• Tidak ada hasil yang ditemukan

PASAR MODAL INSTRUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PASAR MODAL INSTRUMEN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank

Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) didirikan atas dasar Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970 tentang Lembaga Keuangan, yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 562/KNK.011/1982 tangal 1 September 1982 tentang Perubahan Dan Tambahan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-38/MK/IV/1972 tanggal 18 Januari 1972.

Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif.

B. Fungsi Lembaga Keuangan Non Bank

Ada beberapa fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank yaitu:

1. Untuk memberikan pembiayaan dalam bentuk pinjaman jangka panjang dan menengah. 2. Untuk penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan.

3. Untuk merangsang penyertaan modal swasta dan memperluas sumber-sumber pembiayaan bagi kegiatan dunia usaha

4. Sebagai penggerak, perantara atau penanggung setiap pengeluaran dan penukaran saham-saham, surat-surat utang, obligasi dan surat berharga lainnya.

5. Sebagai salah satu lembaga penunjang pasar uang dan pasar modal C. Jenis-jenis Lembaga Keuangan Non Bank

1. Lembaga Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing)

Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee (nasabah) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

(2)

Finance lease adalah kegiatan sewa guna dimana lessee (nasabah) pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha.

2. Pasar Modal (Bursa Efek)

Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, dan lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Istilah lain bagi pasar modal adalah bursa efek. Adapun efek artinya surat-surat berharga. Di dalam pasar modal, barang yang diperdagangkan tidak seperti pada pasar barang seperti baju, sepatu, tas, tetapi barang yang diperdagangkan berupa surat-surat berharga.

Surat-surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal disebut instrumen pasar modal. Instrumen di pasar modal dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu saham, obligasi, dan derivatif.

3. Asuransi

Di Indonesia pengertian asuransi menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Uang pertanggungan yang dibayar nasabah disebut premi.

4. Pegadaian

Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan yang memberikan pinjaman kepada nasabah dengan jaminan barang atau surat-surat berharga. Pegadaian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan,

(3)

c. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.

Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi/membantu agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang segera mendapatkan pinjaman secara cepat dan terhindar dari rentenir. Perusahaan pegadaian yang bergerak di Indonesia adalah Perum Pegadaian.

5. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang usahanya bergerak di bidang simpan pinjam. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh koperasi simpan pinjam adalah melakukan usaha penyimpanan dan peminjaman uang untuk keperluan para anggotanya. Tujuan koperasi simpan pinjam antara lain mendidik para anggota untuk membutuhkan lebih hemat, melayani anggota yang pinjaman, membimbing para anggota untuk memanfaatkan uang pinjamannya untuk kegiatan produktif, serta menyelamatkan anggota dari cengkeraman lintah darat.

6. Dana Pensiun

Menurut UU No. 11 Tahun 1992, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Kegiatan dana pensiun adalah memungut dana dari iuran yang dipotong dari pendapatan/gaji pengawai setiap bulan selama seseorang masih aktif bekerja. Iuran tersebut dibayarkan kembali bila pegawai sudah tidak bekerja lagi (pensiun).

Tujuan diberikannya dana pensiun bagi karyawan antara lain untuk memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah mengabdi di perusahaan tersebut, meningkatkan motivasi karyawan, serta meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah. Selain itu dengan adanya dana pensiun, para pegawai yang sudah tidak bekerja lagi tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh selama bekerja di perusahaannya. PT Taspen adalah bentuk perusahaan yang mengelola dana pensiunan.

D. Prinsip-prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keuangan Non Bank Adapun prinsip dari kegiatan LKBB yaitu:

1. Jenis pembiayaan pembangunan adalah memberikan kredit jangka menengah/panjang serta melakukan penyiutan modal dalam perusahaan.

2. Jenis investasi terutama melakukan usaha sebagai perantara dalam menerbitkan surat berharga dan menjamin serta menanggung terjualnya surat berharga (underwriter).

(4)

3. Jenis lainnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang tertentu seperti memberikan pinjaman kepada masyarakat golongan berpenghasilan menengah untuk memiliki bank.

E. Produk Lembaga Keuangan Non Bank

Adapun produk-produk lembaga keuangan bukan bank antara lain sebagai berikut. a. Perusahaan pembiayaan

b. Perusahaan sewa-guna (leasing), adalah setiap kegiatan pembiayaan oleh bank atau lembaga dan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu.

c. Perusahaan anjak piutang adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. d. Perusahaan pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi

mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150.

e. Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang mengelola perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

f. Perusahaan penyelenggara dana pensiun yaitu perusahaan yang mengelola dana pension karyawan.

F. Konsep Dasar Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh manusia berdampak juga pada meluasnya sistem perekonomian. Salah satunya tampak pada pengertian pasar bertambah luas termasuk di dalamnya pasar modal. Sebagaimana yang diketahui

(5)

pengertian pasar secara sederhana adalah sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan tujuan untuk melakukan transaksi jual-beli.

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Beberapa defenisi pasar modal

a. Menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 mendefenisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

b. Pasar modal menurut Widioatmojo (2012) adalah pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun.

c. Menurut Husnan

Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang biasdiperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

d. Menurut David L. Scott

Menurut David L. Scott, pasar modal adalah pasar untuk dana jangka panjang dimana saham biasa, saham preferen, dan obligasi diperdagangkan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pasar modal adalah pasar abstrak tempat bertemunya pemilik dana yang akan menyerahkan sejumlah dana jangka panjang kepada pengguna dana untuk berinvestasi. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif investasi bagi para investor selain alternatif investasi lainnya seperti: menabung di Bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang sepertiObligasi, Saham dan lainnya.

PASAR

MODAL

INSTRUMEN

DANA DANA EFEK EFEK Pemodal/ Investor yang memiliki kelebihan dana Perusahaan, Institusi Pemerintah Yang membutuhkan dana

(6)

2. Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Sejarah perkembangan pasar modal pertama kali di Indonesia dibuktikan dengan berdirinya Bursa Efek pada tanggal 14 Desember 1912, yang menjadi penyelenggara adalah Vereniging voor de Effectenhandel dan langsung memulai perdagangan. Di tingkat Asia, bursa Batavia ini merupakan yang keempat tertua terbentuk setelah Bombay tahun 1830, Hong Kong tahun 1847, dan Tokyo tahun 1878 (Wikipedia: 2018). Adapun tujuan dari pendidiran Bursa Efek tersebut adalah untuk mendatangkan modal secara besar-besaran dalam rangka membiayai perluasan bisnis perkebunan di masa itu. Surat berharga yang diperjualbelikan pada masa itu adalah dalam bentuk saham dan obligasi.

Pada masa pemerintahan Orde Lama tepatnya di tahun 1950 Indonesia sempat mengeluarkan Obligasi Republik Indonesia (ORI) dan sempat mengaktifkan kembali bursa efek yang sebelumnya dinonaktifkan karena kondisi perekonomian yang memburuk. Selanjutnya, pada tahun 1976 di masa pemerintahan orde baru sesuai dengan Kepres No. 52/1976 dibentuk perangkat pasar modal yang meliputi 3 lembaga yaitu Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), Badan Pembina pasar modal dan PT Danareksa.

Pasar modal Indonesia mulai meninggalkan sistem perdagangan secara manual pada tahun 1995, ini ditandai dengan diluncurkannya Jakarta Automatic Trading System (JATS). JATS adalah sebuah sistem komputerisasi yang mencatat secara otomatis order jual-beli yang nantinya akan dicocokkan secara langsung dengan jumlah lembar saham dan harga saham hingga terjadinya transaksi jual-beli. Melalui sistem JATS ini proses transaksi jual-beli saham akan lebih tranparan dan adil.

Pada tanggal 19 September 1996, BES mengeluarkan sistem Surabaya Market information and Automated Remote Trading(S-MART) yang menjadi Sebuah sistem perdagangan yang komprehensif, terintegrasi dan luas remote yang menyediakan informasi real time dari transaksi yang dilakukan melalui BES. Pada tahun 1997, krisis ekonomi melanda negara-negara Asia, khususnya Thailand, Filipina, HongKong, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Cina, termasuk Indonesia. Akibatnya, terjadi penurunan nilai mata uang asing terhadap

(7)

nilai dolar. Bursa Efek Jakarta melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya pada akhir 2007 dan pada awal 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (Wikipedia: 2018).

3. Fungsi Pasar Modal

Pasar modal pada dasarnya memiliki 2 (dua) fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Sebagai fungsi ekonomi. Pada fungsi ekonomi, pasar modal bertugas untuk menyediakan fasilitas dan memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak yang membutuhkan dana (Borrowers). Sementara pada fungsi keuangan, pasar modal betugas untuk

Pasar modal mempunyai, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang kelebihan dana (investor) kepada pihak yang memerlukan dana (borrowers). Sedangkan sebagai fungsi keuangan, pasar modal menyediakan dana yang dibutuhkan oleh pihak borrowers dan para investor menyediakan dana tanpaharus terlibat langsung dengan kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:

a. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

b. Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan. c. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.

d. Sebagai sarana penciptaan Lapangankerja

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

(8)

Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.

f. Sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik.Begitu pula sebaliknya.

4. Peran Pasar Modal

a. Pasar Modal Merupakan Wahana Pengalokasian Dana Secara Efisien

Investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek yang baru ditawarkan atau pun yang diperdagangkan di pasar modal. Sebaliknya, pihak perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan menawarkan instrumen keuangan jangka panjang melalui pasar modal tersebut.

b. Pasar Modal sebagai Alternatif Investasi

Alternatif berinvestasi di pasar modal dengan memperoleh keuntungan dan sejumlah risiko tertentu.Pasar modal pun memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik.Perusahaan seperti ini sebaiknya tidak hanya dimiliki oleh sejumlah orang-orang tertentu saja karena penyebaran kepemilikan secara luas akan mendorong perkembangan perusahaan menjadi lebih transparan.

c. Pelaksanaan Manajemen Perusahaan Secara Profesional danTranspara

Keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan perusahaan mendorong perusahaan untuk menerapkan manajemen secara lebih profesional, efisien dan berorientasi pada keuntungan, sehingga tercipta suatu kondisi “Good Corporate Governance” serta keuntungan yang lebih baik bagi para investor.

d. Peningkatan Aktivitas Ekonomi Nasional

Pasar modal memudahkan perusahaan-perusahaan dalam memperoleh dana, sehingga akan mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju, yang selanjutnya akan menciptakan kesempatan kerja yang luas, serta meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.

(9)

5. Manfaat Pasar Modal

Keberadaan pasar modal telah memberikan manfaat bagi beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut, antara lain:

a. Investor

Manfaat pasar modal bagi investor yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek yang baik di masa depan. Selain itu pasar modal telah memberikan alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan denganrisiko yang bisa diperhitungkan.

b. Dunia Usaha

Bagi dunia usaha, pasar modal memberikan keterbukaan bagi dunia usaha melalui saham-saham yang diperdagangkan.Dengan demikian, pasar modal menjadi sumber pembiayaan jangka panjang.

c. Pemerintah

Pasar modal memberikan manfaat tersendiri bagi pemerintah.Adanya pasar modal, pemerintah dapat mendorong perkembangan pembangunan, meningkatkan investasi dan menciptakan kesempatan kerja.

6. Pelaku Pasar Modal

Pasar modal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya jika tidak ada pelaku-pelaku di dalamnya, di pasar modal akan bertemu dua pihak, yaitu pihak yang memiliki modal untuk dipinjamkan atau diinvestasikan (disebut pemodal/investor) dan pihak yang ingin meminjam modal (disebut emiten). Sesuai ketentuan pasar modal, dua pihak tersebut tidak bisa bertemu secara langsung untuk membuat transaksi, tetapi harus melibatkan beberapa pihak lain sesuai peraturan pasar modal.

a. Emiten

Emiten adalah pihak yang ingin meminjamkan modal. Modal dipinjamkan emiten dengan cara melakukan emisi, yaitu menawarkan efek (surat berharga) untuk dijual atau diperdagangkan. Bila efek yang dijualnya ada yang membeli maka emiten akan memperoleh uang yang diperlukan. Emiten umumnya adalah perusahaan atau lembaga yang membutuhkan modal untuk membiayai atau memperluas usahanya.

(10)

Pemodal atau Investor adalah pihak yang memiliki modal untuk dipinjamkan atau diinvestasikan. Modal dipinjamkan oleh pemodal dengan cara membeli suratsurat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Dengan demikian berarti pemodal telah meminjamkan uangnya kepada emiten.Dan dari pembeli tersebut pemodal bisa memperoleh keuntungan berupa dividen atau bunga. Kemudian, untuk memperoleh keuntungan lebih, pemodal bisa menjual kembali surat berharga yang telah dibelinya dengan tujuan mendapat capital gain, yaitu keuntungan berupa selisih dari harga jual

dikurangi harga beli. Misal: ketika membeli saham harga per lembar hanya Rp300,-, ketika dijual harga per lembar Rp350,-. Berarti capital gain-nya sebesar Rp50,- per lembar. Bayangkan berapa keuntungannya bila yang dijual adalah 30.000 lembar.

Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :

a. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.

b. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.

c. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.

7. Profesi Penunjang Pasar Modal

Profesi penunjang pasar modal merupakan profesi atau pekerjaan yang ikut menunjang kelancaran pasar modal.Profesi penunjang pasar modal meliputi akuntan, konsultan hukum, penilai (appraiser), dan notaris.

1. Akuntan

Akuntan adalah profesi yang bertugas melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam.Untuk melakukan tugasnya di pasar modal, akuntan yang bersangkutan harus terdaftar di Bapepam dan juga harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai akuntansi, pengendalian interen, dan pemeriksaan perusahaan efek.

2. Konsultan Hukum

Konsultan hukum adalah profesi yang bertugas memeriksa aspek-aspek hukum emiten dan memberikan legal opinion (pendapat hukum) mengenai keadaan dan keabsahan usaha emiten,

(11)

seperti anggaran dasar, izin usaha, bukti pemilikan harta kekayaan, perjanjian/perikatan dengan pihak ketiga, dan lain-lain.Oleh karena itu, konsultan hukum yang terdaftar di Bapepam harus memiliki pengetahuan dan keahlian yang tinggi mengenai dunia pasar modal, baik teori maupun praktik.

3. Penilai (Appraiser)

Penilai adalah profesi yang bertugas melakukan penilaian terhadap aktiva (harta) menurut nilai yang wajar kepada emiten yang akan go public (menjual sahamnya) dan kepada emiten yang melakukan proses akuisisi.

4. Notaris

Notaris adalah profesi yang bertugas membantu para pelaku pasar modal dalam menyusun anggaran dasar dan kontrak-kontrak penting.

8. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Lembaga Penunjang adalah institusi penunjang yang turut serta mendukung pengoperasian Pasar Modal dan bertugas dan berfungsi melakukan pelayanan kepada pegawai dan masyarakat umum.Lembaga Penunjang ini terdiri dari Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, Wali Amanat, dan Pemeringkat Efek.

a) Bank Kustodian

Bank Kustodian adalah bank yang mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan untuk bertindak sebagai pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, serta mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Persyaratan dan tata cara pemberian persetujuan bagi bank umum sebagai Kustodian diatur peraturan pemerintah.

b) Biro Administrasi Efek

Biro Administrasi Efek adalah perseroan yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha berdasarkan kontrak dengan Emiten untuk pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek.Sebagai Biro Administrasi Efek dan telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

(12)

BAE yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pernbayaran dividen, pembagian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.

Tugas BAE sebagai berikut:

1). Membantu Emiten dalam rangka emisi,

2). Menyimpan dan Mengalihkan hak atas saham para investor, 3). Membantu Menyusun daftar pemegang saham,

4). Mencatat Pembayaran dividen, dan 5). Membuat Laporan tahunan untuk emiten. c) Wali Amanat

Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek bersifat utang atau sukuk untuk melakukan penuntutan baik di dalam maupun di luar pengadilan, yang berkaitan dengan kepentingan pemegang efek bersifat utang atau sukuk tersebut tanpa surat kuasa khusus.

Dalam emisi obligasi, peran wali amanat sangat dibutuhkan, terutama sebagai wali dari amanat.Dalam hal ini yang menjadi amanat adalah investor.Dengan demikian wali amanat mewakili pihak investor dalam hal obligasi.

Tugas wali amanat sebagai berikut: 1). Menilai kekayaan emiten,

2). Menganalisis kemampuan emiten,

3). Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten, 4). Memberi nasihat kepada investor pasar modal,

5). Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi, dan 6). Sebagai agen pembayaran.

d) Pemeringkat Efek

Pemeringkat efek adalah pihak yang bertugas memberikan pendapat secara objektif, jujur, dan tidak memihak mengenai risiko suatu efek.

e) LKP (Lembaga Kliring dan Penjamin )

Lembaga Kliring dan Penjaminan merupakan lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Berikut ini adalah tugas dari LKP.

(13)

1). Menyediakan jasa kliring dan penjaminan.

2). Kliring menentukan hak dan kewajiban anggota bursa. f) LPP (Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian )

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan

kustodian sentral (tempat penyimpanan terpusat) bagi Bank Kustodian,Perusahaan Efek dan pihak lain.LPP bertugas menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi. g) Bursa Efek, adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana

untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek antara mereka. Di Indonesia, saat ini terdapat dua bursa efek yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam, yaitu

1). Bursa Efek Jakarta (BEJ); 2). Bursa Efek Surabaya (BES).

h) Penjamin Emisi Efek, adalah salah satu aktivitas pada perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisaefek yang tidak terjual.

i) Perantara Pedagang Efek, adalah salah satu aktivitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.

j) Manajer Investasi, adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

k) Penasihat Investasi, adalah pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek.

l) Lembaga Pengelola Dan Pelaksana Pasar Modal Di Indonesia

Di Indonesia lembaga pengelola dan pelaksana pasar modal di Indonesia. Lembaga-lembaga tersebut adalah badan Pembina pasar modal,Bapepam,dan reksa dana.

Tugas badan Pembina pasar modal adalah memberikan pertimbangan kebijakan kepada menteri keuangan dalam melaksanakan wewenangnya di bidang pasar modal.

(14)

a. BAPEPAM

Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal ) yang juga sekretaris badan Pembina pasar modal yang bertugas sebagai berikut :

1) Mengadakan penelitian terhadap perusahaan yang akan menjual efek-efeknya melalui pasar modal apakah sudah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan

2) Terus-menerus mengikuti perkembagan perusahaan-perusahaan ayng menjual efeknya melalui pasar modal

3) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pasar modal yang diselenggarakan oleh swasta nasional.

b. Reksadana

Pemerintah membentuk lembaga yang diberi nama PT Danareksa untuk kelangsungan hidup pasar modal dan mewakili masyarakat dalam membeli saham.

9. Bagan Struktur Pasar Modal Di Indonesia

Gambar 7 Struktur Pasar Modal

(15)

Produk yang diperjualbelikan di pasar modal adalah berupa surat-surat berharga. Produk-produk tersebut, seperti Saham, Obligasi, Rights, Waran, Indeks Berjangka dan Reksa dana.

1. Saham

Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan atau tanda penyertaan seseorang atau badan usaha atas suatu perusahaan tertentu. Pemilik suatu saham mempunyai hak dalam kepemilikan perusahaan tersebut sebesar persentase kepemilikan saham.

Keuntungan Saham

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Resiko Saham

Capital Loss Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga

mencapai Rp 1.400,- per saham.

Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

Risiko Likuidasi, perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan

(16)

perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.

Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

2. Obligasi

Obligasi Merupakan surat utang jangka menengah dan panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok uutang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu : a. Dilihat dari sisi penerbit

a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yangberbentuk badan usahamilik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.

b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

c. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).

b. Dilihat dari sistem pembayaran bunga

1) Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik.Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.

2) Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.

3) Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.

4) Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.

(17)

1) Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.

2) Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.

3) Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

4) Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

d. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya

1) Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:

2) Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga

3) Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.

4) Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.

5) Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.

e. Dilihat dari segi nilai nominal

1) Konvensional Bonds : obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.

2) Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik

corporate bonds maupun government bonds. f. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil

1) Konvensional Bonds : obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga.

(18)

2) Syariah Bonds : obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:

a) Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. b) Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang

menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan

Karakteristik Obligasi

Obligasi memiliki beberapa Karakteristik Yaitu:

a. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.

b. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.

c. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya.

d. Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.

3. Reksadana

Reksada merupakan alternative investasi bagi pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,

(19)

mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

Manfaat reksadana

a. Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akanterkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.

b. Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.

c. Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.

Resiko reksadana

a. Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.

Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.

(20)

Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya.Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

c. Risiko Wanprestasi

Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.

Jenis Reksadana

a. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds). Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

b. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

c. Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.

d. Reksa Dana Campuran. Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.

4. Derivatif

Derivatif terdiri dari efek yang diturunkan dari instrumen efek lain yang disebut “underlying”.Ada beberapa macam instrumen derivatif di Indonesia, seperti Bukti Right, Waran, dan KontrakBerjangka. Derivatif merupakan instrumen yang sangat berisiko jika tidak dipergunakan secara hati-hati.Beberapa Jenis Produk Turunan yang diperdagangkan di BEI.

(21)

a. Bukti Right

Sesuai dengan undang-undang Pasar Modal, Bukti Right didefinisikan sebagai hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Bukti Right diterbitkan pada penawaran umum terbatas (Right Issue), dimana saham baru ditawarkan pertama kali kepada pemegang saham lama. Bukti Right juga dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder selama periode tertentu. Apabila pemegang saham tidak menukar Bukti Right tersebut maka akan terjadi dilusi pada kepemilikan atau jumlah saham yang dimiliki akan berkurang secara proporsional terhadap jumlah total saham yang diterbitkan perusahaan. Manfaat dari Bukti Right:

1) Investor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkandengan menukarkan Bukti Right yang dimilikinya.

2) Bukti Right dapat diperdagangkan pada Pasar Sekunder, sehingga investor dapat menikmati Capital Gain, ketika harga jual dari Bukti Right tersebut lebih besar dari harga belinya.

Risiko memiliki Bukti Right

1) Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaan, maka investor tidak akan mengkonversikan Bukti Right tersebut, sementara itu investor akan mengalami kerugian atas harga beli Right.

2) Bukti Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor dapat mengalamikerugian (Capital Loss), ketika harga jual dari Bukti Right tersebut lebih rendah dari harga belinya.

b. Waran

Waran biasanya melekat sebagai daya tarik (sweetener) pada penawaran umum saham ataupun obligasi.Biasanya harga pelaksanaan lebih rendah dari pada harga pasar saham.Setelah saham ataupun obligasi tersebut tercatat di bursa, waran dapat diperdagangkan secara terpisah. Periode perdagangan waran lebih lama dari pada bukti right, yaitu 3 tahun sampai 5 tahun. Waran merupakan suatu pilihan (option), dimana pemilik waran mepunyai pilihan untuk menukarkan atau tidak warannya pada saat jatuh tempo.Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan setelah waran

(22)

tersebut diterbitkan oleh emiten.Harga waran itu sendiri berfluktuasi selama periode perdagangan.

Manfaat dari Waran

Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut di Pasar Sekunder dengan cara menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan.

c. Kontrak Berjangka Indeks (Lq 45 Futures)

Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang.Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham.

LQ Futures menggunakan underlying indeks LQ45, LQ45 telah dikenal sebagai benchmark saham-saham di Pasar Modal Indonesia. Di tengah perkembangan yang cepat di pasar modal Indonesia, indeks LQ45 dapat menjadi alat yang cukup efektif dalam rangka melakukan tracking secara keseluruhan dari pasar saham di Indonesia.

1. Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif.

2. Beberapa fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank yaitu: 1) Untuk memberikan pembiayaan dalam bentuk pinjaman jangka panjang dan menengah, 2) Untuk penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan, 3)Untuk merangsang penyertaan modal swasta dan memperluas sumber-sumber pembiayaan bagi kegiatan dunia usaha, 4) Sebagai penggerak, perantara atau penanggung setiap pengeluaran dan penukaran saham-saham, surat-surat utang, obligasi dan surat berharga lainnya, dan 5) Sebagai salah satu lembaga penunjang pasar uang dan pasar modal.

(23)

3. Lembaga Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing), Pasar Modal (Bursa Efek), Asuransi, Pegadaian, Koperasi Simpan Pinjam, Dana Pensiun.

4. Adapun prinsip dari kegiatan LKBB yaitu: 1) Jenis pembiayaan pembangunan, 2) Jenis investasi terutama melakukan usaha sebagai perantara dalam menerbitkan surat berharga dan menjamin serta menanggung terjualnya surat berharga (underwriter), dan 3) Jenis lainnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang tertentu seperti memberikan pinjaman kepada masyarakat golongan berpenghasilan menengah untuk memiliki bank. 5. Produk-produk lembaga keuangan bukan bank antara lain sebagai berikut: Perusahaan

pembiayaan, Perusahaan sewa-guna (leasing). Perusahaan anjak piutang., Perusahaan pegadaian, Perusahaan kartu kredit, Perusahaan asuransi, dan Perusahaan penyelenggara dana pensiun.

6. Pasar modal adalah pasar tempat bertemunya pemilik dana yang akan menyerahkan sejumlah dana kepada pengguna dana untuk berinvestasi

7. Fungsi pasar modal adalah sebagai sarana penambah modal bagi usaha, sebagai sarana pemerataan pendapatan, sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi, sebagai sarana penciptaan Lapangan kerja, sebagai sarana peningkatan pendapatan Negara, sebagai indikator perekonomian negara

8. Instrumen pasar modal yaitu saham, obligasi, reksadana, dan derivatif (bukti right, waran, kontrak berjangka indeks)

(24)

1. Mengapa PT Taspen dapat memberikan dana pensiun kepada nasabahnya? Darimana uang yang dimiliki oleh dana pensiun?

2. Apakah anda ingin mendapatkan dana pensiun setelah anda tidak bekerja nanti? Carilah syarat seseorang untuk mendaptkan dana pensiun!

Gambar

Gambar 7 Struktur Pasar Modal

Referensi

Dokumen terkait

Jika sebuah sumber gelombang bunyi dengan frekuensi tertentu dijalarkan dari atas tabung (misalnya sebuah garputala) maka resonansi terjadi pada saat panjang kolom

Dari hasil analisis didapatkan bahwa kondisi ruang terbuka hijau publik pada perumahan nasional (Perumnas) di Kota Medan dtinjau dari luasan RTH publik Perumahan Nasional

Pertumbuhan berat udang windu yang dicapai pada ke-2 perlakuan ini memperlihatkan laju pertumbuhan harian udang windu lebih tinggi pada polikultur dengan nila merah

Kajian tingkat peran serta masyarakat dalam pengelolaan IPAL Komunal di Dusun Sengkan dilihat dari 4 variabel yang akan diteliti meliputi: tingkat kehadiran,

(a) Pemegang Kad Layak yang berjaya membeli Item Jualan Eksklusif akan menerima Item Jualan Eksklusif yang dibeli dari pembekal sah Bank, PrestoMall Sdn Bhd (201201037722

Jadi dari penjelasan di atas, penulis dapat menegaskan bahwa yang dimaksud dengan judul “Pesan Dakwah Dalam Film Assalamualaikum Beijing Karya Guntur Soeharjanto”

Berdasarkan penegasan konseptual diatas, maka secara operasional, yang di maksud dengan implementasi kedisipinan terhadap ketentuan kode etik siswa berpenampilan di

Justeru, pengetahuan dan kemahiran mengguna serta mengintegrasikan TMK di tahap awal pendidikan adalah sangat penting dalam membentuk dan menaik taraf pendidikan dalam kalangan