ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v Bab I Pendahuluan ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan dan Sasaran ... 2
1.3 Manfaat ... 3 1.4 Metodologi ... 3 1.4.1 Pengumpulan Data ... 3 1.4.2 Pengolahan Data ... 3 1.5 Definisi Istilah ... 4 1.6 Tim Penyusun ... 5 1.7 Sistematika Penulisan ... 5
Bab II Dasar Hukum ... 7
Bab III Pembangunan Transmigrasi ... 9
Bab IV Penempatan Transmigrasi ... 12
4.1 Target Perpindahan dan Penempatan Transmigran Berdasarkan Daerah Asal dan Daerah Penempatan Tahun 2015 ... 15
4.2 Target Penempatan Transmigran Per Wilayah ... 18
4.3 Target Penempatan Transmigran Per Provinsi/ Kabupaten Daerah Penempatan Program Tahun 2015 ... 21
4.4 Target Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis Transmigrasi dan Pola Usaha ... 30
4.4.1 Target Penempatan Pola Perikanan ... 34
4.4.2 Target Penempatan Transmigran Pola HTR ... 35
4.4.3 Target Penempatan Transmigran Pola Nelayan ... 36
4.4.4 Target Penempatan Transmigran Pola Transmigrasi Umum (TPLK dan TPLB) ... 37
iii
4.5 Target Perpindahan dan Penempatan Transmigran
Berdasarkan Jenis Penempatan (Murni dan Luncuran) ... 43
4.5.1 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Program Murni (TU, TSM dan TSB) ... 45
4.5 2 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Program Luncuran (TU, TSM dan TSB) ... 47
Bab V Kesimpulan dan Saran ... 50
5.1 Kesimpulan ... 50
5.2 Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 53
iv
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1 Target dan Realisasi Pembangunan Transmigrasi Tahun 2015
(RTJK, SAB, dan Fasilitas Umum) ... 10
Tabel 3.2 Target dan Realisasi Pembangunan Transmigrasi Tahun 2015
(Jalan dan Jembatan) ... 11
Tabel 4.1 Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal Transmigran ... 15
Tabel 4.2 Rekapitulasi Target dan Realisasi Perpindahan dan
Penempatan Transmigran Berdasarkan Daerah Asal dan
Daerah Penempatan Tahun 2015 ... 17
Tabel 4.3 Rekapitulasi Penempatan Transmigran Per Wilayah
(Strategis, Tertinggal dan Perbatasan) ... 20
Tabel 4.4 Kawasan/ Lokasi Transmigran ... 21
Tabel 4.5 Rekapitulasi Target dan Realisasi Penempatan Transmigran
Per Provinsi/ Kabupaten Daerah Penempatan Program Tahun
2015 ... 22
Tabel 4.6 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Berdasarkan
Jenis Transmigrasi dan Pola Usaha ... 33
Tabel 4.7 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola
Perikanan ... 34
Tabel 4.8 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola HTR ... 36
Tabel 4.9 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Nelayan ... 36
Tabel 4.10 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola
Transmigrasi Umum (TPLK dan TPLB) ... 37 Tabel 4.11 Target Perpindahan dan Penempatan Transmigran
Berdasarkan Jenis Penempatan ... 44 Tabel 4.12 Target Penempatan Transmigran Program Murni (TU, TSM
dan TSB) ... 46 Tabel 4.13 Target Penempatan Transmigran Program Luncuran (TU,
v
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 4.1 Program Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi
2015 ... 13
Gambar 4.2 Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi
2015 ... 14
Gambar 4.3 Persentase TPA Berdasarkan Daerah Asala Transmigran ... 16
Gambar 4.4 Jumlah Transmigran Tertinggi dan Terendah di Wilayah
Cepat Tumbuh ... 18
Gambar 4.5 Provinsi dengan Jumlah Transmigran Tertinggi dan
Terendah di Wilayah Tertinggal ... 19
Gambar 4.6 Rekapitulasi Penempatan Transmigran Per Wilayah ... 19
Gambar 4.7 Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis
Transmigrasi dan Pola Usaha ... 31
Gambar 4.8 Persentase Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis
Transmigrasi dan Pola Usaha ... 32
Gambar 4.9 Target Perpindahan dan Penempatan Transmigran
Berdasarkan Jenis Penempatan ... 43 Gambar 4.10 Grafik Penempatan Transmigran Program Murni ... 45 Gambar 4.11 Target Penempatan Transmigran Program Luncuran
vi
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran I Tabel Target dan Realisasi Penempatan Transmigrasi
Berdasarkan Daerah Asal Transmigran ... 56
Lampiran II Tabel Target Dan Realisasi Perpindahan Dan Penempatan
1.1 Latar Belakang
Penyelenggaraan program transmigrasi telah dilaksanakan sejak zaman Pemerintahan Belanda (kolonisasi) sampai saat ini telah memberikan konstribusi yang besar bagi pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan daerah khususnya. Transmigrasi merupakan program yang dilakukan dalam upaya memindahkan penduduk dari daerah yang secara sosial ekonomi lebih maju ke daerah-daerah yang belum maju dan terisolir dalam jumlah yang cukup besar.
Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2009 tentang
perubahan atas Undang-Undang nomor 15 tahun 1997 tentang
ketransmigrasian disebutkan bahwa penyelenggaraan program transmigrasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya, meningkatkan dan memeratakan pembangunan daerah serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Sasarannya adalah meningkatkan kemampuan dan produktifitas masyarakat transmigrasi, membangun kemandirian dan mewujudkan integrasi di permukiman transmigrasi sehingga perekonomian dan sosial budaya transmigran mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Sebagai perwujudan dari penyelenggaraan program transmigrasi, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya untuk menyelenggarakan pembangunan dan penempatan transmigrasi dilaksanakan secara berkelanjutan dengan harus mempertimbangkan aspek kewilayahan yaitu integrasi antara permukiman yang satu dengan permukiman lainnya. Hal tersebut tidak terlepas dari pemanfaatan sumberdaya alam (SDA) dan sumberdaya manusia (SDM) yang tersedia. Pembangunan transmigrasi dilaksanakan di kawasan yang mempunyai sumberdaya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal dan mempunyai kepadatan penduduk yang rendah. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang
BAB I
PENDAHULUAN
EDISI SEPTEMBER 2
Pelaksanaan UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian dalam bagian kedua pasal 105 bahwa jenis transmigrasi meliputi Transmigrasi Umum (TU), Transmigrasi Swakarsa Berbantuan (TSB) dan Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM).
Berdasarkan data yang diperoleh dari unit teknis Direktorat Penataan Persebaran Penduduk Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi, pada tahun 2015 Daerah Asal Transmigran (TPA) berasal dari Provinsi Lampung, Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT. Pada posisi bulan Juni 2015 target penempatan sebanyak 4.336 KK yang tersebar di Dua Puluh Satu (21) Provinsi.
Oleh karena itu program transmigrasi diharapkan dapat membantu mempercepat pembangunan daerah. Hal ini bisa terlihat dari konstribusi transmigrasi yang telah diberikan pada pembangunan daerah, antara lain pembangunan sarana dan prasarana di Permukiman transmigrasi serta pembangunan fasilitas umum permukiman transmigrasi sehingga menjadi pendukung terhadap terbentuknya Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi Baru.
1.2 Tujuan Dan Sasaran
Tujuan dari kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan dan Penempatan Permukiman Transmigrasi adalah memberikan informasi gambaran pembangunan di kawasan transmigrasi dan terkelolanya data pada aplikasi. Penempatan yang memuat data jumlah transmigran baik jiwa dan jumlah KK menurut daerah asal, pola dan jenis penempatan. Sedangkan Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya Penyusunan buku Data dan Informasi Penempatan Transmigrasi Tahun 2015 sebagai acuan untuk perumusan kebijakan tentang ketransmigrasian.
EDISI SEPTEMBER 3
1.3 Manfaat
Manfaat disusunnya buku Data dan Informasi Penempatan Transmigrasi
Tahun 2015 yaitu agar terciptanya informasi hasil monitoring data secara
terpadu khususnya di bidang pengumpulan dan pengolahan data dan umumnya untuk publik, serta tersedianya analisis pembangunan dan penempatan transmigrasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan kebijakan dan acuan di lingkungan Kementerian.
Penerima manfaat kegiatan Penyusunan datin Pembangunan dan Penempatan Permukiman Transmigrasi adalah Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi,
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Biro
Perencanaan, Pusat Penelitian Pengembangan, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten, serta informasi untuk publik.
1.4 Metodologi
1.4.1Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan diperoleh dari unit kerja di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dinas Provinsi/ Kabupaten yang menangani transmigrasi, serta dari sumber data lainnya. Data yang dipergunakan dalam penyusunan Buku Data dan Informasi Penempatan Transmigrasi Tahun 2015 menggunakan data sekunder yang bersumber dari unit teknis Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Direktorat Penataan Persebaran Penduduk. Data yang dikumpulkan yaitu data Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2015.
1.4.2Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian diolah setelah dilakukan validasi dan cross
check ke beberapa sumber. Pengolahan data dilakukan dengan cara input data ke form yang telah disepakati sebelumnya dan dilakukan analisis deskriptif kemudian disampaikan dalam berbagai bentuk sajian data seperti tabel, uraian dan diagram dan disusun dalam bentuk buku data. Data yang
EDISI SEPTEMBER 4
diolah meliputi data target dan realisasi perpindahan dan penempatan transmigrasi tahun 2015.
1.5 Definisi Istilah
Istilah ketransmigrasian yang akan dibahas dalam buku Data dan Informasi Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi 2015.
a) Ketransmigrasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penyelenggaraan transmigrasi.
b) Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk
meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
c) Transmigran adalah warga negara Republik Indonesia yang berpindah
secara sukarela ke kawasan transmigrasi.
d) Jenis Transmigrasi terbagi menjadi Transmigrasi Umum (TU),
Transmigrasi Swakarsa Berbantuan (TSB), Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM).
e) Transmigrasi Umum adalah jenis transmigrasi yang dilaksanakan oleh
Pemerintah dan/atau Pemerintah daerah bagi penduduk yang mengalami keterbatasan dalam mendapatkan peluang kerja dan usaha.
f) Transmigrasi Swakarsa Berbantuan adalah jenis transmigrasi yang
dirancang oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah daerah dengan mengikut sertakan badan usaha sebagai mitra usaha transmigran bagi penduduk yang berpotensi berkembang untuk maju. TSB dilaksanakan oleh Pemerintah bekerja sama dengan Badan Usaha
g) Transmigrasi Swakarsa Mandiri adalah jenis transmigrasi yang
merupakan prakarsa transmigran yang bersangkutan atas arahan, layanan, dan bantuan Pemerintah dan/atau Pemerintah daerah bagi penduduk yang telah memiliki kemampuan. TSM dilaksanakan oleh masyarakat yang bersangkutan secara perseorangan atau kelompok, baik bekerja sama maupun tidak bekerja sama dengan Badan Usaha atas arahan, layanan, dan bantuan Pemerintah
EDISI SEPTEMBER 5
h) Pemugaran Permukiman terkait dengan permukiman penduduk
setempat/lokasi permukiman transmigrasi yang meliputi perbaikan perumahan, lahan usaha dan jaringan jalan.
i) Penataan Permukiman terkait dengan permukiman yang di dalamnya
terdapat transmigran.
j) TPA (Transmigran Penduduk Asal) yaitu transmigran yang berasal dari
daerah asal.
k) TPS (Transmigran Penduduk Setempat) yaitu transmigran yang berasal
dari daerah setempat/lokasi transmigrasi.
l) RTJK (Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga)
1.6 Tim Penyusun
Tim Penyusun Buku Data dan Informasi Penempatan Transmigrasi Tahun 2015 terdiri dari :
1. Ir. Anto Pribadi, MM, MMSI
2. Ir. Elly Sarikit, MM
3. Ria Fajarianti, SE, MM
4. Sunar
1.7 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, metodologi penyusunan buku, daftar istilah dan tim penyusun yang bertanggung jawab atas kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2015.
Bab II Dasar Hukum
Bab ini memuat peraturan dan perundangan yang digunakan dalam penyusunan data dan informasi pembangunan dan penempatan transmigrasi.
EDISI SEPTEMBER 6 Bab IV Target dan Realisasi Pembangunan Transmigrasi
Bab target dan realisasi penempatan transmigrasi memuat uraian atau penjelasan mengenai target dan realisasi pembangunan transmigrasi pada tahun 2015, yang terdiri dari:
- Pembangunan RTJK
- Pembangunan Sarana Air Bersih
- Pembangunan Fasilitas Umum
- Pembangunan Jalan, Gorong-Gorong, Drainase dan Jembatan
Bab V Target dan Realisasi Penempatan Transmigrasi
Bab target dan realisasi penempatan transmigrasi memuat uraian atau penjelasan mengenai target dan realisasi perpindahan dan penempatan transmigrasi pada tahun 2015, yang terdiri dari:
- Penempatan berdasarkan daerah asal dan daerah penempatan.
- Penempaan transmigran per provinsi/ Kabupaten.
- Penempatan berdasarkan jenis transmigrasi, Pola Usaha dan Jenis
Usaha.
- Penempatan berdasarkan jenis penempatan dan jenis program (murni
dan luncuran).
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Bab Kesimpulan dan Saran memuat tentang intisari dari Buku Data dan Informasi Penempatan Transmigrasi 2015 meliputi data target dan realisasi program pembangunan dan penempatan transmigrasi serta persentase realisasi transmigran. Selain itu saran yang membangun untuk penyempurnaan penyusunan buku Data dan Informasi Penempatan Transmigrasi Tahun 2015.
Kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi 2015 ini tidak terlepas dari perundang-undangan dan kebijakan lainnya tentang ketransmigrasian. Oleh karena itu, dalam melaksanakan Penyusunan data Dan Informasi Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi tersebut harus memperhatikan dan mempertimbangkan perundang-undangan dan kebijakan lainnya tentang ketransmigrasian yang berlaku. khususnya yang berkaitan dengan pembangunan dan penempatan transmigrasi. Peraturan perundangan yang berkaitan dengan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi 2015 antara lain adalah:
1. Undang Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang –
Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.
4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
KEP.820/MEN/X/2004 tentang Syarat dan Tata Cara Penetapan Sebagai Transmigran.
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Kep.820/MEN/XII/2006 tentang Pedoman Siap Terima Penempatan (STP) Transmigran.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.15/MEN/VI/2007 tentang Penyiapan Permukiman Transmigrasi.
BAB II
DASAR HUKUM
EDISI SEPTEMBER 8
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.03/MEN/III/2008 tentang Peran Serta Badan Usaha Dalam Pelaksanaan Transmigrasi, Perubahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.19 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.03/MEN/III/2008 tentang Peran Serta Badan Usaha dalam Pelaksanaan Transmigrasi.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.04/MEN/III/2008 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pelaksanaan Transmigrasi.
10.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.09/MEN/V/2008 tentang Pelaksanaan transmigrasi Swakarsa Mandiri.
11.Keputusan PLT Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan
Permukiman Transmigrasi Nomor : Kep.42/ PKP2trans/ III/ 2015 tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor Kep.114/ PKP2Trans/ IX/ 2014 tentang Penetapan Program Pembangunan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2015.
PUSAT DATA DAN INFORMASI
BAB III
PEMBANGUNAN TRANSMIGRASI
Program transmigrasi memiliki peran penting dalam percepatan pembangunan daerah, karena transmigrasi pada hakikatnya merupakan pembangunan daerah atau bagian integral dari pembangunan daerah, melalui pembangunan permukiman dan kawasan transmigrasi. Percepatan pembangunan daerah tidak semata menjadi kebutuhan daerah untuk mempercepat kemajuan daerah, tetapi juga dalam rangka pencapain strategi pembangunan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yaitu menghasilkan pertumbuhan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat secara berkelanjutan. Program transmigrasi juga merupakan perwujudan Nawa Cita ketiga Pemerintahan saat ini, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Begitu juga pada amanat yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian menjelaskan, tujuan penyelenggaraan transmigrasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitar, meningkatkan pemerataan pembangunan daerah, dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Program pembangunan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah pada tahun 2015 adalah terfokus kepada RTJK (Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga) sebanyak 3.997 Unit, Sarana Air Bersih yang terdiri dari Sumur sebanyak 1.257 unit, Gentong sebanyak 7.444 unit dan Perpipaan sebanyak 13 unit, Fasilitas Umum, Jalan Poros dan Jalan Desa. Pada data yang tersaji mengenai data program pembangunan fasilitas umum tahun 2015, meliputi pembangunan Kantor Unit sebanyak 46 Unit, Balai Desa 25 Unit, Gudang 34 Unit, Pustu 36 Unit, Rumah KUPT 32 Unit, Rumah Petugas 30 Unit, Gedung SD 39 Unit,
Program pembangunan Jalan dan Jembatan Lokal meliputi pembangunan Jalan Penghubung/ Poros sepanjang 89 Km, dan Jalan Desa sepanjang 148 Km. Selain pembangunan jalan, pembangunan gorong-gorong juga tidak luput dari perhatian pemerintah dalam pemenuhan sarana dan prasarana di lokasi transmigrasi.
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 10
Pembangunan Gorong-gorong Ø80-100 cm sepanjang 1.139 meter, Gorong-gorong Ø60 cm sepanjang 1.268 meter. Selain itu, pembangunan Jembatan meliputi Jembatan Non Standar sepanjang 97 meter, Jembatan Semi Permanen sepanjang 460 meter dan Jembatan Kayu sepanjang 290 meter.
Penyelenggaraan pembangunan transmigrasi ini dilaksanakan di Dua Puluh Satu (21) Provinsi. Provinsi tersebut meliputi Provinsi Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Dalam penjabarannya secara lengkap mengenai realisasi akan dibahas secara mendetail pada tabel – tabel di bawah ini.
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 11
TABEL 3.1
TARGET DAN REALISASI PEMBANGUNAN TRANSMIGRASI TAHUN 2015
NO PROVINSI RTJK
SARANA AIR BERSIH FASILITAS UMUM JALAN DAN JEMBATAN LOKAL
(Unit) (Unit) (Km) (m) (m)
SUMUR GENTONG PERPIPAAN KANTOR BALAI GUDANG PUSTU R. R. R. KUPT GED. JALAN PENGH/ JALAN DESA GORONG2 (80-100 Cm) GORONG2 (Ø60 Cm) NON STANDAR SEMI PERMANEN KAYU UNIT DESA UNIT IBADAH PETUGAS SD POROS
1 Aceh 650 300 1,300 1 10 7 8 4 6 2 3 4 16 26 91 316 - 119 49 2 Sumatera Utara - - - - 3 Sumatera Barat - - - - 4 Riau - - - - 5 Jambi 50 25 100 - 2 - - 2 - 2 - 1 - 2 - 24 - - - 6 Sumatera Selatan 380 50 920 - 4 2 3 3 3 2 3 4 1 13 110 64 86 - 12 7 Bengkulu 200 100 - - 1 2 2 3 1 1 1 3 7 5 88 88 - - 30 8 Lampung - - - - 9 Bangka Belitung 25 - 50 1 - 1 - - 1 - 1 - - 2 24 24 - 10 - 10 Kepulauan Riau - - - - 11 DKI Jakarta - - - - 12 Jawa Barat - - - - 13 Jawa Tengah - - - - 14 DI Yogyakarta - - - - 15 Jawa Timur - - - - 16 Banten - - - - 17 Bali - - - -
18 Nusa Tenggara Barat 35 25 100 - 2 - 1 - - 1 1 1 2 2 24 24 - - 10 19 Nusa Tenggara Timur 250 50 360 2 2 2 2 1 2 - 2 2 5 7 68 48 1 5 -
20 Kalimantan Barat 285 123 870 - 5 1 2 4 5 2 3 3 3 9 48 18 - - - 21 Kalimantan Utara 400 300 - 3 1 4 3 6 5 3 3 5 14 48 72 - 278 - 22 Kalimantan Tengah 150 75 300 - 1 1 1 3 5 3 1 - 2 11 6 60 - - 45 23 Kalimantan Selatan - - - 1 - - 3 3 - - - - 30 24 Kalimantan Timur - - - 1 - 1 - - - - 1 - - - - 25 Sulawesi Utara - - - - 26 Sulawesi Tengah 225 60 450 3 6 3 2 6 8 3 4 6 11 6 134 108 10 8 - 27 Sulawesi Selatan 222 86 444 1 2 1 2 3 1 2 2 9 7 88 102 - - 40 28 Sulawesi Tenggara 325 163 750 1 3 2 2 3 4 2 4 3 9 10 120 90 - 20 22 29 Gorontalo 350 50 700 2 2 1 2 1 3 2 2 3 5 11 119 92 - - - 30 Sulawesi Barat - - - 1 - - 1 - 4 - - - - - 31 Maluku 100 75 300 - - - 1 - 1 1 - - 3 5 24 24 - 20 - 32 Maluku Utara 100 50 - - - 1 1 1 - 1 1 1 1 4 39 - - 20 33 Papua Barat 150 - 300 1 - - 1 - - - 6 5 24 45 - - - 34 Papua 100 25 200 1 2 - 1 1 1 1 1 3 4 84 69 - - 32 TOTAL 3,997 1,257 7,444 13 46 25 34 36 50 30 32 39 89 148 1,139 1,268 97 460 290
PUSAT DATA DAN INFORMASI
Berdasarkan Keputusan PLT Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor : Kep.42/ PKP2trans/III/2015 tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor Kep.114/PKP2Trans/IX/2014 Tentang Penetapan Program Pembangunan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2015.
Diketahui bahwa target penempatan program transmigrasi tahun 2015 sebanyak 4.336 KK, tersebar di beberapa provinsi tujuan transmigrasi yang di bina oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Provinsi yang menjadi tujuan penempatan transmigrasi pada tahun 2015 sebanyak 21 (Dua Puluh Satu) Provinsi, meliputi Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua.
Data yang diperoleh menunjukkan, bahwa target dan realisasi perpindahan dan penempatan transmigran tahun 2015 seperti digambarkan dalam diagram berikut ini.
BAB IV
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 13
Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015
Transmigrasi Penduduk Asal Transmigran Penduduk Setempat
TPA 1.652 KK 2.684 KK
Transmigrasi Umum
4.336 KK 0 KK
Gambar 4.1
PROGRAM PERPINDAHAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRASI
T S B 0 KK
TSM 4.336 KK
Program Transmigrasi
EDISI SEPTEMBER 14
Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015
T S B
0 KK 0 % 65 KK 1,50 %
Transmigran Penduduk Setempat
TSM 0 KK 0 %
Transmigrasi Umum Transmigrasi Penduduk Asal
Realisasi Perpindahan dan Penempatan Trans 65 KK 1,50 % Gambar 4.2
REALISASI PERPINDAHAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRASI
35 KK 1,30 % 65 KK 1,50 %
Program Transmigrasi
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 15
4.1 Target Dan Realisasi Perpindahan Dan Penempatan Transmigran
Berdasarkan Daerah Asal Dan Daerah Penempatan Tahun 2015
Target Perpindahan Dan Penempatan Transmigran Berdasarkan Daerah Asal Dan Daerah Penempatan Tahun pada tahun 2015 sebanyak 4.336 KK yang terdiri dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) sebanyak 1.652 KK dan Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS) sebanyak 2.684 KK yang berasal dari Provinsi Lampung, DKI, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Jumlah transmigran dari sepuluh Provinsi tersebut beragam, yaitu masing-masing 80 KK berasal dari Lampung dan NTB, masing-masing 50 KK dari DKI dan Bali, 75 KK berasal dari Banten, 260 KK dari Jawa Barat, 350 KK dari Jawa Tengah, 222 KK berasal dari DIY, 460 KK berasal dari Jawa Timur, serta 25 KK transmigran yang berasal dari NTT.
Tabel 4.1
Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal Transmigran
No Provinsi Jumlah Transmigran Persentase (%) 1 Jawa Timur 460 28 2 Jawa Tengah 350 21 3 Jawa Barat 260 16 4 DIY 222 13 5 NTB 80 5 6 Lampung 80 5 7 Banten 75 5 8 Bali 50 3 9 DKI 50 3 10 NTT 25 2 Jumlah 1.652 100
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Dari tabel di atas transmigran didominasi oleh penduduk yang berasal dari pulau Jawa. Dari Grafik Persentase TPA Berdasarkan Daerah Asal Transmigran di atas dapat dilihat bahwa persentase di klasifikasikan menjadi 5 tertinggi dan 5 terendah. Tertinggi yaitu sebanyak 28% berasal dari Jawa Timur, kemudian sebanyak 21% berasal dari Jawa Tengah. Sedangkan untuk jumlah transmigran terendah, yaitu sebanyak 1% atau sebanyak 25 KK berasal dari NTT. Kemudian sebanyak 3% berasal dari DKI dan Bali. Serta sebanyak 5% berasal dari Banten, Lampung dan NTB.
EDISI SEPTEMBER 16
Gambar 4.3
Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal Transmigran Posisi : September 2015
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Para transmigran dalam transmigrasi ini berasal dari beberapa kabupaten. Transmigran paling banyak berasal dari Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, yaitu sebanyak 240 KK. kemudian transmigran yang berasal dari Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua Barat yaitu sebanyak 200 KK. dan terakhir adalah transmigran yang berasal dari Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo sebanyak 195 KK. Sedangkan untuk transmigran dengan jumlah terendah berasal dari Kabupaten Bengkalis, Provinsi Bengkulu dengan total 1 KK. transmigran tersebut digolongkan ke dalam kelompok transmigrasi umum dengan transmigran penduduk sementara. penyajian data target penempatan transmigrasi berdasarkan daerah asal transmigran disajikan dalam bentuk tabulasi data. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Lampiran I.
PUSAT DATA DAN INFORMASI EDISI SEPTEMBER 17 SEPTEMBER 1 Aceh 670 - - 10 - 10 - 10 - - - 30 700 35 - - - 35 2 Sumatera Utara - - - - 3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - 4 Riau 1 - - - 10 5 10 - - - - 25 26 - - - - - 5 Jambi 83 - - - - - - - - - - - 83 - - - - - 6 Sumatera Selatan 185 - - 10 30 65 25 55 - 10 - 195 380 - - - - - 7 Bengkulu 65 - 30 10 15 45 10 25 - - - 135 200 - - - - - 8 Lampung - - - -
9 Kep. Bangka Belitung 10 - - - - 10 - 5 - - - 15 25 - - - - -
10 Kepulauan Riau - - - - 11 DKI Jakarta - - - - 12 Jawa Barat - - - - 13 Jawa Tengah - - - - 14 DI Yogyakarta - - - - 15 Jawa Timur - - - - 16 Banten - - - - 17 Bali - - - -
18 Nusa Tenggara Barat 20 - - - - - - - - 15 - 15 35 - - - - 19 Nusa Tenggara Timur 210 - - - - 25 - 15 - - - 40 250 - - - - - 20 Kalimantan Barat 140 30 10 10 25 35 - 10 - 25 - - 285 - - - - - 21 Kalimantan Tengah 75 15 10 10 20 20 - - - - - 75 150 - - - - - 22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - 23 Kalimantan Timur - - - - - - - - 24 Kalimantan Utara 240 - - - 10 - 50 100 - - - 160 400 - - - - - 26 Sulawesi Utara 30 - - - - - - - - - - - 30 - - - - - 27 Sulawesi Tengah 110 - - - 35 35 10 50 25 - 10 - 275 - - - - 15 - - 15 - - - - 30 28 Sulawesi Selatan 100 - - 5 10 45 32 25 5 - - 122 222 - - - - - 29 Sulawesi Tenggara 160 25 - - 45 15 25 85 20 - - 215 375 - - - - - 30 Gorontalo 195 - - - 25 30 40 60 - - - 155 350 - - - - - 31 Maluku 50 10 - 10 20 10 20 - - 15 15 100 150 - - - - - 32 Maluku Utara 40 - - 10 15 - - 20 - 15 - 60 100 - - - - - 33 Papua Barat 200 - - - - - - - - - - - 200 - - - - - 34 Papua 100 - - - - - - - - - - - 100 - - - - - 2,684 80 50 75 260 350 222 460 50 80 25 1,652 4,336 35 - - - 15 - - 15 - - - - 65
Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015
REALISASI TARGET TOTAL TPA+TPS JAWA BARAT JAWA TENGAH JUMLAH TPA NTT NO PROPINSI
LAMPUNG D I Y JAWA BALI NTB
TIMUR NTT TOTAL TPA+TPS TABEL 4.2 JUMLAH TPA JAWA TIMUR BALI NTB TPS T P A BANTEN DKI
REKAPITULASI TARGET DAN REALISASI PERPINDAHAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRAN BERDASARKAN DAERAH ASAL DAN DAERAH PENEMPATAN TAHUN 2015
JUMLAH TPS LAMPUNG DKI T P A BANTEN JAWA BARAT JAWA TENGAH D I Y
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 18
4.2 Target Dan Realisasi Penempatan Transmigran Per Wilayah
Penempatan Transmigran Per Wilayah meliputi Wilayah Cepat Tumbuh, Wilayah Tertinggal dan Wilayah Perbatasan dengan total transmigran sebanyak 4.336 KK transmigran. Provinsi yang termasuk ke dalam Daerah Cepat Tumbuh meliputi Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Gorontalo dan Provinsi Papua Barat dengan total keseluruhan sebanyak 2.682 KK. Dengan jumlah transmigran tertinggi berasal dari Provinsi Aceh yaitu sebanyak 550 KK, sedangkan untuk jumlah transmigran terendah berasal dari Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 30 KK dan berasal dari Provinsi Bangka Belitung yaitu sebanyak 25 KK Transmigran.
Gambar 4.4
Jumlah Tansmigran Tertinggi dan Terendah di Wilayah Cepat Tumbuh.
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Provinsi yang tergolong ke dalam Wilayah Tertinggal meliputi Provinsi Aceh, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Maluku, dan Provinsi Maluku Utara dengan total keseluruhan 1.409 KK.
Jumlah transmigran terbanyak berasal dari Provinsi Gorontalo dan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 200 KK atau 14%, jumlah Transmigran terendah yaitu transmigran yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 35 KK dan Provinsi Riau sebanyak 26 KK atau 2%.
EDISI SEPTEMBER 19
Gambar 4.5
Provinsi dengan Jumlah Tansmigran Tertinggi dan Terendah di Wilayah Tertinggal
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Sedangkan untuk provinsi yang tergolong ke dalam Wilayah Perbatasan meliputi Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Papua. Jumlah masing – masing provinsi yaitu Provinsi Papua sebanyak 100 KK, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 50 KK dan Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 95 KK.
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penempatan transmigrasi perwilayah tahun 2015 di dominasi oleh Wilayah Strategis yaitu sebesar 62% atau sebanyak 2.682 KK, kemudian pada Wilayah Tertinggal sebesar 32% atau sebanyak 1.409 KK dan terakhir adalah Wilayah Perbatasan sebesar 6% atau sebanyak 246 KK. Untuk lebih jelasnya mengenai Data Penempatan Transmigran Per wilayah dapat dilihat pada Grafik dan Tabel Berikut ini.
Gambar 4.6
REKAPITULASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN PER WILAYAH
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 20
JUMLAH
STRATEGIS TERTINGGAL PERBATASAN
(KK) (%) (KK) (%) (KK) (%) (KK) (KK) (KK) (KK) (KK) 1 Aceh 550 20.51% 150 10.65% - 0% 700 - 35 - 35 2 Sumatera Utara - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -3 Sumatera Barat - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -4 Riau - 0.00% 26 1.85% - 0% 26 - - - -5 Jambi - 0.00% 83 5.89% - 0% 83 - - - -6 Sumatera Selatan 380 14.17% - 0.00% - 0% 380 - - - -7 Bengkulu 200 7.46% - 0.00% - 0% 200 - - - -8 Lampung - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -9 Bangka Belitung 25 0.93% - 0.00% - 0% 25 - - - -10 Kepulauan Riau - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -11 DKI Jakarta - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -12 Jawa Barat - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -13 Jawa Tengah - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -14 DI Yogyakarta - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -15 Jawa Timur - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -16 Banten - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -17 Bali - 0.00% - 0.00% - 0% - - - -
-18 Nusa Tenggara Barat - 0.00% 35 2.48% - 0% 35 - - -
-19 Nusa Tenggara Timur - 0.00% 200 14.19% 50 20% 250 - - -
-20 Kalimantan Barat - 0.00% 190 13.48% 95 39% 285 - - - -21 Kalimantan Utara 400 14.91% - 0.00% - 0% 400 - - - -22 Kalimantan Tengah 150 5.59% - 0.00% - 0% 150 - - - -23 Kalimantan Utara 0.00% 0.00% 0% - - - - -24 Kalimantan Selatan - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -25 Kalimantan Timur - 0.00% - 0.00% - 0% - - - - -26 Sulawesi Utara 30 1.12% - 0.00% - 0% 30 - - - -27 Sulawesi Tengah 100 3.73% 175 12.42% - 0% 275 - 30 - 30 28 Sulawesi Selatan 222 8.28% - 0.00% - 0% 222 - - - -29 Sulawesi Tenggara 275 10.25% 100 7.10% - 0% 375 - - - -30 Gorontalo 150 5.59% 200 14.19% - 0% 350 - - - -31 Maluku - 0.00% 150 10.65% - 0% 150 - - - -32 Maluku Utara - 0.00% 100 7.10% - 0% 100 - - - -33 Papua Barat 200 7.46% - 0.00% - 0% 200 - - - -34 Papua - 0.00% - 0.00% 100 41% 100 - - - -2,682 100% 1,409 100% 245 100% 4,336 - 65 - 65
Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015 PROVINSI JUMLAH W I L A Y A H JUMLAH REALISASI TARGET TABEL 4.3
REKAPITULASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN PER WILAYAH (STRATEGIS, TERTINGGAL DAN PERBATASAN)
W I L A Y A H STRATEGIS TERTINGGAL PERBATASAN
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 21
4.3 Target Dan Realisasi Penempatan Transmigran Per Provinsi/
Kabupaten Daerah Penempatan Program Tahun 2015
Penempatan Transmigran Per Provinsi/ Kabupaten Daerah Penempatan Program Tahun 2015 dibagi ke dalam Empat (4) Wilayah, yaitu Wilayah Sumatera, Wilayah Kalimantan, Wilayah Sulawesi, dan Wilayah Indonesia Timur. Wilayah tersebut terdiri dari beberapa lokasi transmigrasi dengan jumlah lokasi transmigrasi yang berbeda-beda, yaitu :
TABEL 4.4
Kawasan/ Lokasi Transmigran
No Wilayah Provinsi Kawasan/ Lokasi
Transmigrasi 1 Sumatera Aceh 15 2 Riau 1 3 Jambi 2 4 Bengkulu 3 5 Bangka Belitung 1 6 Sumatera Selatan 4
7 Kalimantan Kalimantan Barat 3
8 Kalimantan Tengah 1 9 Kalimantan Utara 3 10 Sulawesi Gorontalo 3 11 Sulawesi Utara 1 12 Sulawesi Tengah 4 13 Sulawesi Tenggara 5 14 Sulawesi Selatan 4
15 Indonesia Timur Nusa Tenggara Timur 1
16 Nusa Tenggara Barat 4
17 Maluku 1
18 Maluku Utara 1
19 Papua 2
20 Papua Barat 1
Jumlah 60
Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk, DItjen PKP2Trans, 2015
Untuk lebih jelasnya data mengenai Rekapitulasi data Target Penempatan Transmigrasi Per Provinsi/ Kabupaten Daerah Penempatan Program Tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 22
TABEL 4.5
REKAPITULASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN PER PROVINSI/ KABUPATEN DAERAH PENEMPATAN PROGRAM TAHUN 2015
No Wilayah
(Provinsi/ Kabupaten) Kawasan/ Lokasi
Target Penempatan (KK) Realisasi Penempatan (KK)
TPA TPS JUMLAH TPA TPS JUMLAH
1 ACEH
1. Kab. Aceh Jaya Patek (Gunong Meunasah) (SDT) - 50 50 - - - 2. Kab. Aceh Tengah Relas Pameu (Pamaeu SP. 3) (Luncuran) - 35 35 - 35 35 3. Kab. Aceh Barat KTM Panton Reu (Alue Keumuning ) (Refit
SDT) - 50 50 - - - 4. Kab. Bireun Harus Muda Jaya (Cot Kruet) (Refit SDT) - 50 50 - - -
5. Kab. Pidie Geumpang II/ Renc. KTM (Geumpang II
SP. 3) (Refit SDT) 10 40 50 - - -
Geumpang II/ Renc. KTM (Geumpang II
SP. 3) (Luncuran) - 15 15 - - - 6. Kab. Aceh Utara KTM Cot Girek (UPT VI Bukit Hagu)
(Refit SDT) - 50 50 - - - 7. Kab. Bener Meriah KTM Pintu Rime Gayo (Pintu Rime Gayo
SP. 2/ Teget) (PTB/SDT) 10 40 50 - - - 8. Kodya Subulussalam Longkip (UPT. XX Darussalam/
Subulussalam) (Refit SDT) - 50 50 - - - 9. Kab. Nagan Raya Seunagan Timur (Blm RKT) (Ketubong
Tunong) (PTB/SDT) 10 40 50 - - - 10. Kab. Simeuleu Simeuleu (Sigulai VIII/C/I) - 50 50 - - -
EDISI SEPTEMBER 23 REKAPITULASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN PER PROVINSI/ KABUPATEN DAERAH PENEMPATAN PROGRAM TAHUN 2015
No Wilayah
(Provinsi/ Kabupaten) Kawasan/ Lokasi
Target Penempatan (KK) Realisasi Penempatan (KK)
TPA TPS JUMLAH TPA TPS JUMLAH
11. Kab. Aceh Selatan Trumon (Ujung Tanoh) - 50 50 - - - 12. Kab. Aceh Timur Seumanah Jaya (Punti Payong) - 50 50 - - - 13. Kab. Pidie Jaya Meureudeu (Lampoh Lada) - 50 50 - - - 14. Kab. Aceh Besar Jantho (Data Cut) - 50 50 - - - TOTAL ACEH 30 670 700 - 35 35
2 RIAU
1. Kab. Bengkalis KTM Rumpat (Makeruh) 25 1 26 - - - TOTAL RIAU 25 1 26 - - -
3 JAMBI
1. Kab. Sarolangun KTM Batin XI (Lamban Sigatal) (Sepintun) - 50 50 - - -
KTM Batin XI (Lamban Sigatal) (Sepintun)
(Luncuran) - 33 33 - - - TOTAL JAMBI - 83 83 - - -
EDISI SEPTEMBER 24 REKAPITULASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN PER PROVINSI/ KABUPATEN DAERAH PENEMPATAN PROGRAM TAHUN 2015
No Wilayah
(Provinsi/ Kabupaten) Kawasan/ Lokasi
Target Penempatan (KK) Realisasi Penempatan (KK)
TPA TPS JUMLAH TPA TPS JUMLAH
1. Kab. Kaur KTM Muara Sahung (Kedataran) 25 25 50 - - - 2. Kab. Rejang Lebong Padang Ulak Tanding (Bukit Merbau SP. 2) 50 - 50 - - - 3. Kab. Bengkulu Utara Enggano (Blm RKT) (Malakoni) 60 40 100 - - - TOTAL BENGKULU 135 65 200 - - -
5 BANGKA BELITUNG
1. Kab. Bangka Barat Jebus (Jebus) 15 10 25 - - - TOTAL BANGKA BELITUNG 15 10 25 - - -
6 SUMATERA SELATAN
1. Kab. Ogan Komering Ilir Simpang Tiga (Simpang Tiga SP. 5) 100 100 200 - - - 2. Kab. Banyuasin Karang Agung Ilir (Majuria) 25 25 50 - - - Karang Agung Ilir (Jatisari) 30 - 30 - - - 3. Kab. Lahat KTM Kikim (Keban Agung) 40 60 100 - - - TOTAL SUMATERA SELATAN 195 185 380 - - -
EDISI SEPTEMBER 25 REKAPITULASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN PER PROVINSI/ KABUPATEN DAERAH PENEMPATAN PROGRAM TAHUN 2015
No Wilayah
(Provinsi/ Kabupaten) Kawasan/ Lokasi
Target Penempatan (KK) Realisasi Penempatan (KK)
TPA TPS JUMLAH TPA TPS JUMLAH
1 KALIMATAN BARAT
1. Kab. Ketapang Sungai Besar (Sungai Pelang SP. 2) 20 20 40 - - - 2. Kab. Kayong Utara Kawasan Gerbang Kayong (Satai Lestari
SP. 3) 75 75 150 - - - 3. Kab. Kapuas Hulu Putussibau (Keliling Semulung SP. 1) 50 45 95 - - - TOTAL KALIMATAN BARAT 145 140 285 - - -
2 KALIMANTAN TENGAH
1. Kab. Kapuas Dadahup (PLG) (dadahup A6) (SDT) 75 75 150 - - - TOTAL KALIMATAN TENGAH 75 75 150 - - -
3 KALIMANTAN UTARA
1. Kab. Bulungan KTM Salim Batu (Tanjung Buka SP. 3) 110 140 250 - - -
KTM Salim Batu (Tanjung Buka SP. 6)
(SDT) 50 - 50 - - - KTM Salim Batu (Sepunggur) 100 100 - - - TOTAL KALIMANTAN UTARA 160 240 400 - - -
EDISI SEPTEMBER 26 REKAPITULASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN PER PROVINSI/ KABUPATEN DAERAH PENEMPATAN PROGRAM TAHUN 2015
No Wilayah
(Provinsi/ Kabupaten) Kawasan/ Lokasi
Target Penempatan (KK) Realisasi Penempatan (KK)
TPA TPS JUMLAH TPA TPS JUMLAH
1 GORONTALO
1. Kab. Boalemo Paguyaman Pantai (Lito SP. 1) 30 70 100 - - - Sari Tani (Pangea SP. 3) 50 50 100 - - - 2. Kab. Gorontalo Kawasan Dino Liyuho (Ayumolingo) 75 75 150 - - - TOTAL GORONTALO 155 195 350 - - -
2 SULAWESI UTARA
1. Kab Minahasa Selatan Topato Baru (Liandok SP. 3) (L) - 30 30 - - - TOTAL SULAWESI UTARA - 30 30 - - -
3 SULAWESI TENGAH
1. kab. Morowali KTM Bungku (Umpanga) 15 10 25 - - - 2. Kab. Morowali Utara Mamosolato (Tokala Atas) 50 50 100 - - - 3. Kab. Bangai Kepulauan Salakan (Kindadal) 50 50 100 - - - 4. Kab. Poso Saemba Walati (Saembawalati/ Ds. Kancuu) 50 - 50 30 - 30
EDISI SEPTEMBER 27 REKAPITULASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN PER PROVINSI/ KABUPATEN DAERAH PENEMPATAN PROGRAM TAHUN 2015
No Wilayah
(Provinsi/ Kabupaten) Kawasan/ Lokasi
Target Penempatan (KK) Realisasi Penempatan (KK)
TPA TPS JUMLAH TPA TPS JUMLAH
TOTAL SULAWESI TENGAH 165 110 275 - - -
4 SULAWESI TENGGARA
1. Kab. Buton Lasalimu (Lapokamata) 50 50 100 - - - 2. Kab. Buton Utara Lambale (Laeya) 40 35 75 - - - 3. Kab. Kolaka Toari Poleang (Anauwa) 50 50 100 - - - 4. Kab. Konawe Utara KTM Hialu (Padalere) 25 25 50 - - - 5. Kab. Muna Maligano (Pohorua) (L) 50 - 50 - - - TOTAL SULAWESI TENGGARA 215 160 375 - - -
5 SULAWESI SELATAN
1. Kab. Luwu Timur KTM Mahalona (Mahalona SP. 4) 22 - 22 - - - 2. Kab. Soppeng Marioriwawo (Watu) 50 50 100 - - - 3. Kab. Luwu Utara Masamba (Lantang Tallang) 25 25 50 - - - 4. Kab. Takalar KTM Punaga (Tanakeke) 25 25 50 - - -
EDISI SEPTEMBER 28 REKAPITULASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN PER PROVINSI/ KABUPATEN DAERAH PENEMPATAN PROGRAM TAHUN 2015
No Wilayah
(Provinsi/ Kabupaten) Kawasan/ Lokasi
Target Penempatan (KK) Realisasi Penempatan (KK)
TPA TPS JUMLAH TPA TPS JUMLAH
TOTAL SULAWESI SELATAN 122 100 222 - - -
1 NUSA TENGGARA TIMUR
1. Kab. Sumbawa Barat Tongo (Tongo II SP. 2) 15 20 35 - - - TOTAL NUSA TENGGARA TIMUR 15 20 35 - - -
2 NUSA TENGGARA BARAT
1. Kab. Rote Ndao KTM Batutua Nusamanuk (Lidor) - 50 50 - - - 2. Kab. Sumba Barat Wanokaka Pantai Selatan (Wewaringgi) 25 25 50 - - - 3. Kab. Sumba Timur Melolo (Laimbaru) 15 85 100 - - - 4. Kab. Manggarai Barat Macang Pacar (Longge) - 50 50 - - - TOTAL NUSA TENGGARA BARAT 40 210 250 - - -
3 MALUKU
1. Kab. Seram Bagian Timur Banggoi (UPT. U. Air Mata Kabo) 100 50 150 - - - TOTAL MALUKU 100 50 150 - - -
EDISI SEPTEMBER 29 REKAPITULASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN PER PROVINSI/ KABUPATEN DAERAH PENEMPATAN PROGRAM TAHUN 2015
No Wilayah
(Provinsi/ Kabupaten) Kawasan/ Lokasi
Target Penempatan (KK) Realisasi Penempatan (KK)
TPA TPS JUMLAH TPA TPS JUMLAH
4 MALUKU UTARA
1. Kab. Halmahera Timur Patlean (Parlean SP. 5) 60 40 100 - - - TOTAL MALUKU UTARA 60 40 100 - - -
5 PAPUA
1. Kab. Keerom KTM Senggi (Senggi SP. 2) - 50 50 - - - 2. Kab. Merauke KTM Muting (Muting D XII) - 50 50 - - - TOTAL PAPUA - 100 100 - - -
6 PAPUA BARAT
1. Kab. Fak - Fak Tomage (Tomage) - 200 200 - - - TOTAL PAPUA BARAT - 200 200 - - - TOTAL 1,652 2,684 4,336 30 35 65
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 30
Sedangkan untuk Target dan realisasi perpindahan dan penempatan berdasarkan lokasi penempatan transmigran meliputi Transmigran Penduduk Asal yakni berasal dari Lampung, Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Dan untuk tujuan kota transmigran tersebar di dua puluh satu (21) Provinsi di Indonesia. Provinsi tersebut yakni, Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Papua. Lokasi transmigrasi terletak di beberapa kabupaten di setiap provinsi penyelenggara transmigrasi. penduduk yang berpartisipasi dalam kegiatan transmigrasi sebanyak 4.336 KK. nantinya akan di sebar ke seluruh lokasi tujuan transmigrasi yang di bina oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran II.
4.4Target Dan Realisasi Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis
Transmigrasi Dan Pola Usaha
Jenis Transmigrasi Dan Pola Usaha pada tahun 2015 terbagi menjadi Tujuh (7) Jenis Pola Usaha, yaitu Transmigrasi Umum yang terdiri dari TPLK (Tanaman Pola Lahan Kering) dan TPLB (Tanaman Pola Lahan Basah), Pola Usaha TSB (Transmigrasi Swakarsa berbantuan), Pola Usaha HTR (Hutan Tanaman Rakyat), Pola Usaha Perikanan, Pola Usaha Nelayan, dan Pola Usaha Penataan. Pola usaha yang mendominasi adalah pola Transmigrasi Umum atau TPLK, yaitu sebanyak 2.983 KK. Pola Usaha TSB yaitu dilaksanakan oleh Pemerintah bekerja sama dengan Badan Usaha dan Pola Usaha TSM yaitu dilaksanakan oleh masyarakat yang bersangkutan secara perseorangan atau kelompok, baik bekerja sama maupun tidak bekerja sama
EDISI SEPTEMBER 31
dengan Badan Usaha atas arahan, layanan, dan bantuan Pemerintah. Transmigran mayoritas berasal dari Aceh sebanyak 700 KK dan Sulawesi Tenggara sebanyak 375 KK. Untuk pola TPLB berjumlah 1.120 KK dengan asal transmigran paling banyak berasal dari Kalimantan Utara yaitu sebanyak 400 KK, kemudian Sumatera Selatan sebanyak 380 KK.
Pola usaha lainnya yaitu pola TSM sebanyak 0 KK, Pola Usaha HTR sebanyak 83 KK yang berasal dari Provinsi Riau, Pola Usaha Perikanan sebanyak 50 KK yang berasal dari Sulawesi Selatan, Pola Usaha Nelayan sebanyak 100 KK yang berasal dari Provinsi Gorontalo dan terakhir adalah Pola Usaha Penataan, sebanyak 0 KK. Untuk lebih jelasnya Jumlah Transmigran Berdasarkan Jenis Transmigrasi Dan Pola Usaha dapat dilihat pada Grafik di Bawah ini.
Gambar 4.7
PENEMPATAN TRANSMIGRAN BERDASARKAN JENIS TRANSMIGRASI DAN POLA USAHA
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Persentase Transmigran Berdasarkan Jenis Transmigrasi Dan Pola Usaha berdasarkan jumlah total keseluruhan transmigran persentase terbesar yaitu Pola Usaha TPLK sebesar 69% dan yang terendah yaitu 0% adalah Pola Usaha HTR dan TSB. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
EDISI SEPTEMBER 32
Gambar 4.8
Persentase Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis Transmigrasi Dan Pola Usaha
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Data dari grafik di atas akan disajikan dalam bentuk tabulasi Target dan Penempatan Transmigrasi dan Pola Usaha Transmigran. Dari data tersebut secara keseluruhan untuk pola usaha belum banyak transmigran yang terealisasi sampai dengan Bulan September. Transmigran program lumcuran pada pola usaha yang telah terealisasi adalah sebanyak 65 KK yang berasal dari Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Tengah, di Pamaeu SP. 3 sebanyak 35 KK dan Provinsi Sulawesi Tengah, di Kabupaten Poso (Saemba Walati) Desa Kancuu/ Saembawalati sebanyak 30 KK. Data yang tersaji dalam tabel secara keseluruhan target transmigran berjumlah 4.336 KK Transmigran yang berpartisipasi pada kegiatan Transmigrasi dengan pola usaha yang berbeda-beda. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 33
TPLK TPLB TPLK TPLB HTR PERIKANAN NELAYAN KK JIWA
1 Aceh 700 - - - - 700 35 - - - - 35 131 2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - - -4 Riau 26 - - - - 26 - - - - - - -5 Jambi - - 83 - - 83 - - - - - - -6 Sumatera Selatan - 380 - - - 380 - - - - - - -7 Bengkulu 200 - - - - 200 - - - - - - -8 Lampung - - - - - - - - - - - - -9 Bangka Belitung 25 - - - - 25 - - - - - - -10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - - -11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - -12 Jawa Barat - - - - - - - - - - - - -13 Jawa Tengah - - - - - - - - - - - - -14 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - - -15 Jawa Timur - - - - - - - - - - - - -16 Banten - - - - - - - - - - - - -17 Bali - - - - - - - - - - - - -18 Nusa Tenggara Barat 35 - - - - 35 - - - - - -
-19 Nusa Tenggara Timur 250 - - - - 250 - - - - - -
-20 Kalimantan Barat 95 190 - - - 285 - - - - - - -21 Kalimantan Tengah - 150 - - - 150 - - - - - - -22 Kalimantan Selatan - - - - - - -23 Kalimantan Timur - - - - - - -24 Kalimantan Utara - 400 - - - 400 - - - - - - -25 Sulawesi Utara 30 - - - - 30 - - - - - - -26 Sulawesi Tengah 275 - - - - 275 30 - - - - 30 114 27 Sulawesi Selatan 172 - - 50 - 222 - - - - - - -28 Sulawesi Tenggara 375 - - - - 375 - - - - - - -29 Gorontalo 250 - - - 100 350 - - - - - - -30 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - - -31 Maluku 150 - - - - 150 - - - - - - -32 Maluku Utara 100 - - - - 100 - - - - - - -33 Papua Barat 200 - - - - 200 - - - - - - -34 Papua 100 - - - - 100 - - - - - - -JUMLAH 2,983 1,120 83 50 100 4,336 65 - - - - 65 245
Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015
REALISASI PROVINSI TRANSMIGRASI UMUM
TABEL 4.6
TARGET DAN REALISASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN BERDASARKAN JENIS TRANSMIGRASI DAN POLA USAHA
NO SEPTEMBER
TARGET
PUSAT DATA DAN INFORMASI
EDISI SEPTEMBER 34
4.4.1 Target Dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Perikanan
Sektor perikanan di Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang mempunyai nilai strategis. Kegiatan ekonomi tersebut sebagian besar didukung oleh potensi SDA regional kabupaten yang memang menunjukkan adanya potensi kelautan dan usaha perikanan yang amat prospektif utamanya di wilayah pesisir. Dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, pembangunan kawasan transmigrasi dengan memanfaatkan potensi pesisir sebagai dukungan SDA serta adanya beberapa permukiman transmigrasi dengan pola yang sama sebagai basis SDM, merupakan kontributor positif dalam mendukung upaya pertumbuhan ekonomi dalam konteks percepatan pembangunan wilayah.
TABEL 4.7
Target Penempatan Transmigran Pola Perikanan Posisi : 31 SEPTEMBER 2015
NO PROPINSI/ KABUPATEN/ KAWASAN
KECAMATAN/
LOKASI TARGET REALISASI
I
SULAWESI SELATAN
Kab. Takalar Tanakeke 50 0
JUMLAH 50 0
Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk, DItjen PKP2Trans, 2015
Pola usaha perikanan merupakan peluang usaha yang cukup berpeluang sebagai mata pencaharian utama masyarakat yang berada di kawasan dengan mayoritas perairan. Seperti halnya di Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Takalar Kecamatan Tanakeke sebagai lokasi transmigrasi dengan jumlah transmigran sebanyak 50 KK dan belum ada realisasi.
Dengan mempertimbangkan karakteristik masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Takalar, Kecamatan Tanakeke aspek ekonomi di sektor perikanan, maka dalam hal kerjasama antara masyarakat dan Pemerintah sebagai pembinaa para transmigran dapat menciptakan pola kemitraan kegiatan sumber pendanaan yang
EDISI SEPTEMBER 35
terkonsentrasi kepada mitra usaha sehingga medorong untuk
mengembangkan usaha di sektor perikanan. Diharapkan kemitraan akan memberikan manfaat yang lebih luas dan tidak terkonsentrasi pada satu pihak tertentu. Dalam arti kerbijakan pengembangan usaha penangkapan akan mempunyai dampak ekonomi positif terhadap seluruh pelaku swasta, Pemerintah, masyarakat serta mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi sebagai pendukung kegiatan utama.
4.4.2 Target Dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola HTR
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan pada Pasal 1 ayat 19, Hutan Tanaman Rakyat yang selanjutnya disingkat HTR adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumberdaya hutan.
Di Provinsi Jambi potensi perkebunan terdapat di Kecamatan Sepintun yang di sebar ke dalam dua lokasi berbeda dengan jumlah masing-masing transmigran yang berbeda. Jumlah target transmigran keseluruhan adalah sebanyak 83 KK. pada lokasi Sepintun I transmigran sebanyak 50 KK dan pada lokasi Sepintun II transmigran sebanyak 33 KK. Mata pencaharian pokok penduduk Kabupaten Sarolangun Jambi adalah bertani, karena sebagian besar pendapatan pokoknya berasal dari usaha pertanian, hal ini ditunjukan oleh luasan daerah pertanian yang ada di daerah tersebut. Sektor unggulan di kawasan ini adalah sub sektor perkebunan, tanaman pangan dan kehutanan. Masuknya investor agribisnis ke kawasan transmigrasi diharapkan dapat mempercepat pusat pertumbuhan ekonomi (PPE) di kawasan tersebut, yang akhirnya akan membawa dampak pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih baik.
EDISI SEPTEMBER 36
Tabel 4.8
Target Penempatan Transmigran Pola HTR Posisi : 31 SEPTEMBER 2015
NO PROPINSI/ KABUPATEN/
KAWASAN
KECAMATAN/
LOKASI TARGET REALISASI
I
JAMBI
Kab. Sarolangun Sepintun I 50 0
Sepintun II 33 0
JUMLAH 83 0
Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk, DItjen PKP2Trans, 2015
4.4.3 Target Dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Nelayan
Target penempatan transmigran program nelayan terdapat di Kecamatan Lito SP 1 di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Jumlah transmigran yang mengukuti program Nelayan adalah sebanyak 100 KK. Transmigrasi nelayan dimaksudkan menghidupkan pulau-pulau terluar yang hingga saat ini belum berpenghuni, sedangkan potensi di kawasan sekitar pesisir sangat potensial yang sudah tergarap masih sangat kecil, baru sekitar 10%.
Program transmigrasi wilayah pantai ini juga untuk mendukung pembangunan wilayah maritim yang diusung Pemerintah, selain itu pula
untuk ikut mengamankan sumberdaya laut dari praktek “illegal fishing”
yang sangat merugikan Indonesia. Peserta transmigrasi wilayah pantai diutamakan dari kalangan nelayan yang telah memiliki keahlian atau pengalaman bekerja di sektor kelautan dan perikanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.9
Target Penempatan Transmigran Pola Nelayan Posisi : 31 SEPTEMBER 2015
NO PROPINSI/ KABUPATEN/
KAWASAN
KECAMATAN/
LOKASI TARGET REALISASI
I
GORONTALO
Kab. Boalemo Lito SP. 1 100 0
JUMLAH 100 0
EDISI SEPTEMBER 37
4.4.4 Target Penempatan Transmigran Pola Transmigrasi Umum (TPLK
dan TPLB)
Transmigrasi Umum terdiri dari 2 kelompok yaitu TPLK (Tanaman Pola Lahan Kering) dan TPLB (Tanaman Pola Lahan Basah). Kedua pola tersebut menjadi mayoritas diantara pola usaha lainnya. Menurut Pusat
Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1998 dalam (Haryati, 2003) Lahan
kering merupakan sumberdaya alam yang mempunyai peluang besar untuk dimanfaatkan secara optimal. Areal lahan kering di Indonesia terluas, yaitu mencapai 52,5 Juta Ha yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali (7,1 Juta Ha), Sumatera (14,8 Juta Ha), Kalimantan (7,4 Juta Ha), Sulawesi (5,1 Juta Ha), Maluku dan Nusa Tenggara (6,2 Juta Ha) dan Irian Jaya (11,8 Juta Ha).
Meskipun areal lahan kering luas, namun daya guna sumberdaya tanah tersebut sangat bervariasi dimana ditentukan oleh keadaan fisik lingkungan, pembatas sifat tanah, kesesuaian wilayah, teknologi, dan faktor sosial budidaya.
TABEL 4.10
TARGET PENEMPATAN TRANSMIGRAN POLA TRANSMIGRASI UMUM (TPLK DAN TPLB) POSISI : 31 SEPTEMBER 2015 NO PROPINSI/ KABUPATEN/ KAWASAN/ LOKASI
KETERANGAN TARGET REALISASI
ACEH
1 Kab. Aceh Jaya (Patek) (Stg) TU - TPLK 50 0
Gunong Meunasah (SDT)
2 Kab. AcehTengah (Relas
Pameu) (ttg) TU - TPLK 35 35 Pameu SP. 3 (Luncuran Patan)
3 Kab. Aceh Barat (KTM
Panton Reu) (ttg)
TU - TPLK
50 0
Alue Keumuning (refit SDT)
4
Kab. Bireuen (Harus Muda Jaya) (stg)
TU - TPLK
50 0
Cot kruet (Refit SDT)
EDISI SEPTEMBER 38
TARGET PENEMPATAN TRANSMIGRAN POLA TRANSMIGRASI UMUM (TPLK DAN TPLB) POSISI : 31 SEPTEMBER 2015 NO PROPINSI/ KABUPATEN/ KAWASAN/ LOKASI
KETERANGAN TARGET REALISASI
Rencana KTM) (stg) Geumpang II SP. 3 (Refit SDT) Geumpang II SP. 3 (Luncuran Patan) 15 0 6
Kab. Aceh Utara (KTM Cot Girek) (stg)
TU - TPLK
50 0
UPT VI Bukit Hagu (Refit
SDT)
7
Kab. Bener Meriah (KTM Pintu Rime Gayo) (stg)
TU - TPLK
50 0
Pintu Rime Gayo SP. 2/
Teget (PTB/SDT) 8 Kodya Subulussalam (Longkip) (stg) TU - TPLK 50 0 UPT. XX Darussalam/ Subulussalam (Refit/SDT) 9
Kab. Nagan Raya (Seunagan Timur(Blm RKT)) (stg) TU - TPLK 50 0 Kebutong Tunong (PTB/SDT) 10
Kab. Simeuleu (Simeuleu) (ttg) TU - TPLK 50 0 Sigulai VIII/C/I 11
Kab. Aceh Selatan (Trumon) (stg) TU - TPLK 50 0 Ujung Tanoh 12
Kab. Aceh Timur (Seumanah Jaya) TU - TPLK 50 0 Punti Payong 13
Kab. Pidie Jaya (Meureundeu) (stg) TU - TPLK 50 0 Lampoh Lada 50 0 14
Kab. Aceh Besar (Jantho) (stg) TU - TPLK Data Cut TOTAL ACEH 700 35 BENGKULU 15 Kab.Kaur TU - TPLK 50 0