
3.1 Rerangka Pemikiran dan Model Penelitian ... 34
3.2 Hipotesis Penelitian ... 35
BAB VI METODE PENELITIAN ... 36
4.1 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 36
4.1.1 Populasi ... 36
4.1.2 Teknik Pengambilan Sampel... 37
4.2 Metode Penelitian yang Digunakan ... 38
4.3 Operasionalisasi Variabel... 39
4.4 Teknik Analisis ... 41
4.4.1 Uji Validitas ... 41
4.4.2 Uji Reliabilitas ... 42
4.4.3 Uji Asumsi Klasik ... 43
4.4.4 Uji Hipotesis... 44
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 48
5.1 Profil Kartika Sari ... 48
5.2 Karakteristik Responden ... 49
5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 52
5.5 Uji Hipotesis... 57
5.5.1 Pengaruh Kemasan Terhadap Brand Loyalty ...59
5.5.2 Pengaruh Kewajaran Harga Terhadap Brand Loyalty ...60
5.5.3 Pengaruh Brand Awareness Terhadap Brand Loyalty ...61
5.5.4 Pengaruh Kemasan, Kewajaran Harga dan Brand Awareness Terhadap Brand Loyalty...62
5.6 Implikasi Manajerial ... 63
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
6.1 Kesimpulan ... 68
6.2 Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Peringkat oleh-oleh Bandung yang populer...2
Tabel 1.2 Merek kue pastry yang populer di Bandung...3
Tabel 1.3 Karakteristik konsumen yang berkunjung ke toko kue...4
Tabel 4.1 Operasionalisasi Variabel...38
Tabel 5.1 Asal Kota Responden...48
Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Kemasan...52
Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas Harga...52
Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Brand Awareness...53
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Brand Loyalty...54
Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas...55
Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas...56
Tabel 5.8 Hasil Pengujian Multikolinearitas...56
Tabel 5.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas...57
Tabel 5.10 Hasil Uji R Square...57
Tabel 5.11 Hasil Uji t...57
Tabel 5.12 Hasil Uji F...58
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Elemen Brand Equity...21
Gambar 2.2 Piramida Brand Awareness...23
Gambar 2.3 Piramida Loyalitas Merek...28
Gambar 3.1 Model Pengaruh Kemasan, Kewajaran Harga dan Brand Awareness Terhadap Brand Loyalty...32
Gambar 5.1 Jenis Kelamin Responden...50
Gambar 5.2 Usia Responden...50
Gambar 5.3 Pendapatan Responden...51
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Persaingan bisnis oleh-oleh makanan di Kota Bandung sedang mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Bisnis oleh-oleh makanan yang sebagian besar
dimulai dari wirausaha kecil menengah tersebut kini berkembang dengan sangat
cepat. Menurut Stokes (2000) berkembangnya suatu aktivitas kewirausahaan
ternyata tidak lepas dari elemen-elemen pemasaran yang diterapkan dengan tepat,
dengan kata lain terjadinya integrasi antara kewirausahaan dan elemen pemasaran
(entrepreneurial marketing) dapat meningkatkan efektifitas bagi suatu aktivitas
wirausaha. Faktor lain yang mendukung terjadinya persaingan bisnis oleh-oleh
makanan tersebut adalah meningkatnya arus Wisatawan Nusantara yang
berkunjung ke Kota Bandung pada akhir pekan atau juga pada hari libur. Melalui
sumber CNN Indonesia tahun 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Kota Bandung memaparkan bahwa Bandung menempati peringkat
pertama sebagai kota wisata kuliner terpopuler di Indonesia dengan rata-rata
jumlah Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung sebesar 6 juta
orang per tahun.
Melalui fenomena yang dijumpai peneliti sehari-hari, ditemukan bahwa
salah satu kebiasaan Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung
yang populer di Kota Bandung. Menurut sumber yang dipaparkan oleh Aneka
Tempat Wisata pada tahun 2015, pisang bolen Kartika Sari ternyata menempati
peringkat pertama sebagai oleh-oleh makanan yang paling populer di Bandung.
Tabel 1.1 Peringkat oleh-oleh Bandung yang populer
Peringkat Nama oleh-oleh Bandung
1.
Melalui tabel 1.1 dapat diketahui bahwa dari sepuluh teratas jenis oleh-oleh khas
Kota Bandung yang populer, pisang bolen Kartika Sari menempati peringkat
pertama untuk saat ini.
Selanjutnya untuk mengetahui pesaing terdekat produk bolen Kartika Sari,
maka dilakukan survei pada 20 orang responden tentang merek bolen yang
populer di Bandung. Berikut ini adalah tabel hasil wawancara peneliti dengan
Tabel 1.2 Merek pisang bolen yang populer di Bandung
Sumber : survei awal konsumen, 2015
Tabel 1.2 tersebut menjelaskan merek pisang bolen favorit pilihan 20 orang
responden melalui hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Melalui hasil
wawancara peneliti dengan 20 orang responden tersebut diketahui bahwa Kartika
Sari termasuk merek pisang bolen yang paling populer, diikuti Prima Rasa sebagai
pesaing terdekat kemudian Mayasari dan Golden Leaf. Survei ini mendukung
pernyataan situs Aneka Tempat Wisata yang menjelaskan bahwa pisang bolen
Kartika Sari adalah oleh-oleh paling populer saat ini di Kota Bandung.
Selanjutnya untuk mengetahui karakteristik konsumen yang berkunjung,
peneliti melakukan observasi ke dua toko pilihan responden terbanyak yaitu
Merek Kue
Kartika Sari 26 tahun 22 tahun
Golden Leaf 20 tahun Wanita Mahasiswa
Kartika Sari dan Prima Rasa. Hasil observasi tersebut dijelaskan melalui tabel
berikut ini :
Tabel 1.3 Karakteristik konsumen yang berkunjung ke toko kue
Toko Kue
Pastry
Hari / Tanggal Jam Karakteristik Konsumen
Asal Kota Keterangan datang berusia sekitar 45 – 60 tahun.
Sumber : observasi di toko Kartika Sari (H. Akbar Bandung) dan Prima Rasa (Pasirkaliki Bandung), 2015
Tabel 1.3 menjelaskan bahwa melalui hasil observasi yang dilakukan peneliti,
diketahui bahwa Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Toko Kue Kartika
Sari lebih banyak dibandingkan Toko Kue Prima Rasa.
Bagi para Wisatawan Nusantara, beberapa atribut pemasaran seperti
merek, harga dan kemasan termasuk hal yang penting untuk dipertimbangkan saat
ingin membeli oleh-oleh. Para wisatawan tentu berharap bahwa oleh-oleh yang
mereka beli memiliki kualitas kemasan yang baik agar saat sampai tempat tujuan
masih tetap layak untuk dikonsumsi, bahkan tidak hanya kualitas kemasan yang
baik, tetapi juga merek yang sudah dikenal agar lebih berkesan serta harga yang
wajar. Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa derasnya arus Wisatawan
Nusantara ke Kota Bandung membuka peluang bagi pelaku usaha oleh-oleh
makanan untuk berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat tidak hanya melalui
munculnya berbagai inovasi yang dilakukan pesaing baik dari segi kemasan,
penyajian, harga, pelayanan, konsep makanan, cita rasa, promosi dan atribut
lainnya. Iin, Anita dan Iyus (2009) mengemukakan bahwa semangat berwirausaha
tersebut juga membawa dampak positif salah satunya dengan menyerap banyak
tenaga kerja.
Akan tetapi dengan munculnya berbagai merek bolen pesaing dengan
kemasan yang beragam dan harga yang bervariasi serta tingkat brand awareness
yang berbeda-beda memungkinkan adanya peluang bagi Wisatawan Nusantara
untuk mencoba setiap merek yang ada, bahkan mungkin beralih ke merek yang
baru. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Suresh, Monahan & Naresh (2012),
“Banyaknya pilihan merek produk yang ada dapat menciptakan situasi yang
merangsang konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya.” Hal
ini dapat menjadi masalah jika pihak Kartika Sari kurang memperhatikan
faktor-faktor pemasaran yang dapat mempengaruhi brand loyalty konsumennya.
Menurut Keller (2008), konsumen yang loyal dengan suatu merek rela
menghabiskan uang lebih banyak, membeli lebih sering dan tidak mudah
terpengaruh oleh promosi produk pesaing konsumen. Adanya manfaat dari brand
loyalty tersebut, penting bagi pelaku usaha khususnya pengelola Kartika Sari
untuk mempelajari dan memperhatikan brand loyalty konsumennya.
Dalam hubungannya dengan brand loyalty, Dhurup, Mafini dan Dumasi
(2014) berpendapat bahwa aspek-aspek pada kemasan seperti bentuk, bahan,
warna, ukuran, logo serta daya tarik dapat mempengaruhi konsumen dalam
dan Dumasi (2014), penciptaan harga yang wajar dapat membuka kesempatan
dalam penciptaan loyalitas konsumen. Menurut Aaker dalam Dhurup, Mafini dan
Dumasi (2014) berpendapat bahwa konsumen dengan top of mind brand
awareness cenderung memiliki loyalitas yang tinggi pada suatu merek. Aaker
dalam Dhurup, Mafini dan Dumasi (2014) berpendapat bahwa konsumen dengan
brand loyalty yang tinggi cenderung lebih berkomitmen dengan merek yang
dipilihnya dan enggan beralih pada merek lain.
Karena beragamnya kemasan serta harga yang bervariasi dan perbedaan
tingkat brand awareness dapat berpotensi mempengaruhi brand loyalty, menarik
untuk dikaji mengenai “PENGARUH KEMASAN, KEWAJARAN HARGA
DAN BRAND AWARENESS TERHADAP BRAND LOYALTY (STUDI KASUS PADA WISATAWAN NUSANTARA DI TOKO KUE KARTIKA SARI BANDUNG).”
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi masalah yang dapat ditemui berdasarkan hasil penelitian awal,
yaitu :
1. Kemasan : aspek-aspek yang ada dalam kemasan seperti bentuk, bahan,
warna, ukuran, logo serta daya tarik kemasan dapat mempengaruhi
konsumen dalam keputusan pembelian (Dhurup, Mafini dan Dumasi,
2014).
2. Kewajaran Harga: penciptaan harga yang wajar dapat membuka
kesempatan dalam penciptaan loyalitas konsumen (Sahay dalam Dhurup,
3. Brand Awareness : konsumen dengan top of mind brand awareness
cenderung semakin loyal pada suatu merek (Aaker dalam Dhurup, Mafini
dan Dumasi, 2014)
4. Brand Loyalty : konsumen dengan brand loyalty tinggi cenderung
berkomitmen dengan merek yang dipilihnya dan enggan beralih pada
merek lain (Aaker dalam Dhurup, Mafini dan Dumasi, 2014).
Rumusan masalah yang dapat diajukan berdasarkan identifikasi masalah di
atas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kemasan terhadap brand loyalty?
2. Bagaimana pengaruh kewajaran harga terhadap brand loyalty?
3. Bagaimana pengaruh brand awareness terhadap brand loyalty?
4. Bagaimana pengaruh kemasan, kewajaran harga dan brand awareness
terhadap brand loyalty secara serempak?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti melakukan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh kemasan terhadap brand loyalty.
2. Untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga terhadap brand loyalty.
3. Untuk mengetahui pengaruh brand awareness terhadap brand loyalty.
4. Untuk mengetahui pengaruh kemasan, kewajaran harga dan brand
awareness terhadap brand loyalty secara serempak.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti yang saat ini sedang studi dan merintis bidang usaha di
bidang makanan, agar dapat menambah pengetahuan dan memberikan
gambaran mengenai kemasan, kewajaran harga, brand awareness dan
brand loyalty.
2. Bagi pihak Kartika Sari, kiranya melalui penelitian ini dapat
membantu memberikan saran yang membangun sehingga jumlah
Wisatawan Nusantara yang loyal semakin bertambah dan usaha yang
dilakukan dapat terus berkembang sehingga dapat tetap menjadi
produsen bolen dan oleh-oleh yang terkenal di Bandung.
3. Bagi pihak akademisi, kiranya penelitian ini dapat memberikan
informasi yang diperlukan mengenai kualitas kemasan, kewajaran
harga, brand awareness dan brand loyalty.
1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di area Kartika Sari Jalan H.Akbar No 4, Jalan
Kebon Jukut 3C dan Jalan Dago No 85 Bandung. Jadwal penelitian dilakukan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Hasil analisa dari penelitian ini membuktikan bahwa :
1. Kemasan berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand loyalty,
artinya kemasan yang semakin berkualitas cenderung membuat brand
loyalty Wisatawan Nusantara semakin tinggi. Dengan kata lain bagi
para Wisatawan Nusantara, kemasan adalah salah satu atribut yang
sangat penting yang perlu menjadi perhatian pihak Kartika Sari.
2. Kewajaran harga berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand
loyalty, artinya semakin wajar harga kue yang ditetapkan Kartika Sari
maka akan semakin tinggi brand loyalty Wisatawan Nusantara
terhadap merek kue Kartika Sari. Dengan kata lain bagi para
Wisatawan Nusantara, harga yang wajar merupakan salah satu faktor
utama untuk membuat mereka tetap loyal pada merek Kartika Sari.
3. Brand awareness berpengaruh positif secara signifikan pada brand
loyalty, artinya semakin tinggi brand awareness Wisatawan Nusantara
pada merek kue Kartika Sari maka semakin tinggi pula brand loyalty
Wisatawan Nusantara terhadap merek kue Kartika Sari. Dengan kata
lain bagi Wisatawan Nusantara brand awareness merupakan faktor
4. Kemasan, kewajaran harga, brand Awareness berpengaruh positif
signifikan pada brand loyalty, artinya dengan meningkatkan kualitas
kemasan, kewajaran harga dan brand awareness secara bersamaan
maka brand loyalty Wisatawan Nusantara juga akan meningkat.
Dengan kata lain, baik kemasan, kewajaran harga dan brand
awareness secara bersamaan dinilai sangat berpengaruh terhadap
brand loyalty oleh Wisatawan Nusantara.
6.2 Saran
Beberapa saran bagi pihak Kartika Sari di antaranya :
1. Lebih memperhatikan kualitas bahan kemasan sebelum digunakan
untuk meminimalisir keluhan konsumen tentang bahan kemasan yang
mudah rusak. Selain itu pada rencana jangka panjang, Kartika Sari
dapat mencoba desain kemasan bentuk baru yang lebih menarik dari
pesaing, misalnya dengan mendesain sistem buka tutup kemasan
dengan sistem geser dan memperbaharui warna kemasan untuk
masing-masng rasa bolen, misalnya warna kuning untuk duren bolen,
hijau untuk kacang hijau bolen, dan lain-lain.
2. Menjaga kewajaran harga kue agar para Wisatawan Nusantara tidak
beralih ke produk pesaing.
3. Menjangkau scoup market potential yang lebih besar dengan
memasang billboard di bandara nasional dan area tol yang akan dilalui
Menyadari adanya keterbatasan pada penelitian ini, maka saran bagi
penelitian selanjutnya sebaiknya melanjutkan hasil penelitian ini dengan meneliti
aspek-aspek lain dalam brand equity yang berkaitan dengan brand loyalty seperti
perceived quality dan brand association. Selain itu sebaiknya hasil penelitian ini
juga dapat dilanjutkan dengan metode kualitatif untuk mengetahui perspektif
perusahaan tentang kualitas kemasan, kewajaran harga, brand awareness dan
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David . (2000). Building Strong Brands, Free Press. New York.
Augusty, Ferdinand. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro.
Consuegra, D., Molina, A., & Esteban, À. (2007). An Integrated Model of Price,
Satisfaction and Loyalty: an Empirical Analysis in Service Sector. Journal of
Product & Brand management.
Dhurup, M., Mafini, C& Dumasi, T. (2014). “ The impact of packaging, price, and
brand awareness on brand loyalty: Evidence from the paint retailing industry,
“ Acta Commercii 14 (1), Art.
Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Budiman, Lie Joko. (2004). Brand Equity Ten,
Strategi Memimpin Pasar. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi
Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartono, Kevin. (2012). “Pengaruh Materialism, Compulsive Buying Dimoderasi Time Affluence Terhadap Subjective Well Being Studi Kasus Pada Produk Sepatu Charles And Keith Di Bandung.”
Iin, Anita, Iyus. (2009). Entrepreneurial marketing for small and medium enterprises
business. Jakarta.
Jaswin M. (2008). Packaging Materials and its Applications. Jakarta: Indonesian
Packaging Federation
Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. Penerbit: BPFE, Yogyakarta.
Kotler, P. and K.L Keller. (2004). Marketing Management. New Jersey : Prentice
Hall.
Kotler, P. and K.L Keller. (2005). Marketing Management. New Jersey : Prentice
Hall.
Margono, S. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Marchaela. (2015). 10 Oleh-oleh Khas Bandung yang Paling
Terkenal.www.anekatempatwisata.com
Purnomo, Ratnawati. (2015). Sejarah Kartika Sari. www.kartikasari.com
Rangkuti, F. (2002). The Power of Brand. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Rahyuda, Cempaka.(2009). Pengaruh Kewajaran Harga, Citra Perusahaan Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Konsumen.
Steward, Martha. (2004). Brand Dictionary, Kamus Pemasaran. Terjemahan A.
Hasyimi Ali. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Stokes, D. (2000). “Entrepreneurial Marketing : A Conceptualization From Qualitative Research.”
Sugiama, Gima A. (2008). “ Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Guardaya
Intimarta, Bandung.
Suresh, S., Mohanam, P. & Naresh, G. (2012). “Brand success redefined: An analysis of the interrelationship among various brand dimensions,” Psychological Research 2(1).
Tjiptono, Fandi. (2002). Startegi Pemasaran Modern. Penerbit Andi. Yogyakarta
Uma Sekaran. (2009). Research Methods For Business. Edisi 4, Buku 1, Jakarta:
Empat.
Wahyuni, Tri. (2015). Bandung Kota Terfavorit Wisatawan. www.cnnindonesia.com
Xia, L., Monroe, K.B. and Cox, J.L. (2004). The price is unfair! A conceptual
framework of price fairness perceptions, Journal of Marketing.