• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSETUJUAN PEMBIMBING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSETUJUAN PEMBIMBING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMPERAGAKAN TARI NUSANTARA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV

SDN 27 TIBAWA KABUPATEN GORONTALO Oleh :

MERLIN KASIM Telah Diperiksa Dan Disetujui

(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMPERAGAKAN TARI NUSANTARA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV

SDN 27 TIBAWA KABUPATEN GORONTALO Merlin Kasim, Haris Panai, Wiwy. T.Pulukadang

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Email : merlin_kasim@yahoo.com

ABSTRAK

Merlin Kasim. 2014. Meningkatkan Kemampuan Siswa Memperagakan Tari Nusantara Di Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Drs. H. Haris Mahmud S.Pd, M.Si dan Pembibing II Wiwy T. Pulukadang, S.Pd, M.Pd.

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan apakah apakah Kemampuan Siswa Memperagakan Tari Nusantara Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo Dapat Di Tingkatkan ? Tujuan penelitian ini adalah untuk Kemampuan Siswa Memperagakan Tari Nusantara Di Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo Melalui Metode Demonstrasi. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian tindakan kelas yaitu untuk memperoleh data Kemampuan Siswa Memperagakan Tari Nusantara Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo . Berdasarkan hasil Kemampuan siswa memperagakan tari nusantara pada pelaksanaan observasi awal dari 16 jumlah siswa yang mampu 4 siswa atau 25% yang kurang mampu 3 siswa atau 19% dan yang tidak mampu 9 siswa atau 56 % kemudian pada siklus I yang mamapu memperagakan tari nusanatara 8 siswa atau 50 % dan yang kurang mampu 6 siswa 38% dan yang tidak mampu 2 siswa atau 12% pada siklus II yang mampu14 siswa atau 88 % dan yang tidak mampu 2 siswa atau 12 %

Dengan demikian Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan Kemampuan Siswa Memperagakan Tari Nusantara Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo

Kata Kunci : Kemampuan, Tari Nusantara, Demonstrasi1

1

Merlin Kasim, 151410297. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan. Drs. H. Haris Mahmud S.Pd, M.Si dan Pembibing II Wiwy T. Pulukadang, S.Pd, M.Pd

(3)

Pembelajaran seni tari adalah pembelajaran seni budaya yang berusaha menggali serta mengembangkan potensi estetika peserta didik serta mempengaruhi siswa agar mempunyai nilai estetika sehingga dapat memper halus budi pekerti karena dalam seni tari terdapat unsur-unsur keindahan, keteraturan, kedisiplinan dan dinamika. Melalui pendekatan “belajar dengan seni”, ”belajar melalui seni”, dan “belajar tentang seni”. Pembelajaran seni tari diberikan karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap perkembangan peserta didik berupa pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi atau berkreasi. Sejalan dengan kebijakan otonomi pendidikan dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Maka melalui pembelajaran seni tari diharapkan siswa mengetahui dan dapat menikmati serta dapat memberikan apresiasi kepada karya tari yang akan mereka hadapi dalam kehidupannya serta membantu dalam kreatifitasnya.

Tari nusantara dipilih dalam pembelajaran dikelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo, karena tari tersebut merupakan tari berpasangan yang sesuai dengan KTSP dan jenis tari tradisional yang merupakan tari pergaulan muda-mudi masyarakat Gorontalo yang juga berfungsi sebagai tari hiburan.

Siswa SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo terdiri dari 16 siswa sulit belajar seni tari nusantara karena merasa malu dan tidak percaya diri untuk melakukan gerak tari, sedangkan yang mampu meniru gerakan tari nusantara yang dipandu guru. Beradasrkan hasil observasi yang di lakukan dalam pembelajaran seni tari guru kurang mempraktekan langsung tari tersebut. Guru hanya memperkenalkan pelajaran tari melalui buku sumber tanpa mendemonstrasikan di kelas. Hal ini membuat siswa sulit dalam mengembangkan keterampilan seninya dalam menari. Dan hal ini juga membuat siswa sulit mengembangkan bakat dalam menari.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan siswadalam belajar seni khususnya belajar tentang gerak tari yaitu suasana belaar yang kurang mendukung juga kurangnya kreatifitas dalam memberikan kemampuan kepada siswa dalam menggali unsur gerak tari. Hal ini dibuktikan setelah melakukan pengamatan di beberapa ruang kelas yang kurang optimal sehingga hal ini menandakan bahwa siswa kurang tertarik dengan pembelajaran SBK. Selain itu, penggunaan metode belajar juga masih kurang tepat, dimana masih sering diterapkan metode konvensional atau ceramah pada proses pembelajaran SBK.

Untuk mengatasi hal tersebut guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik dikelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan metode demonstrasi dalam mengajar seni tari.

Metode pembelajaran seni merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran pada materi seni budaya. Metode pembelajaran unit

(4)

dilaksanakan berdasarkan minat peserta didik, sebab peserta didik sendiri ikut merencanakan, dan sudah tentu didasarkan pada minat yang ada pada mereka. Metode demonstrasi dilaksanakan oleh peserta didik secara bersama dalam bentuk kerja kelompok yang beranggotakan beberapa orang. Adanya kerja kelompok akan menimbulkan sifat-sifat kerjasama yang sangat diperlukan dalam kehidupan bersama dalam masyarakat. Selain itu itu dengan adanya kerjasama dalam kelompok dapat menghilang rasa minder peserta didik sehingga dapat mempertinggi rasa percaya diri mereka.

Metode demostrasi sangat baik bila diterapkan untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang unsur gerak seni karena metode demonstrasi menekankan pada pembentukan kemampuan yang baik pada siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan siswa.

Berdasarkan uraian tersebut maka masalah rendahnya kemampuan peserta didik dalam memperagakan tari nusantara dipandang perlu untuk dilakukan kajian dalam suatu penelitian tindakan kelas yang berjudul: “Meningkatkan Kemampuan Siswa Memperagakan Tari Nusantara Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo”

Rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah Kemampuan Siswa Memperagakan Tari Nusantara Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo Dapat Di Tingkatkan ?

Tujuan penelitian ini adalah untuk Kemampuan Siswa Memperagakan Tari Nusantara Di Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo Melalui Metode Demonstrasi.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Pemilihan kelas IV didasarkan pada kurang baiknya nilai menari siswa pada pelajaran sebelumnya. Materi tari nusantara dipilih karena tari ini merupakan tari berpasangan yang berasal dari daerah gorontalo yakni dipilih tari dana-dana.

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo dengan jumlah 16 orang, 11 berjenis kelamin perempuan dan 5 berjenis kelamin laki-laki. Tempat penelitian dilaksanakan pada SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo untuk mata pelajaran SBK.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dimana metode penelitian yang dikembangkan di kelas sebagai basis tindakan untuk memecahkan masalah. Dengan demikian penelitian ini merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh guru sebagai pelaku tindakan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan rasional dalam melaksanakan tugas, memperdalam

(5)

pemahaman materi yang diajarkan kepada siswa dan memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan.

Penelitian ini terdiri atas tiga variabel yaitu variabel input, proses dan hasil.

a. Variabel input adalah segala hal yang terkait dengan masukkan dalam penelitian yang meliputi program pembelajaran, instrumen penelitian, saran dan prasarana, media pembelajaran

b. Variabel proses yaitu aktivitas penggunaan metode demonstrasi yang digunakan guru dalam pembelajaran dan aktivitas belajar siswa.

c. Variabel hasil yaitu kemampuan siswa memperagakan tari nusantara oleh siswa.

HASIL PENELITIAN

Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah 16 orang siswa. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini yaitu peningkatan kemampuan siswa memperagakan tari nusantara melalui metode demonstrasi di kelas IV SDN 28 Tibawa Kabupaten Gorontalo yang terdiri laki-laki 5 orang siswa dan perempuan 11 orang siswa.

Nilai kemampuan siswa memperagakan disajikan dalam bentuk data kuantitatif yang berupa tabel, sedangkan hasil obesrvasi disajikan dalam bentuk deskripsi. Berikut akan diuraikan hasil peneltian dari observasi awal, siklus I dan Siklus II.

Pelaksnaan pembelajaran di kelas IV ini dilakukan dalam dua siklus setiap siklus dilakukan dalam satu kali pertemuan dengan lama penelitian dilakukan selama tiga bulan. Pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas dilakukan dalam 2 siklus dimana sebelum melakukan proses pembelajaran dilakukan terlebih dahulu observasi. Kegiatan observasi dilakukan pada tanggal 18 maret 2014 dalam kegiatan ini peneliti mengumpulkan data awal mengenai kemampuan siswa dalam pembelajaran tari di kelas IV. Kemudaian pada tanggal 19 maret 2014 dilakukannya proses pembelajaran pada siklus I. Pada siklus ini peneliti memperagakan tari nusantara pada siswa dengan dibantu media pembelajaran berupa musik tari yang mengiring pelaksanaan tari nusanatara. Guru memnggunakan salah satu tari nusanatara yakni tari dana- dana kegiatan ini dilakukan di dalam kelas secara berkelompok. Pada penelitian tindakan kelas pada siklus II dilakukan pada tanggal 29 mei 2014 pada siklus ini guru mengajak siswa memeragakan tari nusantara dengan diiringi musik dana-dana. Kegiatan ini dilaksanakansecara berpasangan.

Pelaksanaan observasi awal dilakukan dengan beberapa aspek yaitu antara lain 1) wiraga 2) wirama 3) wirasa.

Berdasarkan hasil pengamatan observasi awal yang ditemui Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo pada aspek Kemampuan siswa memeperagakan tari nusantara masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. dari 16

(6)

orang siswa pada aspek, kemampuan wiraga yang mampu hanya 3 orang siswa atau 19 % dan yang kurang mampu 6 orang siswa atau 38 % dan 7 orang siswa atau 43 % yang tidak mampu.

Kemudian pada aspek wirama dari 16 orang siswa terdapat 2 orang siswa atau 13% yang mampu dan 5 orang siswa atau 31% yang kurang mapu dan 9 orang siswa atau 56 % yang tidak mampu. Untuk aspek wirasa dari 16 orang siswa yang mampu hanya 1 orang siswa atau 6 %, kemudian yang kurang mampu terdapat 11 orang siswa atau 69 % dan yang tidak mampu 4 orang siswa atau 25 %. Untuk Kemampuan siswa memperagakan tari nusantara dari hasil observasi awal hanya mencapai 25% dari 16 orang siswa.

Pada siklus II siswa diberikan tugas kembali untuk melihat nilai siswa dalam kemampuan siswa memperagakan tari nusantara melalui metode demonstrasi sesuai dengan hasil evaluasi siswa diperoleh analisis perolehan siswa

Berdasarkan hasil pengamatan siklus I yang ditemui Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo pada aspek Kemampuan siswa memeperagakan tari nusantara masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. dari 16 orang siswa pada aspek, kemampuan wiraga yang mampu hanya 7 orang siswa atau 44% dan yang kurang mampu 9 orang siswa atau 56 % dan 7 dan yang tidak mampu tidak diperoleh.

Kemudian pada aspek wirama dari 16 orang siswa terdapat 3orang siswa atau 18 % yang mampu dan 11 orang siswa atau 68 % yang kurang mampu dan 2 orang siswa atau 13 % yang tidak mampu. Untuk aspek wirasa dari 16 orang siswa yang mampu hanya 5 orang siswa atau 31 %, kemudian yang kurang mampu terdapat 9 orang siswa atau 56 % dan yang tidak mampu 2 orang siswa atau 13 %. Untuk Kemampuan siswa memperagakan tari nusantara dari hasil observasi awal hanya mencapai 50% dari 16 orang siswa

Pada siklus II siswa diberikan tugas kembali untuk melihat nilai siswa dalam kemampuan siswa memperagakan tari nusantara melalui metode demonstrasi sesuai dengan hasil evaluasi siswa diperoleh analisis perolehan siswa

Berdasarkan hasil pengamatan siklus II yang ditemui Kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo pada aspek Kemampuan siswa memeperagakan tari nusantara masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. dari 16 orang siswa pada aspek, kemampuan wiraga yang mampu hanya 12 orang siswa atau 75 % dan yang kurang mampu 4 orang siswa atau 25 % dan yang tidak mampu tidak diperoleh.

Kemudian pada aspek wirama dari 16 orang siswa terdapat 6 orang siswa atau 37 % yang mampu dan 8 orang siswa atau 50 % yang kurang mampu dan 2 orang siswa atau 13 % yang tidak mampu. Untuk aspek wirasa dari 16 orang siswa yang mampu hanya 8 orang siswa atau 50 %, kemudian yang kurang mampu terdapat 6 orang siswa atau 37 % dan yang tidak mampu 2 orang siswa

(7)

atau 13 %. Untuk Kemampuan siswa memperagakan tari nusantara dari hasil observasi awal hanya mencapai 87 % dari 16 orang siswa

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa memperagakan tari nusantara di kelas IV SDN 27 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian guru dari aspek hasil Kemampuan siswa memperagakan tari nusantara yakni tari dana- dana yang berasal dari propinsi Gorontalo pada siklus I dan siklus II ini, dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa memperagakan seni tari meningkat. Hal ini terlihat pada siklus I, bahwa jumlah hasil Kemampuan siswa memperagakan yaitu sebesar 50 % atau 8 orang siswa dari 16 siswa secara keseluruhan. Setelah diadakan refleksi dan perbaikan pembelajaran kembali pada siklus II, jumlah hasil kemampuan siswa memperagakan meningkat menjadi 88 %. Dengan pengertian bahwa siklus I ke siklus II mencapai peningkatan sebesar 38 %

Beradasarkan beberapa simpulan di atas dapat disarankan hal hal sebagai berikut :

a. Diharapkan kepada guru dapat mengembangkan metode demonstrasi yang tepat dalam pembelajaran SBK.

b. Diharapkan kepada siswa agar penelitian ini dapat meningkatkan kemampua menarinya.

c. Kepada pihak sekolah kiranya dapat memberikan dorangan dan menfasilitasi dalam pembelajaran SBK di sekolah demi peningkatan kualitas proses pembelajaran.

d. Diharapkan kepada peneliti lain dapat melaksanakan penelitian tindakan kelas yang serupa dalam pembelajaran SBK dengan topik yang berbeda demi terwujudnya pembelajaran SBK yang dapat mengembangkan minat dan bakat siswa.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Dimiyati Mahmud. 2003. Psikologi Pendidikan.Suatu Pendekatan dan Terapan Jogyakarta. BPFE.

Latief Rualan, 2005. Cara belajar Siswa Aktif (CPSA), (Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol, Padang,

Mudjiono dan Dimiyati. 2003. Belajar dan Pembelajaran.Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta. Depdiknas.

Muhibbinsyah. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung. Rosda Karya

Purwanto Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : Pustaka Pelajar Roestiyah, 2008. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Rochayah. 2012. Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Metode Pembelajaran Unit Pada Siswa Kelas V Semester Genap SD Masyithoh 02 Kawunganten Cilacap Tahun Pelajaran 2011/2012. Banding. UPI.

Sardiman, 2001.Motivasi dan Interkasi Belajar Mengajar .Jakarta.Rineka Cipta. Sudjana, Nana, 2002.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Taredja Maksudi, 2000. Metode Pengajaran Unit, .Jakarta: Prayek P3G

Depdiknas

Uzer Usman Moh dan Lilis Setiowati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta : Rosda Karya.

Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta Bumi Aksara Sumber internet :

Sudrajat, Akhmad, 2009. Penilaian Hasil Belajar, (http://akhmadsudrajat. wordpress.com) diakses pada tanggal 27 September 2013

Abdul Azis. Metode pembelajaran Unit. Tersedia pada : http://metode %20pembelajaran%20unit.htm. Diakses pada tanggal 12 Januari 2014

Dijwandono, Sri esty. 2012. Penggunaan Metode pembelajaran Unit pada RPP Seni Tari. Tersedia pada http://mnurdinalaziz. blogspot. com/2010/01/rpp-dengan-menggunakan-model.html Diakses pada tanggal 12 Januari 2

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana peningkatan keterampilan generik sains dan hasil belajar ranah kognitif siswa SMP pada. materi kalor

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui faktor ekonomi makro yang mempengaruhi konsumsi masyarakat Jawa Timur, (2) menganalisis kecenderungan mengkonsumsi

Disimpulkan dari penelitian bahwa tidak ada hubungan antara luas lesi foto toraks dengan kepositifan BTA pada pasien TB paru kategori 1 di Medan.. Penelitian ini

Rekomendasi yang baik untuk permasalahan seperti ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar berikutnya yaitu dengan membuat marka – marka dan pembatas jalan sehingga barang

Pencapaian hasil pembuatan SIM C yang dilaksanakan Polresta Pekanbaru dalam pelayanan pembuatan SIM C dengan kinerja yang telah ditetapkan berdasarkan prosedur

Identifikasi hama dan patogen penyakit dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan menggunakan

harga dan tanah yang menjadi objek jual-beli meskipun jual-beli dilakukan dibawah tangan, terutama hal ini dulu berlaku atas tanah yang berstatus hukum adat. Sekarang timbul

You are the desktop administrator for Certkiller .com. All employees use Windows XP Professional computers. A user named Julie is a member of the Sales user group. She reports that