• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MATOS TERHADAP PENINGKATAN CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) DAN SIFAT KEDAP AIR PADA TANAH SEKITAR RAWA PENING - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH MATOS TERHADAP PENINGKATAN CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) DAN SIFAT KEDAP AIR PADA TANAH SEKITAR RAWA PENING - Unika Repository"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uraian Umum

Penelitian ini menggunakan sampel tanah yang berasal dari sekitar

Rawa Pening. Tanah sekitar Rawa Pening tersebut mengandung gambut, hal

itu dibuktikan pada saat pengamatan langsung di lapangan terdapat

gundukan-gundukan hitam yang berasal dari bahan organik. Bahan organik

tersebut digunakan sebagai media tanam berupa pupuk dan diperjual belikan

oleh warga sekitar Rawa Pening. Gambut Rawa Pening memiliki kadar

oksigen yang rendah dan mengandung banyak air. Untuk itu dilakukan suatu

penelitian apakah tanah sekitar Rawa Pening yang mengandung gambut

setelah distabilisasi dengan menggunakan matos dapat dimanfaatkan untuk

badan jalan dan juga untuk pembuatan tanggul. Untuk mempermudah proses

penelitian, maka diambil kemungkinan terburuk dengan sampel uji berupa

50% tanah sekitar Rawa Pening dan 50% gambut.

Cara memperolehsampel uji yang berupa tanah sekitar Rawa Pening

dengan cara membeli kepada penjual warga sekitar Rawa Pening. Tanah

sekitar tersebut, awalnya berupa tanah urugan yang diperoleh warga sekitar

dengan cara menggali tanah di sekitar waduk Rawa Pening tersebut.

Sedangkan lokasi pengambilan untuk sampel gambut berasal dari tengah

waduk Rawa Pening sendiri yang kemudian diambil oleh nelayan setempat.

Kemudian, sampel gambut dibawa ke pinggir rawa oleh nelayan tersebut

menggunakan perahuuntuk di distribusikan kepada penjual sekitar. Gambut

ini didapatkan dengan cara membeli kepada penjual sekitar. Jarak antara

penjual gambut dan tanah sekitar Rawa Pening tidaklah jauh, hanya sekitar

300 m saja.

Setelah pengambilan tanah sekitar Rawa Pening dan gambut

(2)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

terbuka kurang lebih selama 48 jam. Tanah sekitar Rawa Pening dan gambut

tersebut dikeringkan pada ruangan laboratorium Unika Soegijapranata

Semarang. Hal tersebut dilakukan, agar tanah sekitar Rawa Pening dan

gambut yang akan diuji dalam kondisi kering, karena pada saat pengambilan

sampel uji, tanah sekitar Rawa Pening dan gambut tersebut pada kondisi

yang lembab.

Dari hasil penelitian CBR dan permeabilitas yang akan dilakukan,

apabila hasil dari percobaan CBR tersebut memenuhi syarat, maka dapat

digunakan untuk pembuatan badan jalan. Selain itu juga, hasil dari tingkat

kedapnya, apabila kedap terhadap air, maka dapat digunakan juga untuk

pembuatan tanggul. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Unika

Soegijaranata guna memperoleh hasil yang dapat menyimpulkan apakah

tanah sekitar Rawa Pening yang distabilisasi dengan matos dapat dijadikan

sebagai material pembuatan badan jalan ataupun untuk pembuatan tanggul.

Prosedur pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu terdiri

dari tahap persiapan pengujian dan percobaan utama.Tahap persiapan

pengujian dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan jenis tanah.

Pengujian yang dilakukan dalam tahap persiapan ini antara lain pengujian

Uji Index Properties, Uji Saringan, Uji Hidrometer, dan Uji Atterberg Limit. Setelah mengetahui karakteristik dan jenis tanah, dilakukan percobaan

(3)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

4.2 Pengujian Karakteristik dan Jenis Tanah

4.2.1 Uji Indeks Properties

Percobaan ini bertujuan untuk mengukur berat jenis dan kadar air

alami tanah. Hasil dari uji indeks properties ini yaitu:

1. Kadar Air (Water Content)

Uji kadar air ini dilakukan untuk mengetahui kadar air alami yang

terdapat dalam tanah sekitar Rawa Pening. Pengujian kadar air ini

dilakukan setelah sampel tanah uji dikeringkan selama 48 jam pada

ruangan terbuka. Kadar air yang diperoleh saat pengujian yaitu sebesar

24,22%.

2. Berat jenis tanah (Specific Gravity)

Selain kadar air, hasil dari uji indeks properties adalah specific gravity

(Gs). Penelitian ini berguna untuk mengetahui berat jenis tanah sekitar

Rawa Pening. Setelah dilakukan penelitian, tanah sekitar Rawa pening

memiliki Gs sebesar 2,493.

Tabel 4.1 Tabel Jenis Tanah

Type of Soil Gs

Berdasarkan tabel diatas, tanah sekitar Rawa Pening termasuk

dalam jenis organic soil. 4.2.2 Uji Saringan

Tujuan dari uji saringan ini adalah untuk mengklasifikasikan tanah

butir kasarmendapatkan koefisien keseragaman (Cu) dari kurva distribusi

(4)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

4.3.Dibawah ini merupakan hasil Uji Saringan tanah sekitar Rawa Pening

yang ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Saringan Tanah Sekitar Rawa Pening

No. Saringan

Diameter Berat Berat Tanah Berat

%

Tertahan % Lolos Saringan Saringan dan Saringan Tertahan

(mm) (gram) (gram) (gram)

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

4.2.3 Uji Hidrometer

Uji hidrometer ini bertujuan untuk mengetahui pembagian

ukuran butir tanah yang berbutir halus. Pada uji saringan dan uji

hidrometer dihasilkan sebuah kurva analisis butiran tanah yang

ditunjukkan pada Gambar 4.1.

(5)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.3 Persentase Analisis Butiran Tanah Sekitar Rawa Pening

Persentase gravel (%) 0

Persentase coarse to medium sand (%) 40

Persentase fine sand (%) 44

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

4.2.4 Uji Atterberg Limit

Uji Atteberg Limit inimencakuppenentuanbatas-batasAtterbergyangmeliputi: BatasCairdanBatasPlastis. Batas Cair

Berikut ini adalah hasil uji batas cair yang ditunjukkan pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Uji Batas Cair

No. Uji 1 2 3 4 5

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Pada Gambar 4.2 di bawah ini menunjukkan, bahwa batas air standar pada

(6)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Gambar 4.2 Grafik Uji batas Cair (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Batas Plastis

Berikut ini adalah hasil uji batas plastis yang ditunjukkan pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Uji Batas Plastis

No. Uji 1 2 3

No. Container 1 2 3

Berat Container (gr) 7.00 6.80 7.00

Berat Container + Tanah Basah (gr) 14.60 15.20 15.00

Berat Container + Tanah Kering (gr) 12.40 12.80 12.80

Berat Tanah Basah (gr) 7.60 8.40 8.00

Berat Tanah Kering (gr) 5.40 6.00 5.80

Berat Air (gr) 2.20 2.40 2.20

Kadar Air (%) 40.74 40.00 37.93

Plastis Limit (PL) 39.56

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Indeks Plastisitas

Indeks Plastisitas merupakan perhitungan pengurangan dari batas cair dan

batas plastis.

(7)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Gambar 4.3 Klasifikasi tanah menurut USCS (Unified Soil Classification System) (Sumber: Buku Teknik Fondasi 1, 1996)

Berdasarkan USCS, hasil pengujian klasifikasi dan karakteristik tanah

(8)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

4.3 Uji Kompaksi

Tujuan dari uji kompaksi adalah untuk mendapatkan kadar air

optimum dan berat isi kering maksimum pada suatu proses pemadatan.

Curing time untuk percobaan ini adalah selama 4 hari. Adapun hasil dari uji kompaksi ini dapat dilihat pada Gambar 4.4. Perbandingan kurva antara dry

(9)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

(10)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

(11)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Grafik pada Gambar 4.4bertujuan untuk menemukan nilai OMC (Optimum Moisture Content) atau kadar air optimum yang diperlukan. Dari nilai OMC tersebut dihasilkan nilai MDD (Maximum Dry Density). Hasil nilai OMC pada penelitian ini adalah sebesar 39% dengan nilai MDD sebesar 1,388. Garis ZAV

adalah hubungan antara Berat Isi Kering dengan Kadar Air bila derajat kejenuhan

100%, yaitu bila pori tanah sama sekali tidakmengandung udara. Berdasarkan grafik pada Gambar 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai dari dry lebih kecil daripada nilai ZAV. Hal ini berarti sesuai dengan ketentuan yang menggambarkan

grafik compactiondry tersebut akan selalu berada di bawah ZAV biasanya tidak

lurus tetapi agak cekung ke atas.

4.4 Uji CBR(California Bearing Ratio)

Percobaan CBR berguna untuk mengetahui kekuatan tanah

dasar.Nilai CBR adalah perbandingan (dalam %) antara tekanan yang

diperlukan untuk menembus tanah dengan standar tertentu. Pada penelitian

ini dilakukan CBR tidak terendam (unsoaked) dan CBR terendam (soaked). Pada saat uji CBR rendam, nilai pengembangan (swell) yang terjadi juga diukur untuk mengetahui seberapa besar tanah tersebut mengembang. Dan

berikut adalah hasil pengembangan (swell), CBR Soaked dan CBR

Unsoaked. Pada pengujian CBR ini setiap tipe sampel dilakukan sebanyak 2 buah benda uji. Kemudian nilai CBR yang digunakan adalah nilai CBR

rata-rata dari ke dua buah benda uji tersebut.

Untuk acuan pembandingan nilai CBR antara tipe benda uji yang satu

dengan yang lain, maka nilai CBR yang digunakan adalah nilai CBR untuk

(12)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

4.4.1 Hasil Pengembangan (Swell)

Sebelum di rendam (Unsoaked) Setelah di rendam (Soaked)

a. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50%

(13)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

% Swell = (𝑡1−𝑡𝑜

𝑡𝑜 ) x 100%

= (13−11,75

11,75 ) x 100% = 10,64 %

Dari ke 2 (dua) benda uji di atas, maka di didapatkan % Swell rata-rata

sebesar (7,33+10,64

2 ) % = 8,985 %

b. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8%

Benda uji 1:

Dari ke 2 (dua) benda uji di atas, maka di didapatkan % Swell rata-rata

sebesar (0,867+2,65

(14)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

c. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + Matos

Dari ke 2 (dua) benda uji di atas, maka di didapatkan % Swell rata-rata

(15)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

= 17.9 – (6,65+6,45+6,8

Dari ke 2 (dua) benda uji di atas, maka di didapatkan % Swell rata-rata

(16)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

t1 = T – d1

= 17.9 – (5,5+5,4+5,7

3 ) = 12,37 cm

% Swell = (𝑡1−𝑡𝑜

𝑡𝑜 ) x 100%

= (12,37−12,32

12,32 ) x 100% = 0,406 %

Dari ke 2 (dua) benda uji di atas, maka di didapatkan % Swell rata-rata

sebesar (0,429+0,406

2 ) % = 0,418 %

4.4.2 Hasil CBR Tidak Terendam (Unsoaked)

1. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50%

Gambar 4.6 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% Sampel 1 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(17)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.6Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut

50%Sampel 1

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 2.867

0.2 2.733

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.7 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% Sampel 2 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(18)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.7Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut

50%Sampel 2

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 3.200

0.2 2.844

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah 2,867 + 3,2

2 = 3,0335 %

2. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8%

Gambar 4.8 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% Sampel 1 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(19)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.8Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut

50% + Semen 8% sampel 1

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 7.067

0.2 8.089

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.9 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50%+ gambut 50% +semen 8% Sampel 2 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(20)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.9Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut

50% + Semen 8% Sampel 2

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 7.667

0.2 7.822

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah 7,067 + 7,667

2 = 7,367 %

3. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + matos 2%

Gambar 4.10 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 2% Sampel 1

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(21)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.10Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50%+ semen 8% + matos 2% sampel 1

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 8.767

0.2 9.111

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.11 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 2% Sampel 2

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(22)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.11Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% + matos 2% sampel 2

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 8.000

0.2 8.911

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah 8,767 + 8

2 = 8,3835%

4. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 4%

Gambar 4.12 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 4% Sampel 1

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(23)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.12Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% + matos 4% sampel 1

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 11.000

0.2 13.444

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.13 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + Semen 8% + matos 4% Sampel 2

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(24)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.13Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% + matos 4% sampel 2

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 14.067

0.2 19.222

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah 11 + 14,067

2 = 12,5335%

5. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6%

Gambar 4.14 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6% Sampel 1

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(25)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.14Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% + matos 6% sampel 1

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 22.167

0.2 24.111

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.15 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6% Sampel 2

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(26)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.15Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% + matos 6% sampel 2

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 18.667

0.2 20.222

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah 22,167 + 18,667

2 = 20,417 %

4.4.3 Hasil CBR rendam (Soaked)

1. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50%

Gambar 4.16 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% Sampel 1 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(27)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.16Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% sampel 1

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 2.600

0.2 2.644

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.17 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% Sampel 2 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(28)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.17Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% sampel 2

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 3.183

0.2 2.733

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah 2,6+3,183

2 = 2,8915 %

2. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8%

Gambar 4.18Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8%sampel 1 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(29)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.18Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% sampel 1

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 8.833

0.2 10.556

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.19 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% sampel 2 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(30)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.19Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut

50% + Semen 8% Sampel 2

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 9.667

0.2 12.844

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah 8,833+9,667

2 = 9,25 %

3. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos

2%

Gambar 4.20 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 2% Sampel 1

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(31)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.20Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% + matos 2% sampel 1

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 9.067

0.2 11.000

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.21 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 2% Sampel 2

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(32)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.21Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% + matos 2% sampel 2

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 8.800

0.2 11.000

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah 9,067+8,8

2 = 8,9335 %

4. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos

4%

Gambar 4.22 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 4% Sampel 1

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(33)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.22Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% + matos 4% sampel 1

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 14.000

0.2 18.400

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.23 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 4% Sampel 2

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(34)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.23Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% + matos 4% sampel 2

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 18.000

0.2 21.333

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah 14 + 18

2 = 16 %

5. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8%+ matos

6%

Gambar 4.24 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6% Sampel 1

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(35)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.24Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8%+ matos 6% sampel 1

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 14.000

0.2 19.667

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Gambar 4.25 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% + semen 8% + matos 6% Sampel 2

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu untuk menunjukkan nilai beban

(36)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Tabel 4.25Hasil Perhitungan Penetrasi Tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% + matos 6% sampel 2

Penurunan Nilai CBR

( inch ) ( % )

0.1 18.000

0.2 23.333

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

CBR rata-rata dari kedua benda uji di atas adalah 14 + 18

2 = 16 %

4.5 Uji Permeabilitas

Pengujianpermeabilitas untuk mengetahui pengaruh semen dan

matos terhadap tanah sekitar Rawa Pening tidak dapat dilakukan, karena

tanah setempat tersebut mempunyai tingkat kedap terhadap air sangat

tinggi jika dipadatkan secara maksimal. Hal itu sesuai dengan hasil

pengujian klasifikasi jenis tanah pada tanah sekitar Rawa Pening yang

termasuk dalam jenis tanah yang berlanau atau berlempung yang memiliki

sifat kedap yang baik terhadap air.

Pengujian dilakukan dengan cara menuangkan air ke dalam tabung

mold yang berisi tanah dan sudah dipadatkan secara maksimal dan kepadatannya didasarkan pada OMC (Optimum Moisture Content) atau kadar air optimum dengan beban pemadatan sesuai ketentuan pemadatan

Modified Proctor yang berlaku. Sampai 7 hari, tidak terdapatair yang keluar melalui pipa, sehingga nilai k = 0. Dengan demikian jika tanah

tersebut diberi semen dan matos pasti akan lebih kedap lagi dan tidak

dapat diamati. Di asumsikan bahwa Rawa Pening akan mengalami

(37)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Data:

Tabel 4.26 Hasil Pengamatan Permeabilitas dengan Tingkat Kepadatan Standar

Q t

Berdasarkan tabel diatas nilai k tanah yang diuji adalah sebesar = 0,00 cm/detik.

Selain itu juga dilakuan dengan variasi tingkat kepadatan dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.27 Perbandingan antar Tingkat Kepadatan untuk Uji Rembesan

(38)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

4.6 Pembahasan

4.6.1 Uji CBR(California Bearing Ratio)

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, tanah sekitar

Rawa Pening memiliki kadar air sebesar 24,22% dengan nilai Gs sebesar

2,493, sehingga tanah sekitar Rawa Pening termasuk dalam jenis organic soil. Pada uji Klasifikasi dan karakteristik tanah sekitar Rawa Pening memiliki nilai Liquid Limit (LL) sebesar 46% dan nilai Plastisity Limit

(PL) sebesar 39,56%.Dari hasil tersebut menurut USCS, tanah sekitar

Rawa Pening termasuk dalam klasifikasi ML “Lanau anorganik, pasir

halus sekali, serbuk batuan, pasir halus berlanau atau berlempung”.

Pada Gambar 4.11, terjadi penyimpangan pada penetrasi 0,1. Hal

itu disebabkan pada saat pemutaran alat CBR tidak stabil.Pada saat

pemutaran alat CBR tidak stabil, dikarenakan menggunakan tenaga

manusia, bukan tenaga mesin.

Dibawah ini, akan dibahas Gambar 4.26 grafik hubungan CBR

sebelum rendam (Unsoaked) dan Gambar 4.27 grafik hubungan CBR rendam (Soaked).

(39)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Keterangan:

: Garis bantu penetrasi 0,1 inci

: Garis bantu penetrasi 0,3 inci

Gambar 4.27Grafik gabungan CBR Rendam (Soaked) (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Keterangan:

: Garis bantu penetrasi 0,1 inci

: Garis bantu penetrasi 0,3 inci

Berdasarkan Gambar 4.26Grafik gabungan CBR sebelum rendam

(Unsoaked) dan Gambar 4.27 Grafik gabungan CBR rendam (Soaked), terdapat 5 macam tipe benda uji, yaitu:

1. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50%,

2. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8%,

3. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + Matos

2%,

4. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + Matos

(40)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

5. Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% + Semen 8% + Matos

6%.

Berdasarkan Gambar 4.26 dan Gambar 4.27 di atas dapat diketahui

bahwa terjadi peningkatan nilai CBR yang signifikan setelah distabilisasi

dengan bahan tambah yaitu semen dan matos. Dari kedua gambar pada

grafik tersebut dapat dilihat bahwa penambahan matos 2% tidak efektif

karena memiliki nilai CBR yang relatif sama dengan benda uji yang tidak

ditambah dengan matos.

Pada Gambar 4.26 CBR sebelum rendam (Unsoaked) penambahan matos 4% pada penetrasi 0,3 inci mengalami peningkatan sebesar ±

50,23% dari stabilisasi menggunakan semen. Sedangkan penambahan

matos 6% mengalami peningkatan sebesar ± 62,35% dari stabilisasi

menggunakan semen. Pada Gambar 4.27 CBR rendam (Soaked)juga mengalami peningkatan, pada penambahan matos 4% dengan penetrasi 0,3

inci mengalami peningkatan sebesar ± 32,31% dari stabilisasi

menggunakan semen. Sedangkan penambahan matos 6% mengalami

peningkatan sebesar ± 42,38% dari stabilisasi menggunakan semen.

Dengan adanya penambahan kadar matos secara umum dapat

meningkatkan nilai CBR, namun pada gambar grafik di atas belum dapat

menunjukkan besarnya nilai CBR yang sesungguhnya. Sesuai dengan

aturan koreksi nilai CBR didasarkan pada nilai CBR pada penetrasi 0,1

inci. Untuk itu, pada di bawah ini akan ditampilkan Gambar 4.28

(41)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Gambar 4.28 Grafik gabungan CBR sebelum rendam (Unsoaked) dan CBR rendam (Soaked) nilai CBR pada Penetrasi 0,1 inci

(Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)

Berdasarkan Gambar 4.28 diatas, dapat diketahui bahwa pada nilai

CBR sebelum rendam (Unsoaked) untuk penetrasi 0,1 inci setelah material ditambah dengan bahan tambah berupa semen dan matos mengalami

peningkatan terus-menerus. Namun, setelah dilakukan penelitian pada

CBR rendam (Soaked)untuk penetrasi 0,1 inci pada benda uji tipe 4,dapat diketahui adanya kenaikan nilai CBR dibandingkan dengan yang sebelum

di rendam. Kenaikan nilai tersebut merupakan kenaikan nilai yang paling

besar akibat penambahan matos 4%. Sedangkan pada penambahan matos

6% justru sesudah perendaman(Soaked) menunjukkan nilai CBR yang lebih rendah dari sebelum perendaman(Unsoaked).

Berdasarkan dari Tabel 2.2 dapat dilihat syarat CBR untuk jalan

kelas II adalah ≥5,44 %. Dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah

dilakukan maka tanah sekitar Rawa Pening yang distabilisasi dengan

menggunakan semen 8% tanpa adanya penambahan matos pun, sudah

memenuhi syarat CBR untuk jalan.Apalagi jika ditambahkan matos, maka

(42)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

4.6.2 Uji Permeabilitas

Berdasarkan Tabel 4.27 pada tingkat kepadatan rendah tanah

sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% masih mengalami

rembesan.Namun mulai tingkat kepadatan sedang mengalami rembesan

setalah 3x24 jam.Hal ini berarti jika pelaksanaan pemadatan pada

pekerjaan pembangunan tanggul Rawa Pening kurang memenuhi syarat

maka material yang diuji kurang dapat diandalkan sebagai material

(43)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil pengamatan selama penelitian yang telah dilakukandi

laboratorium terhadap tanah sekitar Rawa Pening yang distabilisasi dengan

semen dan matos dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada percobaan CBR (California Bearing Ratio), sampel tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 50% didapatkan nilai CBR tidak rendam

(unsoaked) sebesar 3,0335%; nilai CBR rendam (soaked)sebesar 2,9915% dengan pengembangan (swell) sebesar 8,985%.

2. Pada percobaan CBR, sampel tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut

50% + semen 8% didapatkan nilai CBR unsoaked sebesar 7,367%; nilai CBR soaked sebesar 9,25% dengan swell sebesar 1,759%.

3. Pada percobaan CBR, sampel tanah sekitar Rawa Pening 50% + gambut 12,5335%;nilai CBR soaked sebesar 16% dengan swell sebesar 0,193%.

5. Pada percobaan CBR, sampel tanah sekitar Rawa Pening 50% +gambut

50% + semen 8% + matos 6% didapatkan nilai CBR unsoaked sebesar 20,417%; nilai CBR soaked sebesar 16% dengan swell sebesar 0,418%. 6. Pada percobaan CBR, dengan penambahan matos 2% hasilnya tidak

efektif karena memiliki nilai CBR yang relatif sama dengan benda uji

(44)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

7. Pada percobaan CBR, tanpa adanya penambahan bahan tambah berupa

matos pun, ternyata tanah sekitar Rawa Pening sudah memenuhi syarat

nilai CBR untuk jalan.

8. Pada percobaan CBR, didapatkan hasil paling optimal adalah dengan

menggunakan stabilisasi semen 8% dan matos 4% dengan nilai CBR

unsoaked sebesar 12,5335%; CBR soaked sebesar 16% dan swell sebesar 0,193%. Meskipun pada stabilisasi dengan menggunakan semen 8% dan

matos 6% memiliki nilai CBR unsoaked lebih besar, namun setelah

dilakukan perendaman mengalami penurunan nilai CBR sebesar 21,634%.

Sedangkan sampel tanah yang distabilisasi dengan semen 8% dan matos

4% justru mengalami peningkatan nilai CBR sebesar 27,66%.

9. Pemadatan harus dilakukan sesuai dengan desain tingkat pemadatan (CBR

16%), agar tidak terjadi rembesan pada material pembuatan tanggul dan

sesuai dengan hasil pembahasan pada Tabel 4.27. Jika pelaksanaan

pemadatan kurang memenuhi syarat, maka material yang diuji kurang

dapat diandalkan sebagai material tanggul, karena mengalami rembesan.

10.Hasil pengujian permeabilitas mengidentifikasikan sebagai material lanau

(0.001 >0.000027> 0.00001),hal ini sesuai juga dengan klasifiasi USCS.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian dapat disampaikan

saran sebagai berikut:

1. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan persentase tanah dan gambut

yang berbeda.

2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan bahan tambah matos, namun

terdapat variasi pada kadar semen.

(45)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

4. Diperlukan penelitian CBR dengan masa perawatan yang lebih bervariatif.

5. Diperlukan jangka waktu lebih dari 7 hari untuk penelitian tingkat kedap

(46)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

DAFTAR PUSTAKA

(www.matos.co.id, diakses pada 23 September 2017 pukul 16.06)

AASHTO, (1974), Guide for Design of Pavement Structures,The American Association of State Highway and Tranportation Officials, USA.

Aini, Nur; Rachmansyah, Arief; Munawir, As’ad, (2013), “Pengaruh Penambahan

Kapur dan Aditif (Matos + Semen) Terhadap Kuat Geser Lempung

Ekspansif”, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, Skripsi.

ASTM, (1979), Annual Book Of Standard: Soil and Rock; Building Stones; Peats,

Vol 4.08.

Bowles, J.E, (1984), Sifat-Sifat Fisi dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah), Edisi

Kedua, Erlangga, Jakarta.

Dachlan, Tatang, (2009), “Metode Pelaksanaan dan Evaluasi Perbaikan Jalan

Beton dengan Injeksi Semen, Cor di Tempat dan Beton Pracetak”, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Bandung.

Djamal Irwan, Zoer’aini, (2007), “Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya”, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Dunn; Anderson, L; dan Kiefer, F, (1992), Dasar-Dasar Analisis Geoteknik, Alih

Bahasa Toekiman, Semarang.

Hardiyatmo, H.C, (1992), Mekanika Tanah 1, Gramedia, Jakarta.

Hardiyatmo, H.C., (2010), “Stabilisasi Tanah untuk Perkerasan Jalan”, Gajah Mada University Press,Edisi pertama, Yogyakarta.

Israelsen, and Hansen, (1962), Irrigation Principles and Practices, Willey, New York.

Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, (2012), Manual

Desain Perkerasan Jalan, Jakarta.

Mc Farlane, I.C., (1959), “A Review Of The Engineering Characteristics of Peat”, Journal of Soil Mechanics and Foundation Devision, SM-1, pp, 21-35. Noor, M., (2001), Pertanian Lahan Gambut, Potensi dan Kendala, Kanisius,

(47)

Erwin Harris Saputra 13.12.0009 Universitas Katolik Soegijapranata

Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan 13.12.0015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

PT Semen Gresik, (2010), “Notes To The Consolidated Statements”, Jakarta.

Rakhman, Arief, (2002), “Stabilisasi Tanah Gambut Pening dengan Menggunakan

Campuran Portland Cement dan Gypsum Sintetis”, Universitas Diponegoro, Semarang, Skripsi.

Rohmat, (2009), Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Erlangga, Jakarta.

Sidhi, Komang, dan Helda, Aniko, (2015), “Stabilisasi Tanah Gambut Rawa

Pening Menggunakan Portland Cement Tipe I untuk Material Timbunan

Konstruksi Bangunan”, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Skripsi.

Suharta, M., dan Prasetyo E., (2008), “Susunan Mineral dan Sifat Fisik – Kimia

Tanah”, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan

Pertanian, Bogor.

Suwarno Djoko, (2017), “Revitalisasi Danau Rawa Pening”, Laporan Penelitian Payung, Salatiga.

Terzaghi, K dan Peck, R.B, (1967), Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa, Erlangga, Jakarta.

Udiana, Made; R, Andre; dan J, Jusuf, (2014), “Analisa Faktor Penyebab Kerusakan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan W. J. Lalamentik dan Ruas Jalan

Gor Flobamora”, Jurnal Teknik Sipil, Vol.III, No.1.

Uhland R.E., and O’neal A.M, (1951), Soil Permeability Determinations For Use In Soil and Water Conservation, SCS-TP-101, 36 pp., Illus, New York.

Untoro, (2008), “Stabilisasi Tanah Gambut Rawa Pening dengan Menggunakan Campuran Portland Cement dan Gypsum Sintetis”, Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang, Semarang, Skripsi.

Wijaya, Rudi, (2013), “Analisa Sistem Konstruksi di Atas Tanah Gambut dengan

Menggunakan Program Sigma/W”, Universitas Indonesia, Jakarta, Skripsi.

Gambar

Tabel 4.2 Hasil Uji Saringan Tanah Sekitar Rawa Pening
grafik compactiondry tersebut akan selalu berada di bawah ZAV biasanya tidak
Gambar 4.6 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% Sampel 1  (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)
Gambar 4.7 Grafik CBR Tanah sekitar Rawa Pening 50% + Gambut 50% Sampel 2 (Sumber: Pengolahan Hasil Penelitian, 2017)
+7

Referensi

Dokumen terkait

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id.. sasaran zakat yang benar maka zakat itu

Hasil data penelitian di analisis menggunakan analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara Pen- jualan dan Laba Bersih, dengan hasil sebagai berikut: Pengaruh antara va- riabel

Di dalam Pasal II Outer Space Treaty 1967 secara khusus terdapat adanya suatu larangan bagi semua negara, terhadap pemilikan secara nasional atas wilayah ruang angkasa oleh

Atas kondisi yang demikian, baik itu hukum udara internasional maupun hukum udara nasional belum sepenuhnya dapat menjamin keselamatan penerbangan (safety first)

Menulis karangan berdasarkan pengalaman berlibur siswa dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan ( huruf besar, tanda titik, tanda koma). Indikator

Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas (HKSA) atau Quantitative Structure Activity Relationship (QSAR) adalah suatu metode untuk menghubungkan antara struktur kimia suatu

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir Skripsi dengant judul “ Perbedaan

penilaian terhadap bagian – bagian kendaraan dengan prosedur, mekanisme dan tata cara yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan, Informatika dan