STRATEGI PENGEMBANGAN PORTAL
E-‐JOURNAL TERAKREDITASI DAN/
ATAU BEREPUTASI INTERNASIONAL
1 1
Oleh: I. Istadi
(Editor in Chief of Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis) Disampaikan pada:
THE 2ND NASIONAL SYMPOSIUM OF JOURNALS’ QUALITY 2015
STIE Prasetya Mulya, Jakarta, 11 November 2015
STRATEGI PENGEMBANGAN JURNAL ILMIAH
JURNAL ONLINE
dan atau
JURNAL CETAK
INDEKSASI JURNAL (Google Scholar, DOAJ, Portal Garuda, EBSCO, CrossRef/DOI; SCOPUS, Thomson Reuters) AKREDITASI JURNAL
dan/atau JURNAL BEREPUTASI
Peningkatan Kualitas ArEkel Ilmiah
Impact Factor; SJR; SNIP; IPP; h-‐ index; i10-‐index; Jumlah sitasi;
% RejecEon Rates PlaQorm Jurnal Internasional??
OPEN JOURNAL SYSTEM
• Online Submission • Online Review
• Online Editorial Works • Online Publishing
• Upload Back Issue ArEcles
Po lic y Diseminasi R ep u ta si
PIKIRKAN WACANA berikut ….
Sebuah jurnal ilmiah
(nasional / internasional / nasional terakreditasi)
Adakah jurnal lain yang mensitasi ke jurnal tersebut?
Apakah kualitas ar?kelnya buruk?
Apakah diseminasinya kurang?
Diseminasi cetak atau Diseminasi online, mana
yang lebih efekEf?
h%p://training.bcrec.web.id10 Tahun
Publikasi
3
MENGAPA JURNAL HARUS ONLINE
FULLTEXT ?
•
Tersedia
Online Fulltext
•
Ar?kel
Berkualitas
•
Bahasa
Universal
•
Diseminasi
Online
MENDAPAT-‐ KAN JUMLAH SITASI YANG BANYAK (dari jurnal bereputasi Enggi) INDEKSASI JURNAL DI PENGINDEKS INTERNASIONAL BEREPUTASI
PARAMETER GLOBAL UNTUK
MENGUKUR REPUTASI JURNAL ILMIAH
•
IF (Impact Factor)
(Thomson Reuters)
•
SJR dan SNIP
(Scimago, Scopus)
•
H-‐index
(Scimago, Scopus, Google Scholar)
•
i10-‐index
(Google Scholar)
•
Number of Published ArEcles
per x-‐year
•
Number of CitaEons
per x-‐year
•
Akreditasi Jurnal Nasional
•
% Rejec?on Rates (informally)s
CITATION IMPACT
• Impact Factor (IF) by Thomson: perbandingan antara jumlah
ar?kel yang mensitasi terhadap jumlah ar?kel yang
dipublikasi oleh sebuah jurnal dalam kurun waktu tertentu (3 / 5 thn)
• SJR by Journalmetrics: Nilai faktor dampak (jumlah sitasi /
jumlah ar?kel publikasi) dengan memper?mbangkan reputasi jurnal yang mensitasinya
• SNIP by Journalmetrics: Nilai faktor dampak (jumlah sitasi /
jumlah ar?kel publikasi) dengan memper?mbangkan normalisasi jumlah sitasi maksimum dan minimum ?ap bidang ilmunya
• IPP by Journalmetrics: Nilai faktor dampak (jumlah sitasi /
jumlah ar?kel publikasi) dalam kurun waktu tertentu (3 tahun)
CITATION IMPACT – sebaran sitasi
•
h-‐index by Scopus or Google Scholar
:
menyatakan jumlah ar?kel (
n
) dengan masing-‐
masing mempunyai jumlah sitasi minimum
n
sitasi
è
h-‐index =
n
•
i10-‐index by Google Scholar
: menyatakan
jumlah ar?kel (n) dengan masing-‐masing
mempunyai jumlah sitasi minimum 10 sitasi
è
i10-‐index = 10
Hindari Pengindeks Berikut
(Misleading Metrics)
(dipertanyakan ?? – menurut Jeffrey Beall 2 January 2015)
• Advanced Science Index
• African Quality Centre for Journals
• American Standards for Journals and Research (ASJR)
• CiteFactor
• Directory of Indexing and Impact Factor (DIIF)
• Directory of Journal Quality Factor
• Einstein Ins?tute for Scien?fic Informa?on
(EISI)
• General Impact Factor
• Global Impact Factor
• Index Copernicus
• Ins?tute for Science Informa?on (ISI)
• Interna?onal Impact Factor Services
• Interna?onal Ins?tute for Research
• Interna?onal Scien?fic Indexing (ISI)
• Interna?onal Society for Research
Ac?vity (ISRA) Journal Impact Factor (JIF)
• Journal Impact Factor
• Journals Impact Factor (JIFACTOR)
• Journal Influence Factor
• Journals Consor?um. Journal Influence Factor (JIF)
• JPR Impact Factor
• Open Academic Journals Index
• Pubicon Science Index
• Scien?fic Indexing Services (SIS)
• Scien?fic Jornal Impact Factor
• SCIJOURNAL.ORG (Interna?onal
Scien?fic Ins?tute)
Hindari Publisher Berikut
(QuesEonable)
(dipertanyakan ?? – menurut Jeffrey Beall 2 January 2015)
http://scholarlyoa.com/publishers/ h%p://training.bcrec.web.id 9
Hindari Jurnal-‐Jurnal Berikut
(QuesEonable)
Parameter Univ. Ranking: QS WUR & QS AUR
QSWUR AUR QS
SCOPUS Indexed Indonesian journals per Juni 2015
18 TIPS/STRATEGI PENGEMBANGAN JURNAL
ILMIAH BEREPUTASI INTERNASIONAL
1. Peningkatan kualitas arEkel ilmiah è iku? rambu-‐rambu
Akreditasi Jurnal Ilmiah Nasional; berbahasa Inggris; Cita?on 2. Jurnal diharapkan mengiku? plaQorm jurnal-‐jurnal
internasional yang terkenal, baik dari segi tampilan,bahasa,
pengelolaan, layout arEkel, dan sistem editorialnya,
misalnya: Elsevier, Springerlink, Taylor & Francis, Wiley Interscience, American Chemical Society
3. Jurnal harus ada versi versi online/elektronik (sedangkan versi cetak -‐ opsional) seper? jurnal internasional pada umumnya.
4. Jurnal versi elektronik/online sebaiknya menggunakan
sofware aplikasi Open Journal System (OJS), karena banyak fitur spesial untuk pengelolaan dan indeksasi e-‐journal.
Strategi ...
5. Nama Jurnal sesuai ISSN, Sistem Volume Nomor, dan HalamanAbstrak ArEkel:
§ Nama Jurnal (long format dan/atau journal abrevia?on). (contoh:
BulleCn of Chemical ReacCon Engineering & Catalysis / Bull. Chem. React. Eng. Catal.). Ini harus baku standard internasional dan jelas agar ke?ka tracking sitasi ?dak terlewa?
§ Jika berubah nama jurnal, sebaiknya masing-‐masing perubahan
nama mendafarkan ISSN dan history/sejarah jurnal harus dituliskan lengkap secara khusus (Berubah nama è website baru)
§ Berikan panduan mensitasi (Reading Tools) ar?kel tersebut, agar
?dak ada kesalahan dalam tracking sitasi, termasuk informasi DOI.
§ Halaman Abstract ArEkel harus memuat JUDUL SIRAHAN /
RUNNING TITLE): Nama Jurnal, Volume, Nomor, Tahun, Halaman awal-‐halaman akhir
6. Sebaiknya se?ap ar?kel mempunyai alamat URL yang unik (nomor
DOI dari CrossRef) (misal: doi:10.9767/bcrec.8.1.4394.14-‐33 , link-‐nya dalam bentuk: h%p://dx.doi.org/10.9767/bcrec.8.1.4394.14-‐33. Jurnal/Publisher harus menjadi member CrossRef dulu dan harus membayar (iuran tahunan per publisher dan bayar layanan per doi)
Strategi....
7. Onlinekan PDF Fulltext semua issue jurnal: unggah fulltextPDF semua nomor terbitan menggunakan plugin “Quick Submit Plugin” di Open Journal System. Metadata jurnal tampilkan lengkap (judul ar?kel, penulis, afiliasi penulis, abstrak in English, keywords)
8. Struktur Pengelola Jurnal Ilmiah: harus sesuai dengan
plamorm jurnal ilmiah internasional pada umumnya (Editor-‐in-‐ Chief; Managing/Associate Editor; InternaConal Editorial Board, Assistant/Layout Editor; AdministraCon). Tidak ada “Penanggungjawab” dan “Penasehat” di jurnal ilmiah.
Reviewer ?dak ditampilkan di bagian Pengelola jurnal ilmiah, tetapi dalam halaman khusus ucapan terima kasih.
9. Aims and Scope, Editorial Board, Author Guidelines, dan
PublicaIon Ethics & MalpracIce Statements, dan Indexing & AbstracIng sebaiknya ditampilkan di top menu dan halaman terpisah dari lainnya (bukan model blog)
Strategi....
10. Geographical Diversity in Reviewer: sebaiknya ada perwakilandari 5 benua (Asia, America, Eropa, Africa, Australia).
Sebaiknya yang sudah pernah publikasi di Scopus dan sudah memiliki h-‐indeks di Scopus. Tampilkan h-‐index Scopus di profil Reviewer tersebut. Mencari Reviewer Potensial bisa dari Portal ScienceDirect dengan searching bidang ilmunya. 11. Geographical Diversity in InternaEonal Editorial Board:
sebaiknya ada perwakilan dari 5 benua (Asia, America, Eropa, Africa, Australia). Sebaiknya yang sudah pernah publikasi di Scopus dan sudah memiliki h-‐indeks di Scopus. Tampilkan h-‐ index Scopus di profil Editorial Board tersebut.
12. Geographical Diversity in Authors: sebaiknya terwakili oleh 5 benua (Asia, America, Eropa, Africa, Australia) jika mungkin. Sebaiknya lakukan Call for Paper kepada Poten?al Authors misalnya pencarian di SCOPUS atau ScienceDirect. Juga undang mereka sebagai Reviewer.
Strategi....
13. Lakukan Indeksasi jurnal ilmiah di Pengindeks Internasional
Bereputasi: Nasional: portal garuda, Indonesian Cita?on Index, Portal IPI; ISJD; Internasional: Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Chemical Abstract Services, GetCited, Mendeley, WorldCat, Engineering Village, Compendex, Embase, Reaxys, SCOPUS, Scirus, Ulrichweb Periodicals, PubMed, CrossRef, Thomson Web of Science, ASEAN CitaCon Index, Proquest
14. Implementasikan sepenuhnya Sistem Manajemen E-‐journal
dengan online (suggested to use Open Journal System): – Online Submission of Manuscript by Author
– Online Tracking of Manuscript by Author
– Online Review by Reviewer
– Online Editorial Works by Editors
– Online Layout EdiCng and CopyediCng by Assistant Editor
– Online Proof-‐Reading by Authors
15. Tampilkan Indikator Capaian Jurnal di halaman depan Portal
dengan tujuan agar Para Penulis potensial tertarik untuk menulis di jurnal tersebut. Misalnya: Jumlah publikasi, sitasi, dan h-‐index di Google Scholar dan/atau di Scopus.
16. Gunakan standar yang baku untuk References atau Daiar Pustaka, sebaiknya gunakan Aplikasi Reference Manager.
Minimum 80% dari daiar pustaka sebaiknya dari literatur
primer.
17. Lakukan Call for Papers ke beberapa Penulis Potensial,
termasuk tawaran menjadi Reviewer dari berbagai bidang ilmu sesuai skop jurnal. Gunakan Portal Sciencedirect (h%p://
www.sciencedirect.com) untuk mencari Reviewer/Penulis potensialè Lakukan seminggu sekali (at least 20 call for paper) 18. Hubungkan/publikasikan portal E-‐Journal dengan Social Media,
seper?: Facebook, Twi%er, dan lain-‐lain.
h%p://training.bcrec.web.id Manajemen Tatakelola Jurnal (Bobot: 49%) Komponen Penilaian
A. PENAMAAN TERBITAN BERKALA ILMIAH B. KELEMBAGAAN PENERBIT
C. PENYUNTINGAN DAN MANAJEMEN PENGELOLAAN TERBITAN G. KEBERKALAAN H. PENYEBARLUASAN D. SUBSTANSI ARTIKEL E. GAYA PENULISAN F. PENAMPILAN
Penilaian Akreditasi TBI
Komponen
Substansi ArEkel Jurnal
Terbitan Berkala Ilmiah
PENAMAAN
PENDAFTARAN ISSN
1. Jurnal yang baru dan belum memperoleh ISSN akan
menerbitkan jurnal secara elektronik, cukup memiliki 1 nomor ISSN (E) dan dimulai dengan Vol. 1, No.1
2. Jurnal yang sudah lama terbit dan telah memiliki nomor
ISSN versi cetak (p-‐ISSN), wajib mengajukan kembali nomor ISSN untuk versi elektronik (e-‐ISSN) sehingga satu jurnal memiliki 2 nomor ISSN.
3. Silakan cek Nama Jurnal Anda apakah sudah sesuai
dengan yang didafarkan di ISSN? Jika ?dak, betulkan.
CEK NAMA JURNAL DI SITUS ISSN PDII LIPI
23 h%p://training.bcrec.web.id
http://issn.pdii.lipi.go.id
• CEK Nama jurnal, apakah sudah sesuai dengan akta lahir di ISSN PDII-LIPI. • Cek Nomor p-ISSN cetak sudah benar?
• Cek Nomor e-ISSN untuk versi online ?
• Penulisan Nama Jurnal Tidak Konsisten, seharusnya ditulis lengkap sesuai di ISSN “Kesmas”, sementara di portal ejournal dan fulltext PDF nya bernama;
“Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional”
• Disarankan untuk mendaftar lagi saja ISSN elektronik dengan nama yang sudah terlanjur dipakai “Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional”
PenyunEngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan
Pelibatan Mitra Bebestari
• Kualifikasi Anggota Mitra Bebestari sedapat mungkin
yang mempunyai kualifikasi rekam jejak publikasi internasional >50% (misal: total 10 mitra bebestari, berarti paling tidak 6 orang harus mempunyai
publikasi internasional (3 tahun terakhir)) èNilai: 5
• Jika Anggota Mitra Bebestari mempunyai kualifikasi
pengalaman publikasi nasional >50% (misal: total 10 mitra bebestari, berarti paling tidak 6 orang harus mempunyai rekam jejak publikasi nasional (3 tahun terakhir)) èNilai: 3
• Jika mitra bebestari lokal atau tidak punya rekam
jejak publikasi ilmiah èNilai: 1
Pelibatan Mitra Bebestari
• Daftar atau database Mitra Bebestari sebuah jurnal
harus tersedia secara daring.
• Curriculum Vitae Mitra Bebestari disediakan secara
daring dalam bentuk URL (misalnya URL Profil User
di OJS dihubungkan dengan Profil Rekam Jejak Mitra Bebestari di Google Scholar dan/atau Scopus ID dan/ atau Orchid ID)
• Jika tidak bisa menyediakan secara daring, dapat juga
Curriculum Vitae dalam bentuk dokumen PDF yang ditaruh di URL tertentu kmd di hubungkan URLnya
• Mitra Bebestari sebaiknya diberikan Ucapan Terima
kasih secara khusus untuk setiap terbitannya.
• Jangan masukkan MB dalam pengelola tetap
PenyunEngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan
Mutu PenyunEngan Substansi
Mutu PenyunEngan Substansi
• Jika komentar-komentar dari Mitra Bebestari dalam proses telaah naskah bersifat substantif (misal: isi rumusan permasalahan dan tujuan di Pendahuluan, isi metode penelitian sesuai/tidak, hasil & pembahasan ilmiah (paling tidak mengandung: what/how, why, dan
what else), dst.) èNilai: 2
• Jika komentar-komentar review cukup ketat tetapi kualitas naskah masih belum sesuai standar ilmiah è
Nilai: 1
• Jika mitra bebestari hanya mengomentari masalah
ukuran font, layout, bahasa, dll yang bersifat tidak subtantif èNilai: 0
PenyunEngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan
Kualifikasi Dewan PenyunEng
Kualifikasi Dewan PenyunEng
• Kualifikasi Anggota Dewan Penyunting sedapat
mungkin yang mempunyai rekam jejak pengalaman publikasi internasional >50% (misal: total 6 anggota dewan penyunting, berarti paling tidak 4 orang harus mempunyai publikasi internasional (3 tahun terakhir))
èNilai: 3
• Jika Anggota Dewan Penyunting mempunyai rekam
jejak pengalaman publikasi internasional <50%
(misal: total 6 dewan penyunting, dan hanya 3 orang yg mempunyai publikasi internasional (3 tahun terakhir)) èNilai: 2
• Jika semua anggota dewan penyunting belum mempunyai pengalaman publikasi internasional è
Kualifikasi Dewan PenyunEng
• Curriculum Vitae Dewan Penyunting sebuah
jurnal disediakan secara daring dalam bentuk
URL pada profil user (misalnya dihubungkan
dengan Profil Rekam Jejak Dewan Penyunting di
Google Scholar dan/atau Scopus dan/atau Orchid ID)
• Jika tidak bisa menyediakan secara daring, dapat juga Curriculum Vitae dalam bentuk dokumen PDF yang didaringkan dan diinformasikan URL-nya
• Dewan Penyunting berbeda dan bukan Mitra
Bebestari, namun demikian Dewan Penyunting dapat pula menelaah substansi naskah
sebagaimana Mitra Bebestari (jika diperlukan).
C.3. KUALIFIKASI DEWAN PENYUNTING (best pracEce)
1. Editorial Team sebaiknya mengikuE pola-‐pola jurnal
ilmiah pada umumnya, yaitu: Ketua PenyunIng,
PenyunIng Ahli/Anggota PenyunIng, Dewan PenyunIng,
PenyunIng Pelaksana, dan/atau Administrasi/
Sekretariat.
2. Editorial Team harus dilengkapi dengan (nama
insEtusinya, country dan alamat email dan/atau URL profil CV nya di Scopus atau Google Scholar)
3. Pengelola Jurnal Ilmiah Edak perlu mencantumkan
Penanggung jawab dan/atau Penasehat di portal jurnal (Cukup di SK saja), masukkan saja di Dewan PenyunEng.
4. Peer-‐Reviewers atau Mitra Bestari adalah bukan pengelola
tetap jurnal, oleh karena itu khusus Mitra Bestari diberi Ucapan Terima Kasih di salah satu halaman di dalam,
Contoh Editorial Team (jika berbahasa Inggris)
h%p://training.bcrec.web.id
Contoh Ucapan Terima Kasih kepada Mitra Bebestari
PenyunEngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan
Petunjuk Penulisan bagi Penulis
C.4. Petunjuk Penulisan bagi Penulis
C.4. Petunjuk Penulisan
PenyunEngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan
Manajemen Pengelolaan Terbitan Berkala Ilmiah
E-‐JOURNAL
atau
JURNAL ONLINE
dan/atauJURNAL CETAK
IDEALNYA E-‐JOURNAL: • Online Submission • Online Review• Online Editorial Works • Online Publishing
Semua dokumen review tercatat di sistem informasi
Penyebarluasan
CONTOH VISITORS STATISTICS
Penyebarluasan
Pencantuman di Pengindeks Internasional Bereputasi
PENGKATEGORISASIAN PENGINDEKS
BEREPUTASI
• Kelompok kategorisasi Pengindeks Bereputasi ini akan
di-update secara kontinyu oleh Tim Nasional Akreditasi TBI:
• Pengindeks Bereputasi Tinggi: Thomson Web of Science; SCOPUS; dan/atau yang setara
• Pengindeks Bereputasi Sedang: PubMed; CaBi;
Chemical Abstract Services; EBSCO; DOAJ; dan/atau yang setara.
• Pengindeks Bereputasi Rendah: Google Scholar; Portal Garuda; ISJD; dan/atau yang setara.
• Sediakan Daftar Pengindeks jurnal Anda • Setiap Pengindeks sebaiknya dihubungkan dengan Profil Jurnal di lembaga pengindeks tersebut
Penyebarluasan
H.3 Alamat/Iden?tas Unik Ar?kel
• Mendafarkan DOI melalui CrossRef (h%p://crossref.org)
• Biaya Membership per tahun 275 USD/publisher
• Biaya DOI Ar?kel: 1 USD per ar?kel seumur hidup
• Gunakan OPEN JOURNAL SYSTEM versi 2.4.x agar DOI bisa tampil otoma?s
•
Jurnal harus konsisten dengan
Focus and Scope
dan sesuai bidang ilmunya
•
Masih banyak jurnal yang mau menerima
artikel yang tidak sesuai Fokus dan Skop
jurnal atau meluas ke bidang ilmu lain, hanya
karena untuk memenuhi jadwal terbit.
•
Setiap terbit, jurnal sebaiknya diisi minimum oleh
penulis-penulis dari berbagai institusi dan dari
berbagai provinsi
, jangan hanya dari satu
institusi saja (dibatasi prosentasenya).
•
Setiap terbit, jurnal sebaiknya
jangan hanya diisi
oleh penulis dari pengelola jurnal itu sendiri
.
•
Jurnal yang bersifat bunga rampai
, akan lebih
baik jika dipecah menjadi yang lebih spesifik, jika
tidak, harus diisi artikel2 yang berkualitas baik
•
Kepioneran suatu karya ilmiah atau
orisinalitasnya, hanya dapat diketahui oleh
Mitra Bebestari yang sesuai dengan
bidang ilmunya
.
•
Sumbangan nyata sebuah karya ilmiah
atau jurnal akan dapat diketahui dengan
baik oleh
Mitra Bebestari yang sesuai
dengan bidang ilmunya
.
•
Sumbangan nyata sebuah karya ilmiah
atau jurnal
dapat juga dilihat dari
banyaknya jumlah sitasi atau rujukan
dari peneliti lainnya
.
• Dampak ilmiah atau jumlah sitasi atau jumlah rujukan
harus disediakan informasinya oleh pengelola jurnal di halaman jurnal dalam bantuk screenshot atau
capture dari penyedia data (misalnya: Google Scholar,
Scopus, atau lainnya)
• Dampak ilmiah atau jumlah sitasi atau jumlah rujukan
dapat juga dihubungkan melalui alamat URL yang
dapat diperiksa oleh Asesor secara daring, (misalnya:
Google Scholar, Scopus, atau lainnya).
• Dampak ilmiah juga mempertimbangkan besarnya nilai
h-index atau i10-index, untuk melihat distribusi sitasinya.
• Untuk sementara, jumlah sitasi akan dipertimbangkan
dalam bentuk jumlah total.
• Suatu saat jumlah sitasi akan diperhitungkan dalam kurun waktu tertentu misalnya lima tahun terakhir.
D.5 Contoh Buk? Dampak Ilmiah atau Sitasi
Substansi ArEkel
• Di bagian Daftar Pustaka Acuan, perbandingan antara jumlah Sumber Acuan Primer dan jumlah Sumber
Acuan Sekunder sebaiknya lebih dari 80%.
• Yang termasuk Sumber Acuan Primer, antara lain: artikel
di jurnal ilmiah, artikel di buku dari hasil penelitian, situs sejarah, artefak, dan lain2 yang bersifat karya asli. • Daftar Pustaka Acuan sebaiknya merupakan publikasi
ilmiah 10 tahun terakhir, kecuali bidang-bidang ilmu
tertentu.
• Analisis dan Sintesis dapat dilihat dari mutu hasil dan
pembahasannya, paling tidak memuat: what/how, why, dan what else. Tonjolkan ini di Petunjuk untuk Penulis. • Tidak boleh ada sub-bab “tinjauan pustaka”, “perumusan
masalah”, “literature review” di dalam paper.
• Kesimpulan harus benar-benar menjawab tujuan
No Tahapan
1. Menggunakan Aplikasi Jurnal Elektronik (e-‐Journal) sesuai standar penerbitan jurnal (OJS, dll.) (Akreditasi/DOAJ)
2 Melengkapi Kebijakan dan Proses Review Naskah, Ruang Lingkup Jurnal, dan PublicaEon Ethics (DOAJ/SCOPUS/Akreditasi).
3 Memiliki nomor e-‐ISSN dan/atau p-‐ISSN (DOAJ/SCOPUS/Akreditasi)
4 Melengkapi Back Issue (terbitan lama) dalam format fulltext PDF tanpa ada yang ter?nggal (DOAJ)
5 Mencantumkan Tim PenyunEng secara lengkap (Nama, Alamat Afiliasi Ins?tusi, dan alamat email) (DOAJ/SCOPUS/Akreditasi)
6 Mencantumkan/menghubungkan Profil PenyunEng/Editor beserta Iden?tasnya di Scopus dan/atau Google Scholar (termasuk didalamnya sitasi penyun?ng jurnal dalam bentuk h-‐indeks dan i10-‐indeks) (SCOPUS/Akreditasi/DOAJ)
7 Memasukkan Pedoman Penulisan bagi Penulis dan template-‐nya serta penggunaan aplikasi referensi (DOAJ/Akreditasi)
8 Di Pedoman Penulisan, harus dituliskan secara jelas apakah Penulis harus membayar Biaya Submit dan/atau Biaya Pemrosesan naskah, atau gra?s. Jika bayar berapa Rp bayarnya (DOAJ)
Best PracEce Pemapanan Gaya Selingkung Portal E-‐Jurnal (Akreditasi dan Indeksasi)
No Tahapan
9 Melengkapi se?ap fitur yang ada, seper? sta?s?k Akses, Hits/Jumlah kunjungan unik. Tampilkan link Sta?s?k Pengunjung tsb di se?ap Bagian footer halaman portal (Akreditasi)
10 Mendafarkan DOI ke CrossRef, dan mengaplikasikannya ke se?ap ar?kel (DOAJ/
SCOPUS/Akreditasi)
11 Mendafarkan ke lembaga Pengindeks umum, seper? ISJD, Google Schoolar, DOAJ, dan pengindeks khusus bidang, serta menampilkan lembaga yang sudah mengindeks dalam websitenya (Indexing & AbstracIng)(Akreditasi)
12 Menjalankan bisnis proses secara online (online submit, online review, online editorial) (Akreditasi)
13 Menyiapkan profil Analisis Sitasi Google Scholar untuk se?ap jurnal untuk analisis sitasi real ?me (SCOPUS/Akreditasi)
14 Menambahkan statement tentang pemeriksaan naskah thd. unsur-‐unsur plagiasinya (DOAJ)
15 Melengkapi statement dan badge tentang Jenis Open Access-‐nya (silakan mengacu ke: h%p://crea?vecommons.org/choose). Tampilkan badge Jenis Open Access tersebut di se?ap Bagian footer halaman portal (DOAJ).
Best PracEce Pemapanan Gaya Selingkung portal E-‐Jurnal (Akreditasi dan Indeksasi)
*
Struvite Precipitation and Phosphorous Removal from Urine Synthetic Solution: Reaction Kinetic Study
Marwa Saied Shalaby*, Shadia El-Rafie
Chemical Engineering and Pilot Plant Department, National Research Center, El buhouth St., Dokki, Giza 12311, Egypt
Corresponding Author.
shelrafie@nrc.sci.eg; marwashalaby_4@yahoo.com (Shalaby, M.S.). Tel: +201006525752, Fax: +20233370931
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis, 10 (1), 2015, 88-97
Received: 28th July 2014; Revised: 12nd December 2014; Accepted: 25th December 2014
Abstract
Phosphorus, like oil, is a non-renewable resource that must be harvested from finite resources in the
earth’s crust. An essential element for life, phosphorus is becoming increasingly scarce, contaminated,
and difficult to extract. Struvite or magnesium ammonium phosphate (MgNH4PO4.6H2O) is a white,
crystalline phosphate mineral that can be used as a bio-available fertilizer. The main objective of this research is to indicate the most important operating parameters affecting struvite precipitation by means of chemical reaction kinetics. The present study explores struvite precipitation by chemical method under different starting molar ratios, pH and SSR. It is shown that an increase of starting
Mg:PO4:NH4 with respect to magnesium (1.6:1:1) strongly influences the growth rate of struvite and so
the efficiency of the phosphate removal. This was attributed to the effect of magnesium on the struvite solubility product and on the reached Super Saturation Ratio at optimum starting molar ratio and pH. It was also shown, by using chemical precipitation method that the determined Super Saturation Ratio (SSR) values of struvite, at 8, 8.5, 9, 9.5 and 10 are 1.314, 4.29, 8.89, 9.87 and 14.89, respectively. These are close to those presented in the literature for different origins of wastewater streams. The re-sults show that SSR, pH, and starting molar ratio strongly influences the kinetics of precipitation and
so phosphorous removal to reach 93% removal percent, 5.95 mg/l as a minimum PO4 remained in
solu-tion, and 7.9 g precipitated struvite from feed synthetic solution of 750 ml. The product was subjected to chemical analysis by means of EDIX-FTIR, SEM and XRD showing conformity with published lit-erature. First-order kinetics was found to be sufficient to describe the rate data. The rates increased with increasing pH and so SSR and the apparent rate constants for the reaction were determined. © 2015 BCREC UNDIP. All rights reserved.
Keywords: Struvite; Solubility Constant; Reaction Kinetics; Crystallization; Human Urine
How to Cite: Shalaby, M.S., El-Rafie, Sh. (2015). Struvite Precipitation and Phosphorous Removal
from Urine Synthetic Solution: Reaction Kinetic Study. Bulletin of Chemical Reaction Engineering &
Catalysis, 10 (1): 88-97. (doi:10.9767/bcrec.10.1.7172.88-97)
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.9767/bcrec.10.1.7172.88-97
bcrec_7172_2014 Copyright © 2015, BCREC, ISSN 1978-2993
Available online at BCREC Website: http://bcrec.undip.ac.id
Research Article
1. Introduction
Phosphorus is an important material, mak-ing a major contribution to agriculture and in-dustrial development [1,2]. Within
conven-tional wastewater treatment, several pathways are known to remove phosphorus out of the wastewater; the recovery product then being a phosphorus-rich water or sludge stream. Within the concept of wastewater design, we find a stream that is very low in volume, yet very high in phosphorus: human urine. A tech-nique proven to be a successful method to re-cover phosphorus from strength
phosphorus-h%p://training.bcrec.web.id 61
Gaya Selingkung Fulltext ArEcle yg
Konsisten dan InformaEf
*
Struvite Precipitation and Phosphorous Removal from Urine Synthetic Solution: Reaction Kinetic Study
Marwa Saied Shalaby*, Shadia El-Rafie
Chemical Engineering and Pilot Plant Department, National Research Center, El buhouth St., Dokki, Giza 12311, Egypt
Corresponding Author.
shelrafie@nrc.sci.eg; marwashalaby_4@yahoo.com (Shalaby, M.S.). Tel: +201006525752,
Fax: +20233370931
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis, 10 (1), 2015, 88-97
Received: 28th July 2014; Revised: 12nd December 2014; Accepted: 25th December 2014
Abstract
Phosphorus, like oil, is a non-renewable resource that must be harvested from finite resources in the
earth’s crust. An essential element for life, phosphorus is becoming increasingly scarce, contaminated,
and difficult to extract. Struvite or magnesium ammonium phosphate (MgNH4PO4.6H2O) is a white,
crystalline phosphate mineral that can be used as a bio-available fertilizer. The main objective of this research is to indicate the most important operating parameters affecting struvite precipitation by means of chemical reaction kinetics. The present study explores struvite precipitation by chemical method under different starting molar ratios, pH and SSR. It is shown that an increase of starting
Mg:PO4:NH4 with respect to magnesium (1.6:1:1) strongly influences the growth rate of struvite and so
the efficiency of the phosphate removal. This was attributed to the effect of magnesium on the struvite solubility product and on the reached Super Saturation Ratio at optimum starting molar ratio and pH. It was also shown, by using chemical precipitation method that the determined Super Saturation Ratio (SSR) values of struvite, at 8, 8.5, 9, 9.5 and 10 are 1.314, 4.29, 8.89, 9.87 and 14.89, respectively. These are close to those presented in the literature for different origins of wastewater streams. The re-sults show that SSR, pH, and starting molar ratio strongly influences the kinetics of precipitation and
so phosphorous removal to reach 93% removal percent, 5.95 mg/l as a minimum PO4 remained in
solu-tion, and 7.9 g precipitated struvite from feed synthetic solution of 750 ml. The product was subjected to chemical analysis by means of EDIX-FTIR, SEM and XRD showing conformity with published lit-erature. First-order kinetics was found to be sufficient to describe the rate data. The rates increased with increasing pH and so SSR and the apparent rate constants for the reaction were determined. © 2015 BCREC UNDIP. All rights reserved.
Keywords: Struvite; Solubility Constant; Reaction Kinetics; Crystallization; Human Urine
How to Cite: Shalaby, M.S., El-Rafie, Sh. (2015). Struvite Precipitation and Phosphorous Removal
from Urine Synthetic Solution: Reaction Kinetic Study. Bulletin of Chemical Reaction Engineering &
Catalysis, 10 (1): 88-97. (doi:10.9767/bcrec.10.1.7172.88-97)
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.9767/bcrec.10.1.7172.88-97
bcrec_7172_2014 Copyright © 2015, BCREC, ISSN 1978-2993
Available online at BCREC Website: http://bcrec.undip.ac.id
Research Article
1. Introduction
Phosphorus is an important material, mak-ing a major contribution to agriculture and in-dustrial development [1,2]. Within
conven-tional wastewater treatment, several pathways are known to remove phosphorus out of the wastewater; the recovery product then being a phosphorus-rich water or sludge stream. Within the concept of wastewater design, we find a stream that is very low in volume, yet very high in phosphorus: human urine. A tech-nique proven to be a successful method to re-cover phosphorus from strength
phosphorus-Front-‐Maler dan Back-‐Maler
h%p://training.bcrec.web.id 63
• Bagian jurnal /Article Section: Bagian Article dan
Bagian Editorial
• Bagian Editorial – Front Matter: berisi: Halaman
Cover, Focus & Scope; List of Indexing; Editorial Team; Preface; dan Table of Contents.
• Bagian Editorial – Back Matter: berisi: Author
Guidelines; Reviewer Acknowledgement; Subject and Author Indexes; dan Back Cover.
• Kumpulkan masing-masing bagian tersebut dalam beberapa file saja, untuk menghemat biaya pemakaian DOI, dengan istilah: Front-matter, dan Back-Matter.